Вы находитесь на странице: 1из 24

RANCANGAN PERATURAN DESA DEMPEL

KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI


NOMOR : 03 TAHUN 2016
TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) DESA DEMPEL


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA DEMPEL

Menimbang 1. BUMDesa adalah lembaga pengelola keuangan dan usaha


dalam kawasan milik desa dan dikelola secara otonomi oleh
masyarakat dan selanjutnya dikembangkan menjadi usaha
milik desa yang berdaya saing
2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) merupakan bagian
dari aset Pemerintah Desa untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat secara umum.
3. Bahwa BUMDesa diharapkan memiliki legalitas dan
perangkat organisasi yang tertata rapi dan sistematis

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Mengingat
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5394);
4. Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
5. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587);

89
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelola Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 147 , Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 5539);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2015


tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
Dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran BUMDesa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 24 Tahun 2012
tentang Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Ngawi Tahun 2012 Nomor 24)

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DEMPEL


Dengan
KEPALA DESA DEMPEL

MEMUTUSKAN
1. Mengesahkan Peraturan Desa (Perdes) tentang Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Badan
usaha milik desa (BUMDesa) Dempel
2. Apabila terdapat kekeliruan di kemudian hari akan
dibetulkan sebagaimana mestinya.

KETUA BPD DEMPEL KEPALA DESA DEMPEL


Menetapkan

…………………… ........................................

Sekretaris Desa Dempel

............................

LEMBARAN DESA ……………… NOMOR : .............

90
ANGGARAN DASAR
BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa)
DESA DEMPEL

BAB I
NAMA, TEMPAT/KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA
Pasal 1

a. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)


“............................”.
b. BUM Desa “........................................” berkedudukan di
Desa/ : Dempel
Kecamatan : Geneng
Kabupaten/ : Ngawi
c. Daerah Kerja BUM Desa berada di desa Dempel, kecamatan Geneng
d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya.

BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 2

a. Visi BUM Desa “..................................” Dalam rangka memperkuat


pendapatan desa untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan cara menampung
seluruh kegiatan perekonomian yang didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa
b. Misi BUM Desa “................................” :
- Memperoleh keuntungan untuk memperkuat Pendapatan Asli Desa.
- Memajukan dan mengembangkan perekonomian desa melalui Lembaga Ekonomi
Desa yang menjadi unit usaha BUM Desa Bersama.
- Pengumpulan modal usaha dari berbagai sumber.
- Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat.
- Meningkatkan pengelolaan aset desa yang ada.
- Mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa/ melalui pengembangan usaha
ekonomi dan pelayanan sosial

91
BAB III
BENTUK DAN FUNGSI
Pasal 3

a. BUM Desa berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang ditetapkan melalui
Peraturan Desa.
b. BUM Desa berfungsi sebagai lembaga ekonomi desa yang
mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat
khususnya rumah tangga miskin.

BAB IV
STATUS KEPEMILIKAN
Pasal 4

a. BUM Desa adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh Desa dan masyarakat,
dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh Pemerintahan Desa sebesar minimal
51%.
b. Dalam perkembangannya, masyarakat diluar RTS dapat berperan dalam kepemilikan
BUM Desa melalui penyertaan modal.

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 5
1. Struktur organisasi BUM Desa terdiri dari Pengelola dan Pengawas.
2. Pengelola sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan
seorang Bendahara.
3. Pemilihan Pengelola dilaksanakan melalui musyawarah desa dan ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Desa.
4. Yang dapat dipilih menjadi Pengelola BUM Desa adalah mereka memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Warga Desa/ setempat yang memiliki sikap jujur, aktif, terampil dan
berdedikasi terhadap BUM Desa.
b. Berusia minimal 20 tahun dan maksimal 55 tahun.
c. Pendidikan minimal SLTP sederajat, dan khusus untuk menangani
pembukuan sedapat mungkin minimal SLTA.
d. Mempunyai wawasan yang cukup untuk dapat mengelola dan
mengembangkan BUM Desa.
e. Tidak sedang menjabat sebagai aparat pemerintah Desa/ maupun unsur
BPD.
f. Bukan anak dan atau isteri/suami Kepala Desa
5. Pengelola sekurang-kurangnya terdiri seorang ketua, seorang sekretaris dan
seorang bendahara.
6. Pengelola dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun dan
dapat dipilih kembali apabila selesai masa jabatannya berakhir.

92
Pasal 6
1. Pergantian Pengelola pada masa bakti berikutnya harus menyisakan minimal 1
(satu) orang dari Pengelola Lama.
2. Calon Pengelola baru harus memiliki komitmen dan dedikasi untuk
mengembangkan BUM Desa Bersama.
3. Pengelola dapat diganti sebelum masa baktinya berakhir karena:
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Terbukti melakukan penyimpangan pengelolaan BUM Desa.
d. Tidak menjalankan tugas selama 6 bulan berturut-turut.
4. Untuk mengisi Pengelola yang kosong sebelum habis masa baktinya, mekanisme
pemilihannya dilakukan melalui Musdes.

BAB VII
KEWAJIBAN DAN HAK PENGELOLA
Pasal 7

(1) Pengelola mempunyai kewajiban :


a. Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan usaha BUM Desa.
b. Menyelenggarakan pembukuan keuangan, inventaris dan pencatatan-
pencatatan lain yang dianggap perlu secara tertib dan teratur.
c. Membuat Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran BUM Desa.
d. Memberikan pelayanan kepada Unit Usaha.
e. Memberikan pembinaan administrasi dan manajemen usaha kepada unit usaha.
f. Menyelenggarakan Rembug Pertanggungjawaban setiap akhir tahun yang
mengakomodir hasil laporan administrasi keuangan unit usaha.

