Вы находитесь на странице: 1из 76

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 KKNI

Prinsip kesetaraan mutu serta kesepahaman tentang kualifikasi dan berbagai


bidang pekerjaan dan profesi di era global, maka diperlukan sebuah parameter
kualifikasi secara internasional dari lulusan pendidikan di Indonesia. Selain
tuntutan paradigma baru pendidikan global, secara internal, kualitas
pendidikan di Indonesia sendiri, terutama pendidikan tinggi memiliki
disparitas yang sangat tinggi. Antara lulusan S1 program studi satu dengan
yang lain tidak memiliki kesetaraan kualifikasi, bahkan pada lulusan dari
program studi yang sama. Selain itu, tidak juga dapat dibedakan antara
lulusan pendidikan jenis akademik, dengan vokasi dan profesi. Sehingga pada
tahun 2012, melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dorongan sekaligus
dukungan untuk mengembangkan sebuah ukuran kualifikasi lulusan
pendidikan Indonesia dalam bentuk sebuah kerangka kualifikasi, yang
kemudian dikenal dengan nama Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)1. Dalam peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2012 pada pasal 1 menyatakan bahwa :
“Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya
disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan diberbagai sektor”.
Dengan diterbitkannya Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
sebagai Peraturan Presiden no 8 tahun 2012, maka mendorong semua
perguruan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan di dalamnya.
KKNI merupakan pernyataan kualitas SDM Indonesia, dimana tolok ukur
kualifikasinya ditetapkan berdasarkan capaian pembelajaran (learning
outcomes) yang dimilikinya. Jenjang kualifikasi merupakan kesepakatan
nasional, khususnya untuk pendidikan tinggi, yaitu lulusan setiap program
studi paling rendah harus setara dengan deskripsi capaian pembelajaran
tertentu menurut jenjangnya, misal, D3 setara level 5 KKNI, Sarjana/Sarjana

1
Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen DIKTI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun 2014: Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi.

1
Terapan setara jenjang 6 KKNI. Kurikulum pendidikan tinggi merupakan
program untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut seharusnya
menjamin agar lulusannya memiliki kualitas yang setara dengan kualifikasi
yang disepakati dalam KKNI. Konsep yang dikembangkan DIKTI (Ditjen
Belmawa) selama ini dalam menyusun kurikulum dimulai dengan
menetapkan profil lulusan yang kemudian dirumuskan kemampuan/
kompetensinya. Dengan adanya KKNI rumusan “kompetensi” lulusan perlu
dikaji terhadap deskripsi dan jenjang kualifikasi yang ditetapkan di dalam
KKNI. Dalam KKNI “kemampuan” dirumuskan ke dalam istilah “capaian
pembelajaran”(terjemahan dari learning outcomes), dimana kompetensi
tercakup di dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran.
Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan DIKTI selama ini
sebenarnya setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam
KKNI, hanya karena didunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan
sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait
dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi, maka selanjutnya dalam
kurikulum pernyataan “kemampuan lulusan” digunakan istilah capaian
pembelajaran. Disamping hal tersebut, dalam kerangka kualifikasi di banyak
negara (internasional), untuk mendeskripsikan kemampuan setiap jenjang
kualifikasi digunakan istilah “learning outcomes”. Deskripsi capaian
pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur, yaitu unsur sikap
dan tatanilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan
unsur kewenangan dan tanggung jawab. Dengan telah terbitnya Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) rumusan capaian pembelajaran
tercakup dalam salah satu standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). Dalam SN Dikti capaian pembelajaran terdiri dari unsur sikap ,
ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Unsur sikap
dan ketrampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum
dalam lampiran SN Dikti, sedangkan unsur ketrampilan khusus dan
pengetahuan, harus dirumuskan oleh forum program studi sejenis yang
merupakan ciri lulusan prodi tersebut. Rumusan capaian pembelajaran setiap
jenis program studi ditetapkan oleh dirjen DIKTI setelah melalui kajian tim
pakar yang ditunjuk. Berdasarkan rumusan ‘capaian pembelajaran’ tersebut
kurikulum suatu program studi disusun. Secara garis besar kurikulum, sebagai
sebuah rancangan, terdiri dari empat unsur, yakni capaian pembelajaran,
bahan kajian yang harus dikuasai, strategi pembelajaran untuk mencapai, dan
sistem penilaian ketercapaiannya2.

2
Endrotomo, Juli 2015; Materi presentase “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Mengacu KKNI & SN Dikti.

2
Gambar 1. Tahapan Penyusunan Kurikulum2

Penyusunan rancangan kurikulum dibagi dalam 3 tahap:

a. Tahap perumusan capaian pembelajaran bagi prodi yang telah


beroperasi, tahap ini merupakan tahap evaluasi kurikulum lama, yakni
mengaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimiliki oleh
lulusan, dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan.
Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui penelusuran
lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan, dan
perkembangan keilmuan/keahlian. Dalam tahap ini akan dihasilkan
rumusan capaian pembelajaran baru. Pada program studi baru, maka tahap
pertama ini akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keimuan
prodi, melalui kebijakan universitas dalam pengembangan prodi,
disamping juga melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan
masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. Semua tahap
ini rumusan capaian pembelajaran yang dihasilkan harus memenuhi
ketentuan yang tercantum dalam SNPT dan KKNI.

b. Tahap pembentukan dan penyusunan mata kuliah, pada tahap ini


rumusan pengetahuan yang harus dikuasai (diajarkan) dari suatu program
studi diurai menjadi bahan kajian dan ditetapkan tingkat penguasan,
keluasan, dan kedalamannya. Penetapan ini perlu melibatkan
kelompok/bidang/lab. yang ada di program studi, dengan mengacu pada
rumpun, cabang, dan ranting keilmuan yang terkait dengan prodi. Untuk
membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus dimulai dengan

3
membuat matrik antara rumusan sikap, ketrampilan umum, ketrampilan
khusus dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya.
Penetapan besaran sks sebuah mata kuliah didasarkan pada perkiraan
waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memiliki “
kemampuan” yang dibebankan pada mata kuliah tersebut.

c. Penyusunan kerangka kurikulum, tahap ini adalah menyusun mata


kuliah ke dalam semester. Pola susunan mata kuliah perlu memperhatikan
hal berikut :
a). beban sks rata-rata di setiap semester yakni 18-20 sks,
b). ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan
tingkat kemampuan dan integrasi antar mata kuliah.
c). Strategi pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi
capaian pembelajaran lulusan. Susunan mata kuliah yang dilengkapi
dengan uraian capaian pembelajaran dan rencana pembelajaran setiap
mata kuiah, merupakan dokumen kurikulum. Karena kurikulum juga
memiliki arti pembelajaran maka proses pelaksanaan dan cara penilaian
atau asssement merupakan satu kesatuan pengertian kurikulum.

Penetapan Capaian Pembelajaran


Capaian pembelajaran (CP) merupakan komponen penting dalam rangkaian
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi (KPT-DIKTI). CP dipandang
sebagai resultan dari hasil keseluruhan proses belajar yang telah ditempuh
oleh seorang mahasiswa selama menempuh studinya pada satu program studi
tertentu. Dimana unsur capain pembelajaran mencakup : sikap dan tata nilai,
kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab/hak.

4
Gambar 2. Perumusan Capaian Pembelajaran

1.2 SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI ) adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan
atau keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas
dan syarat jabatan yang di tetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan
menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula oleh bagaimana dan
mengapa tugas itu dikerjakan. Standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang
mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu
tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer
dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan
yang berbeda. Standar Kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan
yang harus dimiliki seseorang atau orang perorangan untuk melakukan suatu
tugas atau pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan
didukung sikap kerja, serta penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
Sehingga Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia atau yang
disingkat dengan SKKNI merupakan acuan yang menjadi standar dalam
hubungannya dengan kemampuan kerja yang meliputi aspek keterampilan,
pengetahuan dan sikap kerja yang sesuai dengan pelaksanaan tugasnya
serta sesuai dengan persyaratan dari pekerjaan yang sudah ditetapkan dimana
semua standar atau ketentuan dalam SKKNI sesuai dengan ketentuan dalam

5
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain, SKKNI
merupakan standar kompetensi tenaga kerja yang berlaku secara nasional di
Indonesia dan merupakan standar kompetensi bersifat lintas perusahaan.
KKNI merupakan acuan di dalam pengemasan SKKNI ke tingkat atau
jenjang kualifikasi.
Dalam upaya untuk peningkatan kualitas kerja SDM di Indonesia, hubungan
antara SKKNI dan KKNI saling berkaitan satu sama lain. Adanya upaya
pengemasan SKKNI ke dalam jenjang kualifikasi KKNI dengan
menggunakan parameter yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan SKKNI. Maksud dari
pengemasan SKKNI ke dalam jenjang kualifikasi KKNI ini adalah sebagai
upaya dalam penyandingan serta penyetaraan kualifikasi maupun rekognisi
terhadap tingkat pendidikan dan atau dengan tingkat pekerjaan. Selain
itu pengemasan ini membantu terwujudnya hubungan harmonisasi serta
kerjasama dalam hal saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain, secara
bilateral maupun multilateral.
Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang atau orang
perorangan, maka yang bersangkutan akan memahami :
 Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
 Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan.
 Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula.
 Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan
kondisi yang berbeda.
Pada Lembaga Pendidikan, Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan
dalam penyusunan kurikulum sebagai implementasi dari Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Uji Kompetensi dan pengembangan
pengajaran, sekaligus mendorong konsistensi dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan, serta menetapkan kualifikasinya.
Penyusunan kurikulum yang mengacu kepada SKKNI pada dasarnya
memberikan kemudahan kepada pengajar untuk menyusun modul
pembelajaran, karena pada setiap unit kompetnsi nya telah diuraikan arah
kemampuan dan keahlian yang harus dikuasi oleh peserta didik atau
mahasiswa, tidak hanya secara teknis, akan tetapi juga kemampuan untuk
mengatur dan memanfaatkannya bersamaan dengan kompetensi lain yang
telah dikuasai.

6
Selain itu untuk menjamin kompetensi tenaga kerja industri yang dihasilkan,
setiap institusi pendidikan vokasi diwajibkan untuk memiliki Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) P1 dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang akan
melaksanakan uji kompetensi dan mngeluarkan sertifikat kompetensi bagi
setiap lulusannya. Pelaksanaan uji kompetensi dan pemberian sertifikat
kompetensi ini mengacu kepada skema kompetensi yang harus dikuasai. Hal
ini sejalan dengan arahan perlunya setiap program studi untuk memiliki
bangun kompetensi yang jelas, dimana setiap akhir semester/tahun,
mahasiswa telah menguasai dan kompeten pada satu bidang tertentu.

1.3 SN DIKTI
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT), dasar hukum UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang KKNI. Permendikbud
No. 49 tahun 2014….
Menurut pasal 35 UU DIKTI No. 12/2012, Kurikulum pendidikan Tinggi
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum
Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan ketrampilan.
Menurut SNDIKTI, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai Capaian Pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan
penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program
studi.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) memiliki standar yang
terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar
proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar pengelolaan
pembelajaran dan standar pembiayaan pembelajaran, termasuk standar
nasional penelitian dan standar nasional pengabdian pada masyarakat.

1.4 Program Studi dalam Penyusunan Kurikulum


Program Studi D3 Teknik Listrik sebelumnya melaksanakan pendidikan
vokasi dengan menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang
didisain pada tahun 2012, dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku
sesuai aturan Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002. Sesuai
dengan tuntutan kesepahaman tentang kualifikasi dan berbagai bidang
pekerjaan dan profesi di era global, maka diperlukan parameter kualifikasi
secara internasional dari lulusan pendidikan di indonesia, dan sesuai
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012, kemudian

7
muncul SNDIKTI, kurikulum perguruan tinggi (KPT DIKTI), maka
dirasakan kurikulum Program Studi D3 Teknik Listrik Polnam sudah tidak
sesuai harapan karena belum menerapkan konsep kurikulum sesuai KPT
DIKTI dimana didalamnya terintegrasi KKNI dan SNDIKTI untuk mencapai
kompetensi lulusan atau capaian pembelajaran lulusan. Sehingga kurikulum
yang pada awalnya mengacu pada pencapaian kompetensi menjadi mengacu
pada capaian pembelajaran (learning outcomes).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014, dan
diperbaharui Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang SNPT, telah
menjadi acuan baru dalam penyusunan kurikulum dimana didalamnya
terintegrasi SNDIKTI yang terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran,
standar pengelolaan pembelajaran dan standar pembiayaan pembelajaran,
termasuk standar nasional penelitian dan standar nasional pengabdian pada
masyarakat. Bagaimana cara menyusun rumusan sebuah capaian
pembelajaran yang berkaitan dengan standar kurikulum berbasis KKNI
diuraikan dalam buku kurikulum pendidikan tinggi tahun 2014. Berkaitan
dengan perubahan regulasi dan beberapa acauan dalam penyusunan
kurikulum sesuai KPT, maka Program Studi D3 Teknik Listrik telah
merencanakan penyesuaian kurikulum, namun pada akhir tahun 2016, sesuai
hasil pertemuan dengan pimpinan Polnam bahwa Program Studi D3 teknik
listrik mendapat penguatan dari kemenristekdikti, melalui Program
Revitalisasi dan Refocusing yang di focuskan pada peningkatan SDM dan
fasilitas Laboratorium dan Bengkel, kurikulum dual system dan penerapannya
dimana industri dilibatkan dalam proses pembelajaran, serta pembentukan
TUK dan LSP dikampus.
Berdasarkan program revitalisasi politeknik dan Program Studi D3 Teknik
Listrik memperoleh kesempatan untuk melakukan revitalisasi, maka program
studi D3 teknik listrik segera melakukan penyesuaian kurikulum dengan
menggunakan konsep dual system 4-1-1, dimana 4 (empat) semester di
kampus untuk penguatan kompetensi dasar, 1 (satu) semester di industri
untuk memperoleh kompetensi industri, dan 1 (satu) semester di kampus
untuk menyelesaikan studi untuk memperoleh kompetensi lulusan sesuai
profil lulusan.

8
1.5 Program Revitalisasi Politeknik
Program revitalisasi Politeknik bertujuan :
 Meningkatkan relevansi Meningkatkan relevansi pendidikan politeknik
dengan kebutuhan industri pengguna lulusannya.
 Mendorong keunggulan spesifik di masing-masing politeknik sesuai
potensi daerahnya
 Mengkinikan metode pembelajaran, keperluan pembelajaran, dan
pemberian sertifikat kebisaan/kompetensi disamping pemberian
ijazah/Diploma
 Meningkatkan nilai tawar untuk bekerjasama dengan industri dan dengan
institusi sejenis dari negara maju.
 Meningkatkan efisiensi sistem pembelajaran dengan memanfaatkan materi
latihan menjadi produk bernilai ekonomis (teaching industry).
Strategi Pencapaian Tujuan :
 Mengkinikan bahan ajar dan peralatan atau menambahnya sehingga
terwujud keunggulan di Program Studi.
 Meningkatkan dan mengkinikan kebisaan/kompetensi dosen/instruktur,
 Meningkatkan relevansi pendidikan politeknik melalui kerjasama industri
untuk pemagangan dan pengembangan produk,
 Membangun TUK dan LSP di politeknik,
 Menerapkan sertifikasi kebisaan/kompetensi minimal berstandar regional
untuk meningkatkan nilai tawar dalam bekerjasama dengan institusi
sejenis.
Politeknik Negeri Ambon selanjutnya disebut Polnam, merupakan salah satu
dari 12 Politeknik di Indonesia yang ditunjuk sebagai pilot projek batch 1,
memperoleh kesempatan untuk melakukan revitalisasi. Polnam
berkesempatan melaksanakan revitalisasi pada dua Program Studi yaitu
Program Studi D3 Teknik Listrik dan Program Studi D3 Teknik Mesin
dengan pengkhususan bidang Energi selama tiga tahun kedepan yaitu tahun
2017 s/d 2019.
Peruntukan dana revitalisasi pada Program Studi D3 Teknik Listrik yaitu
disasarkan penguatan program studi, peningkatan kompetensi SDM,
kemitraan kelembagan dan industri, dan peningkatan kompetensi lulusan
seperti digambarkan dalam gambar 3.

