Вы находитесь на странице: 1из 7

C I L A C A P PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JERUKLEGI II
Jalan Raya Jambusari – Jeruklegi telp. 08112939222
email : uptpkmjeruklegidua@gmail.com
JERUKLEGI
Kode Pos
53252

Nomor :
Revisi :
Tanggal terbit :

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENJARINGAN KESEHATAN

I. PENDAHULUAN
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan
program kesehatan, selain jumlahnya yang besar (25%) diantara jumlah
penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena
teorganisir dengan baik. Jika melihat data angka partisipasi murni tahun 2012
maka diperkirakan jumlah anak sekolah dasar dan lanjutan mencapai 43 juta
jiwa.
Anak merupakan aset negara dimana kelak mereka akan menjadi generasi
penerus bangsa. Untuk dapat memimpin negeri diperlukan kemampuan dan
kesehatan yang cukup, selain itu kesehatan juga merupakan investasi yang
sangat berharga di masa mendatang. Perlu adanya pengetahuan mengenai
kesehatan yang diberikan kepada anak-anak dan remaja untuk mencegah
terjadinya gangguan kesehatan yang tidak diinginkan yang bukan didapatkan dari
lahir.

II. LATAR BELAKANG


Masalah kesehatan yang dialami peseta didik sangat kompleks dan
bevariasi. Pada usia sekolah dasar, permasalaha kesehatan peserta didik
umumnya behubungan dengan ketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi,
kelainan refraksi, kecacingan dan penyakit menular yang tekait dengan
perilaku hidup bersih dan sehat. Pada peserta didik di tingkat lanjutan Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah
Umum (SMU) dan Madrasah Aliyah (MA) SLB (Sekolah Luar Biasa) pada
umumnya lebih tekait dengan perilaku berisiko di antaranya kebiasaan
merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan melakukan hubungan
seksual di luar nikah.
Bedasarkan data Riskesdas 2007 disebutkan bahwa untuk masalah
kesehatan mata, sebesar 1,1% anak usia 6-14 tahun mengalami kelainan
refraksi dan 0,2% anak usia 6-14 tahun mengalami kebutaan. Untuk pevalensi
masalah kesehatan gigi dan mulut 21,6% terjadi pada anak usia 5-9 tahun dan
20,6% pada anak usia 10-14 tahun. Sementara karies gigi aktif yang tejadi
pada anak usia 12 tahun dengan pengalaman karies sebanyak 36,1% dan
anak diatas usia 12 tahun sebanyak 72,1%. Untuk status gizi pada anak usia
>15 tahun, yang kurus 14,8% adapun yang obesitas 10,3%. Angka anemi
pada anak usia <14 tahun 9,8% sementara pada anak >15 tahun, pada
perempuan 19,7% dan pada laki-laki 13,1%.
Masalah pada kelompok umur remaja sangat tekait dengan perilaku yang
beisiko tehadap kesehatannya. SKRRI 2007 menunjukan sekitar 31,9%
remaja perempuan dan 24,2% remaja laki-laki mulai merokok sebelum usia 13
tahun. Selain itu 12,5% remaja perempuan dan 11,9% remaja laki-laki
mengawali minum minuman keras sejak usia kurang dari 14 tahun.
Melihat pemasalahan yang ada, pelayanan kesehatan di sekolah melalui
program UKS diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk
promotif dan preventif. Upaya preventif antara lain kegiatan penjaringan
kesehatan (skrining kesehatan) peserta didik. Penjaringan kesehatan
meupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk
memilah (skrining) anak yang sehat dan tidak sehat, seta dapat dimanfaatkan
untuk pemetaan kesehatan peseta didik. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
dalam program Usaha Kesehata Sekolah (UKS). Untuk menentukan jenis
pemeriksaan, selain memprioritaskan penjaringan terhadap gangguan
kesehatan yang dapat mengganggu proses belajar juga perlu memperhatikan
prinsip skrining diantaranya merupakan masalah kesehatan yang penting,
tersedia pengobatan untuk kondisi tersebut, tesedia fasilitas untuk diagnosis
dan pengobatan. Ada pemeriksaan untuk kondisi tersebut, tes harus dapat
diterima oleh masyarakat, total biaya untuk menemukan kasus harus
ekonomis, penemuan kasus dan pengobatan bekesinambungan.

