Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 KKNI
1
Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen DIKTI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun 2014: Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi.
1
Terapan setara jenjang 6 KKNI. Kurikulum pendidikan tinggi merupakan
program untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut seharusnya
menjamin agar lulusannya memiliki kualitas yang setara dengan kualifikasi
yang disepakati dalam KKNI. Konsep yang dikembangkan DIKTI (Ditjen
Belmawa) selama ini dalam menyusun kurikulum dimulai dengan
menetapkan profil lulusan yang kemudian dirumuskan kemampuan/
kompetensinya. Dengan adanya KKNI rumusan “kompetensi” lulusan perlu
dikaji terhadap deskripsi dan jenjang kualifikasi yang ditetapkan di dalam
KKNI. Dalam KKNI “kemampuan” dirumuskan ke dalam istilah “capaian
pembelajaran”(terjemahan dari learning outcomes), dimana kompetensi
tercakup di dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran.
Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan DIKTI selama ini
sebenarnya setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam
KKNI, hanya karena didunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan
sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait
dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi, maka selanjutnya dalam
kurikulum pernyataan “kemampuan lulusan” digunakan istilah capaian
pembelajaran. Disamping hal tersebut, dalam kerangka kualifikasi di banyak
negara (internasional), untuk mendeskripsikan kemampuan setiap jenjang
kualifikasi digunakan istilah “learning outcomes”. Deskripsi capaian
pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur, yaitu unsur sikap
dan tatanilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan
unsur kewenangan dan tanggung jawab. Dengan telah terbitnya Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) rumusan capaian pembelajaran
tercakup dalam salah satu standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). Dalam SN Dikti capaian pembelajaran terdiri dari unsur sikap ,
ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Unsur sikap
dan ketrampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum
dalam lampiran SN Dikti, sedangkan unsur ketrampilan khusus dan
pengetahuan, harus dirumuskan oleh forum program studi sejenis yang
merupakan ciri lulusan prodi tersebut. Rumusan capaian pembelajaran setiap
jenis program studi ditetapkan oleh dirjen DIKTI setelah melalui kajian tim
pakar yang ditunjuk. Berdasarkan rumusan ‘capaian pembelajaran’ tersebut
kurikulum suatu program studi disusun. Secara garis besar kurikulum, sebagai
sebuah rancangan, terdiri dari empat unsur, yakni capaian pembelajaran,
bahan kajian yang harus dikuasai, strategi pembelajaran untuk mencapai, dan
sistem penilaian ketercapaiannya2.
2
Endrotomo, Juli 2015; Materi presentase “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Mengacu KKNI & SN Dikti.
2
Gambar 1. Tahapan Penyusunan Kurikulum2
3
membuat matrik antara rumusan sikap, ketrampilan umum, ketrampilan
khusus dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya.
Penetapan besaran sks sebuah mata kuliah didasarkan pada perkiraan
waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memiliki “
kemampuan” yang dibebankan pada mata kuliah tersebut.
4
Gambar 2. Perumusan Capaian Pembelajaran
1.2 SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI ) adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan
atau keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas
dan syarat jabatan yang di tetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan
menyelesaikan suatu tugas, tetapi dilandasi pula oleh bagaimana dan
mengapa tugas itu dikerjakan. Standar kompetensi meliputi faktor-faktor yang
mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu
tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan mentransfer
dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan
yang berbeda. Standar Kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan
yang harus dimiliki seseorang atau orang perorangan untuk melakukan suatu
tugas atau pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan
didukung sikap kerja, serta penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
Sehingga Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia atau yang
disingkat dengan SKKNI merupakan acuan yang menjadi standar dalam
hubungannya dengan kemampuan kerja yang meliputi aspek keterampilan,
pengetahuan dan sikap kerja yang sesuai dengan pelaksanaan tugasnya
serta sesuai dengan persyaratan dari pekerjaan yang sudah ditetapkan dimana
semua standar atau ketentuan dalam SKKNI sesuai dengan ketentuan dalam
5
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain, SKKNI
merupakan standar kompetensi tenaga kerja yang berlaku secara nasional di
Indonesia dan merupakan standar kompetensi bersifat lintas perusahaan.
KKNI merupakan acuan di dalam pengemasan SKKNI ke tingkat atau
jenjang kualifikasi.
Dalam upaya untuk peningkatan kualitas kerja SDM di Indonesia, hubungan
antara SKKNI dan KKNI saling berkaitan satu sama lain. Adanya upaya
pengemasan SKKNI ke dalam jenjang kualifikasi KKNI dengan
menggunakan parameter yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan SKKNI. Maksud dari
pengemasan SKKNI ke dalam jenjang kualifikasi KKNI ini adalah sebagai
upaya dalam penyandingan serta penyetaraan kualifikasi maupun rekognisi
terhadap tingkat pendidikan dan atau dengan tingkat pekerjaan. Selain
itu pengemasan ini membantu terwujudnya hubungan harmonisasi serta
kerjasama dalam hal saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain, secara
bilateral maupun multilateral.
Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang atau orang
perorangan, maka yang bersangkutan akan memahami :
Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan.
Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula.
Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan
kondisi yang berbeda.
Pada Lembaga Pendidikan, Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai acuan
dalam penyusunan kurikulum sebagai implementasi dari Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Uji Kompetensi dan pengembangan
pengajaran, sekaligus mendorong konsistensi dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan, serta menetapkan kualifikasinya.
Penyusunan kurikulum yang mengacu kepada SKKNI pada dasarnya
memberikan kemudahan kepada pengajar untuk menyusun modul
pembelajaran, karena pada setiap unit kompetnsi nya telah diuraikan arah
kemampuan dan keahlian yang harus dikuasi oleh peserta didik atau
mahasiswa, tidak hanya secara teknis, akan tetapi juga kemampuan untuk
mengatur dan memanfaatkannya bersamaan dengan kompetensi lain yang
telah dikuasai.
6
Selain itu untuk menjamin kompetensi tenaga kerja industri yang dihasilkan,
setiap institusi pendidikan vokasi diwajibkan untuk memiliki Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) P1 dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang akan
melaksanakan uji kompetensi dan mngeluarkan sertifikat kompetensi bagi
setiap lulusannya. Pelaksanaan uji kompetensi dan pemberian sertifikat
kompetensi ini mengacu kepada skema kompetensi yang harus dikuasai. Hal
ini sejalan dengan arahan perlunya setiap program studi untuk memiliki
bangun kompetensi yang jelas, dimana setiap akhir semester/tahun,
mahasiswa telah menguasai dan kompeten pada satu bidang tertentu.
1.3 SN DIKTI
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT), dasar hukum UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang KKNI. Permendikbud
No. 49 tahun 2014….
Menurut pasal 35 UU DIKTI No. 12/2012, Kurikulum pendidikan Tinggi
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum
Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan ketrampilan.
Menurut SNDIKTI, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai Capaian Pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan
penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program
studi.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) memiliki standar yang
terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar
proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar pengelolaan
pembelajaran dan standar pembiayaan pembelajaran, termasuk standar
nasional penelitian dan standar nasional pengabdian pada masyarakat.
7
muncul SNDIKTI, kurikulum perguruan tinggi (KPT DIKTI), maka
dirasakan kurikulum Program Studi D3 Teknik Listrik Polnam sudah tidak
sesuai harapan karena belum menerapkan konsep kurikulum sesuai KPT
DIKTI dimana didalamnya terintegrasi KKNI dan SNDIKTI untuk mencapai
kompetensi lulusan atau capaian pembelajaran lulusan. Sehingga kurikulum
yang pada awalnya mengacu pada pencapaian kompetensi menjadi mengacu
pada capaian pembelajaran (learning outcomes).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014, dan
diperbaharui Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang SNPT, telah
menjadi acuan baru dalam penyusunan kurikulum dimana didalamnya
terintegrasi SNDIKTI yang terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran,
standar pengelolaan pembelajaran dan standar pembiayaan pembelajaran,
termasuk standar nasional penelitian dan standar nasional pengabdian pada
masyarakat. Bagaimana cara menyusun rumusan sebuah capaian
pembelajaran yang berkaitan dengan standar kurikulum berbasis KKNI
diuraikan dalam buku kurikulum pendidikan tinggi tahun 2014. Berkaitan
dengan perubahan regulasi dan beberapa acauan dalam penyusunan
kurikulum sesuai KPT, maka Program Studi D3 Teknik Listrik telah
merencanakan penyesuaian kurikulum, namun pada akhir tahun 2016, sesuai
hasil pertemuan dengan pimpinan Polnam bahwa Program Studi D3 teknik
listrik mendapat penguatan dari kemenristekdikti, melalui Program
Revitalisasi dan Refocusing yang di focuskan pada peningkatan SDM dan
fasilitas Laboratorium dan Bengkel, kurikulum dual system dan penerapannya
dimana industri dilibatkan dalam proses pembelajaran, serta pembentukan
TUK dan LSP dikampus.
Berdasarkan program revitalisasi politeknik dan Program Studi D3 Teknik
Listrik memperoleh kesempatan untuk melakukan revitalisasi, maka program
studi D3 teknik listrik segera melakukan penyesuaian kurikulum dengan
menggunakan konsep dual system 4-1-1, dimana 4 (empat) semester di
kampus untuk penguatan kompetensi dasar, 1 (satu) semester di industri
untuk memperoleh kompetensi industri, dan 1 (satu) semester di kampus
untuk menyelesaikan studi untuk memperoleh kompetensi lulusan sesuai
profil lulusan.
8
1.5 Program Revitalisasi Politeknik
Program revitalisasi Politeknik bertujuan :
Meningkatkan relevansi Meningkatkan relevansi pendidikan politeknik
dengan kebutuhan industri pengguna lulusannya.
Mendorong keunggulan spesifik di masing-masing politeknik sesuai
potensi daerahnya
Mengkinikan metode pembelajaran, keperluan pembelajaran, dan
pemberian sertifikat kebisaan/kompetensi disamping pemberian
ijazah/Diploma
Meningkatkan nilai tawar untuk bekerjasama dengan industri dan dengan
institusi sejenis dari negara maju.
Meningkatkan efisiensi sistem pembelajaran dengan memanfaatkan materi
latihan menjadi produk bernilai ekonomis (teaching industry).
Strategi Pencapaian Tujuan :
Mengkinikan bahan ajar dan peralatan atau menambahnya sehingga
terwujud keunggulan di Program Studi.