9
Gambar 3. Urutan program revitalisasi pada prodi D3 teknik listrik
Target Luaran :
 Program Studi D3 Teknik Listrik mampu melaksanakan “Dual System”
bekerjasama dengan industri secara sistematis institusional dan terintegrasi
dengan Tempat Uji Kebisaan/Kompetensi (TUK) dan Lembaga Sertifikasi
Profesi 1 (LSP 1)
 Peningkatan kompetensi SDM staf pengajar maupun tenaga instruktur/PLP
melalui pelatihan dan magang pada industri.
 Lulusan politeknik dalam hal ini Program Studi D3 Teknik Listrik
mendapatkan pengakuan akademik berupa Diploma, dan mendapatkan
pengakuan kebisaan/kompetensi profesionalnya berupa Sertifikat
Kebisaan/Kompetensi.
 Politeknik mempunyai mitra kerjasama dengan perguruan tinggi sejenis di
Luar Negeri, baik akademik maupun program pengembangan.
Salah satu sasaran penguatan program studi adalah pembelajaran dengan
menerapkan kurikulum dual system yang melibatkan pihak industri. Konsep
dual system yang ditawarkan pemerintah melalui DIKTI adalah sistem 3-2-1
yaitu 3 (tiga) semester di kampus, 2 (dua) semester di industri dan 1 (satu)
semester di kampus. Namun karena keterbatasan industri di Indonesia Timur
dan khususnya di Provinsi Maluku, maka berdasarkan hasil survei, tim
penyusunan kurikulum merumuskan konsep dual system yang hendak
diterapkan di Polnam Program Studi D3 Teknik Listrik yaitu menggunakan
sistem 4-1-1, dimana 4 (empat) semester di kampus untuk memperoleh

10
kompetensi dasar, 1 (satu) semester bekerja sambil kuliah (magang) diindustri
untuk mencapai kompetensi industri, dan 1 (satu) semester kembali lagi di
kampus untuk menyelesaikan studinya sehingga memperoleh kompetensi
lulusan yang mengarah pada profil lulusan D3 Teknik Listrik.
Untuk maksud penerapan kurikulum dual system tersebut diatas, institusi
Polnam dalam hal ini pada Program Studi D3 Teknik Listrik harus mampu
memberikan pendidikan dasar yang kuat sebelum mahasiswa tersebut turun
ke industri. Dukungan kebijakan kewajiban kerjasama pendidikan dan
industri, serta dukungan peraturan yang memungkinkan subbatical leave
(like) bagi dosen/PLP.
Keuntungan dari pelaksanaan kurikulum dual system yaitu relevansi
pendidikan bisa tercapai pada tingkat tertentu terutama dibidang kelistrikan
dan kontrol industri, lulusan mengenal langsung etos dan suasana industri,
dosen/PLP melalui kegiatan supervisi mengalami kekinian pengetahuan, serta
industri dapat melakukan pra-rekrut tenaga kerja dari lulusan yang
sebelumnya melaksanakan magang di industri tersebut.

11
BAB II
PENERAPAN KURIKULUM SISTEM GANDA
(DUAL SYSTEM)

Keputusan lima menteri yaitu Menteri Perindustrian, Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Menteri
Ketenagakerjaan, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana
Kementerian Perindustrian, berkomitmen membangun kompetensi sumber daya manusia
(SDM) Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini sekaligus untuk
mendorong pertumbuhan industri nasional yang berkelanjutan. Wujud komitmen ini
ditunjukkan melalui penandatanganan bersama Nota Kesepahaman (MoU) lima menteri
tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Berbasis Kompetensi yang
Link and Match dengan Industri. Penandatanganan MoU tersebut merupakan tindak
lanjut instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah kejuruan
termasuk juga Pendidikan Tinggi Vokasi seperti Politeknik. Kerjasama ini diharapakan
dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja sesuai dengan kebutuhan
sektor industri. Kerjasama (MoU) dimaksudkan guna meningkatkan sumber daya
manusia industri, oleh karena itu pemerintah mengoptimalkan pendidikan vokasi di
Indonesia, mengingat pendidikan vokasi merupakan sistem pendidikan yang diarahkan
pada penguasaan keahlian tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Dalam
beberapa kali sambutan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, mengatakan
akan merevitalisasi Politeknik karena merupakan amanah Presiden Republik untuk
meningkatkan daya saing lulusan dengan harapan industri dapat menyerap tenaga kerja
sesuai yang dibutuhkan. Mengingat selama ini banyak lulusan yang dihasilkan ternyata
tidak relevan dengan industri.
Kerjasama dan dukungan dari industri juga menjadi faktor penting terselenggaranya
pendidikan vokasi yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karena
itu industri diharapkan perannya untuk memberikan masukan terhadap kurikulum
pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi serta menyediakan fasilitas praktek
dan pemagangan bagi mahasiswa dan dosen sehingga baik peserta didik maupun tenaga
pendidik dapat mengikuti perkembangan teknologi industri terkini. Membangun sistem
pendidikan link and match, perlu dibangun komitmen bersama dari seluruh pemangku
kepentingan, untuk mendorong dan memfasilitasi terwujudnya link and match pendidikan
dengan industri.
Politeknik Negeri Ambon (Polnam) dalam hal ini sangat menyadari betapa pentingnya
sebuah kerjasama industri agar dapat tercapainya link and match antara pendidikan di
Polnam dengan industri. Berkaitan dengan program revitalisasi pendidikan yang
mengarah pada link and match, maka Polnam merupakan salah satu Politeknik dari dua
belas Politeknik yang memperoleh kesempatan untuk melakukan revitalisasi pendidikan
pada Program Studi terutama kurikulum dan sumber daya manusia dari seluruh Politeknik
di Indonesia. Program Studi D3 Teknik Listrik Polnam merupakan salah satu dari dua
Program Studi yang ditunjuk untuk menjalankan program revitalisasi dengan konsep
kurikulum dual system.

12
Berkaitan dengan uraian rencana penerapan kurikulum dual system Prodi D3 Teknik
Listrik di Politeknik Negeri Ambon, maka diharapkan pihak industri dapat
memberikan kontribusi dalam rangka membantu dan menunjang program pemerintah
dibidang pendidikan tinggi vokasi politeknik khususnya dalam penerapan kurikulum
dual system dengan konsep kurikulum yang di terapkan adalah konsep kurikulum
3-2-1, yaitu 3 semester kuliah berada di kampus, 2 semester kuliah dalam bentuk
kerja di industri, dan 1 semester kembali kuliah dan mempersiapkan penulisan
tugas akhir di kampus. Politeknik Negeri Ambon menerapkan konsep kurikulum dual
system yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi industri didaerah, mengingat jumlah
industri yang terbatas. Sehingga konsep kurikulum dual system yang diterapkan adalah
dengan menggunakan konsep kurikulum 4-1-1 dimana, 4 semester berada di kampus, 1
semester kuliah dan bekerja di industri dan 1 semester kembali ke kampus. Jika
pada waktu-waktu yang akan datang, tuntutan stackholders memungkinkan untuk
dilaksanakannya kurikukulum dual system dengan konsep 3-2-1, maka Program Studi D3
Teknik Listrik akan segera melakukan penyesuaian melalui proses kajian sesuai
mekanisme penyusunan kurikulum yang ditentukan dalam SN DIKTI.

2.1 Tujuan Revitalisasi Politeknik


Revitalisasi 12 Politeknik secara umum bertujuan :
1. Meningkatkan relevansi pendidikan Politeknik dengan kebutuhan
industri pengguna lulusannya,
2. Mendorong keunggulan spesifik dimasing-masing Politeknik sesuai
potensi daerahnya,
3. Mengkinikan metode pembelajaran, keperluan pembelajaran, dan
pemberian sertifikat kebisaan/kompetensi disamping pemberian
ijazah/Diploma,
4. Meningkatkan nilai tawar untuk bekerjasama dengan industri dan dengan
institusi sejenis dari negara maju,
5. Meningkatkan efisiensi sistem pembelajaran dengan memanfaatkan
materi latihan menjadi produk bernilai ekonomis (teaching industry).

2.2 Strategi Pencapaian Tujuan


1. Meningkinikan bahan ajar dan peralatan atau menambahnya sehingga
terwujud keunggulan di Program Studi,
2. Meningkatkan dan mengkinikan kebisaan/kompetensi dosen/instruktur,
3. Meningkatkan relevansi pendidikan Politeknik melalui kerjasama industri
untuk pemagangan dan pengembangan produk,
4. Membangun TUK dan LSP di Politeknik,
5. Menerapkan sertifikasi kebisaan/kompetensi minimal berstandar regional
untuk meningkatkan nilai tawar dalam bekerjasama dengan institusi
sejenis.

13
2.3 Maksud dan Tujuan Khusus
a. Maksud
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah merupakan suatu sistem
pembelajaran yang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan
dilaksanakan di perusahaan/industri. Prakerin bagi mahasiswa dimaksudkan
agar mengetahui lebih dini tentang lingkungan kerja sesuai dengan bidang
keahliannya, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dibidang teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya dan
tidak hanya kompetensi yang dibutuhkan, tetapi juga sosial dan skill,
bagaimana berinteraksi dengan sesama teman, anak buah, atasan,
menyampaikan pesan, perintah, dll yang tidak diajarkan di kampus.
Mahasiswa semakin lama dan ikut bekerja pada saat prakerin, akan
menyebabkan mahasiswa tersebut akan lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungan kerja pada saat yang bersangkutan lulus. Setelah mahasiswa
melaksanakan program Praktek Kerja Industri secara khusus, maka
mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan
tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang berhubungan
langsung dengan teknologi, mempersiapkan para mahasiswa untuk belajar
bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi
dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, serta menambah
wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam kerja, sehingga melalui
prakerin ini mahasiswa dalam pembelajaran tidak hanya memahami sebuah
teori dan praktik yang diperoleh di kampus saja, tetapi juga dapat mengetahui
dan memahami seluk beluk dalam bekerja di sebuah perusahaan/industri,
sehingga ketika memasuki dunia kerja tidak mengalami keraguan maupun
merasa tidak percaya diri ketika melakukan awal suatu pekerjaan diindustri
dan dengan demikian diharapkan dari hasil praktek kerja industri ini
mahasiswa dapat memiliki pengalaman kerja yang lebih baik.

b. Tujuan Prakerin
1. Tercapainya tujuan pendidikan berbasis kompetensi yang link and match.
2. Mensinkronkan pendidikan vokasi Politeknik khusus bidang kelistrikan
dan bidang teknik mesin dengan dunia industri.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
sesuai kebutuhan industri.
4. Memberikan pengalaman kerja (skill, etos kerja, budaya, manajemen
waktu, target, dll) bagi mahasiswa yang mungkin sulit atau bahkan tidak
bisa didapatkan dikelas atau bangku kuliah.
5. Mengikutkan mahasiswa dalam pembelajaran nyata secara langsung pada
dunia industri.
6. Mendatangkan dosen tamu dari industri

14
2.4 Waktu dan Lingkup
a. Waktu
Pelaksanaan prakerin selama 1 (satu) semester yaitu ketika mahasiswa
berada pada semester V (lima) untuk konsep kurikulum 4-1-1. Dimana
1 (satu) semester identik dengan 16 minggu atau 4 (empat) bulan.

b. Lingkup
Lokasi industri sasaran untuk pelaksanaan praktik kerja industri
(prakerin) adalah industri yang berkaitan dengan bidang kelistrikan dan
terutama pada area pertambangan dan migas.

2.5 Peserta dan Pendamping


a. Peserta
Peserta praktik kerja industri (prakerin) adalah mahasiswa Program Studi
D3 Teknik Listrik, pada Politeknik Negeri Ambon. Peserta prakerin ini
direncanakan sesuai dengan rencana disain kurikulum, yaitu Konsep
kurikulum 4-1-1 yaitu 4 semester di kampus, 1 semester di kuliah praktik
(kuliah dalam bentuk bekerja) di industri, dan 1 semester kembali ke
kampus untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Jika konsep kurikulum
yang diterapkan adalah konsep kurikulum 4-1-1, maka mahasiswa yang
mengikuti parktik kerja di industri adalah mahasiswa yang berada di
semester V (lima) dan hanya satu semester, setelah itu kembali kuliah di
kampus dan menyelesaikan tugas akhir selama satu semester.
Kepastian tentang penerapan konsep kurikulum dual system ditetapkan
dan dikonsepkan setelah perguruan tinggi melakukan survey dan
mengetahui kebutuhan industri dan kemampuan industri dalam
menampung jumlah mahasiswa, serta melakukan analisis dari hasil
tersebut.
b. Pendamping
Pendamping adalah tenaga pendidik yang berasal dari perguruan tinggi
dalam hal ini Politeknik Negeri Ambon dan tenaga pendidik yang berasal
dari industri. Pendamping yang berasal dari perguruan tinggi, adalah staf
pengajar (dosen) yang ditunjuk oleh program studi untuk mendampingi
mahasiswa selama bekerja di industri. Secara teknis dosen bisa juga
dilibatkan dalam proses magang bersama mahasiswa atau hanya bersifat
mendampingi dan membimbing selama bekerja di industri,
pendampingan ini dapat pula disesuaikan dengan kondisi dan situasi
industri. Sedangkan pendamping yang berasal dari industri, adalah
pendidik yang ditunjuk oleh pihak industri yang dianggap memiliki
sertifikasi kompetensi sesuai bidang kerja, memiliki kemampuan

15
mengajar dan jika memiliki sertifikasi kompetensi khusus dapat
diusulkan menjadi staf pengajar di perguruan tinggi walaupun pendidikan
terakhir D4 atau S1.

2.6 Rencana Kegiatan (Jadwal Kegiatan)


Sebagai gambaran kalender akademik untuk melihat posisi semester ganjil dan genap
pada tahun berjalan, diperlihatkan kalender akademik untuk tahun ajaran 2017/2018
ganjil dan genap.

2.7 Kompetensi Yang Hendak Dicapai


Kurikulum dual system menghendaki adanya beberapa kompetensi yang hendak dicapai
oleh mahasiswa dalam bentuk capaian pembelajaran (CP) yaitu :

Dalam bentuk 3 tahapan untuk konsep 4-1-1, yaitu :

1. CP  pra-prakerin yaitu 4 semester ( semester 1 s/d 4)


2. CP  Prakerin yaitu 1 semester (semester 5)
3. CP  Akhir semester untuk mencapai KKNI level 5, jadi CP akhir studi
Program Studi Teknik Listrik
Kompetensi dasar Teknik Listrik terdiri dari kompetensi penunjang dan
kompetensi inti, kompetensi penunjang adalah kemampuan untuk menghitung,
menggambar dan mengidentifikasi fenomena kelistrikan seperti rangkaian listrik,
peralatan listrik dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam mengimplementasikan
peralatan kelistrikan. Sedangkan kompetensi inti adalah kemampuan untuk
merancang, mengimplemetasi/membuat, menganalisis dan merawat sistem
kelistrikan seperti istalasi peralatan listrik, sistem pendingin, perangkat pengendali
motor-motor listrik dan peralatan listrik generator, motor dan transformator. Guna
melatih kemampuan psikomotorik/ skill kerja dilaksanakan praktek bengkel
(workshop). Kemampuan dasar ini bertujuan membuat mahasiswa dapat
menyelesaikan persoalan kelistrikan yang ada di industri.
Kompetensi Prakerin merupakan kemampuan yang diperoleh pada pelaksanaan
praktek industri adalah kemampuan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan
persoalan kelistrikan di industri dalam ruang lingkup perawatan, perbaikan dan
pemasangan sistem pendingin; memasang instalasi penerangan dan motor-motor
listrik; analisis dan pemasangan sistem pengendalian motor-motor listrik; memasang
dan mengoperasikan sistem distribusi tenaga listrik tegagan menengah (20kV).
Disamping keahlian teknologi juga kemapuan sikap (soft skill) yang berhubungan
dengan prosedur, kerja sama tim dan kemampuan untuk mengambil keputusan.
Kompetensi Program Studi Teknik Listrik adalah kemampuan yang diperoleh
dari hasil pembelajaran program D-3 Teknik listrik seperti uraian profl lulusan
sebagai berikut:
1. Kemampuan memasangan Instalasi Listrik pada Bangunan Komersial,
Bangunan Industri, Area Pertambangan dan Jaringan Tegangan Menengah.

