Вы находитесь на странице: 1из 12

ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN


PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

Nurhayati 1)
1)
Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian
email: nurhayati12027.nh@gmail.com

Abstract
This study aimed to quantify and analyze the potential of local taxes to improve the
original income Rokan Hulu. The average contribution of each type of local taxes in 2008-
2012 observations with an average contribution of 12.02%. The average growth of every
kind of local taxes in 2008-2012 observations with an average growth of 19.30%.
Identification or classification of types of local taxes Rokan Hulu potential based on the
criteria of growth and contribution criteria consists of: local tax is a tax that prima
restaurants and street lighting tax. Local tax taxes mineral potential is not logan and rocks.
Local tax is a tax that develops underground water and fees for acquisition of land and
building rights. Tax underdeveloped areas is hotel tax, entertainment tax and advertisement
tax. Local tax elasticity calculations Rokan Hulu during the period 2008 to 2012 showed an
increase elasticity value and per capita income growth also increased. Increased growth of
per capita income elastic with increasing growth of local taxes. The period 2008-2009 the
increase in per capita income is less than 1% of 0.94%. In 2009-2010 the growth of income
per capita amounted to 1.72%, also has the potential to increase the growth of local taxes,
as well as in 2010-2011 the increase in per capita income growth of 2.92% is also the
potential to increase growth and local taxes in 2011-2012 increased revenue per capita of
5.22% also has the potential to increase the growth of local taxes.

Keywords: Collection Ratio, Classification Type Local Tax, Local Tax Potential

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis potensi pajak daerah
dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Rokan Hulu. Kontribusi rata-rata
setiap jenis pajak daerah pada tahun pengamatan 2008-2012 dengan kontribusi rata-rata
12,02%. Pertumbuhan rata-rata setiap jenis pajak daerah pada tahun pengamatan 2008-2012
dengan pertumbuhan rata-rata 19,30%. Identifikasi atau klasifikasi jenis pajak daerah
Kabupaten Rokan Hulu yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria
kontribusi terdiri: pajak daerah yang prima adalah pajak restoran dan pajak penerangan
jalan. Pajak daerah yang potensial adalah pajak mineral bukan logan dan batuan. Pajak
daerah yang berkembang adalah pajak air bawah tanah dan bea perolehan hak tanah dan
bangunan. Pajak daerah yang terbelakang adalah pajak hotel, pajak hiburan dan pajak
reklame. Perhitungan elastisitas pajak daerah Kabupaten Rokan Hulu selama periode 2008-
2012 menunjukkan nilai elastisitas mengalami peningkatan dan pertumbuhan pendapatan
perkapita juga mengalami peningkatan. Peningkatan pertumbuhan pendapatan perkapita
elastis dengan meningkatnya pertumbuhan pajak daerah. Periode 2008-2009 kenaikan
pendapatan perkapita kurang dari 1% sebesar 0,94%. Pada tahun 2009-2010 pertumbuhan
pendapatan perkapita sebesar 1,72%, juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan pajak
daerah, begitu juga tahun 2010-2011 peningkatan pertumbuhan pendapatan perkapita
sebesar 2,92% juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan pajak daerah dan tahun 2011-
2012 peningkatan pendapatan perkapita sebesar 5,22% juga berpotensi meningkatkan
pertumbuhan pajak daerah.

Kata Kunci: Collection Ratio, Klasifikasi Jenis Pajak Daerah, Potensi Pajak Daerah

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 97


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

PENDAHULUAN kualitas dan kuantitas pelayanan


Pelaksanaan otonomi daerah yang diharapkan dapat meningkatkan
diterapkan oleh pemerintah lebih fokus kepuasaan kepada wajib pajak sebagai
pada peningkatan Pendapatan Asli pelanggan sehingga meningkatkan
Daerah (PAD) yang mencerminkan kepatuhan dalam bidang perpajakan.
kemandirian daerah dalam mengelola Demikian juga dengan Kabupaten
keuangannya. Adapun sumber Rokan Hulu yang berupaya terus
pendapatan asli daerah berdasarkan menerus meningkatkan pendapatan asli
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 daerahnya dengan berbagai cara seperti
yang merupakan penerimaan yang efisiensi biaya pemungutan dan
berasal dari daerah sendiri terdiri dari: penyempurnaan mekanisme pengelo-
(1) hasil pajak daerah, (2) hasil retribusi laan keuangan daerah. Perkembangan
daerah, (3) hasil perusahaan milik realisasi Pendapatan Asli Daerah
daerah dan hasil pengelolaan kekayaan Kabupaten Rokan Hulu selama 5
daerah yang dipisahkan, (4) lain-lain tahun selama periode tahun 2008 s/d
pendapatan asli daerah yang sah. 2012, perkembangan Pendapatan Asli
Untuk meningkatkan Pendapatan Daerah (PAD) cenderung mengalami
Asli Daerah maka ditetapkan peraturan peningkatan, penurunan PAD hanya
yang mengatur penyelenggaraan pajak terjadi pada tahun 2010. Penurunan
dan retribusi daerah. Dalam rangka tersebut pada komponen penerimaan
penyelenggaraan ketentuan pasal 98 retribusi daerah, hasil perusahaan milik
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
tentang pajak Daerah dan Retribusi daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
Daerah, pelu diterapkan Peraturan pendapatan asli daerah yang sah.
Pemerintah tentang Jenis Pajak Dimana perkembangan realisasi PAD
Daerah yang dipungut berdasarkan Kab. Rokan Hulu tahun 2008 sebesar
Penetapan Kepala Daerah atau dibayar Rp. 22,841,571,662.43,- mengalami
sendiri oleh Wajib Pajak. Penetapan ini peningkatan tahun 2009 menjadi Rp
akan mendorong peningkatan pajak 30,273.406,142.17,- tetapi pada tahun
yang dipungut oleh daerah, yang 2010 mengalami penurunan sebesar Rp
selanjutnya digunakan untuk 27,862,342,362.34,- tapi pada tahun
kesejahteraan masyarakat. 2011 mengalami peningkatan sebesar
Dalam rangka meningkatkan Rp 34,243,130,535.98,- sama halnya
kesejahteraan masyarakat dalam menja- tahun 2012 sebesar Rp
lankan pemerintah dan pembangunan, 54,369,713,922.02,-.
pemerintah membutuhkan dana yang Dapat diketahui bahwa peningkatan
tidak sedikit. Dana tersebut dikumpul- Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
kan dari segenap potensi sumber daya cukup besar didukung oleh kenaikan
yang dimiliki suatu negara, biak berupa penerimaan pajak daerah, selanjutnya
hasil kekayaan alam maupun iuran dari diikuti oleh retribusi daerah dan lain-
masyarakat. Salah satu bentuk iuran lain PAD yang sah dengan sumbangan
masyarakat adalah pajak. Sebagai salah yang cukup besar. Lain-lain PAD yang
satu unsur penerimaan negara, pajak sah diperoleh dari bunga penyimpanan
memiliki peran yang sangat besar dan uang di kas daerah, nilai tukar rupiah,
semakin diandalkan untuk kepentingan penjualan kekayaan daerah dan
pembangunan dan pengeluaran komisi/potongan dari pengadaan yang
pemerntah. Kontribusi penerimaan meningkat dari tahun ke tahun.
pajak terhadap penerimaan Negara Kemudian hasil perusahaan milik
diharapkan semakin meningkatkan dari daerah dan pengelolaan kekayaan
tahun ke tahun. Salah satu upaya dalam daerah yang dipisahkan.
meningkatkan kepatuhan wajib pajak Kontribusi pajak daerah merupakan
adalah memberikan pelayanan yang komponen kecil dalam pendapatan asli
baik kepada wajib pajak. Peningkatan daerah. Kontribusi pajak daerah selama
lima tahun terakhir dari 16% setiap