(2) Pengelola Mempunyai Hak:


a. Melakukan analisa kelayakan usaha unit di dalam BUM Desa.
b. Merekomendasikan hasil kelayakan usaha unit usaha kepada komisaris untuk
ditindaklanjuti.
c. Memperoleh honor yang besarnya menyesuaikan dengan kemampuan keuangan
BUM Desa dan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
d. Pengelola mendapat bagian Sisa Hasil Usaha (SHU) tahunan yang besarnya
sudah ditentukan dalam Anggaran Dasar.

BAB VII
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PELAKSANA OPERASIONAL
Pasal 8
a. Ketua
1. Memimpin organisasi BUM Desa.
2. Membahas dan menetapkan kelayakan unit usaha yang diajukan berdasarkan
penilaian kelayakan usaha dan peminjam.
3. Melakukan pengendalian kegiatan dan pembinaan pada unit usaha dalam
pemanfaatan modal pinjaman, pengembalian pinjaman.
4. Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan
pihak ketiga dalam pengembangan usaha atau lain-lain kegiatan yang
dipandang perlu dilaksanakan.
93
5. Melaporkan keadaan keuangan BUM Desa Bersama setiap bulan kepada
Pengawas dan komisaris serta minimal 1 (satu) tahun sekali kepada Badan
Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ngawi.
6. Melaporkan keadaan keuangan BUM Desa Bersama kepada Anggota dan
Pemerintah Desa minimal setiap akhir tahun melalui Rembug Desa
Pertanggungjawaban.

b. Sekretaris
1. Melaksanakan tugas kesekretariatan untuk mendukung kegiatan Ketua.
2. Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUM Desa.
3. Melaksanakan Administrasi Pembukuan Keuangan BUM Desa.
4. Bersama Ketua meneliti kebenaran dari berkas-berkas pengajuan permohonan
pinjaman pengecekan di lapangan.
5. Bersama Ketua dan Bendahara membahas dan memutuskan permohonan
dukungan modal unit usaha yang layak direalisasikan.

c. Bendahara
1. Menerima menyimpan, dan membayarkan uang berdasarkan bukti-bukti yang
sah.
2. Membantu Ketua dalam membahas dan memutuskan permohonan dukungan
modal unit usaha yang layak direalisasikan.
3. Melakukan penagihan terhadap Pokmas UEP-SP yang
menjadi nasabah BUM Desa.
4. Melaporkan posisi keuangan kepada Ketua secara
periodik atau sewaktu-waktu diperlukan.
5. Menyelenggarakan Pembukuan Keuangan BUM Desa
secara Sistematis, dapat dipertanggungjawabkan dan menunjukkan kondisi
keuangan dan kekayaan BUM Desa Bersama yang sesungguhnya.

d. Karyawan
Apabila dipandang perlu, BUM Desa dapat mengangkat karyawan yang tugasnya
disesuaikan dengan kebutuhan, seperti Bidang Penagihan, Bidang Survey dan
Manager dan sebagainya.

BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 9

(1) Pengawas terdiri dari pengawas BUM Desa yang berasal dari Tokoh Masyarakat
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Warga Desa setempat yang dikenal jujur, kreatif dan bertanggung jawab.
b. Berusia minimal 30 tahun dan maksimal 60 tahun.
c. Merupakan tokoh dan memiliki pengaruh baik di masyarakat, jujur, berwibawa,
dan memiliki komitmen yang tinggi dalam BUM Desa.

(2) Tugas Pengawas


a. Memberikan pembinaan berkelanjutan kepada pengurus BUM Desa dan unit
usaha BUM Desa dalam pengurus lembaga.

94
b. Memberikan pengawasan dan fasilitas terhadap pengurusan BUM Desa dan Unit
Usaha BUM Desa serta melaporkan hasil pengawasan kepada komisaris BUM
Desa.
c. Memberikan pertimbangan dan masukan-masukan dalam rangka pengembangan
dan peningkatan kapasitas usaha BUM Desa.
d. Memastikan rencana pelaksanaan pelestarian dan Pemberdayaan BUM Desa
dimasa yang akan datang.

BAB IX
KOMISARIS/ PENASEHAT
Pasal 10

(1) Komisaris adalah kepala desa pada masa jabatan


(2) Tugas Komisaris adalah:
a. Merumuskan kebijakan pokok Pemberdayaan BUM Desa;
b. Mengangkat dan memberhentikan Pengelola melalui forum Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) atau Rembug Desa;

BAB X
OPERASIONAL
Pasal 11

(1) Biaya-biaya yang timbul akibat kegiatan dan operasional BUM Desa, diambil dari
hasil pendapatan yang di peroleh BUM Desa pada setiap bulannya.
(2) Pendapatan setiap bulan yang diperoleh BUM Desa, pengeluarannya diatur
sebagai berikut :
a. Untuk Biaya Operasional (Honor, Alat Tulis Kantor, Rumah Tangga
Kantor, jasa simpanan anggota, dll) maksimal 30%.
b. Sebagai dana cadangan yang dapat dipergunakan untuk pengembangan
usaha dan kelembagaan BUM Desa minimal 70%.
c. Pendapatan sebagaimana diatas adalah pendapatan dari unit usaha yang
diperoleh BUM Desa termasuk pendapatan administrasi, jasa, pendapatan bunga
dari Bank.

