Вы находитесь на странице: 1из 5

Jika diperhatikan pantun yang lahir pada masa dahulu, maka akan dinemukan beberapa kata

arkais yang sudah jarang ditemukan saat ini. Berikut ini beberapa kata arkais yang sering
muncul dalam pantun tradisonal.
No. Kata Arksis Makna Kata
1. Tingkap Jendela di atap, di dinding , dan sebagainya.
2. Jikalau Kalau ; Jika
3. Langau Lalat besar yang suka mengisap darah hewan ; pikat .
4. Lesap Hilang ; Lenyap ; Lucut.
5. Lubuk Bagian yang dalam di perairan (sungai, laut, danau, dan sebagainya)
6. Gaharu Kayu yang harum baunya, biasanya dari pohon tengkuras.
7. Tenun Hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas,
sutera, dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara
melingtan pada lungsin
8. Amanat Keseluruhan makna atau isi pembicaraan ; konsep atau perasaan yang
ingin disampaikan oleh pembicara untuk dimengerti dan diterima pendegar
atau atau pembaca.
9. Selendang Kain (sutra, dan sebagainya) panjang penutup leher (bahu, atau kepala)
atau untuk menari
10. Pedada Pohon yang tumbuh di hutan-hutan bakau, tingginya mencapai 15 meter.
Berakar napas yang keluar dari lumpur, bentuk daunnya bulat telur,
ujungnya tumpul dan membundar, panjangnya 5—13 cm; beremban;.

Akan tetapi, diksi yang digunakan berbeda dengan pantun yang lahir pada zaman modern.
Kata yang digunakan seringkali dihubungkan dengan kondisi masyarakat modern dengan
berbagai sarana dan prasarana mutakhir. Simak beberapa bait pantun berikut ini.

Jalan-jalan ke pasar unik,


membeli baju dan handphone baru.
Siapa gerangan wanita cantik,
yang tersenyum di hadapanku.

Mencari ikan di dalam lubuk,


ikan gabus banyak dinanti,
lubuk dalam tanah tertimbun.
Setiap hari bermain facebook,
bosan rasanya status berganti,
perkenankan hamba lantunkan talibun.

No. Diksi Mutakhir Makna Kata


1. Facebook Facebook adalah sarana sosial yang menghubungkan orang-orang
dengan teman dan rekan mereka lainnya yang bekerja, belajar, dan
hidup di sekitar mereka.
2. Handphone Handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
dapat dibawa ke mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel;
wireless).
3. Status Kabar berita

2. Bahasa kiasan
Dalam pantun sering ditemukan bahasa kiasan, yaitu bahasa yang digunakan pelantun untuk
menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yang secara tidak langsung
mengungkapkan makna. Bahasa kiasan di sini bisa berupa peribahasa atau ungkapan tertentu
dalam menyampaikan maksud berpantun.

Ungkapan atau bentuk idiom adalah gabungan kata yang menimbulkan makna baru, yakni
makna khusus, sehingga tidak dapat diartikan secara sebenarnya. Misalnya isapan jempol
dimaknai sebagai ‘tidak bermakna’, bertekuk lutut ‘menyerah’, buah tangan ‘oleh-oleh’, dan
sebagainya. Carilah makna ungkapan yang ada pada kolom berikut dan buatlah contoh dalam
kalimat.
No. Ungkapan Makna Makna Kata
1. Besar kepala Sombong Pak Ardi menjadi besar kepala setelah menduduki
jabatan baru.
2. Kaki tangan Anak buah Mereka berdua telah benar-benar menjadi kaki tangan
bagi Danurejo dan juga kafir Belanda.
3. Tebal muka Tidak tahu malu Memang tebal muka anak itu, masa ia berani mencuri
di depan orang tuanya.
4. Kepala batu Tidak mau nasihat Udin anak yang berkepala batu, sudah dinasehati agar
dari orang lain rajin belajar tetapi selalu saja dia bermain-main dengan
teman-temannya
5. Mata-mata Pengintip Dalam Serat Centini diceritakan, mata-mata Susuhunan
Amangkurat akhirnya mengetahui tempat
persembunyian keturunan Sunan Giri, musuh
bebuyutan dinasti Mataram.
7. Darah biru Keturunan Dalam banyak budaya terutama Jawa, pewaris darah
bangsawan biru ini biasanya akan berusaha mendapatkan pasangan
yang juga berasal dari kalangan darah biru.
8. Banting Bekerja keras Ayah membanting tulang demi mencukupi kebutuhan
tulang anak dan istrinya.
9. Ringan Suka membantu Wawan memang anak yang ringan tangan, setiap orang
tangan yang kesulitan pasti dibantunya.
10. Tangan besi Memerintah Raja itu memang pantas mendapatkan ganjarannya
dengan semena- karena selama ini memerintah rakyatnya dengan tangan
mena besi.

