Вы находитесь на странице: 1из 44

CASING

( Pipa Selubung )

CASING
CSING

LAPISAN
PRODUKTIVE

Disusun Oleh :
IR. KASWIR BADU

CEPU, APRIL 1998


i
KATA PENGANTAR

Buku ini memberikan pengertian tentang casing yang digunakan untuk sumur minyak
dan gas bumi.
Pada buku ini dijelaskan tentang spesifikasi casing, nama dan fungsi casing, perawatan
dan pemeliharaan serta pemeriksaan casing, dan perencanaan rangkaian casing.

Sehingga buku ini dapat merupakan buku pegangan bagi mahasiswa yang sedang
mempelajari teknik pemboran, kursus-kursus, maupun para personil yang bekerja pada
operasi pemboran.

Selain dari itu buku ini dapat merupakan bahan persiapan bagi pekerja pemboran dan
workover untuk menempuh ujian Sertifikasi Tenaga Teknik Pemboran.

Sebetulnya masalah casing masih banyak yang harus dibicarakan. Karena keterbatasan
waktu penulis baru dapat menyelesaikan sebagian.

Mudah-mudahan Allah Yang Maha Kuasa memberikan waktu dan kesempatan kepada
penulis untuk melanjutkannya dimasa mendatang.

Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritikan yang membangun dari pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat
bagi pembaca dan bagi diri penulis sendiri.

Cepu, Juli 1985


Hormat dari penulis

ii
PENGUMUMAN

Bersama ini kami khabarkan bahwa telah terbit Buku-buku Teknik Pemboran sebagai
berikut:
1. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid I
2. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid II
3. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid III
4. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid IV
5. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid V
6. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Jilid VI
7. Teknik Pencegahan Semburan Liar ( Well Control ) Latihan Soal-soal dan Kuncinya
8. Peralatan Pencegahan Semburan Liar ( BOP ) Jilid I
9. Lumpur Pemboran Jilid I
10. Lumpur Pemboran Jilid II
11. Hidrolika Pemboran Jilid I
12. Hidrolika Pemboran Jilid II
13. Peralatan Pemboran Jilid I
14. Peralatan Pemboran Jilid II
15. Perhitungan Teknik Pemboran Jilid I
16. Perhitungan Teknik Pemboran Jilid II
17. Perhitungan Teknik Pemboran Jilid III
18. Fishing Jilid I
19. Fishing Jilid II
20. Casing Jilid II
21. Cementing Jilid I
22. Pemboran Lurus (Straight Hole Drilling) Jilid I
23. Pemboran Berarah (Directional Drilling) Jilid I
24. Hilang Lumpur (Mud Loss)
25. Pipa Terjepit (Pipe Sticking)
26. Pemboran Lepas Pantai (Offshore)
27. Latihan Soal Teknik Pemboran
iii
28. Latihan Soal Peralatan Pemboran.
Bagi anda yang berminat untuk memiliki buku-buku yang disebutkan diatas dapat
menghubungi penulis :
IR. KASWIR BADU
Jl. Dumai No. 54 Nglajo, Cepu
Telp. Rumah: 0296 – 422 130
HP : 0815 503 3761
Rek. BNI Cabang Cepu: 252000005733.901

Harga buku perbuah : Rp. 40.000,-


Terima kasih atas perhatiannya.

Hormat Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR
…………………………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL
………………………………………………………………………………………. vii

I. PENDAHULUAN
……………………………………………………………………………. 1
II. SPESIFIKASI CASING
…………………………………………………………………… 2
2.1. Diameter Luar ……………………………………………………………………….
3
2.2. Berat Nominal ……………………………………………………………………….
5
2.3. Jenis Sambungan …………………………………………………………………..
6
2.4. Grade
…………………………………………………………………………………… 7
2.5. Length Range
……………………………………………………………………….. 8

III. NAMA DAN FUNGSI CASING


………………………………………………………….. 10
3.1. Conductor Casing
…………………………………………………………………… 10
3.2. Surface Casing
……………………………………………………………………….. 11
3.3. Intermediate Casing
………………………………………………………………… 13
3.4. Production Casing
……………………………………………………………………. 15
IV. PEMELIHARAAN DAN PEMERIKSAAN CASING
……………………………………. 16
4.1. Saat Transportasi / Pemindahan ………………………………………………..
16
4.2. Di Tempat Penyimpanan
…………………………………………………………… 17
4.3. Di Saat Persiapan Pemasangan Casing ………………………………………..
18

V. GAYA-GAYA YANG DIDERITA CASING


………………………………………………. 19
5.1. Tension Load
…………………………………………………………………………… 19
5.2. External Pressure
……………………………………………………………………… 20
5.3. Internal Pressure
………………………………………………………………………. 22
v
DAFTAR ISI ( Lanjutan )
Halaman
VI. KEKUATAN CASING
………………………………………………………………………… 23
6.1. Joint Strength
………………………………………………………………………….. 23
6.2. Collapse Resistance
………………………………………………………………….. 25
6.3. Internal Yield Pressure
……………………………………………………………… 29

VII. PERENCANAAN RANGKAIAN CASING


………………………………………………… 30
7.1 Analisa Joint Load
…………………………………………………………………….. 31
7.2. Analisa Terhadap External Pressure ……………………………………………
32
7.3. Analisa Terhadap Internal Pressure …………………………………………….
33
7.4. Perencanaan Combination Casing ……………………………………………….
34

DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………. 37

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1 : Gambaran Sebatang Casing ………………………………………


