Вы находитесь на странице: 1из 41

Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1

PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 1

DAFTAR ISI

Pasal 1 Spesifikasi Umum


Pasal 2 Situasi
Pasal 3 Tinggi lantai (Peil)
Pasal 4 Pekerjaan Persiapan
Pasal 5 Pekerjaan Pembongkaran
Pasal 6 Pekerjaan Lantai
Pasal 7 Pekerjaan Pasangan Dinding
Pasal 8 Pekerjaan Plafond
Pasal 9 Pekerjaan Pengecatan
Pasal 10 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Pasal 11 Pekerjaan Kaca
Pasal 12 Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci
Pasal 13 Penutup dan Pengisi Celah
Pasal 14 Pekerjaan Plumbing
Pasal 15 Sistem Penerangan
Pasal 16 Pekerjaan Atap
Penutup
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 2

Pasal 1
Spesifikasi Umum

1.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek ini adalah pekerjaan Perencanaan
Renovasi Gedung Kantor Lantai 1 PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama
Makassar Prov. Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018.
b. Pekerjaan renovasi yang akan dilaksanakan diantaranya; pekerjaan arsitektur,
pekerjaan elektrikal dan pekerjaan lain yang tertera dalam RAB dan Gambar.
c. Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu, dengan kualitas yang
memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian Kontrak,
dan pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan:
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan/Spesifikasi Teknis.
- Gambar-gambar perencanaan dan detail.
- Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan penjelasan tambahan
lainnya.
- Petunjuk Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi.
- Peraturan-peraturan umum lainnya yang berlaku.

1.2. Peraturan-Peraturan Yang Dipakai


a. Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan yang digunakan.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia, NI-2 1971.
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia : NI-5.
d. Pekerjaan-pekerjaan Keramik harus sesuai dengan peraturan ASTM, NI-19, PUBI
1982 Pasal 31 dan SII-0023-81.
e. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan dalam NI-5
(PPKI tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan pada PUBI
1982 pasal 54 dan NI-4.
f. Pengendalian seluruh pekerjaan Cat, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
Pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54
dan NI-4.
g. Bahan cat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
PUBI 1982 pasal 533, BS NI.3900 : 1970/1971, AS. K-41. Serta mengikuti
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
h. Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas,
maupun standar nasional lainya, maka diberlakukan Standar Internasional atau
persyaratan teknis dari pabrik/produsen yang bersangkutan.
i. Petunjuk-petunjuk dan peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Pengawas/Direksi.
j. Dan lain-lain yang secara nyata termasuk di dalam Dokumen/Gambar, RKS,
Spesifikasi Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan
ketentuan-ketentuan lainya.
k. Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas Kontraktor harus menyediakan:
- Tenaga-tenaga kerja, tenaga-tenaga ahli yang memadai, baik kualitas
maupun kuantitas (jumlahnya) untuk semua jenis pekerjaan.
- Alat-alat yang cukup untuk setiap jenis pekerjaannya.
- Bahan-bahan yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup dan
didatangkan tepat waktunya, sehingga tidak terjadi stagnasi yang
mengakibatkan keterlambatan pada waktu penyerahan pertama.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 3

1.3. Merk Dagang


Merek-merek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam
Persyaratan Teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam hal
bentuk, model,mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak diartikan sebagai
persyaratan merek yang mengikat. Kontraktor dapat mengusulkan merek dagang
lain yang setaraf (sekualitas) setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
MK/Pengawas/Direksi. Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih
untuk jenis bahan yang sama, maka Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan salah
satu merk/produk untuk diperiksa dan disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi.

1.4. Syarat Pemeriksaan Bahan


a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan Persyaratan
Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI - 1982) - NI – 3.
b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan, Kontraktor
diwajibkan menyerahkan contoh-contoh terlebih dahulu kepada Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi untuk diminta persetujuannya. Adapun bahan-bahan
yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-contohyang telah disetujui.
c. Apabila ternyata bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah
disetujui, maka Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi berhak
menolak/memerintahkan Kontraktor untuk mengeluarkan bahan-bahan
tersebut dari lapangan (tempatpekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak
ditolaknya bahan tersebut.
d. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh
Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi, apabila ternyata Kontraktor tetap
menggunakan bahan-bahan tersebut diatas baik secara sengaja maupun tidak
sengaja, maka Direksi/Konsultan berhak membongkar pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut dengan biaya dibebankan kepada
Kontraktor.
e. Untuk setiap perselisihan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara
Direksi dengan Kontraktor. Kontraktor diwajibkan memeriksa kualitas-kualitas
bahan itu ke Lembaga Penelitian Bahan Bangunan di Makassar, atau ditempat
lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi, dengan biaya
ditanggung oleh Kontraktor. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak timbulnya
perselisihan, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan tersebut, Kontraktor tidak
diperkenankan menggunakan bahan bangunan tersebut didalam pekerjaannya.

1.5. Ukuran/Dimensi
a. Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran yang mengikat
dan mutlak harus ditepati.
b. Satuan ukuran yang dicantumkan dalam gambar dinyatakan dalam:
c. Milimeter (mm)
d. Centimeter (cm)
e. Meter (m)
f. Kecuali untuk hal khusus, satuan dinyatakan sesuai kebutuhan/ketentuan umum
yang berlaku.
g. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar struktur dan detail dalam
jenis yangsama, maka yang menjadi pegangan adalah gambar yang berskala
lebih besar (gambardetail).
h. Bila ada perbedaan, ketidak-sesuaian atau keraguan di antara gambar kerja yang
tidak bisa diatasi menurut point no. 3 di atas, Kontraktor harus melaporkan
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 4

secara tertulis kepada Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi untuk diberi


keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
i. Sinkronisasi antara gambar, Spesifikasi dan BQ (Daftar Volume dan Biaya
Pekerjaan) diambil yang mempunyai bobot teknis yang paling tinggi dan tidak
saling menghilangkan, demikian pula gambar-gambar, antara gambar Arsitektur,
Sipil, Struktur dan Mekanikal adalah saling melengkapi dan tidak saling
menghilangkan.

1.6. Contoh bahan Yang harus Disediakan


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh material:
split, pasir, besi beton, PC, keramik, cat, bahan plafond, atap dll untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi
akan dipakai sebagai standar/ pedoman untuk memeriksa/menerima material
yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
c. Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh
yang telah disetujui Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi.

1.7. Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja (K3)


Kontraktor harus mengasuransikan staf dan pekerja termasuk tenaga lapangan dan
tenaga Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi yang terlibat dalam pekerjaan ini,
sesuai dengan masa berlakunya pekerjaan yang disepakati.

1.8. Rencana Kerja


Kontraktor harus membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
masa berlakunya pekerjaan yang disepakati dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi.

1.9. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan


Kontraktor diwajibkan membuat laporan-laporan harian mengenai pekerjaan yang
dilaksanakan dan tenaga kerja/alat yang digunakan. Laporan mingguan dan bulanan
harus dibuat kontraktor sesuai dengan kemajuan pekerjaan serta rencana kerja,
semua laporan tersebut harus di konsultasikan dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi.

1.10. Gambar-gambar
Kontraktor diwajibkan membuat gambar shop drawing sebelum memulai
pelaksanaan pekerjaan dengan persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi.
Setelah pekerjaan yang dilaksanakan selesai, maka kontraktor diwajibkan membuat
as-built drawing yang disetujui dan diperiksa oleh Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi. Kemudian di serahkan kepada User sebagai
arsip/dokumen kelengkapan gedung.

1.11. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan


Setiap perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan atau bahan harus
melalui persetujuan pemilik proyek/Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi dengan
terlebih dahulu membuat surat kepada pemilik proyek/Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi yang kemudian akan diterbitkan surat instruksi/site
instruction(SI) kepada Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Apabila
perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan dilakukan tanpa adanya site
instruction (SI), maka segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 5

1.12. Pembersihan
Jangan dibiarkan puing-puing, sampah, serta sisa-sisa bongkaran dan pekerjaan
sampai tertimbun, pembersihan harus dilakukan secara baik dan teratur.

1.13. Tanggung jawab Kontraktor


Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan-
ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan.
Adanya atau kehadiran Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi, Konsultan Perencana
atau wakil Pemberi Tugas yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/menegur atau
memberi nasehat, tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.

Pasal 2
Situasi

2.1. Pekerjaan Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1 PT. TASPEN (Persero)
Kantor Cabang Utama Makassar, seperti yang tertera dalam gambar situasi/tapak.

2.2. Site (tempat pembangunan) akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana


keadaannya. Untuk itu Kontraktor harus meneliti keadaan tapak, terutama keadaan
tanah (kontur, letak bangunan yang sudah ada serta sifat lingkup pekerjaan lain-lain
yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.

2.3. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam mengevaluasi keadaan lapangan,
segala sesuatunya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat dijadikan
alasan untuk mengajukan tuntutan.

Pasal 3
Tinggi Lantai (Peil)

3.1. Sebagai ukuran tinggi lantai diambil ± 0,00 sama dengan bangunan yang telah ada
yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi dan Konsultan
Perencana, atau sesuai dengan penjelasan pekerjaan/aanwijzing.

3.2. Ukuran yang merupakan tanda tetap, tidak boleh berubah letak dan ukurannya.
Dengan ini tanda tersebut harus dibuat dengan beton atau tembokan yang harus
dijaga dan dipelihara selama pelaksanaan dan sampai pekerjaan selesai.

3.3. Supaya dibuat beberapa tempat patok duga juga untuk ordinat/koordinat dan
elevasi yang dibuat dari patok beton yang kuat dan terpelihara sehingga bangunan
tidak kehilangan ukuran awal.

3.4. Pengukuran dan penentuan tinggi peil dilaksanakan dengan peralatan waterpass
dan atau teodolith yang sebelumnya sudah dikalibrasi dengan mengacu pada
gambar rencana.

3.5. Hasil pengukuran tersebut diserahkan kepada Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi


untuk kemudian dievaluasi dan diputuskan.

Pasal 4
Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, peralatan dan


alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 6

4.1. Pemberitahuan.
Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada pemberi tugas dan tembusan kepada pemilik bangunan
beserta Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi guna pemeriksaan awal dan izin
pelaksanaan pekerjaan.

4.2. Pemeriksaan tempat kerja.


Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala
akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan
pembongkaran, persetujuan izin mulai pelaksanaan pekerjaan setelah pemeriksaan
kondisi lokasi bersama-sama dengan Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi dan
pelaksanaan pekerjaan. Perizinan menjadi tanggung jawab dari Kontraktor.