16
2. kemampuan memasang, merawat dan memperbaiki Sistem Pendingin.
3. Kemampuan merawat dan memperbaiki Generator Listrik, Motor Listrik dan
Perangkat Las Listrik.
4. Menganalis Sistem Kendali Peralatan Listrik di Bangunan Komersial, Area
Pertambangan dan Industri serta Pemasangannya.
5. Bekerja sebagai Pekerja Profesional, Komunikatif dan Beretika.

17
BAB III
PROGRAM STUDI

3.1 Sejarah Singkat Politeknik Negeri Ambon

Politeknik Negeri Ambon merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang
menjalankan program pendidikan vokasi dan berada di Provinsi Maluku tepatnya
di Kota Ambon. Awal Pendirian Politeknik Negeri Ambon berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 0211/U/1982 tanggal
26 Juni 1982 dengan nama Politeknik Universitas Pattimura, dengan menjalankan
program pendidikan Diploma II (D2) dan terdiri dari tiga Jurusan yaitu Jurusan
Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Elektro.

Tahun 1986, dilakukan pembangunan infrastruktur Politeknik berupa gedung


kuliah, laboratorium dan kantor serta penyiapan tenaga dosen dan peralatan
laboratorium. Dengan ketersediaan infrastruktur tersebut maka dilakukanlah
proses perkuliahan pertama yang dimulai pada tanggal 5 Oktober 1987 dan
tanggal tersebut ditetapkan sebagai Dies Natalis Politeknik Negeri Ambon.
Mensikapi tuntutan dan perkembangan pendidikan secara Nasional, maka
Politeknik Universitas Pattimura ketika itu memperoleh status kemandirian
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor :
128/O/1998 tanggal 12 Juni 1998 sehingga namanya berganti menjadi Politeknik
Negeri Ambon yang selanjutnya disebut Polnam. Selajaln dengan itu terjadi
peningkatan status penyelenggaraan program pendidikan Diploma II (D2) menjadi
program pendidikan Diploma III (D-III) berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi RI Nomor 254/Dikti/Kep/1998 tanggal 30 Juli 1998
dan terdiri atas Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik
Elektro, Jurusan Administrasi Niaga dan Jurusan Akuntansi. Sebagai lembaga
pendidikan tinggi vokasional dengan Program Diploma III (D-III), Politeknik
Negeri Ambon mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga terampil yang siap
pakai, mampu berwirausaha mandiri dan dapat berperan langsung dalam bidang
tugasnya pada dunia kerja. Untuk itu Politeknik Negeri Ambon memposisikan
perannya sebagai pelopor pengembangan teknologi terapan dan menjadi mitra
kerja industri dan masyarakat.

Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional memiliki tugas, fungsi dan


kewajiban meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui pemberdayaan
pendidikan formal dan non formal. Diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional, salah satunya yaitu mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

18
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Serta amanat
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyatakan Pemerintah
dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah,
kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin
keberlangsungan pendidikan dasar maupun menengah.

3.2 Visi dan Misi Politeknik Negeri Ambon

3.2.1 Visi
Menjadikan Politeknik Negeri Ambon sebagai lembaga Pendidikan Tinggi
Vokasi Yang Profesional, Unggul dan Berintegritas berorientasi Kepulauan.

3.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan sistem pendidikan Tinggi Vokasi yang menghasilkan
lulusan berkualitas, inovatif dan daya saing.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat
yang bermanfaat bagi pengembangan IPTEKS sebagai bentuk
pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat
kepulauan.
3. Menyelenggarakan sistem pengelolaan pendidikan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip tata pamong dan tata kelola.

3.3 Visi dan Misi Program Studi Teknik Listrik

3.3.1 Visi:
Menjadikan Program Studi Diploma III Teknik Listrik sebagai Institusi
Pendidikan Profesional berbasis Kompetensi dengan berorientasi pada:
kelistrikan terapan, memiliki teknologi terkini dan berkualifikasi nasilonal
maupun internasional.

3.3.2 Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dan pengembangan ilmu
kelistrikan terapan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkompetensi.
2. Mengembangkan kemampuan meneliti staf pengajar dan teknisi untuk
menghasilkan karya-karya inofatif dibidang kelistrikan yang dapat
diterapkan dimasyarakat.
3. Menjadikan fasilitas laboratorium dan bengkel sebagai tempat untuk
mengkaji persoalan kelistrikan di masyarakat.

3.4 Tujuan Program Studi Teknik Listrik


1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan mempunyai
kepedulian terhadap lingkungan serta terciptanya tata kelola

19
penyelenggaraan pendidikan pada program studi Teknik Listrik yang
akuntabel, berkualitas dan profesional
2. Terbentuknya sistem pengembangan dosen dan tenaga kependidikan
program studi Teknik Listrik yang berkelanjutan
3. Menghasilkan kerjasama, penelitian dan pengabdian serta pelayanan kepada
masyarakat dalam bidang ketenagaan listrik, serta aplikasi terapan yang
digerakkan oleh tenaga pengajar, mahasiswa serta masyarakat industri yang
berbasis pada kerjasama kelembagaan.

20
3.5 Sasaran dan srategi pencapaian dari tujuan Program Studi Diploma III Teknik Listrik sd/ 2020:
Sasaran dan Strategi Pencapaian Tujuan Pertama sampai dengan Tujuan keempat bisa dilihat pada Tabel 1.1 s/d Tabel 1.4

Tabel 3.1. Sasaran dan Strategi Pencapaian Tujuan Pertama

Sasaran Indikator Base Target


No Strategi Pencapaian
Strategis Kinerja Line 2018 2019 2020
1 Meningkatkan 1. Mempunyai Kurikulum 80% 100% 100% 1. Tersedianya Task force kurikulum di
kualitas kurikulum dan dual tingkat Prodi
pembelajaran perangkatnya system 2. Komitmen dari manajemen dan
dan yang sudah Civitas Akademika Jur. Tek. Elektro
mahasiswa sesuai KKNI, /Prodi Tek. Listrik terkait pelaksanaan
pendidikan SKKNI dan standar PBM sesuai SOP yang ada
tinggi SNPT 2015 3. Kerjasama dengan dunia industri
2. Prosentase 50% 50% 80% 100% 1. Menyelenggarakan kurikulum dual
lulusan system
bersertifikat 2. Mempunyai Skema kompetensi yang
kompetensi dan menunjang profil lulusan pada TUK
profesi Teknik Elektro
3. Meningkatkan kerjasama dengan
pihak luar (BNSP, LPJK,
KemenPUPR/Balai Latihan dan
asosiasi profesi/perusahaan)
3. Jumlah 5 org 5 org 10 org 15 org 1. Meningkatkan peran Pembina
Mahasiswa mahasiswa tiap prodi , untuk
berprestasi memotivasi dan mendorong
mahasiswa untuk lebih berprestasi

21
2. Mengikuti lomba bidang system
tenaga listrik pada even-even
nasional/local yang telah terjadwal
3. Mengikuti lomba bidang ketrampilan
22ana tau olahraga
4. Prosentase 95% 100% 100% 100% 1. Monitoring terhadap PBM lebih
lulusan tepat ditingkatkan, baik terhadap dosen dan
waktu mahasiswa
2. Mengoptimalkan peran dosen wali
5. Rata-rata lama 3,2 thn 3 thn 3 thn 3 thn 1. Monitoring terhadap PBM lebih
studi ditingkatkan, baik terhadap dosen dan
mahasiswa
2. Mengoptimalkan peran dosen wali
6. Rata-rata IPK 3,75 3,25 3,5 3,75 1. Mendorong mahasiswa untuk
Lulusan meningkatkan pengetahuan dan
wawasan terkait proses belajar
mengajar
2. Mendorong dosen untuk
memperkaya teknik pengajaran dan
aplikasi pembelajaran
3. Mengikutsertakan mahasiswa untuk
mengikuti pelatihan dan sertifikasi
4. Bimbingan praktek kerja lapangan dua
arah baik dari dosen pembimbing dan
pembimbing lapangan tempat
mahasiswa PKL.
5. Mendorong terciptanya suasana
kampus yang nyaman dan kondusif

22
dalam PBM
7. Prosentase 60% 40% 50% 60% 1. Mahasiswa lulus harus mempuyai
Lulusan yang sertifikat kompetensi
bekerja sesuai 2. Mahasiswa lulus harus mempunyai
bidangnya TOEFL 450
3. Penambahan wawasan dunia kerja (
dosen tamu, Prakerin, dll)
4. Menyelenggarakan bursa kerja
5. MOU/MOA dengan dunia industri
8. Jumlah 3 org 3 org 3 org 3 org 1. Mahasiswa di beri wawasan
mahasiswa yg kewirausahaan melalui kuliah
berwirausaha kewirausahaan.
2. Meningkatkan peran 23embina
mahasiswa untuk pembinaan
kewirausahaan
2 Meningkatk 1. Akreditasi Akreditasi B B A 1. Memenuhi aspek-aspek penilaian
an Kualitas Prodi A sesuai aturan BAN PT
Program 2. Tersedianya Task force di tingkat
Studi Prodi

23
Tabel 3.2. Sasaran dan Strategi Pencapaian Tujuan Kedua

Sasaran Base Target


No Indikator Kinerja Strategi Pencapaian
Strategis Line 2018 2019 2020
1 Meningkatkan 1. Prosentase dosen 3 org 2 org 3 org 4 org 1. Komitmen dari manajemen dan
relevansi, kualifikasi S3, Civitas Akademika Jurusan
kualitas dan bidang keilmuan Teknik Elektro /Prodi Teknik
kuantitas sumber Tek. Elektro Listrik untuk mendorong dosen
daya IPTEKS muda untuk melanjutkan studi S3
dengan status Tugas Belajar/ Ijin
belajar
2. Mengembangkan suasana
akademis yang kondusif
2. Mengupgrade 15 org 5 org 10 org 15 org Pelatihan
kemampuan aplikasi
keilmuan melalui
pelatihan, workshop,
seminar, sertifikasi
keahlian, assessor
dll
3. Prosentase tenaga 75 % 25% 50% 75% Uji kompetensi
kependidikan dengan
sertifikat kompetensi

24
Tabel 3.3. Sasaran dan Strategi Pencapaian Tujuan Ketiga

Base Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Strategi Pencapaian
Line 2018 2019 2020
1 Meningkatkan 1. Jumlah publikasi 1 Judul 1 1 1 1. Mendorong dosen untuk
relevansi, dan Internasional mengikuti call paper
produktivitas riset internasional conference,
dan terindeks scopus atau Thomson
pengembanagan reuters dengan stimulan
pembiayaan dari manajemen
Polnam.
2. Jumlah Publikasi 5 Judul 5 Judul 5 Judul 5 Judul 1. Mengikuti Call Paper
Nasional 2. Daftar Jurnal yang
terakreditasi DIKTI
3. Jumlah 3 judul 3 judul 3 judul 3 judul 1. Mengikuti Call Paper
Penelitian yang
ikut seminar
nasional

25
3.6 Struktur Organisasi Program Studi Diploma III Teknik Listrik
Struktur organisasi Program Studi Diploma III Teknik Listrik adalah sebagai
berikut :

Ketua Jurusan
Teknik Elektro
Sekretaris Jurusan
Teknik Elektro

Ketua Program Studi Ketua Program Studi


Diploma III Teknik Diploma IV Teknik Informatika
Listrik
Administrasi Administrasi

Staf Staf
Pengajar Pengajar

Kepala Lab/Bengkel

Instruktur/PLP

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

26
BAB IV
PENYESUAIAN KURIKULUM PROGRAM STUDI

4.1. Latar Belakang


Sesuai Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Pasal 97, bahwa kurikulum
perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi (KBK).
Pernyataan ini telah menegaskan kembali Kepmendiknas No. 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa, serta No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi.

Implementasi KBK seharusnya telah terlaksana di seluruh perguruan tinggi (PT)


mulai akhir tahun 2002. Namun pada kenyataannya belum seluruh PT telah
menerapkan KBK sesuai dengan Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No.
045/U/2002 karena berbagai kendala antara lain masih beragamnya
pemahaman tentang makna KBK serta implementasinya dalam pembelajaran.

Dalam upaya melakukan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia,


Pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Lampirannya yang menjadi acuan
dalam penyusunan capaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan
secara nasional.

Terbitnya Perpres No. 08 tahun 2012 dan UU PT No. 12 Tahun 2012 Pasal 29
ayat (1), (2), dan (3) telah berdampak pada kurikulum dan pengelolaannya di
setiap program. Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada pencapaian
kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning outcomes).

Capaian Pembelajaran dalam KKNI dibagi menjadi empat bagian yaitu: Sikap,
Ketrampilan umum, Ketrampilan khusus, dan penguasaan pengetahuan. Di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Perguruan Tinggi, dimana didalam lampirannya tercantum Rumusan
Capaian

Pembelajaran berdasarkan Sikap dan Ketrampilan umum pada setiap jenjang level
pendidikan maka kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyusun capaian
pembelajaran sesuai dengan SNPT tersebut dengan menitikberatkan keahlian di
bidang masing masing , Untuk rumusan capaian pembelajaran yang bersifat

27
ketrampilan khusus dan penguasaan pengetahuan wajib disusun oleh Forum
Program Studi dan masyarakat pengguna. Secara ringkas KKNI terdiri dari
Sembilan level kualifikasi akademik SDM Indonesia.

Dengan adanya KKNI ini diharapkan akan mengubah cara melihat kompetensi
seseorang, tidak lagi semata Ijazah tapi dengan melihat kepada kerangka kualifikasi
yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan
seseorang secara luas (formal, non formal, atau in formal) yang akuntanbel dan
transparan.

Penyusunan kurikulum berdasarkan KKNI melalui 8 tahapan yaitu melalui


penetapan Profil Kelulusan, Merumuskan Learning Outcomes, Merumuskan
Kompetensi Bahan Kajian, Pemetaan LO Bahan Kajian, Pengemasan Matakuliah,
Penyusunan Kerangka kurikulum, Penyusuan Rencana Perkuliahan.

Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu


deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup
aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya.

Capaian Pembelajaran (learning outcomes) merupakan internalisasi dan


akumulasi ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kompetensi yang dicapai
melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang
ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja. Istilah yang digunakan untuk
menyatakan kemampuan seseorang didalam deskripsi KKNI adalah “capaian
pembelajaran” (learning outcome). Hal ini selain untuk membedakan istilah
“kompetensi” yang digunakan oleh dunia profesi untuk menyatakan standar
kemampuan dari profesi tersebut dengan istilah “standar kompetensi”, juga
digunakannya istilah “sertifikat kompetensi”sebagai pernyataan kelulusan dari uji
kompetensi. Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun
2003) kelulusan jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan profesi,
diberi “ijasah” bukan ‘sertifikat kompetensi’. Dibutuhkan rumusan “learning
outcomes” (LO) lulusan prodi tertentu, yang sesuai dengan level KKNI nya, yang
akan digunakan sebagai acuan bagi program studi sejenis di seluruh Indonesia.

Untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruaan tinggi. Rambu-rambu yang


harus dipenuhi di tiap jenjang perlu dapat membedakan:

1. Profil lulusan
2. Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes
3. Jumlah sks
4. Waktu studi minimum

28
5. Mata Kuliah Wajib : untuk mencapai hasil pembelajaran dengan kompetensi
umum
6. Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
7. Akuntabilitas asesmen
8. Perlunya Diploma Supplement (surat keterangan pelengkap ijazah dan
transkrip)

Program Studi Rekayasa Jalan dan Jembatan yang berdiri sejak tahun 2006, sampai
saat ini telah mengalami perubahan kurikulum dimana kurikulum pertama masih
mengacu pada kurikulum yang berlaku sesuai aturan Kepmendiknas No.
232/U/2000 dan No. 045/U/2002, dan kurikulum berbasis KKNI (2015), namun
dalam implementasinya masih jauh dari harapan karena belum menerapkan
Kurikulum berbasis kompetensi sepenuhnya. Sejalan dengan perubahan
perubahan mendasar dan dengan dikeluarkan Perpres No. 08 tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan UU PT No. 12
Tahun 2012 Pasal 29 ayat (1), (2), dan (3) serta Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 telah berdampak pada kurikulum dan
pengelolaannya di setiap program. Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada
pencapaian kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning
outcomes).

Keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 49 Tahun 2014 ,


dan diperbarui Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 tentang SNPT, akan
menjadi acuan dalam penyusunan sebuah kurikulum dimana didalamnya salah
satunya diatur tentang Standart Nasional Pendidikan yang terdiri dari standar
kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar
penilaian pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran dan standar pembiayaan
pembelajaran. Dalam Standar kompetensi lulusan bagaimana cara menyusun
rumusan sebuah capaian pembelajaran yang berkaitan dengan standar kurikulum
berbasis KKNI dan bagaimana standar proses pembelajaran harus diterapkan pada
program studi.

Pada tahun 2017 Program Studi Teknik Listrik, mendapatkan penguatan dari
Kemenristekdikti, melalui Program Revitalisasi dan refocusing yang di fokuskan
pada peningkatan SDM dan fasilitas Laboratorium dan Bengkel, serta sistem
kurikulum dual system, dimana sistem ini melibatkan industri dalam proses
belajar mengajar, salah satunya adalah Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama 2
semester, sehingga sistem yang berlaku sistem 3-2-1

4.2. Maksud dan Tujuan Penyesuaian Kurikulum

29
Penyesuaian Kurikulum dibuat untuk keperluan pengembangan Program Studi
Teknik Listrik yang pada akhirnya sebagai bahan acuan proses pembelajaran yang
komprehensif sesuai KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Sasaran yang utama dalam penyesuaian kurikulum ini adalah sebagai berikut:

1. Kajian menyeluruh terhadap bahan kajian pembentuk mata kuliah dan


kebutuhan industri sesuai profil lulusan dan jabatan kerja pada industri terkait
dengan perubahan mendasar yang mengacu pada kurikulum dual system dengan
berpedoman pada SN-DIKTI dan KKNI serta terkait program revitalisasi.
2. Menyiapakan tatanan dalam rangka implementasi kurikulum baru hasil
review terhadap lingkungan civitas akademik khusunya Program Studi
Teknik Listrik dan kebutuhan industri

4.3. Ruang Lingkup


Penyesuaian kurikulum dual system ini dilakukan dengan mempertimbangkan
aspek-aspek:
1. Perkembangan teknologi dan kebutuhan SDM pada industri
2. Kompetensi dan perkembangan pendidikan tinggi kejuruan bidang teknik
3. Potensi & pengembangan sumber daya manusia
4. Sarana dan sumber daya yang tersedia

4.4. Metode Studi Penyusunan Kurikulum.


Studi ini diawali dengan menelaah hal-hal yang berkaitan dengan:
1. Treasure Studi untuk menetapkan Profil Lulusan, sesuai kebutuhan industri
dan implementasinya
2. Merumuskan Learning Outcomes, yaitu rumusan capaian pembelajaran
dengan mengacu pada profil lulusan, keilmuan, pasar kerja dan kemampuan
institusi
3. Merumuskan bahan kajian kompetensi .
4. Merumuskan pemetaan kebutuhan industry terkait kompetensi yang dibutuhkan
5. Menetapkan pemetaan Learning Outcomes
6. Menetapkan Mata Kuliah / Review mata kuliah
7. Menetapkan Penyusunan Kerangka Kurikulum
8. Menetapakan penyusunan rencana perkuliahan

4.5. Batasan Masalah.


Dalam laporan penjyesuaian kurikulum ini dibatasi hanya pada laporan akhir
kurikulum berdasarkan hasil kajian, yang berpedoman pada SN Dikti dan
peraturan penyusunan kurikulum , berbasis KKNI. Draft laporan kurikulum ini

30
merupakan hasil revisi berdasarkan sebuah proses dari berbagai masukan dari
pengguna, alumni, dan lembaga lembaga terkait, diskusi tim kurikulum di Program
Studi serta hasil workshop penyesuaian kurikulum berbasis KKNI dan SKKNI,
yang nantinya akan disampaikan pada stakeholder (Pengguna, Alumni, Akademisi,
Asosiasi) untuk mendapatkan masukan maupun revisi, sehingga terjadi “Link and
Match” antara dunia pendidikan dan dunia usaha selaku pengguna lulusan
program studi ini, yang selanjutnya akan dituangkan dalam penyusunan silabus.

BAB V

31
KURIKULUM PROGRAM STUDI

5.1. Profil Lulusan


Profil lulusan Diploma III Program Studi Teknik Listrik merujuk kepada bidang
pekerjaan yang berkaitan langsug dengan industri (Pemerintahan, Kontraktor,
Konsultan), serta berdasarkan standar kompetensi kerja nasional indonesia (SKKNI)
dan level 5 KKNI.

Tabel 5.1 Profil Lulusan

Deskripsi Profil Lulusan


Profil Umum
Generik Spesifik sesuai PS

Teknisi Pemasangan Pemasangan Perawatan Mampu melakukan


Perawatan dan Perbaikan dan Perbaikan Instalasi Pemasangan Perawatan
Instalasi Penerangan dan Penerangan dan Tenaga dan Perbaikan Instalasi
Instalasi Tenaga. Penerangan/Tenaga,
Sistem Distribusi, Mesin-
mesin Listrik dan Sistem
Kendali, serta mampu
Teknisi Pemasangan, Pemasangan, Perawatan menjaga tingkat layan
Perawatan dan Perbaikan dan Perbaikan Sistem dari sistem ketenaga
Sistem Distribusi Distribusi listrikan dengan
memperhatikan syarat
teknis terkait
Teknisi Pemasangan Perawatan dan Perbaikan keamanan, keselamatan
Perawatan dan Perbaikan Mesin-mesin Listrik. pengguna dan aspek
Mesin-mesin Listrik. lingkungan sehingga
mampu menyelesaikan
permasalahan terkait
Teknisi Pemasangan, Pemasangan, Perawatan ketenagalistrikan di
Perawatan dan Perbaikan dan Perbaikan Sistem wilayah kerjanya
Sistem kontrol industri Kontrol industri dan area termasuk pada area
dan area pertambangan. pertambangan. pertambangan.

5.2. Rumusan Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes

32
Capaian pembelajaran/Kompetensi Lulusan DIII Program Studi Teknik Listrik,
Jurusan Teknik Elektro didasarkan pada unsur KKNI yang mengacu pada Standar
Nasional Perguruan Tinggi (SNPT-2015) dan saat ini telah di sepakati sesuai CP
rancangan yang tertera pada kkni-kemenristekdikti.org/pendidikan/CP_draft sebagai
berikut :

SIKAP :
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
3. Berperan sebagai warganegara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa serta turut
menjaga perdamaian dunia
4. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara berdasarkan Pancasila;
5. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
6. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri;
9. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

Unsur lainnya yaitu, kemampuan dibidang kerja, pengetahuan yang dikuasai dan
kemampuan khusus manajerial yang tertuang dalam Kualifikasi yaitu penguasaan
capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam KKNI dimana lulusan
D3 adalah level 5 dengan kualifikasi :

Penguasaan Pengetahuan :
a. Mampu menyelesaikan pekerjaan kelistrikan berlingkup luas, memilih metode
yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas
yang terukur.
b. Menguasai konsep teoritis bidang kelistrikan secara umum, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

33
c. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.

Ketrampilan Khusus :
a. Mampu menerapkan matematika terapan, sains alam (fisika, kimia), sains
rekayasa dan prinsip rekayasa untuk melakukan pemasangan, perawatan dan
perbaikan sistem kelistrikan.
b. Mampu merumuskan esensi pemasangan, perawatan dan perbaikan sistem
kelistrikan sesuai dengan Standar Indonesia dan/atau Standar Internasional.
c. Mampu memasangan, merawat dan memperbaiki sistem kelistrikan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan
keselamatan publik dan lingkungan.
d. Mampu melaksanakan proses pemasangan, perawatan dan perbaikan sistem
kelistrikan dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan publik, serta
menerapkan sistem manajemen, keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan
(SMK3L).
e. Mampu menerapkan prinsip manajerial pelaksanaan (biaya, mutu, waktu)
sesuai dokumen kontrak, dokumentasi (arsip) dan aspek hukum yang berlaku
f. Mampu menghasilkan laporan kemajuan pekerjaan (mingguan dan bulanan).
g. Mampu memanfaatkan teknologi piranti lunak dalam melaksanakan pekerjaan
sistem kelistrikan.

Ketrampilan Umum (kemampuan bidang kerja, pengetahuan yg dikuasai,


hak dan tanggung jawab, generik yang ada dalam KKNI)

a. Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan


terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya
serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;
c. Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau
karya seni
d. Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja,
spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi;

34
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya;
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil
kerja sama di dalam maupun di luar lembaganya;
g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mandiri;
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;

5.3 Bahan Kajian

Capaian Pembelajaran Bahan Kajian Matakuliah


A. Mampu melakukan 1. Jenis kabel dan penggunaannya 1. Instalasi gedung
pemasangan instalasi 2. Jenis kotak hubung (panel) dan komersial
penerangan di dalam penggunaannya
gedung (indoor). 3. Komponen perlengkapan
B. Mampu melakukan instalasi
pemasangan instalasi 4. Pencahayaan dan Instalasi
peralatan daya (pompa penerangan
air, pemanas, eskalator 5. Instalasi peralatan tenaga (motor
dan pendingin ruangan). listrik, pemanas)
C. Mampu melakukan 6. Intalasi listrik di luar gedung:
pemasangan instalasi instalasi pencahayaan di luar
penerangan dan daya di gedung komersial, instalasi
luar gedung (outdoor). untuk sarana transportasi
(bandara, terminal bus, jalan
raya), instalsi dan pencahayaan
pada taman kota dan rumah
mewah)
7. Praktek memasang instalasi
penerangan dan instalasi daya
di dalam gedung
8. Praktek pemasangan instalasi di
luar gedung
D. Mampu melakukan 9. Instalasi untuk motor-motor 2. Instalasi & otomasi

35
pemasangan instalasi induksi tiga fasa (starting dan industri
pada peralatan industri dua kecepatan 3. Instalasi sistem
yang menggunakan 10. Menginstalasi pemanas listrik tenaga listrik
motor-motor listrik dan 11. Memasang instalasi rumah
pemanas. daya
E. Mampu memasang
instalasi rumah daya
(power-house) sebagai
stasiun pembangkit
cadangan.
F. Mampu melaksanakan 12. Gardu distribusi tegangan 4. Sistem distribusi
pemasangan instalasi di menengah tenaga listrik
dalam gardu tegangan 13. Panel daya /kubikal untuk
menengah. tegangan 30kV, 70kV
G. Mampu memasang 14. Sistem pentanahan gardu
jaringan distribusi distribusi
tegangan menengah 15. Metering pada gardu distribusi
saluran udara dan 16. Sistem jaringan distribusi
saluran bawah tanah. saluran udara dan saluran
bawah tanah
H. Mampu melaksanakan 17. Konstruksi AC tunggal dan 5. Manajemen
pemasangan unit air sentral perawatan
conditioning (AC) 18. Standar pemasangan AC 6. Sistem Pendingin
tunggal dan AC sentral/ 19. Macam pemasangan AC
chiller. 20. Perawatan AC tunggal
I. Mampu melaksanakan 21. Perawatan AC sentral/ chiller
perawatan dan perbaikan 22. Perawatan lemari es/freser
pada AC unit tunggal. 23. Merakit sistem pendingin AC
J. Mampu melaksanakan tunggal, lemari es dan frezes
perawatan dan perbaikan
pada AC sentral/ chiller.
K. Mampu melaksanakan
perawatan dan perbaikan
terhadap lemari es.
L. Mampu merakit
komonen-komponen
sistem pendingin untuk
kebutuhan rumah
tinggal.
M. Mampu melaksanakan 24. Jenis-jenis konstruksi 7. Kendali alternator:
perawatan dan perbaikan generator-set 8. M & R mesin listrik:
terhadap generator arus 25. Pengendalian daya & teg. pada

36
bolak balik (generator generator sinkron
sinkron) satu fasa dan 26. Jenis eksitasi gen. sinkron
tiga fasa 27. Persyaratan isolasi generator
N. Melaksanakan sinkron
perawatan dan perbaikan 28. Metode merawat dan
terhadap motor listrik memperbaiki gen. sinkron
AC (satu fasa dan tiga 29. Metode merawat dan
fasa), motor listrik DC. memperbaiki motor AC
O. Mampu melakukan 30. Kendali asutan motor listrik 9. PLC
analisis untuk 31. Kendali putaran motor listrik 10. Mikroprosesor
merancang sistem 32. Kendali kecepatan motor listrik 11. Proteksi mesin
kendali pada motor listrik
pompa, otomasi
penerangan dan
pengasutan (starting)
motor listrik AC dan DC
P. Mampu menginstalasi
motor-motor listrik dan
kendalinya pada
bangunan komersial dan
industri
Q. Mampu menyusun 33. Perencanaan dan manajemen 12. Manajemen Proyek
anggaran biaya pelaksanan proyek listrik Listrik
pelaksanaan pekerjaan, 34. Kewirausahaan dan badan 13. Technopreneurship
kontrak kerja dan usaha
laporan proyek
R. Memiliki jiwa
kewirausahaan dan
terlatih untuk bekerja
mandiri

5.4. Penentuan SKS Matakuliah


Menentukan sks mata kuliah, dilakukan sebagai berikut :
1. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling
sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir
semester.
2. Perhitungan Sederhana waktu Belajar Total Mahasiswa Diploma 3/ D3 :
“Waktu belajar total mahasiswa selama 6 semester = (waktu 1 sks) x 108 sks
(minimum) x 16 minggu”
3. SKS Mata Kuliah :
“SKS mata kuliah = (Total waktu belajar mata kuliah : Waktu belajar total
mahasiswa selama 6 semester) x 108 sks

Penentuan SKS matakuliah, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :


37
38
A. Matakuliah Wajib Umum (MWU)

MK : AGAMA
CP : Dapat menjadi profesional dibidang rekayasa teknik listrik berlandaskan kaidah agama
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Kepercayaan 300 360 360 17,0
2 Perilaku dan nilai beragama 300 360 360 17,0
3 Kaidah toleransi beragama 300 360 360 17,0
Implementasi kaidah agama dalam keilmuan dan pandangan
4 300 360 360 17,0
ilmiah
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 0 68,0 2

MK : BAHASA INDONESIA
CP : Dapat berkomunikasi dengan bahasa indonesia yang baik, lisan maupun tulisan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Tata bahasa Indonesia 100 120 120 5,7
2 Penulisan proposal 150 180 180 850 22,7
3 Laporan dan pembuatan narasi 150 180 180 850 22,7
4 Metode presentasi 150 180 180 850 22,7
5 Metode berkomunikasi lisan 100 120 120 5,7
6 Tata krama berdialog 100 120 120 5,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 750 900 900 2550 85,0 2

39
MK : PANCASILA
CP : Dapat melaksanakan kehidupan profesional berlandaskan dasar negara pancasila
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Dasar negara 200 240 240 11,3
2 Idiologi pancasila 200 240 240 11,3
3 Perundang-undangan berbasis pancasila 200 240 240 11,3
4 Konteks rekayasa teknik dalam negara pancasila 200 240 240 11,3
5 Peran sebagai masyarakat ilmiah 200 240 240 11,3
6 Kontribusi energi listrik bagi masyarakat 200 240 240 11,3
Hak dan kewajiban warga negara dalam mengembangkan
7 200 240 240 11,3
ilmu pengetahuan
TOTAL WAKTU BELAJAR 1400 1680 1680 0 79,3 2

MK : KEWARGANEGARAAN
Mahasiswa dapat memahami Pancasila dan implementasinya, identitas nasional dan masyarakat madani,, demokrasi, hak dan kewajiban warga
CP : negara, konstitusi dan rule of law, hak asasi manusia, geopolitik, geostrategi, otonomi daerah, good governance dan globalisasi
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Pancasila dan Implementasinya 150 180 180 8,5
2 Identitas Nasional dan Masyarakat Madani 150 180 180 8,5
3 Demokrasi 150 180 180 8,5
4 Hak dan Kewajiban Warga Negara 150 180 180 8,5
5 Konstitusi dan Rule of Law 150 180 180 8,5
6 Hak Asasi Manusia 150 180 180 8,5
7 Geopolitik 150 180 180 8,5
8 Geostrategi 150 180 180 8,5
9 Otonomi Daerah 150 180 180 8,5
10 Good Govermance 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 0 85,0 2