2
Gambar 2 : Gambaran OD, ID, dan t dari suatu casing ………………….
3
Gambar 3 : Gambaran Diameter Lubang, Coupling dan Clearance .. 4
Gambar 4 : Conductor Casing Melindungi Dinding Lubang
Yang Mudah Runtuh, Dan Sumur Penduduk dari
Kontaminasi Lumpur ………………………………………………….
11
Gambar 5 : Gambaran Sumur Setelah Pemasangan
Surface Casing
………………………………………………………….. 12
Gambar 6 : Gambaran Saat Terjadi Kick ………………………………………..
13
Gambar 7 : Intermediate Casing Menutup Formasi yang
Bertekanan Tinggi ………………………………………………………
14
Gambar 8 : Open Hole Completion ………………………………………………..
15
Gambar 9 : Peroforated Completion ………………………………………………
16
Gambar 10 : Joint Load
…………………………………………………………………. 20
Gambar 11 : External Pressure
……………………………………………………….. 21
Gambar 12 : Internal Pressure ………………………………………………………..
22
Gambar 13 : Koreksi Collapse Resistance Terhadap
Beban Yang Menggantung …………………………………………..
26
Gambar 14 : Combination Casing String ……………………………………………
35
vii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 : Grade dan Minimum Yield Pressure ……………………………


8

Tabel 2 : Range Dan Interval Panjang Casing ……………………………


8

Tabel 3 : Joint Strength ……………………………………………………………


24

Tabel 4 : Collapse Resistance


……………………………………………………. 25

Tabel 5 : Konstanta Koreksi


………………………………………………………. 28

Tabel 6 : Internal Yield Pressure ………………………………………………..


29
1
I. PENDAHULUAN

Setelah lubang terbentuk sampai kedalaman tertentu, maka segera dipasang casing,
agar dinding lubang jangan runtuh. Casing diturunkan sebatang demi sebatang kedalam
lubang. Hubungan satu batang casing dengan yang lainnya dihubungkan dengan sistim
ulir.

Dalam buku ini disajikan antara lain:


- Spesifikasi pipa selubung.
- Nama dan fungsi pipa selubung
- Pemeliharaan pipa selubung
- Gaya-gaya yang diderita pipa selubung.
- Perencanaan pipa selubung.

Spesifikasi casing merupakan ciri-ciri khusus dari casing yang bersangkutan. Spesifikasi
casing yang berbeda akan mempunyai sifat-sifat atau kekuatan-kekuatan yang berbeda
pula.

Penamaan casing adalah berdasarkan fungsi casing tersebut. Casing yang mempunyai
spesifikasi yang sama dapat mempunyai nama yang berbeda, kalau fungsinya berbeda.

Untuk menjaga casiang agar mempunyai kekuatan yang tetap atau tidak banyak
perubahan kekuatannya, maka casing harus dirawat sedemikian rupa, baik waktu
menaik turunkan pada kendaraan pengangkut maupun selama perjalanan di atas
kendaraan pengangkut.
Ditempat penyimpanan casing juga harus ditata dengan rapi dan dijaga agar tidak
terbentur dengan benda keras.

Di dalam lubang gsing menderita gaya-gaya yang dapat menyebabkan casing gagal
menjalankan fungsinya. Oleh sebab itu casing yang dipasang harus direncanakan

2
sedemikian rupa agar casiang tidak rusak. Selain dari itu perencanaan casing harus
pula memikirkan prinsip ekonomis, mengingat harga casing sangat mahal.

II. SPESIFIKASI CASING

Casing atau pipa selubung terbuat dari besi baja, yang umumnya mempunyai berat jenis
65,5 ppg, yang dipakai untuk menyelubungi casinag.

Satu batang casing terdiri dari:


- Badan casing (body)
- Thread (ulir)
- Coupling (ada juga yang tidak)

Diwaktu menyambung casing, ulir disambungkan ke dalam coupling casing yang satu
lagi dengan jalan diputar.

Gambaran sebatang casing dapat dilihat pada gambar 1.

COUPLING

PIN BODY BOX

GB. 1 GAMBARAN SEBATANG CASING


3
Spesifikasi dari casing adalah sebagai berikut:
a. Diameter luar
b. Berat Nominal
c. Sambungan
d. Grade
e. Length Range

2.1. Diameter Luar


Diameter luar atau cut side diameter (OD) harus disebutkan untuk suatu casing.
Parameter lain yang sangat erat hubungannya dengan diameter luar adalah diameter
dalam atau inside diameter (ID) dan tebal casing (t).

Hubungan antar OD dan t adalah sebagai berikut:


OD = ID = 2 t ………………………………………………………… (1)

Gambaran diameter luar dalam dan tebal casing dapat dilihat dari gambar 2.

OD

t t

ID

GB. 2. GAMBARAN OD, ID DAN t, DARI SUATU CASING


4
Selain dari itu dinyatakan juga diameter coupling dari drift diameter. Diameter coupling
berhubungan dengan diameter lubang sumur yang akan dipasang casing, dan
clearance. Clearance adalah jarak antar dinding sumur dengan coupling.

Secara matematis dinyatakan bahwa :

dh = dc + 2a ………………………………………………….. (2)

Di mana :

dh = diameter lubang
dc = diameter coupling
a = clearance

Gambarannya dapat dilihat pada gambar 3.

dc
t

COUPLING

ID

dh

GB.3 GAMBARAN DIAMETER LUBANG, DIAMETER COUPLING DAN CLEARANCE


5
Drift diameter adalah diameter maksimum suatu benda yang dapat dimasukkan ke
dalam casing. Ini ada yang menyebutnya ukuran sablon.