Meningkatkan dan mengkinikan kebisaan/kompetensi dosen/instruktur,
Meningkatkan relevansi pendidikan politeknik melalui kerjasama industri
untuk pemagangan dan pengembangan produk,
Membangun TUK dan LSP di politeknik,
Menerapkan sertifikasi kebisaan/kompetensi minimal berstandar regional
untuk meningkatkan nilai tawar dalam bekerjasama dengan institusi
sejenis.
Politeknik Negeri Ambon selanjutnya disebut Polnam, merupakan salah satu
dari 12 Politeknik di Indonesia yang ditunjuk sebagai pilot projek batch 1,
memperoleh kesempatan untuk melakukan revitalisasi. Polnam
berkesempatan melaksanakan revitalisasi pada dua Program Studi yaitu
Program Studi D3 Teknik Listrik dan Program Studi D3 Teknik Mesin
dengan pengkhususan bidang Energi selama tiga tahun kedepan yaitu tahun
2017 s/d 2019.
Peruntukan dana revitalisasi pada Program Studi D3 Teknik Listrik yaitu
disasarkan penguatan program studi, peningkatan kompetensi SDM,
kemitraan kelembagan dan industri, dan peningkatan kompetensi lulusan
seperti digambarkan dalam gambar 3.
9
Gambar 3. Urutan program revitalisasi pada prodi D3 teknik listrik
Target Luaran :
Program Studi D3 Teknik Listrik mampu melaksanakan “Dual System”
bekerjasama dengan industri secara sistematis institusional dan terintegrasi
dengan Tempat Uji Kebisaan/Kompetensi (TUK) dan Lembaga Sertifikasi
Profesi 1 (LSP 1)
Peningkatan kompetensi SDM staf pengajar maupun tenaga instruktur/PLP
melalui pelatihan dan magang pada industri.
Lulusan politeknik dalam hal ini Program Studi D3 Teknik Listrik
mendapatkan pengakuan akademik berupa Diploma, dan mendapatkan
pengakuan kebisaan/kompetensi profesionalnya berupa Sertifikat
Kebisaan/Kompetensi.
Politeknik mempunyai mitra kerjasama dengan perguruan tinggi sejenis di
Luar Negeri, baik akademik maupun program pengembangan.
Salah satu sasaran penguatan program studi adalah pembelajaran dengan
menerapkan kurikulum dual system yang melibatkan pihak industri. Konsep
dual system yang ditawarkan pemerintah melalui DIKTI adalah sistem 3-2-1
yaitu 3 (tiga) semester di kampus, 2 (dua) semester di industri dan 1 (satu)
semester di kampus. Namun karena keterbatasan industri di Indonesia Timur
dan khususnya di Provinsi Maluku, maka berdasarkan hasil survei, tim
penyusunan kurikulum merumuskan konsep dual system yang hendak
diterapkan di Polnam Program Studi D3 Teknik Listrik yaitu menggunakan
sistem 4-1-1, dimana 4 (empat) semester di kampus untuk memperoleh
10
kompetensi dasar, 1 (satu) semester bekerja sambil kuliah (magang) diindustri
untuk mencapai kompetensi industri, dan 1 (satu) semester kembali lagi di
kampus untuk menyelesaikan studinya sehingga memperoleh kompetensi
lulusan yang mengarah pada profil lulusan D3 Teknik Listrik.
Untuk maksud penerapan kurikulum dual system tersebut diatas, institusi
Polnam dalam hal ini pada Program Studi D3 Teknik Listrik harus mampu
memberikan pendidikan dasar yang kuat sebelum mahasiswa tersebut turun
ke industri. Dukungan kebijakan kewajiban kerjasama pendidikan dan
industri, serta dukungan peraturan yang memungkinkan subbatical leave
(like) bagi dosen/PLP.
Keuntungan dari pelaksanaan kurikulum dual system yaitu relevansi
pendidikan bisa tercapai pada tingkat tertentu terutama dibidang kelistrikan
dan kontrol industri, lulusan mengenal langsung etos dan suasana industri,
dosen/PLP melalui kegiatan supervisi mengalami kekinian pengetahuan, serta
industri dapat melakukan pra-rekrut tenaga kerja dari lulusan yang
sebelumnya melaksanakan magang di industri tersebut.
11
BAB II
PENERAPAN KURIKULUM SISTEM GANDA
(DUAL SYSTEM)
12
Berkaitan dengan uraian rencana penerapan kurikulum dual system Prodi D3 Teknik
Listrik di Politeknik Negeri Ambon, maka diharapkan pihak industri dapat
memberikan kontribusi dalam rangka membantu dan menunjang program pemerintah
dibidang pendidikan tinggi vokasi politeknik khususnya dalam penerapan kurikulum
dual system dengan konsep kurikulum yang di terapkan adalah konsep kurikulum
3-2-1, yaitu 3 semester kuliah berada di kampus, 2 semester kuliah dalam bentuk
kerja di industri, dan 1 semester kembali kuliah dan mempersiapkan penulisan
tugas akhir di kampus. Politeknik Negeri Ambon menerapkan konsep kurikulum dual
system yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi industri didaerah, mengingat jumlah
industri yang terbatas. Sehingga konsep kurikulum dual system yang diterapkan adalah
dengan menggunakan konsep kurikulum 4-1-1 dimana, 4 semester berada di kampus, 1
semester kuliah dan bekerja di industri dan 1 semester kembali ke kampus. Jika
pada waktu-waktu yang akan datang, tuntutan stackholders memungkinkan untuk
dilaksanakannya kurikukulum dual system dengan konsep 3-2-1, maka Program Studi D3
Teknik Listrik akan segera melakukan penyesuaian melalui proses kajian sesuai
mekanisme penyusunan kurikulum yang ditentukan dalam SN DIKTI.
13
2.3 Maksud dan Tujuan Khusus
a. Maksud
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah merupakan suatu sistem
pembelajaran yang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan
dilaksanakan di perusahaan/industri. Prakerin bagi mahasiswa dimaksudkan
agar mengetahui lebih dini tentang lingkungan kerja sesuai dengan bidang
keahliannya, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dibidang teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya dan
tidak hanya kompetensi yang dibutuhkan, tetapi juga sosial dan skill,
bagaimana berinteraksi dengan sesama teman, anak buah, atasan,
menyampaikan pesan, perintah, dll yang tidak diajarkan di kampus.
Mahasiswa semakin lama dan ikut bekerja pada saat prakerin, akan
menyebabkan mahasiswa tersebut akan lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungan kerja pada saat yang bersangkutan lulus. Setelah mahasiswa
melaksanakan program Praktek Kerja Industri secara khusus, maka
mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan
tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang berhubungan
langsung dengan teknologi, mempersiapkan para mahasiswa untuk belajar
bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi
dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, serta menambah
wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam kerja, sehingga melalui
prakerin ini mahasiswa dalam pembelajaran tidak hanya memahami sebuah
teori dan praktik yang diperoleh di kampus saja, tetapi juga dapat mengetahui
dan memahami seluk beluk dalam bekerja di sebuah perusahaan/industri,
sehingga ketika memasuki dunia kerja tidak mengalami keraguan maupun
merasa tidak percaya diri ketika melakukan awal suatu pekerjaan diindustri
dan dengan demikian diharapkan dari hasil praktek kerja industri ini
mahasiswa dapat memiliki pengalaman kerja yang lebih baik.
b. Tujuan Prakerin
1. Tercapainya tujuan pendidikan berbasis kompetensi yang link and match.
2. Mensinkronkan pendidikan vokasi Politeknik khusus bidang kelistrikan
dan bidang teknik mesin dengan dunia industri.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan
sesuai kebutuhan industri.
4. Memberikan pengalaman kerja (skill, etos kerja, budaya, manajemen
waktu, target, dll) bagi mahasiswa yang mungkin sulit atau bahkan tidak
bisa didapatkan dikelas atau bangku kuliah.
5. Mengikutkan mahasiswa dalam pembelajaran nyata secara langsung pada
dunia industri.
6. Mendatangkan dosen tamu dari industri
14
2.4 Waktu dan Lingkup
a. Waktu
Pelaksanaan prakerin selama 1 (satu) semester yaitu ketika mahasiswa
berada pada semester V (lima) untuk konsep kurikulum 4-1-1. Dimana
1 (satu) semester identik dengan 16 minggu atau 4 (empat) bulan.
b. Lingkup
Lokasi industri sasaran untuk pelaksanaan praktik kerja industri
(prakerin) adalah industri yang berkaitan dengan bidang kelistrikan dan
terutama pada area pertambangan dan migas.
15
mengajar dan jika memiliki sertifikasi kompetensi khusus dapat
diusulkan menjadi staf pengajar di perguruan tinggi walaupun pendidikan
terakhir D4 atau S1.
16
2. kemampuan memasang, merawat dan memperbaiki Sistem Pendingin.
3. Kemampuan merawat dan memperbaiki Generator Listrik, Motor Listrik dan
Perangkat Las Listrik.
4. Menganalis Sistem Kendali Peralatan Listrik di Bangunan Komersial, Area
Pertambangan dan Industri serta Pemasangannya.
5. Bekerja sebagai Pekerja Profesional, Komunikatif dan Beretika.
17
BAB III
PROGRAM STUDI
Politeknik Negeri Ambon merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang
menjalankan program pendidikan vokasi dan berada di Provinsi Maluku tepatnya
di Kota Ambon. Awal Pendirian Politeknik Negeri Ambon berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 0211/U/1982 tanggal
26 Juni 1982 dengan nama Politeknik Universitas Pattimura, dengan menjalankan
program pendidikan Diploma II (D2) dan terdiri dari tiga Jurusan yaitu Jurusan
Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Elektro.
18
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Serta amanat
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyatakan Pemerintah
dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah,
kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin
keberlangsungan pendidikan dasar maupun menengah.
3.2.1 Visi
Menjadikan Politeknik Negeri Ambon sebagai lembaga Pendidikan Tinggi
Vokasi Yang Profesional, Unggul dan Berintegritas berorientasi Kepulauan.
3.2.2 Misi
1. Menyelenggarakan sistem pendidikan Tinggi Vokasi yang menghasilkan
lulusan berkualitas, inovatif dan daya saing.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat
yang bermanfaat bagi pengembangan IPTEKS sebagai bentuk
pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat
kepulauan.
3. Menyelenggarakan sistem pengelolaan pendidikan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip tata pamong dan tata kelola.
3.3.1 Visi:
Menjadikan Program Studi Diploma III Teknik Listrik sebagai Institusi
Pendidikan Profesional berbasis Kompetensi dengan berorientasi pada:
kelistrikan terapan, memiliki teknologi terkini dan berkualifikasi nasilonal
maupun internasional.
