Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada pengamatan adalah handphone. Bahan yang akan
diamati adalah video RPA Kraton Indonesia dan video AMDAL (Rumah
Pemotongan Ayam) di Waru Sidoarjo.
Waktu Pengamatan
Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 23 September
2018, pukul 11.00 – 15.00 WIB.
Prosedur Kerja
Pada pengamatan ini kelompok kami mengamati video di youtube dengan
memperhatikan isi video tersebut.
Pada dasarnya ada dua teknik pemotongan ayam, yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Pemotongan secara langsung (tradisonal) dilakukan setelah ayam
dinyatakan sehat. Pemotongan ayam secara tidak langsung dilkukan melalui proses
pemingsanan dan setalah ayam benar-benar pingsan baru dipotong. Pemingsanan
dapat dilakukan dnegan beberapa cara, yaitu menggunakan alat pemingsan atau
knocker, dengan senjata pemingsan atau stunning gun, dengan pembiusan, serta
dengan menggunakan arus listrik (Soeparno 2014).
Pada video AMDAL (Rumah Pemotongan Ayam) di Waru Sidoarjo
pemotongan dilakukan secara langsung, namun pada video tersebut ayam tidak
dicek kembali keadaannya. Ayam pun langsung disembelih secara manual dengan
menggunakan pisau. Penyembelihan harus dilakukan dengan pisau yang tajam dan
bersih dan memotong tiga saluran sekaligus, yaitu saluran makanan, saluran
pernapasan, dan urat nadi (Kamentan 2010). Penggunaan pisau pada video ini juga
bergantian. Penggunaan pisau untuk menyembelih secara bergantian dapat
menyebabkan kontaminasi silang dan bakteri dapat masuk ke aliran darah (Mead
2004).
Pada video RPA Kraton Indonesia penyembelihan ayam menggunakan
pisau yang tajam, terlihat dari ayam yang hanya sekali penyayatan saja. Hal ini
sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu menurut Nurjannah (2006) untuk
menyembelih hewan alat yag digunakan haruslah tajam baik dari besi, kuningan,
tembaga, kayu, bambu, dan plastik, tetapi tidak diperbolehkan dengan
menggunakan gigi, kuku, ataupun tulang.
SIMPULAN
Pada dasarnya ada dua teknik pemotongan ayam, yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Pemotongan secara langsung (tradisonal) dilakukan setelah ayam
dinyatakan sehat. Pemotongan ayam secara tidak langsung dilkukan melalui proses
pemingsanan dan setalah ayam benar-benar pingsan baru dipotong. Pemingsanan
dapat dilakukan dnegan beberapa cara, yaitu menggunakan alat pemingsan atau
knocker, dengan senjata pemingsan atau stunning gun, dengan pembiusan, serta
dengan menggunakan arus listrik (Soeparno 2014).
SARAN
Kedua RPA ini seharusnya terletak jauh dari pabrik industri kimia. Dan
pada RPA Waru Sidoarjo seharusnya ada meja besi atau alas pada saat pemotongan
karkas ayam serta dekat dengan saluran air sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar dan Triyantini. 2009. Penerapan Teknologi Pascapanen untuk
Meningkatkan Nilai Tambah Hasil Ternak Mendukung Pengembangan
Usaha Ternak di Lahan Kering. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan
Usaha Peternakan Berdaya Saing di Lahan 1995 Kering. Yogyakarta. Fapet
UGM dan Puslitbang Peternakan: 248-250.
Abubakar, Triyantini, dan H. Setiyanto. 2005. Pengaruh Suhu dan Jenis Kemasan
Plastik Terhadap Mutu Karkas Ayam selamaPenyimpanan. Prosiding
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor (ID): Pusat Penelitian
dan Pengembangan Peternakan..
HSE PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi. 2013. Jambi (ID): Buku Saku
Prosedur.
Indrasari, A. N. 2014. Analisis Risiko Harga, Risiko Penjualan dan Risiko Pada
Usaha Pemotongan Ayam. [Skripsi]. Surakarta (ID): Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Manajemen. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mead, G.C. 2004. Poultry Meat Processing and Quality. Boca Raton: CRC Press.
Olivo R, Soares AL, Ida EI, Shimokomaki M. 2007. Dietary vitamin E inhibits
poultry PSE and improves meat function properties. Journal of Food
Biochemistry.
Sams, Alan R. 2011. Poultry Meat Processing. Boca Raton: CRC Press.
Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada
University Press.
Suharti S. 2004. Kajian antibakteri temulawak, jahe dan bawang putih terhadap
bakteri Salmonella typhymurium serta pengaruh bawang putih terhadap
performans dan respon imun ayam pedaging. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Soeparno. 2014. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada
University Press.
Suharti S. 2004. Kajian antibakteri temulawak, jahe dan bawang putih terhadap
bakteri Salmonella typhymurium serta pengaruh bawang putih terhadap
performans dan respon imun ayam pedaging. (Tesis). Bogor (ID): Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Suryadi, U. 2006. Pengaruh Bobot Potong terhadap Kualitas dan Hasil Karkas
Sapi Brahman Cross. Jakarta (ID): Jurnal Pengembangan Peternakan
Tropis.
Tawaf R, Rachmawan O, Firmansyah C. 2013. Pemotongan sapi betina umur
produktif dan kondisi RPH di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. J Konservasi
dan Pengembangan Peternakan.