BAB XI
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12

(1) Musyawarah Anggota, sebagai forum pengambilan


keputusan tertinggi. Forum ini dapat memilih dan memberhentikan Pengelola dan
pengawas BUM Desa maupun menetapkan pembubaran BUM Desa.
(2) Musyawarah Anggota Khusus, adalah forum
penyelesaian terhadap penyelewengan dan atau hal-hal lain yang dapat merugikan
lembaga BUM Desa.
(3) Rapat Anggota Tahunan, sebagai forum laporan
pertanggungjawaban Pengelola dan penyusunan rencana strategis Pemberdayaan
BUM Desa.

95
(4) Rapat Pengelola, sebagai forum pengambilan
keputusan Pengelola untuk menentukan kebijakan operasional pengelolaan dan
pengembangan lembaga maupun usaha.

BAB XII
PERMODALAN
Pasal 13

(1) Penyertaan Modal, dari anggota perorangan maupun secara berkelompok dan atau
lembaga lain yang diberi jasa sesuai dengan kesepakatan antara BUM Desa dengan
pihak yang bersangkutan.
(2) Pemupukan Modal Kerja yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha Unit Usaha.
(3) Hibah atau bantuan dari pihak manapun yang tidak mengikat.

BAB XIII
KEGIATAN USAHA
Pasal 14

(1) Memberikan dukungan modal usaha kepada Unit Usaha, untuk mengembangkan
usaha dan dinilai layak untuk diberikan dukungan modal.
(2) Menerima tabungan atau penyertaan modal dari anggota, masyarakat desa atau
pihak lain sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
(3) Mengembangkan usaha lainnya baik secara sendiri maupun bekerjasama dengan
pihak lain.
(4) Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun dana bantuan dari pihak
lain dalam rangka penanggulangan kemiskinan, peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat desa, khususnya anggota BUM Desa.

BAB XIV
KETENTUAN DUKUNGAN DANA USAHA
Pasal 15

(1) Dukungan Dana usaha BUM Desa hanya dipergunakan membiayai kegiatan unit
usaha ekonomi produktif yang dinilai layak.
(2) Permohonan Dukungan Dana usaha BUM Desa dari masing-masing Unit usaha
dinilai kelayakan usaha dan kelayakan Peminjamnya oleh BUM Desa.
(3) Unit Usaha yang permohonan Dukungan Dana usaha dinyatakan layak selanjutnya
menandatangani akad Perjanjian Dukungan Dana usaha
(4) Sebagai kompensasi dari Dukungan Dana usaha dari BUM Desa dan masuknya unit
usaha ke dalam unit BUM Desa maka unit usaha wajib memberikan bagi hasil SHU
Unit usaha kepada BUM Desa dan
(5) Dana yang disebutkan dalam no (4) tersebut akan dikelola oleh BUM Desa untuk
pengembangan lembaga BUM Desa.

Pasal 16
(1) Dana BUM Desa dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang dinilai
prospektif, menguntungkan dan tidak merugikan lembaga.

96
(2) Status dana yang digunakan oleh BUM Desa untuk pengembangan unit usaha
ditetapkan sebagai dana dukungan modal usaha unit usaha dan wajib untuk dikelola
unit usaha dalam rangka pengembangan usaha
(3) Bentuk usaha yang dikembangkan usaha antara lain dalam bentuk : [i] pengelolaan
unit usaha sendiri [ii] kemitraan bagi hasil.

(4) Unit usaha yang dikelola sendiri oleh BUM Desa dapat berbentuk usaha berbasis
pelayanan kebutuhan dasar masyarakat desa, misalnya perusahaan air minum
desa, penyewaan handtracktor, persewaan peralatan perkawinan, kios, pasar
desa, waserda dan sebagainya.
(5) Usaha distribusi produk masyarakat misalnya : penampungan dan pemasaran
komoditas hasil panen, produk barang yang dihasilkan pokmas dan bentuk lain

BAB XIV
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 17

(1) Pembukuan kegiatan operasional usaha dilakukan dengan menggunakan Sistem


Pembukuan Keuangan Standar [Akuntansi] sehingga mudah mengetahui
perkembangan kondisi keuangan maupun kesehatan usaha BUMDesa.
(2) BUM Desa juga berkewajiban membina Manajemen usaha dan Pengelolaan
Keuangan unit usaha. Pengelolaan Pokmas merupakan satu kesatuan sistem
dengan pengelolaan keuangan Unit Usaha, terutama dengan pengelolaan dana
pinjaman dan tabungan.
(3) Tahun pembukuan dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

BAB XVI
SISA HASIL USAHA
Pasal 18

1) Sisa Hasil Usaha [SHU] adalah pendapatan yang


diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan kewajiban
pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang inventaris dalam satu tahun
buku.
2) Tahun buku BUM Desa adalah tahun kalender.
3) Pembagian SHU dibagi berdasarkan proporsi:
 35 % untuk Cadangan Umum/ modal usaha kerja
 25 % untuk Dana Kesejahteraan Pengelola dan Karyawan.
 15 % untuk biaya Operasional pengelolaan, pembinaan dan pelatihan
 10 % untuk jasa pokmas
 10 % untuk Dana Pembangunan Desa.
 5 % untuk Dana Sosial.
Ketentuan lain-lain akan diatur dalam Anggaran Tumah Tangga (ART)

BAB XVII
PEMBUBARAN
Pasal 19

97
1) Pembubaran BUM Desa hanya bisa dilaksanakan melalui Keputusan Musyawarah
Anggota. Hasil Musyawarah Anggota ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Kepala
Desa Tentang Pembubaran BUM Desa.
2) Kekayaan BUM Desa yang telah dibubarkan diserahkan kepada Pemerintahan Desa,
sebagai Dana Pembangunan Desa. Akan tetapi bila terjadi kerugian, maka kerugian
tersebut menjadi tanggung jawab bersama antara Pengelola dan pengawas BUM
Desa.

