Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam peneltian ini ialah metode true experimental

laboratory dengan rancangan penelitian Post Only Control Group Design

(Notoatmojo, 2010).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada:

Waktu : Minggu ke-4 bulan Oktober

Tempat: : Laboratorium Program Studi Biologi FKIP UMS

C. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Pengaruh

Ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) konsentrasi 5%, 10%,

20% dan 40%.

2. Variabel Terpengaruh

Perubahan dimensi bahan cetak alginat (%).

3. Variabel Terkendali

a. Jenis bahan cetak alginat regular-set (Cavex, Holland).

b. Ukuran cetakan alginat: diameter 32 mm dengan tinggi 22 mm

bentuk tabung dan terbuat dari plastik (Anita et al., 2016).

c. Manipulasi bahan cetak alginat selama 30 detik (Cavex, Holland).

d. Waktu setting 3,5 menit (Cavex, Holland).

36
e. Perbandingan water dan powder: 15 ml water dan 7 gr powder

(Cavex, Holland).

f. Cara pengadukan pada rubber bowl menggunakan spatula dengan

membentuk gerakan angka delapan secara cepat sambil ditekan

pada permukaan dinding rubber bowl dengan putaran intermitent.

g. Sampel disimpan dalam inkubator dengan suhu 25oC pada

kelembaban 96% selama 30 menit (Specification of American

Dental Association No. 18).

h. Konsentrasi ekstrak etanol bawang putih 5%, 10%, 20% dan 40%.

i. Suhu pelarut alginat 20oC (Cavex, Holland).

j. Suhu ruangan 22oC (Standar ISO/IEC No. 17025).

4. Variabel Tak Terkendali

a. Kekuatan dan kecepatan pengadukan bahan cetak alginat pada masing-

masing kelompok.

b. Keakuratan hasil cetakan masing-masing sampel.

c. Ketepatan pengukuran hasil cetakan alginat masing-masing sampel.

D. Definisi Operasional

1. Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.)

Larutan ekstrak etanol bawang putih dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%

dan 40% berupa sediaan kental yang dibuat dari umbi tumbuhan bawang

putih (Allium sativum L.) kering dan diolah menggunakan teknik maserasi

dalam larutan etanol 70% selama 3x24 jam kemudian diuapkan dengan

37
evaporator suhu 40-60oC, lalu diencerkan menggunakan aquades untuk

mendapatkan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40%.

2. Perubahan Dimensi Bahan Cetak Alginat

Perubahan dimensi bahan cetak alginat merupakan selisih volume hasil

cetakan alginat setelah diberi perlakuan menggunakan pelarut ekstrak

etanol bawang putih (Allium sativum L.) konsentrasi 5%, 10%, 20% dan

40% dan kontrol akuades dengan volume cetakan alginat pada cetakan

plastik diameter 32 mm dan tinggi 22 mm. Pengukuran hasil cetakan

alginat dilakukan dengan menggunakan jangka sorong pada tinggi dan

diameter dengan ketelitian 0,01 mm, kemudian dimasukkan dalam rumus

tabung. Data dari hasil pengukuran yang didapatkan adalah data rasio

dengan hasil pengukuran dalam satuan mm3 kemudian dimasukkan dalam

rumus rerata persentase perubahan dimensi.

E. Subyek Penelitian

1. Pengelompokan Subyek

Subyek penelitian yang digunakan ialah bahan cetak alginat tipe

regular set yang dicetak ke dalam cetakan berbentuk tabung dengan

ukuran diameter 32 mm dan tinggi 22 mm. cetakan alginat dibagi menjadi

lima kelompok meliputi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

dengan ekstrak etanol bawang putih masing-masing pada konsentrasi 5%,

10%, 20% dan 40%. Penentuan konsentrasi berdasarkan rumus Progresi

Geometris (Murtisiwi dan Lindawati, 2016) sebagai berikut:

38
Yn = Y1 x R(n-1)
Keterangan:

Y1: Konsentrasi pertama


Yn: Konsentrasi ke-n
R: Faktor geometris ≠ 0 atau 1 kelipatan konsentrasi

Y1 = 5%

Yn = Y1 x R(n-1)
Y2 = 5% x 2(2-1)
Y2 = 5% x 21
Y2 = 10%

Y3 = Y1 x R(n-1)
Y3 = 5% x 2(3-1)
Y3 = 5% x 22
Y3 = 20%
Y4 = Y1 x R(n-1)
Y4 = 5% x 2(4-1)
Y4 = 5% x 23
Y4 = 40%

Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan konsentrasi

ekstrak etanol umbi bawang putih sebesar 5%, 10%, 20% dan 40%.