4.3. Pengamanan/pemutusan jalur-jalur instalasi.


Amankan jalur-jalur air, air conditioning (AC) atau instalasi lain yang dapat menutup
jalur dengan izin Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi, pemilik bangunan dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

4.4. Pengamanan Barang-barang kantor/peralatan lainnya dalam tempat kerja.


Pelaksanaan pekerjaan wajib mengamankan/melindungi peralatan kantor yang ada
di dalam ruang dari kerusakan atau cacat lainnya, akibat pekerjaan pembongkaran.
Jika hal tersebut diatas terjadi, maka segala perbaikan/penggantian menjadi
tanggung jawab pelaksana pekerjaan.
Karena sifat bangunan yang dilindungi, maka dalam melakukan pemasangan batas-
batas perlindungan sementara maupun pemasangan scaffolding atau tangga untuk
melakukan pekerjaan konstruksi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Scaffolding atau bekisting harus sedapat mungkin tidak boleh dipakukan ke
dinding/keramik.

Pasal 5
Pekerjaan Pembongkaran

5.1. Pemutusan jalur-jalur instalasi.


Amankan jalur-jalur instalasi air, listrik,dan instalasi lain di lapangan sebelum
pekerjaan pembongkaran dimulai. Cara memutus aliran dan menutup jalur dengan
izin Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi, Penguasa setempat dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.

5.2. Pengamanan Peralatan.


Pelaksanaan pekerjaan wajib mengamankan/melindungi peralatan kantor yang ada
di dalam ruang dari kerusakan atau cacat lainnya, akibat pekerjaan pembongkaran.
Jika hal tersebut di atas terjadi, maka segala perbaikan/penggantian menjadi
tanggung jawab pelaksana pekerjaan.

5.3. Pembongkaran.
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan
aman, Pengawas/Direksian dilakukan terhadap timbulnya debu, suara, atau
getaran yang mempengaruhi lingkungan sekelilingnya. Pembongkaran harus
mencapai syarat-syarat yang telah ditentukan, kebersihan, keamanan dan
persyaratan lainnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan baik untuk bagian
bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan pekerjaan-pekerjaannya. Bagian-
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 7

bagian yang tidak dibongkar harus tetap utuh dan bila terjadi kerusakan menjadi
tanggung jawab pelaksana pembongkaran.
c. Puing-puing hasil bongkaran harus segera dibuang keluar dari lokasi Pekerjaan
(Proyek).
d. Semua bongkaran seperti seperti lampu dan lain sebagainya yang masih utuh
dan dapat dipergunakan kembali, diserahkan kepada Pemberi Tugas.

5.4. Pemindahan Barang-barang.


Pemindahan barang-barang di ruangan harus disetujui dan disaksikan oleh orang-
orang yang ditunjuk dan Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi. Apabila barang-
barangberhubungan dengan penarikan/pencopotan kabel-kabel terutama kabel
data/computer harus dilaksanakan oleh orang-orang yang diberi wewenang.

5.5. Perapihan.
Perapihan dan pembersihan barang-barang akibat bongkaran harus dilaksanakan
oleh kontraktor. Untuk jenis bongkaran yang tidak berharga dan tidak digunakan
lagi harus segera dikeluarkan dari lokasi, sedangkan pada waktu jalannya proyek
sampai selesainya proyek tidak ada bekas maupun tumpukan puing akibat
bongkaran di lokasi proyek.

Pasal 6
Pekerjaan Lantai

6.1. Pekerjaan Waterprofing/Kedap air


6.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan waterproofing pada permukaan plat beton atau
tangki penampungan air atau sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar
rencana dan spesifikasi.
b. Waterprofing harus dipasang dan digunakan pada seluruh area pekerjaan yang
berhubungan dengan air dengan jenis waterproofing yang sesuai.
c. Standart bahan dan prosedur adalah yang ditentukan pabrik seperti NI.3,
ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah
standart dengan cara apaun tanpa ijin dari Pengawas/Direksi Lapangan.
d. Jenis waterproofing adalah waterproofing coating. Bila ada perbedaan dalam
hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, kontraktor harus segera
melaporkan kepada Pengawas/Direksi lapangan sebelum pekerjaan dimulai.
e. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik.
6.1.2. Bahan-bahan
Untuk melaksanakan pekerjaan waterproofing diperlukan beberapa alat bantu
seperti sikat kawat, sapu, pahat beton, kape, kuas, roll, ember, air dan lain-lain
sedangkan bahan-bahan yang disiapkan antara lain:
- Bahan water proofing coating
- Kain kassa
- Dan alat-alat bantu pekerjaan waterproofing lainnya menyesuaikan kebutuhan
kerja dan kondisi lapangan.
6.1.3. Syarat Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 8

b. kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan/pengetesan terhadap


hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman diatas
permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.
c. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Pengawas/Direksi.
d. Pada waktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminan atas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinanbocor, pecah dan cacat
lainnya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku,
selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi.
6.1.4. Pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing Coating
a. Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
b. Bersihkan lokasi struktur beton yang akan dilapisi waterproofing coating
dengan alat-alat kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, pastikan setiap
bidang dan permukaan sudah benar-benar bersih. Permukaan harus bersih
dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
c. Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
d. Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat
beton atau kape scrabe.
e. Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu
dengan sikat kawat dan air bersih.
f. Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan
lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
g. Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis
kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara
lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
h. Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
i. Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam,
setelah itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama
minimal 1 x 24 jam.
j. Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan
screeding.

6.2. Pekerjaan Lantai Keramik


6.2.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan berbagai jenis
keramik penutup lantai dalam bangunan, teras termasuk plint pada tempat-tempat
sesuai petunjuk gambar kerja dan Spesifikasi Teknis. Jenis keramik yang
digunakan haruslah sama dengan jenis, type dan motif yang ada dalam Spesifikasi
Teknis.
6.2.2. Prosedur Umum
a. Contoh bahan dan data teknis.
Contoh bahan dan data teknis atau brosur yang akan digunakan harus
diserahkan kepada Pengawas/Direksi untuk disetujui terlebih dahulu sebelum
dikirimkan ke lokasi proyek. Contoh Bahan harus diserahkan sebanyak 3 (tiga)
buah dengan 4 (empat) gradasi warna untuk setiap bahan. Biaya pengadaan
contoh bahan menjadi tanggung jawab kontraktor.
b. Pengiriman dan penyimpanan.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 9

Pengiriman Keramik ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik


yang belum dibuka dan dilindungi dengan label atau merk dagang yang utuh
dan jelas.
6.2.3. Bahan-bahan.
a. Keramik
Keramik harus dari kualitas baik ukuran 20 x 40 cm dan 20 x 20 cm atau
ukuran lain setara Roman. Keramik yang tidak rata permukaannya dan
warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya tidak siku, retak atau cacat-
cacat lainnya tidak boleh dipasang atau harus dikembalikan.
b. Adukan.
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi tambahan penguat
dalam jumlah sesuai petunjuk dari Pabrik Pembuat. Bahan-bahan adukan
tambahan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
Adukan perekat khusus untuk memasang Keramik, jika ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas/Direksi Lapangan, harus
memenuhi ketentuan AS 2356, ANSI 118.1, 118.4 dan BS 5385, seperti Le
Pengawas/Direksira FK 101 dan Le Pengawas/Direksira FK 103 (khusus
daerah basah), AM 30 Mortarflex, ASA Fixall atau yang setara.
c. Adukan Pengisian Celah.
Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai,
yang diberi warna dari pabrik pembuat, seperti Lekra FS Nat Flexible, AM 50
Coloured Ceramic Grout, ASA Coloured Grout atau yang setara yang disetujui
6.2.4. Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Persiapan.
Pekerjaan pemasangan Keramik baru boleh dilakukan setelah pekerjaan
lainnya benar-benar selesai.
Pemasangan Keramik harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air
bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah
pasangan Keramik ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
b. Pemasangan.
Adukan untuk pasangan Keramik pada lantai, dan bagian lain yang harus
kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan
tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25 mm, kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Adukan untuk pasangan Keramik pada lantai harus ditempatkan diatas lapisan
pasir dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja.
Keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.
Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang Keramik yamg
terpasang tetap lurus dan rata. Keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah
harus dibongkar dan diganti.
Keramik mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki
dapat terbentuk dengan baik.
Sambungan atau celah-celah antar Keramik harus lurus, rat dan seragam,
saling tegak lurus.
Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6 mm, kecuali bila ditentukan lain.
Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.
Pemotongan Keramik harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya
pada satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti pada
sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk yang lainnya harus
dikerjakan serapi dan sesempuna mungkin.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 10

Siar antar Keramik dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama
dengan warna keramiknya dan disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis
siar. Setelah semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera
dibersihkan dengan kain lunak yang baru dan bersih.
Setiap pemasangan keramik seluas 8 m2 harus diberi celah mulai yang terdiri
dari penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa
polystyrene atau polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja atau sesuai pengarahan dari Konsultan Pengawas/Direksi.
Bahan berikut cara pemasangan penutup celah dan penyangganya harus
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
c. Pembersihan dan Perlindungan.
Setelah pemasangan selesai, permukaan Keramik harus benar-benar bersih,
tidak ada yang cacat, bila dianggap perlu permukaan Keramik harus diberi
perlindungan misalnya dengan sabun anti karat atau cara lain yang
diperbolehkan, tanpa merusak permukaan Keramik.

6.3. Pekerjaan Lantai Homogenouse Tile


6.3.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan lantai dan plint ini dilakukan pada seluruh finishing lantai sesuai
yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.
6.3.2. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan :
- Homogeneous Tile
 Homogeneous Tile merk Indogress (Polish) dan merk Garuda (Unpolish)
atau produk lain yang setara ukuran 60 x 60 cm atau sesuai gambar.
 Bahan tersebut diatas sebelum dipasang harus mendapat persetujuan
dari Manajemen Konstruksi setelah berkonsultasi dengan Perencana dan
Pemilik Proyek.
- Plint
 Digunakan plint Homogeneous pada seluruh yang ditunjuk dalam
gambar.
 Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus seragam,
warna yang tidak seragam akan ditolak.
 Tebal bahan minimal 8 mm atau sesuai dengan standard pabrik, dengan
kekuatan lentur 250 kg/cm2 dan mutu tingkat 1 (Grade 1).
- Bahan pengisi siar AM 50 atau produk lain yang setara, sewarna dengan
keramik. Untuk daerah basah ditambahkan liquid grout additive AM 54
sebagai pengganti air, dengan ketentuan sesuai pabrik.
- Bahan perekat menggunakan perekat AM 40, untuk daerah basah
menggunakan AM 30 atau setara dengan persyaratan sesuai standard
pabrik.
- Warnaakan ditentukan kemudian.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, Peraturan Keramik Indonesia (NI-19) dan dari distributor bahan
pengisi siar serta bahan perekat harus memberikan supervisi dan garansi
pemasangan selama 5 tahun.
c. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 11