Demikian Anggaran dasar ini dibuat dengan sesungguhnya. Apabila terdapat kekeliruan
akan dilaksanakan peninjauan kembali berdasarkan ketentuan yang disepakati.

ANGGARAN DASAR INI DITETAPKAN


BERDASARKAN PERATURAN DESA NOMOR: _____________________

Desa : Dempel Kecamatan: Geneng


Kabupaten : Ngawi

DITETAPKAN DI : ___________________________
PADA TANGGAL : ___________________________

MENETAPKAN,
Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Desa,

_________________________ ____________________

Dicatatkan Pada Lembaran Desa Nomor : _____________________________


Pada Tanggal :
Pencatat,

___________________
Sekretaris Desa

98
Lampiran Peraturan Desa Bersama Nomor: ............... Tahun .............

TENTANG
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) BERSAMA ...........

BAB I
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 1
1) Rapat anggota
a) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam BUMDesa Bersama dimana
setiap anggota wajib menghadirinya
b) Rapat anggota dilakukan minimum 1 tahun sekali atas dasar undangan yang
disampaikan oleh pengurus
c) Setiap keputusan dalam rapat anggota diambil secara musyawarah untuk
mufakat. Jika tidak dicapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak dari anggota yang memiliki hak suara yang hadir didalam rapat.

Pasal 2
1) Quorum rapat adalah anggota 2/3 dari anggota
2) Setiap anggota memiliki satu suara
3) Rapat anggota sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah anggota
4) Jika rapat anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi quorum
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, maka rapat anggota ditunda sepuluh
hari dengan pemberitahuan tertulis kepada anggota
5) Apabila yang terdapat pada ayat 2 tidak dapat tercapai maka setelah diadakan
penundaan setelah satu jam, dan telah melaksanakan ayat 3 pasal ini rapat dapat
dilaksanakan dan dianggap sah.
6) Anggota yang tidak dapat hadir dalam rapat anggota dapat diwakilkan suaranya
kepada anggota lain yang tertulis

BAB II
RAPAT ANGGOTA KHUSUS
Pasal 3
1) Rapat anggota khusus merupakan forum penyelesaian terhadap penyelewengan
dan atau hal-hal lain yang dapat merugikan lembaga BUMDesa Bersama
2) Rapat anggota dilakukan penyelesaian terhadap penyelewengan dan atau hal-hal
lain yang dapat merugikan lembaga BUMDesa Bersama
3) Setiap keputusan dalam rapat aggota diambil secara musyawarah untuk mufakat.
Jika tidak dicapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
dari anggota yang memiliki hak suara yang hadir dalam rapat.

Pasal 4
99
1) Quorum rapat anggota 2/3 dari anggota
2) Setiap anggota memiliki satu suara
3) Rapat anggota sah apabila diusulkan dan dihadiri lebih dari separuh jumlah anggota

BAB III
RAPAT PENGURUS
Pasal 5

1) Rapat pengurus merupakan sebagai forum pengambilan keputusan pengurus


untuk menentukan kebijakan operasional pengelolaan dan pengembangan
lembaga maupun usaha
2) Rapat anggota dilakukan pengambilan keputusan pengurus untuk menentukan
kebijakan operasional pengelolaan dan pengembangan lembaga maupun usaha
3) Setiap keputusan dalam rapat anggota diambil secara musyawarah untuk mufakat.
Jika dipakai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari
anggota pengurus yang memiliki hak suara yang hadir di dalam rapat.

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6

Anggota BUMDesa Bersama ....... terdiri dari:


1) Masyarakat yang berdomisili di desa ...... dan desa ......... atau yang berdomisili
diluar desa sebagaimana disebut, dapat menjadi anggota BUMDesa Bersama,
bilamana telah memenuhi persyaratan, ketentuan dan prosedur menjadi anggota
sesuai dengan keputusan lembaga.
2) Untuk pertama kali syarat keanggotaan BUMDesa Bersama adalah setiap
masyarakat desa yang telah memenuhi ketentuan kelayakan usaha dan memenuhi
persyaratan pengajuan modal usaha secara berkelompok dan dinyatakan lolos
verifikasi oleh pengurus BUMDesa Bersama

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 7

Anggota BUMDesa Bersama ....... mempunyai hak untuk:


1) Memiliki pengurus atau pengawas BUMDesa Bersama ........
2) Memberikan suaranya dalam pemungutan suara
3) Mengeluarkan pendapat
4) Memperoleh manfaat dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan hak dan
kewajiban
5) Memberikan masukan pengembangan program kepada pengurus

Pasal 9
Seluruh anggota dan pokmas berkewajiban untuk:
1) Turut serta dalam memajukan BUMDesa Bersama ........ baik secara langsung
maupun tidak langsung
2) Menghadiri rapat-rapat yang dipandang perlu diadakan oleh pengurus
3) Mengikuti secara aktif program BUMDesa Bersama ....... terutama dalam
peningkatan sumberdaya

100
4) Mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan beban yang menjadi tanggung
jawabnya.