2. Jumlah Replikasi Sampel

Jumlah replikasi dalam penelitian ini dapat dihitung menggunakan

rumus Federer (Ridwan, 2013) sebagai berikut:

(t-1) (r-1) ≥ 15

Keterangan:
t : Jumlah kelompok sampel
r : Jumlah replikasi tiap kelompok
(t-1) (r-1) ≥ 15
(5-1) (r-1) ≥ 15
4 (r-1) ≥ 15
(r-1) ≥ 15
r ≥ 4,75 5

39
Maka didapatkan jumlah sampel sebanyak:

N =txr
=5x5
= 25 buah

Jumlah sampel untuk masing-masing kelompok ialah 4,75 buah

dan dibulatkan menjadi 5 buah. Jadi, total sampel yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah 25 buah.

F. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

a. Alat Utama

1) Jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm (Krisbow®,

Indonesia)

Fungsi: untuk mengukur diameter serta tinggi hasil cetakan

alginat.

b. Alat Penunjang

1) Spatula (Cobra Dental, Indonesia)

Fungsi: untuk mengaduk atau memanipulasi bahan cetak

alginat.

2) Rubber bowl (Cobra Dental, Indonesia)

Fungsi: untuk tempat manipulasi atau mengaduk bahan cetak

alginat.

3) Glass plate (Cobra Dental, Indonesia)

Fungsi: untuk meratakan hasil cetakan alginat saat dilakukan

pencetakan.

40
4) Batang pengaduk (Pyrex®, Indonesia)

Fungsi: untuk mengaduk cammpuran ekstrak dan akuades saat

pengenceran.

5) Gelas ukur (Pyrex®, Indonesia)

Fungsi: untuk mengukur volume pelarut alginat.

6) Gelas beker (Pyrex®, Indonesia)

Fungsi: untuk melakukan pengenceran dan pelarutan ekstrak

etanol bawang putih.

7) Pipet ukur dengan ketelitian 1 ml (Pyrex®, Indonesia)

Fungsi: untuk mengambil dan mengukur volume ekstrak.

8) Stopwatch (Casio®, Jepang)

Fungsi: untuk mengukur waktu manipulasi dan perlakuan

cetakan alginat.

9) Termometer (Yenaco®, Jepang)

Fungsi: untuk mengukur suhu pelarut alginat.

10) Timbangan analitik ketelitian 0,01 gram (Ohaus®, USA)

Fungsi: untuk menimbang serbuk alginat.

11) Cetakan alginat plastik dengan ukuran diameter 32 mm x tinggi

22 mm (Anita et al., 2016).

Fungsi: sebagai tempat membuat cetakan alginat.

12) Inkubator (QuincyLab®, Taiwan)

Fungsi: untuk menyamakan suhu dan kelembaban seluruh

sampel penelitian.

41
13) Rotary vaccum evaporator (Eyela®, Indonesia)

Fungsi: untuk menguapkan etanol 70%.

14) Sonikator (Elma®, Jerman)

Fungsi: untuk sonikasi ekstrak etanol bawang putih.

15) Masker (OneMed, Indonesia)

Fungsi: sebagai alat pelindung diri operator.

16) Sarung tangan (Sensi, Indonesia)

Fungsi: sebagai alat pelindung diri operator.

2. Bahan Penelitian

1) Bahan cetak alginat tipe regular-set (Cavex, Holland).

2) Ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) dengan

konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40%.

3) Akuades.