Parameter ini berguna untuk pertimbangan diameter bit untuk pemboran selanjutnya
setelah casing terpasang. Karena untuk membor selanjutnya bit atau mata bor masuk ke
dalam casing yang sudah terpasang tersebut. Begitu juga kalau ke dalam casing harus
diturunkan peralatan-peralatan untuk workover (kerja ulang) dikemudian hari. Diameter
peralatan yang diturunkan itu harus disesuaikan dengan drift diameter casing yang
sudah terpasang.

Diameter benda yang akan dimasukkan harus lebih kecil dari drift diameter casing yang
terpasang.

2.2. Berat Nominal


Berat Nominal dari pipa selubung merupakan berat rata-rata badan dan coupling per
satu satuan panjang.

Satuan yang sering digunakan adalah lbs per foot (lbs/ft) atau kg per meter (kg/m).
Sehingga berat nominal dikatakan juga pounder. Kegunaan dari berat nominal ini adalah
untuk menghitung berat rangkaian casing.

Berat casing dapat kita hitung dengan rumus :


W = BN X L ………………………………………………. (3)

Dimana:
W : berat casing, lb
BN : berat nominal, lb/ft
L : panjang casing, ft

Lubang sumur yang kita pasang casing tentu mempunyai lumpur di dalamnya. Lumpur
ini memberikan gaya apung (bouyancy) kepada casing, yang menyebabkan berat casing
di dalam lumpur menjadi berkurang.
6
Berat casing di dalam lumpur dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Wm = W ( 1 – 0,015 BJ ) ………………………………. (4)

Dimana:
Wm adalah berat casing di dalam lumpur, lbs
BJ adalah berat jenis lumpur lbs/gal atau (ppg)
(1 – 0,015 BJ) disebut dengan buoyancy factor (faktor apung)

Contoh soal:
Lubang sumur berisi lumpur dengan berat jenis 10 ppg.
Panjang casing 7”OD, 17 lbs/ft adalah 2000 ft.
Berapakah berat casing di dalam lubang sumur tersebut.

Penyelesaian:
Berat casing di luar sumur dapat dicari dengan persamaan :
W = 17 lbs/ft x 2000 ft
= 34000 lbs
Berat casing dalam lumpur dicari dengan persamaan 4
Wm = 34000 ( 1 – 0,015 x 10 )
= 28900 lbs

2.3. Jenis Sambungan


Satu batang casing dengan yang lain dalam rangkaian casing disambung dengan
menggunakan sistim ulir.
Ada beberapa jenis sambungan, antara lain adalah:
- Round Thread and Coupling
- Buttress Thread and Coupling
- Extreme Line Casing.

7
2.3.1. Round Thread and Coupling
Sambungan ini merupakan thread ( ulir ) dan coupling. Jenis sambungan ini mempunyai
delapan sampai sepuluh ulir per inch. Bentuk ulir seperti huruf “V”.
Ada dua macam jenis sambungan round thread and coupling ini, yaitu:
- Short Thread and Coupling ( STC )
- Long Thread and Coupling ( LTC )

Long Thread and Coupling mempunyai kekuatan tarikan yang lebih besar dari Short
Thread and Coupling.

2.3.2. Buttress Thread and Coupling


Jenis sambungan ini mempunyai lima ulir per inch dan ulirnya berbentuk trapesium.
Kalau dibandingkan dengan round thread and coupling, buttress thread and coupling
lebih kuat.

2.3.3. Extreme Line Casing


Jenis sambungan ini mempunyai ulir yang menyatu dengan body casing, ulirnya
berbentuk trapesium, dan jenis sambungan ini mempunyai lima ulir per inch.

2.4 Grade
Grade casing menyatakan mutu bahan pembuat casing itu. Grade casing yang diberi
standard oleh API (American Petroleum Institute) adalah sebagai berikut:
Angka yang dinyatakan oleh setiap grade menunjukkan harga yield strength minimum
dari bahan casing:

8
Tabel 1 Grade dan Minimum Yield Strength
Grade Minimum Yield Strength (psi)
F – 25 25000
H - 40 40000
J – 55 55000
N – 80 80000
P –110 110000

Dari segi mutu dan harganya dan urutan di atas, grade yang terbaik adalah P –110.

II.5. Length Range


Length range adalah panjang casing.
Length range casing dibagi tiga, seperti pada tabel berikut:

Tabel 2 Range dan Interval panjang casing.


Range Interval panjang, ft
I 16 – 25
II 25 – 34
III Lebih dari 34

Casing harus dinyatakan dengan spesifikasi yang lengkap, sehingga casing tersebut
dapat dinyatakan dengan tepat.
Sebagai contoh adalah casing 9 5/8” OD, 36 lbs/ft, J-55, LTC, R-2.

Ini berarti casing mempunyai:


- Diameter luar 9 5/8 inch.
- Berat nominal 36 lbs/ft.
- Grade J-55.
- Tipe sambungan long thread and coupling
- Interval panjang 25 s/d 34 ft.

9
Contoh soal:
Berapakah tebal casing 9 5/8” OD, 9.083”ID?

Penyelesaian
Dari rumus 1,
ID = OD – 2t
Jadi
OD - ID
t= ---------
2
t= 9 5/8 – 9.083
-----------------
2
= 0.271 in

Contoh soal.
Casing 9 5/8 “OD, 9.083 “ID, diameter coupling 9.7 inch, berada dalam lubang dengan
clearance 1 inch. Berapakah diameter lubang?

Penyelesaian.
Dari rumus 2,
Dh = Dc + 2a
9.7 + 2 (1)
= 11.7 in

10
III. NAMA DAN FUNGSI CASING

Penamaan casing adalah berdasarkan fungsi casing tersebut. Rangkaian casing yang
sama spesifikasinya dapat diberi nama berlainan.

