Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup beserta
bahan-bahan yang dihasilkan makhluk hidup, zat energi, bahan kimia, debu sedimen, panas, suara, atau
radiasi ke dalam lingkungan sehingga kualitasnya menurun.
Bahan yang dapat menyebabkan polusi disebut polutan atau zat pencemar. Polutan memiliki arti
yang berbeda dengan limbah, Limbah atau bahan buangan akan dapat menjadi bahan polutan apabila
jumlahnya melebihi jumlah normal
Suatu zat dapat dikatakan menjadi polutan apabila:
a. Kadarnya melebihi batas normal
b. Berada pada tempat yang tidak semestinya
c. Berada pada waktu yang tidak tepat
Polutan yang mencemari udara umumnya berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil yang tidak sempurna oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik, maupun kendaraan
bermotor. Diantara gas-gas hasil oksidasi tersebut antara lain:
1) CO2
CO2 berasal dari pabrik-pabrik yang menggunakan bahan bakar fosil, juga dari
mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. CO2 dibutuhkan tumbuhan untuk
berfotosintesis, tetapi dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan efek rumah
kaca. Bila CO2 berkondensasi dengan fisik uap air serta jasad renik di udara akan
terbentuk awan. Awan mempunyai sifat seperti kaca, dapat ditembus cahaya, tetapi
menahan energi panas. Apabila cahaya matahari sampai ke bumi dan dipantulkan ke
atmosfer akan tertahan oleh awan, ini akan menyebabkan peningkatan suhu atmosfer
bumi.
Kadar CO2 di udara yang berlebih juga dapat menyebabkan pemanasan global.
Pemanasan global juga disebabkan oleh adanya efek rumah kaca. Pemanasan global
adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia. Selama 20 abad diperkirakan antara
0,3-0,8 0C.
Pemanasan global dapat mengubah pola iklim di seluruh dunia. Pemanasan
global disebabkan karena menumpuknya gas CO2 di atmosfer, yang dapat menyebabkan
b. Pencemaran air
Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat/kondisi yang
dapat menurunkan standar kualitas air yang sudah ditentukan, sehingga tidak dapat
digunakan untuk kebutuhan tertentu. Pencemaran air dapat terjadi baik pada air sumur,
mata air, sungai, bendungan, maupun air laut. Sumber pencemaran air adalah
terkontaminasinya air dengan limbah/sampah yang berasal dari industri, rumah tangga,
pasar, pertanian, pertambangan dan lain-lain.
Secara garis besar polutan utama yang menyebabkan pencemaran air adalah zat
organic, anorganik dan sedimen/lumpur.
Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran air dapat dilakukan beberapa
usaha antara lain:
a. Tidak membuang sampah ke dalam air sungai, danau atau selokan
b. Tidak menggunakan pupuk atau pestisida secara berlebihan
c. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat adalah makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang menyebabkan eutrofikasi
3) Pestisida
Penggunaan pestisida untuk memberantas hama secara berlebihan dapat
menyebabkan air di sekitar lingkungan menjadi tercemar. Salah satu sifat pestisida
adalah susah terurai, tetapi mudah larut dalam lemak dan jaringan lemak. Di dalam
suatu ekosistem yang tercemar pestisida, pestisida akan berpindah ke organisme lain
melalui jalan rantai makanan.
4) Detergen
Pencemaran yang disebabkan karena detergen bisa berasal dari rumah tangga.
Detergen di dalam air tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, bahkan ada yang
dapat mematikan mikroorganisme pemgurai.
5) Minyak
Di dalam air, minyak akan menutupi permukaan air. Hal ini akan menurunkan
kadar oksigen yang ada dalam air dan dapat mengancam kehidupan organisme dalam
air.
6) Pupuk anorganik
Kelebihan pupuk anorganik dapat menyebabkan berubahnya derajat keasaman
tanaman. Hal ini akan mempengaruhi kehidupan mikroba dan fauna tanah, selain itu
akan berpengaruh terhadap kemampuan tumbuhan dalam penyerapan zat hara. Pupuk
anorganik seperti urea, ZA, KCl, NPK, TSP, dan lain-lain akan memberikan zat sisa seperti
fosfor, nitrat, dan kalsium yang akan merangsang pertumbuhan.
b. Pencemaran biologis
Pencemaran biologis biasanya disebabkan oleh mikroorganisme. Di alam terdapat
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang suka dan ada pula yang tahan terhadap
kondisi lingkungan tertentu.
Organisme yang peka akan mati karena pencemaran dan organisme yang tahan akan
tetap hidup. Siput dan planaria adalah hewan yang peka. Keberadaan cacing tubilek, siput,
dan planaria dapat dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang
dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.
c. Pencemaran fisik
Pencemaran ini biasanya disebabkan oleh barang-barang yang terbuat dari plastik,
logam, kaleng, botol, kaca, karet. Bahan-bahan pencemaran secara fisik ini merupakan
barang-barang yang dapat di daur ulang atau digunakan lagi.
Hal ini menyebabkan pencemaran karena hanya dibuang di tanah begitu saja.
Pecemaran ini dapat disebabkan oleh zat cair, zat padat, dan gas. Zat cair penyebab
pencemaran, misalnya limbah dari industri, rumah tangga, pertanian, dan pertambangan.
Zat padat penyebab pencemaran, misalnya sampah zat gas (asap dari pabrik atau kendaraan
bermotor).
d. Pencemaran suara
Pencemaran suara berupa kebisingan. Pencemaran suara disebabkan masuknya bunyi
gaduh di atas 50 desibel. Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia.
Kebisingan menyebabkan penduduk susah tidur, bahkan dapat menyebabkan tuli, gangguan
kejiwaan, dan dapat pula menyebabkan penyakit jantung, gangguan janin, dalam
kandungan, dan stres.
Kebisingan terbagi kedalam 3 macam, yaitu:
1) Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terus menerus, misalnya
palu ketika orang memaku
2) Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datangnya terus menerus dalam jangka
waktu yang cukup lama, misalnya suara mesin yang dihidupkan
3) Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan yang hanya sekejap kemudia hilang, namun
ada kemungkinan terulang kembali, contohnya adalah suara kereta api yang lewat
2. Parameter biokimia
c. Hujan Asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara
yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini
sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan
oleh tumbuhan dan binatang.
Secara alami hujan asam
dapat terjadi akibat semburan
dari gunung berapi dan dari
proses biologis di tanah, rawa,
dan laut. Akan tetapi, mayoritas
hujan asam disebabkan oleh
aktivitas manusia seperti industri,
pembangkit tenaga listrik,
kendaraan bermotor dan pabrik
pengolahan pertanian (terutama
amonia). Gas-gas yang dihasilkan
oleh proses ini dapat terbawa
angin hingga ratusan kilometer di
atmosfer sebelum berubah
menjadi asam dan terdeposit ke
tanah.
Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di Republik
Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari
pembangkit tenaga listrik di Amerika Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di
New York dan New England. Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu
bara sebagai bahan bakarnya.
Dampak dari hujan asam adalah:
- Merusak kualitas air permukaan
itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk
dan penggundulan hutan serta aktivitas radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun
sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan
pertanian dan peternakan, GRK yang oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke
dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
karbondioksida, metana, dan nitroksida. diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu
antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
hal tersebut di atas juga merupakan salah Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca
satu penyebab pemanasan global yang adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan
terjadi saat ini. nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan
efek rumah kaca.
b. Dampak terhadap Lingkungan: akan menimbulkan suasana yang tidak nyaman dan jauh
dari ketenangan
PENUGASAN TERSTRUKTUR