Manajemen Konstruksi setelah berkonsultasi dengan Perencana dan


Manajemen Konstruksi.
d. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan
teknis- operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Manajemen Konstruksi.
e. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus benar-benar
baru, berkualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Manajemen
Konstruksi.
f. Toleransi terhadap panjang = 0,5 %, toleransi terhadap tebal = 0,8 %.
6.3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai Homogeneous
Tile sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Manajemen
Konstruksi (antara lain lantai screed, kering dari lantai screed = min 7 hari,
waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan Keramik dilaksanakan. Kering
sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia 28 hari.
b. Homogeneous Tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
tidak cacat dan tidak bernoda.
c. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
d. Jarak antara unit-unit pemasangan Homogeneous Tile yang terpasang (lebar
siar-siar), harus sama lebar serapat mungkin atau maksimum 3 mm dan
kedalaman maksimum 2 mm atau sesuai detail gambar serta petunjuk
Manajemen Konstruksi. Siar-siar harus membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan
harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
e. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan
bahan, dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang
dipasangnya.
f. Pemotongan unit-unit Homogeneous Tile harus menggunakan alat pemotong
khusus (mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
g. Homogeneous Tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda yang terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
h. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan
atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
i. Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang
sempurna.
j. Homogeneous Tile yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh
pekerjaan lain selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada
permukaannya.
k. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
- Tetapkan data level lantai yang tepat.
- Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level.
- untuk menghindari atau mengurangi pemotongan Keramik.
- untuk memastikan unit Homogeneous Tile yang terpotong menyajikan
penampilan yang seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesar
mungkin.
- untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai dengan persetujuan.
- Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, Homogeneous Tile akan
dipasang mulai dari center dari tiap-tiap bagian ruang dan pertemuan
antara lantai dengan plint adalah rata/lurus.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 12

l. Grouting
- Keramik diberi grout ketika Homogeneous Tile sudah terpasang dengan
tepat, setelah nat dibersihkan dari kotoran/pencemaran dengan
menggunakan compresor (ditiup).
- bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang
diinginkan.
- ketika grout sudah mengeras, basahi Keramik dengan air dan akhirnya
poles dengan kain.

Pasal 7
Pekerjaan Pasangan Dinding

7.1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata


7.1.1. Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat – alat bantu
yang dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat – tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi
Teknis ini.
b. Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
 Pasangan batu bata
 Adukan
 Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom
bangunan, dinding dengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan.
7.1.2. Prosedur Umum
a. Keterangan.
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu bata
dan bata ringan disusun ½ bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan
peralatan untuk pekerjaan ini.
b. Pengiriman dan Penyimpanan.
Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan. Bata
harus disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimal 150 cm. Semen
harus dikirim dalam kemasan aslinya yang tertutup rapat dimana tertera nama
pabrik serta merek dagangnya.
Penyimpanan semen harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
7.1.3. Bahan-bahan
a. Batu Bata.
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri
eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 8 x 15 x 25 cm
yang dibakar dengan baik, warna merah merata, keras dan tidak mudah patah,
bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran. Meskipun
ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin tidak sama dengan
ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya ukuran bata yang akan
dipakai tidak terlalu menyimpang. Kualitas bata harus sesuai dengan pasal 81
dari A.V. 1941. Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada
Pengawas/Direksi Lapangan. Pengawas/Direksi Lapangan berhak menolak
bata dan menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak memenuhi syarat.
Bahan-bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25 kg/cm2,
sesuai ketentuan SNI 15-2094-2000.
b. Adukan dan Plesteran.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 13

Adukan terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan dinding
batu bata. Komposisi adukan adalah 1 PC : 5 pasir untuk dinding biasa, 1 PC : 3
pasir untuk transram.
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (Indocement,
Semen Padang, Tiga Roda atau produk daerah setempat yang mempunyai
kualitas standar konstruksi).
Adukan harus dibuat dalam alat tempat mencampur, diatas permukaan yang
keras, bukan langsung diatas tanah. Bekas adukan yang sudah mulai mengeras
tidak boleh digunakan kembali.
Adukan dan plesteran untuk pasangan batu bata harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis.
c. Beton Bertulang
Beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu : sloof, kolom
praktis dan ringbalk.
Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (sloof, kolom praktis,
ringbalk) adalah 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil.
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu merek
untuk seluruh pekerjaan). Pasir beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur
dan zat-zat organik lainnya. Kerikil/split dari pecahan batu keras dengan
ukuran 1 - 2 cm, bebas dari kotoran. Baja tulangan menurut ketentuan PBI
1971.
d. Bahan Penutup dan Pengisi Celah.
Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi
Teknis.
7.1.4. Pelaksanaan Pekerjaan
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan
menurut masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
a. Sloof, kolom praktis dan ringbalk.
Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : kolom praktis 11 x 11
cm untuk dinding bata, ringbalk dan balok latai 11 x 11 cm untuk pintu. Kolom
praktis dan ringbalk diplester sekaligus dengan dinding bata sehingga
mencapai tebal 15 cm dan 10 cm untuk dinding bata . Bekisting terbuat dari
kayu terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm yang rata dan
berkualitas papan baik.
Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus
rapat sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh
dibongkar setelah beton mengalami proses pengerasan.
b. Pasangan dinding bata.
Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai
jenuh.
Tidak diperkenankan memasang batu bata :
• Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air
dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk
keperluan tersebut harus cukup terjamin.
• Yang ukurannya kurang dari setengahnya
• Lebih dari 1 (satu) meter tingginya setiap hari di satu bagian pemasangan
• Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap
• Setiap luas pasangan dinding bata mencapai ±12 m2 harus dipasang beton
praktis (kolom, dan ring balk)
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 14

Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya
dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan
benar-benar dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap
jarak 40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas
harus dibuat balok lantai 11/11 atau dilengkapi dengan pasangan rollaag.
Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun
horizontal. Sela-sela disekitar harus diisi dengan adukan.
c. Perawatan dan Perlindungan.
Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus selama sedikitnya 7 hari
setelah didirikan.
Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu – waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok. Siar
atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan bukaan
dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan pengisi
celah.

7.2. Pekerjaan Adukan dan Plesteran


7.2.1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus),
seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis
ini.
7.2.2. Prosedur Umum
a. Contoh Bahan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke
lokasi proyek.
b. Pengiriam dan Penyimpanan.
Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya harus sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih,
bebas dari aliran air, dengan kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi
saluran pembuangan yang memadai, dan bebas dari benda – benda asing.
Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidak berhamburan.
7.2.3. Bahan-bahan
a. Adukan dan Plesteran Dibuat di Tempat.
• Semen.
Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 15-2049-1994 atau ASTM C
150-1995, seperti Semen Indocement, Semen Padang, Tiga Roda atau yang
setara. Semen yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang.
• Pasir.
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau
kotoran lain yang merusak. Perbandingan butir – butir harus seragam
mulai dari yang kasar sampai pada yang halus, sesuai dengan ketentuan
ASTM C 33.
• Bahan Tambahan.
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan
menambah daya lekat harus berasal dari merek yang dikenal luas, seperti
Super Cement, Febond SBR, Cemecryl, Barra Emulsion 57 atau yang setara.
b. Air.
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang
bersifat merusak.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 15

Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada
dasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai
ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
7.2.4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Plesteran.
Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air, adukan
kedap air 150 mm di bawah permukaan tanah sampai 500 mm di atas lantai,
tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja, plesteran permukaan
beton yang terlihat dan tempat–tempat lain seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja. Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan
plesteran selain tersebut di atas. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat
dan meningkatkan kekedapan terhadap air harus digunakan dalam jumlah
yang sesuai dengan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.
b. Pencampuran.
• Umum.
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk
kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan
kembali. Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu
pencampuran minimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian. Adukan
yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah pencampuran
tidak diijinkan digunakan.
• Adukan Khusus.
Adukan khusus untuk pasangan batu bata ringan harus dicamput sesuai
petunjuk dan rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
c. Persiapan dan Pembersihan Permukaan.
Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau plesteran harus
bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.
Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan
instalasilistrik dan air dan seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah
terlindung di bawah atap. Permukaan yang akan diplester harus telah berusia
tidak kurang dari dua minggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram air
terlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10 mm
dan dibersihkan.
d. Pemasangan.
Plesteran Batu Bata.
• Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan
pembersihan selesai.
• Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran
dibagi bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos
sementara dari bambu.
• Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan
menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan
bidang.
• Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya,
permukaan dinding baru dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan
tidak kepingan – kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.
• Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan
akan dilapis dengan bahan lain.
• Sisa – sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 16

• Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan


dengan bukaan dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar
Kerja, dibuat dengan menggunakan profil kayu khusus untuk itu yang telah
diserut rata, rapi dan siku. Tidak diperkenankan membuat tali air dengan
menggunakan baja tulangan. Plesteran Permukaan Beton.
• Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan,
dibersihkan dari bagian – bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian
diplester.
• Permukaan beton harus bersih dari bahan – bahan cat, minyak, lemak,
lumur dan sebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
• Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah
plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat
dengan penyiraman air.
• Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak – retak,
tidak tegak lurus dan sebagainya harus diperbaiki.
e. Ketebalan Adukan dan Plesteran.
Tebal adukan dan/atau plesteran 10 – 25 mm, kecuali bila dinyatakan lain
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas/Direksi Lapangan.
f. Pengacian.
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga
plesteran menjadi rata, halus, tidak ada bag yang bergelombang, tidak ada bag
yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering
betul. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor
harus selalu menyiram bagian permukaan yang diaci dengan air sampai jenuh,
sekurang – kurangnya dua kali setiap harinya.
g. Pemeriksaan dan Pengujian.
Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor
setiap waktu harus memberi kemudahan kepada Pengawas/Direksi Lapangan
untuk dapat mengambil contoh pada bag yang telah diselesaikan. Bagian yang
ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan cara
yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.