98 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

tahunnya terhadap total pendapatan asli diperoleh daerah yang dipungut


daerah. Sehingga perlu dilihat lebih berdasarkan peraturan daerah sesuai
lanjut potensi pajak daerah untuk dengan peraturan perundang-
mendukung pendapatan asli daerah. uandangan.
Pajak daerah yang menjadi sumber Berdasarkan Undang-undang
pendapatan asli daerah terdiri dari: Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak perimbangan keuangan pusat dan
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak daerah, pasal 6 ayat 1 pendapatan asli
Penerangan Jalan Umum, Pajak daerah bersumber dari:
Mineral Bukan Logam Dan Batuan, 1. Pajak Daerah
Pajak Parkir, Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Daerah adalah kontribusi
dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah wajib kepada daerah yang bersifat
Dan Bangunan. memaksa selanjutnya digunakan untuk
Pajak daerah Kabupaten Rokan
Hulu dengan kontribusi sebesar 16% keperluan daerah bagi kemakmuran
setiap tahun menjadi komponen yang rakyat.
begitu kecil dalam pendapatan asli 2. Retribusi Daerah
daerah, menjadi sesuatu menarik untuk Retribusi Daerah adalah pungutan
diteliti lebih lanjut, terbukti dengan daerah sebagai pembayaran atas jasa
banyaknya penelitian-penelitian yang atau pemberian izin tertentu yang
dilakukan sebelumnya. Begitu juga khusus disediakan dan/atau diberikan
dengan pajak daerah Kabupaten oleh pemerintah daerah untuk
Rokan Hulu dengan sumbangan yang kepentingan orang pribadi atau badan.
kecil dalam pendapatan asli daerah.
Dari penjelasan diatas dan hasil 3. Hasil pengelolaan kekayaan
penelitian serta fenomena yang terjadi daerah yang dipisahkan
dijadikan sebagai acuan replikasi dan Hasil pengelolaan kekayaan daerah
kerangka berfikir dalam melakukan yang dipisahkan merupakan peneri-
penelitian, untuk menganalisis pajak maan daerah yang berasal dari
daerah Kabupaten Rokan Hulu yang pengelolaan kekayaan daerah yang
dilihat dari kontribusi dan dipisahkan. Jenis pendapatan ini dirinci
pertumbuhan setiap jenis pajak daerah menurut objek pendapatan yang
total penerimaan pajak daerah, serta mencakup:
mengatahui klasifikasi jenis pajak a. Bagian laba atas penyertaan
daerah untuk dikembangkan dalam modal pada perusahaan milik
rangka peningkatan PAD. Selanjutnya daerah/BUMD
penelitian ini juga menghitung b. Bagian laba atas penyertaan
elastisitas pajak terhadap pendapatan modal pada perusahaan milik
perkapita untuk melihat potensi pajak negara/BUMN
daerah. c. Bagian laba atas penyertaan
modal pada perusahaan milik
KAJIAN PUSTAKA swasta atau kelompok usaha
Menurut (Halim, 2007) Pendapatan masyarakat
Asli Daerah (PAD) merupakan semua 4. Lain-lain pendapatan asli daerah
penerimaan daerah yang berasal dari yang sah
sumber ekonomi asli daerah, seperti Pendapatan ini merupakan
pajak daerah, retribusi daerah, bagian penerimaan daerah yang berasal dari
laba usaha daerah, dan lain-lain. Dalam lain-lain milik perusahaan daerah, yang
Undang- undang Nomor 33 Tahun meliputi:
2004 tentang perimbangan keuangan a. Hasil penjualan kekayaan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang tidak dipisahkan
daerah pasal 1 ayat 18 disebutkan b. Jasa giro
pendapatan asli daerah, selanjutnya c. Pendapatan bunga
disebut PAD adalah pendapatan yang