Nama-nama casing adalah sebagai berikut:


- conductor casing
- surface casing
- intermediate casing
- production casing.
3.1. Conductor Casing

Untuk kedalaman yang masih relatif dangkal formasi sangat cenderung untuk runtuh.
Hal ini karena formasi belum kompak. Selain itu pada formasi permukaan umumnya
terdapat suatu formasi yang mengandung air tawar.
Air tawar ini digunakan oleh penduduk untuk keperluan sehari-hari. Misalnya untuk
minum, pencuci bahan makanan maupun mandi, dan lain-lain.
Sebagaimana kita ketahui dalam membor digunakan lumpur yang mengandung bahan-
bahan kimia yang beracun, atau tidak baik untuk kehidupan sehari-hari. Kalau formasi
air tawar ditembus oleh mata bor (bit), tentu zat kimia lumpur ini akan menkontaminasi
atau meracuni air tawar dalam formasi tersebut.

Untuk menghindari keruntuhan formasi dan menutupi formasi air tawar tersebut, maka
dipasanglah pipa selubung. Pipa selubung yang dipasang untuk keperluan ini disebut
dengan Conductor Casing. Conducor Casing dan fungsinya dapat dilihat pada gambar
4.

11

FORMASI YANG
COMPUTER MUDAH RUNTUH
CASING

SUMUR
PENDUDUK SEMEN
FORMASI
AIR TAWAR
GB. 4 CONDUCTOR CASING MELINDUNGI LUBANG YANG MUDAH RUNTUH DAN
SUMUR PENDUDUK DARI KONTAMINASI LUMPUR.

3.2. Surface Casing

Setelah conductor terpasang, dilanjutkan pemboran untuk membor formasi yang lebih
dalam. Tentu mata bor yang digunakan harus masuk ke dalam conductor (casing yang
telah terpasang). Makin dalam formasi yang ditembus umumnya tekanan formasinya
makin besar, dan juga sering dijumpai formasi yang abnormal. Hal ini dapat
menimbulkan blowout.

Untuk mencegah agar tidak terjadi blowout, maka sumur harus dilengkapi dengan
blowout preventer. Blowout preventer dipasang pada ujung atas casing. Casing yang
berfungsi sebagai tempat kedudukan blowout preventer dengan Surface Casing.

Jadi kalau terjadi kick, sumur bisa ditutup dan kick dapat dikendalikan, dan tidak
berkembang menjadi blowout. Gambaran lubang sampai pemasangan surface casing
dapat dilihat pada gambar 5.

12

CONDACTOR
CASING

SEMEN

semen
SURFACE
FORMASI CASING
BERTEKANAN
TINGGI
GB.5 GAMBARAN SUMUR SETELAH PEMASANGAN SURFACE CASING

Surface casing disemen sampai ke permukaan.

Pada gambar 6, terlihat bit sudah menembus formasi bertekanan tinggi. Misalnya terjadi
kick, maka dilakukan penutupan sumur, BOP ditutup. Fluida tidak dapat menyembur ke
permukaan karena rongga annulusnya sudah tertutup.

13

BOP STACK

CONDACTOR
CASING

SEMEN

semen
SURFACE
CASING
FORMASI BERTEKANAN
TINGGI
GB. 6 GAMBARAN SAAT TERJADI KICK

3.3. Intermediate Casing.


Apabila diwaktu pemboran ditemukan formasi yang menimbulkan masalah seperti
formasi bertekanan tinggi, formasi hilang lumpur, formasi garam, anhydrite dan formasi
yang mengandung cairan korosif, serta formasi yang mudah runtuh; sebaiknya dipasang
casing untuk menutupi formasi tersebut.
Kalau tidak dipasang, casing akan menimbulkan masalah pada operasi pemboran
selanjutnya.

Casing yang berfungsi untuk menutup formasi-formasi yang akan menimbulkan masalah
pada operasi pemboran selanjutnya, disebut dengan intermediate casing.

14
Gambaran intermediate casing menutup formasi bertekanan tinggi dapat dilihat pada
gambar 7.

CONDUCTOR
CASING

SEMEN

SURFACE
CASING

FORMASI BERTEKANAN INTERMADIATE


TINGGI CASING
CASING
GB 7 INTERMEDIATE CASING MENUTUP FORMASI BERTEKANAN TINGGI

Intermediate casing disebut juga dengan protective casing. Casing ini bisa dipasansg
lebih dari satu rangkaian, dan tergantung kepada jumlah formasi yang menimbulkan
masalah.
Umumnya pada sumur eksplorasi intermeniate casing dipasang lebih dari satu.

15
3.4. Productive Casing
Setelah ditemukan formasi yang akan diproduksikan, dan sumur sudah dimaksud untuk
diproduksikan, maka dipasang casing. Casing ini menghubungkan formasi produktif ke
permukaan. Nama casing ini adalah Production Casing.

Untuk open hole, completion, casing dipasang sampai puncak lapisan produktif, dan
untuk perforated completion, casing dipasang menembus lapisan produktif, dan untuk
sumur yang mempunyai masalah pasir maka digunakan liner copletion.

Liner adalah pipa yang berlubang-lubang, dan di belakang liner ditempatkan gravel
dinding lubang
untuk menahan pasir masuk ke dalam lubang.
casing

Gambaran dari production casing untuk open hole completion dapat dilihat pada gambar
semen
8, dan gambaran production casing untuk open hole completion dapat dilihat pada
gambar 9. tubing

PACKER LAPISAN PRODUKTIF


GB 8. OPEN HOLE COMPLETION

16

DINDING LUBANG

SEMEN

PRODUCTION CASING

TUBING

PACKER

LAPISAN
LUBANG PERFORASI PRODUKTIF

GB. 9 PERFORATED COMPLETION

IV. PEMELIHARAAN DAN PEMERIKSAAN PIPA SELUBUNG


Pemeliharaan dan pemeriksaan pipa selubung (casing) sangat diperlukan. Hal ini
bertujuan agar casing dipasang dalam lubang bor dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik.