7.3. Pekerjaan Dinding Partisi Gypsum


7.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja dan alat
kerja serta pemasangan partisi dan perlengkapannya, sesuai petunjuk Gambar
Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
7.3.2. Prosedur Umum
a. Contoh Bahan dan Data Teknis.
Sebelum pengadaan bahan, Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data
teknis/brosur bahan yang akan digunakan, untuk disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan Gambar
Detail Pelaksanaan kepada Pengawas/Direksi Lapangan untuk diperiksa dan
disetujui. Gambar Detail Pelaksanaan harus memperlihatkan dimensi, tata
letak, detail-etail pertemuan, cara pengencangan dan penyelesaian, dan detail
penyelesaian lainnya.
c. Pengiriman dan Penyimpanan
• Semua bahan yang didatangkan harus disimpan ditempat yang terlindung
sehingga terhindar dari kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 17

• Bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan label, dat teknis dari
pabrik pembuat untuk menjamin bahwa bahan yang didatangkan tersebut
sesuai dengan yang telah disetujui.
7.3.3. Bahan-bahan
a. Umum
Semua bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan partisi harus berasal dari
produk yang dikenal seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini dan sesuai
dengan persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi.
b. Rangka Metal.
Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu panel partisi harus terbuat
dari bahan baja ringan lapis seng dan alumunium seperti Zincalume atau
Galvalum, dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk pemasangan
papan gypsum (92,35 & 32), sebagai rangka partisi, seperti buatan Jof Metal,
Buman, Jayaboard atau yang setara.
c. Papan Gypsum.
Papan gypsum untuk panel partisi harus dari tipe standar yang memiliki
ketebalan 9 mm sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Produk Jayaboard,
Knauft, Elephant atau setara.
7.3.4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Umum
Pabrikasi partisi harus dilaksanakan sesuai dengan pentunjuk Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui, serta sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi. Setiap kesalahan yang disebabkan karena
kesalahan pengukuran dimensi harus menjadi tanggung jawab Kontraktor,
tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek. Partisi pertama yang dibuat harus
disetujui Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi sebelum memulai produksi
massal.
b. Pemasangan.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, semua panel partisi dari papan
gypsum dan kaca akan terdiri dari :
- Rangka Metal:
• Batang tegak,
• Batang tepi atas, bawah dan tengah/pembagi.
Dengan bentuk, dimensi dan ketebalan sesuai standar pabrik pembuat
minimal lebar 92 tinggi 35, 32 tebal 0.75 BMT.
- Alat pengencang.
- Panel dari papan gypsum.
Panel partisi harus dipasang dengan cara sedemikian rupa untuk mengurangi
jumlah sambungan sebanyak mungkin.
Setiap pertemuan papan gipsum harus dikerjakan sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis.
Panel partisi kemudian dipasangkan ke rangka metal dan dikencagkan dengan
sekrup khusus standar yang direkomendasikan pabrik gypsum dan rangka
stutnya. Metode pemasangan dan pengencangan harus sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat papan untuk panel partisi dan sesuai
dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Pertemuan dengan atap, lantai dan dinding atau kolom bangunan harus
diselesaikan dengan hati-hati dan rapi sesuai petunjuk pelaksanaan dari
pabrik pembuat. Bahan pengisi celah harus diaplikasikan dengan cara yang
rapi pada setiap pertemuan.
c. Perlindungan dan Pembersihan.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 18

Panel partisi, bingkai atau rangka partisi dan bagian yang bersebelahan harus
dilindungi dari kerusakan setiap saat. Setelah selesai pekerjaan, semua daerah
kerja harus dibersihkan dan ditinggalkan dalam keadaan bersih tanpa bekas.
d. Penyelesaian.
Panel partisi dari papan gipsum harus diselesaikan dengan cara-cara yang
direkomendasikan pabrik pembuat papan gipsum, seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan panel partisi berbahan papan
gipsum harus diberi lapisan cat dalam warna yang sesuai ketentuan Skema
Warna yang diterbitkan kemudian, atau sesuai petunjuk Pengawas/Direksi
Lapangan. Bahan cat dan cara pelaksanaannya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis.

7.4. Pekerjaan Dinding Eksternal Aluminium Composite Panel


7.4.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan/perbaikan
alumunium composite panel Cover ex Videotron.
b. Pekerjaan ini dilaksanakan sebagaiman disebutkan/ ditunjukkan dalam
petunjuk Direksi
7.4.2. Komponen Bahan
a. Bracket/angkur dari materials besi fin galvanish atau material alumunium
ekstrussion.
b. Rangka vertikal dan horizontal dari material alumunium ekstrussion.
c. Rangka tepi panel alumunium composite da reinforce dari alumunium
ekstrussion.
d. Infill dari alumunium ekstrussion finish powder coating warna ditentukan
kemudian.
e. Sealant (antara panel alumunium dengan komponen lain)
7.4.3. Persyaratan Bahan
- Bahan : Alumunium Composite
- Tebal : 4 mm terdiri dari 0,5 mm Aluminium, 3 mm Polyetylene dan 0,5
mm alumunium
- Berat : 5-6 Kg / 5 mm
- Bending strengh : 45-50 Kg / 5 mm
- Heat Deformation : 200 C
- Sound insulation : 24-29 dB
- Finished : Flourocarbond factory finished / PVdf Coating
- Bahan composite panel harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan
kemudian.
- Contoh-contoh harus diserahkan kontraktor kepada direksi lapangan untuk
mendapatkan persetujuan pemberi tugas.
- Toleransi dimensi mill finish :
Stove dipernish : + 0,2 mm
Dianode : 0.4 / + 0,2 mm
Lebar : - 0/+ 4 mm
Panjang s/d 4 meter : - 0/+ 6 mm
7.4.4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang
pernah dilakukan kepada direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 19

b. Alumunium composite panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus satu
macam saja.
c. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasdil pemasangan
akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
d. Rangka-rangaka pemegang transom dan mullion harus dipersiapkan dengan
teliti , tegak lurus dan tepat pada posisinya.
e. Metode pemasangan antara lain : 1). Dijepit diantara bagian-bagian sungkup
puncak ganda. 2). Panel-panel baki menggantung pada pin-pin dan dipasang
dengan sekrup. 3). Dinding pelapis yang dijadikan satu unit, sistem ikatan
pinggir.
f. Frekuensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan pembersih
yang cocok sangat bergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan.
Pembersihan dapat dilaksanakan denagn air dan spons atau sikat lembut. Apa
bila pengotoran lebih berat bisa ditambahkan deterjen netral.
g. Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah antara panel dengan bahan
caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian bab
sealant dalam persyaratan ini.
h. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang
dapat menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi kontraktor harus
memperbaiki tanpa biaya tambahan.
i. Hasil pemasangan pekerjaan aluminium composite panel harus merupakn
hasil pekerjaan yang rapi dan tidak bergelombang.
j. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun
terhadap sinar matahari dan pabrik pembuatnya berupa serifikat jaminan.

7.5. Pekerjaan Pelapis Dinding


7.5.1. Wallpaper
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan wallpaper. Kontraktor harus
mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi
tugas/Pengawas/Direksi lapangan. Semua material dan peralatan yang dipasang
harus dalam keadaan baru, dari mutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan,
transportasi dan pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi,
gambar rencana dan peraturan yang berlaku.
7.5.2. Pelapis Dinding Keramik
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan Keramik pada tempat
tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.
Contoh bahan dan teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi untuk disetujui terlebih dahulu
sebelum dikirim ke lokasi proyek. Contoh bahan Keramik harus diserahkan
sebanyak 3 (tiga) set masing-masing dengan 4 (empat) gradasi warna untuk setiap
set. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengiriman Keramik ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik
yang belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan
jelas.Prosedur Umum, Bahan-bahan dan pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada
spesifikasi teknis pekerjaan keramik.

7.6. Pekerjaan Pelengkap Dinding


Bagian ini meliputi pemasngan Plint Lantai (Skirting). Kontraktor harus mengajukan
contoh bahan dan warna untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi
tugas/Pengawas/Direksi lapangan. Semua material dan peralatan yang dipasang
harus dalam keadaan baru, dari mutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan,
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 20

transportasi dan pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar


rencana dan peraturan yang berlaku.
• Lokasi pemasangan : bagian bawah dinding yang ditunjukkan dalam gambar.
• Ukuran : tinggi = 10 cm
• Bahan :
- Untuk plint kayu : kayu sungkai tanpa cacat, finishing melamik, bentuk
sesuai gambar rencana atau yang ditentukan oleh pemberi tugas/Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi beserta lem perekat.
- Untuk plint keramik : keramik plint dengan ukuran sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis atau gambar rencana, merk Garuda, Roman atau yang
setara, semen PC, pasir, nat, air dll.
• Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menyediakan alat
bantu kerja seperti gerinda, palu karet, benang, meteran dll.

Pasal 8
Pekerjaan Plafond

8.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan
pemasangan plafon serta aksesori pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

8.2. Prosedur Umum


a. Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan diguanakan harus diserahkan
terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas/Direksi/Direksi untuk disetujui
sebelum dikirim Pengawas/Direksian ke lokasi proyek.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan seabelum pekerjaan
dimulai, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data
bahan, dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara
fabrikasi, cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan.
c. Pengiriman dan Penyimpanan.
- Bahan plafon serta aksesori harus didatangkan kelokasi sesaat sebelum
pemasangan untuk mengurangi resiko kerusakan.
- Bahan plafon harus ditumpuk dengan rapi dan kuat diatas penumpu yang
ditempatkan pada setiap jarak 450 mm, dengan penumpu bagian ujung
berjarak tidak lebih dari 150 mm terhadap ujung tumpukan.
- Bahan plafon serta aksesori harus disimpan ditempat terlindung, lepas dari
muka tanah, diatas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh
cuaca.
d. Ketidaksesuaian.
- Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi jumlah maupun
pemasangan dan lainnya.
- Bila bahan-bahn yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang
atau tidak sesuai yang telah disetujui, maka akan ditolak dan Kontraktor
wajib menggantinya dengan yang sesuai.
- Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 21

8.3. Bahan-bahan
a. Papan Gypsum untuk plafon biasa
- Papan gypsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk
daerah tropis dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan
dinding dan ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dari produk
Jayaboard, Knauff atau setara.
- Papan gypsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588,
BS 1230 atau ASTM C 36.
b. Panel Acoustic untuk plafon akustik.
c. Semen Penyambung.
Semen penyambung papan gypsum harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat papan gypsum.
d. Rangka.
Rangka untuk pemasangan dan penumpu plafond harus dibuat dari bahan baja
ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran 40 x 40 mm yang
dibuat khusus untuk pemasangan papan gypsum dan spandrel aluminium,
seperti buatan Jof Metal, Buman, Jayabord atau yang setara.
e. Alat Pengencang.
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus
sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi
ketentuan AS 2589.
f. Perlengkapan Lainnya.
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gypsum, antara lain seperti
tersebut berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gypsum :
- Perekat
- Pita kertas berperforasi,
- Cat dasar khusus untuk permukaan papan gypsum.
- Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gypsum terpasang
dengan baik.