3.3.2 Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dan pengembangan ilmu
kelistrikan terapan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkompetensi.
2. Mengembangkan kemampuan meneliti staf pengajar dan teknisi untuk
menghasilkan karya-karya inofatif dibidang kelistrikan yang dapat
diterapkan dimasyarakat.
3. Menjadikan fasilitas laboratorium dan bengkel sebagai tempat untuk
mengkaji persoalan kelistrikan di masyarakat.
19
penyelenggaraan pendidikan pada program studi Teknik Listrik yang
akuntabel, berkualitas dan profesional
2. Terbentuknya sistem pengembangan dosen dan tenaga kependidikan
program studi Teknik Listrik yang berkelanjutan
3. Menghasilkan kerjasama, penelitian dan pengabdian serta pelayanan kepada
masyarakat dalam bidang ketenagaan listrik, serta aplikasi terapan yang
digerakkan oleh tenaga pengajar, mahasiswa serta masyarakat industri yang
berbasis pada kerjasama kelembagaan.
20
3.5 Sasaran dan srategi pencapaian dari tujuan Program Studi Diploma III Teknik Listrik sd/ 2020:
Sasaran dan Strategi Pencapaian Tujuan Pertama sampai dengan Tujuan keempat bisa dilihat pada Tabel 1.1 s/d Tabel 1.4
21
2. Mengikuti lomba bidang system
tenaga listrik pada even-even
nasional/local yang telah terjadwal
3. Mengikuti lomba bidang ketrampilan
22ana tau olahraga
4. Prosentase 95% 100% 100% 100% 1. Monitoring terhadap PBM lebih
lulusan tepat ditingkatkan, baik terhadap dosen dan
waktu mahasiswa
2. Mengoptimalkan peran dosen wali
5. Rata-rata lama 3,2 thn 3 thn 3 thn 3 thn 1. Monitoring terhadap PBM lebih
studi ditingkatkan, baik terhadap dosen dan
mahasiswa
2. Mengoptimalkan peran dosen wali
6. Rata-rata IPK 3,75 3,25 3,5 3,75 1. Mendorong mahasiswa untuk
Lulusan meningkatkan pengetahuan dan
wawasan terkait proses belajar
mengajar
2. Mendorong dosen untuk
memperkaya teknik pengajaran dan
aplikasi pembelajaran
3. Mengikutsertakan mahasiswa untuk
mengikuti pelatihan dan sertifikasi
4. Bimbingan praktek kerja lapangan dua
arah baik dari dosen pembimbing dan
pembimbing lapangan tempat
mahasiswa PKL.
5. Mendorong terciptanya suasana
kampus yang nyaman dan kondusif
22
dalam PBM
7. Prosentase 60% 40% 50% 60% 1. Mahasiswa lulus harus mempuyai
Lulusan yang sertifikat kompetensi
bekerja sesuai 2. Mahasiswa lulus harus mempunyai
bidangnya TOEFL 450
3. Penambahan wawasan dunia kerja (
dosen tamu, Prakerin, dll)
4. Menyelenggarakan bursa kerja
5. MOU/MOA dengan dunia industri
8. Jumlah 3 org 3 org 3 org 3 org 1. Mahasiswa di beri wawasan
mahasiswa yg kewirausahaan melalui kuliah
berwirausaha kewirausahaan.
2. Meningkatkan peran 23embina
mahasiswa untuk pembinaan
kewirausahaan
2 Meningkatk 1. Akreditasi Akreditasi B B A 1. Memenuhi aspek-aspek penilaian
an Kualitas Prodi A sesuai aturan BAN PT
Program 2. Tersedianya Task force di tingkat
Studi Prodi
23
Tabel 3.2. Sasaran dan Strategi Pencapaian Tujuan Kedua
24
Tabel 3.3. Sasaran dan Strategi Pencapaian Tujuan Ketiga
Base Target
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Strategi Pencapaian
Line 2018 2019 2020
1 Meningkatkan 1. Jumlah publikasi 1 Judul 1 1 1 1. Mendorong dosen untuk
relevansi, dan Internasional mengikuti call paper
produktivitas riset internasional conference,
dan terindeks scopus atau Thomson
pengembanagan reuters dengan stimulan
pembiayaan dari manajemen
Polnam.
2. Jumlah Publikasi 5 Judul 5 Judul 5 Judul 5 Judul 1. Mengikuti Call Paper
Nasional 2. Daftar Jurnal yang
terakreditasi DIKTI
3. Jumlah 3 judul 3 judul 3 judul 3 judul 1. Mengikuti Call Paper
Penelitian yang
ikut seminar
nasional
25
3.6 Struktur Organisasi Program Studi Diploma III Teknik Listrik
Struktur organisasi Program Studi Diploma III Teknik Listrik adalah sebagai
berikut :
Ketua Jurusan
Teknik Elektro
Sekretaris Jurusan
Teknik Elektro
Staf Staf
Pengajar Pengajar
Kepala Lab/Bengkel
Instruktur/PLP
26
BAB IV
PENYESUAIAN KURIKULUM PROGRAM STUDI
Terbitnya Perpres No. 08 tahun 2012 dan UU PT No. 12 Tahun 2012 Pasal 29
ayat (1), (2), dan (3) telah berdampak pada kurikulum dan pengelolaannya di
setiap program. Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada pencapaian
kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning outcomes).
Capaian Pembelajaran dalam KKNI dibagi menjadi empat bagian yaitu: Sikap,
Ketrampilan umum, Ketrampilan khusus, dan penguasaan pengetahuan. Di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 49 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Perguruan Tinggi, dimana didalam lampirannya tercantum Rumusan
Capaian
Pembelajaran berdasarkan Sikap dan Ketrampilan umum pada setiap jenjang level
pendidikan maka kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyusun capaian
pembelajaran sesuai dengan SNPT tersebut dengan menitikberatkan keahlian di
bidang masing masing , Untuk rumusan capaian pembelajaran yang bersifat
27
ketrampilan khusus dan penguasaan pengetahuan wajib disusun oleh Forum
Program Studi dan masyarakat pengguna. Secara ringkas KKNI terdiri dari
Sembilan level kualifikasi akademik SDM Indonesia.
Dengan adanya KKNI ini diharapkan akan mengubah cara melihat kompetensi
seseorang, tidak lagi semata Ijazah tapi dengan melihat kepada kerangka kualifikasi
yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan
seseorang secara luas (formal, non formal, atau in formal) yang akuntanbel dan
transparan.
1. Profil lulusan
2. Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes
3. Jumlah sks
4. Waktu studi minimum
28
5. Mata Kuliah Wajib : untuk mencapai hasil pembelajaran dengan kompetensi
umum
6. Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa
7. Akuntabilitas asesmen
8. Perlunya Diploma Supplement (surat keterangan pelengkap ijazah dan
transkrip)
Program Studi Rekayasa Jalan dan Jembatan yang berdiri sejak tahun 2006, sampai
saat ini telah mengalami perubahan kurikulum dimana kurikulum pertama masih
mengacu pada kurikulum yang berlaku sesuai aturan Kepmendiknas No.
232/U/2000 dan No. 045/U/2002, dan kurikulum berbasis KKNI (2015), namun
dalam implementasinya masih jauh dari harapan karena belum menerapkan
Kurikulum berbasis kompetensi sepenuhnya. Sejalan dengan perubahan
perubahan mendasar dan dengan dikeluarkan Perpres No. 08 tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan UU PT No. 12
Tahun 2012 Pasal 29 ayat (1), (2), dan (3) serta Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 telah berdampak pada kurikulum dan
pengelolaannya di setiap program. Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada
pencapaian kompetensi menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning
outcomes).
Pada tahun 2017 Program Studi Teknik Listrik, mendapatkan penguatan dari
Kemenristekdikti, melalui Program Revitalisasi dan refocusing yang di fokuskan
pada peningkatan SDM dan fasilitas Laboratorium dan Bengkel, serta sistem
kurikulum dual system, dimana sistem ini melibatkan industri dalam proses
belajar mengajar, salah satunya adalah Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama 2
semester, sehingga sistem yang berlaku sistem 3-2-1
29
Penyesuaian Kurikulum dibuat untuk keperluan pengembangan Program Studi
Teknik Listrik yang pada akhirnya sebagai bahan acuan proses pembelajaran yang
komprehensif sesuai KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Sasaran yang utama dalam penyesuaian kurikulum ini adalah sebagai berikut:
30
merupakan hasil revisi berdasarkan sebuah proses dari berbagai masukan dari
pengguna, alumni, dan lembaga lembaga terkait, diskusi tim kurikulum di Program
Studi serta hasil workshop penyesuaian kurikulum berbasis KKNI dan SKKNI,
yang nantinya akan disampaikan pada stakeholder (Pengguna, Alumni, Akademisi,
Asosiasi) untuk mendapatkan masukan maupun revisi, sehingga terjadi “Link and
Match” antara dunia pendidikan dan dunia usaha selaku pengguna lulusan
program studi ini, yang selanjutnya akan dituangkan dalam penyusunan silabus.
BAB V
31
KURIKULUM PROGRAM STUDI
32
Capaian pembelajaran/Kompetensi Lulusan DIII Program Studi Teknik Listrik,
Jurusan Teknik Elektro didasarkan pada unsur KKNI yang mengacu pada Standar
Nasional Perguruan Tinggi (SNPT-2015) dan saat ini telah di sepakati sesuai CP
rancangan yang tertera pada kkni-kemenristekdikti.org/pendidikan/CP_draft sebagai
berikut :
SIKAP :
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
3. Berperan sebagai warganegara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa serta turut
menjaga perdamaian dunia
4. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara berdasarkan Pancasila;
5. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
6. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri;
9. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
Unsur lainnya yaitu, kemampuan dibidang kerja, pengetahuan yang dikuasai dan
kemampuan khusus manajerial yang tertuang dalam Kualifikasi yaitu penguasaan
capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam KKNI dimana lulusan
D3 adalah level 5 dengan kualifikasi :
Penguasaan Pengetahuan :
a. Mampu menyelesaikan pekerjaan kelistrikan berlingkup luas, memilih metode
yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas
yang terukur.
b. Menguasai konsep teoritis bidang kelistrikan secara umum, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
33
c. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.
