Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir, Kementerian Kaluatan dan Perikanan
Jl. Raya Padang-Painan km. 16, Bungus, Padang, Sumatera Barat – 65245
*
Corresponding author e-mail: wisnu.gemilang@yahoo.co.id
http://doi.org/10.21107/jk.v10i1.2156
ABSTRACT
The dynamics of erosion and accretion in the coastal area of Brebes Subdistrict have many impacts
on mangrove destruction and coastal region. The erosion and accretion are influenced by
oceanography parameters that can affect the distribution of coastal sediments. The aims of this
research were to determine the characteristics of the phenomenon of erosion and accretion in
coastal Brebes Subdistrict and shape appropriate mitigation to reduce the erosion. This research is
done with the bed sediment sampling using grab sampler for 26 sampling point. Current and tide
measurement are conducted wih ADCP deployment for 15 days’ measurement. Sediment
characteristic analysis done with granulometri and statistic analysis. The average of sediment
sorting is 1.21, skewness is 0.088 and the kurtosis is 3.76. Generally, bed surface sediment
distribution pattern is dominated by clay to sand, the grand size distribution of sediments are sand,
silt, sandy silt and silty sand. Longshore current speed ranged between 0-0.12 m.s-1 at the spring
tide condition and ranged between 0-0.08 m.s-1at the neap tide condition, the domination of current
direction towards to the East and Northeast. The mitigation is very needed to rearrange the
mangrove areas, build the coastal protection and recover the main river line which is the sourceof
the sediment materials, so that can be provide the supply of sediment deposition in the coastal
area.
ABSTRAK
Dinamika kawasan pesisir Kecamatan Brebes berupa bencana abrasi dan akresi yang terjadi
memiliki dampak besar terhadap kerusakan kawasan mangrove dan pesisir. Fenomena erosi dan
akresi yang terjadi dipengaruhi oleh parameter oseanografi yang dapat mempengaruhi sebaran
sedimen di pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik distribusi sedimen dasar
perairan sebagai upaya identifikasi bencana erosi yang terjadi di pesisir Kecamatan Brebes.
Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel sedimen dasar perairan menggunakan metode
grab sampler terhadap 26 titik pengambilan. Pengukuran kecepetan arus di lokasi penelitian
dilakukan dengan pemasangan ADCP selama 15 hari. Analisis karakteristik sedimen dilakukan
dengan metode analisis granulometri dan statistic sedimen. Nilai rata-rata sortasi 1.21, skewness
0.088 dan kurtosis 3.76. Secara umum, pola sebaran sedimen permukaan dasar laut Kec.Brebes
didominasi oleh sedimen berukuran lempung-pasir. Jenis sedimen berdasarkan ukuran butirnya
yaitu pasir, pasir lanauan, lanau pasiran dan lanau. Kecepatan arus sepanjang pantai hasil model
pada kondisi purnama berkisar 0-0,12 m.s-1 dan pada saat perbani berkisar antara 0-0,08 m.s-1,
dengan dominasi arah arus menuju ke Timur dan Timur laut. Perlu dilakukan penataan ulang
terhadap kawasan mangrove dan bangunan pelindung pantai serta melakukan pencodetan
terhadap sungai – sungai utama yang merupakan sumber pembawa material sedimen sehingga
dapat memberikan suplay endapan sedimen di bagian pesisir.
54
Jurnal Kelautan, 10(1), 55-66 (2017)
55
Gemilang et al., Distribusi Sedimen Dasar
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk lanau dan lempung sebagian endapan
mengetahui karakteristik proses sedimentasi sungai dan pantai. Bagian Selatan
yang terjadi di kawasan pesisir Kecamatan Kecamatan Brebes tersusun atas Qls
Brebes serta mengetahui karakteristik hidro- (endapan lahar Gunung Slamet), Tptl
oseanografi yang terjadi. Berdasarkan hasil (Anggota Batugamping Fm. Tapak), Tmp
analisis grandulometri sedimen dasar (Fm. Pemali) tersusun atas napal bersisipan
perairan dan pengamatan faktor hidro- batugamping pasiran dan batupasir kasar.
oseanografi sehingga diharapkan dapat Penelitian ini berlokasi di perairan mulai dari
memberikan infromasi terkait pemilihan alat muara sungai hingga menuju ke arah laut
pelindung pantai yang tepat dalam upaya lepas yang ada di Kecamatan Brebes, Jawa
mengurangi bencana erosi pantai di Tengah dengan titik pengambilan sampel
Kecamatan Brebes. sebanyak 26 titik yang tersebar secara
merata dari bagian Timur hingga Barat
MATERI DAN METODE daerah penelitian (Gambar 1). Pengambilan
sampel berdasarkan pada pembagian
Kondisi geologi dan stratigrafi Kecamatan morfologi pesisir yaitu muara sungai, bagian
Brebes menurut Djuri et al. (1996) tersusun depan beting gisik dan laut lepas untuk
atas Qa (endapan alluvial) yang menyusun mengetahui masing-masing karakteristik
bagian pesisir dan dataran rendah di sedimen tiap lokasi pengambilan sampel.