8.4. Pelaksanaan Pekerjaan


8.4.1. Umum
a. Sebelum papan gypsum dipasang, Kontraktor harus memeriksa kesesuaian
tinggi/kerataan permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi
pemasangan terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan waterpass
pada tempat yang sama.
b. Pemasangan papan gypsum dan kelengkapannya harus sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
c. Jenis/bentuk tepi papan gypsum harus dipilih berdasarkan jenis pemasangan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
8.4.2. Pemasangan
a. Seluruh material yang dipasang pada pekerjaan ini sesuai dengan contoh-
contoh bahan yang telah ditetapkan pada persyaratan bahan dan telah
mendapat persetujuan Perencana.
b. Pelaksanaan oleh tenaga ahli terampil dan dapat selalu menjaga kebersihan
dan kerapihan terhadap mutu hasil pekerjaan.
c. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus memperhatikan/mengamati
kondisi ruangan yang akan dilakukan untuk pekerjaan plafond ini. Pekerjaan
persiapan (ketetapan peil permukaan plafond, pemasangan rangka) dilakukan
dengan pengarahan dan mendapatkan persetujuan dari Perencana.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 22

d. Sebelum dilaksanakan pemasangan lembaran gypsum board, pekerjaan lain


yang terletak diatas plafond harus sudah terpasang dengan sempurna
(Sparing, MSE, outlet, dan sebagainya).
e. Rangka papan gypsum untuk pemasangan di langit-langit, partis atau tempat-
tempat lainnya, yang terdiri dari bahan baja yang sesuai dari standar pabrik
pembuatnya yang dibuat khusus untuk pemasangan papan gypsum seperti
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
f. Papan gypsum dipasang kerangkanya dengan sekrup atau dengan alat
pengencangan yang direkomendasikan, dengan diameter dan panjang yang
sesuai.
g. Bila diperlukan material tambahan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan
baik, maka pemborong wajib mengadakan peralatan/material tambahan itu
dan melaksanakannya sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
h. Sambungan antara papan gypsum harus menggunakan pita penyambung dan
perekat serta dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat
papan gypsum.
i. Rangka plafond digantungkan pada plat beton menggunakan penggantung dari
bahan galvanized suspension yang dapat diatur ketinggiannya (standard
original fabric).Seluruh rangka dipasang dengan baik, kuat serta digantung
pada plat beton dan memenuhi persyaratan konstruktif.Modul/jarak peletakan
rangka dan penggantung dilaksanakan sesuai standar manufacturer.
j. Ukuran dari material/bahan yang dipasang sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar dan dari produk yang telah disetujui perencana.
k. Setelah seluruh rangka plafond dipasang, seluruh permukaan rangka rata,
lurus dan waterpass (tidak bergelombang).
l. Lembaran gypsum board adalah gypsum board yang telah dipilih dan
dilaksanakan pemasangannya, dengan syarat bentuk serta ukuran setiap
lembaran harus sama, tidak ada bagian yang cacat atau gompal.
m. Pelaksanaan pemasangan gypsum board sesuai dengan cara/instruksi yang
diterbitkan oleh pabrik.
n. Pada tempat tertentu dibuat manhole/access panel pada plafond dapat dibuka
tanpa merusak lembaran gypsum board disekitarnya. Ukuran disesuaikan
dilapangan.
o. Penyelesaian plafond dengan pasangan dinding tegak diselesaikan dengan
gambar rancangan.
8.4.3. Finishing Compound
Setelah panel gypsumboard terpasang, sambungan pertemuan gypsum dengan
gypsum dicompound dengan cara sebagai berikut :
Langkah pertama : Pada tengah-tengah sambungan diisi sedikit compound
kemudian dipasang textile tape dan ditambah compound basah supaya textile tape
tidak lepas.
Langkah kedua : Setelah compound dasar agak mengering ditambah compound
kedua dilakukan sampai sambunagn rata.
Langkah ketiga : Setelah compound mengering minimal 40 menit compound
diamplas sampai betul-betul rata dan permukaan halus siap di cat.
Apabila permukaan compound masih bergelombang maka langkah-langkah
tersebut di atas harus diulang sampai betul-betul rata.
8.4.4. Pengecatan.
a. Permukaan papan gypsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
b. Kemudian permukaan papan gypsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar
khusus untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 23

Setelah cat dasar papan gypsum kering kemudian dilanjutkan dengan


pengaplikasian cat dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
dalam warna akhir sesuai ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.
8.4.5. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
- Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standar toleransi
pemasanganpermukaan : penurunan maksimum 1 mm untuk luasan 1 m x 2 m
pada titik tengah.
- Hasil pekerjaan plafond yang terpasang harus rapi, rata untuk seluruh
permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal dan retak pada permukaan.
Profil yang dipasang dalam kondisi baik dan mulus tanpa cacat.
- Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar
perancangan, shop drawing, dan pengarahan yang diterbitkan oleh Perencana.

Pasal 9
Pekerjaan Pengecatan

9.1. Lingkup Pekerjaan


- Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengecatan
memakai bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan,
baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan
akhir. Yang dicat adalah semua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok
dan beton, dan permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan ini.
- Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga
kerja, peralatan dan alat-alat Bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik.
- Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan
selengkapnya, sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat
dengan standar pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat
akhir.

9.2. Prosedur Umum


9.2.1. Data Teknis dan Kartu Warna
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang
akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi. Semua warna ditentukan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksi dan akan diterbitkan secara terpisah dalam suatu
Skema Warna.
9.2.2. Contoh dan Pengujian
Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam
kemasan tertutup, bertanda merek dagang dan membantu Pengawas/Direksian
identitas cat yang ada didalamnya, serta harus disetrahkan tidak kurang 2 (dua)
bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan
waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.
Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Pengawas/Direksi Lapangan
mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secar acak dari
kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 24

diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat


mewakili.
Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di
atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300mm x
300mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1
(satu) contoh lagi disimpan Pengawas/Direksi Lapangan guna memberikan
kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata
tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

9.3. Bahan-bahan
9.3.1. Umum
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih jelas
menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor
takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama
pabrik pembuat, yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya.
Semua bahan harus sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek
dagang dengan cat akhir yang akan digunakan. Untuk menetapkan suatu standar
kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai harus
berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi Mowilex, Jotun, ICI
atau Levis – Akzo Nobel.
Cat dust proof digunakan untuk permukaan dinding sesuai gambar rencana dan
schedule finishing dengan ketebalan 600 mikron untuk dinding dan 1000 mikron
untuk lantai. Bahan yang digunakan adalah setara produk Jotun, Akzo Nobel atau
setara.
9.3.2. Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara:
- Water-based sealer untuk permukaan pelesteran, beton, papan gipsum dan
panel kalsium silikat.
- Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima cat akhir
berbahan dasar minyak.
- Wood primer sealer untuk permukaan kayu yang akan menerima cat akhir
berbahan dasar minyak.
- Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan besi/baja.
9.3.3. Undercoat
Undercoat digunakan untuk permukaan besi/baja.
9.3.4. Cat Akhir
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :
- Emulsion untuk permukaan interior pelesteran, beton, papan gipsum dan
panel kalsium silikat.
- Emulsion khusus untuk permukaan eksterior pelesteran, beton, papan gypsum
dan panel kalsium silikat.
- High quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan interior
pelesteran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja.

9.4. Syarat-syarat Pelaksanaan


9.4.1. Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.
a. Umum
- Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,
permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 25

sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang akan


dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan
permukaan dan pengecatan dimulai.
- Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam
bidang tersebut.
- Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan
permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus
dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang
berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala diatas 38oC.
- Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan
tersebut tidak jauh diatas permukaan cat yang baru dan basah.
b. Permukaan Plesteran dan Beton
Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang
waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan
pelesteran atau semen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan
ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi
rata dengan pelesteran sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak,
minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi
secara menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal
ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan
memberikan selang waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat diserap.
c. Permukaan Gypsum
Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk gipsum, untuk menutup permukaan yang berpori, seperti ditentukan
dalam Spesifikasi Teknis.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai
ketentuan Spesifikasi ini.
d. Permukaan Besi/Baja
• Besi/Baja Baru
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing
lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau
penyemprtan pasir/sand blasting sesuai standar Sa21/2.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan
dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dialp dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua permukaan
barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.
• Besi/Baja Dilapis Dasar di Pabrik/Bengkel.
Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek yang
sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek dan
memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus
dilindungi terhadap karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan
cara segera merawat permukaan karat yang terdeteksi.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 26

Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan


debu, kotoran, minyak, gemuk.
Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat
kawat sampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan kemudian dicat
kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan yang telah
disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
• Besi/Baja Lapis Seng/Galvani.
Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna
harus dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang
diproduksi untuk maksud tersebut, atau disikat dengan sikat kawat.
Bersikan permukaan dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-sisa pengasaran,
sebelum pengaplikasian cat dasar.
9.4.2. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat
mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa
hal ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah
disiapkan di atas.

9.5. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat kayu, retak
lubang dan pecah-pecah.
b. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan /
mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk dengan warna
sesuai table atau petunjuk Perencana atau Pengawas/Direksi, selanjutnya akan
diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan
menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalender setelah contoh bahan diserahkan.
c. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas/Direksi.
d. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan /
penerimaan bahan yang dikirim oleh kontraktor ke tempat pekerjaan.
e. Hasil pengerjaan yang baik, warna dan pola tekstur merata, permukaan benar-
benar halus dan licin, tidak terlihat noda-noda kotoran dan tidak terdapat debu
pasir atau serbuk kayu yang tertempel pada permukaan pengecatan. Harus
dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
Pengecatan akhir dengan berulang kali (2 atau 3 kali) sampaimencapai warna
yang dikehendaki. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan roller.
f. Setelah selesai dalam pengerjaan finishing cat permukaan dan daerah sekitarnya
harus dibersihkan kembali.
g. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/kebersihan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
h. Bila terjadi ketidaksempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakan, Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya
tambahan biaya.
i. Kontraktor harus menggunkan tenaga-tenaga kerja terampil/berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya
mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

9.6. Melamik
a. Sebelum pekerjaan melamik dilaksanakan terlebih dahulu harus menyiapkan
peralatan Bantu dan material yang dibutuhkan.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 27

b. Bidang yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan melamik adalah bidang kayu
seperti kusen dan daun pintu.
c. Kontraktor Pelaksana harus memeriksa kembali permukaan yang akan
dimelamik dan harus diperbaiki atau di finishing sampai sempurna apabila
masih terdapat permukaan yang cacat.
d. Pekerjaan dasar memakai dempul impra sampai rata dan di amplas sampai
halus. Setelah pekerjaan dempul impra selesai warna dasar dilaksanakan.
e. Warna dari pada pekerjaan melamik ditentukan kemudian setelah mendapat
persetujuan dari Direksi.
f. Pekerjaan Melamik baru akan dikerjakan setelah permukaan seluruh kayu
benar-benar telah selesai.
g. Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pekerjaan melamik dalam kondisi
cuaca yang baik hasil pekerjaan yang benar-benar rapi dan halus.