Ketrampilan Khusus :
a. Mampu menerapkan matematika terapan, sains alam (fisika, kimia), sains
rekayasa dan prinsip rekayasa untuk melakukan pemasangan, perawatan dan
perbaikan sistem kelistrikan.
b. Mampu merumuskan esensi pemasangan, perawatan dan perbaikan sistem
kelistrikan sesuai dengan Standar Indonesia dan/atau Standar Internasional.
c. Mampu memasangan, merawat dan memperbaiki sistem kelistrikan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan
keselamatan publik dan lingkungan.
d. Mampu melaksanakan proses pemasangan, perawatan dan perbaikan sistem
kelistrikan dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan publik, serta
menerapkan sistem manajemen, keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan
(SMK3L).
e. Mampu menerapkan prinsip manajerial pelaksanaan (biaya, mutu, waktu)
sesuai dokumen kontrak, dokumentasi (arsip) dan aspek hukum yang berlaku
f. Mampu menghasilkan laporan kemajuan pekerjaan (mingguan dan bulanan).
g. Mampu memanfaatkan teknologi piranti lunak dalam melaksanakan pekerjaan
sistem kelistrikan.
34
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya;
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil
kerja sama di dalam maupun di luar lembaganya;
g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran
secara mandiri;
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
35
pemasangan instalasi induksi tiga fasa (starting dan industri
pada peralatan industri dua kecepatan 3. Instalasi sistem
yang menggunakan 10. Menginstalasi pemanas listrik tenaga listrik
motor-motor listrik dan 11. Memasang instalasi rumah
pemanas. daya
E. Mampu memasang
instalasi rumah daya
(power-house) sebagai
stasiun pembangkit
cadangan.
F. Mampu melaksanakan 12. Gardu distribusi tegangan 4. Sistem distribusi
pemasangan instalasi di menengah tenaga listrik
dalam gardu tegangan 13. Panel daya /kubikal untuk
menengah. tegangan 30kV, 70kV
G. Mampu memasang 14. Sistem pentanahan gardu
jaringan distribusi distribusi
tegangan menengah 15. Metering pada gardu distribusi
saluran udara dan 16. Sistem jaringan distribusi
saluran bawah tanah. saluran udara dan saluran
bawah tanah
H. Mampu melaksanakan 17. Konstruksi AC tunggal dan 5. Manajemen
pemasangan unit air sentral perawatan
conditioning (AC) 18. Standar pemasangan AC 6. Sistem Pendingin
tunggal dan AC sentral/ 19. Macam pemasangan AC
chiller. 20. Perawatan AC tunggal
I. Mampu melaksanakan 21. Perawatan AC sentral/ chiller
perawatan dan perbaikan 22. Perawatan lemari es/freser
pada AC unit tunggal. 23. Merakit sistem pendingin AC
J. Mampu melaksanakan tunggal, lemari es dan frezes
perawatan dan perbaikan
pada AC sentral/ chiller.
K. Mampu melaksanakan
perawatan dan perbaikan
terhadap lemari es.
L. Mampu merakit
komonen-komponen
sistem pendingin untuk
kebutuhan rumah
tinggal.
M. Mampu melaksanakan 24. Jenis-jenis konstruksi 7. Kendali alternator:
perawatan dan perbaikan generator-set 8. M & R mesin listrik:
terhadap generator arus 25. Pengendalian daya & teg. pada
36
bolak balik (generator generator sinkron
sinkron) satu fasa dan 26. Jenis eksitasi gen. sinkron
tiga fasa 27. Persyaratan isolasi generator
N. Melaksanakan sinkron
perawatan dan perbaikan 28. Metode merawat dan
terhadap motor listrik memperbaiki gen. sinkron
AC (satu fasa dan tiga 29. Metode merawat dan
fasa), motor listrik DC. memperbaiki motor AC
O. Mampu melakukan 30. Kendali asutan motor listrik 9. PLC
analisis untuk 31. Kendali putaran motor listrik 10. Mikroprosesor
merancang sistem 32. Kendali kecepatan motor listrik 11. Proteksi mesin
kendali pada motor listrik
pompa, otomasi
penerangan dan
pengasutan (starting)
motor listrik AC dan DC
P. Mampu menginstalasi
motor-motor listrik dan
kendalinya pada
bangunan komersial dan
industri
Q. Mampu menyusun 33. Perencanaan dan manajemen 12. Manajemen Proyek
anggaran biaya pelaksanan proyek listrik Listrik
pelaksanaan pekerjaan, 34. Kewirausahaan dan badan 13. Technopreneurship
kontrak kerja dan usaha
laporan proyek
R. Memiliki jiwa
kewirausahaan dan
terlatih untuk bekerja
mandiri
MK : AGAMA
CP : Dapat menjadi profesional dibidang rekayasa teknik listrik berlandaskan kaidah agama
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Kepercayaan 300 360 360 17,0
2 Perilaku dan nilai beragama 300 360 360 17,0
3 Kaidah toleransi beragama 300 360 360 17,0
Implementasi kaidah agama dalam keilmuan dan pandangan
4 300 360 360 17,0
ilmiah
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 0 68,0 2
MK : BAHASA INDONESIA
CP : Dapat berkomunikasi dengan bahasa indonesia yang baik, lisan maupun tulisan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Tata bahasa Indonesia 100 120 120 5,7
2 Penulisan proposal 150 180 180 850 22,7
3 Laporan dan pembuatan narasi 150 180 180 850 22,7
4 Metode presentasi 150 180 180 850 22,7
5 Metode berkomunikasi lisan 100 120 120 5,7
6 Tata krama berdialog 100 120 120 5,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 750 900 900 2550 85,0 2
39
MK : PANCASILA
CP : Dapat melaksanakan kehidupan profesional berlandaskan dasar negara pancasila
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Dasar negara 200 240 240 11,3
2 Idiologi pancasila 200 240 240 11,3
3 Perundang-undangan berbasis pancasila 200 240 240 11,3
4 Konteks rekayasa teknik dalam negara pancasila 200 240 240 11,3
5 Peran sebagai masyarakat ilmiah 200 240 240 11,3
6 Kontribusi energi listrik bagi masyarakat 200 240 240 11,3
Hak dan kewajiban warga negara dalam mengembangkan
7 200 240 240 11,3
ilmu pengetahuan
TOTAL WAKTU BELAJAR 1400 1680 1680 0 79,3 2
MK : KEWARGANEGARAAN
Mahasiswa dapat memahami Pancasila dan implementasinya, identitas nasional dan masyarakat madani,, demokrasi, hak dan kewajiban warga
CP : negara, konstitusi dan rule of law, hak asasi manusia, geopolitik, geostrategi, otonomi daerah, good governance dan globalisasi
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Pancasila dan Implementasinya 150 180 180 8,5
2 Identitas Nasional dan Masyarakat Madani 150 180 180 8,5
3 Demokrasi 150 180 180 8,5
4 Hak dan Kewajiban Warga Negara 150 180 180 8,5
5 Konstitusi dan Rule of Law 150 180 180 8,5
6 Hak Asasi Manusia 150 180 180 8,5
7 Geopolitik 150 180 180 8,5
8 Geostrategi 150 180 180 8,5
9 Otonomi Daerah 150 180 180 8,5
10 Good Govermance 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 0 85,0 2
40
MK : MATEMATIKA TERAPAN
Dapat memberikan dasar pengetahuan prinsip-prinsip dan metode-metode matematika yang diperlukan dan menerapkannya di bidang
CP :
terapan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sistem Bilangan 150 180 180 8,5
2 Bilangan Kompleks 200 240 240 11,3
3 Persamaan differential 200 240 240 11,3
4 Deret Fourier 200 240 240 11,3
5 Laplace transform 200 240 240 11,3
6 Aljabar linier 150 180 180 8,5
7 Sistem Integral 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 0 70,8 2
MK : FISIKA TERAPAN
CP : Dapat menganalisis fisika gerak dan fisika maknit
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Kecepatan dan percepatan (translasi, rotasi) 100 120 120 5,7
2 Gaya, momen, torsi, daya dan energi 100 120 120 5,7
3 Venomena bandul 100 120 120 5,7
4 Analisis vektor 100 120 120 5,7
5 Hukum Ohm dan hukum Faraday 150 180 180 170 11,3
6 Hukum coulomb, gaya cuolomb dan hukum gaus 150 180 180 170 11,3
7 Intensitas medan listrik, fluks listrik, dielektrik dan konduktor 150 180 180 8,5
8 Arus listrik, kerapatan arus listrik 150 180 180 170 11,3
9 Sifat maknet dan efek kemaknetan dari arus listrik 150 180 180 8,5
10 Gaya maknet, torsi maknet dan hukum induksi 150 180 180 8,5
11 Rangkaian maknetik, induktans diri dan induktans bersama 150 180 180 8,5
12 Energi dan kerapatan energi maknetik 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1600 1920 1920 510 99,2 2
41
MK : KIMIA & ILMU BAHAN LISTRIK
CP : Dapat mengeahui dan memahami sifat mekanis, sifat kimia,, sifat panas, konduktivitas panas
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sifat Bahan Isolator 100 120 120 5,7
2 Bahan Isolator 200 240 240 11,3
3 Sifat Bahan Konduktor 100 120 120 5,7
4 Bahan Kunduktor 200 240 240 170 14,2
5 Bahan Magnetik 200 240 240 170 14,2
7 Bahan Semi Konduktor 200 240 240 170 14,2
8 Bahan Super Konduktor 200 240 240 170 14,2
9 Serat Optik 100 120 120 5,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1300 1560 1560 680 85,0 2
42
B. Matakuliah Wajib Prodi (MWP) :
43
MK : RANGKAIAN LISTRIK
CP : Mampu Menganalisa, mengembangkan dan mengaplikasikan aturan rangkaian listrik dalam semua permasalahan yang berkaitan dengan
listrik DC maupun AC
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Konsep rangkaian listrik 50 60 60 2,8
2 Hukum ohm 150 180 180 510 17,0
3 Hukum kirchoff 150 180 180 510 17,0
4 Metoda analisis rangkaian 100 120 120 5,7
5 Teorema rangkaian 100 120 120 5,7
6 Dasar – dasar ac 100 120 120 5,7
7 Daya pada rangkaian RLC 100 120 120 510 14,2
8 Segitiga daya 100 120 120 510 14,2
9 Frekuensi kompleks dan fungsi transfer 100 120 120 5,7
10 Respon frekuensi dan resonansi 100 120 120 510 14,2
11 Rangkaian kopling magnetik 100 120 120 510 14,2
12 Rangkaian transien 100 120 120 510 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 3570 130,3 3
44
MK : ELEKTRONIKA ANALOG
CP : 1. Dapat menjelaskan karakteristik komponen elektronika
2. Dapat menjelaskan rangkaian elektronika yang menggunakan komponen aktif sebagai penyearah dan inverter
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Rangkaian dioda dan karakteristik V-I 100 120 120 170 8,5
2 Rangkaian penyearah 100 120 120 170 8,5
3 Rangkaian penyearah dengan penapis (filtering) 100 120 120 170 8,5
