Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hipotesis statistik
Hipotesis statistik adalah adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi
yang sifatnya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya, sehingga perlu
dilakukan pengujian secara empiris.
Hipotesis statistik bisa berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau
nilai dari suatu parameter, seperti mean, varians, standar deviasi dan proporsi. Hipotesis
statistik haruslah diuji, karena itu harus berbentuk kuantitas agar dapat diterima atau
ditolak. Diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika
terjadi penyangkalan dari pernyataan tersebut.
Hipotesis penelitian
Hipotesa penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Jadi para peneliti akan membuat hipotesis dalam penelitiannya, yang bertujuan untuk
menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan langkah selanjutnya agar dapat membuat
kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukannya.
Penelitian kuantitatif pasti membutuhkan hipotesa penelitian. Sedangkan penelitian
kualitatif belum tentu mempunyai hipotesa penelitian. Kalaupun ada, dalam penelitian
kualitatif, hipotesa yang dibuat adalah hipotesa tentatif atau disebut juga dengan hipotesa
kira-kira.
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, misalnya secara
etimologis, teknis, statistik, dan lain sebagainya.
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jika kita
melakukan penelitian, maka kita akan dihadapkan pada hipotesa penelitian, terutama dalam
penelitian kuantitatif. Hipotesis penelitian dibuat oleh peneliti sebagai acuan dalam
menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk membuat kesimpulan-
kesimpulan penelitian. Jenis Hipotesis Penelitian antara lain: Hipotesa kerja, hipotesa nol,
hipotesa induktif dan hipotesa deduktif.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dapat dibedakan antara hipotesis penelitian
dengan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian yang berawal dari permasalahan penelitian. Sedangkan hipotesis
statistik adalah dugaan sementara apakah sampel yang diteliti dapat mewakili keseluruhan
populasi.
Pentingnya Hipotesis Penelitian
Khusus dalam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis dipandang sebagai komponen
penting dalam penelitian, untuk itu seorang peneliti sebelum dalam proses penelitian di
lapangan hendaknya peneliti tersebut telah merumuskan hipotesis penelitiannya.
Pentingnya hipotesis dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.
Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa
peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan
penelitian pada bidang tersebut.
Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data.
Hipotesis merupakan petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus
diikuti dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan.
Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penelitian.
JENIS HIPOTESIS
Ada beberapa jenis hipotesis. Untuk mempermudah dalam mempelajari, hipotesis dapat
diklasifikasikan berdasarkan rumusannya dan proses pemerolehannya.
Hipotesis Berdasarkan Rumusannya
Ditinjau dari rumusannya, hipotesis penelitian dibedakan menjadi :
Hipoteis kerja, yaitu hipotesis “yang sebenarnya” yang merupakan
sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis kerja biasanya disingkat H1
atau Ha.
Hipotesis nol atau hipotesis statistik, merupakan lawan dari hipotesis
kerja dan sering disingkat Ho.
Ada kalanya peneliti merumuskan hipotesis dalam bentuk H1 dan Ho untuk satu
permasalahan penelitian. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa Ho “sengaja”
dipersiapkan untuk ditolak, sedangkan H1 “dipersiapkan” untuk diterima.
Hipotesis Berdasarkan Proses Pemerolehannya
Ditinjau dari proses pemerolehannya, hipotesis penelitian dibedakan menjadi:
Hipotesis induktif, yaitu hipotesis yang dirumuskan berdasarkan
pengamatan untuk menghasikan teori baru (pada penelitian kualitatif)
Hipotesis deduktif, merupakan hipotesis yang dirumuskan
berdasarkan teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian kuantitatif).
Pada umumnya penyusunan rumusan hipotesis sangat terkait dengan hasil observasi dan
kajian teori-teori ilmiah. Oleh Trochim, (2005) hubungan antara hipotesis dengan observasi
dan teori ilmiah pada hipotesis induktif dan deduktif dapat divisualisasikan seperti pada
gambar berikut ini.
Gambar Hipotesis deduktif
UJI ASUMSI
Seperti dijelaskan pada pokok bahasan awal bahwa statistik itu dibagi atas dua komponen
utama, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Jika statistika deskriptif hanya
memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik
inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar, maka
statistika inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian
data (contoh) atau juga sering disebut dengan sampel, untuk kemudian sampai pada
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya (populasi).
Pada statistik inferensial terbagi atas dua jenis analisis tatistik yang dapat dilakukan, yaitu
statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Dimana statistik parametrik diperlukan
terpenuhinya banyak asumsi, sedangkan statistik nonparametrik tidak demikian. Uji asumsi
(uji dasar atau uji syarat) dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis terhadap data-data
yang diperoleh, beberapa uji asumsi yang perlu dilakukan adalam analisis statistik inferensial
khususnya pada jenis statistik parametrik, yaitu:
uji normalitas,
uji homogenitas,
uji lienaritas.
Uji Normalitas
Pengertian uji normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data
pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi
normal ataukah tidak.
Tujuan uji normalitas dilakukan adalah untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Berdasarkan pengalaman empiris
beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30, biasa disebut
sebagai sampel besar), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Namun untuk
memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya
digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan
berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu
tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang
dapat digunakan diantaranya, adalah:
Metode Chi-Square,
Metode Kolmogorov Smirnov,
Metode Lilliefors,
Metode Shapiro Wilk,
Metode Jarque Bera.
Keterangan:
X2 = Nilai Chi-Square
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (total
frekuensi) (pi x N)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
Dalam menghitung nilai Chi-Square dibutuhkan tabel bantuan berikut ini
Frekeuns Frekuensi
Luas
Interva i yang
Batas Kelas Nilai Z Interva
l Kelas Observas Diharapka
l Kelas
i (Oi) n (Ei)
Bawa Ata Bawa Ata
(7)
h s h s
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
… -
… -
… -
dst
Jum Oi = … ….
Berikut cara menghitung nilai Chi-Square:
Hitung nilai mean (nilai rata-rata)
Hitung standar deviasi
Kolom 1, buatlah interval kelas berdasarkan data yang ada
Kolom 2, hitung frekuensi observasi (Oi) berdasarkan kolom 1
Kolom 3, tentukan skor batas kelas bawah dengan rumus skor bawah
– 0,5 dan skor batas kelas atas dengan rumus skor atas + 0,5
Kolom 4, cari nilai Z pada tabel Z berdasarkan skor batas kelas bawah
dan skor batas kelas atas
Metode Lilliefors
Metode Lilliefors salah satu metode untuk menguji tingkat normalitas data, metode
Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data
ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai
probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya dengan probabilitas
kumulatif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel Lilliefors.
Uji Homogenitas
Pengertian
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua
buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibahas dalam tulisan ini
adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.
Beberapa teknik statistik untuk uji homogenitas varians antara lain: Uji Hardley/F Uji
Cohran Uji Levene. (digunakan apabila jumlah sampel (n) antar kelompok sama), Uji
Bartlett (dapat digunakan untuk n kelompok sama maupun tidak sama).
Uji Linearitas