Kecamatan Brebes terdiri dari kerikil, pasir,
56
Jurnal Kelautan, 10(1), 55-66 (2017)
57
Gemilang et al., Distribusi Sedimen Dasar
pengklasifikasian pada Diagram Segitiga laut yang berdekatan dengan muara sungai
Shepard 1954. utama yang ada di Kecamatan Brebes yaitu
Sungai Pemali dan Sungai Codetan.
Secara umum berdasarkan persentase Kelompok jenis sedimen pasir, pasir lanauan
ukuran butir sedimen dapat terlihat bahwa hingga pasir lumpuran tersebar pada bagian
jenis sedimen yang ada di perairan Barat dasar perairan daerah penelitian.
Kecamatan Brebes terbagi atas 4 jenis Bagian Barat daerah penelitian merupakan
sedimen berdasarkan persentase ukuran daerah yang memiliki morfologi beting gisik
butir sedimen clay, silt dan sand yaitu silt atau sering disebut sebagai Pulau Pasir oleh
(lanau), sand (pasir), sandy silt (lanau warga setempat yang berhadapan langsung
pasiran), silty sand (pasir lanauan). Dominasi dengan laut lepas, namun pada bagian
jenis sedimen lanau hingga lanau pasiran batasan Barat daerah penelitian juga
tersebar pada bagian Timur daerah terdapat Muara Sungai Nipon.
penelitian yang merupakan bagian perairan
Perbedaan ukuran butir sedimen masing lokasi. Selain itu ukuran butir lebih
berhubungan dengan asal sumber sedimen. kasar diinterpretasikan merupakan hasil
Semakin kearah daratan atau dekat dengan penggerusan beting gisik oleh gelombang
muara sungai dan kawasan mangrove kemudian tertransport pada bagian depan
ukuran butir sedimen cenderung semakin dasar perairan Kecamatan Brebes. Menurut
halus, sedangkan ukuran butir yang Davis (1991) arus sungai yang memasuki air
berhadapan dengan laut lepas dan jauh dari laut akan mengalami perlambatan. Akibatnya
muara sungai ukuran butir lebih kasar. Hal ini kemampuan mengangkut material berkurang
menunjukkan bahwa sumber sedimen sehingga material tersebut mengendap pada
berasal dari laut yang kemudian mengalami bagian mulut muara dan depan muara
proses transportasi hingga akhirnya sungai.
terendapkan menjadi sedimen di masing-
58
Jurnal Kelautan, 10(1), 55-66 (2017)
Gambar 3. Persentase dan jenis sedimen berdasarkan Diagram Segitiga Shepard 1954
59
Gemilang et al., Distribusi Sedimen Dasar
60
Jurnal Kelautan, 10(1), 55-66 (2017)
BRB- Menceng
1.79 Terpilah buruk 0.01 2.18 Sangat runcing
011 simetris
BRB- Menceng
1.35 Terpilah buruk 0.01 2.81 Sangat runcing
012 simetris
61
Gemilang et al., Distribusi Sedimen Dasar
62
Jurnal Kelautan, 10(1), 55-66 (2017)
transportasi arus traksi dalam bentuk rolling laut terbuka juga berpotensi membawa
(menggelinding), sliding (terseret), creep dampak semakin terjadinya proses
(merayap) dan saltasi. Suspension load pengikisan di daerah pantai (Bayhaqi dan
bekerja mengangkut sedimen halus Dungga, 2015), dalam kasus ini terjadi
(lempung, lanau hingga pasir sangat halus) pengikisan pada daerah beting gisik (pulau
berbentuk suspensi yang terangkut cukup pasir) yang ada di daerah penelitian.