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 99


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

d. Keuntungan selisih nilai tukar untuk mengumpulkan pajak daerah


rupiah terhadap mata uang asing yang lebih tinggi, karena kemampuan
e. Komisi, potongan ataupun penduduk untuk melakukan transaksi
bentuk lain sebagai akibat dari yang meninmbulkkan pajak Bird dan
penjualan dan/atau pengadaan Vaillanciurt ( 2000).
barang dan/atau jasa oleh Hasil Penelitian Hariyandi (2002)
daerah. menguraikan peningkatan pengelolaan
Selanjutnya (Mardiasmo, 2000) pajak daerah dan retribusi daerah sesuai
menguraikan bahwa potensi peneri- dengan potensinya akan memberikan
maan pajak daerah adalah kekuatan tambahan Pendapatan Asli Daerah,
yang ada di suatu daerah untuk akan tetapi sebaliknnya apabila tidak
menghasilkan sejumlah penerimaan diketahui potensinya akan membuat
tertentu. Untuk melihat potensi sumber kerugian karana potensinya tidak
penerimaan daerah dibutuhkan dimanfaatkan secara maksimal.
pengetahuan tentang perkembangan Selanjutnya Mulyanto (2002) mengu-
beberapa variabel-variabel yang dapat raikan dimensi potensi pajak daerah
dikendalikan dan variabel-variabel dan retribusi daerah mengacu pada
yang tidak dapat dikendalikan yang tataran mencari kecendrungan-kencen-
dapat mempengaruhi kekuatan sumber drungan dari bebagai macam/jenis
penerimaan daerah. pajak daerah dan retribusi daerah yang
Dalam pengumpulan pajak daerah berlaku dimasing-masing daerah di
perlu dipertimbangkan rasio efektivitas kawasan Subosuko Wonosraten,
dan efisiensi pajak daerah. Efektivitas (Todaro, 2000) menmbuktikan bahwa
pajak daerah menunjukkan kemampuan tingkat pendapatan perkapita
pemerintah daerah dalam mengum- masyarakat berpengaruh terhadap
pulkan pajak daerah sesuai dengan penerimaan pajak suatu negara.
jumlah penerimaan pajak darah yang Analisis elastisitas dapat digunakan
ditargetkan. Rasio efektivitas pajak untuk mengkaji tingkat kepekaan pajak
daerah dianggap baik apabila rasio ini daerah dan retribusi daerah karena
mencapai angka minimal 1 sampai adanya peningkatan pendapatan
100%. Kinerja pemerintah daerah perkapita. Dan mengemukakan bahwa
dalam melakukan pemungutan pajak potensi pajak daerah suatu negara
daerah dikategorikan efisien apabila tergantung pada lima faktor:
rasio dicapai kurang dari 100% 1. Tingkat pendapatan perkapita
(semakin kecil rasio ini semakin baik). 2. Derajat Kemerataan Distribusi
Rasio efisiensi dihitung berdasarkan Pendapatan
perbandingan realisasi penerimaan 3. Struktur Industri suatu
pajak daerah dengan biaya yang terkait perekonomian, jenis kegiatan
pemungutan pajak (Mahmudi, 2009). ekonomi yang dominan
Pengumpulan penerimaan pajak 4. Struktur sosial, politik dan
daerah yang diperoleh, ditentukan oleh institusi serta berbagai kelompok
tingkat pendapatan dan upaya-upaya masyarakat yang memiliki
pajak yang dilakukan. Hubungan antara kekuatan
tingkat pendapatan dan kemampuan 5. Kemampuan administrasi,
menghimpun penerimaan dapat diuji kejujuran dan integritas aparat
dengan cara yang sistematis dari pemerintah pengelola perpajakan.
pendapatan perkapita. Pendapatan per-
kapita dimaksudkan untuk mengukur HASIL DAN PEMBAHASAN
kapasitas pajak provinsi/kabupaten dan 1. Perhitungan Collection Ratio
kemampuan pajak daerah. Hubungan Pajak Daerah
ini menunjukkan elastisitas pajak Perhitungan collection ratio dapat
daerah dan pendapatan perkapita. dilihat dari efektivitas dan efisiensi
Daerah dengan pendapatan penduduk pemungutan pajak daerah. Tingkat
yang tinggal memiliki kemampuan efektivitas menunjukkan kemampuan