G. Prosedur Penelitian

1) Ethical Clearance

Mengajukan ethical clearance ke Sekretariat Komite Penelitian

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2) Determinasi Tumbuhan

Melakukan determinasi tumbuhan pada penelitian ini dilakukan di

Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3) Membuat ekstrak etanol bawang putih konsentrasi 5%, 10%, 20% dan

40%

42
a. Mengupas umbi bawang putih kemudian dicuci bersih

menggunakan air mengalir.

b. Mengeringkan umbi bawang putih dengan cara diangin-

anginkan di udara terbuka yang terlindung dari sinar matahari

selama seminggu.

c. Menimbang simplisia tumbuhan umbi putih untuk dilakukan

maserasi.

d. Merendam simplisia kedalam pelarut etanol 70% hingga

tergenang seluruhnya dan diaduk selama 30 menit lalu

didiamkan selama 3x24 jam.

e. Menyaring cairan hasil rendaman dengan kertas penyaring

untuk memisahkan ampas dan ekstrak umbi bawang putih.

f. Menampung ekstrak hasil maserasi yang didapatkan menjadi

satu, lalu diuapkan dengan alat vacum rotary evaporator pada

suhu 70oC yang bertujuan untuk memisahkan ekstrak dari

pelarutnya hingga pelarut habis menguap.

g. Menghilangkan kandungan air dengan menggunakan cara

pemanasan di dalam water bath pada suhu 70oC sehingga

didapatkan larutan pekat ekstrak etanol bawang putih.

4) Pengenceran Ekstrak Etanol Bawang Putih

Rumus pengenceran (Chong, 2016).

V1 x M1 = V2 x M2

Keterangan:
V1: Volume awal zat terlarut (ml)

43
M1: molaritas awal zat terlarut (gr/ml)
V2: Volume zat setelah pengenceran (ml)
M2: Molaritas zat setelah pengenceran (gr/ml)

1% = 10 mg/ml = 0,01 gr/ml


100% = 1 gr/ml (Strumpf et al., 2009)

a. V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100% = 15 ml x 5%
V1 x 1 gr/ml = 15 ml x 0,05 gr/ml
V1 = 0,75 ml
Jadi, untuk membentuk konsentrasi 5% dalam bentuk

sediaan cair maka dicampurkan 0,75 ml ekstrak etanol bawang

putih dengan 14,25 ml aquades steril.

b. V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100% = 15 ml x 10%
V1 x 1 gr/ml = 15 ml x 0,1 gr/ml
V1 = 1,5 ml
Jadi, untuk membentuk konsentrasi 10% dalam bentuk

sediaan cair maka dicampurkan 1,5 ml ekstrak etanol bawang

putih dengan 13,5 ml aquades steril.

c. V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100% = 15 ml x 20%
V1 x 1 gr/ml = 15 ml x 0,2 gr/ml
V1 = 3 ml
Jadi, untuk membentuk konsentrasi 20% dalam bentuk

sediaan cair maka dicampurkan 3 ml ekstrak etanol bawang putih

dengan 12 ml aquades steril.

d. V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100% = 15 ml x 40%
V1 x 1 gr/ml = 15 ml x 0,4 gr/ml
V1 = 6 ml
Jadi, untuk membentuk konsentrasi 40% dalam bentuk

sediaan cair maka dicampurkan 6 ml ekstrak etanol bawang putih

dengan 9 ml aquades steril.

44
Sehingga didapatkan ekstrak etanol tumbuhan bawang

putih dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% dengan volume

masing-masing sebanyak 15 ml.

5) Perlakuan pada Bahan Cetak Alginat

a. Persiapan

Menimbang powder alginat regular-set menggunakan

timbangan analitik sebesar 7 gram dan mengukur volume pelarut

menggunakan gelas ukur sebanyak 15 ml. Kemudian melakukan

manipulasi menggunakan spatula dan rubber bowl dengan cara

adukan membentuk angka delapan dan memutar sambil

menempelkan spatula pada permukaan dinding rubber bowl hingga

homogen selama 30 detik.

b. Pembuatan Cetakan Alginat

Masukkan adonan alginat yang sudah homogen kedalam

cetakan plasik dengan diameter 32 mm dan tinggi 22 mm,

selanjutnya menunggu selama 3,5 menit hingga alginat tersebut

setting. Selanjutnya mengeluarkan hasil cetakan dan menghitung

volume cetakan alginat menggunakan rumus volume tabung

sebagai berikut:

V= π x r2 x t

Keterangan:
V: Volume tabung
π : ketetapan 3,14
r : jari-jari tabung
t : tinggi tabung

45
V= π x r2 x t
V= 3,14 x 162 x 22
V= 17684,48 mm3

32 mm

22 mm

Gambar 5. Ilustrasi sampel penelitian


c. Inkubasi Hasil Cetakan Alginat

Masukkan hasil cetakan alginat kedalam inkubator dengan

suhu 25oC pada kelembaban 96% selama 30 menit.