9.7. Pekerjaan Duco


a. Sebelum pekerjaan duco dilaksanakan terlebih dahulu harus menyiapkan
peralatan Bantu dan material yang dibutuhkan.
b. Bidang yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan duco adalah bidang kayu
seperti kusen dan daun pintu.
c. Kontraktor Pelaksana harus memeriksa kembali permukaan yang akan diduco
dan harus diperbaiki atau di finishing sampai sempurna apabila masih terdapat
permukaan yang cacat.
d. Pekerjaan dasar memakai dempul polyester lengkap dengan bahan campuran
untuk pengenceran dari merk sanpolac atau merk lain yang setara dan disetujui.
Dempul tidak boleh mengandung bahan beracun/berbahaya seperti timah, air
raksa dan sebagainya
e. Semua permukaan bidang yang akan dilapisi cat harus dalam keadaan halus,
bersih, kering serta rata atau datar
f. Pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan aturan yang dikeluarkan dari
pabriknya, baik mengenai aturan pakai, tahapan maupun kondisi permukaan
bidang pengecatannya.
g. Prinsip dasar tahapan pengecatan pada permukaan kayu yang menggunakan cat
adalah sebagai berikut:
- Pembersihan permukaan bidang cat
- Dicat dasar
- Didempul dengan sanpolac dan diamplas, epoxy
- Dicat dasar
- Dicat akhir minimal 3 lapisan tebal lapisan cat minimal 3 mikron, doff
produk setara danagloss
- Hasil pengecatan harus rata dan halus serta kuat dan tahan terhadap cuaca
atau keadaan sekelilingnya
- Hasil terakhir pengerjaaan coating anti gores, dilakukan seperti diisyaratkan
pada fabrikannya dan dikerjakan ditempat tertentu saja yang dijelaskan
dalam dokumen spesifikasi ataupun gambar.

Pasal 10
Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela

10.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan daun pintu
dan jendela dengan bahan-bahan dari Aluminium, termasuk menyediakan bahan,
tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 28

10.2. Deskripsi
10.2.1. Kriteria Perencanaan
a. Faktor Pengaman
Kecuali disebutkan lain, bagian–bagian alumunium termasuk ketahanan kaca,
memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan angin
yang disyaratkan.
b. Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan,
kekuatan atau ketahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria
perencanaan.
10.2.2. Pergerakan Karena Temperatur
Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara
maupun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah, sealant yang
tidak merekat dan hal–hal lain. Sambungan kedap air harus mampu menampung
pergerakan ini.
10.2.3. Persyaratan Struktur
Defleksi : AAMA = Defleksi yang diijinkan maksimum L/175 atau 2 cm. Beban
Hidup : Pada bagian–bagian yang menerima hidup terutama pada waktu
perawatan, seperti : meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat dan
angkur dengan kemampuan menahan beban terpusat sebesar 62 kg tanpa terjadi
kerusakan.
10.2.4. Kebocoran Udara
ASTM E–283– Kebocoran udara tidak melebihi 2,06 m3/hari pada setiap m’ unit
panjang penampang bidang bukaan pada tekanan 75 Pa.
10.2.5. Kebocoran Air
ASTM E – 331 – Tidak terlihat kebocoran air masuk ke dalam interior bangunan
sampai tekanan 137 Pa dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum
3,4 L/m2/minimal.

10.3. Prosedur Umum


10.3.1. Contoh Bahan dan Data Teknis
a. Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe
alumunium ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan
kepada Pengawas/Direksi Lapangan untuk disetujui sebelum pengadaan
bahan kelokasi pekerjaan.
b. Contoh bahan produk alumunium harus diuji di laburatorium yang ditunjuk
Konsultan Pengawas/Direksi/Direksiatau harus dilengkapi dengan data-data
pengujian dan sertifikat dari pabrik pembuatnya.
Data-data ini harus meliputi pengujian untuk :
- Ketebalan lapisan,
- Keseragaman warna,
- Berat,
- Karat,
- Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100kg/m2 untuk masing-
masing tipe.
- Ketahanan terhadap udara minimal 15m3/jam,
- Ketahanan terhadap tekanan air minimal 15kg/m2.
c. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
10.3.2. Spesifikasi
a. Dimensi : 4” x 1 ¾“ (untuk pintu dan jendela bukan curtain wall)
b. Tebal profil alumunium : 1.3 mm (minimal)
c. Ultimate strength : 28.000 pci
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 29

d. Yield strength : 22.000 pci


e. Shear strength : 17.000 pci
f. Anodizing ketebalan lapisan di seluruh permukaan alumunium adalah 18
mikron dengan warna champagne metalic (setara YKK YH3N).

10.4. Bahan-bahan
10.4.1. Alumunium
a. Alumunium untuk pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah dari
jenis alumunium alloy yang memenuhi ketentuan SNI 07-0603-1989 dan
ATSM B221 M, dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik, dengan
lapisan clear anodized minimal16 mikron yang diberi lapisan warna akhir
polish snolok di pabrik dalam warna sesuai Skema warna yang ditentukan
kemudian.
b. Tebal profil minimal 1,3 mm, seperti merek YKK, Alexindo atau yang setara
dengan ukuran 4” x 1 ¾” dan bentuk sesuai Gambar Kerja. Dimensi profil
dapat berubah tergantung jenis profil yang nanti disetujui.
c. kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan standar dari pabrik pembuatan.
10.4.2. Alat Pengencang dan Aksesori.
a. Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat ISIA seri 300 dengan
pemasangan kepala tertanam untuk mencegah reaaksi elektronik antara alat
pengencang dsan komponen yang dikencangkan.
b. Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
c. Peanahan udara dari bahan vinyl.
d. Bahan penutupp sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis.
10.4.3. Kaca dan Neoprene/Gasket.
a. Kaca untuk pintu dan jendela alumunium harus memenuhi ketentuan.
b. Neoprene/Gasket untuk pelindung cuaca pada pemasangan kaca pekerjaan
alumunium harus memenuhi ketentuan.
c. Nomor Produk : 9K-20216, 9K-20219
d. Bahan : EPDM
e. Sifat Material : Tahan terhadap perubahan cuaca
10.4.4. Perlengkapan pintu dan jendela
Perlengkapan pintu dan jendela seperti kunci, engsel dan lainnya sesuai ketentuan.
10.4.5. Sealant Dinding (Tembok)
Bahan : Single komponen
Type : Silicone Sealant
10.4.6. Screw
Nomor Produk : K-6612A, CP-4008, dan lain – lain
Bahan : Stainless Steel (SUS)
10.4.7. Joint Sealer
Sambungan antara profile horisontal dengan vertikal diberi sealer yang berserat
guna menutup celah sambungan profile tersebut, sehingga mencegah kebocoran
udara, air dan suara.
Nomor Produk : 9K-20284, 9K-20212
Bahan : Butyl Rubber

10.5. Pelaksanaan Pekerjaan


10.5.1. Pabrikasi
Pekerjaan febrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum Gambar
Detail Pelaksanaan yang diserahkan Kontraktor disetujui Pengawas/Direksi
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 30

Lapangan. Semua komponen harus difebriksasi dan dirakit secara tepat sesuai
bentuk dan ukuran aktual dilokasi serta dipasang pada lokasi yang telah
ditentukan.
10.5.2. Pemasangan
- Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Pengawas/Direksi Lapangan
sebagai acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
- Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen.
Bila suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja, swambungan-
sambungan tersebut harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga
sambungan-sambungan tersebut dappat meneruskan beban dan menahan
tekanan yang harus diterimanya.
- Semua komponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan.
- Bila di pasang langsung ke dinding atau beton, atau bingkai harus dilengkapi
dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
- Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan semen atau adukan
harus dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
- Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan elemen baja harus
dilapisi dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk
mencegah kerusakan komposisi alumunium.
- Berbagai perlengkapan bukan alumunium yang akan dipasang pada bagian
alumunium harus trdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektronik,
seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
- Semua pengencangan harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
- Semua sambungan harus rata pemotongan dan pengeboran yang dikerjakan
sebelum pelaksanaan anokdisasi.
- Pemasangan kaca pada profil alumunium harus dilengkapi dengan Gasket atau
sealant.
- Kunci dan engsel harus dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dan
memenuhi ketentuan.
- Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhi ketentuan.
- Semua bahan , daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa kelapangan/
halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai tahap
pemasangan , pintu dan jendela.
- Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
- Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis)
halus dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
- Detail Pertemuan Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari
goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
- Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan brosur
serta persyaratan teknis yang benar.
- Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan
sifatnya harus diberi “sealant”.
- Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam
galvanized sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air.
- Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus
tetap dilindungi dengan “Lacquer Film”.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 31

Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila kusen;


alumunium telah terpasang maka kusen tersebut harus tetap terlindungi oleh
Lacquer Film atau plastic tape agar kusen tetap terjamin kebersihannya.

Pasal 11
Pekerjaan Kaca

11.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan
bahanbahan serta pemasangan kaca dan cermin beserta aksesorinya, pada tempat-
tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

11.2. Persyaratan Bahan


a. Kaca adalah bahan terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses -
proses tarik, gilas dan pengambangan (float glass), mempunyai permukaan yang
rata dan tidak bergelombang.
b. Toleransi Lebar dan Panjang
Toleransi ukuran panjang dan lebar sesuai dengan PUBI – 1082 tidak boleh
melampaui 2 mm untuk kaca tebal 5 mm atau 6 mm atau sesuai dengan yang
ditentukan oleh produsen.
c. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta
tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
d. Cacat-cacat
- Cacat - cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan
dalam PUBI - 1982.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung ( ruang - ruang yang
berisi gas yang terdapat pada kaca).
- Kaca harus bebas dari keretakkan garis – garis ( baret baret ) pecah pada
kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
kearah luar atau masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cat
garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca
yang berubah dan mengganggu pandangan.
- Harus bebas dari bintik - bintik (spots), awan (cloud), dan goresan
(scratch), bebas lengkungan ( lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira -kira 0.3 mm.
e. Bahan Kaca
- Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982.
- Bahan untuk kaca menggunakan Kaca polos dan kaca rayben (hitam) yang
merupakan lembaran kaca jenis clear float glass yang datar dan
ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang
memenuhi ketentuan SNI 15-0047 – 1987 dan SNI 15-0130 – 1987, seperti
tipe Indoflot buatan Asahimas atau yang setara. Ukuran dan ketebalan kaca
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 32

- Disatu permukaannya dilapisi (Chemical Deposited Silver), permukaan


harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak - bercak lainnya.
f. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Perencana dan Pengawas/Direksi.
g. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.

11.3. Syarat – syarat Pelaksanaan


a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat pekerjaan dalam buku ini dan mengikuti semua persyaratan / petunjuk
dari produsen (lampirkan persyatan dari produsen).
b. Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh perusahaan aplikator yang telah
berpengalaman untuk jenis pekerjaan dan volume yang minimal sama dengan
proyek ini. dan harus disetujui oleh Perencana dan Pengawas/Direksi.
c. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Pengawas/Direksi /
Kanisius.
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda - tanda tidak boleh menggunakan
kapur, tanda - tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem sagu.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat - alat
pemotong kaca khusus.
f. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm
masuk kedalam alur kaca pada frame / rangka, atau sesuai dengan Gambar
detail.
g. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca.
h. Hubungan kaca dengan kaca dan kaca dengan frame / kusen harus diisi dengan
lem silikon merk Dowcorning warna transparan cara pemasangan dan persiapan
- persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan produsen
kaca dan produsen sealant termasuk pemasangan setting block dan alin-lain.
i. Kaca dan cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata,
tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala
noda dan bekas goresan.
j. Penggantian dan Pembersihan. Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca
harus sudah dalam keadaan bersih, tidak ada lagi merek perusahaan, kotoran-
kotoran dalam bentuk apapun.
k. Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh Kontraktor
tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

Pasal 12
Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci

12.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung
dan pengunci pada semua daun pintu dan jendela sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja dan atau Spesifikasi Teknis.