100 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

pemerintah daerah dalam mengum- 2009 dan 61,40% periode 2008. Untuk
pulkan pajak daerah sesuai dengan tahun (periode 2008-2010)
jumlah penerimaan pajak daerah yang dikategorikan efektif.
ditargetkan. Perhitungan efektivitas Pencapaian ini menunjukkan
dilihat dengan perbandingan realisasi pengumpulan pajak daerah dilakukan
dan target penerimaan pajak daerah. secara efektif. Hal ini berarti dalam
Rasio efektivitas pajak daerah dianggap pengumpulan pajak daerah Kabupaten
baik apabila rasio mencapai angka Rokan Hulu melebihi target yang telah
minimal 1 sampai 100%. ditetapkan dalam perencanaan
anggaran. Dinas Pengelolaan Keuangan
Tabel 1 Efektivitas Pemungutan Pajak dan Aset Kabupaten Rokan Hulu
Daerah Kab. Rokan Hulu efektif melakukan peningkatan dan
Tahun
Pajak Daerah
Efektivitas
pengembangan pengelolaan keuangan
Anggaran Realisasi daerah. Berdasarkan perbandingan
realisasi dan target dalam rasio
2008 Rp5.170.000.000,00 Rp3.174.357.022,43 61,40% efektivitas menunjukkan optimalisasi
2009 Rp4.470.000.000,00 Rp3.403.710.446,90 76,15% pengumpulan pajak daerah yang
dilakukan. Hal ini menunjukkan
2010 Rp5.022.000.000,00 Rp3.883.021.843,00 77,32% kemampuan pemerintah daerah melalui
2011 Rp5.066.176.345,00 Rp5.634.722.954,00 111,22%
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
dalam mengumpulkan pajak daerah
2012 Rp5.815.000.000,00 Rp8.739.416.497,58 150,29% telah sesuai dengan jumlah penerimaan
Sumber : Data Olahan pajak daerah yang ditargetkan.
Rasio efisiensi pajak daerah,
Berdasarkan pengolahan data yang dimana kinerja pemerintah daerah
diperoleh dari Dinas Pengolahan dalam melakukan pemungutan pajak
Keuangan dan Aset (DPKA) Kab. daerah dikategorikan efisiensi apabila
Rokan Hulu disajikan dalam tabel rasio yang dicapai kurang dari 100%
perhitungan ekfektivitas pemungutan (semakin kecil rasio ini semakin baik).
pajak daerah. Berdasarkan perhitungan Efisiensi merupakan perbandingan
efektivitas pajak daerah pada 2 tahun antara biaya yang harus dikeluarkan
terkahir (periode 2011-2012) telah atau pengumpulan pajak yaitu semua
mencapai lebih besar dari 100%, yaitu biaya yang dikeluarkan Dinas
150,29% untuk periode 2012, 111,22% Pengelolaan Keuangan dan Aset
periode 2011. Ini, sedangkan selama 3 Kabupaten Rokan Hulu dalam rangka
tahun (periode 2008-2010) hanya merealisasikan penerimaan pajak
mencapai lebih kecil dari 100%, yaitu daerah.
77,32% untuk periode 2010, 76,32% Biaya pemugutan atau
periode 2009 dan 61,40% periode 2008. pengumpulan diperoleh pajak daerah
Untuk tahun (periode 2008-2010) terdiri dari belanja tidak langsung
dikategorikan efektif. (belanja pegawai diperoleh berdasarkan
Berdasarkan pengolahan data yang data realisasi APBD Dinas Pengelolaan
diperoleh dari DPKA Kab. Rokan Hulu Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan
disajikan dalam tabel perhitungan Hulu) dan belanja langsung (belanja
ekfektivitas pemungutan pajak daerah. langsung terkait dengan proses
Berdasarkan perhitungan efektivitas pemungutan pajak daerah Kabupaten
pajak daerah pada 2 tahun terkahir Rokan Hulu). Berikut ini hasil
(periode 2011-2012) telah mencapai perhitungan efisiensi pajak daerah
lebih besar dari 100%, yaitu 150,29% dengan melihat perbandingan realisasi
untuk periode 2012, 111,22% periode dan biaya pemungutan pajak daerah
2011. Ini, sedangkan selama 3 tahun Kabupaten Rokan Hulu:
(periode 2008-2010) hanya mencapai
lebih kecil dari 100%, yaitu 77,32%
untuk periode 2010, 76,32% periode

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 101


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

Tabel 2 Efisiensi Pemungutan Pajak Daerah dikategorikan cukup efisien karena


Kab. Rokan Hulu tidak ada yang melebihi dari 100%.
Biaya Pemungutan Perhitungan collection ratio dengan
Tahun Realisasi PAD Efesiensi
Pajak Daerah melihat perbandingan realisasi dan
target pajak daerah Kabupaten Rokan
2008Rp 416.518.182.402,00 Rp3.174.357.022,43 13,21% Hulu, dapat dilihat pada tabel 3 berikut
2009Rp 444.527.495.507,14 Rp3.403.710.446,90 13,06% ini:
2010Rp 470.446.096.970,07 Rp3.883.021.843,00 12,12% Tabel 3 Perbandingan Realisasi dan Target
2011Rp 518.964.598.416,59 Rp5.634.722.954,00 9,21% Pajak Daerah Kabupaten Rokan Hulu
(Dalam %)
2012Rp 522.046.422.238,60 Rp8.739.416.497,58 5,97%
Rata-rata 10,71% Rat
Jenis Pajak Tahun Anggaran
No a-
Sumber: Data Olahan Daerah
2008 2009 2010 2011 2012 rata
Berdasarkan hasil perhitungan rasio 14 10 11 17
efisiensi selama 5 tahun terakhir 214 2,9 2,2 8,0 2,1 149
(periode 2008-2012) dengan melihat 1 Pajak Hotel ,10 6 5 9 0 ,90
16 18 21 19
perbandingan realisasi dan biaya yang 150 8,5 6,7 8,2 3,5 183
terkait dengan pemungutan pajak 2 Pajak Restoran ,02 8 9 4 8 ,44
daerah dapat dilihat pada tabel 5.2. 65, 75, 64, 15, 67, 57,
3 Pajak Hiburan 61 40 79 00 66 69
Untuk periode 2008-2012 dengan 11 15 16 18
asumsi hanya menggunakan data 131 7,0 3,9 7,4 7,3 151
belanja langsung saja, efisiensi 4 Pajak Reklame ,00 0 3 6 2 ,34
10 12 11 12
mengalami penurunan dari tahun ke Pajak Penerangan 55, 9,5 9,4 4,2 5,8 106
tahun dengan rata-rata tingkat efisiensi 5 Jalan 15 9 2 2 1 ,84
sebesar 10,71%, dimana dengan hasil Pajak
Pengambilan
13,21% periode 2008, periode 2009 6 Bahan Galian C 26, 33, 86, 66,
11
65,
sebesar 13,06%, periode 2010 sebesar 5,0
Pajak Mineral 67 31 28 83 63
8
12,12%, periode 2011 sebesar 9,21% Bukan Logam dan
Batuan
dan 5,97%, periode 2012. Pajak Air Bawah 1,6 40, 8,3
Tingkat efisiensi pemungutan pajak 7 Tanah 1 26 7
daerah cendrung mengalami penurunan 12 24
yang diiringi dengan peningkatan 2,6 5,1 73,
8 BPHTB 1 7 56
penerimaan pajak. Kabupaten Rokan Sumber: Pengolahan Data DPKA
Hulu telah mengoptimalkan pemungu-
tan pajak daerah dengan menekan biaya Tingkat pengumpulan pajak daerah
yang dikeluarkan untuk pemungutan Kabupaten Rokan Hulu cendrung
pajak daerah dari tahun ke tahun tidak mengalami penurunan selama 5 tahun
diiringi dengan biaya pemungutan yang terakhir (2008-2012). Hasil perhitungan
masih meningkat dari tahun 20008 collection ratio dengan melihat
sebesar Rp 416.518.182.402,00
menjadi Rp 444.527.495.507,14 tahun perbandingan target dan realisasi pajak
2009, pada tahun 2010 juga daerah Kabupaten Rokan Hulu yang
mengalami peningkatan Rp terdiri dari pajak hotel, pajak restoran,
470.446.096.970,07, menjadi Rp pajak hiburan, pajak reklame, pajak
518.964.598.416,59 tahun 2011 dan penerangan jalan umu, pajak
tahun 2012 kembali mengalami pengambilan bahan galian c/pajak
peningkatan sebesar Rp mineral bukan logam dan batuan untuk
522.046.422.238,60. Biaya pemungutan tahun 2008-2010, tetapi untuk tahun
mengalami peningakatan diperkirakan 2011 dan 2012 terdapat penambahan
karena penambahan jumlah pegawai
PNS dan honor. Keseluruhan selama 5 jenis pajak daerah yaitu: pajak air
tahun terakhir (periode 2008-2012) bawah tanah dan BPHTB (Bea
pemungutan pajak daerah dapat Perolehan Hak Tanah dan Bangunan)
ini sesuai dengan Undang-Undang

