Вы находитесь на странице: 1из 3

ALAM SEMESTA

Di alam semesta ini terdapat banyak galaksi. Ada salah satu galaksi yang bintangnya Matahari, yaitu
galaksi Bima Sakti (Milky Way).

1. Terbentuknya Alam Semesta


Bagaimana ala semesta ini terbentuk? Ada beberapa teori, antara lain:
a. Teori Ledakan (Big-Bang) oleh George Lemaitre
Menurut teori ini, ala semesta berasal dari ledakan/dentuman yang sangat dahsyat
sebuah konsentrasi materi tunggal + 10 miliar (1010) tahun yang lalu, kemudian secara
terus-menerus berekspansi, sehingga keadaan menjadi lebih dingin seperti sekarang.
Beberpa helium yang ditemukan pada bintang-bintang sekarang, diduga berasal dari
reaksi nuklir dalam bola api kosmik yang padat. (Tjasyoko, 2009)
Galaksi mengandung hidrogen tiga kali lebih besar daripada helium, hal ini
disebabkan akibat pendinginan alam semesta setelah ledakan dahsyat. Di atas suhu 10
miliar derajat, netron dan proton terlepas bebas dari initinya. Begitu alam semesta
dingin, netron dan proton bergabung membentuk inti helium pada 10 milir derajat dan
terdapat sisa kelebihan proton sebagai inti hidrogen. Ternyata ada 14 proton untuk
setiap 2 netron sebelum inti atom dibentuk, maka setiap inti helium menangkap 2
proton dan 2 netron, serta menyisakan kelebihan 12 proton sebagai inti hidrogen
(Tjasyoko, 2009).

b. Teori Keadaan Tunak (Steady State Theory)


Teori ini berasal dari A. Bondi, T. Gold, dan F. Hayle Universitas Cambridge tahun
1948. Meurut teori keadaan tunak, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak akan
berakhir. Alam semesta akan terlihat tetap seperti saat ini. Materi secara terus-
menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa(space) yang
membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita
dalam espansinya.
Dalam teori ini tidak ada bola api kosmik, karena radiasi latar (background
radiation) bukan temperatur 3K (teperatur terendah yang mungkin terjadi radiasi
termal suatu benda). Bila indentfikasi radiasi ini benar, berarti hipotesis keadaan
tunak (tetap) adalah salah. Sebaliknya, bila diperoleh penjelasan lain untuk radiasi
3K, maka seluruh persoalan dapat dibangkitkan kembali (Tjasyoko, 2009).
c. Teori Osilasi

Berdasarkan teori osilasi, alam semesta diduga tidak ada awal dan tidak ada
akhirnya. Alam semesta saat ini tidak konstan, melainkan berekspansi yang dimulai
dengan dentuman besar (Big-Bang). Selanjutnya akan datang gravitasi guna
mengatasi efek ekspansi, sehingga alam semesta akan mulai mengempis, kemudian
mencapai titik koalisensi (gabungan) asal di mana suhu dan tekanan tinggi akan
memecahkan semua materi ke dalam partikel-partikel elementer (dasar), terjadi
dentuman besar dan ekspansi mulai lagi.

Mungkin alam semesta telah memenuhi dalam sebuah dentuman besar


(Big-bang) atau mungkin berada dalam keadaan tetap atau keadaan berosilasi. Di
alam semesta saat ini dalam setiap kasus ditandai dengan proses ekspansi dan di
penuhi oleh radiasi yang mirip dengan radiasi teori Big-Bang (Tjasyoko, 2009).

2. Terbentuknya Galaksi

Galaksi terdiri dari milyaran bintang-bintang. Bumi dan Bulan bukan Bintang. Ada +
3 triliyun bintang dalam galaksi terbesar. Umumnya setiap galaksi berisi 200-300 miliar
bintang, sementara galaksi kecil mempunyai 100 miliar bintang.

Matahari merupakan sebuah bintang yang termasuk dalam galaksi Bima Sakti atau
galaksi kabut susu ( The Milky Way Galaxy). Galaksi Bima Sakti terdiri dari + 100 miliar
bintang.

Tuhan Sang Pencipta alam semesta, telah menciptakan alam semesta yang sampai
sekarang sulit kita bayangkan luasnya, dari sesuatu yang tidak ada. Tuhan selalu mengawasi
setiap titik di jagat raya ini. Tuhan selalu mengetahui dan melihat semua yang terjadi
didalamnya.