3. Imaji
Imaji atau citraan yang dihasilkan dari diksi dan bahasa kiasan dalam pembuatan teks pantun.
Jika kita melakukan pengimajian, akan menghasilkan gambaran yang diciptakan secara tidak
langsung oleh pelantun pantun. Oleh sebab itu, apa yang digambarkan seolah-olah dapat
dilihat (imaji visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).

Perhatikan sebait pantun berikut ini.


Jikalau gelap orang bertenun,
bukalah tingkap lebar-lebar.
Jikalau lenyap tukang pantun,
sunyi senyap bandar yang besar.

Imaji yang dilukiskan pada pantun tersebut adalah imaji visual (melihat) dan imaji taktil
(merasakan). Imaji visual dapat dilihat pada baris pertama /Jikalau gelap orang
bertenun//bukalah tingkap lebar-lebar/, seolah-olah pendengar melihat ada orang yang sedang
bertenun dalam kegelapan, lalu meminta pendengar membuka jendela lebar-lebar. Sementara
itu, imaji taktil tergambar pada bagian isi /Jikalau lenyap tukang pantun//sunyi senyap bandar
yang besar/. Hal ini membuat pendengar seolah-olah merasakan sunyinya kota pelabuhan
yang besar karena sudah tidak ada lagi orang yang berpantun.

Kalau pedada tidak berdaun (Imaji Visual)


Tandanya ulat memakan akar (Imaji Visual)
Kalau tak ada tukang pantun (Imaji Taktil)
Duduk musyawarah terasa hambar (Imaji Taktil)

Tikar pucuk tikar mengkuang (Imaji Visual)


Alas nikah raja melayu (Imaji Visual)
Ikan busuk jangan dibuang (Imaji Visual)
Buat perecah disaur kayu (Imaji Visual)

Telah masak buah mengkudu (Imaji Visual)


Masak pula buah kepayang (Imaji Visual)
Hati risau bercampur rindu (Imaji Taktil)
Siang malam mabuk kepayang (Imaji Taktil)

Asam kandis asam gelugur (Imaji Visual)


Ketiga asam si riang-riang (Imaji Taktil)
Menangis mayat didalam kubur (Imaji taktil)
Teringat badan tidak sembahyang (Imaji Taktil)

Orang berkain menutup aurat (Imaji Visual)


Sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist (Imaji Taktil)
Orang muslim hidup beradat (Imaji Visual)
Perangai sopan muka pun manis (Imaji Visual)

4. Bunyi
Struktur pembangun teks pantun yang terakhir adalah bunyi yang biasanya muncul dari diksi,
kiasan, serta imaji yang diciptakan saat menuturkan pantun. Dalam bunyi, kalian akan
melihat unsur rima (rhyme) dan ritme (rhytm). Rima merupakan unsur pengulangan bunyi
pada pantun, sedangkan irama adalah turun naiknya suara secara teratur. Selain untuk
memperindah bunyi pantun, bebunyian diciptakan juga agar penutur (pelantun) dan
pendengar lebih mudah mengingat serta mengaplikasikan pesan moral dan spiritual yang
terdapat dalam teks pantun jenis apapun.

Dalam menghasilkan sebuah teks pantun, harus memiliki kemahiran dalam memilih kata
yang digunakan, agar menghasilkan bunyi yang selaras dengan rima akhir a-b-a-b. Tentu saja
selain menghasilkan bunyi yang sepadan, sebuah teks pantun yang dilantunkan memiliki
makna. Berikut akan diberikan beberapa bait pantun, tetapi urutan kata dalam setiap larik
tidak tersusun dengan benar.
No. Urutan Awal Setelah Disusun Kembali
1. Pucuk-tikar-mengkuang-tikar Tikar pucuk tikar mengkuang
Raja-alas-Melayu-nikah Alas nikah raja Melayu
Busuk-ikan-dibuang-jangan Ikan busuk jangan dibuang
Perecah-buat-kayu-di-asur Buat perencah di saur kayu
2. Siang-berkebun-bila-orang Bila siang orang berkebun
Naik-gelap-hari-ke-rumah Hari gelap naik ke rumah
Bila-pantun-hilang-tukang Bila hilang tukang pantun
Lesap-habislah-petuah-amanah Habislah lesap petuah amanah
3. Apa-bertenun-orang-guna Apa guna orang bertenun
Baju-untuk-kain-dan-membuat Untuk membuat kain dan baju
Orang-apa-untuk-berpantun Untuk apa orang berpantun
Ilmu-menimba-untuk-berbagai Untuk menimba berbagai ilmu
4. Kalau-pukat-hendak-berlabuh Kalau hendak berlabuh pukat
Berdaun-kayu-carilah-pancang Carilah pancang kayu berdaun
Adat-kurang-kalau-mengetahui Kalau kurang mengetahui adat
Orang-berpantun-carilah-tahu Carilah orang tahu berpantun
5. Telurnya-hitam-putih-ayam Ayam hitam telurnya putih
Di-pinggir-kali-mencari-makan Mencari makan dipinggir kali
Hitam-giginya-orang-putih Orang hitam giginya putih
Manis-sekali-kalau-tertawa Kalau tertawa manis sekali.