4.1. Saat Transfortasi / Pemindahan


Disaat pemuatan casing ke peralatan transfortasi harus hati-hati. Hindari benturan
casiang dengan benda-benda keras. Begitu juga setelah sampai di tempat dituju.

Penurunan casing atau pemindahan casing dari truk ke tempat penyimpanan harus hati-
hati. Begitu juga halnya dari tempat penyimpanan ke lokasi sumur yang akan dipasang
casing.

17
Diwaktu transfortasi baik dalam menuju tempat penyimpanan, maupun menuju lokasi
sumur, perlu sekali casing diikat erat dengan rantai pengikat yang baik. Ikatannya harus
kuat atau tidak longgar.

Perlu untuk memeriksa ikatan casing di perjalanan, apakah masih utuh atau sudah
longgar.
Hal ini untuk menjaga agar casing tidak meluncur dan jatuh disaat pengangkutan
(transfortasi).

4.2. Ditempat Penyimpanan


Casing disusun dengan rapi, dimana satu lapisan susunan casing dengan lapisan yang
lain diberi bantaian kayu balok.

Supaya susunan caisng tidak meluncur, maka dipinggir lapisan diganjal dengan kayu
balok dan dipakukan pada bantalannya.

Ulir casing maupun coupling casing harus selalu dipasang perlindungannya agar gigir
ulir (thread) dan gigi ulir coupling jangan rusak.

Pelindung ini disebut dengan protector.


Protector casing ini ada beberapa macam, yaitu:
- Metal protector
- Plastic protector
- Rubber protector

Ulir casing harus dipelihara selalu dengan membersihkan dan memberi gemuk
(compound atau gemuk). Kemudian dipasang kembali protectornya.

Saat ini ada sikat yang lebih modern yaitu menggunakan electric wire brush, yaitu sikat
kawat yang digerakkan secara elektronik.
18
4.3. Di Saat Persiapan Pemasangan Casing
Casing yang akan dipasang atau yang akan diturunkan ke dalam lubang harus diperiksa
terlebih dahulu, yaitu:
a. Casing yang akan dipakai diperiksa spesifikasinya apakah sudah sesuai
dengan yang direncanakan./
b. Casing harus tidak ada yang rusak pada body (badan casing) maupun
couplingnya.
Diperiksa apakah ada yang kena benturan barang yang keras atau tidak.
c. Apakah casing cukup lurus, dan juga apakah tidak ada yang collapse.
d. Casing diperiksa drift diameternya atau dilakukan penyablonan.
e. Casing yang akan dipasang diberi nomor sesuai dengan urutan yang
akan diturunkan ke dalam lubang.
f. Persiapan peralatan penyemenan yang akan diturunkan bersama-sama
dengan casing, seperti:
- Casing shoe
- Casing Collar
- Scratcher
- Centralizer
g. Periksa dan persiapkan alat-alat penyambung dan penurunan casing,
seperti:
- Otomatic elevator yang dilengkapi dengan spider.
- Hydraulic power tong
- Hydraulic hose
- Power Unit
- Torque gauge
- Sleep.

19
V. GAYA-GAYA YANG DIDERITA CASING

Gaya-gaya yang diderita casing yang diperhitungkan dalam perencanaan casing adalah
sebagai berikut:
- tension load
- external pressure
- internal pressure
- blaxial stress

5.1. Tension Load


Tension load (gaya tarikan) yang diderita oleh casing adalah berat casing yang
menggantung di dalam lubang sumur. Makin panjang casing maka tension load yang
diderita casing yang teratas adalah makin besar.

Karena bagian dari casing yang paling menderita terhadap gaya tarikan ini adalah pada
joint, maka tension load disebut juga dengan istilah joint load.

Joint yang paling menderita terhadap tension load adalah joint yang teratas.

Joint load dari casing dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:
JL = L X BN ………………………………………………………………………….
(5-1)
Di mana:
JL : Joint Load, lbs
L : Panjang casing, ft
BN : Berat Nominal, lbs/ft

Gambaran joint load yang diderita casing dapat dilihat pada gambar 10.

20

L BN

GB. 10 JL
JOINT LOAD
Contoh.
CASING 7” OD 23 lb/ft dipasang sampai 3000 ft. Berapakah tension load untuk joint
teratas?

Penyelesaian
Tension load atau joint load untuk joint teratas
JL = L X BN
= 3000 ft x 23 lb/ft
= 69000 lb

5.2. External Pressure


External Pressure adalah tekanan yang menyerang casing dari luar. Dalam
perencanaan casing dianggap bahwa:
- External pressure adalah tekanan hydrostatik dibelakang casing.
- Kondisi yang terburuk terjadi di saat casing kosong, atau tekanan di dalam
casing adalah nol.

21
Karena external pressure dianggap adalah tekanan hydrostatik dibelakang casing, maka
casing yang paling menderita adalah casing yang berada di dasar lubang.

Gambaran external pressure yang diderita oleh casing dapat dilihat pada gambar 11.