BAB VI
KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS)
Pasal 10

1) Tata cara pembentukan pokmas:


a. Pokmas dibentuk berdasarkan jenis usaha atau tempat tinggal, usaha atau
kesamaan yang lain dengan tanpa paksaan
b. Anggota pokmas memilih ketua dan sekretaris pokmas
2) Tugas dan tanggung jawab pokmas:
a. Membuat dan menyepakati aturan kelompok
b. Melaksanakan kesepakatan dengan BUMDesa Bersama, khusus berkaitan dengan
ketentuan pinjaman
c. Bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap pengembalian pinjaman
sesuai dengan akad perjanjian pinjaman yang telah disepakati
d. Mencacat kegiatan dan keuangan kelompok
e. Melakukan koordinasi dan melaporkan perkembangan simpan pinjam ke
pengurus BUMDesa Bersama
3) Hak anggota pokmas
a. Memilih dan dipilih menjadi pengurus pokmas
b. Memberikan suaranya dalam pemungutan suara pengurus pokmas

BAB VII
PENGURUS
Pasal 11

Pengurus BUMDesa Bersama ......... pada dasarnya bertindak sebagai wakil yang
ditunjuk untuk kepentingan seluruh anggota dalam melakukan pengawasan dan
pembinaan segala kegiatan BUMDesa Bersama ..............

Pasal 12

1) Pengambilan keputusan pengurus harus dilakukan oleh semua anggota pengurus


dalam rapat pengurus, kecuali rapat telah menetapkan:
a. Pembagian tugas /pekerjaan
b. Memberikan wewenang kepada pengurus BUMDesa Bersama paling tidak 2 orang
untuk mewakili pengurus
2) Setiap anggota pengurus yang berturut-turut tidak hadir dalam 3 kali rapat anggota
rutin pengurus tanpa membedakan alasan yang dapat diterima, maka pengurus
yang bersangkutan dianggap telah meningggalkan jabatannya
3) Setiap lowongan dalam keanggotaan pengurus harus diisi oleh anggota pengurus
baru dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sejak terjadinya lowongan tersebut,
dimana anggota pengurus tersebut yang masih ada mengadakan rapat anggota
pendiri untuk memilih penggantinya yang dipilih dengan jumlah suara lebih dari
separuh dari rapat anggota pendiri tersebut, untuk selanjutnya disahkan oleh rapat
anggota berikutnya.

Pasal 13
101
1) Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola kebijakan umum
BUMDesa Bersama ......
2) Secara khusus pengurus bertindak atas nama dan bertanggungjawab kepada rapat
anggota BUMDesa Bersama ......... atas pelaksanan kebijakan-kebijakan yang telah
digariskannya yang meliputi:
a. Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian anggota
b. Kebijakan mengenai jumlah maksimal pinjaman yang dapat diberikan kepada
anggota atau pokmas dengan pertimbangan:
i. Skala usaha anggota atau pokmas apakah mikro atau usaha kecil
ii. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah dimiliki anggota atau
pokmas atau jumlah yang diperlukan dalam usaha yang diajukan
pinjamannnya.
iii. Lama keanggotaannya
iv Kesediaan menempatkan simpanan beku selama dalam masa pinjaman
v Jaminan keberadaan untuk usaha mikro dan usaha kecil
3) Kebijakan mengenai jangka waktu maksimum pengembalian pinjaman yang
diberikan kepada anggota, serta faktor-faktor utama pertimbangan ( antara lain
kebijakan usaha dan pengusaha) untuk menentukan diluluskan atau ditolaknya
permohonan-permohonan pinjaman
4) Kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesehatan dari bulan ke bulan dan dari tahun
ketahun khususnya aspek financial , kelembagaan dan manajemen.
5) Kebijakan penandatanganan cek dengan kontra sign tanda tangan rangkap untuk
tingkat pengambilan atau penarikan dana simpanan di kas/Bank untuk
operasionalisasi likuiditas BUMDesa Bersama .............
6) Kebijakan tata cara pengambilan keputusan
7) Pengurus menunjuk pengelola sebagai pelaksana dan berhak memperhentikannya
jika dianggap perlu ( terutama karena tidak cakap, kurang berprestasi dan tidak
diterima oleh masyarakat)
8) Kebijakan dan usul mengenai pembagian atas sisa hasil usaha (SHU) dan saran-
saran amandemen perubahan terhadap AD/ART kepada rapat anggota
tahunan/khusus
9) Kebijakan perihal jumlah maksimum pinjaman yang dapat diberikan pada satu
anggota yang tidak diperbolehkan melebihi 30 % dari jumlah modal BUMDesa ......
10) Kebijakan mengenai penerima pegawai
11) Jumlah balas karya yang dapat diberikan kepada pengelola
12) Kebijakan mengenai pinjaman yang sifatnya mengikat yang dapat diambil BUMDesa
Bersama ....... dari pihak ke 3 untuk kepentingan operasional BUMDesa
Bersama ....................
13) Kebijakan perihal tata cara pemungutan kembali pinjaman serta penghapusan
pinjaman atau sisa pinjaman anggota yang sudah tidak mungkin dikembalikan
dengan persetujuan rapat anggota
14) Kebijakan kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh rapat anggota
15) Pengurus mengesahkan laporan dan tingkat kesehatan BUMDesa Bersama .......... ,
keuangan dan tingkat kesehatan BUMDesa Bersama.........yang terakhir.
16) Pengurus harus memberikan tiap laporan keuangan dan tingkat kesehatan
BUMDesa Bersama .....
17) Pengurus harus memberikan saran-saran yang diperlukan pengelola untuk
memperbaiki posisi keuangan dan tingkat kesehatan BUMDesa Bersama ........

BAB VIII
JABATAN DALAM KEPENGURUSAN
Pasal 14

1) Jabatan secara hak dan kewajiban pengurus adalah sebagai berikut:


a. Ketua bertugas
 Memimpin organisasi BUM Desa Bersama.
 Membahas dan menetapkan kelayakan unit usaha yang diajukan berdasarkan
penilaian kelayakan usaha dan peminjam.