102 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

Nomor 28 Tahun 2009 serta didukung Tabel 5 Klasifikasi Jenis Pajak Daerah
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 Kabupaten Rokan Hulu
tentang Pajak daerah. N Kontribu Pertum
Jenis Pajak Klasifikasi
o si buhan

2. Klasifikasi Pajak Daerah 1 Pajak Hotel 0,89 0,81 Terbelakang


Untuk mendapat identifikasi
2 Pajak Restoran 1,78 1,09 Prima
terhadap pajak daerah dan retribusi
3 Pajak Hiburan 0,07 (0,45) Terbelakang
daerah di Kabupaten Rokan Hulu
digunakan rumus martik berdasarkan 4 Pajak Reklame 0,32 (0,53) Terbelakang
Pajak Penerangan
alat analisis overlay. Perhitungan 5 Jalan 2,74 1,79 Prima
analisis overlay ini menggunakan rata- Pajak Pengambilan
Bahan Galian C
rata kontribusi dan rata-rata 6 1,70 0,36 Potensial
Pajak Mineral Bukan
pertumbuhan pajak daerah 5 tahun Logam dan Batuan
terakhir yaitu dari tahun anggaran 2008 7 Pajak Air Bawah Tanah 0,01 3,82 Berkembang
s/d tahun anggaran 2012. Berdasarkan 0,5
8 BPHTB 5 1,12 Berkembang
perhitungan terhadap setiap jenis pajak Sumber: Data Olahan
daerah dapat diidentifikasi melalui
klasifikasi dengan melakukan Berdasarkan tabel 5 dapat di
perhitungan klasifikasi jenis pajak identifikasikan setiap jenis pajak daerah
daerah yang potensial pada tabel 4 sebagai berikut:
berikut ini: 1. Pajak daerah yang diklasfikasikan
sebagai pajak daerah yang prima
Tabel 4 Perhitungan Klasifikasi Jenis Pajak adalah pajak restoran dan pajak
Daerah yang Potensial penerangan jalan.
Kontribusi Pertumbuhan 2. Pajak daerah yang diklasifikasikan
N
o
Jenis Pajak Perhitun Hasi Perhitung Ha sebagai pajak daerah yang potensial
gan % l an % sil adalah pajak mineral bukan logan
1 Pajak Hotel 10,69 12,01 0,89 15,59 19,30 0,81 dan batuan
2 Pajak Restoran 21,43 12,01 1,78 21,03 19,30 1,09 3. Pajak daerah yang diklasifikasikan
3 Pajak Hiburan 0,85 12,01 0,07 (8,77) 19,30 -0,45 sebagai pajak daerah yang
(10,1
4 Pajak Reklame
3,84 12,01 0,32
5)
19,30 -0,53 berkembang adalah pajak air bawah
Pajak tanah dan bea perolehan hak tanah
Penerangan 32,85 12,01 2,74 34,47 19,30 1,79 dan bangunan.
5 Jalan
Pajak
4. Pajak daerah yang diklasifikasikan
Pengambilan sebagai pajak daerah yang
Bahan Galian terbelakang pajak hotel, pajak
6 C 20,46 12,01 1,70 6,91 19,30 0,36
Pajak Mineral
hiburan dan pajak reklame.
Bukan Logam Berdasarkan analisis kontribusi dan
dan Batuan pertumbuhan pajak restoran dan pajak
Pajak Air
7 Bawah Tanah
0,07 12,01 0,01 73,79 19,30 3,82 pajak penerangan jalan diklasifikasikan
8 BPHTB 6,62 12,01 0,55 21,53 19,30 1,12 sebagai pajak yang prima yang
Sumber: Data Olahan memberikan pertumbuhan positif dan
kontribusi positif dengan nilai besar
Dari perhitungan klasifikasi pajak dari 1%. Hal ini mengidentifikasikan
daerah yang potensial pada tabel 4, pemungutan pajak restoran dan pajak
penerangan jalan dilakukan secara
maka dapat dilakukan klasifikasi jenis optimal. Selama 5 tahun terakhir pajak
pajak daerah Kabupaten Rokan Hulu restoran dan pajak penerangan jalan
pada tabel 5 berikut ini: memberikan kontribusi terbesar dalam
peningkatan pajak daerah Kabupaten
Rokan Hulu. Pertumbuhan positif pajak
restoran dan pajak penerangan jalan