External pressure yang diderita casing dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut:
P ext = 0.052 x L x BJ
……………………………………………………………………. (5-2)
Di mana:
P ext : External pressure, psi
L : Panjang casing, ft
BJ : Berat Jeni lumpur, ppg

Contoh.
Casing 7”OD 23lb/ft dipasang sampai 3000 ft. Berat jenis lumpur didalam lubang adalah
10 ppg. Berapakah external pressure terbesar yang dirasakan casing?

LUMPU
R
BJ
D

CASING

DINDING
LUBANG

Pext
GB 11 EXTERNAL PRESSURE
22
Penyelesaian
External pressure terbesar yang dirasakan casing,
P ext = 0.052 x L x BJ
= 0.052 x 3000 x 10
= 1560 psi

5.3. Internal Pressure


Internal pressure adalah tekanan yang menyerang casing dari dalam. Dalam
perencanaan casing dianggap bahwa;
Internal pressure adalah tekanan formasi yang berasalh dari trayek casing berikutnya,
disaat terjadi blowout.
Gambaran internal pressure yang diderita oleh casing dapat dilihat pada gambar 12.

casing

internal pressure

Formasi bertekanan tinggi

GB. 12 INTERNAL PRESSURE

Contoh.
Trayek Casaing 9 5/8” OD 26 lb/ft direncanakan 3000 ft. trayek casing 7”OD 23 lb/ft
adalah 6000 ft, dengan tekanan yang akan dihadapi adalah sebagai berikut:
23
Interval kedalaman, ft Tekanan, psi
3000 s/d 3500 1395 s/d 1630
3500 s/d 3400 1670 s/d 1860
4000 s/d 4500 1900 s/d 3000
4500 s/d 6000 2090 s/d 2700
Berapakah internal pressure terbesar yang dirasakan casing?

Penyelesaian
Internal pressure terbesar yang dirasakan casing adalah 3000 psi.

VI. KEKUATAN CASING


Setiap casing dengan spesifikasi tertentu mempunyai kekuatan untuk menanggulangi
gaya-gaya yang dideritanya.
Kekuatan-kekuatan tersebut adalah sebagai berikut:
- Joint strength
- Collapse resistance
- Internal yield pressure

Akibat gaya-gaya yang dirasakan casing adalah sebagai berikut:


- casing putus
- casing collapse
- casing bursting

6.1. Joint Strength


Casing mempunyai kekuatan untuk menahan joint load. Kekuatan ini disebut dengan
joint strength.
Joint strength casing tergantung kepada:
- diameter luar
- berat nominal
- jenis sambungan
- grade
24
Joint strength dari beberapa buah casing untuk Round thread and coupling, dapat dilihat
pada tabel 3.

Tabel 3 Joint Strength

OD BN F – 25 H - 40 J – 55 N – 80 P – 110
Inch Lb / ft
S S S L L L
7 17.00 118 160
20.00 191 254
23.00 300 344 400
26.00 345 395 460 602
29.00 520 681
32.00 578 756
35.00 635 831
38.00 688 900
9 5/8 23.90 185
32.30 279
36.00 318 442 462
40.00 477 521 606
43.50 670 875
47.00 727 952
53.30 841 1100

Contoh
Berapakah harga joint strength casing 7”OD, 26 lb/ft, J-55, LT & C?

Penyelesaian
Dari tabel 3, Joint strength casing 7”OD, 26 lb/ft, J-55, LT&C adalah 395000 lb.
Kalau Joint strength lebih kecil dari Joint Load, maka casing akan putus.

25
6.2. Collapse Resistance
Collapse resistance casing tergantung kepada:
- diameter luar
- berat nominal
- grade
Collapse resistance dari casing 7”OD, 9 5/8”OD, dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Collapse resistance

Collapse Resistance, psi, unt. Grade


OD BN F – 25 H – 40 J – 55 N – 80 P – 110
Inch lb/ft
7 17.00 1100 1370
20.00 11920 2500
23.00 3290 4300
26.00 4060 5320 7220
29.00 6370 9220
32.00 7400 10700
35.00 8420 12180
38.00 9080 13130
9 5/8 23.90 860
32.30 1320
36.00 1710 2220
40.00 2770 3530
43.50 4280 4760
47.00 4900 6120
53.30 6110 8830

26
Contoh
Berapakah harga collapse resistance casing 7”OD, 26 lb/ft, J-55?

Penyelesaian
Dari tabel 4,collapse resistance casing 7”OD, 26 lb/ft, J-55 adalah 4060 psi.
Kalau collapse resistance casing lebih kecil dari external pressure, maka casing akan
collapse.

Collapse resistance casing akan berkurang harganya, apabila casing menerima beban
tarikan.
Pada saat casing tergantung, harga collapse resistance di setiap titik sepanjang casing
tersebut bukanlah seperti yang ada pada tabel, karena berat casing yang menggantung
merupakan beban tarikan. Untuk itu harga collapse resistance harus dikoreksi oleh
beban casing yang menggantung pada titik yang kita amati.
Gambaran pengoreksian collapse resistance casing dapat dilihat pada gambar 13.

Pcc

BN
L

W
GB. 13 KOREKSI COLLAPSE RESISTANCE TERHADAP BEBAN YANG
MENGGANTUNG

27
Collapse resistance casing yang dikoreksi oleh beban casing yang menggantung pada
titik yang kita amati dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

Pc
Pcc = ------------- { ( K² - 3W² ) – W } ….. (5 – 3)

Dimana:
Pc : Collapse resistance casing yang dapat dilihat pada tabel, psi
Pcc : Collapse resistance casing yang dikoreksi oleh beban casing yang
menggantung pada titik yang kita amati, psi
K : Konstanta koreksi oleh beban casing yang menggantung, dapat
dilihat pada tabel 5, lbs
W : Beban casing yang menggantung pada titik yang kita amati, lbs.