4 Penguatan transistor (common: basis, collector) 100 120 120 170 8,5
5 Hubungan darlington transistor 100 120 120 170 8,5
6 Rangkaian opersaional amplifier diferensial dan integral 100 120 120 170 8,5
7 Karakteristik V-I dan pengoperasian thyristor 100 120 120 170 8,5
8 Triac dan IGBT 100 120 120 170 8,5
9 Rangkaian inverter 100 120 120 170 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 900 1080 1080 1530 76,5 2
45
MK : MIKROKOTROLER
CP : Dapat mengoperasikan mikroprosesor sebagai pengendali sistem listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sistem dan arsitektur mikroprosesor 150 180 180 8,5
2 Sinyal pengendalian mikroprosesor 150 180 180 8,5
3 Input-output mikroprosesor 100 120 120 680 17,0
4 Periperial dan interface mikroprosesor 100 120 120 680 17,0
5 Desain/arsitek dan fungsi mikrokontroler 100 120 120 680 17,0
6 Input-output mikrokontroler 100 120 120 680 17,0
7 Pemrograman dan implementasi mikrokotroler 100 120 120 680 17,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 800 960 960 3400 102,0 2
46
MK : ELEKTRONIKA DIGITAL
CP : 1. Dapat menjelaskan dan menganalisis rangkaian digital
2. Dapat mengeksekusi operasi aritmatika dengan rangkaian logika
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sistem bilangan dan opersi aljabarnya 150 180 180 8,5
2 Analisis gerbang logika 150 180 180 8,5
Analisis konfigurasi gerbang dengan aljabar boole dan peta
3 150 180 180 8,5
karnaugh
4 Rangkaian aritmatika 150 180 180 1360 31,2
5 Teknik pencacah 150 180 180 1360 31,2
6 Register dan memory 150 180 180 1360 31,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 900 1080 1080 4080 119,0 3
MK : INSTALASI LISTRIK I
CP : Dapat menghitung kualifikasi bahan instalasi dan memasang instalasi penerangan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Persyaratan umum 100 120 120 5,7
2 Standar instalasi nasional dan internasional 100 120 120 5,7
3 Jenis-jenis kabel dan penggunaannya/penempatannya 100 120 120 5,7
4 Perhitungan kuat hantar arus kawat dan gawai hubung 150 180 180 8,5
5 Jenis instalasi dalam gedung 100 120 120 5,7
6 Sistem pentanahan dan penangkal petir 150 180 180 8,5
7 Sifat-sifat instalasi di luar gedung 100 120 120 5,7
8 Praktek mata itik 1360 22,7
9 Praktek instalasi papan 1530 25,5
10 Praktek instalasi sudomo 1700 28,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 800 960 960 4590 121,8 3
47
MK : ELEKTRONIKA DAYA
CP : Dapat menjelaskan dan mengoperasikan rangkaian elektronika daya sebagai kendali energi
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Penyearah tak terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
2 Penyearah terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
3 Fungsi konverter thyristor 3fasa (sebagai penyearah dan inverter)300 360 360 17,0
4 Pengendalian tegangan dengan konverter thyristor 3fasa 200 240 240 680 22,7
5 Pengendalian frekuensi (cycloconverter) 200 240 240 680 22,7
6 Pengendali tegangan dengan PWM 200 240 240 680 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 2040 119,0 3
MK : SISTEM PROTEKSI
CP : 1. Dapat merencanakan sistem proteksi pada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga
2. Mampu memahami teori dan praktek kubikasi 20 kV
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Pendahuluan 50 60 60 2,8
2 Perhitungan Arus Hubungan Singkat 100 120 120 5,7
3 Circuit Breaker dan Fuse 100 120 120 5,7
4 Rele Proteksi 100 120 120 5,7
5 Over Current Relay 100 120 120 5,7
6 Rele Differential 100 120 120 5,7
7 Distance Relay 100 120 120 5,7
8 Relay Pilot 100 120 120 5,7
9 Proteksi Tegangan Lebih, Arus Bocor dan Surja Hubung 100 120 120 1020 22,7
10 Pengenal kubikel 20kV 100 120 120 1020 22,7
11 Ophar kubikel 20kV 100 120 120 1020 22,7
12 Pengenalan proteksi kubikel 20kV 100 120 120 1020 22,7
13 Batere DC control power supplay 100 120 120 1020 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 5100 155,8 3
48
MK : ELEKTRONIKA DAYA
CP : Dapat menjelaskan dan mengoperasikan rangkaian elektronika daya sebagai kendali energi
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Penyearah tak terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
2 Penyearah terkendali 1fasa dan 3fasa 300 360 360 17,0
3 Fungsi konverter thyristor 3fasa (sebagai penyearah dan inverter)300 360 360 17,0
4 Pengendalian tegangan dengan konverter thyristor 3fasa 200 240 240 680 22,7
5 Pengendalian frekuensi (cycloconverter) 200 240 240 680 22,7
6 Pengendali tegangan dengan PWM 200 240 240 680 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 2040 119,0 3
MK : MESIN-MESIN LISTRIK
CP : Dapat menjelaskan dan menganalisis penggunaan mesin-mesin listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Konsep dasar 100 120 120 5,7
2 Sistem penggerakan listrik 150 180 180 8,5
3 Dinamika pengerakan listrik 150 180 180 8,5
4 Karakteristik motor DC 150 180 180 8,5
5 Karakteristik generator DC 150 180 180 8,5
6 Karakteristik motor AC 150 180 180 8,5
7 Sistem pengasutan 150 180 180 8,5
8 Prinsip kerja generator singkron 150 180 180 8,5
9 Sistem exitasi Generator singkron 150 180 180 8,5
10 Sistem singkron generator 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1450 1740 1740 0 82,2 2
49
MK : KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
CP : 1. Mampu memahami tentang SOP dan penerapan K2/K3 dan penerapannya pada pelaksanaan kegiatan bidang dsitribusi.
2. Dapat memenuhi standar kesehatan dalam melakukan pekerjaan listrik
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 SOP 150 180 180 8,5
2 Penerapan K2/K3 150 180 180 8,5
3 Standar keselamatan kerja 150 180 180 8,5
4 Simbo/marka keselamatan kerja 150 180 180 8,5
5 Bahaya pekerjaan listrik 150 180 180 8,5
6 Aturan-aturan terkait K3 150 180 180 8,5
7 Bahaya dan pengamanan tegangan sentuh 150 180 180 8,5
8 Kesehatan dalam bekerja 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 0 68,0 2
MK : TRANSFORMATOR
CP : Dapat menjelaskan prinsip rangkaian magnet, menggunakan hukum dan metode analisa rangkaian, dan penerapannya dalam transformator
1 phasa & 3 phasa beserta aplikasinya
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Transformator Satu fasa 500 600 600 28,3
2 Sistem pendinginan transformator 200 240 240 11,3
3 Transformator tiga fasa 200 240 240 11,3
4 Hubungan transformator tiga fasa 200 240 240 11,3
5 Operasi paralel transformator tiga fasa 200 240 240 11,3
6 Praktikum pengujian beban nol 850 14,2
7 Praktikum pengujian hubung singkat 850 14,2
8 Praktikum polaritas transformator 850 14,2
9 Praktikum hubungan transformator tiga fasa 850 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 1300 1560 1560 3400 130,3 3
50
MK : PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
CP : 1. Dapat menjelaskan jenis pembangkitan energi listrik konvensional dan terbarukan
2. Dapat menjelaskan kelengkapan gedung pembangkit (power house )
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Jenis, karateristik dan daya yang dihasilkan oleh pembangkit
tenaga listrik konvensional (PLTD, PLTA, PLTG, PLTU, 700 840 840 39,7
PLTGU)
2 Jenis, karakteristik dan daya yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik energi terbarukan (angin, laut, matahari, 700 840 840 39,7
biogas)
3 Power House dan kelengkapannya 300 360 360 17,0
4 Prakttek operasi pembangkit 1700 28,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 1700 2040 2040 1700 124,7 3
MK : KENDALI ALTERNATOR
CP : Dapat menjelaskan proses pengendalian tegangan dan daya untuk generator dengan penggerak motor diesel
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Genset diesel 150 180 180 8,5
2 Kendali tegangan 150 180 180 1700 36,8
3 Jenis-jenis eksitasi 150 180 180 8,5
4 Konstruksi eksitasi 150 180 180 8,5
5 Analisis model AVR 150 180 180 8,5
6 Regulasi tegangan generator 150 180 180 8,5
7 Kendali daya generator 150 180 180 1700 36,8
8 Persyaratan isolasi generator 150 180 180 8,5
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 3400 124,7 3
51
MK : SISTEM KENDALI
CP : Dapat menganalisis kendali otomatis menggunakan teori kendali
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Model konvensional sistem kontrol (open loop, close loop) 200 240 240 11,3
2 Fungsi alih; diagram blok kendali sistem 200 240 240 11,3
3 Pemodelan sistem fisik 200 240 240 11,3
4 Grafik aliran sinyal 200 240 240 1700 39,7
5 Model matematik sistem dinamik 200 240 240 11,3
6 Analisis respon transien (sistem orde 1 dan orde 2) dan
200 240 240 11,3
kesalahan keadaan tunak
7 Kontrol PID 200 240 240 11,3
8 Tempat kedudukan akar-akar 200 240 240 11,3
9 Analisis kestabilan sistem 200 240 240 11,3
TOTAL WAKTU BELAJAR 1800 2160 2160 1700 130,3 3
52
MK : INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL
CP : Dapat memasang instalasi penerangan dan instalasi daya pada gedung komersial indoor maupun outdoor
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Instalasi cahaya umtuk gedung kantor, mall, bank 150 180 180 8,5
2 Instalasi daya 150 180 180 8,5
3 Penggunaan peralatan dan kabel untuk instalasi di luar gedung 150 180 180 8,5
4 Perancangan panel untuk instalasi gedung 100 120 120 5,7
5 Perhitungan pencahayaan sesuai fungsi ruang/gedung, 100 120 120 5,7
6 AMR (pengenalan) 100 120 120 5,7
7 P2TL(system proteksi) 100 120 120 5,7
8 Listrik Prabayar 100 120 120 5,7
9 Wiring 100 120 120 5,7
10 Praktek otomasi gedung bertingkat 100 120 120 1700 34,0
11 Praktek pemasangan instalasi di luar gedung 100 120 120 1700 34,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 1250 1500 1500 3400 127,5 3
53
MK : SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
CP : 1. Mampu memahami teori dan praktek JTM (Jaringan Tegangan Menengah).