40
MK : MATEMATIKA TERAPAN
Dapat memberikan dasar pengetahuan prinsip-prinsip dan metode-metode matematika yang diperlukan dan menerapkannya di bidang
CP :
terapan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sistem Bilangan 150 180 180 8,5
2 Bilangan Kompleks 200 240 240 11,3
3 Persamaan differential 200 240 240 11,3
4 Deret Fourier 200 240 240 11,3
5 Laplace transform 200 240 240 11,3
6 Aljabar linier 150 180 180 8,5
7 Sistem Integral 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 0 70,8 2

MK : FISIKA TERAPAN
CP : Dapat menganalisis fisika gerak dan fisika maknit
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Kecepatan dan percepatan (translasi, rotasi) 100 120 120 5,7
2 Gaya, momen, torsi, daya dan energi 100 120 120 5,7
3 Venomena bandul 100 120 120 5,7
4 Analisis vektor 100 120 120 5,7
5 Hukum Ohm dan hukum Faraday 150 180 180 170 11,3
6 Hukum coulomb, gaya cuolomb dan hukum gaus 150 180 180 170 11,3
7 Intensitas medan listrik, fluks listrik, dielektrik dan konduktor 150 180 180 8,5
8 Arus listrik, kerapatan arus listrik 150 180 180 170 11,3
9 Sifat maknet dan efek kemaknetan dari arus listrik 150 180 180 8,5
10 Gaya maknet, torsi maknet dan hukum induksi 150 180 180 8,5
11 Rangkaian maknetik, induktans diri dan induktans bersama 150 180 180 8,5
12 Energi dan kerapatan energi maknetik 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1600 1920 1920 510 99,2 2

41
MK : KIMIA & ILMU BAHAN LISTRIK
CP : Dapat mengeahui dan memahami sifat mekanis, sifat kimia,, sifat panas, konduktivitas panas
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sifat Bahan Isolator 100 120 120 5,7
2 Bahan Isolator 200 240 240 11,3
3 Sifat Bahan Konduktor 100 120 120 5,7
4 Bahan Kunduktor 200 240 240 170 14,2
5 Bahan Magnetik 200 240 240 170 14,2
7 Bahan Semi Konduktor 200 240 240 170 14,2
8 Bahan Super Konduktor 200 240 240 170 14,2
9 Serat Optik 100 120 120 5,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1300 1560 1560 680 85,0 2

MK : BAHASA INGGRIS TEKNIK


CP : Dapat menggunakan bhs inggris utk berkomunikasi lisan maupun tulisan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Tata bahasa inggris 150 180 180 8,5
2 Penulisan prop. dlm bhs inggris 200 240 240 11,3
3 Laporan dan pembuatan narasi 200 240 240 170 14,2
4 Metode presentasi 200 240 240 11,3
5 Metode berkomunikasi lisan 200 240 240 170 14,2
6 Tata krama berdialog 150 180 180 170 11,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 1100 1320 1320 510 70,8 2

42
B. Matakuliah Wajib Prodi (MWP) :

MK : DASAR TEKNOLOGI MEKANIK


CP : Dapat membuat komponen listrik dari logam (baja, aluminium), bahan pertinaks dan fiberglass
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Menggunakan alat ukur mekanik 340 5,7
2 Mengukur dan menandai pada plat baja 510 8,5
3 Menggambar pada plat baja 850 14,2
4 Mengebor, menggurinda dan mengamplas 1360 22,7
Membentuk plat baja/aluminium (menggergaji, mengikir,
5 1360 22,7
melobang, menekuk dan mengkountersink)
6 Mengelas 1360 22,7
7 Membuat komponen instalasi listrik 1530 25,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 0 0 0 7310 121,8 3

MK : KOMPUTER & PEMROGRAMAN


CP : Dapat menjalankan program aplikasi (ms office, bahasa C, visual basic dan matlab) pada sistem operasi window
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Pengoperasian sistem operasi Window 680 11,3
2 Pengoperasian ms office (word, excel, power point) 680 11,3
3 Pemrograman menggunakan bahasa C 1020 17,0
4 Pemrograman menggunakan Visual Basic 1020 17,0
Penggunaan program matlab untuk komputasi dan plot
5 1360 22,7
grafik serta Simulink
TOTAL WAKTU BELAJAR 0 0 0 4760 79,3 2

43
MK : RANGKAIAN LISTRIK
CP : Mampu Menganalisa, mengembangkan dan mengaplikasikan aturan rangkaian listrik dalam semua permasalahan yang berkaitan dengan
listrik DC maupun AC
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Konsep rangkaian listrik 50 60 60 2,8
2 Hukum ohm 150 180 180 510 17,0
3 Hukum kirchoff 150 180 180 510 17,0
4 Metoda analisis rangkaian 100 120 120 5,7
5 Teorema rangkaian 100 120 120 5,7
6 Dasar – dasar ac 100 120 120 5,7
7 Daya pada rangkaian RLC 100 120 120 510 14,2
8 Segitiga daya 100 120 120 510 14,2
9 Frekuensi kompleks dan fungsi transfer 100 120 120 5,7
10 Respon frekuensi dan resonansi 100 120 120 510 14,2
11 Rangkaian kopling magnetik 100 120 120 510 14,2
12 Rangkaian transien 100 120 120 510 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 3570 130,3 3

MK : PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)


CP : Dapat mengoperasikan PLC sebagai pengendali sistem listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Pengenalan PLC 50 60 60 2,8
2 Perangkat keras PLC dan pendukungnya 100 120 120 5,7
3 Modul I/O PLC 100 120 120 1020 22,7
4 Fungsi-fungsi PLC 100 120 120 1020 22,7
5 Pemrograman PLC (ladder dan listing) 50 60 60 1700 31,2
Aplikasi PLC (kendali urutan, interlock, kendali asutan,
7 50 60 60 1700 31,2
putaran dan kecepatan motor-motor listrik)
TOTAL WAKTU BELAJAR 450 540 540 5440 116,2 3

44
MK : ELEKTRONIKA ANALOG
CP : 1. Dapat menjelaskan karakteristik komponen elektronika
2. Dapat menjelaskan rangkaian elektronika yang menggunakan komponen aktif sebagai penyearah dan inverter
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Rangkaian dioda dan karakteristik V-I 100 120 120 170 8,5
2 Rangkaian penyearah 100 120 120 170 8,5
3 Rangkaian penyearah dengan penapis (filtering) 100 120 120 170 8,5
4 Penguatan transistor (common: basis, collector) 100 120 120 170 8,5
5 Hubungan darlington transistor 100 120 120 170 8,5
6 Rangkaian opersaional amplifier diferensial dan integral 100 120 120 170 8,5
7 Karakteristik V-I dan pengoperasian thyristor 100 120 120 170 8,5
8 Triac dan IGBT 100 120 120 170 8,5
9 Rangkaian inverter 100 120 120 170 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 900 1080 1080 1530 76,5 2

MK : INSTRUMENTASI & PENGUKURAN


CP : 1. Dapat mengoperasikan alat ukur dan melakukan pengkuran besaran listrik
2. Mampu memahami teori dan praktek APP (Alat Pengukur dan Pembatas)
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Teori APP 300 360 360 17,0
2 Pengertian alat ukur dan pengkuran 150 180 180 8,5
3 Jenis alat ukur listrik 150 180 180 8,5
4 Konstruksi alat ukur analog 150 180 180 8,5
5 Alat ukur digital 150 180 180 8,5
6 Osiloskop 150 180 180 8,5
7 Prinsip alat ukur dan pengoperasian 150 180 180 8,5
8 Skala dan pembacaan alat ukur 150 180 180 8,5
9 Kesalahan pada alat ukur 150 180 180 8,5
10 Sensitifitas alat ukur 150 180 180 8,5
11 Statistik pembacaan alat ukur 150 180 180 8,5
12 Praktikum penggunaan dan pembacaan alat ukur 1700 28,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 1800 2160 2160 1700 130,3 3

45
MK : MIKROKOTROLER
CP : Dapat mengoperasikan mikroprosesor sebagai pengendali sistem listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sistem dan arsitektur mikroprosesor 150 180 180 8,5
2 Sinyal pengendalian mikroprosesor 150 180 180 8,5
3 Input-output mikroprosesor 100 120 120 680 17,0
4 Periperial dan interface mikroprosesor 100 120 120 680 17,0
5 Desain/arsitek dan fungsi mikrokontroler 100 120 120 680 17,0
6 Input-output mikrokontroler 100 120 120 680 17,0
7 Pemrograman dan implementasi mikrokotroler 100 120 120 680 17,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 800 960 960 3400 102,0 2

MK : GAMBAR TEKNIK LISTRIK


CP : Dapat menggambar sistem kelistrikan sesuai standar menggunakan program aplikasi
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Standar penggambaran dan ukuran kertas gambar 100 120 120 5,7
2 Penggunaan garis gambar 100 120 120 5,7
3 Proyeksi (eropah, amerika) 100 120 120 5,7
4 Bukaan, arsiran dan sobekan 100 120 120 5,7
5 Penggunaan program aplikasi (ms visio, autocad electrical) 50 60 60 510 11,3
6 Penggambaran instalasi listrik sederhana 50 60 60 680 14,2
7 Penggambaran instalasi motor-motor listrik 50 60 60 680 14,2
8 Penggambaran desain JTR/SR 50 60 60 680 14,2
9 Penggambaran desain JTM/gardu 50 60 60 680 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 650 780 780 3230 90,7 2

46
MK : ELEKTRONIKA DIGITAL
CP : 1. Dapat menjelaskan dan menganalisis rangkaian digital
2. Dapat mengeksekusi operasi aritmatika dengan rangkaian logika
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sistem bilangan dan opersi aljabarnya 150 180 180 8,5
2 Analisis gerbang logika 150 180 180 8,5
Analisis konfigurasi gerbang dengan aljabar boole dan peta
3 150 180 180 8,5
karnaugh
4 Rangkaian aritmatika 150 180 180 1360 31,2
5 Teknik pencacah 150 180 180 1360 31,2
6 Register dan memory 150 180 180 1360 31,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 900 1080 1080 4080 119,0 3

MK : INSTALASI LISTRIK I
CP : Dapat menghitung kualifikasi bahan instalasi dan memasang instalasi penerangan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Persyaratan umum 100 120 120 5,7
2 Standar instalasi nasional dan internasional 100 120 120 5,7
3 Jenis-jenis kabel dan penggunaannya/penempatannya 100 120 120 5,7
4 Perhitungan kuat hantar arus kawat dan gawai hubung 150 180 180 8,5
5 Jenis instalasi dalam gedung 100 120 120 5,7
6 Sistem pentanahan dan penangkal petir 150 180 180 8,5
7 Sifat-sifat instalasi di luar gedung 100 120 120 5,7
8 Praktek mata itik 1360 22,7
9 Praktek instalasi papan 1530 25,5
10 Praktek instalasi sudomo 1700 28,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 800 960 960 4590 121,8 3

47
MK : ELEKTRONIKA DAYA
CP : Dapat menjelaskan dan mengoperasikan rangkaian elektronika daya sebagai kendali energi
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Penyearah tak terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
2 Penyearah terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
3 Fungsi konverter thyristor 3fasa (sebagai penyearah dan inverter)300 360 360 17,0
4 Pengendalian tegangan dengan konverter thyristor 3fasa 200 240 240 680 22,7
5 Pengendalian frekuensi (cycloconverter) 200 240 240 680 22,7
6 Pengendali tegangan dengan PWM 200 240 240 680 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 2040 119,0 3

MK : SISTEM PROTEKSI
CP : 1. Dapat merencanakan sistem proteksi pada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga
2. Mampu memahami teori dan praktek kubikasi 20 kV
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Pendahuluan 50 60 60 2,8
2 Perhitungan Arus Hubungan Singkat 100 120 120 5,7
3 Circuit Breaker dan Fuse 100 120 120 5,7
4 Rele Proteksi 100 120 120 5,7
5 Over Current Relay 100 120 120 5,7
6 Rele Differential 100 120 120 5,7
7 Distance Relay 100 120 120 5,7
8 Relay Pilot 100 120 120 5,7
9 Proteksi Tegangan Lebih, Arus Bocor dan Surja Hubung 100 120 120 1020 22,7
10 Pengenal kubikel 20kV 100 120 120 1020 22,7
11 Ophar kubikel 20kV 100 120 120 1020 22,7
12 Pengenalan proteksi kubikel 20kV 100 120 120 1020 22,7
13 Batere DC control power supplay 100 120 120 1020 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 5100 155,8 3

48
MK : ELEKTRONIKA DAYA
CP : Dapat menjelaskan dan mengoperasikan rangkaian elektronika daya sebagai kendali energi
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Penyearah tak terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
2 Penyearah terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
3 Fungsi konverter thyristor 3fasa (sebagai penyearah dan inverter)300 360 360 17,0
4 Pengendalian tegangan dengan konverter thyristor 3fasa 200 240 240 680 22,7
5 Pengendalian frekuensi (cycloconverter) 200 240 240 680 22,7
6 Pengendali tegangan dengan PWM 200 240 240 680 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 2040 119,0 3

MK : MESIN-MESIN LISTRIK
CP : Dapat menjelaskan dan menganalisis penggunaan mesin-mesin listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Konsep dasar 100 120 120 5,7
2 Sistem penggerakan listrik 150 180 180 8,5
3 Dinamika pengerakan listrik 150 180 180 8,5
4 Karakteristik motor DC 150 180 180 8,5
5 Karakteristik generator DC 150 180 180 8,5
6 Karakteristik motor AC 150 180 180 8,5
7 Sistem pengasutan 150 180 180 8,5
8 Prinsip kerja generator singkron 150 180 180 8,5
9 Sistem exitasi Generator singkron 150 180 180 8,5
10 Sistem singkron generator 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1450 1740 1740 0 82,2 2

49
MK : KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
CP : 1. Mampu memahami tentang SOP dan penerapan K2/K3 dan penerapannya pada pelaksanaan kegiatan bidang dsitribusi.
2. Dapat memenuhi standar kesehatan dalam melakukan pekerjaan listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 SOP 150 180 180 8,5
2 Penerapan K2/K3 150 180 180 8,5
3 Standar keselamatan kerja 150 180 180 8,5
4 Simbo/marka keselamatan kerja 150 180 180 8,5
5 Bahaya pekerjaan listrik 150 180 180 8,5
6 Aturan-aturan terkait K3 150 180 180 8,5
7 Bahaya dan pengamanan tegangan sentuh 150 180 180 8,5
8 Kesehatan dalam bekerja 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 0 68,0 2

MK : TRANSFORMATOR
CP : Dapat menjelaskan prinsip rangkaian magnet, menggunakan hukum dan metode analisa rangkaian, dan penerapannya dalam transformator
1 phasa & 3 phasa beserta aplikasinya
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Transformator Satu fasa 500 600 600 28,3
2 Sistem pendinginan transformator 200 240 240 11,3
3 Transformator tiga fasa 200 240 240 11,3
4 Hubungan transformator tiga fasa 200 240 240 11,3
5 Operasi paralel transformator tiga fasa 200 240 240 11,3
6 Praktikum pengujian beban nol 850 14,2
7 Praktikum pengujian hubung singkat 850 14,2
8 Praktikum polaritas transformator 850 14,2
9 Praktikum hubungan transformator tiga fasa 850 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 1300 1560 1560 3400 130,3 3

50
MK : PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
CP : 1. Dapat menjelaskan jenis pembangkitan energi listrik konvensional dan terbarukan
2. Dapat menjelaskan kelengkapan gedung pembangkit (power house )
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Jenis, karateristik dan daya yang dihasilkan oleh pembangkit
tenaga listrik konvensional (PLTD, PLTA, PLTG, PLTU, 700 840 840 39,7
PLTGU)
2 Jenis, karakteristik dan daya yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik energi terbarukan (angin, laut, matahari, 700 840 840 39,7
biogas)
3 Power House dan kelengkapannya 300 360 360 17,0
4 Prakttek operasi pembangkit 1700 28,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 1700 2040 2040 1700 124,7 3

MK : KENDALI ALTERNATOR
CP : Dapat menjelaskan proses pengendalian tegangan dan daya untuk generator dengan penggerak motor diesel
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Genset diesel 150 180 180 8,5
2 Kendali tegangan 150 180 180 1700 36,8
3 Jenis-jenis eksitasi 150 180 180 8,5
4 Konstruksi eksitasi 150 180 180 8,5
5 Analisis model AVR 150 180 180 8,5
6 Regulasi tegangan generator 150 180 180 8,5
7 Kendali daya generator 150 180 180 1700 36,8
8 Persyaratan isolasi generator 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 3400 124,7 3