Contoh soal:
a. Berapakah harga konstanta koreksi pada tabel & untuk casing 7”OD, 26 lb/ft, N-80?
b. Casing 7”OD, 26lb/ft, N-80, 9000 ft. Berapakah collapse resistance casing yang
dikoreksi pada kedalaman 3000 ft?

28
Tabel 5. Konstanta Koreksi ( K )

OD BN Konstanta Koreksi ( K ), ribuan lbs


in lb / ft H-40 J-55 N-80 P-110
7 17.00 491
20.00 575 747
23.00 865 1132
26.00 981 1283 1857
29.00 1436 2078
32.00 1584 2292
35.00 1729 2503
38.00 1863 2696
9 5/8 32.30 913
36.00 1025 1333
40.00 1489 1947
43.50 2135 3090
47.00 2307 3339
53.50 2643 3825

Penyelesaian
a. Harga konstanta koreksi pada tabel 5 untuk casing 7”OD, 26lb/ft, N-80 adalah
1283000 lb.
b. Casing 7’od, 26lb/ft, N80, 9000 ft. Pada kedalaman 3000 ft, casing yang
menggantung adalah sepanjang 6000 ft.
Berat casing yang menggantung,
W = 6000 ft x 26 lb/ft = 156000 lb.
Collapse resistance casing 7”OD, 26lb/ft. N-80 yang dicari dari tabel 4 adalah 5320 psi.
Collapse resistance casing yang dikoreksi pada kedalaman 3000 ft adalah:

29
5320
Pcc = ----------- { (1283000² - 3x156000²) – 156000}
1283000
= 4553 psi

6.3 Internal Yield Pressure


Sebetulnya harga internal pressure berasal dari persamaan berikut:

1.75 Ym
Pi = ---------------------------- ……………… (5-3)
OD/t
Dimana :
OD : outside diameter, inch
t : tebal, inch
Ym : minimum yield strength, psi

Setelah dihitung secara tabulasi hasilnya adalah pada tabel 6.

OD BN Internal Yield Pressure, psi


in lb/ft F-25 H-40 J-55 N-80 P-110
7 17.00 1440 2310
20.00 2720 3740
23.00 4360
26.00 4980 6340
29.00 7240 9960
32.00 8160 11220
35.00 9060 1260
38.00 10800 14850

9 5/8 29.30 1280

32.30 2270
36.00 2560 3520
40.00 3950 5720
43.50 6330 8700
47.00 6870 9440
53.50 7930 10900

Contoh
Berapakah internal yield casing 9 5/8”OD, 40 lb/ft, N-80?
Penyelesaian
Internal yield casing 9 5/8”OD, 40 lb/ft, N-80 adalah 5270 psi

Bila internal Yield Pressure casing lebih kecil dari internal pressure yang dideritanya
maka casing akan pecah (bursting).

VII. PERENCANAAN RANGKAIAN CASING

Dalam perencanaan casing mempunyai dua prinsip, yaitu:


- prinsip teknis
- prinsip ekonomis

Prinsip teknis adalah casing direncanakan agar dia tidak rusak selama pemasangan
casing maupun selama umur sumur. Jadi casing yang dipasang tidak akan:
- putus
- collapse
- pecah.

Prinsip ekonomis adalah agar casing yang dipasang semurah mungkin.


31
Jadi dalam perencanaan casing-casing yang dipasang tidak akan rusak dan harus
semurah mungkin, mengingat casing merupakan barang yang mahal.

Untuk itu harus dianalisa mengenai:


- joint load
- external pressure
- internal pressure

7.1. Analisa Joint Load


Agar casing tidak putus, maka dipilih casing yang mempunyai joint strength yang lebih
besar dari joint lead.
Secara matematis dinyatakan casing yang dipilih harus mempunyai:

Fj > JL ………………………………………………………………… (7-1)


Dimana:
Fj: Joint Strength, lbs
Atau casing yang dipilih harus mempunyai joint strength minimum:
Fj min = JL x Nj …………………………………………………… (7-2)
Dimana Nj : design factor terhadap joint lead, yang harganya berkisar 1,6s/d 2.0

Contoh soal
Periksa menurut analisa tension load casing 7”OD, 26lb/ft
STC direncanakan dipasang sepanjang 6000 ft, dengan Nj = 2.0.
Apakah masih aman?

Penyelesaian
Joint strength minimum yang harus dipunyai casing,
Fj min = JL X Nj
= 6000 ft x 26 lb/ft x 2
= 312000 lb.

32
Joint strength yang dipunyai casing 7”OD, 26lb/ft, J-55, STC adalah 345000 lb.
Jadi casing masih aman atau tidak akan putus.

7.2. Analisa Terhadap External Pressure


Agar casing tidak collapse, maka dipilih casing yang mempunyai collapse resistance
yang lebih besar dari External pressure.
Secara matematis dinyatakan casing yang dipilih harus mempunyai:

Pc > P ext ……………………………………………………………. (7-3)


Dimana :
Pc : Collapse resistance, psi

Atau casing yang dipilih harus mempunyai collapse resistance minimum:


Pc min = 0.052 x L x BJ x Nc ………………………………….. (7-4)

Dimana Nc ; design factor terhadap external pressure, yang harganya berkisar 1.0 s/d
1.25

Contoh.
Casing 7”OD direncanakan dipasang 8100 ft. Berat Jenis lumpur adalah 10,5 ppg.
a. Casing manakah yang saudara pasang, bula Nc = 1.1?
b. Apakah casing yang saudara pilih itu dapat dipasang sampai ke permukaan, bila Nj
= 2?