2. Dapat memasang instalasi gardu dan jaringan pada sistem distribusi tegangan menengah
3. Mampu memahami teori dan praktek JTR (Jaringan Tegangan Rendah)
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Teori JTM. 100 120 120 5,7
2 Teori & praktek gardu distribusi 100 120 120 5,7
3 Klasifikasi tegangan menengah 100 120 120 5,7
4 Standar isolasi dan keamanan untuk tegangan menengah 100 120 120 5,7
5 Jaringan distribusi tegangan menengah (saluran udara, saluran bawah
100 tanah120
dan saluran
120
bawah laut) 5,7
6 Gardu tegangan menengah 100 120 120 5,7
7 Sistem pentanahan dan penangkal petir untuk sistem tegangan menengah
100 120 120 5,7
8 Gardu sistem tegangan menengah 100 120 120 5,7
9 Sistem pengaman pada gardu sistem tegangan menengah 100 120 120 5,7
10 Teori & praktek JTR (Jaringan tegangan rendah): 100 120 120 1700 34,0
11 Praktek pemasangan kabel untuk sistem tegangan menengah 100 120 120 1700 34,0
12 Praktek merakit panel gardu distribusi 100 120 120 1700 34,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 1200 1440 1440 5100 153,0 3
54
MK : INSTALASI LISTRIK II
CP : Dapat menghitung kualifikasi bahan instalasi dan memasang instalasi penerangan
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Persyaratan umum 100 120 120 5,7
2 Standar instalasi nasional dan internasional 150 180 180 8,5
3 Jenis-jenis kabel dan penggunaannya/ penempatannya 250 300 300 14,2
4 Perhitungan kuat hantar arus kawat dan gawai hubung 250 300 300 14,2
Jenis instalasi dalam gedung (tempel, didalam dinding/lantai,
5 250 300 300 14,2
menggunakan rak kabel)
6 Sistem pentanahan dan penangkal petir 250 300 300 14,2
7 Sifat-sifat instalasi di luar gedung 250 300 300 14,2
8 Praktek Instalasi 3400 56,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 1500 1800 1800 3400 141,7 3
MK : SISTEM PENDINGIN
CP : 1. Dapat memasang dan merawat sistem pendingin
2. Dapat merakit AC window
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Prinsip sistem pendingin 100 120 120 5,7
2 Jenis konstruksi sistem pendingin (AC tunggal, sentral, dll) 100 120 120 5,7
3 Pemasangan sistem pendingin AC 100 120 120 5,7
4 Perawatan lemari es/ frezes 100 120 120 5,7
5 Merakit sistem pendingin sederhana 100 120 120 5,7
6 Praktek pemasangan AC 1360 22,7
7 Praktek Perawatan AC, lemari es/freezer 1360 22,7
8 Praktek merakit AC window 1360 22,7
TOTAL WAKTU BELAJAR 500 600 600 4080 96,3 2
55
MK : TEKNOPRENEURSHIP
CP : 1. Mampu memahami regulasi-regulasi terkait ketenagalistrikan dan standar kompetensi yang diperlukan bagi Pegawai distribusi dengan baik.
2. Mampu memahami proses bisnis niaga
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Regulasi 250 300 300 14,2
2 Pengenalan proses bisnis Distribusi 250 300 300 14,2
3 Pengenalan proses bisnis niaga TTL 250 300 300 14,2
4 Pengenalan layanan1 ( Pelayanan pelanggan & PDL) 250 300 300 14,2
5 Pengenalan layanan 2 (Baca Meter & billing 250 300 300 14,2
6 Pengenalan layanan 3 (Penagihan & Pengawasan kredit) 250 300 300 14,2
7 P2TL 250 300 300 14,2
TOTAL WAKTU BELAJAR 1750 2100 2100 0 99,2 2
56
C. Matakuliah Wajib Khusus (MWK)
MK : TUGAS AKHIR
CP : Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, dalam bentuk penulisan karya ilmiah tugas akhir
WAKTU BELAJAR TOTAL
BESARAN
NO BAHAN KAJIAN TEORI WAKTU
PRAKTEK SKS
TM BT BM BELAJAR
1 Sesuai judul tugas akhir setiap mahasiswa 15000 250,0
TOTAL WAKTU BELAJAR 0 0 0 15000 250,0 6
57
5.5 Matrix Bahan Kajian
Tabel 5.4 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Sikap Dari SNPT
MATA KULIAH
MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS
PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG
OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL
KENDALI ALTERNATOR
MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK
KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN
RANCANGAN LISTRIK
TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK
KONTROLLER (PLC)
INSTALASI LISTRIK I
INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER
SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA
DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN SIKAP LULUSAN PRODI D3
INSTRUMENTASI &
TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI
INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK
SISTEM KENDALI
BAHASA INGGRIS
KESEHATAN DAN
TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN
PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN
PENGUKURAN
MATEMATIKA
KOMPUTER &
TEKNIK LISTRIK
TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA
MEKANIK
TERAPAN
INDUSTRI
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
TEKNIK
AGAMA
58
Tabel 5.5 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Penguasaan Pengetahuan Lulusan Prodi
MATA KULIAH
MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS
PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG
OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL
KENDALI ALTERNATOR
MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK
KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN
RANCANGAN LISTRIK
TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK
KONTROLLER (PLC)
INSTALASI LISTRIK I
INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER
SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA
DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN PENGUASAAN PENGETAHUAN
INSTRUMENTASI &
TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI
INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK
BAHASA INGGRIS
SISTEM KENDALI
KESEHATAN DAN
TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN
PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN
PENGUKURAN
MATEMATIKA
KOMPUTER &
LULUSAN PRODI D3 TEKNIK LISTRIK
TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA
MEKANIK
TERAPAN
INDUSTRI
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
TEKNIK
AGAMA
59
Tabel 5.6 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Keterampilan Umum Dari SNPT
MATA KULIAH
MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS
PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG
OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL
KENDALI ALTERNATOR
MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK
KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN
RANCANGAN LISTRIK
TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK
KONTROLLER (PLC)
INSTALASI LISTRIK I
INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER
SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA
DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM
INSTRUMENTASI &
TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI
INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK
SISTEM KENDALI
BAHASA INGGRIS
KESEHATAN DAN
TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN
PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN
PENGUKURAN
MATEMATIKA
KOMPUTER &
LULUSAN PRODI D3 TEKNIK LISTRIK
TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA
MEKANIK
TERAPAN
INDUSTRI
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
TEKNIK
AGAMA
60
Tabel 5.7 Matrix Kesesuaian Mata Kuliah Dengan Rumusan Keterampilan Umum Dari SNPT
MATA KULIAH
MATAKULIAH
MATAKULIAH WAJIB UMUM MATAKULIAH WAJIB PRODI
WAJIB KHUSUS
PROGRAMMABLE LOGIC
ELEKTRONIKA ANALOG
OTOMATISASI INDUSTRI
ELEKTRONIKA DIGITAL
KENDALI ALTERNATOR
MANAGEMEN PROYEK
PEMBANGKIT TENAGA
MESIN-MESIN LISTRIK
KESELAMATAN KERJA
KEWARGANEGARAAN
RANCANGAN LISTRIK
TEKNOPRENEURSHIP
ELEKTRONIKA DAYA
RANGKAIAN LISTRIK
KONTROLLER (PLC)
INSTALASI LISTRIK I
INSTALASI LISTRK II
MIKROKONTROLER
SISTEM PENDINGINi
INSTALASI GEDUNG
BAHASA INDONESIA
DASAR TEKNOLOGI
RUMUSAN KETERAMPILAN KHUSUS
INSTRUMENTASI &
TRANSFORMATOR
SISTEM PROTEKSI
INSTALASI SISTEM
GAMBAR TEKNIK
SISTEM KENDALI
BAHASA INGGRIS
KESEHATAN DAN
TENAGA LISTRIK
PEMROGRAMAN
PRAKTEK KERJA
FISIKA TERAPAN
PENGUKURAN
MATEMATIKA
KOMPUTER &
LULUSAN PRODI D3 TEKNIK LISTRIK
TUGAS AKHIR
INSTALASI &
KOMERSIAL
PANCASILA
MEKANIK
TERAPAN
INDUSTRI
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
LISTRIK
TEKNIK
AGAMA
61
5.6 Penetapan Mata Kuliah Dan Penetapan Beban Sks
Penyusunan kurikulum dual system ini , merupakan tuntutan dunia kerja dan
profesionalisme serta perubahan peraturan yang mengatur tentang kurikulum
perguruan tinggi. Penyusunan kurikulum juga mengacu ke profil lulusan
yang mengacu pada treasure studi dan SKKNI ( Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) dan KKNI khususnya lulusan Program D3 Terapan harus
mempunyai kualifikasi level 5.
Hasil Kajian mata kuliah tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.3. Mata kuliah
merupakan bungkus sebuah bahan kajian yang terkait dengan learning outcomes
lulusan yang akan dicapai oleh suatu institusi pendidikan. Sebuah bahan kajian dapat
dipecah kedalam beberapa bentuk mata kuliah dan satu mata kuliah dapat juga
digunakan/mendukung beberapa kajian yang berbeda. Suatu mata kuliah dapat
dibentuk berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Adanya keterkaitan yang erat antara bahan kajian yang bila dipelajari secara
terintegrasi diperkirakan akan lebih baik hasilnya;
Aadanya pertimbangan konteks ke ilmuan, dimana mahasiswa akan menguasai
suatu makna keilmuan dalam konteks tertentu;
Adanya metode pembelajaran yang tepat yang menjadikan pencapaian kompetensi
lebih efektif dan efisien serta berdampak positif pada mahasiswa bila suatu
bahan kajian dipelajari secara komprehensif dan terintegrasi.
Satuan kredit semester (SKS) merupakan waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa
untuk mencapai kompetensi tertentu, dengan melalui suatu bentuk pembelajaran dan
bahan kajian tertentu. Penetapan beban sks pada pendidikan politeknik didasarkan
pada aturan yang belaku yaitu sesuai Peraturan Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi serta dilakukan secara simultan dengan mengacu pada beberapa variabel
berikut :
62
c. Cara/strategi pembelajaran yang akan diterapkan;
d. Letak semester suatu kegiatan pembelajaran dilakukan; dan
e. Perbandingan terhadap keseluruhan beban studi di satu semester
1. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu
kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam
proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya
pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler
di suatu program studi.
2. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling
sedikit 16 (enambelas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir
semester.
3. Paling lama 5 (lima) tahun akademik untuk program diploma, program diploma
tiga, dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 108 (seratus delapan) sks;
4. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri
atas:
a. Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;
b. Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester; dan
c. Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
5. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau
proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu
per semester.
63
No Semester Jumlah Sks Jam Pembelajaran
1 I 20 49,5
2 II 20 46,7
3 III 20 45,7
4 IV 20 53,6
5 V 18 51
6 VI 14 32,7
Jumlah Total 112 279,3
Sebaran mata kuliah/ struktur kurikulum per semester seperti yang terdapat pada
Tabel 3.4 untuk kurikulum rancangan program dual system , dan jejaring mata kuliah
bisa dilihat Pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 1
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 FISIKA TERAPAN 2 1 1 4.7 1.8 2.8
2 MATEMATIKA TEKNIK 2 2 0 3.7 3.7 0
3 RANGKAIAN LISTRIK 3 2 1 6.5 3.7 2.8
4 ELEKTRONIKA ANALOG 2 1 1 4.7 1.8 2.8
5 KIMIA & ILMU BAHAN LISTRIK 2 1 1 4.7 1.8 2.8
6 BAHASA INGGRIS TEKNIK 2 1 1 4.7 1.8 2.8
7 INSTRUMENTASI & PENGUKURAN 2 1 2 7.5 1.8 5.7
8 DASAR TEKNOLOGI MEKANIK 3 0 3 8.5 0 8.5
9 GAMBAR TEKNIK LISTRIK 2 1 1 4.7 1.8 2.8
JUMLAH 20 10 11 49.5 18.3 31.2
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 2
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 MIKROKONTROLER 2 1 1 4.7 1.8 2.8
2 INSTALASI LISTRIK I 3 1 2 7.5 1.8 5.7
3 RANCANGAN LISTRIK 3 1 2 7.5 1.8 5.7
4 ELEKTRONIKA DIGITAL 2 1 1 4.7 1.8 2.8
5 KOMPUTER & PEMROGRAMAN 2 0 2 5.7 0 5.7
6 KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN 2 2 0 3.7 3.7 0
7 MESIN-MESIN LISTRIK 3 2 1 6.5 3.7 2.8
8 ELEKTRONIKA DAYA 3 2 1 6.5 3.7 2.8
JUMLAH 20 10 10 46.7 18.3 28.3
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 3
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 TRANSFORMATOR 3 2 1 6.5 3.7 2.8
2 PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK 3 2 1 6.5 3.7 2.8
3 PROGRAMMABLE LOGIC KONTROLLER (PLC) 3 1 2 7.5 1.8 5.7
4 MANAJEMEN PROYEK LISTRIK 2 2 0 3.7 3.7 0
5 SISTEM PROTEKSI 3 2 1 6.5 3.7 2.8
6 INSTALASI LISTRK II 3 1 2 8.5 3 5.7
7 SISTEM KENDALI 3 2 1 6.5 3.7 2.8
JUMLAH 20 12 8 45.7 23.0 22.7
64
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 4
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 BAHASA INDONESIA 2 1 1 4.7 1.8 3
2 INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL 3 1 2 8.5 3 5.7
3 SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 3 1 2 7.9 2 5.7
4 INSTALASI & OTOMATISASI INDUSTRI 3 1 2 7.9 2 5.7
5 INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3 1 2 7.9 2 5.7
6 M & R MESIN LISTRIK 2 0 2 5.7 0 5.7
7 SISTEM PENDINGIN 2 0 2 5.7 0 5.7
8 KENDALI ALTERNATOR 2 0 2 5.7 0 5.7
JUMLAH 20 5 15 53.8 11.3 42.5
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 5
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
JUMLAH 18 0 18 51 0 51
SKS JAM/MINGGU
NO. SEMESTER 6
TOTAL TEORI PRAKTEK TOTAL TEORI PRAKTEK
1 AGAMA 2 2 0 3.7 3.7 0
2 PANCASILA 2 2 0 3.7 3.7 0
3 KEWARGANEGARAAN 2 2 0 3.7 3.7 0
4 TEKNOPRENEURSHIP 2 2 0 3.7 3.7 0
5 TUGAS AKHIR 6 0 6 17 0 17
JUMLAH 14 8 6 31.7 14.7 17
65
5.8 Jejaring Matakuliah
66
5.9 Silabus Matakuliah
67
- Hak Asasi Manusia - Metode berkomunikasi lisan menghitung integral Rangkap,
- Geopolitik, Geostrategi,Otonomi Tata krama berdialog Menghitung Luasan Bidang Dalam
Daerah, Good Govermance Integral, Volume Benda, Momen
Inersia, Koordinat Polar, Luasan
Permukaan Bidang Lengkung, Integral
Rangkap Tiga)
68
(ms office, bahasa C, visual basic dan Dapat mengoperasikan mikroprosesor - Analisis konfigurasi
matlab) pada sistem operasi window sebagai pengendali sistem listrik gerbang dengan aljabar
Pokok bahasan: Pokok bahasan: boole dan peta karnaugh
- Pengoperasian sistem operasi - Sistem dan arsitektur mikroprosesor - Rangkaian aritmatika
Window - Sinyal pengendalian mikroprosesor (half adder, full adder,
- Pengoperasian ms office (word, - Input-output mikroprosesor penambah biner paralel,
excel, power point) - Periperial dan interface mikroprosesor pengurang setengah dan
- Pemrograman menggunakan bahasa - Desain/arsitek dan fungsi full)Flop-flop (RS, D, JK,
C mikrokontroler Multivibrator astabil dan
- Pemrograman menggunakan Visual - Input-output mikrokontroler monostabil)
Basic - Pemrograman dan implementasi - Teknik pencacah
- Penggunaan program matlab untuk mikrokotroler - Register dan memory
komputasi dan plot grafik serta
Simulink PENGAMAN PERALATAN & MANUSIA: ELEKTRONIKA DAYA:
Learning outcome: Learning outcome:
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Dapat menghitung kemampuan Dapat menjelaskan dan
(PLC) penghantar pentanahan dan tahanan mengoperasikan
Learning outcome: pentanahan rangkaian elektronika
Dapat mengoperasikan PLC sebagai Pokok bahasan: daya sebagai kendali
pengendali sistem listrik - Menghitung kemampuan hantar energi
Pokok bahasan: kawat Pokok bahasan:
- Pengenalan PLC - menghitung kuat tembus isolasi - Penyearah tak terkendali
- Perangkat keras PLC dan - menghitung arus bocor ke body/casing 1fasa dan 3fasa
pendukungnya peralatan/ menghitung tegangan - Penyearah terkendali
- Modul I/O PLC sentuh body/casing ke tanah 1fasa dan 3fasa
- Fungsi-fungsi PLC - Menentukan tahanan pentanahan - Fungsi konverter thyristor
- Pemrograman PLC (ladder dan yang aman 3fasa (sebagai penyearah
listing) - Menentukan kapasitas pengaman dan inverter)
- Aplikasi PLC (kendali urutan, (patron lebur, pengaman - Pengendalian tegangan
interlock, kendali asutan, putaran termis/elektromaknetik, ELCB), dengan konverter
dan kecepatan motor-motor listrik) - Menghitung penghantar dan tahanan thyristor 3fasa
pentanahan di panel daya mesin listrik
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK: - Pengendalian frekuensi
(motor, generator, transformator)
Learning outcome: (cycloconverter)
Dapat menjelaskan jenis RANCANGAN LISTRIK:
- Pengendali tegangan
pembangkitan energi listrik dengan PWM
Learning outcome:
konvensional dan terbarukan Dapat menganalisis rangkaian instalasi
Dapat menjelaskan kelengkapan penerangan dan tenaga dan dapat INSTALASI LISTRIK II:
gedung pembangkit (power house) menginstalasinya Learning outcome:
Pokok bahasan: Mampu memahami kriteria desain Dapat menjelaskan
- Jenis, karateristik dan daya yang Pokok bahasan: persyaratan persyaratan
dihasilkan oleh pembangkit tenaga - Kriteria desain JTR/SR tentang instalasi listrik
listrik konvensional (PLTD, PLTA, - Kriteria desain JTM/gardu sesuai dengan standar
PLTG, PLTU, PLTGU) - Rangkaian penerangan rumah internasional
- Jenis, karakteristik dan daya yang sederhana Dapat menghitung
dihasilkan oleh pembangkit listrik - Rangkaian kendali otomatis rumah kualifikasi bahan instalasi
energi terbarukan (angin, laut, dan banguan kantor dan memasang instalasi
matahari, biogas) - Rangkaian pengawatan motor 1fasa penerangan
- Power House dan kelengkapannya (fasa belah, start kapasitor, start Pokok bahasan:
running kapasitor) - Persyaratan umum
MANAJEMEN PROYEK LISTRIK: - Rangkaian pengawatan motor 3fasa - Standar instalasi nasional
Learning outcome: dengan kontaktor maknit (DOL, start dan internasional
Dapat mengajukan penawaran, W/D, dua arah putaran, dahlander, - Jenis-jenis kabel dan
mengatur dan melaksanakan proyek belitan terpisah, start rotor lilit) penggunaannya/
listrik penempatannya
SISTEM KENDALI: - Perhitungan kuat hantar
Pokok bahasan:
69
- Pengertian manajemen proyek Learning outcome: arus kawat dan gawai
- Jenis dan klasifikasi proyek listrik Dapat menganalisis kendali otomatis hubung
- Diagram alir pelaksanaan proyek menggunakan teori kendali - Jenis instalasi dalam
listrik Pokok bahasan: gedung (tempel, didalam
- Metode monitoring/supervisi - Model konvensional sistem kontrol dinding/lantai,
pelaksanaan dan evaluasi proyek (open loop, close loop) menggunakan rak kabel)
listrik - Fungsi alih; diagram blok kendali - Sistem pentanahan dan
- Metode perencanaan pelaksanaan sistem penangkal petir
proyek listrik - Pemodelan sistem fisik - Sifat-sifat instalasi di luar
- Metode pelaporan progres dan hasil - Grafik aliran sinyal gedung
pelaksanaan proyek listrik - Model matematik sistem dinamik - Praktek Instalasi
- Borang dan pengarsipan proyek (sistem mekanik, sistem listrik)
listrik - Analisis respon transien (sistem orde 1 KESELAMATAN &
- Prosedur pengajuan penawaran dan orde 2) dan kesalahan keadaan KESEHATAN KERJA (K3):
(tender) proyek listrik tunak Learning outcome:
- Prosedur dan persyaratan kontrak - Kontrol PID Mampu memahami
untuk proyek listrik - Tempat kedudukan akar-akar tentang SOP dan
- Analisis kestabilan sistem (kedudukan penerapan K2/K3 dan
MESIN-MESIN LISTRIK akar-akar, kriteria kestabilan Routh, penerapannya pada
Learning outcome: kriteria stabilitas Nyquist, bode plot) pelaksanaan kegiatan
Dapat menjelaskan dan menganalisis bidang dsitribusi.