51
MK : SISTEM KENDALI
CP : Dapat menganalisis kendali otomatis menggunakan teori kendali
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Model konvensional sistem kontrol (open loop, close loop) 200 240 240 11,3
2 Fungsi alih; diagram blok kendali sistem 200 240 240 11,3
3 Pemodelan sistem fisik 200 240 240 11,3
4 Grafik aliran sinyal 200 240 240 1700 39,7
5 Model matematik sistem dinamik 200 240 240 11,3
6 Analisis respon transien (sistem orde 1 dan orde 2) dan
200 240 240 11,3
kesalahan keadaan tunak
7 Kontrol PID 200 240 240 11,3
8 Tempat kedudukan akar-akar 200 240 240 11,3
9 Analisis kestabilan sistem 200 240 240 11,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 1800 2160 2160 1700 130,3 3

52
MK : INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL
CP : Dapat memasang instalasi penerangan dan instalasi daya pada gedung komersial indoor maupun outdoor
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Instalasi cahaya umtuk gedung kantor, mall, bank 150 180 180 8,5
2 Instalasi daya 150 180 180 8,5
3 Penggunaan peralatan dan kabel untuk instalasi di luar gedung 150 180 180 8,5
4 Perancangan panel untuk instalasi gedung 100 120 120 5,7
5 Perhitungan pencahayaan sesuai fungsi ruang/gedung, 100 120 120 5,7
6 AMR (pengenalan) 100 120 120 5,7
7 P2TL(system proteksi) 100 120 120 5,7
8 Listrik Prabayar 100 120 120 5,7
9 Wiring 100 120 120 5,7
10 Praktek otomasi gedung bertingkat 100 120 120 1700 34,0
11 Praktek pemasangan instalasi di luar gedung 100 120 120 1700 34,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 3400 127,5 3

53
MK : SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
CP : 1. Mampu memahami teori dan praktek JTM (Jaringan Tegangan Menengah).
2. Dapat memasang instalasi gardu dan jaringan pada sistem distribusi tegangan menengah
3. Mampu memahami teori dan praktek JTR (Jaringan Tegangan Rendah)
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Teori JTM. 100 120 120 5,7
2 Teori & praktek gardu distribusi 100 120 120 5,7
3 Klasifikasi tegangan menengah 100 120 120 5,7
4 Standar isolasi dan keamanan untuk tegangan menengah 100 120 120 5,7
5 Jaringan distribusi tegangan menengah (saluran udara, saluran bawah
100 tanah120
dan saluran
120
bawah laut) 5,7
6 Gardu tegangan menengah 100 120 120 5,7
7 Sistem pentanahan dan penangkal petir untuk sistem tegangan menengah
100 120 120 5,7
8 Gardu sistem tegangan menengah 100 120 120 5,7
9 Sistem pengaman pada gardu sistem tegangan menengah 100 120 120 5,7
10 Teori & praktek JTR (Jaringan tegangan rendah): 100 120 120 1700 34,0
11 Praktek pemasangan kabel untuk sistem tegangan menengah 100 120 120 1700 34,0
12 Praktek merakit panel gardu distribusi 100 120 120 1700 34,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 5100 153,0 3

MK : M & R MESIN LISTRIK


CP : Dapat memperbaiki generator AC, motor AC/DC dan transformator las
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Jenis gulungan armatur mesin AC dan DC 150 180 180 8,5
2 Model kumparan medan mesin AC dan DC 150 180 180 8,5
3 Sistem eksitasi generator sinkron 150 180 180 8,5
4 Konstruksi transformator las 150 180 180 8,5
5 Praktek menggulung kumparan medan mesin AC dan DC 1360 22,7
6 Praktek menggulung kumparan armatur mesin AC dan DC 1360 22,7
7 Praktek memperbaiki trafo las 1360 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 600 720 720 4080 102,0 2

54
MK : INSTALASI LISTRIK II
CP : Dapat menghitung kualifikasi bahan instalasi dan memasang instalasi penerangan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Persyaratan umum 100 120 120 5,7
2 Standar instalasi nasional dan internasional 150 180 180 8,5
3 Jenis-jenis kabel dan penggunaannya/ penempatannya 250 300 300 14,2
4 Perhitungan kuat hantar arus kawat dan gawai hubung 250 300 300 14,2
Jenis instalasi dalam gedung (tempel, didalam dinding/lantai,
5 250 300 300 14,2
menggunakan rak kabel)
6 Sistem pentanahan dan penangkal petir 250 300 300 14,2
7 Sifat-sifat instalasi di luar gedung 250 300 300 14,2
8 Praktek Instalasi 3400 56,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 3400 141,7 3

MK : SISTEM PENDINGIN
CP : 1. Dapat memasang dan merawat sistem pendingin
2. Dapat merakit AC window
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Prinsip sistem pendingin 100 120 120 5,7
2 Jenis konstruksi sistem pendingin (AC tunggal, sentral, dll) 100 120 120 5,7
3 Pemasangan sistem pendingin AC 100 120 120 5,7
4 Perawatan lemari es/ frezes 100 120 120 5,7
5 Merakit sistem pendingin sederhana 100 120 120 5,7
6 Praktek pemasangan AC 1360 22,7
7 Praktek Perawatan AC, lemari es/freezer 1360 22,7
8 Praktek merakit AC window 1360 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 500 600 600 4080 96,3 2

55
MK : TEKNOPRENEURSHIP
CP : 1. Mampu memahami regulasi-regulasi terkait ketenagalistrikan dan standar kompetensi yang diperlukan bagi Pegawai distribusi dengan baik.
2. Mampu memahami proses bisnis niaga
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Regulasi 250 300 300 14,2
2 Pengenalan proses bisnis Distribusi 250 300 300 14,2
3 Pengenalan proses bisnis niaga TTL 250 300 300 14,2
4 Pengenalan layanan1 ( Pelayanan pelanggan & PDL) 250 300 300 14,2
5 Pengenalan layanan 2 (Baca Meter & billing 250 300 300 14,2
6 Pengenalan layanan 3 (Penagihan & Pengawasan kredit) 250 300 300 14,2
7 P2TL 250 300 300 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 1750 2100 2100 0 99,2 2

MK : MANAJEMEN PROYEK LISTRIK


CP : Dapat mengajukan penawaran, mengatur dan melaksanakan proyek listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Regulasi 250 300 300 14,2
2 Pengenalan proses bisnis Distribusi 250 300 300 14,2
3 Pengenalan proses bisnis niaga TTL 250 300 300 14,2
4 Pengenalan layanan1 ( Pelayanan pelanggan & PDL) 250 300 300 14,2
5 Pengenalan layanan 2 (Baca Meter & billing 250 300 300 14,2
6 Pengenalan layanan 3 (Penagihan & Pengawasan kredit) 250 300 300 14,2
7 P2TL 250 300 300 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 1750 2100 2100 0 99,2 2

56
C. Matakuliah Wajib Khusus (MWK)

MK : PRAKTEK KERJA INDUSTRI


CP : Dapat mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh selama di kampus, dalam kerja dunia industri
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Instalasi penerangan 8000 133,3
2 Instalasi motor-motor listrik 8000 133,3
3 Perwatan mesin-mesin listrik 8000 133,3
4 Instalasi Gardu TM 20kV 8000 133,3
5 Instalasi Gedung Komersial 8000 133,3
6 Instalasi listrik pada area pertambangan 8000 133,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 0 0 0 48000 800,0 18

MK : TUGAS AKHIR
CP : Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, dalam bentuk penulisan karya ilmiah tugas akhir
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sesuai judul tugas akhir setiap mahasiswa 15000 250,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 0 0 0 15000 250,0 6

57
5.5 Matrix Bahan Kajian
Tabel 5.4 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Sikap Dari SNPT
MATA KULIAH

MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS

PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG

OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL

KENDALI ALTERNATOR

MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK

KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN

RANCANGAN LISTRIK

M & R MESIN LISTRIK


KIMIA & ILMU BAHAN

TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK

KONTROLLER (PLC)

INSTALASI LISTRIK I

INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER

SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA

DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN SIKAP LULUSAN PRODI D3

INSTRUMENTASI &

TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI

INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK

SISTEM KENDALI
BAHASA INGGRIS

KESEHATAN DAN

TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN

PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN

PENGUKURAN
MATEMATIKA

KOMPUTER &
TEKNIK LISTRIK

TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA

MEKANIK
TERAPAN

INDUSTRI
LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK
TEKNIK
AGAMA

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha


1 Esa dan mampu menunjukkan sikap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
religius.

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan


2 dalam menjalankan tugas berdasarkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
agama, moral dan etika.

Berkontribusi dalam peningkatan mutu


3 kehidupan bermasyarakat, berbangsa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan bernegara berdasarkan Pancasila.
Berperan sebagai warganegara yang
bangga dan cinta tanah air, memiliki
4 nasionalisme serta rasa tanggung jawab √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pada negara dan bangsa serta turut
menjaga perdamaian dunia.
Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan
5
serta pendapat atau temuan orisinal
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
orang lain.
Bekerja sama dan memiliki kepekaan
6 sosial serta kepedulian terhadap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
masyarakat dan lingkungan.

Taat hukum dan disiplin dalam


7
kehidupan masyarakat dan bernegara.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Menginternalisasi nilai, norma dan etika


8
akademik.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Menunjukkan sikap bertanggungjawab
9 atas pekerjaan di bidang keahliannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
secara mandiri.
Menginternalisasi semangat
10 kemandirian, kejuangan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kewirausahaan.

58
Tabel 5.5 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Penguasaan Pengetahuan Lulusan Prodi
MATA KULIAH

MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS

PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG

OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL

KENDALI ALTERNATOR

MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK

KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN

RANCANGAN LISTRIK

M & R MESIN LISTRIK


KIMIA & ILMU BAHAN

TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK

KONTROLLER (PLC)

INSTALASI LISTRIK I

INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER

SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA

DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN PENGUASAAN PENGETAHUAN

INSTRUMENTASI &

TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI

INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK
BAHASA INGGRIS

SISTEM KENDALI
KESEHATAN DAN

TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN

PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN

PENGUKURAN
MATEMATIKA

KOMPUTER &
LULUSAN PRODI D3 TEKNIK LISTRIK

TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA

MEKANIK
TERAPAN

INDUSTRI
LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK
TEKNIK
AGAMA

Menguasai pekerjaan kelistrikan


berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah
1 maupun belum baku dengan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
menganalisis data, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur.
Menguasai konsep teoritis bidang
kelistrikan secara umum, serta
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mampu memformulasikan
penyelesaian masalah prosedural.
Mampu mengelola kelompok kerja
3 dan menyusun laporan tertulis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
secara komprehensif.
Bertanggung jawab pada pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tanggung
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
jawab atas pencapaian hasil kerja
kelompok
Menguasai prosedur dan standar
kerja (SOP) konstruksi bangunan
jalan dan jembatan di area
praktikum, studio dan kegiatan
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
laboratorium dengan
mengaplikasikan prinsip sistem
keamanan dan kesehatan kerja dan
lingkungan (SMK3L).

59
Tabel 5.6 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Keterampilan Umum Dari SNPT
MATA KULIAH

MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS

PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG

OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL

KENDALI ALTERNATOR

MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK

KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN

RANCANGAN LISTRIK

M & R MESIN LISTRIK


KIMIA & ILMU BAHAN

TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK

KONTROLLER (PLC)

INSTALASI LISTRIK I

INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER

SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA

DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM

INSTRUMENTASI &

TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI

INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK

SISTEM KENDALI
BAHASA INGGRIS

KESEHATAN DAN

TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN

PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN

PENGUKURAN
MATEMATIKA

KOMPUTER &
LULUSAN PRODI D3 TEKNIK LISTRIK

TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA

MEKANIK
TERAPAN

INDUSTRI
LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK
TEKNIK
AGAMA

Mampu menerapkan pemikiran logis,


kritis, inovatif, bermutu, dan terukur
dalam melakukan pekerjaan yang
1
spesifik di bidang keahliannya serta
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sesuai dengan standar kompetensi kerja
bidang yang bersangkutan.
Mampu menunjukkan kinerja mandiri,
2
bermutu dan terukur.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya dalam rangka menghasilkan
3 prototype, prosedur baku, desain atau √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
karya seni, menyusun bahan kajiannya
dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi
desain, atau esai seni, dan
mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi.
Mampu mengambil keputusan secara
tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain, persyaratan
4
keselamatan dan keamanan kerja dalam
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
melakukan supervisi dan evaluasi pada
pekerjaannya.
Mampu memelihara dan
mengembangkan jaringan kerja sama
5
dan hasil kerja sama di dalam maupun di
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
luar lembaganya.
Mampu bertanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada
di bawah tanggungjawabnya.
Mampu melakukan proses evaluasi diri
terhadap kelompok kerja yang berada
7 dibawah tanggung jawabnya, dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri.
mampu mendokumentasikan,
menyimpan, mengamankan, dan
8 menemukan kembali data untuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.

60
Tabel 5.7 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Keterampilan Umum Dari SNPT
MATA KULIAH

MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS

PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG

OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL

KENDALI ALTERNATOR

MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK

KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN

RANCANGAN LISTRIK

M & R MESIN LISTRIK


KIMIA & ILMU BAHAN

TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK

KONTROLLER (PLC)

INSTALASI LISTRIK I

INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER

SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA

DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN KETERAMPILAN KHUSUS

INSTRUMENTASI &

TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI

INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK

SISTEM KENDALI
BAHASA INGGRIS

KESEHATAN DAN

TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN

PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN

PENGUKURAN
MATEMATIKA

KOMPUTER &
LULUSAN PRODI D3 TEKNIK LISTRIK

TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA

MEKANIK
TERAPAN

INDUSTRI
LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK

LISTRIK
TEKNIK
AGAMA

Mampu menerapkan matematika


terapan, sains alam (fisika, kimia),
sains rekayasa dan prinsip rekayasa
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
untuk melakukan pemasangan,
perawatan dan perbaikan sistem
kelistrikan.

Mampu merumuskan esensi


pemasangan, perawatan dan
2 perbaikan sistem kelistrikan sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan Standar Indonesia dan/atau
Standar Internasional.

Mampu memasangan, merawat dan


memperbaiki sistem kelistrikan dengan
3 mempertimbangkan faktor-faktor √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan
keselamatan publik dan lingkungan

Mampu melaksanakan proses


pemasangan, perawatan dan perbaikan
sistem kelistrikan dengan
memperhatikan kesehatan dan
4
keselamatan publik, serta menerapkan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
sistem manajemen, keselamatan,
kesehatan kerja, dan lingkungan
(SMK3L).

Mampu menerapkan prinsip


manajerial pelaksanaan (biaya,
5 mutu, waktu) sesuai dokumen √ √ √ √ √ √ √
kontrak, dokumentasi (arsip) dan
aspek hukum yang berlaku

Mampu menghasilkan laporan


6 kemajuan pekerjaan (mingguan dan √ √ √
bulanan).
Mampu memanfaatkan teknologi
7 piranti lunak dalam melaksanakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pekerjaan sistem kelistrikan.

61
5.6 Penetapan Mata Kuliah Dan Penetapan Beban Sks

Dalam penyusunan kurikulum untuk mencapai kompetensi/capaian pembelajaran


yang ditetapkan bahan kajian sebagi pembentuk mata kuliah yang telah ditetapkan
yang merupakan suatu bangunan ilmu, teknologi, obyek yang dipelajari dan
menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan inti
keilmuan suatu program studi serta bidang kajian yang akan dikembangkan untuk
kebutuhan masyarakat pada masa akan datang.

Penyusunan kurikulum dual system ini , merupakan tuntutan dunia kerja dan
profesionalisme serta perubahan peraturan yang mengatur tentang kurikulum
perguruan tinggi. Penyusunan kurikulum juga mengacu ke profil lulusan
yang mengacu pada treasure studi dan SKKNI ( Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan KKNI khususnya lulusan Program D3 Terapan harus
mempunyai kualifikasi level 5.