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 103


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

mengidentifikasikan peningkatan pajak riksaan secara dadakan dan berkala,


daerah. Pengumpulan pajak restoran memperbaiki proses pengawasan,
dan pajak penerangan jalan cendrung menerapkan sanksi terhadap penunggak
megalami peningkatan secara efektif pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus,
dan efisien. Pengumpulan pajak serta meningkatkan pembayaran pajak
restoran dan pajak penerangan jalan dan pelayanan yang diberikan oleh
dapat mencapai target yang daerah.
direncanakan dengan biaya yang cukup d. Meningkatkan efisiensi administrasi
efisien. dan menekan biaya pemungutan
Sedangkan pajak hotel, pajak Tindakan yang dilakukan oleh
hiburan dan pajak reklame diklasifi- daerah yaitu antara lain memperbaiki
kasikan sebagai pajak yang masih prosedur administrasi pajak melalui
terbelakang untuk dikembangkan dalam penyederhanaan admnistrasi pajak,
peningkatan pendapatan asli daerah. meningkatkan efisiensi pemungutan
Berdasarkan analisis kontribusi dan dari setiap jenis pemungutan.
pertumbuhan selama 5 tahun terakhir e. Meningkatkan kapasitas peneri-
pajak hotel, pajak hiburan dan pajak maan melalui perencanaan yang
reklame memberikan kontribusi dan lebih baik
pertumbuhan yang positif. Hal ini Hal ini dapat dilakukan dengan
mengidentifikasikan penurunan peneri- meningkatkan koordinasi dengan
maan pajak daerah dengan pertum- instansi terkait di daerah. Selanjutnya,
buhan pemungutan pajak daerah yang ekstensifikasi perpajakan juga dapat
negatif. Ini disebabkan pemungutan dilakukan, yaitu melalui kebijaksanaan
hanya pada beberapa objek yang Pemerintah untuk memberikan
terdaftar tanpa melakukan survei ke kewenangan perpajakan yang lebih
objek yang ada dilapangan dan besar kepada daerah pada masa
didukung dengan nilai yang tidak mendatang. Untuk itu, perlu adanya
terlalu besar. perubahan dalam sistem perpajakan
Upaya peningkatan pajak daerah Indonesia sendiri melalui sistem
dioptimalisasikan melalui kegiatan pembagian langsung atau beberapa
intensifikasi dan ekstensifikasi basis pajak Pemerintah Pusat yang
pendapatan daerah khususnya pajak lebih tepat dipungut oleh daerah.
daerah yang menjadi sumber
pendapatan asli daerah: 3. Analisa Potensi Pajak Daerah
a. Memperluas basis penerimaan dari Elastisitas Pajak Daerah
Tindakan yang dilakukan untuk Terhadap Pendapatan Perkapita
memperluas basis penerimaan yang Hasil perhitungan elastisitas pajak
dapat dipungut oleh daerah, yang dalam Kabupaten Rokan Hulu selama periode
perhitungan ekonomi dianggap poten- 2008 s/d 2012 menunjukkan nilai
sial, antara lain yaitu mengidentifikasi elastisitas dengan rata-rata sebesar
pembayar pajak baru/potensial dan
jumlah pembayar pajak, memperbaiki 2,16%. Ini dapat diartikan bahwa
basis data objek, memperbaiki penerimaan pajak daerah elastisitas
penilaian, menghitung kapasitas terhadap pendapatan perkapita,
penerimaan dari setiap jenis pungutan. kenaikan pendapatan perkapita sebesar
b. Memperkuat proses pemungutan 1% berpotensi meningkatkan pajak
Upaya yang dilakukan dalam daerah Kabupaten Rokan Hulu sebesar
memperkuat proses pemungutan, yaitu 2,16%. Elastisitas penerimaan pajak
antara lain mempercepat penyusunan daerah Kabupaten terhadap pendapatan
Perda, mengubah tarif, khususnya tarif perkapita Kabupaten Rokan Hulu dapat
retribusi dan peningkatan SDM.
c. Meningkatkan pengawasan dilihat pada tabel 6 berikut ini:
Hal ini dapat ditingkatkan yaitu
antara lain dengan melakukan peme-

104 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

Tabel 6 Elasitisitas Penerimaan Pajak Daerah perhitungan potensi penerimaan pajak