Pemilihan dan susuan katanya ditempatkan sedemikian rupa, sehingga kata dalam pantun
tidak dapat
dipertukarkan letaknya atau diganti dengan kata lain yang memiliki makna yang sama.
seandainya kata itu diganti susunannya, akan menimbulkan kekacauan bunyi. Setelah
memahami struktur pantun, kalian dapat menyusun larik-larik yang sengaja diacak untuk
menjadi sebuah bait pantun yang tepat. Tentukanlah mana yang merupakan sampiran dan
mana yang merupakan isi.
No. Urutan Awal Setelah Disusun Kembali
1. jika hendak menuntut ilmu Kalau hendak pergi meramu,
kalau hendak pergi meramu carilah kayu yang berbuah lebat .
carilah ilmu yang bermanfaat Jika hendak menuntut ilmu,
carilah kayu berbuah lebat carilah ilmu yang bermanfaat.
2. mencabut tebu tidaklah mudah Mencabut tebu tidaklah mudah,
banyak sekali aral halangan banyak sekali duri lalangnya.
menuntut ilmu tidaklah mudah Menuntut ilmu tidaklah mudah
banyak sekali duri lalangnya banyak sekali aral halangan.
3. ayam berbunyi di bawah dapur Meriam bunyi awak tertidur
ditutuh betung berdekak-dekak Ditutuh betung berdekak-dekak
meriam bunyi awak tertidur Ayam berbunyi dibawah dapur
sungguh beruntung orang pekak Sungguh beruntung orang pekak
4. bagaimana kidung takkan kembang Bagaimana kidung takkan kembang
hendak ke hilir ditahan kera Hendak kehilir ditahan kera
bagaimana hidung takkan kembang Bagaimana hidung takkan kembang
awak pandir dijadikan ketua Awak pandir dijadikan ketua
5. yang besar si jalar-jalar Yang besar di sebut gelar
yang besar disebut gelar Yang kecil sigama-gama
yang kecil sigama-gama Yang besar di sebut gelar
yang kecil disebut nama Yang kecil disebut nama

Вам также может понравиться

  • Agama Rury
    Agama Rury
    Документ2 страницы
    Agama Rury
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Surat
    Surat
    Документ1 страница
    Surat
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • PUTRI Agm
    PUTRI Agm
    Документ7 страниц
    PUTRI Agm
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Adm. Ambo
    Adm. Ambo
    Документ7 страниц
    Adm. Ambo
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • PUTRI Agm
    PUTRI Agm
    Документ7 страниц
    PUTRI Agm
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Surat
    Surat
    Документ1 страница
    Surat
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Surat
    Surat
    Документ1 страница
    Surat
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Документ2 страницы
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Документ2 страницы
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Документ2 страницы
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Contoh Teks Anekdot
    Contoh Teks Anekdot
    Документ1 страница
    Contoh Teks Anekdot
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Документ2 страницы
    Sinopsis Film RUMAH TANPA JENDELA
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Contoh Teks Anekdot
    Contoh Teks Anekdot
    Документ1 страница
    Contoh Teks Anekdot
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Документ4 страницы
    Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Contoh Teks Anekdot
    Contoh Teks Anekdot
    Документ1 страница
    Contoh Teks Anekdot
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Contoh Teks Anekdot
    Contoh Teks Anekdot
    Документ1 страница
    Contoh Teks Anekdot
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Документ4 страницы
    Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • A. Menghimpun
    A. Menghimpun
    Документ19 страниц
    A. Menghimpun
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет
  • Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Документ4 страницы
    Fungsi Hukum Menurut Lawrence M. Friedman
    Putry Krisdayani
    Оценок пока нет