Hasil Kajian mata kuliah tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.3. Mata kuliah
merupakan bungkus sebuah bahan kajian yang terkait dengan learning outcomes
lulusan yang akan dicapai oleh suatu institusi pendidikan. Sebuah bahan kajian dapat
dipecah kedalam beberapa bentuk mata kuliah dan satu mata kuliah dapat juga
digunakan/mendukung beberapa kajian yang berbeda. Suatu mata kuliah dapat
dibentuk berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

 Adanya keterkaitan yang erat antara bahan kajian yang bila dipelajari secara
terintegrasi diperkirakan akan lebih baik hasilnya;
 Aadanya pertimbangan konteks ke ilmuan, dimana mahasiswa akan menguasai
suatu makna keilmuan dalam konteks tertentu;
 Adanya metode pembelajaran yang tepat yang menjadikan pencapaian kompetensi
lebih efektif dan efisien serta berdampak positif pada mahasiswa bila suatu
bahan kajian dipelajari secara komprehensif dan terintegrasi.

Satuan kredit semester (SKS) merupakan waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa
untuk mencapai kompetensi tertentu, dengan melalui suatu bentuk pembelajaran dan
bahan kajian tertentu. Penetapan beban sks pada pendidikan politeknik didasarkan
pada aturan yang belaku yaitu sesuai Peraturan Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi serta dilakukan secara simultan dengan mengacu pada beberapa variabel
berikut :

a. Tingkat kemampuan/capaian pemeblajaran yang ingin dicapai;


b. Tingkat keluasan dan kedalaman bahan kajian yang dipelajari;

62
c. Cara/strategi pembelajaran yang akan diterapkan;
d. Letak semester suatu kegiatan pembelajaran dilakukan; dan
e. Perbandingan terhadap keseluruhan beban studi di satu semester

Adapun perhitungan SKS ditetapkan sebagai berikut :

1. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu
kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam
proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya
pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler
di suatu program studi.
2. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling
sedikit 16 (enambelas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir
semester.
3. Paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma, program diploma
tiga, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks;
4. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri
atas:
a. Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;
b. Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester; dan
c. Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
5. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau
proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu
per semester.

5.7 Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum berdasarkan semester dibagi sebagai menjadi 8 semester, dengan


perincian sebagai berikut ;
1. Pembelajaran di kampus 5 semester
2. Pembelajaran magang pada industri 2 semester
3. Satu semester tahap penyelesaian studi di kampus.

Jumlah SKS sebagai berikut

63
No Semester Jumlah Sks Jam Pembelajaran
1 I 20 49,5
2 II 20 46,7
3 III 20 45,7
4 IV 20 53,6
5 V 18 51
6 VI 14 32,7
Jumlah Total 112 279,3

Sebaran mata kuliah/ struktur kurikulum per semester seperti yang terdapat pada
Tabel 3.4 untuk kurikulum rancangan program dual system , dan jejaring mata kuliah
bisa dilihat Pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 1
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 FISIKA TERAPAN 2 1 1 4.7 1.8 2.8
2 MATEMATIKA TEKNIK 2 2 0 3.7 3.7 0
3 RANGKAIAN LISTRIK 3 2 1 6.5 3.7 2.8
4 ELEKTRONIKA ANALOG 2 1 1 4.7 1.8 2.8
5 KIMIA & ILMU BAHAN LISTRIK 2 1 1 4.7 1.8 2.8
6 BAHASA INGGRIS TEKNIK 2 1 1 4.7 1.8 2.8
7 INSTRUMENTASI & PENGUKURAN 2 1 2 7.5 1.8 5.7
8 DASAR TEKNOLOGI MEKANIK 3 0 3 8.5 0 8.5
9 GAMBAR TEKNIK LISTRIK 2 1 1 4.7 1.8 2.8
JUMLAH 20 10 11 49.5 18.3 31.2

SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 2
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 MIKROKONTROLER 2 1 1 4.7 1.8 2.8
2 INSTALASI LISTRIK I 3 1 2 7.5 1.8 5.7
3 RANCANGAN LISTRIK 3 1 2 7.5 1.8 5.7
4 ELEKTRONIKA DIGITAL 2 1 1 4.7 1.8 2.8
5 KOMPUTER & PEMROGRAMAN 2 0 2 5.7 0 5.7
6 KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN 2 2 0 3.7 3.7 0
7 MESIN-MESIN LISTRIK 3 2 1 6.5 3.7 2.8
8 ELEKTRONIKA DAYA 3 2 1 6.5 3.7 2.8
JUMLAH 20 10 10 46.7 18.3 28.3

SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 3
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 TRANSFORMATOR 3 2 1 6.5 3.7 2.8
2 PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK 3 2 1 6.5 3.7 2.8
3 PROGRAMMABLE LOGIC KONTROLLER (PLC) 3 1 2 7.5 1.8 5.7
4 MANAJEMEN PROYEK LISTRIK 2 2 0 3.7 3.7 0
5 SISTEM PROTEKSI 3 2 1 6.5 3.7 2.8
6 INSTALASI LISTRK II 3 1 2 8.5 3 5.7
7 SISTEM KENDALI 3 2 1 6.5 3.7 2.8
JUMLAH 20 12 8 45.7 23.0 22.7

64
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 4
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 BAHASA INDONESIA 2 1 1 4.7 1.8 3
2 INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL 3 1 2 8.5 3 5.7
3 SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 3 1 2 7.9 2 5.7
4 INSTALASI & OTOMATISASI INDUSTRI 3 1 2 7.9 2 5.7
5 INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3 1 2 7.9 2 5.7
6 M & R MESIN LISTRIK 2 0 2 5.7 0 5.7
7 SISTEM PENDINGIN 2 0 2 5.7 0 5.7
8 KENDALI ALTERNATOR 2 0 2 5.7 0 5.7
JUMLAH 20 5 15 53.8 11.3 42.5

SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 5
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK

1 PRAKTEK KERJA INDUSTRI : 18 0 18 51 0 51

JUMLAH 18 0 18 51 0 51

SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 6
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 AGAMA 2 2 0 3.7 3.7 0
2 PANCASILA 2 2 0 3.7 3.7 0
3 KEWARGANEGARAAN 2 2 0 3.7 3.7 0
4 TEKNOPRENEURSHIP 2 2 0 3.7 3.7 0
5 TUGAS AKHIR 6 0 6 17 0 17
JUMLAH 14 8 6 31.7 14.7 17

TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK


JUMLAH SKS & JAM 112 45 68 278.3 85.6 192.7
PRESENTASE 100% 40.2% 60.7% 100% 30.8% 69.2%

65
5.8 Jejaring Matakuliah

Gambar 3.1 Jejaring matakuliah

66
5.9 Silabus Matakuliah

MATAKULIAH WAJIB UMUM (MWU)

PANCASILA: KIMIA & ILMU BAHAN LISTRIK : FISIKA TERAPAN:


Learning outcome: Learning outcome: Learning outcome:
 Mampu mengimplementasikan dan  Dapat mengeahui dan  Dapat menganalisis fisika gerak
melestarikan nilai-nilai Pancasila memahami sifat mekanis, sifat dan fisika maknit
dalam realitas kehidupan. kimia,, sifat panas, Pokok bahasan:
 Memiliki karakter ilmuwan dan konduktivitas panas - Kecepatan dan percepatan
profesional pancasilais yang Pokok bahasan: (translasi, rotasi)
memiliki komitmen atas - Sifat Bahan Isolator - Gaya, momen, torsi, daya dan
kelangsungan hidup dan kejayaan - Bahan Isolator energi
Negara Kesatuan Republik - Sifat Bahan Konduktor - Venomena bandul
Indonesia. - Bahan Kunduktor - Analisis vektor
Pokok bahasan: - Bahan Magnetik - Hukum coulomb, gaya cuolomb
- Landasan dan Tujuan Pendidikan - Bahan Semi Konduktor dan hukum gaus
Pancasila - Bahan Super Konduktor - Intensitas medan listrik, fluks
- Pancasila dalam Konteks Sejarah - Serat Optik listrik, dielektrik dan konduktor
Perjuangan Bangsa - Arus listrik, kerapatan arus listrik
- Ketuhanan Yang Maha Esa AGAMA: - Sifat maknet dan efek
- Kemanusiaan yang Adil dan Learning outcome: kemaknetan dari arus listrik
Beradab  Dapat menjadi profesional - Gaya maknet, torsi maknet dan
- Persatuan Indonesia dibidang rekayasa teknik hukum induksi
- Kerakyatan dan Dipimpin oleh listrik berlandaskan kaidah - Rangkaian maknetik, induktans
Hikmat Kebijaksanaan dalam agama diri dan induktans bersama
Permusyawaratan/Perwakilan Pokok bahasan: - Energi dan kerapatan energi
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat - Kepercayaan maknetik
Indonesia - Perilaku dan nilai beragama
- Pancasila sebagai Filsafat MATEMATIKA TEKNIK:
- Kaidah toleransi beragama; Learning outcome:
- Pancasila sebagai Etika Politik
- Pancasila sebagai Ideologi Nasional
implementasi kaidah agama • Dapat memberikan dasar
- Pancasila sebagai Pembentuk Moral dalam keilmuan dan pandangan pengetahuan prinsip-prinsip dan
Bangsa ilmiah metode-metode matematika yang
- Pancasila dalam Konteks diperlukan dan menerapkannya di
Ketatanegaraan RI BAHASA INGGRIS TEKNIK: bidang teknik
- Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Learning outcome: Pokok bahasan:
Dalam Masyarakat Berbangsa dan - Sistem Bilangan (Desimal, Biner, Oktal,
 Dapat menggunakan bhs inggris utk
Bernegara dan Heksadesimal)
berkomunikasi lisan maupun tulisan
Pokok bahasan: - Bilangan Kompleks (Aljabar Bilangan
KEWARGANEGARAAN:
- Tata bahasa inggris Kompleks, Bidang Kompleks,
Learning outcome:
- Penulisan prop. dlm bhs inggrisPersamaan Kompleks, Fungsi
 Mahasiswa dapat memahami Algoritma Kompleks, Pangkat dan
- Laporan dan pembuatan narasi
Pancasila dan implementasinya, Akar Kompleks, Penerapan Bil.
- Metode presentasi
identitas nasional dan masyarakat - Metode berkomunikasi lisan Kompleks dalam Bidang Elektro)
madani,, demokrasi, hak dan - Tata krama berdialog - Persamaan differential (PD dan
kewajiban warga negara, konstitusi Solusinya, PD Order Pertama, PD
dan rule of law, hak asasi manusia, Linear Order Pertama dan Bernoulli)
BAHASAN INDONESIA : - Deret Fourier (fungsi periodik, deret
geopolitik, geostrategi, otonomi Learning outcome: fourier, deret sinus, deret cosinus,
daerah, good governance dan  Dapat berkomunikasi dengan integral Fourier)
globalisasi. bahasa indonesia yang baik, - Laplace transform (Laplace transform,
Pokok bahasan: lisan maupun tulisan invers transform, unit step function,
- Pancasila dan Implementasinya Pokok bahasan: fungsi periodik)
- Identitas Nasional dan Masyarakat - Aljabar linier (operasi, vektor-n, ruang
- Tata bahasa Indonesia
Madani vektor, matriks, aljabar matriks,
- Penulisan proposal sistem persamaan linier, nilai eigen,
- Demokrasi - Laporan dan pembuatan narasi vektor eigen)
- Hak dan Kewajiban Warga Negara - Metode presentasi - Sistem Integral (Integral rangkap,
- Konstitusi dan Rule of Law

67
- Hak Asasi Manusia - Metode berkomunikasi lisan menghitung integral Rangkap,
- Geopolitik, Geostrategi,Otonomi Tata krama berdialog Menghitung Luasan Bidang Dalam
Daerah, Good Govermance Integral, Volume Benda, Momen
Inersia, Koordinat Polar, Luasan
Permukaan Bidang Lengkung, Integral
Rangkap Tiga)

MATAKULIAH WAJIB PRODI (MWP)


INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN: RANGKAIAN LISTRIK: ELEKTRONIKA ANALOG:
Learning outcome: Learning outcome: Learning outcome:
 Dapat mengoperasikan alat ukur dan  Mampu Menganalisa,  Dapat menjelaskan
melakukan pengkuran besaran listrik mengembangkan dan mengaplikasikan karakteristik komponen
 Mampu memahami teori dan aturan rangkaian listrik dalam semua elektronika
praktek APP (Alat Pengukur dan permasalahan yang berkaitan dengan  Dapat menjelaskan
Pembatas) listrik DC maupun AC rangkaian elektronika
Poko bahasan: Pokok bahasan: yang menggunakan
- Teori APP : - Konsep rangkaian listrik komponen aktif sebagai
- SR APP - Hukum ohm penyearah dan inverter
- APP 1 fasa - Hukum kirchoff Pokok bahasan:
- APP 3 fasa - Metoda analisis rangkaian - Rangkaian dioda dan
- Pengertian alat ukur dan pengkuran - Teorema rangkaian karakteristik V-I
- Jenis alat ukur listrik - Dasar – dasar ac - Rangkaian penyearah
- Konstruksi alat ukur analog - Daya pada rangkaian rlc setengah gelombang dan
- Alat ukur digital - Segitiga daya gelombang penuh
- Osiloskop - Frekuensi kompleks dan fungsi - Rangkaian penyearah
- Prinsip alat ukur dan pengoperasian transfer dengan penapis (filtering)
- Skala dan pembacaan alat ukur - Respon frekuensi dan resonansi - Penguatan transistor
- Kesalahan pada alat ukur - Rangkaian kopling magnetik (common: basis,
- Sensitifitas alat ukur - Rangkaian transien collector)
- Statistik pembacaan alat ukur - Hubungan darlington
- Praktikum penggunaan dan GAMBAR TEKNIK LISTRIK: transistor
pembacaan alat ukur Learning outcome: - Rangkaian opersaional
 Dapat menggambar sistem kelistrikan amplifier (opamp):
DASAR TEKNOLOGI MEKANIK: sesuai standar menggunakan program diferensial dan integral
Learning outcome: aplikasi - Karakteristik V-I dan
 Dapat membuat komponen listrik dari  Mampu menggambar desain pengoperasian thyristor
logam (baja, aluminium), bahan pertinaks Pokok bahasan: - Triac dan IGBT
dan fiberglass
- Standar penggambaran dan ukuran - Rangkaian inverter
Pokok bahasan:
- Menggunakan alat ukur mekanik (mistar kertas gambar
ELEKTRONIKA DIGITAL:
baja, jangka sorong, mikrometer, jangka - Penggunaan garis gambar
Learning outcome:
tusuk, radius blade) - Proyeksi (eropah, amerika)
- Mengukur dan menandai pada plat baja - Bukaan, arsiran dan sobekan  Dapat menjelaskan dan
- Menggambar pada plat baja - Penggunaan program aplikasi (ms menganalisis rangkaian
- Mengebor, menggurinda dan visio, autocad electrical) digital
mengamplas - Penggambaran instalasi listrik  Dapat mengeksekusi
- Membentuk plat baja/aluminium operasi aritmatika
sederhana
(menggergaji, mengikir, melobang, dengan rangkaian logika
menekuk dan mengkountersink) - Penggambaran instalasi motor-motor
listrik Pokok bahasan:
- Mengelas
- Sistem bilangan dan
- Membuat komponen instalasi listrik - Penggambaran desain JTR/SR opersi aljabarnya (biner,
- - Penggambaran desain JTM/gardu heksa, heksadesimal)
- Analisis gerbang logika
KOMPUTER & PEMROGRAMAN: SISTEM MIKROPROSESOR: (or, and, not xor dan
Learning outcome: Learning outcome: xnor)
 Dapat menjalankan program aplikasi