Penyelesaian
a. Pc min = 0.052 x L x BJ x Nc
= 0.052 x 8100 x 10.5 x 1.1
= 4864.86 psi

Pilih casing pada tabel 4, yang mempunyai harga collapse resistance yang lebih besar
sedikit dari 4864.86 psi. Ternyata dipilih casing 7”OD, 26 lb/ft, N-80.
33
c. Joint strength dari casing yang dipilih adalah 460000 lb. Joint strength minimum
yang harus dipunyai adalah:
Fj min = JL x Nj
= 8100 ft x 26 lb/ft x 2
= 421200 lb
Ternyata Fj masih lebih besar dari Fj min, sehingga casing yang dipilih dapat
dipasang sampai ke permukaan.

7.3 Analisa Terhadap Internal Pressure


Agar casing tidak bursting atau pecah, maka dipilih casing yang mempunyai internal
yield pressure lebih besar dari internal pressure.
Secara matematis dinyatakan casing yang dipilih harus mempunyai:
Pi > P int ………………………………………………………………………. (7-1)
Dimana :
Pi : internal yield pressure, psi

Atau casing yang dipilih harus mempunyai internal yield pressure minimum.
Pi min = Pint x Ni ……………………………………………………………. (7-6)
Dimana Ni : design factor terhadap external pressure, yang harganya berkisar 1.0
s/d 1.125

Soal:
Casing 7”OD direncakan dipasang sampai 9000 ft. Ni = 1.0
Pada kedalaman 10000 ft terdapat formasi bertekanan tinggi yang mempunyai tekanan
6400 psi.
Berapakah internal yield pressure minimum yang harus dipunyai casing dan casing
mana saja yang sanggup menahannya?

Penyelesaiannya
Internal yield pressure minimum yang harus dipunyai casing,
Pi min = Pint x Ni
34
= 6400 x 1
= 6400 psi
casing yang sanggup menahannya adalah casing yang mempunyai internal yield
pressure yang lebih besar dari 6400 psi.
casing tersebut dapat dilihat pada tabel 6, yaitu: N-80 dan P-100 yang mempunyai berat
nominal diatas 29 lb/ft.

7.4. Perencanaan Combination Casing


Untuk mempermurah biaya yang berasal dari casing, rangkaian casing tersebut
dikombinasikan. Combination casing string adalah rangkaian casing dari satu section.
Satu section casing terdiri dari spesifikasi yang sama.

Combination Casing untuk satu OD tertentu dapat terdiri dari :


- Grade yang sama, BN sama, jenis sambungan berbeda
- Grade yang sama, BN berbeda, jenis sambungan sama
- Grade berbeda, BN sama, jenis sambungan sama
- Greade berbeda, BN berbeda, jenis sambungan berbeda
Gambaran dari combination casing string dapat dilihat pada gambar 14.

Combination casing dapat direncanakan secara:


- Trial And Error
- Grafis
Pada buku ini hanya disajikan secara trial and error.

Perencanaan Combination Casing secara Trial and Error.


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Tentukan Collapse resistance minimum yang harus dipunyai oleh casing terbawah
section I.
Pcmin = 0.052 xBJ x D x Nc
35
Dari hasil Pcmin pressure maka dapat direncanakan casing yang digunakan pada
section terbawah atau section I, dengan melihat tabel collapse resistance.

Section II

Ls II

LI
Section I

Ls I
Gb. 14 Combination Casing String

b. Tentukan internal yield pressure minimum yang harus dipunyai casing.


Biasanya internal pressure dianggap sama dengan tekanan formasi trayek casing
selanjutnya.
Pimin = Pf x Ni

Dari internal pressure minimum yang diperkirakan ini dapat dipilih casing yang dapat
menahan internal pressure, dengan melihat tabel internal yield pressure.
Casing yang tidak dapat menahan internal pressure diikutkan dalam perencanaan
casing string.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa casing yang direncanakan semuanya tahan
terhadap internal pressure.
c. Tabelkan kekuatan yang dipunyai oleh casing yang terpilih.
d. Penentuan panjang section I.
LI = LS1 – LS2
Dimana:
LI = panjang section I
LS1 = seting depth section I
LS2 = setting depth section II.
36
Setting depth section II dapat dicari sebagai berikut:
Pc II
* LS II = --------------------
0.052 x BJ x Nc

*WI = ( LS1 – LS2) x BN1


Pc II
* Pcc II = ---------------- { ( (K II)² - 3 ( W I)² ) - W I}

K II
Pcc II
* LS II = -----------------
0.052 x BJ X Nc
*Teruskan mencari W I dan Pcc II seperti diatas. Hal ini dilakukan secara
berulang-ulang sampai didapat harga Pcc II yang sama.

e. Tentukan panjang section II.


Caranya sama dengan langkah d. Akan tetapi dasarnya tentu setelah dipilih casing
section III, yang lebih lemah dari section II.

37
DAFTAR PUSTAKA

1. Allen, T.O.; Robert A.P. ;


“Production Operation”< OGCI, Tulsa

2. Bambang, T:
“Teknik Pemboran I & II”, Patra, Teknik Perminyakan ITB, Bandung, 1978

3. Brantly, J.E. :
“Rotary Drilling”, Hand Book, Palmer Publ., New York, 1961

4. Kaswir Badu :
“Pipa Selubung”, PPT MIGAS, Cepu, 1991

5. Kaswir Badu :
“Teknik Penyemenan”, PPT MIGAS, Cepu, 1991

6. Neal J. Adams :
“Drilling Engineering”, A Complete Well Planning Approach, PennWell Books,
Tulsa Oklahoma, 1985

Вам также может понравиться