Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Selanjutnya muncul Dinasti Isanawamsa. Cikal bakalnya adalah Empu Sindok yang
memerintah pada tahun 929-974 M.
Setelah Raja Dharmawangsa Teguh digantikan oleh Raja Airlangga. Kehidupan dan
kemakmuran rakyatnya sangat diperhatikan oleh raja Airlangga. Oleh karena itu Raja Airlangga
diarcakan sebagai Wisnu mengendarai Garuda. Setelah Airlangga muncul kerajaan Kediri.
Banyak karya sastra yang lahir pada masa ini, seperti karya Empu Sedah dan Empu Panuluh,
yaitu Kekawin Bharatayudha.
Setelah Kerajaan Kediri muncul Kerajaan Singasari pada tahun 1222 M sebagai
pendirinya adalah Ken Arok. Dalam pemerintahannya beliau didampingi oleh Purahita (Pendeta
kerajaan). Banyak bangunan suci Hindu yang didirikan pada masa ini, seperti Candi Kidal, Candi
Jago, dan Candi Singasari. Sejak tahun 1293 M Agama Hindu di Jawa Timur dibina oleh
Kerajaan Majapahit. Puncak perkembangan Agama Hindu terjadi pada pemerintahan Raja
Hayam Wuruk didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada. Pada jaman ini banyak karya besar yang
muncul sepeerti karya Empu Tantular (Sutasoma), Empu Prapanca (Kekawin Arjuna Wiwaha).
Disamping itu kitab-kitab hukum Hindu juga dikeluarkan dan banyak didirikan bangunan-
bangunan suci. Diantaranya adalah Candi Penataran di Blitar merupakan bangunan suci Hindu di
Jawa Timur.
Penjelasan Kerajaan yang ada di Jawa Timur:
1. Kerajaan Kajuruhan
1. Candi Badut
2. Prasasti Dinoyo
Dalam Prasasti Dinoyo diceritakan masa keemasan Kerajaan Kanjuruhan sebagaimana berikut:
1. Ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang sakti dan bijaksana bernama Dewasimha.
2. Setelah meninggal, Raja Dewasimha digantikan oleh putranya bernama Sang Liswa.
3. Sang Liswa terkenal dengan gelar Gajayana dan menjaga istana besar bernama Kanjuruhan.
4. Sang Liswa memiliki putri yang disebut Sang Uttiyana.
5. Raja Gajayana dicintai para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketenteraman di
seluruh negeri.
7. Bersama Raja dan para pembesar negeri, Sang Agastya (disebut Maharesi) menghilangkan
penyakit.
8. Raja melihat Arca Agastya dari kayu cendana milik nenek moyangnya.
9. Maka raja memerintahkan membuat Arca Agastya dari batu hitam nan elok.
2. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri erupakan salah satu kerajaan Hindu yang terletak di tepi Sungai Brantas,
Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri pada abad ke-12 ini merupakan bagian dari Kerajaan
Mataram Kuno. Raja pertamanya bernama Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu yang
menamakan dirinya sebagai titisan Wisnu. Sejarah Berdirinya Kerajaan Kediri diawali
dengan perintah Raja Airlangga yang membagi kerajaan menjadi dua bagian, yakni Jenggala
(Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi dengan Gunung Kawi dan Sungai Brantas.
Tujuannya supaya tidak ada pertikaian. Kerajaan Janggala atau Kahuripan terdiri atas Malang
dan Delta Sungai Brantas dengan pelabuhan Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, Ibu
Kotanya Kahuripan. Sedangkan Kerajaan Panjalu (Kediri) meliputi, Kediri, Madiun, dan Ibu
Kotanya Daha.
Kemudian pada November 1042, kedua putra Raja Airlangga memperebutkan tahta
kerajaan sehingga dengan terpaksa Airlangga membelah kerajaan menjadi dua. Hasil dari perang
saudara tersebut, Kerajaan Panjalu diberikan kepada Sri Samarawijaya yang pusatnya di Kota
Daha. Sedangkan Kerajaan Jenggala diberikan kepada Mapanji Garasakan yang berpusat di
Kahuripan. Dalam Prasasti Meaenga disebutkan bahwa Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan
nama Raja Mapanji Garasakan(1042-1052 M) diabadikan. Namun, pada peperangan selanjutnya,
Kerajaan Panjalu (Kediri) berhasil menguasai seluruh tahta Airlangga.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan Raja Jayabaya.
Daerah kekuasaannya semakin meluas yang berawal dari Jawa Tengah meluas hingga hampir
ke seluruh daerah Pulau Jawa. Selain itu, pengaruh Kerajaan Kediri juga sampai masuk ke
Pulau Sumatera yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya. Kejayaan pada saat itu semakin kuat
ketika terdapat catatan dari kronik Cina yang bernama Chou Ku-fei pada tahun 1178 M berisi
tentang Negeri paling kaya di masa kerajaan Kediri pimpinan Raja Sri Jayabaya.
Bukan hanya daerah kekuasaannya saja yang besar, melainkan seni sastra yang ada di
Kediri cukup mendapat perhatian. Dengan demikian, Kerajaan Kediri semakin disegani pada
masa itu.