102
 Melakukan pengendalian kegiatan dan pembinaan pada unit usaha dalam
pemanfaatan modal pinjaman, pengembalian pinjaman.
 Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjanjian kerjasama
dengan pihak ketiga dalam pengembangan usaha atau lain-lain kegiatan
yang dipandang perlu dilaksanakan.
 Melaporkan keadaan keuangan BUM Desa Bersama setiap bulan kepada
Pengawas dan komisaris serta minimal 1 Tahun sekali kepada Badan
Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten/.
 Melaporkan keadaan keuangan BUM Desa Bersama kepada Anggota dan
Pemerintah Desa minimal setiap akhir tahun melalui rembug Desa
Pertanggungjawaban.
b. Sekretaris

 Melaksanakan tugas kesekretariatan untuk mendukung kegiatan Ketua.


 Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUM Desa Bersama.
 Melaksanakan Administrasi Pembukuan Keuangan BUM Desa Bersama.
 Bersama Ketua meneliti kebenaran dari berkas-berkas pengajuan
permohonan pinjaman pengecekan di lapangan.
 Bersama Ketua dan Bendahara membahas dan memutuskan permohonan
dukungan modal unit usaha yang layak direalisasikan.
c. Bendahara
 Menerima menyimpan, dan membayarkan uang berdasarkan buktii-bukti
yang sah.
 Membantu Ketua dalam membahas dan memutuskan permohonan dukungan
modal unit usaha yang layak direalisasikan.
 Melakukan penagihan terhadap Pokmas UEP-SP yang menjadi nasabah BUM
Desa Bersama.
 Melaporkan posisi keuangan kepada Ketua secara periodik atau sewaktu-
waktu diperlukan.
 Menyelenggarakan Pembukuan Keuangan BUM Desa Bersama secara
Sistematis, dapat dipertanggungjawabkan dan menunjukkan kondisi
keuangan dan kekayaan BUM Desa Bersama yang sesungguhnya.
d. Karyawan
Apabila dipandang perlu, BUM Desa Bersama dapat mengangkat karyawan yang
tugasnya disesuaikan dengan kebutuhan, seperti Bidang Penagihan, Bidang
Survey dan Manager dan sebagainya.

2) Bila BUMDesa Bersama ........ telah berkembang, jumlah anggota pengurus dapat
diperbesar dengan mengangkat konsultan BUMDesa Bersama , karyawan, manajer
atau yang lainnya sesuai dengan kebutuhan

BAB IX
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 15

1) Pengurus untuk pertama kali dilaksanakan melalui musyawarah desa dan ditetapkan
berdasarkan surat keputusan kepala desa
2) Pemilihan pengurus BUMDesa Besama selanjutnya dipilih dari dan oleh anggota
dalam rapat anggota
3) Yang dapat dipilih menjadi pengurus BUMDesa Bersama adalah mereka yang
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

BAB X
103
JABATAN DALAM PENGAWAS
Pasal 16

Jabatan secara hak dan kewajiban para pengawas adalah sebagai berikut:
1) Jabatan secara hak dan kewajiban para pengawas adalah sebagai berikut:
a. Memimpin organisasi pengawas
b. Menjalankan tugas –tugas memimpin rapat anggota dan rapat pengawas, tugas
tugas kepemimpinan diantara anggota pengawas
c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengawasan dari lembaga pengawas
d. Membuat cacatan hasil laporan pengawasan dan menyampaikan hasil
pengawasan pada rapat anggota
e. Menjalankan tugas-tugas yang diamanatkan oleh ketentuan AD/ART BUMDesa
Bersama .............khususnya mengenai pencapaian tujuan, visi, misi fungsi dan
prinsip utama BUMDesa Bersama ......................
2) Anggota:
a. Bersama ketua meneliti dan memberikan penilaian terhadap kinerja BUMDesa
Bersama
b. Memberikan masukan-masukan kepada ketua dalam rangka pengawasan kinerja
BUMDesa Bersama

BAB XI
PEMILIHAN PENGAWAS
Pasal 17
1) Yang dapat dipilih menjadi pengawas adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Memiliki sifat jujur, aktif, terampil
b. Berdedikasi terhadap BUMDesa Bersama
2) Pengurus membentuk sebuah panitia pencalonan sekurang-kurangnya 30 hari
sebelum rapat anggota diadakan. Panitia pencalonan terdiri dari atas 3 anggota
dimana tidak boleh duduk lebih dari satu orang anggota pengurus periode
berikutnya. Tugas panitia pencalonan adalah mengajukan calon-calon untuk setiap
lowongan pengawas yang perlu diisi dengan jalan rapat anggota
3) Sesudah nama-nama calon diumumkan oleh panitia pencalonan, pimpinan rapat
anggota meminta tanbahan calon-calon dari anggota yang hadir dan mempunyai
hak suara, kemudian pimpinan dapat mensahkan pencalonan.
4) Rapat anggota melakukan pemilihan pengawas dari calon-calon yang telah disahkan
tanpa menentukan jabatan masing-masing calon. Pemilihan dilakukan dengan
pemungutan suara yang menggunakan surat suara. Hanya nggota yang mempunyai
hak suara yang dapat memilih secara bebas dan rahasia
5) Tiap-tiap pemilihan diputuskan berdasarkan suara terbanyak. Apabila dua calon atau
lebih mendapatkan suara yang sama maka pemungutan suara diulang kecuali
diantara mereka menyatakan mengundurkan diri dari calon. Pencalonan maupun
pemilihan dilakukan dalam jumlah ganjil terdiri dari 3 sampai dengan 15 calon

BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 18

1. Pembinaan ke BUMDesa Bersama ............ adalah pembinaan kepada anggota dan


pokmas sehingga tercapai tingkat pengertian, kesadaran, tentang visi, misi, tujuan,
fungsi, prinsip-prinsip utama BUMDesa Bersama ...... serta hak dan kewajiban
sebagai anggota.
2. Pembinaan meningkatkan produktivitas usaha BUMDesa Bersama ..... adalah
a) Kegiatan untuk menguatkan dan mengembangkan kinerja BUMDesa
Bersama ...........................
b) Kegiatan untuk menguatkan dan mengembangkan kinerja usaha anggota
POKMAS

104
c) Kegiatan untuk menguatkan dan mengembangkan teknologi manajemen,
produktifitas dan nilai tambah Anggota dan POKMAS
3. Pembinaan internal dalam bentuk pendidikan bagi para anggota dilakukan oleh atau
melalui pengelola
4. Bentuk-bentuk pendidikan yang diberikan melalui:
a) Pendidikan dan penyuluhan bagi calon-calon anggota dan pokmas
b) Pendidikan dan penyuluhan bagi calon-calon anggota pokmas
c) Mengusahakan bahan-bahan bacaan pendidikan bagi para anggota, pokmas,
pengelola dan pengurus BUMDesa Bersama ....................
d) Memberikan penerangan kepada khalayak ramai
e) Meningkatkan jumlah anggota BUMDesa Bersama ................. dengan
melaksanakan sosialisasi

Pasal 19
1. Pengawasan pengurus terhadap pengelola dilaksanakan dengan cara:
a. Mendiskusikan secara rinci setiap laporan-laporan pengelola tentang komponen-
komponen kesehatan BUMDesa Bersama ..... dalam rapat pengurus dan
pengelola, minimum sekali dalam sebulan
b. Laporan pengelola dapat berbentuk laporan harian, mingguan, bulanan, dan
laporan tahunan.
c. Waktu pemeriksaan disesuaikan dengan sifat, bentuk dan karakteristik masing-
masing laporan
d. Bentuk-bentuk laporan yaitu, laporan kas/bank, laporan penghimpunan dan
pinjaman
2. Pengawasan pengelola terhadap anggota yang menerima pinjaman dilakukan
dengan cara:
a. mengadministrasikan jadwal angsuran setiap anggota penerima pinjaman
b. Merencanakan komunikasi dengan anggota penerima pinjaman 3 hari sebelum
jatuh tempo angsuran
c. Mengadakan kunjungan kepada anggota yang bersangkutan dengan menyiapkan
surat teguran jika yang bersangkutan tidak berada ditempat
d. Mendiskusikan hambatan-hambatan dalam usaha anggota dan pokmas serta
mencari jalan keluar agar tidak timbul pinjaman bermasalah.

BAB XIII
MODAL DAN SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 20

Modal BUMDesa Bersama ........ terdiri dari:


1) Simpanan beku adalah simpanan yang harus dibayar oleh anggota atau calon
anggota yang memperoleh pinjaman dari BUMDesa Bersama
2) Besarnya simpanan beku adalah....% dari nilai pinjaman dan akan dibayarkan
setelah anggota tersebut melunasi pinjamannya atau bisa ditarik oleh BUMDesa
Bersama apabila anggota tersebut pada waktu jatuh tempo, masih mempunyai
tunggakan kepada BUMDesa Bersama

BAB XIV
KETENTUAN PINJAMAN
Pasal 21

1) Pinjaman BUMDesa Bersama hanya dipergunakan membiayai kegiatan usaha


ekonomi produktif yang dinilai layak. Pemberian pinjaman hanya diberikan secara
berkelompok melalaui pokmas dengan sistem tanggung renteng
2) Permohonan pinjaman dari masing-masing Pokmas dinilai kelayakan usaha dan
kelayakan peminjamnnya oleh BUMDesa Bersama
3) Pokmas yang permohonan pinjamannnya dinyatakan layak selanjutnya
menandatangani akad pinjaman
105
4) Plafon pinjaman yang diberikan BUMDesa Bersama untuk sementara antara
Rp......... sampai dengan Rp ........ per anggota kelompok. Besar plafon pinjaman
akan ditingkatkan terus sesuai dengan akumulasi permodalan BUMDesa Bersama
5) Setiap pinjaman dikenakan biaya jasa sebesar 1% dan simpanan beku sebesar 5 %
dari nilai pinjaman
6) Simpanan beku akan dibayarkan setelah anggota tersebut melunasi pinjamannya
atau biasa ditarik oleh BUMDesa Bersama apabila anggota tersebut pada waktu
jatuh tempo, masih mempunyai tunggakan kepada BUMDesa Bersama
7) Apabila terjadi tunggakan angsuran maupun kemacetan pinjaman, akan dikenakan
ketentuan tanggung renteng, demi menjamin pengembalian pinjaman dan BUMDesa
Bersama, sesuai dengan prosedur dan ketentuan sebagaimana diatur dalam
peraturan organisasi.
8) Bagi pokmas peminjam yang menunggak angsuran atau macet pengembalian
pinjamannya kepada BUMDesa Bersama
9) Bagi pokmas yang dinilai telah melaksanakan kewajiban angsuran pinjamannya ke
BUMDesa Bersama secara tertib akan diberikan fee (imbal jasa) berdasarkan
ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan organisasi.