3. Terbentuknya Tata Surya


a. Teori Kondensasi
Berbicara tentang pembentukan tata surya, ada beberapa teori dan yang cukup terkenal
yaitu teori kondensasi (pengentalan) atau hipotesis kabut yang dikemukakan oleh
Immanuel Kant (filsuf Jerman) tahun 1755. Selanjutnya dikembangkan oleh ahli
matematika Pierre Leplace (Perancis) tahun 1796.
Teori kondensasi mengatakan bahwa Matahari dan planet-planet berasal dari kabut
pijar yang berpilin (berputar) di dalam jagat raya. Dari perputaran, sebagian massa kabut
terlepas dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut
tersebut. Kemudian gelang, lambat laun membentuk gumpalan, memadat, dan akhirnya
terbentuk planet.
Hipotesis kabut selanjutnya dikembangkan oleh Karl Von Weiszacker dan Gerad P.
Kuiper pada 1940 yang disebut teori Vorteks (pusaran). Teori Vorteks mengembangkan
dua gagasan:
a. Nebula (kabut) mula-mula bergolak (turbulen), tidak diam. Gerakan nebuls ini
membantu dalam pembentukan planet.
b. pembentukan planet sekurang kurangnya melalui dua proses, yaitu pembentukan
planetisimal kemudian protoplanet (gumpalan kabut gas).
b. Nebula Pierre Simon, Marquis de Laplace
Seorang astronom, matemtika dari Perancis menolak teori Buffon. Tahun 1796
mengajukan teori nebula dan secara luas diterima sampai akhir abad XIX. Hipotesis
ini menjelaskan berbagai seluk-beluk nebula Kant. Menurut Leplace, anggota tata
surya pernah pada suatu saat berbentuk massa gas besar yang bercahaya dan
perputar-putar perlahan-lahan. Massa secara berangsur-angsur dingin, mengecil,
dan makin mendekati bentuk bola. Karena rotasi yang kecepatannya semakin lama
seakin tinggi, masssa tersebut mengelembung di sekitar garis khatulistiwa dan suatu
lingkaran materi terlempar dari daerah ini. Lingkaran itu menjadi dingin, mengecil
dan akhirnya menjadi planet dengan orbit pada bidang yang semula di tempatnya.
Lalu sebuah lingkaran dan sebuah lagi terlempar keluar dari pusat massa dan
masing-masing menjadi seluruh planet. Akhirnya semua planet terbentuk massa
yang di tengah menjadi Matahari. Selanjutnya, planet-planet itu sendiri melontarkan
lingkaran ke ruang angkasa dan berubah menjadi satelit dan Bulan.
c. Hipotesis Planetesimal
Tahun 1900 seorang astronom Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi T.C
Chamberlin (dari Universitas Chicago), mengemukakan suatu teori baru yang diberi
nama hipotesis planetesimal. Planetesimal adalah benda padat kecil yang
mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Menurut Moulton dan Chamberlin, sebuah
bintang yang menembus ruang angkasa dengan cepat berada dekat sekali dengan
Matahari. Daya tarik yang semakin tinggi antara kedua bintang itu menyebabkan
bintang yang satu menaikkan pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain.
d. Teori Pasang
Pada 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys (Inggris) menyusun teori pasang.
Teori ini berdasarkan ide benturan. Berbeda dengan Moulton dan Chamberlin, keduanya
tidak percaya bahwa planet berasal dari sejumlah besar benda alam kecil-kecil atau
planetesimal. Planet itu langsung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari
Matahari oleh bintang yang lewat dan bukan penyusunan benda alam yang besar dan
padat dari berbagai unsur kecil
e. Teori Lyttleton
Seorang astronom R.A Lyttleton memperkenalkan suatu gagasan yang juga
merupakan modifikasi dari teori benturan. Menurut Lyttleton Matahari berasal dari
suatu bintang kembar dan kedua bintang itu mengelilingi suatu pusat gravitasi.
f. Modifikasi Teori Nebula
Astronom Jerman C. Von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulannya
dalam tahun 1940-an. Pendapatnya bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah
muncul keluar sampai jauh sekali dari garis khatulistiwa Matahari zaman purba.
Sebagian besar lapisan ini terdiri dari unsur hidrogen dan helium.
g. Hipotesis Nebula yang lain
Diajukan oleh astronom Belanda-Amerika bernama Gerald P. Kuiper. Dahulu pernah
ada nebula yang berbentuk suatu piringan yang luas sekali dengan proto Matahari atau
calon Matahari berada di tengah tengahnya. Komposisi keseluruhan nebula itu seragam,
suhunya rendah karena Proto matahari itu belum memancarkan sinarnya. Nebula dingin
ini mulai pecah dan berkonsentrasi dalam massa-massa yang terpisah, yaitu protoplanet
atau calon planet.
h. Teori Awan Debu
Teori ini di perkenalkan oleh astronom Amerika Serikat, Fred L Whipple. Whipple
berpendapat bahwa calon sistem tata surya semua merupakan awan luas yang terdiri
atas debu dan gas kosmos yang diduga berbentuk piring. Ketidakteraturan awan
menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi
satu dan awannya hilang.