12.2. Prosedur Umum


a. Contoh
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 33

Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci
yang akan dipakai harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas/Direksi/Direksiuntuk disetujui, sebelum dibawa kelokasi proyek.
b. Pengiriman dan Penyimpanan
Alat penggantung dan pengunci harus dikiri Pengawas/Direksian ke lokasi
proyek dalam kemasan asli dari pabrik pembuatannya, tiap alat harus dibungkus
rapi dan masing-masing dikemas dalam kotak yang masih utuh lengkap dengan
nama pabrik dan mereknya. Semua alat harus disimpan dalam tempat yang
kering dan terlindung dari kerusakan.
c. Ketidaksesuaian.
Pengawas/Direksi Lapangan berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang
tidak memenuhi persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang
sesuai. Segala hal yang diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

12.3. Bahan – bahan


12.3.1. Umum
Semua bahan/alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik,
buatan pabrik yang dikenal dan disetujui. Semua bahan harus anti karat untuk
semua tempat yang memiliki nilai kelembapan lebih dari 70%. Kecuali ditentukan
lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan harus sesuai dengan
tipe-tipe tersebut dibawah.
12.3.2. Alat Penggantung dan Pengunci.
• Rangka Bagian Dalam.
a. Umum.
Kunci untuk semua pintu luar dan dalam (kecuali pintu kaca dan pintu
KM/WC dan pintu Kamar) harus sama atau setara dengan merek Onassis
atau setara dengan sistem Master Key model U handle.
Semua kunci harus terdiri dari :
- Kunci tipe silinder yang terbuat dari bahan nikel stainless steel atau
kuningan dengan 2 kali putar, dengan 3 (tiga) buah anak kunci.
- Hendel/pegangan bentuk gagang atau kenop diatas plat yang terbuat dari
bahan nikel stainless steel hair line.
- Badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari bahan baja lapis
seng dengan jenis dan ukuran yang disesuaikan dengan jenis bahan daun
pintu (besi, kayu atau alumunium), yang dilengkapi dengan lidah siang
(latch bolt), lidah malam (dead bolt), lubang silinder, face plate, lubang
untuk pegangan pintu dan dilengkapi strike plate.
b. Kunci dan Pegangan Pintu Kamar.
Kunci pintu kamar harus sesuai atau setara dengan merek Sun Vitio, atau
setara
c. Kunci dan Pegangan Pintu KM/WC.
- Kunci pintu KM/WC harus sesuai atau setara dengan merek Onassis,
Decson atau setara, dan terdiri dari :
- Selot pengunci diatas pelat dibagian sisi dalam pintu, dengan indicator
merah/biru di bagian sisi luar pintu.
- Hendel bentuk gagang di atas pelat.
- Bahan kunci yang dilengkapi lidah pengunci (latch bolt), lubang untuk
selot pengunci dan hendel, face plate dan strike plate.
• Engsel.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu kayu dan alumunium tipe ayun
dengan bukaan satu arah, harus dari tipe kupu-kupu dengan Ball Bearing
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 34

berukuran 102mm x 76mm x 3mm, seperti tipe SELL 0007 buatan Decson
atau setara.
- Kecuali ditentukan adanya penggunaan engsel kupu-kupu, engsel untuk
semua daun jendela harus dari tipe friction stay dari ukuran yang sesuai
dengan ukuran dan berat jendela. Produk Onassis, Decson atau setara.
Engsel tipe kupu-kupu dengan Ball Bearing untuk jendela harus berukuran
76mm x 64mm x 2mm, produk Decson atau setara.
• Hak Angin kesmen.
Hak angin kesmen untuk jendela yang menggunakan engsel tipe kesmen
produk Onassis, Decson atau setara.
• Pengunci Jendela.
Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel tipe friction stay harus dari jenis
spring knip produk Onassis, Decson atau setara. Grendel Tanam/Flush Bolt.
Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan grendel tanam produk Onassis,
Decson atau setara.
• Gembok.
Gembok produk Onassis, Decson atau setara dalam warna solid brass untuk
pintu-pintu [pelayanan atau sesuai petunjuk dalan Gambar Kerja.
• Penahan Pintu (Door Stop).
Penahan pintu untuk mencegah benturan daun pintu dengan dinding harus dari
tipe pemasangan dilantai produk Onassis, Decson atau setara.
• Pull Handle
Pegangan pintu yang memakai floor hing atau semi frame less menggunakan
handle buka setara produk Onassis, Decson atau setara.
• Warna/Lapisan.
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna matt chrome/stainless
steel hair line finish, kecuali bila ditentukan lain.
• Perlengkapan Lain.
Door closer : Onassis, Decson atau setara Gasket
Ketentuan pemasangan gasket pada pintu adalah sebagai berikut :
- Airtight - PE PENGAWAS/DIREKSIO S2/S3
- Fireproof - PE PENGAWAS/DIREKSIO S88
- Smokeproof - PE PENGAWAS/DIREKSIO S88
- Soundproof - PE PENGAWAS/DIREKSIO 320 AN
- Weatherproof - PE PENGAWAS/DIREKSIO S2/S3

12.4. PelaksanaanPekerjaan
12.4.1. Umum.
a. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan
persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
b. Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada
tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
c. Setiap daun jendela dipasangkan ke dengan menggunakan 2 (dua) buah
engsel dan setiap daun jendela yang menggunakan engsel tipe kupu-kupu
harus dilengkapi dengan 1 (satu) buah hak angin, sedangkan daun jendela
dengan friction stay harus dilengkapi dengan 1 (satu) buah alat pengunci
yang memiliki pagangan.
d. Semua pintu dipasangkan ke dengan menggunakan 3 (tiga) buah engsel.
e. Semua pintu memakai kunci pintu lengkap dengan badan kunci, silinder,
hendel/pelat, kecuali untuk pintu KM/WC yang tanpa kunci silinder.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 35

f. Engsel bagian atas untuk pintu kaca menggunakan pin yang bersatu dengan
bingkai bawah pemegang pintu kaca.
12.4.2. Pemasangan Pintu.
a. Kunci pintu dipasang pada ketinggalan 1000mm dari lantai.
b. Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun pintu
dan engsel bawah berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun pintu,
sedang engsel tengah dipasang diantar kedua engsel tersebut.
c. Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan pegangan (hendel), pelat
penutup muka dan pelat kunci.
d. Pada pintu yang terdiri dari dua daun pintu, salah satunya harus dipasang slot
tanam sebagaimana mestinya, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar
Kerja.
12.4.3. Pemasangan Jendela.
a. Daun jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke dengan
menggunakan engsel dan dilengkapi hak angin, dengan cara pemasangan
sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dalam Gambar Kerja.
b. Daun jendela tidak berengsel dipasangkan ke dengan menggunakan friction
stay yang merangkap sebagai hak angin, dengan cara pemasangan sesuai
petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Penempatan engsel harus sesuai dengan arah buakaan jendela yang diinginkan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus dilengkapi
dengan sebuah pengunci.

Pasal 13
Penutup dan Pengisi Celah

13.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan penutup dan pengisi celah
termasuk diantaranya, tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
• Celah antara pintu / jendela dengan dinding.
• Celah antara dinding dengan kolom bangunan.
• Celah antara peralatan dengan dinding, lantai atau langit – langit.
• Celah antara langit – langit dan dinding.
• Dan celah – celah lainnya yang memerlukannya, seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis terkait.

13.2. Prosedur Umum


a. Contoh Bahan dan Data Teknis.
Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Pengawas/Direksi Lapangan/ PENGAWAS/DIREKSI untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
b. Pengiriman dan Penyimpanan.
Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baru, utuh/masih disegel,
bermerek jelas dan harus disimpan di tempat yang kering, bersih dan aman, dan
dilindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi udara.

13.3. Bahan-bahan
a. Tipe Umum.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian–bagian bangunan yang sifatnya
non – struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon, yang
sesuai untuk daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat diaplikasikan
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 36

pada berbagai jenis bahan, seperti produk Dow Corning 795 Silicone Building
Sealant, GE Silglaze N 10, IKA Glazing Netral atau yang setara.
b. Tipe Struktural.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang sifatnya
structural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon dengan
formula khusus sehingga mampu menahan beban struktural seperti angin, dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis bahan, seperti GE Ulgraglaze 4400.
c. Tipe Akrilik.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian–bagian bangunan yang akan
dicat harus dari tipe akrilik yang dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan
terhadap air, jamur dan lumur, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis
bahan, seperti IKA Glazing Acrylic atau yang setara yang disetujui
Pengawas/Direksi Lapangan/Pengawas/Direksi.

13.4. Pelaksanaan Pekerjaan


13.4.1. Persiapan.
Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus
bebas dari debu, air, minyak dan segala kotoran. Bahan metal atau kaca yang
berhubungan dengan dinding harus dibersihkan dengan bahan pembersih yang
tidak mengandung minyak seperti methyl.
13.4.2. Desain Pertemuan.
Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak lebih
lebar dari 12,7 mm dan tidak lebih sempit dari 4 mm, dengan kedalaman tidak
lebih besar dari 6,4 mm dan tidak lebih kecil dari 4 mm.
13.4.3. Cara Pengaplikasian.
• Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam dipasang pada
dasar celah/tempat yang akan diberi bahan penutup atau pengisi celah untuk
mendapatkan kedalaman celah yang tepat.
• Daerah di sekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus
dilindungi dengan lembaran pelindung. Lembaran pelindung ini tidak boleh
menyentuh bagian permukaan yang akan diberi bahan penutup celah.
Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
• Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang
berpori, agar bahan penutup dan pengisi celah dapat melekat dengan baik.
• Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus –
putus)
• Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
• Bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling
sedikit selama 48 (empat puluh delapan) jam.
13.4.4. Lapisan Pelindung.
Penumpu talang datar yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan cat dasar
anti karat dan cat akhir dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna. Bahan cat
dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
13.4.5. Lapisan Kedap Air.
Talang datar dari beton harus diberi lapisan kedap air. Cara pemasangannya
lapisan kedap air harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuat lapisan kedap air. Bahan lapisan kedap air harus
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 37

Pasal 14
Pekerjaan Plumbing

14.1. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Air Bersih, Air Kotor dan Air Bekas
14.1.1. Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar
perencanaan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan pada spesifikasi teknis ini.Bila ternyata terdapat perbedaan antara
spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang
dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan sistem Penyediaan dan Distribusi Air-Bersih.
b. Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan
kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau
terinci di dalam Gambar Perencanaan dan Persyaratan Teknis.
c. Testing dan Commissioning seluruh sistem hingga berjalan dengan baik dan
sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis.