Pasal 22
1) Dana BUMDesa Bersama dapat digunakan untuk mengembangkan usaha yang
dinilai prospektif, menguntungkan dan tidak merugikan lembaga BUMDesa Bersama
2) Status dana yang digunakan oleh BUMDesa Bersama untuk pengembangan usaha
sebagai dana pinjaman yang harus dikembalikan dalam bentuk setoran keuntungan
secara terjamin oleh pengelola unit usaha BUMdesa Bersama dan atau berdasarkan
perjanjian kerjasama dengan pihak lain
3) Bentuk usaha yang dikembangkan antara lain dalam bentuk (i) pengelolaan unit
usaha sendiri (ii) kemitraan bagi hasil
4) Unit usaha yang dikelola sendiri oleh BUMDesa Bersama dapat berbentuk, usaha
berbasis pelayanan kebutuhan dasar masyarakat desa, misalnya industri kecil rumah
tangga, kios, pasar desa, waserda dan sebagainya.
5) Usaha distribusi produk pokmas misalnya: penampungan dan pemasaran komuditas
hasil panen, produk barang yang dihasilkan pokmas dan berbentuk lainnya.

Pasal 23
Simpanan sukarela adalah simpanan anggota yang dapat ditarik kapan saja oleh
anggota sesuai dengan jenis ketentuannya.

BAB XV
Sisa Hasil Usaha
Pasal 24

1) Sisa hasil usaha (SHU) adalah Pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi
dikurangi dengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain, serta
penyusutan atas barang-barang inventaris dalam satu tahun buku.
2) Pembagian SHUdilakukan sebagai berikut:
a) 35 % untuk pemupukan modal kerja
b) 25 % untuk dana pengurus dan karyawan
c) 15 % untuk biaya pembinaan dan pelatihan
d) 10 % untuk jasa pokmas
e) 10 % untuk jasa pembangunan desa
f) 5 % untuk dana sosial

BAB XVI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 25
1) Perubahan anggaran rumah tangga ini hanya dapat dilakukan oleh rapat anggota
berdasarkan keputusan setidak-tidaknya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dan
106
mempunyai hak suara dalam Rapat anggota tahunan atau rapat khusus diadakan
untuk itu
2) Perubahan terhadap ART dapat dibicarakan dalam rapat anggota atas usul pengurus
atau sekurang-kurangnya 10 anggota kelompok swadaya yang mempunyai hak
suara

3) BUMDesa Bersama ....... menyimpan buku amandemen/perubahan terhadap ART


yang selain tersedia untuk diperiksa oleh anggota dan siapa saja yang mendapat
izin untuk itu.

ANGGARAN RUMAH TANGGA INI DITETAPKAN BERDASARKAN PERATURAN DESA


BERSAMA NOMOR :....... Tahun ....

Desa :.............. dan ....................


Kecamatan :..................
Kabupaten : Ngawi
Ditetapkan :..................
Pada tanggal : .................

MENETAPKAN

Ketua BPD Kepala Desa


Desa.......

............................. ..............................

Ketua BPD Kepala Desa


Desa.......

............................. ..............................

Dicatatkan pada lembaran desa : ....................


Pada tanggal : ....................

Pencatat

.............................
Sekretaris Desa

107
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DESA ……………DAN..............…..
NOMOR : ..................
TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA) BERSAMA ................
DESA ………… DAN DESA .............KECAMATAN …………KABUPATEN NGAWI
TAHUN ...........

KEPALA DESA ……………..DAN KEPALA DESA .....................

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan


pemerintahan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui
berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat perdesaan,
maka perlu dibentuk BUMDesa Bersama;
b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a,
perlu ditetapkan Pengurus BUMDesa Bersama dengan
Keputusan Bersama Kepala Desa ………………dan Kepala
Desa .........................
MENGINGAT : 1. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5394);
4. Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
5. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);

108
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelola Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 147 , Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 5539);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2015


tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran
BUMDesa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 24 Tahun 2012
tentang Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Ngawi Tahun 2012 Nomor 24).

MEMPERHATIKAN : Hasil Musyawarah Antar Desa yang dilaksanakan pada


tanggal…… sebagaimana termuat dalam Berita Acara
Hasil pembentukan BUMDesa Bersama

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
PERTAMA : Pengurus BUMDesa Bersama ................ sebagaimana
Lampiran Keputusan ini;
KEDUA : Menugaskan BUMDesa Bersama sebagaimana dimaksud
Diktum PERTAMA untuk :
a. Mengurus dan mengelola BUMDesa Bersama sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. Melaksanakan dan mengembangkan BUMDesa Bersama
agar menjadi lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi
dan/atau pelayan umum masyarakat desa.
c. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi desa
untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa.
d. Melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga
perekonomian desa lainnya.
e. Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha
BUMDesa Bersaman setiap bulan.
f. Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha
BUMDesa Bersama setiap bulan.

109
g. Memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha
BUMDesa Bersama kepada masyarakat Desa melalui
Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
1 (satu) tahun.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Desa …….


Pada tanggal : ……………………

KEPALA DESA .......... KEPALA DESA ....................

………………. ............................

110
LAMPIRAN KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DESA ………DAN ......….
NOMOR : …………………

PENGURUS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA) BERSAMA ................

DESA ……… DAN DESA ........... KECAMATAN …………..KABUPATEN NGAWI


TAHUN .............

JABATAN
NO NAMA PENDIDIKAN UMUR

1 ………………. Ketua
2 ………………. Sekretaris
3 ………………. Bendahara
4 ………………. ...................
5. ................. ...................

KEPALA DESA ............. KEPALA DESA ..................

………………….. ...........................

111
112

Вам также может понравиться