68
(ms office, bahasa C, visual basic dan  Dapat mengoperasikan mikroprosesor - Analisis konfigurasi
matlab) pada sistem operasi window sebagai pengendali sistem listrik gerbang dengan aljabar
Pokok bahasan: Pokok bahasan: boole dan peta karnaugh
- Pengoperasian sistem operasi - Sistem dan arsitektur mikroprosesor - Rangkaian aritmatika
Window - Sinyal pengendalian mikroprosesor (half adder, full adder,
- Pengoperasian ms office (word, - Input-output mikroprosesor penambah biner paralel,
excel, power point) - Periperial dan interface mikroprosesor pengurang setengah dan
- Pemrograman menggunakan bahasa - Desain/arsitek dan fungsi full)Flop-flop (RS, D, JK,
C mikrokontroler Multivibrator astabil dan
- Pemrograman menggunakan Visual - Input-output mikrokontroler monostabil)
Basic - Pemrograman dan implementasi - Teknik pencacah
- Penggunaan program matlab untuk mikrokotroler - Register dan memory
komputasi dan plot grafik serta
Simulink PENGAMAN PERALATAN & MANUSIA: ELEKTRONIKA DAYA:
Learning outcome: Learning outcome:
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER  Dapat menghitung kemampuan  Dapat menjelaskan dan
(PLC) penghantar pentanahan dan tahanan mengoperasikan
Learning outcome: pentanahan rangkaian elektronika
 Dapat mengoperasikan PLC sebagai Pokok bahasan: daya sebagai kendali
pengendali sistem listrik - Menghitung kemampuan hantar energi
Pokok bahasan: kawat Pokok bahasan:
- Pengenalan PLC - menghitung kuat tembus isolasi - Penyearah tak terkendali
- Perangkat keras PLC dan - menghitung arus bocor ke body/casing 1fasa dan 3fasa
pendukungnya peralatan/ menghitung tegangan - Penyearah terkendali
- Modul I/O PLC sentuh body/casing ke tanah 1fasa dan 3fasa
- Fungsi-fungsi PLC - Menentukan tahanan pentanahan - Fungsi konverter thyristor
- Pemrograman PLC (ladder dan yang aman 3fasa (sebagai penyearah
listing) - Menentukan kapasitas pengaman dan inverter)
- Aplikasi PLC (kendali urutan, (patron lebur, pengaman - Pengendalian tegangan
interlock, kendali asutan, putaran termis/elektromaknetik, ELCB), dengan konverter
dan kecepatan motor-motor listrik) - Menghitung penghantar dan tahanan thyristor 3fasa
pentanahan di panel daya mesin listrik
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK: - Pengendalian frekuensi
(motor, generator, transformator)
Learning outcome: (cycloconverter)
 Dapat menjelaskan jenis RANCANGAN LISTRIK:
- Pengendali tegangan
pembangkitan energi listrik dengan PWM
Learning outcome:
konvensional dan terbarukan  Dapat menganalisis rangkaian instalasi
 Dapat menjelaskan kelengkapan penerangan dan tenaga dan dapat INSTALASI LISTRIK II:
gedung pembangkit (power house) menginstalasinya Learning outcome:
Pokok bahasan:  Mampu memahami kriteria desain  Dapat menjelaskan
- Jenis, karateristik dan daya yang Pokok bahasan: persyaratan persyaratan
dihasilkan oleh pembangkit tenaga - Kriteria desain JTR/SR tentang instalasi listrik
listrik konvensional (PLTD, PLTA, - Kriteria desain JTM/gardu sesuai dengan standar
PLTG, PLTU, PLTGU) - Rangkaian penerangan rumah internasional
- Jenis, karakteristik dan daya yang sederhana  Dapat menghitung
dihasilkan oleh pembangkit listrik - Rangkaian kendali otomatis rumah kualifikasi bahan instalasi
energi terbarukan (angin, laut, dan banguan kantor dan memasang instalasi
matahari, biogas) - Rangkaian pengawatan motor 1fasa penerangan
- Power House dan kelengkapannya (fasa belah, start kapasitor, start Pokok bahasan:
running kapasitor) - Persyaratan umum
MANAJEMEN PROYEK LISTRIK: - Rangkaian pengawatan motor 3fasa - Standar instalasi nasional
Learning outcome: dengan kontaktor maknit (DOL, start dan internasional
 Dapat mengajukan penawaran, W/D, dua arah putaran, dahlander, - Jenis-jenis kabel dan
mengatur dan melaksanakan proyek belitan terpisah, start rotor lilit) penggunaannya/
listrik penempatannya
SISTEM KENDALI: - Perhitungan kuat hantar
Pokok bahasan:

69
- Pengertian manajemen proyek Learning outcome: arus kawat dan gawai
- Jenis dan klasifikasi proyek listrik  Dapat menganalisis kendali otomatis hubung
- Diagram alir pelaksanaan proyek menggunakan teori kendali - Jenis instalasi dalam
listrik Pokok bahasan: gedung (tempel, didalam
- Metode monitoring/supervisi - Model konvensional sistem kontrol dinding/lantai,
pelaksanaan dan evaluasi proyek (open loop, close loop) menggunakan rak kabel)
listrik - Fungsi alih; diagram blok kendali - Sistem pentanahan dan
- Metode perencanaan pelaksanaan sistem penangkal petir
proyek listrik - Pemodelan sistem fisik - Sifat-sifat instalasi di luar
- Metode pelaporan progres dan hasil - Grafik aliran sinyal gedung
pelaksanaan proyek listrik - Model matematik sistem dinamik - Praktek Instalasi
- Borang dan pengarsipan proyek (sistem mekanik, sistem listrik)
listrik - Analisis respon transien (sistem orde 1 KESELAMATAN &
- Prosedur pengajuan penawaran dan orde 2) dan kesalahan keadaan KESEHATAN KERJA (K3):
(tender) proyek listrik tunak Learning outcome:
- Prosedur dan persyaratan kontrak - Kontrol PID  Mampu memahami
untuk proyek listrik - Tempat kedudukan akar-akar tentang SOP dan
- Analisis kestabilan sistem (kedudukan penerapan K2/K3 dan
MESIN-MESIN LISTRIK akar-akar, kriteria kestabilan Routh, penerapannya pada
Learning outcome: kriteria stabilitas Nyquist, bode plot) pelaksanaan kegiatan
 Dapat menjelaskan dan menganalisis bidang dsitribusi.
penggunaan mesin-mesin listrik TRANSFORMATOR:  Dapat memenuhi standar
Pokok bahasan: Learning outcome: kesehatan dalam
- Konsep dasar  Dapat menjelaskan prinsip rangkaian melakukan pekerjaan
- Sistem penggerakan listrik magnet, menggunakan hukum dan listrik
- Dinamika pengerakan listrik metode analisa rangkaian, dan Pokok bahasan:
- Karakteristik motor DC - SOP
penerapannya dalam transformator 1
- Karakteristik generator DC - Penerapan K2/K3
phasa & 3 phasa beserta aplikasinya - Standar keselamatan
- Karakteristik motor AC
Pokok bahasan: kerja
- Sistem pengasutan
- Prinsip kerja generator singkron - Prinsip kerja transformator - Simbo/marka
- Sistem exitasi Generator singkron - Konstruksi transformator keselamatan kerja
- Sistem singkron generator - Jenis inti transformator - Bahaya pekerjaan listrik
- Teori transformator ideal - Aturan-aturan terkait K3
- Persamaan emf transformator - Bahaya dan pengamanan
INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL: - Perbandingan tegangan transformator tegangan sentuh
Learning outcome: - Transformator tanpa beban - Kesehatan dalam bekerja
 Dapat memasang instalasi - Transformator berbeban
penerangan dan instalasi daya pada - Ekivalen resistans SISTEM PROTEKSI :
gedung komersial indoor maupun - Magnetik bocor Learning outcome:
outdoor - Transformator dengan resistans dan  Dapat merencanakan
Pokok bahasan: reaktans bocor sistem proteksi pada
- Instalasi cahaya umtuk gedung - Drop tegangan transformator peralatan-peralatan listrik
kantor, mall, bank - Rangkaian ekivalen transformator yang terpasang pada
- Instalasi daya (pompa, lift, eskalator - Pengujian beban nol (rangkaian suatu sistem tenaga
pemanas, pendingin untuk gedung terbuka)
 Mampu memahami teori
kantor, mal, bank dll. - Rugi inti
dan praktek kubikasi 20
- Penggunaan peralatan dan kabel - Pengujian hubung singkat
kV
untuk instalasi di luar gedung - Transformator tiga fasa
Pokok bahasan:
- Perancangan panel untuk instalasi - Hubungan transformator tiga fasa
gedung (menentukan ukuran panel, - Operasi paralel transformator tiga fasa - Pendahuluan
letak peralatan dalam panel posisi - Praktikum pengujian beban nol - Perhitungan Arus
panel) - Praktikum pengujian hubung singkat Hubungan Singkat
- Perhitungan pencahayaan sesuai - Praktikum hubungan transformator - Circuit Breaker dan Fuse
fungsi ruang/gedung, pencahayaan tiga fasa - Rele Proteksi
untuk taman, jalan dan bandara - Praktikum kerja paralel trasformator - Over Current Relay

70
serta terminal bus) tiga fasa - Rele Differential
- AMR (pengenalan) - Distance Relay
- P2TL(system proteksi) KABEL & TEKNIK PEMASANGAN: - Relay Pilot
- Listrik Prabayar Learning outcome: - Proteksi Tegangan Lebih,
- .Wiring  Dapat memasang kabel yang tertanam
- Praktek otomasi gedung bertingkat Arus Bocor dan Surja
di lantai dan dinding dan melakukan
- Praktek pemasangan instalasi di luar pengawatan pada panel daya Hubung
gedung  Dapat memasang kawat petir dan - Pengenal kubikel 20kV
sistem pentanahan gedung komersial - Ophar kubikel 20kV
INSTALASI & OTOMASI INDUSTRI:
Learning outcome: Pokok bahasan: - Pengenalan proteksi
 Dapat memasang instalasi motor - Teknik penyambungan kabel kubikel 20kV
- Teknik pemasangan kabel tanam - Batere DC control power
listrik berdasarkan jenis dan
(lantai dan dinding)
kapasitannya supplay
Pokok bahasan: - Teknik pemasangan kabel diluar
gedung -
- Instalasi untuk berbagai tipe
pemanas listrik - Teknik perakitan/ pengawatan panel SISTEM DISTRIBUSI
- Praktek pemasangan kabel penyulang TENAGA LISTRIK:
- Instalasi starting motor induksi tiga
fasa (Y/D, seri resistans/reaktans) ke panel Learning outcome:
- Praktek pemasangan kawat petir dan  Mampu memahami teori
menggunakan kontaktor maknit
- Instalasi motor induksi dua pentanahan dan praktek JTM
- Praktek pengawatan panel tenaga (Jaringan Tegangan
kecepatan dahlander dan belitan
terpisah Menengah).
- Pengendalian motor tiga fasa untuk INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK:  Dapat memasang
suatu sistem pompa Learning outcome: instalasi gardu dan
- Praktek instalasi stasiun pompa  Mampu memahami teori dan praktek jaringan pada sistem
- Praktek milling dan air ballast Gardu Distribusi. distribusi tegangan
 Dapat merencanakan dan memasang menengah
SISTEM PENDINGIN: instalasi untuk genset yang berfungsi  Mampu memahami teori
Learning outcome: sebagai suplai cadangan PLN dan praktek JTR (Jaringan
 Dapat memasang dan merawat Pokok bahasan: Tegangan Rendah)
sistem pendingin - Perancangan instalasi rumah daya Pokok bahasan:
 Dapat merakit AC window (power house) untuk jenis pembangkit - Teori gardu distribusi :
tenaga diesel - Teori standar
Pokok bahasan:
- Perancangan panel untuk suplai konstruksi gardu
- Prinsip sistem pendingin
cadangan dan paralel generator - Material gardu
- Jenis konstruksi sistem pendingin (AC
- Praktek pemasangan instalasi genset/ distribusi
tunggal, sentral, dll)
ATS - Proteksi gardu
- Pemasangan sistem pendingin AC
- Perawatan lemari es/ frezes distribusi
M & R MESIN LISTRIK: - Ophar gardu distribusi
- Merakit sistem pendingin sederhana
Learning outcome: - Penyeimbang beban
- Praktek pemasangan AC
 Dapat memperbaiki generator AC, - Teori JTM :.
- Praktek Perawatan AC, lemari
motor AC/DC dan transformator las - Konfigurasi JTM
es/freezer
Pokok bahasan: - Standar Konstruksi
- Praktek merakit AC window
- Jenis gulungan armatur mesin AC dan JTM
DC - Ophar JTM
TECHNOPRENEURSHIP:
- Model kumparan medan mesin AC dan - ProteksiJTM
Learning outcome:
DC - Klasifikasi tegangan
 Mampu memahami regulasi-regulasi
- Sistem eksitasi generator sinkron menengah
terkait ketenagalistrikan dan standar
- Konstruksi transformator las - Standar isolasi dan
kompetensi yang diperlukan bagi
- Praktek menggulung kumparan medan keamanan untuk
Pegawai distribusi dengan baik.
mesin AC dan DC tegangan menengah
 Mampu memahami proses bisnis - Praktek menggulung kumparan - Jaringan distribusi
niaga. armatur mesin AC dan DC tegangan menengah
Pokok bahasan: - Praktek memperbaiki trafo las (saluran udara, saluran
- Regulasi - bawah tanah dan saluran
- Pengenalan proses bisnis Distribusi

71
- Pengenalan proses bisnis niaga TTL KENDALI ALTERNATOR: bawah laut)
- Pengenalan layanan1 ( Pelayanan Learning outcome: - Gardu tegangan
pelanggan & PDL)  Dapat menjelaskan proses menengah
- Pengenalan layanan 2 (Baca Meter & pengendalian tegangan dan daya - Sistem pentanahan dan
billing untuk generator dengan penggerak penangkal petir untuk
- Pengenalan layanan 3 (Penagihan & motor diesel sistem tegangan
Pengawasan kredit) Pokok bahasan: menengah
- P2TL - Genset diesel - Gardu sistem tegangan
- Kendali tegangan menengah
INSTALASI LISTRIK:I - Jenis-jenis eksitasi - Sistem pengaman pada
Learning outcome: gardu sistem tegangan
- Konstruksi eksitasi
 Dapat menghitung kualifikasi bahan menengah
instalasi dan memasang instalasi - Analisis model AVR - Praktek pemasangan
penerangan - Regulasi tegangan generator kabel untuk sistem
Pokok bahasan: - Kendali daya generator tegangan menengah
- Persyaratan umum Persyaratan isolasi generator - Praktek merakit panel
- Standar instalasi nasional dan distribusi
internasional - Teori & praktek JTR
- Jenis-jenis kabel dan (Jaringan tegangan
penggunaannya/penempatannya rendah):
- Perhitungan kuat hantar arus kawat - Konstruksi JTR
dan gawai hubung - Material JTR
- Jenis instalasi dalam gedung (tempel, - Ophar JTR
didalam dinding/lantai, -
menggunakan rak kabel)
- Sistem pentanahan dan penangkal
petir
- Sifat-sifat instalasi di luar gedung
- Praktek mata itik
- Praktek instalasi papan
- Praktek instalasi sudomo

MATAKULIAH WAJIB KHUSUS (MWK)


Praktek Kerja Industri Tugas Akhir
Learning outcome: Learning outcome:
 Dapat mengaplikasikan ilmu dan teori yang  Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama
diperoleh selama di kampus, dalam kerja dunia perkuliahan, dalam bentuk penulisan karya ilmiah
industri tugas akhir
Pokok bahasan: Pokok bahasan:
- Instalasi penerangan - Sesuai judul tugas akhir setiap mahasiswa
- Instalasi motor-motor listrik
- Perwatan mesin-mesin listrik
- Instalasi Gardu TM 20kV
- Instalasi Gedung Komersial
- Instalasi listrik pada area pertambangan

72
BAB VI
PENUTUP

Penyusunan kurikulum Dual System berbasis KKNI dan SKKNI ini berkaitan
dengan proses belajar mengajar Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik
Elektro yang nantinya akan dijalani. Kami juga berharap masukan yang
berharga untuk penyempurnaan kurikulum ini dari pihak-pihak yang terlibat
baik civitas akademika, alumni, pengguna forum program studi dan industri.

Demikian draft kurikulum Dual System ini dibuat dan semoga ada manfaat,
sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar bisa berjalan sesuai standart dan
norma yang sesuai tujuan dan sasaran yaitu menghasilkan lulusan yang berdedikasi
dan berdaya saing.

73
DAFTAR PUSTAKA

Endrotomo, juli 2015. Pegembangan Kurukulum Perguruan Tinggi, mengacu pada


KKNI dan SN-Dikti (Materi Presentasi)

Perpres No 8 tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Permendikbud RI No. 73 tahun 2013, Tentang Penerapan KKNI, Bidang Pendidikan

Permenristekdikti No 44 Tahun 2015, tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi

Tim Belmawa, 2016, Panduan Praktis Penyusunan Kurikulum PT (Materi Presentasi)

Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti,


2014, Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi

UU RI, No 12 Tahun 2012, tentang Perguruan Tinggi

74
75

Вам также может понравиться