Terhadap Pendapatan Perkapita daerah dengan pendekatan secara
Kabupaten Rokan Hulu
Pertum makro. Pendapatan perkapita merupa-
Pajak Pertum
Ta Daerah bu han
Penda patan buhan Elasti kan salah satu variabel makro yang
Perkapita Penda patan sitas
hun Pajak digunakan untuk melihat potensi
(3) Perka pitan 5=2:
(1) (2)
(4) 4) penerimaan pajak daerah. Berdasarkan
Rp3.174.35 Rp18.771.23
2008 7.022,43 6,54
perhitungan elastisitas dengan rata-rata
Rp3.403.71 Rp20.214.56 secara keseluruhan selama periode
2009 0.446,90 7,23 3,54 7,69 0,94
Rp3.883.02 Rp21.869.91
2008-2012, peningkatan pendapatan
2010 1.843,00 14,08 3,51 8,19 1,72 perkapita sebesar 1% berpotensi
Rp5.634.72 Rp25.248.89 meningkatkan penerimaan pajak daerah
2011 2.954,00 45,11 5,26 15,45 2,92
Rp8.739.41 Rp27.913.14 Kabupaten Rokan Hulu sebesar 2,16%.
2012 6.497,58 55,1 9,49 10,55 5,22 Tapi perlu diingat bahwa potensi
Rata-rata 24,30 8,38 2,16 penerimaan pajak daerah dapat
Sumber: Data Olahan. dipengaruhi oleh beberapa variabel
lainnya. Oleh karena itu, ada beberapa
Elastisitas pajak daerah terhadap
faktor yang perlu diperhatikan dalam
pendapatan perkapita mengalami
meningkatkan kapasitas penerimaan
fluktuasi cendrung mengikuti nilai
pajak daerah, diantaranya:
pendapatan perkapita. Pertumbuhan
1. Pelayanan publik dilakukan dengan
pajak tahun 2008-2012 mengalami
meningkatkan kualitas pelayanan
peningkatan dan pertumbuhan
publik yang mampu memnuhi
pendapatan perkapita juga mengalami
harapan publik.
peningkatan. Peningkatan pertumbuhan
2. Pelayanan publik dilakukan seiring
pendapatan perkapita elastis dengan
dengan peningkatan efisiensi,
meningkatnya pertumbuhan pajak
efektivitas dan produktivitas yang
daerah. Periode 2008-2009 kenaikan
optimal dari aparatur pemerintah.
pendapatan perkapita kurang dari 1%
3. Meningkatkan transparansi dan
sebesar 0,94% berpotensi
akuntabilitas pelayanan publik
meningkatkan pajak daerah Kabupaten
kepada masyarakat dengan
Rokan Hulu, hal ini disebabkan
peningkatan disiplin dan etos kerja
penurunan penerimaan pajak daerah
aparatur pemerintah dalam
pada tahun 2009. Namun pada tahun
memberikan pelayanan publik
2009-2010 pertumbuhan pendapatan
kepada masyarakat.
perkapita sebesar 1,72%, juga
Pelayanan publik dilakukan kepada
berpotensi meningkatkan pertumbuhan
masyarakat diharapkan dapat
pajak daerah, begitu juga pada tahun
memberikan kemudahan kepada
2010-2011 peningkatan pertumbuhan
masyarakat. Berbagai upaya
pendapatan perkapita sebesar 2,92%
peningkatan pelayanan publik kepada
juga berpotensi meningkatkan
masyarakat terus dilakukan untuk
pertumbuhan pajak daerah dan tahun
memberikan transparansi dan
2011-2012 peningkatan pendapatan
akuntabilitas sebagai pengabdian
perkapita sebesar 5,22% juga
aparatur pemerintah dalam mengemban
berpotensi meningkatkan pertumbuhan
kewajiban. Peningkatan pelayanan
pajak daerah.
publik juga diharapkan untuk
Kenaikan pendapatan perkapita
mengoptimalkan penerimaan pajak
berpotensi meningkatkan penerimaan
daerah, sehingga dapat meningkatkan
pajak daerah Kabupaten Rokan Hulu.
penerimaan pendapatan asli daerah.
Perhitungan elastisitas ini merupakan

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 105


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

KESIMPULAN DAN SARAN Perolehan Hak Tanah dan


Kesimpulan Bangunan sebesar 21,53%,
Berkenaan dengan tujuan penelitian dengan pertumbuhan rata-rata
dan analisa yang dilakukan pada 19,30%.
pembahasan penelitian pajak daerah 2. Identifikasi atau klasifikasi denga
Kabupaten Rokan Hulu dapat menggunakan matrik klasifikasi
disampaikan beberapa kesimpulan jenis pajak dimaksud untuk melihat
berikut ini: deskripsi jenis pajak daerah
1. Berdasarkan perhitungan kontribusi Kabupaten Rokan Hulu yang
dan pertumbuhan pajak daerah potensial berdasarkan kriteria
Kabupaten Rokan Hulu: pertumbuhan dan kriteria kontribusi
a.Kontribusi rata-rata setiap jenis berikut ini:
pajak daerah pada tahun a. Pajak daerah yang diklasfika-
pengamatan 2008-2012 mulai dari sikan sebagai pajak daerah yang
yang terbesar sampai dengan yang prima adalah pajak restoran dan
terkecil adalah Pajak Hotel pajak penerangan jalan.
sebesar 10,69%, kontribusi pajak b. Pajak daerah yang diklasifi-
restoran sebesar 21,43%, kasikan sebagai pajak daerah
kontribusi pajak hiburan sebesar yang potensial adalah pajak
0,85%, kontribusi pajak reklame mineral bukan logan dan batuan
sebesar 3,84%, kontribusi c. Pajak daerah yang diklasifika-
penerangan jalan sebesar 32,85%, sikan sebagai pajak daerah yang
kontribusi pengambilan bahan berkembang adalah pajak air
galian c/pajak mineral bukan bawah tanah dan bea perolehan
logam dan batuan sebesar hak tanah dan bangunan.
20,46%, kontribusi pajak air d. Pajak daerah yang diklasifika-
bawah tanah sebesar 0,07%, sikan sebagai pajak daerah yang
kontribusi Bea Perolehan Hak pajak hotel, pajak hiburan dan
Tanah dan Bangunan sebesar pajak reklame.
6,62%, dengan kontribusi rata- 3. Perhitungan elastisitas pajak daerah
rata 12,02%. Kab. Rokan Hulu selama periode
b.Pertumbuhan rata-rata setiap jenis 2008 sampai 2012 menunjukkan
pajak daerah pada tahun nilai elastisitas mengalami pening-
pengamatan 2008-2012 mulai dari katan dan pertumbuhan pendapatan
yang terbesar sampai dengan yang perkapita juga mengalami pening-
terkecil adalah Pajak Hotel katan. Peningkatan pertumbuhan
sebesar 15,59%, pertumbuhan pendapatan perkapita elastis dengan
pajak restoran sebesar 21,03%, meningkatnya pertumbuhan pajak
pertumbuhan pajak hiburan daerah. Periode 2008-2009
sebesar (8,77%), pertumbuhan kenaikan pendapatan perkapita
pajak reklame sebesar (10,15%), kurang dari 1% sebesar 0,94%
pertumbuhan penerangan jalan berpotensi meningkatkan pajak
sebesar 34,47%, pertumbuhan daerah Kab. Rokan Hulu, hal ini
pengambilan bahan galian c/pajak disebabkan penurunan penerimaan
mineral bukan logam dan batuan pajak daerah pada tahun 2009.
sebesar 6,91%, pertumbuhan Namun pada tahun 2009-2010
pajak air bawah tanah sebesar pertumbuhan pendapatan perkapita
73,79%, pertumbuhan Bea sebesar 1,72%, juga berpotensi