penggunaan mesin-mesin listrik TRANSFORMATOR: Dapat memenuhi standar
Pokok bahasan: Learning outcome: kesehatan dalam
- Konsep dasar Dapat menjelaskan prinsip rangkaian melakukan pekerjaan
- Sistem penggerakan listrik magnet, menggunakan hukum dan listrik
- Dinamika pengerakan listrik metode analisa rangkaian, dan Pokok bahasan:
- Karakteristik motor DC - SOP
penerapannya dalam transformator 1
- Karakteristik generator DC - Penerapan K2/K3
phasa & 3 phasa beserta aplikasinya - Standar keselamatan
- Karakteristik motor AC
Pokok bahasan: kerja
- Sistem pengasutan
- Prinsip kerja generator singkron - Prinsip kerja transformator - Simbo/marka
- Sistem exitasi Generator singkron - Konstruksi transformator keselamatan kerja
- Sistem singkron generator - Jenis inti transformator - Bahaya pekerjaan listrik
- Teori transformator ideal - Aturan-aturan terkait K3
- Persamaan emf transformator - Bahaya dan pengamanan
INSTALASI GEDUNG KOMERSIAL: - Perbandingan tegangan transformator tegangan sentuh
Learning outcome: - Transformator tanpa beban - Kesehatan dalam bekerja
Dapat memasang instalasi - Transformator berbeban
penerangan dan instalasi daya pada - Ekivalen resistans SISTEM PROTEKSI :
gedung komersial indoor maupun - Magnetik bocor Learning outcome:
outdoor - Transformator dengan resistans dan Dapat merencanakan
Pokok bahasan: reaktans bocor sistem proteksi pada
- Instalasi cahaya umtuk gedung - Drop tegangan transformator peralatan-peralatan listrik
kantor, mall, bank - Rangkaian ekivalen transformator yang terpasang pada
- Instalasi daya (pompa, lift, eskalator - Pengujian beban nol (rangkaian suatu sistem tenaga
pemanas, pendingin untuk gedung terbuka)
Mampu memahami teori
kantor, mal, bank dll. - Rugi inti
dan praktek kubikasi 20
- Penggunaan peralatan dan kabel - Pengujian hubung singkat
kV
untuk instalasi di luar gedung - Transformator tiga fasa
Pokok bahasan:
- Perancangan panel untuk instalasi - Hubungan transformator tiga fasa
gedung (menentukan ukuran panel, - Operasi paralel transformator tiga fasa - Pendahuluan
letak peralatan dalam panel posisi - Praktikum pengujian beban nol - Perhitungan Arus
panel) - Praktikum pengujian hubung singkat Hubungan Singkat
- Perhitungan pencahayaan sesuai - Praktikum hubungan transformator - Circuit Breaker dan Fuse
fungsi ruang/gedung, pencahayaan tiga fasa - Rele Proteksi
untuk taman, jalan dan bandara - Praktikum kerja paralel trasformator - Over Current Relay
70
serta terminal bus) tiga fasa - Rele Differential
- AMR (pengenalan) - Distance Relay
- P2TL(system proteksi) KABEL & TEKNIK PEMASANGAN: - Relay Pilot
- Listrik Prabayar Learning outcome: - Proteksi Tegangan Lebih,
- .Wiring Dapat memasang kabel yang tertanam
- Praktek otomasi gedung bertingkat Arus Bocor dan Surja
di lantai dan dinding dan melakukan
- Praktek pemasangan instalasi di luar pengawatan pada panel daya Hubung
gedung Dapat memasang kawat petir dan - Pengenal kubikel 20kV
sistem pentanahan gedung komersial - Ophar kubikel 20kV
INSTALASI & OTOMASI INDUSTRI:
Learning outcome: Pokok bahasan: - Pengenalan proteksi
Dapat memasang instalasi motor - Teknik penyambungan kabel kubikel 20kV
- Teknik pemasangan kabel tanam - Batere DC control power
listrik berdasarkan jenis dan
(lantai dan dinding)
kapasitannya supplay
Pokok bahasan: - Teknik pemasangan kabel diluar
gedung -
- Instalasi untuk berbagai tipe
pemanas listrik - Teknik perakitan/ pengawatan panel SISTEM DISTRIBUSI
- Praktek pemasangan kabel penyulang TENAGA LISTRIK:
- Instalasi starting motor induksi tiga
fasa (Y/D, seri resistans/reaktans) ke panel Learning outcome:
- Praktek pemasangan kawat petir dan Mampu memahami teori
menggunakan kontaktor maknit
- Instalasi motor induksi dua pentanahan dan praktek JTM
- Praktek pengawatan panel tenaga (Jaringan Tegangan
kecepatan dahlander dan belitan
terpisah Menengah).
- Pengendalian motor tiga fasa untuk INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK: Dapat memasang
suatu sistem pompa Learning outcome: instalasi gardu dan
- Praktek instalasi stasiun pompa Mampu memahami teori dan praktek jaringan pada sistem
- Praktek milling dan air ballast Gardu Distribusi. distribusi tegangan
Dapat merencanakan dan memasang menengah
SISTEM PENDINGIN: instalasi untuk genset yang berfungsi Mampu memahami teori
Learning outcome: sebagai suplai cadangan PLN dan praktek JTR (Jaringan
Dapat memasang dan merawat Pokok bahasan: Tegangan Rendah)
sistem pendingin - Perancangan instalasi rumah daya Pokok bahasan:
Dapat merakit AC window (power house) untuk jenis pembangkit - Teori gardu distribusi :
tenaga diesel - Teori standar
Pokok bahasan:
- Perancangan panel untuk suplai konstruksi gardu
- Prinsip sistem pendingin
cadangan dan paralel generator - Material gardu
- Jenis konstruksi sistem pendingin (AC
- Praktek pemasangan instalasi genset/ distribusi
tunggal, sentral, dll)
ATS - Proteksi gardu
- Pemasangan sistem pendingin AC
- Perawatan lemari es/ frezes distribusi
M & R MESIN LISTRIK: - Ophar gardu distribusi
- Merakit sistem pendingin sederhana
Learning outcome: - Penyeimbang beban
- Praktek pemasangan AC
Dapat memperbaiki generator AC, - Teori JTM :.
- Praktek Perawatan AC, lemari
motor AC/DC dan transformator las - Konfigurasi JTM
es/freezer
Pokok bahasan: - Standar Konstruksi
- Praktek merakit AC window
- Jenis gulungan armatur mesin AC dan JTM
DC - Ophar JTM
TECHNOPRENEURSHIP:
- Model kumparan medan mesin AC dan - ProteksiJTM
Learning outcome:
DC - Klasifikasi tegangan
Mampu memahami regulasi-regulasi
- Sistem eksitasi generator sinkron menengah
terkait ketenagalistrikan dan standar
- Konstruksi transformator las - Standar isolasi dan
kompetensi yang diperlukan bagi
- Praktek menggulung kumparan medan keamanan untuk
Pegawai distribusi dengan baik.
mesin AC dan DC tegangan menengah
Mampu memahami proses bisnis - Praktek menggulung kumparan - Jaringan distribusi
niaga. armatur mesin AC dan DC tegangan menengah
Pokok bahasan: - Praktek memperbaiki trafo las (saluran udara, saluran
- Regulasi - bawah tanah dan saluran
- Pengenalan proses bisnis Distribusi
71
- Pengenalan proses bisnis niaga TTL KENDALI ALTERNATOR: bawah laut)
- Pengenalan layanan1 ( Pelayanan Learning outcome: - Gardu tegangan
pelanggan & PDL) Dapat menjelaskan proses menengah
- Pengenalan layanan 2 (Baca Meter & pengendalian tegangan dan daya - Sistem pentanahan dan
billing untuk generator dengan penggerak penangkal petir untuk
- Pengenalan layanan 3 (Penagihan & motor diesel sistem tegangan
Pengawasan kredit) Pokok bahasan: menengah
- P2TL - Genset diesel - Gardu sistem tegangan
- Kendali tegangan menengah
INSTALASI LISTRIK:I - Jenis-jenis eksitasi - Sistem pengaman pada
Learning outcome: gardu sistem tegangan
- Konstruksi eksitasi
Dapat menghitung kualifikasi bahan menengah
instalasi dan memasang instalasi - Analisis model AVR - Praktek pemasangan
penerangan - Regulasi tegangan generator kabel untuk sistem
Pokok bahasan: - Kendali daya generator tegangan menengah
- Persyaratan umum Persyaratan isolasi generator - Praktek merakit panel
- Standar instalasi nasional dan distribusi
internasional - Teori & praktek JTR
- Jenis-jenis kabel dan (Jaringan tegangan
penggunaannya/penempatannya rendah):
- Perhitungan kuat hantar arus kawat - Konstruksi JTR
dan gawai hubung - Material JTR
- Jenis instalasi dalam gedung (tempel, - Ophar JTR
didalam dinding/lantai, -
menggunakan rak kabel)
- Sistem pentanahan dan penangkal
petir
- Sifat-sifat instalasi di luar gedung
- Praktek mata itik
- Praktek instalasi papan
- Praktek instalasi sudomo
72
BAB VI
PENUTUP
Penyusunan kurikulum Dual System berbasis KKNI dan SKKNI ini berkaitan
dengan proses belajar mengajar Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik
Elektro yang nantinya akan dijalani. Kami juga berharap masukan yang
berharga untuk penyempurnaan kurikulum ini dari pihak-pihak yang terlibat
baik civitas akademika, alumni, pengguna forum program studi dan industri.
Demikian draft kurikulum Dual System ini dibuat dan semoga ada manfaat,
sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar bisa berjalan sesuai standart dan
norma yang sesuai tujuan dan sasaran yaitu menghasilkan lulusan yang berdedikasi
dan berdaya saing.
73
DAFTAR PUSTAKA
74
75