Вы находитесь на странице: 1из 12

MAKALAH

Arti Dan Ruang Lingkup Ajaran


Islam

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Lestari A241 17 078

Siti nurhidayati A241 17 021

Siti aisyah At-thahirah A241 17 087

Zaenab A241 17 066

Afra fatinah A241 17 117

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguuan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako

2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkah dan rahmat
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Arti dan
Ruang Lingkup Ajaran Islam sebagai tugas penunjang pembelajaran dalam
memahami Pendidikan Agama Islam.
Makalah ini disusun berdasarkan pokok permasalahan yang membahas Arti
dan Ruang Lingkup Ajaran Islam. Dengan harapan agar makalah ini dapat
bermanfat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam belajar
Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, terdapat
banyak kekurangan didalamnya. Tetapi penulis tetap berusaha mempersembahkan
sebuah karya tulis yang kental dengan informasi. Penulis membutuhkan banyak
saran dan komentar agar dikemudian saat penulis dapat mempersembahkan karya
tulis yang jauh lebih baik dan mendekati kata sempurna.

Palu, 05 oktober 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua aliran dan semua agama punya nama. Dan jika kita perhatikan, hampir semua
nama agama dan aliran itu kembali kepada sosok tertentu atau kelompok tertentu. Seperti
nasrani, diambil dari nama bangsa Nashara, Yahudi diambil dari nama kabilah Yahudza,
Budha diambil dari kata Budhis, dst. Namun berbeda dengan islam. Nama ini tidak
dikembalikan pada nama sosok atau tokoh tertentu atau suku tertentu. Karena nama ini
menunjukkan isi ajarannya. Karena itulah, dalam sejarah agama, tidak dikenal istilah
pencetus islam, atau pendiri islam. Disamping ajarannya lebih menyeluruh, dan bisa
diikuti semua kelompok masyarakat. Sebuah Kenikmatan yang terbesar adalah ketika
Allah menjadikan kita sebagai seorang yang beragama islam. Yang tidak ada kebahagian
didunia dan diakhirat kecuali dengan memeluk agama islam, agama yang satu-satunya
diridhai disisi Allah hanyalah islam yang tidak diterima selain dari agama islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Islam?

2. Apa aspek kepercayaan dasar umat Muslim?

3. Apakah karakteristik ajaran Islam?


4. Bagaimana ruang lingkup ajaran islam

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Islam.
2. Untuk mengetahui karakterisitik agama islam
3. Untuk mengetahui fungsi tujuan dan cita-cita agama islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apakah Itu Islam?


Dalam konteks pemahaman masyarakat zaman kini, agama islam hanya
dipandang sebagai ritual peribadatan sahaja. Namun secara garis besar, kalau kita
pelajarin sepenuhnya Islam tidak hanya ritual peribadatan semata, tetapi
mencangkup seluruh kehidupan dengan berpatokkan pada Al-Qur’an wahyu Allah
s.w.t. yang disampaikan kepada rasul-rasul-Nya. sebagai penyempurna ajaran-
ajaran sebelumnya.

B. Pengertian
- Etimologi
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa
Arab, yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu
terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga menyerahkan diri,
tunduk, patuh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang telah menyatakan
dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah s.w.t
- Terminilogi
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul.
Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai
berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang lengkap ,
menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim
baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan
Allah s.w.t. kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, berisi hokum-hukum yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah s.w.t., manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam semesta. Agama yang diturunkan Allah s.w.t. ke muka
bumi sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w. itu agama Islam. Dalam
surat Al-Imran ayat 19 Menjelaskan bahwa agama yang diterima oleh Allah s.w.t.
hanyalah Islam. Arti dari ayat tersebut :
“Sungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah dating pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya.” (Q.S al-Imran, 19)
Agama Islam disetiap zaman mengajarkan aqidah yang sama, yaitu tauhid
atau mengesakan Allah s.w.t. Letak perbedaan ajaran Islam dengan wahyu yang
diterima Nabi adalah pada syariat yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan
budaya dan kecerdasan umat pada saat itu. Hingga akhirnya Islam menjadi nama
bagi satu-satunya agama, yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w.

C. KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM


Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena
akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Beberapa
karakteristik agama Islam, yakni antara lain :
1. Rabbaniyah (Bersumber langsung dari Allah s.w.t) Islam merupakan
manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari aspek akidah, ibadah,
akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber dari Allah s.w.t
2. Insaniyah ’Alamiyah (humanisme yang bersifat universal) Islam
merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum
atau golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat diberlakukandi
setiap bangsa dan negara.
3. Syamil Mutakamil (Integral menyeluruh dan sempurna) Islam
membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari yang masalah
kecil sampai dengan masalah yang besar.
4. Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah) Islam adalah agama fitrah bagi
manusia, oleh karena itu manusia niscaya akan mampu melaksanakan
segala perintah-Nya tanpa ada kesulitan, tetapi umumnya yang menjadikan
sulit adalah manusia itu sendiri.
5. Al-’Adalah (keadilan) Islam datang untuk mewujudkan keadilan yang
sebenar-benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan di
tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah (jiwa),
kehormatan, harta, dan akal manusia.
6. Keseimbangan (equilibrium, balans, moderat) Dalam ajaran Islam,
terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material
dan spiritua serta antara dunia dan akhirat.
7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas Ciri khas agama
Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip
(tidak berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak
menyimpang dari batas syariat.
8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) Hukum atau ajaran-ajaran yang
diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara berangsur-angsur
sesuai dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau radikal.
9. Argumentatif Filosofis Ajaran Islam bersifat argumentatif, tidak bersifat
doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam menjelaskan setiap persoalan
senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang
argumentatif dan dapat diterima dengan akal pikiran yang sehat (rasional
religius).

D. FUNGSI, TUJUAN, DAN CITA-CITA


Terlaksananya tujuan hidup manusia merupakan perwujudan diberlakukan
nya fungsi-fungsi Islam dalam kehidupan manusida dan masyarakat yang beriman
dan bertakwa. Oleh karena itu untuk memahami fungsi-fungsi atau kedudukan
Islam dalam kehidupan, berikut ini penjelasannya :
1. Islam Sebagai Agama Allah Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan
dalam predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana kehadiran
dan kebenaran agama Islam nyata sepanjang zaman. Islam juga dinyatakan
sebagai dinul khalis yang berarti kesucian dan kemurnian serta keaslian
Islam terjaga sepanjang masa.
2. Islam sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang yang beriman dan
bertakwa kepada Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agar
supaya disampaikan dan diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu para
rasul dan para pengikut nya yang setia hanya mengajak manusia kepada
Islam.
3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.Allah menjadikan Islam
sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan
bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian
Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan
bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam
kehidupan manusia dan masyarakat.
4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus Orang yang beriman dan bertakwa yang
memenuhi panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam melaksanakan
ajaran Islam, karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu agama
Allah. Merekalah yang sedang berjalan pada jalan Allah yaitu sirathal
Mustaqim(jalan yang lurus).
5. Islam Sebagai Tali Allah Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat
yang mempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam
melaksanakan dan menegakkan agama Allah.
6. Islam Sebagai Sibgah Allah. Sibgah atau celupan yaitu zat pewarna yang
memberikan warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam, Allah
bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa manusia. Untuk
mendapatkan corak atau warna tersebut adalah dengan jihad, mengerahkan
segala kemampuan nya dalam melaksanakan agama Allah. Muslim yang
tersibghah adalah Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan yang
sadar akan identitasnya serta tahu akan harga dirinya sebagai hamba Allah
yang beriman dan bertakwa.
7. Islam Sebagai Bendera Allah. Islam sebagai bendera Allah di bumi.
Bendera tersebut mesti dikibarkan setinggi tingginya, sehingga tampak
berkibar menjulang tinggi di angkasa. Untuk mengibarkan atau
menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan
Islam, sehingga dengan demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat
diatasi.
E. KEDUDUKAN AGAMA ISLAM
Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. adalah wahyu Allah
s.w.t. yang terakhir untuk manusia. Agama islam yang diturunkan kepada nabi-
nabi sebelumnya tidak selengkap wahyu yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad s.a.w. Wahyu yang turun pada saati itu bersifat local untuk satu atau
dua suku bangsa saja. Misalnya, wahyu yang turun kepada Nabi Musa hanya
untuk Bani Israil saja. Sedangkan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w.
bersifat universal, tidak hanya untuk orang Arab saja, tetapi untuk seluruh mausia
dan alam semesta, sebagaimana firman Allah s.w.t. dalam surat Anbiya ayat 107
yang artinya :
“Tidaklah Kami utus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmatan
bagi sekalian alam.”(QS. Anbiya, 107)
Wilfred Cantwell Smith mengatakan bahwa dibandingkan dengan agama-
agama lain, terutama dengan agama wahyu sebelumnya yakni agama Yahudi dan
Nasrani, agama Islam adalah sui generis (sesuai dengan wataknya, mempunyai
corak dan sifat sendiri dalam jenisnya), karena dalam banyak hal agama Islam
berbeda dengan agama lain (Ali, 2000:53).
Kesempurnaan wahyu terakhir tersebut Allah s.w.t jelaskan di dalam surat
Al-Maidah ayat 3 yang artinya :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam jadi agamamu.”
Originalitas agama Islam disbanding agama wahyu yang lain telah
dibuktikan oleh Charles Adam yang mengatakan bawha Yahudi dan Nasrani tidak
lagi dipandang sebagai agama wahyu murni karena telah mengalami perubahan,
yaitu terdapatnya intervensi pemikiran manusia ke dalam kitab suci mereka. Dari
sudut ketuhananya pun kedua agama tersebut ternyata tidak lagi menganut
monoteisme mutlak, misalnya mnurut agama Nasrani Tuhan yang satu terdiri dari
tiga oknum yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh kudus yang disebut trinitas.
Sedangkan konsep keutuhan dalam Islam adalah tauhid atau monoteisme mutlak
dimana Tuhan itu Esa yang tidak terbagi-bagi. Jadi agama yang samawo murni
sekarang ini hanyalah Islam (Ali, 2000: 73).
Agama Islam adalah agama wahyu yang berdasarkan tauhid, berbeda
dengan monoteisme. Tauhid atau keesaan Tuhan diketahui manusia berdasarkan
kabar dari Tuhan sendiri melalui firman yang disampaikan kepada Rasul-Nya.
Sedangkan monoteisme lahir dari perkembangan kepercayaan manusia terhadap
Tuhan setelah melalui proses panjang pengalaman manusia dari dinamisme,
animism, politisme dan akhirnya monoteisme.