106 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

meningkatkan pertumbuhan pajak PERPAJAKAN TERLENGKAP.


daerah, begitu juga pada tahun Jakarta: Salemba Empat
2010-2011 peningkatan pertumbu- Halim, Abdul. 2007. Akuntansi
han pendapatan perkapita sebesar Keuangan Daerah. Jakarta:
2,92% juga berpotensi meningkat- Salemba Empat.
kan pertumbuhan pajak daerah dan Hariyandi. 2002. Identifikasi Jenis
tahun 2011-2012 peningkatan Pajak Daerah dan Retribusi
pendapatan perkapita sebesar 5,22% Daerah Serta Potensinya Di Kota
juga berpotensi meningkatkan Dumai”. Tesis Prodi Magister
pertumbuhan pajak daerah. EkonomikaPembangunan Jurusan
Ilmu-Ilmu Sosial Program
Saran Pascasarjana Universitas Gadjah
Berdasarkan kesimpulan di atas Mada
dapat diberikan saran berikut ini: Kustowo, Yuni. 2001. Potensi Efisiensi
1. Berdasarkan Undang-Undang 28 dan Efektivitas Pemungutan
Tahun 2009 Tentang Pajak daerah Retribusi Pasar Di Kabupaten
dan Retribusi daerah Pemerintah Cilacap. Tesis. Program Studi
Daerah harus terus berupaya untuk Magister Ekonomika
meningkatkan penerimaan pajak Pembangunan Jurusan Ilmu-Ilmu
daerah dengan mempertimbangkan Sosial Program Pascasarjana
beberapa faktor seperti pemungutan Universitas Gadjah Mada.
pajak daeah yang memperhatikan Mahmudi. 2009. Analisis Laporan
pemberlakuan tarif pajak progresif. Keuangan Pemerintah Daerah.
2. Untuk mengoptimalkan penerimaan Yogyakarta: UPP STIM YKPN
pajak daerah dalam rangka Mardiasmo, Makhfatih, A. Suparmoko,
meningkatkan Pendapatan Asli B. Purwantoto, H. 2000.
Daerah Kabupaten Rokan Hulu Pengembangan Model Standar
menerbitkan peraturan daerah yang Analisa Belanja (SAB) anggaran
mengatur pemungutannya. Dengan Daerah (APBD). Laporan Akhir
dikeluarkan Peraturan Daerah PAU-SE-UGM. Yogyakarta.
Kabupaten Rokan Hulu Nomor 1 Mochida, Nobuki, 2001`. Texas and
Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah. Transfers in japan’s Local Public
Finances. The International Bank
DAFTAR PUSTAKA For Reconstrction and
Badan Pusat Statistik Kabupaten Development/ The World Bank
Rokan Hulu. Rokan Hulu 1818 H Street, N. W Washington,
Dalam Angka 2012 D.C. 20433, U.S.A
Bird M, Richard, Vaillancourt, Mulyani, Fitrah, 2012. Analisis Pajak
Francaouis. 2000. Desentraslisasi Daerah Provinsi Sumatera Barat
Fiskal di Negara- Negara dan Potensinya Dalam
Berkembang. Jakarta: PT. Meningkatkan Pendapatan Asli
Gramedia Pustaka Utama. Daerah. Progam Studi Akuntansi
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Pascasarjana Universitas Andalas.
Kabupaten Rokan Hulu. Realisasi Mursinto, Djoko. 2006. Optimalisasi
APBD 2008-2013 Penerimaan Pendapatan Asli
Fitriandi, Primandita, dkk. 2011. Daerah (PAD) (Suatu
Kompilasi UNDANG-UNDANG KajianNormatif).http://www.jour

Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 107


ANALISIS POTENSI PAJAK DAERAH DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

nal.unair.ac.id/. Diaskes tanggal Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009


21 November 2011. tentang Pajak Daerah dan
Mulyanto, 2002. Potensi Pajak dan Retribusi Daerah.
Retribusi Daerah Di Kawasan Widodo, Triyanto. 1990. Indikator
Subosuka Wonosraten Propinsi Ekonomi, Dasar Perhitungan
Jawa Tengah. Project 497-0375/ Perekenomian Di Indonesia.
204-000. Regional University On Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Decentralizition in Indonesia. Yudi. 2001. Potensi Pengembangan
Center For Institutional Reform Sektor-sektor Ekonomi Potensial
and Informal Sector (IRIS). untuk Meningkatkan Penerimaan
University Of Maryland at Pajak Daerah dan Retribusi
College Park. Fakultas Ekonomi, Daerah di Pemerintah Daerah
Universitas Sebelas Maret. Kota Pasuruan. Tesis. Program
Surakarta. Studi Magsiter Ekonomika
Sukirno, Sadono. 2006. Pembangunan Pembangunan Jurusan Ilmu-Ilmu
Daerah. Cetakan Kedua: Jakarta: Sosial Program Pascasarjana
Kencana. Universitas Gadjah Mada
Todaro, Micheal P. 2000.
Pembangunan Ekonomi. Edisi
Kelima Penerjemah Haris
MunandarYogyakarta:CV. Andi
Offset.
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004
tentang Primbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah.

108 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015

Вам также может понравиться