14.2. Pekerjaan Air Bersih


14.2.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan Sistem Penyediaan Air Bersih secara lengkap
sehingga sistem dapat bekerja secara baik.
b. Pengadaan dan pemasangan Sistem Pemipaan Distribusi air bersih dari pompa
di ruang mesin sampai ke titik-titik distribusi air bersih sesuai dengan gambar
perencanaan.
c. Pengadaan serta pemasangan pompa-pompa air bersih, diafragma tank,
beserta segala instrumennya.
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan utama, terdiri dari Pompa
Air Bersih, Diafragma dan peralatan lainnya.
e. Pengadaan dan pemasangan Panel Daya, Panel Kontrol beserta pengabelannya.
14.2.2. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pemipaan
- Pemipaan secara umum harus mengikuti segala ketentuan yang
tercantum pada pasal terdahulu dan segala sesuatu yang tercantum dalam
buku Pedoman Plambing Indonesia.
- Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada Direksi
Pengawas/Direksi/Menejemen Konstruksi untuk diperiksa dan disetujui,
selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum pembuatan dan
pemasangan.
- Pemasangan pipa datar harus dibuat dengan kemiringan 1/1000 ke arah
katup/flange pembuangan (drain valve/flange) dan pipa naik/turun
harus benar-benar tegak.
- Pemasangan pipa mendatar dalam bangunan harus dibuat dengan
kemiringan 1/1000 menuju ke arah pipa tegak/riser.
- Belokan harus menggunakan long-radius elbow, penggunaan short elbow,
standard elbow, bend dan knee sama sekali tidak diperkenankan.
- Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki
tahanan aliran yang berlebih tidak diperkenankan dipasang kecuali yang
disyaratkan pada buku ini.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 38

- Pada belokan dari pipa datar ke pipa tegak harus dipasang alat
pengumpul kotoran yang tertutup (capped dirt pocket).
- Semua alat ukur harus dalam batas ukur yang baik dan mempunyai
ketelitian yang sewajarnya untuk pengukuran.
- Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lainnya,
dengan dop/blind flange untuk pipa baja dan copper, pemanasan press
untuk pipa PVC.
- Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan udara
kempa (compressed air) untuk jangka waktu yang cukup lama, agar
kotoran kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam pipa dapat
terbuang sama sekali.
- Ketentuan/Persyaratan teknis tentang instalasi pemipaan, peralatan
bantu, dan yang lainnya telah diuraiakan pada pasal terdahulu
b. Desinfeksi
- Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air bersih dapat
berfungsi dengan baik, dan sebelum penyerahan pertama.
- Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan Chlorine ke dalam sistem
dengan cara injeksi.
- Dosis Chlorine adalah 50 ppm.
- Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih
sehingga kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.
c. Pengujian Instalasi Pemipaan
- Pengujian dilakukan untuk menguji hasil pekerjaan penyambungan pipa-
pipa serta kondisi dari pipa-pipa yang telah dipasang.
- Pengujian dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan selesai dikerjakan
dan siap untuk dilakukan pengujian.
- Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan hidrostatik pada sistem
pemipaan, tekanan yang diberikan adalah 1,5 kali tekanan kerja,
minimum 10 kg/cm2.
- Pengujian dilakukan selama 8 jam, tanpa terjadinya penurunan tekanan.
- Apabila terjadi penurunan tekanan, maka Kontraktor harus mencari
sebab-sebabnya dan melakukan penggantian bila keadaan mengharuskan.
- Perbaikan yang sifatnya sementara tidak diizinkan.

14.3. Pekerjaan Air Kotor dan Air Bekas dalam Bangunan


14.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pemipaan air kotor dari sanitary fixtures sampai dengan Sawage Pit gedung yang
diteruskan ke Riol Kota
14.3.2. Persyaratan Bahan dan Peralatan
 Pipa dan Fitting
- Untuk hal tersebut di atas Kontraktor harus menyediakan potongan pipa
dari berbagai ukuran yang akan digunakan dan membuat contoh sambungan
(mock up) antara pipa dengan pipa dan pipa dengan fitting untuk
ditunjukkan kepada Direksi Pengawas/Direksi/Menejemen Konstruksi dan
mendapat persetujuan untuk penggunaan pipa dan fitting tersebut serta
memberikan jaminan purna jual untuk pipa dan fitting tersebut.
- Persyaratan material (kelas, standard dan lainnya), ketentuanm cara
pemasangan seperti yang dicantumkan pada bab terdahulu 'Persyaratan
Teknis ME'.
14.3.3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pemipaan
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 39

- Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus dari satu
merk.
- Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
- Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair atau
COMBINATION WYE-45 atau LONG RADIUS BEND dengan floor clean out.
- Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm di atas muka banjir
alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1%.
- Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm
di atas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
- Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan
pada pipa air kotor dan bekas.
- Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini, harus diadakan koordinasi
dengan pekerjaan-pekerjaan struktur mengingat adanya penembusan-
penembusan beton lantai maupun dinding.
- Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar
pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula dalam
gambar tersebut.
- Di setiap floor drain dilengkapi dengan UTrap, untuk mencegah masuknya
gas yang berbau kedalam ruangan.
- Pada saluran buangan dari prepation area dapur, sebelum masuk ke inlet,
sistem permipaan air kotor bangunan, harus dipasang penyaring kotoran
dari bahan stainless steel untuk mencegah penyumbatan di dalam pipa.
- Pada jalur perpipaan air kotor dan bekas yang mengandung lemak dipasang
floor clean out di setiap belokan dan pada pipa vertical utama (di setiap
pintu shaft).
- Begitu juga pemipaan buangan dari area dapur umum harus dipisahkan
dari lemak di greastrap.
- Persyaratan material (kelas, standard dan lainnya), ketentuan cara
pemasangan seperti yang dicantumkan pada bab terdahulu 'Persyaratan
Teknis ME'.
b. Pengujian Sistem
- Semua lubang pada pipa pembuangan ditutup.
- Seluruh sistem pemipaan diisi air sampai ke lubang vent tertinggi.
- Pengujian dinyatakan berhasil dan selesai bila tidak terjadi penurunan
muka-air setelah lewat 6 (enam) jam.
c. Daftar Matrial
No Material Merk
1 Pipa Air Bersih Jenis PVC AW Maspion, walvin
2 Pipa Air Kotor,Bekas & Hujan Maspion, walvin
3 Valve Jenis BAL Wavin,rucika,banlon
4 Roof Tank FRP Excel, penguin

Pasal 15
Sistem Penerangan

15.1. Klasifikasi Lampu Penerangan.


a. Lampu-lampu penerangan di dalam gedung dikategorikan sebagai berikut :
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 40

1) Lampu penerangan normal (normal lighting) yaitu lampu penerangan buatan


dengan intensitas penerangan yang sesuai persyaratan untuk menjamin
kelancaran kegiatan dalam gedung.
2) Armature Lampu TL 2 x 18 watt merk Philips.
Armatur lampu harus terbuat dari plat baja dengan penyelesaian cat bubuk
warna putih, dengan kapasitas lampu TL 2 x 18 Watt Balast Electronic atau
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
• Housing, sesuai dengan klasifikasi proteksi (IP 20) dan mengacu kepada
standar Internasional IEC 598.
• Pegangan lampu: Terbuat dari plastik tahan panas hingga suhu 105OC,
berwarna biru transparent
• Armature harus dilengkapi dengan aksesoris berupa reflector aluminium
dengan finishing cat putih.
• Instalasi armature pada ceiling harus mudah dilakukan.
3) Lampu LED Integrated 60 x 60 cm 34 watt merk Philips.
4) Lampu Downlight merk Philips.
Lampu Downlight LED 11 watt buatan Philips dan harus terbuat dari
alumunium die cast dan Housing gear terbuat dari stainless steel.
Permukaan reflektor: Satin finishes dan dilapisi dengan baked-on lacquer
bening untuk memelihara permukaan, di mana aluminum dengan suatu
proses anodic, pernis lacquer bersih yang melapisi mungkin dapat
dihilangkan.
Memiliki klip metal yang mudah dibuka untuk instalasi pada ceiling board.

Pasal 16
Pekerjaan Atap

16.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan penutup atap sesuai
gambar rencana dan petunjuk Pengawas/Direksi.

16.2. Bahan-bahan
a. Bahan penutup atap dan nok adalah atap zincallume dengan ketebalan 0,35 mm
warna dengan mutu terbaik pada jenisnya.
b. Ukuran panjang, lebar dan tebal atap dan nok harus sama untuk seluruh atap.
c. Permukaan genteng dan nok harus mulus, tidak terdapat cacat, retak, gompel
dan lain lain.
d. Bahan-bahan harus didatangkan ke lapangan telah diseleksi, dalam keadaan baik
dan tidak cacat.
e. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan, kehilangan bahan-
bahan dalam pengiriman, penyimpanan dan selama pelaksanaan.
f. Pengikat berupa paku, mur, baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus digalvanized.

16.3. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan


a. Seluruh pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari
produsen termasuk jarak reng, kemiringan atap dan overlap antara genteng dan
sesuai dengan petunjuk/persetujuan Perencana dan Pengawas/Direksi.
b. Kontraktor diwajibkan mengikuti semua gambar detail yang berhubungan
dengan pekerjaan atap genteng, nok dan mekanisme kerja yang ditentukan
oleh Pengawas/Direksi.
Rencana Kerja & Spesifikasi Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Lantai 1
PT TASPEN (Persero) KCU Makassar Sulawesi Selatan 41

c. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan yang terkait sebelumnya


telah diterima oleh Perencana dan Pengawas/Direksi dan telah menyetujui
untuk dilaksanakannya pekerjaan ini.
d. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh installer yang telah
berpengalaman melaksanakan pemasangan pekerjaan sejenis dengan bahan
yang sama dan dengan hasil yang baik.
e. Kontraktor bertanggung jawab terhadap hasil akhir dan selama masa jaminan
dengan hasil baik dan wajib memperbaiki atau mengganti yang rusak baik yang
terlihat maupun yang tersembunyi hingga menjadi baik dengan seluruh biaya
ditanggung Kontraktor.
Termasuk detail-detail seperti ridge, gutter, valley, flaching, dsb.

Penutup

1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi
didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
setelah ada perintah tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dalam
pekerjaan tambahan.

2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana
perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi
menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak
perlu lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan
tersebut tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.

3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran
Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih
dahulu untuk mendapatkan kepastian.

Makassar, September 2018

Disetujui Di Buat Oleh


Kepala Bidang Umum & SDM Konsultan Perencana
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen CV. ARCHILIVE INDONESIA

Yudhi Novianto Heryanto Bakri, ST. MT


NIK. 2428 Direktur

Вам также может понравиться