III. TUJUAN
A. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan peseta didik secara optimal dalam
mendukung proses belajar.
B. Khusus
1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila
terdapat masalah kesehatan dapat segera ditindaklanjuti.
2. Tersedianya data atau informasi untuk menilai pekembangan kesehatan
peseta didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun
program pembinaan kesehatan sekolah.
3. Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi program pembinaan peserta didik.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok
Koordinasi mengenai persiapan kegiatan penjaringan dan pemeriksaan
berkala kesehatan. Pelaksanaan kegiatan penjaringan antara lain pemeriksaan
fisik oleh tenaga kesehatan, guru atau kader kesehatan sekolah.
B. Kegiatan Rincian
Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi:
1. Pemeriksaan tanda vital
2. Pemeriksaan status gizi
3. Pemeriksaan kebersihan diri (rambut, kulit, kuku)
4. Pemeriksaan kesehatan indra pengelihatan
5. Pemeriksaan kesehatan indra pendengaran
6. Pemeriksaan gigi dan mulut
7. Pemeriksaan menggunakan alat bantu (disabilitas)
8. Pemeriksaan kebugaran jasmani

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan oleh 2 orang petugas pelaksana yang terdiri dari dokter
gigi dan dokter umum/perawat dibantu oleh guru dan kader kesehatan sekolah
(dokter kecil/kader kesehatan remaja). Sebelum melaksanakan penjaringan,
pihak puskesmas dan pihak sekolah berkoordinasi untuk mengidentifikasi
kegiatan, pembagian tugas dan tanggung jawab. Selain itu berkoordinasi juga
untuk waktu dan tempat pelaksanaan.

VI. SASARAN
Sasaran kegiatan penjaringan kesehatan adalah seluruh peserta didik baru pada
tahun ajaran baru kelas 1,7 dan 10 di sekolah/madrasah, baik negeri atau swasta
termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB).

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan penjaringan kesehatan dilaksanakan bulan Juli –
Desember 2018.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

3 sklh 6 sklh 6 sklh 5 sklh

Jadwal penjaringan pada bulan Juli 2018 sebagai berikut:

No. Tanggal Tempat

1. 18 Juli 2018 SDN Sawangan 01

2. 25 Juli 2018 SDN Sawangan 02

3. 23 Juli 2018 SMK Komputama

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi dilakukan oleh pelaksana kegiatan, Koordinator Promkes, PJ UKM,
dan Kepala Puskesmas terhadap ketetapan pelaksanaan kegiatan
2. Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh koordinator promkes dan
penanggung jawab program
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Peserta didik yang dilakukan penjaringan kesehatan atau pemeriksaan berkala
dapat menghasilkan kesimpulan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Sehat/ dalam batas normal
Untuk peserta didik yang menghasilkan kesimpulan pemeriksaan sehat,
tenaga kesehatan puskesmas merekomendasikan saran pemantauan
pemeliharaan kesehatan yang dapat dilakukan oleh guru atau orang tua.
2. Terdapat masalah kesehatan yang perlu dirujuk ke puskemas
Untuk peserta yang menghasilkan kesimpulan hasil pemeriksaan kurang baik
maka tenaga kesehatan puskesmas memberikan surat pengantar rujukan ke
puskesmas.
Pencatatan :
Tenaga kesehatan mencatat hasil penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala ke
dalam formulir penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala terdapat dalam buku
Rapor Kesehatanku. Tenaga kesehatan memindahkan hasil penjaringan
kesehatan/pemeriksaan berkala ke register kohort anak usia sekolah.
Pelaporan:
Data penjaringan kesehatan direkapitulasi oleh tenaga kesehatan puskesmas
untuk diumpanbalikkan ke:
1. Sekolah, meliputi:
a. Identitas peserta didik
b. Kesimpulan pemeriksaan
c. Tindak lanjut
2. Dinas Kesehatan Kab/Kota
a. Jumlah sekolah diwilayah puskesmas
b. Jumlah sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan
c. Penyakit yang ditemukan
Frekuensi pelaporan dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten/kota adalah
6 bulan sekali.

Mengetahui, Jeruklegi, 2018

Kepala UPTD Puskemas Jeruklegi II Koordinator Promkes


dr. Pratiti Wiji Lestari Herni Siswati, Amd.Keb
NIP. 19770424 200701 2 037 NIP. 19770928 200604 2 010

Вам также может понравиться