Kerajaan Singasari bermula ketika kerajaan ini didirikan sekitar tahun 1222 M oleh Ken
Arok.Kerajaan Singasariterletak di Tumapel sebelah timur Gunung Kawi (sekarang daerah
Singasari, Malang, Jawa Timur). Sumber sejarah yang penting tentang Kerajaan Singasari di
Jawa Timur adalah kitab-kitab kuno seperti Negarakertagama danPararaton (kitab Raja-raja)
yang ditulis olehMpu Prapanca pada zaman Majapahit. Prasasti dan candi-candi yang dibuat
pada masa Kerajaan Singasari menceritakan banyak hal tentang kehidupan masyarakat Singasari.
Catatan sejarah Kekaisaran Cina juga menjadi sumber sejarah Kerajaan Singasari yang penting.
Kerajaan singasari pernah diperintah oleh beberapa raja. Dibawah ini berhasil diketahui beberapa
raja yang pernah memerintah Kerajaan Singasari:
1. Ken Arok: Raja sekaligus pendiri Kerajaan Singasari setelah mengalahkan Raja
Kertajaya dari Kerajaan Kediri. Wilayah Kerajaan Kediri kemudian menjadi wilayah
Kerajaan Singasari. Ken Arok memerintah Kerajaan Singasari tahun 1222-1227.
2. Anusapati: Ia adalah pengganti Ken Arok sebagai raja Kerajaan Singasari. Anusapati
memerintah Kerajaan Singasari tahun 1227-1248.
3. Tohjaya: Raja Tohjaya adalah pengganti Raja Anusapati, pemerintahannya hanya
berlangsung beberapa bulan saja.
4. Ranggawuni atau Wisnuwardhana: Ia memerintah Kerajaan Singasari pada tahun 1248-
1268.
5. Kertanegara: Raja ini memerintah Kerajaan Singasari tahun 1268-1292. Kertanegara
adalah raja terakhir Kerajaan Singasari.
Puncak kejayaan Kerajaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Sri Maharajadiraja
Sri Kertanegara. Kertanegara berhasil melakukan konsolidasi dengan jalan menempatkan pejabat
yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya. Raja tidak segan-segan untuk
mengganti pejabat yang dipandang kurang berkualitas. Selain itu, raja juga melakukan
persahabatan dengan kerajaan-kerajaan besar, salah satunya dengan Kerajaan Campa. Berkat
politik pemerintahan yang dijalankan Kertanegara, Singasari berkembang menjadi salah satu
kerajaan terkuat di Nusantara, baik dl bidang perdagangan maupun militer.
Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan oleh dua sebab utama, yaitu tekanan luar
negeri dan pemberontakan dalam negeri. Tekanan asing datang dari Khubilai Khan dan Dinasti
Yuan di Cina. Khubilai Khan menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan Cina. Sebagai
orang yang mengambil gelar sebagai maharajadiraja, tentu Kertanegara menolaknya. Penolakan
itu disampaikan dengan cara menghina utusan Khubilai Khan yang bernama Meng-chi. Sejak itu
konsentrasi Kertanegara terfokus pada usaha memperkuat pertahanan lautnya. Di tengah usaha
menghadapi serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba-tiba penguasa daerah Kediri yang
bernamaJayakatwang melakukan pemberontakan. Kediri sebagai wilayah kekuasaan terakhir
Wangsa Isana, memang berpotensi untuk melakukan pemberontakan. Sebetulnya Kertanegara
telah memperhitungkannya, sehingga mengambil menantu Ardharaja, anak Jayakatwang. Akan
tetapi langkah Kertanegara ternyata tidak efektif. Pada tahun 1292 Jayakatwang menyerbu
ibukota dan berhasil membunuh Kertanegara serta menguasai istana sehingga runtuhlan Kerajaan
Singasari.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu di Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1293-
1500 M, didirikan oleh Raden Wijaya (1293 M). Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya
pada abad ke-14 yaitu pada masa kekuasaan Hayam Wuruk (1350-1389 M) yang didampingi
oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364 M). Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di
Semenanjung Malaya. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lainnya di Semenanjung Malaya,
Borneo, Sumatera, Bali, dan Filipina. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan untuk
membuktikan keberadaan Majapahit adalah Pararaton (“Kitab Raja-Raja”) dalam bahasa Kawi
dan Nagarakertagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton banyak menceritakan Ken
Arok (pendiri Kerajaan Singasari). Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno
yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk, juga disebut sebagai Rajasanagara. Ia memerintah Majapahit dan tahun
1350-1389 M. Majapahit mencapal puncak kejayaannya dengan bantuan Mahapatihnya, Gadjah
Mada. Pada tahun 1377 M, beberapa tahun setelah kematian Gadjah Mada, Majapahit
melancarkan serangan laut ke Palembang, menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya.
Selain Gadjah Mada, Majapahit juga memiliki jendral yang juga terkenal
bernama Adityawarman. Ia terkenal karena penaklukkannya di Minangkabau. Menurut Kakawin
Nagarakertagama Pupuh Xlll-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung
Malaya, Borneo, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Kepulauan
Filipina. Namun, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan
tersebut tidak berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain
oleh perdagangan yang berupa monopoli oleh raja.
2. Candi Surawana
Candi Surawana adalah candi Hindu yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten
Kediri, sekitar 25 km arah timur laut dari Kota Kediri. Candi yang nama sesungguhnya adalah
Wishnubhawanapura ini diperkirakan dibangun pada abad 14 untuk memuliakan Bhre
Wengker, seorang raja dari Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan
Majapahit. Raja Wengker ini mangkat pada tahun 1388 M. Dalam Negarakertagama diceritakan
bahwa pada tahun 1361 Raja Hayam Wuruk dari Majapahit pernah berkunjung bahkan menginap
di Candi Surawana.