Вам также может понравиться

  • Haspeng Tape
    Haspeng Tape
    Документ4 страницы
    Haspeng Tape
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Документ8 страниц
    Kelompok 3
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Jaringan Tumbuhan: Klasifikasi, Ciri, Gambar
    Jaringan Tumbuhan: Klasifikasi, Ciri, Gambar
    Документ12 страниц
    Jaringan Tumbuhan: Klasifikasi, Ciri, Gambar
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Fertilisasi Invertebrata
    Fertilisasi Invertebrata
    Документ37 страниц
    Fertilisasi Invertebrata
    Jaboda Cahyanti Kristy
    100% (1)
  • PPL Biologi SMP IT Subulussalam
    PPL Biologi SMP IT Subulussalam
    Документ6 страниц
    PPL Biologi SMP IT Subulussalam
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Makalah Sistem Pencernaan 7
    Makalah Sistem Pencernaan 7
    Документ14 страниц
    Makalah Sistem Pencernaan 7
    Budi Sanjaya
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Документ8 страниц
    Kelompok 3
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Daftar Isi
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Cover Biotek
    Cover Biotek
    Документ4 страницы
    Cover Biotek
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Biokimia 4 Asam Amino
    Biokimia 4 Asam Amino
    Документ14 страниц
    Biokimia 4 Asam Amino
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Bab I Spermatogenesis 2
    Bab I Spermatogenesis 2
    Документ19 страниц
    Bab I Spermatogenesis 2
    Arlita Amalia Sari
    100% (1)
  • Lembar Pangamatan Obesrvasi PLP 1
    Lembar Pangamatan Obesrvasi PLP 1
    Документ5 страниц
    Lembar Pangamatan Obesrvasi PLP 1
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Rekombinasi Genetik
    Rekombinasi Genetik
    Документ6 страниц
    Rekombinasi Genetik
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Bab I Parenkim
    Bab I Parenkim
    Документ14 страниц
    Bab I Parenkim
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • 1 Keg BTT
    1 Keg BTT
    Документ9 страниц
    1 Keg BTT
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Bab I Spermatogenesis 2
    Bab I Spermatogenesis 2
    Документ19 страниц
    Bab I Spermatogenesis 2
    Arlita Amalia Sari
    100% (1)
  • Keanekaragaman Komunitas
    Keanekaragaman Komunitas
    Документ12 страниц
    Keanekaragaman Komunitas
    Lisa Ross
    Оценок пока нет
  • RPP
    RPP
    Документ33 страницы
    RPP
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Tugas
    Tugas
    Документ2 страницы
    Tugas
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Bioma Dan Formasi Vegetasi
    Bioma Dan Formasi Vegetasi
    Документ36 страниц
    Bioma Dan Formasi Vegetasi
    Arlita Amalia Sari
    100% (1)
  • Herbarium
    Herbarium
    Документ13 страниц
    Herbarium
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • MENJADI WIRAUSAAN
    MENJADI WIRAUSAAN
    Документ16 страниц
    MENJADI WIRAUSAAN
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • BTT Herbarium
    BTT Herbarium
    Документ6 страниц
    BTT Herbarium
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Bab I 2
    Bab I 2
    Документ10 страниц
    Bab I 2
    Clara Jens
    Оценок пока нет
  • GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASER
    GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASER
    Документ50 страниц
    GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASER
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • EKOLOGI PEMERINTAHAN
    EKOLOGI PEMERINTAHAN
    Документ13 страниц
    EKOLOGI PEMERINTAHAN
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • Apd
    Apd
    Документ16 страниц
    Apd
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет
  • FERTILISASI
    FERTILISASI
    Документ2 страницы
    FERTILISASI
    Arlita Amalia Sari
    Оценок пока нет