F. RUANG LINGKUP ISLAM


Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak
a. Aqidah
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id.
Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman.
Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam
islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang
muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman
yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada
kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan
qadar.
b. Syari’ah
Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah
yang mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan
alam seluruhnya, peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan
disebut ibadah, dan yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia
dan alam seluruhnya disebut Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat,
shalat, zakat, puasa dan haji termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang
khusus yang materi dan tata caranya telah ditentukan secara parmanen dan rinci
dalam al-Qur’an dan sunnah Rasululah Saw.
Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari
 Munakahat (perkawinan), termasuk di dalamnya soal harta waris (faraidh)
dan wasiat
 Tijarah (hukum niaga) termasuk di dalamnya soal sewa-menyewa, utang-
piutang, wakaf.
 Hudud dan jinayat keduanya merupakan hukum pidana islam
Hudud ialah hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina, merampok,
mencuri dan minum-minuman keras. Sedangkan jinayat adalah hukum bagi
tindakan kejahatan pembunuhan, melukai orang, memotong anggota, dan
menghilangkan manfaat badan, dalam tinayat berlaku qishas yaitu “hukum balas”
 Khilafat (pemerintahan/politik islam)
 Jihad (perang), termasuk juga soal ghanimah (harta rampasan perang) dan
tawanan).

c. Akhlak/etika
Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya
perangai atau tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian
ajaran islam yang mengatur tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih
mendefenisikan akhlak dengan “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran”.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan sebelumnya kita dapat menyimpulkan bahwa Islam


merupakan agama yang palingp sempurna, seluruh tatanan kehidupan diatur
didalamnya dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan ajarannya mencangkup 3
bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. Aqidah merupakan landasan bagi tegak
berdirinya syariah dan akhlak adalah perilaku nyata pelaksanaan syariah

Вам также может понравиться