6) Setelah dilakukan inkubasi, kemudian mengukur diameter serta tinggi

hasil cetakan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm,

lalu masukkan kedalam rumus volume tabung sebagai berikut:

V= π x r2 x t

Keterangan:
V: Volume tabung
π : ketetapan 3,14
r : jari-jari tabung
t : tinggi tabung

Perhitungan perubahan dimensi bahan cetak alginat dapat

dilakukan dengan melakukan pengukuran volume hasil cetakan alginat

dengan pelarut ekstrak etanol umbi bawang putih dalam berbagai

konsentrasi dikurangi dengan ukuran volume cetakan yang digunakan.

Hasil pengukuran perubahan dimensi kemudian diubah ke dalam

bentuk persentase dengan langkah membandingkan selisih volume

akhir hasil cetakan dengan volume cetakan dikalikan 100%.

46
Rerata perubahan dimensi = rerata volume hasil cetakan alginat – volume cetakan

Rerata persentase perubahan dimensi = x 100%

(Amalan et al., 2013).


7) Mengumpulkan data dengan mencatat hasil pengukuran data.

H. Analisis Data

Data diolah secara statistik menggunakan SPSS 23.00 for Windows.

Uji normalitas dilakukan pertama kali untuk mengetahui apakah persebaran data

normal atau tidak menggunakan Shapiro-wilk test karena jumlah sampel ≤ 50

(Dahlan, 2013). Selanjutnya dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene’s

test untuk mengetahui dua kelompok data memiliki varian yang sama atau tidak.

Apabila sebaran data normal dan variasi data sama (p>0.05) maka dapat dianalisis

menggunakan uji parametrik dengan metode One-Way Anova untuk mengetahui

perbedaan rerata antar kelompok menghasilkan perubahan dimensi yang

signifikan atau tidak. Setelah itu dilanjutkan dengan melihat grafik hasil analisis

untuk mengetahui apakah terdapat perubahan dimensi antar kelompok seiring

dengan peningkatan konsentrasi dan dihitung besar perubahan dimensinya dalam

bentuk persentase. Selanjutnya hasil perhitungan dibandingkan menggunakan

standarisasi ADA No. 18 sebesar 3%, dengan mengevaluasi apakah melebihi atau

kurang dari standar yang sudah ditentukan.

47
I. Alur Penelitian

Bahan cetak alginat 7 gram

Pelarut

Ekstrak etanol Ekstrak etanol Ekstrak etanol Ekstrak etanol


Kontrol:
bawang putih bawang putih bawang putih bawang putih
Akuades 15 ml
5% 15 ml 10% 15 ml 20% 15 ml 40% 15 ml

Serbuk alginat dan masing-masing pelarut dimanipulasi menggunakan rubber bowl


hingga homogen

Hasil adonan dituang ke dalam cetakan plastik berbentuk tabung dengan ukuran
diameter 32 mm dan tinggi 22 mm.

Catekan di inkubasi dengan suhu 25oC pada kelembaban 96% selama 30 menit.

Dilakukan pengukuran diameter dan tinggi hasil cetakan kemudian


dimasukkan kedalam rumus volume tabung

Dilakukan perhitungan rerata perubahan dimensi bahan cetak alginat dalam


bentuk persentase

Analisis Data

48
J. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian
Jenis Kegiatan Oktober November Desember

Seminar Proposal
Tahap Awal :
1. Ethical Clearance
2. Determinasi tumbuhan
3. Pembuatan ekstrak
Tahap Pelaksanaan :
1. Melakukan manipulasi alginat
dengan pelarut
2. Melakukan pencetakan dengan
cetakan
3. Melakukan inkubasi
4. Melakukan pengukuran dan
perhitungan
Tahap Akhir :
1. Analisis Data
2. Penyusunan Laporan
Sidang Skripsi

49

Вам также может понравиться