jauh dalam aliran, sebelum pada akhirnya
mengendap dengan kecepatan arus yang Adanya sedimen berukuran kasar
melemah (Nugroho dan Basit, 2014). Kondisi menunjukkan bahwa arus dan gelombang
perairan laut Kecamatan Brebes sangat pada daerah ini relatif kuat, fraksi kasar yang
dipengaruhi oleh keberadaan muara sungai, tersebar pada bagian Barat daerah penelitian
dimana muara sungai sangat dipengaruhi umumnya diendapkan pada daerah terbuka
oleh kondisi debit sungai dan pasang-surut yang berhubungan dengan laut lepas,
air laut. Disaat kondisi pasang energi arus sedangkan sedimen halus diendapkan pada
sungai yang bertemu dengan air laut akan arus dan gelombang dengan energi lemah
melemah dibagian muara sehingga dan tenang yaitu pada bagian dekat darat
tercampur endapan sungai dengan endapan dan muara sungai. Pada bagian Timur dan
laut dengan fraksi sedimen kasar. Namun bagian Barat yang berdekatan dengan muara
disaat kondisi surut dan arus sungai sungai didominasi oleh jenis sedimen lanau –
melemah di bagian muara sehingga hanya lanau pasiran. Hal ini disebabkan karena
fraksi halus berukuran lempung hingga lanau letaknya yang lebih jauh dari lautan lepas dan
yang akan terendapkan. Sehingga pada terlindung dari pengaruh arus yang kuat serta
bagian Timur daerah penelitian cenderung banyak bahan organik dan detritus yang
terendapkan sedimen halus lanau – lanau dibawa air sungai dan menumpuk di perairan
pasir (Gambar 5). Bagian Barat terendapkan ini, terutama pada saat arus melemah yang
material sedimen berukuran lebih kasar yaitu disebabkan oleh keberadaan kawasan
pasir hingga pasir lanauan. Kondisi mangrove.
tersebarnya ukuran butir lebih kasar menuju
Kawasan pesisir Kecamatan Brebes memiliki mengurangi kecepatan arus dan gelombang
kawasan mangrove yang sangat luas, kondisi sehingga dekat kawasan tersebut hanya
tersebut yang menjadi salah satu faktor terendapkan fraksi berukuran halus.
63
Gemilang et al., Distribusi Sedimen Dasar
Perbedaan tingkat kerapatan vegetasi pantai yang telah ada, dan melakukan sistem
mangrove akan menyebabkan perbedaan pembelokan/pengalihan sungai serta
kecepatan arus akibat kemampuan pengaturan sistem aliran sungai sehingga
perakaran mangrove yang mempu terjadi keseimbangan pengendapan sedimen
mengakumulasi atau merangkap sedimen pada bagian pesisir yang mengalami abrasi.
(Roza, 2016). Menurut Kennish (2000),
perakaran mangrove yang mampu UCAPAN TERIMAKASIH
mengakumulasi sedimen, merangkap
serasah dan berperan dalam pembentukan Penulis menyampaikan terima kasih kepada
formasi tanah. Selanjutnya Nontji (2002) Loka Penelitian Sumber Daya dan
menambahkan bahwa ekosistem mangrove Kerentanan Pesisir (LPSDKP) Balitbang KP
memiliki akar-akar yang kokoh dan dapat atas DIPA Anggaran Penelitian tahun 2016
meredam pengaruh gelombang serta terkait penelitian yang dilakukan di
menahan lumpur atau sedimen halus Kecamatan Brebes. Serta kepada DKP Kab.
sehingga lahan mangrove bisa menjadi Brebes dan Kelompok Mangrove Pandansari
semakin luas serta mempercepat yang telah membantu dalam proses
terbentuknya tanah atau endapan sedimen pengambilan data dilapangan. Ucapan
untuk ditumbuhi mangrove. terimakasih juga kami sampaikan kepada
pihak-pihak yang telah bersedia memberikan
KESIMPULAN koreksi, kritik, saran dan masukan sehingga
peneliti dan penulisan ini dapat terselesaikan.
Jenis sedimen berdasarkan hasil analisis
granulometri terhadap sampel sedimen dasar DAFTAR PUSTAKA
perairan di Kecamatan Brebes terdapat 4
jenis sedimen menurut ukuran butirnya yaitu Abuodha, J. O. Z. (2003). Grain size
pasir, pasir lanauan, lanau pasiran dan lanau. distribution and composition of
Sebaran sedimen bagian Timur daerah modern dune and beach sediments,
penelitian didominasi oleh fraksi halus Malindi Bay coast, Kenya. Journal of
berupa lanau hingga lanau pasiran, African Earth Sciences, 36(1), 41-54.
sedangkan bagian Barat daerah penelitian Doi: 10.1016/S0899-5362(03)00016-
didominasi oleh fraksi kasar, pasir hingga 2.
pasir lanauan. Kondisi hidro-oseanografi Arjenggi, E. K., Muzahar, M., Yandri, F.
daerah penelitian mencirikan bahwa arus dan (2013). Karakteristik Sedimen
gelombang sangat fluktuatif sehingga Permukaan Dasar di Perairan
terekam dalam klasifikasi sortasi butiran yang Kelurahan Tarempa Barat
masuk dalam kelas pemilahan buruk hingga Kecamatan Siantan Kabupaten
sedang. Mekanisme transportasi sedimen Anambas. Jurusan Ilmu
pada fraksi halus (lempung sampai lanau Kelautan. Universitas Maritim Raja
pasiran) pengangkutan secara suspension Ali Haji.
load dalam bentuk suspensi. Badan Pusat Statistik Kecamatan Brebes.
(2015). Kecamatan Brebes Dalam
Kecepatan arus bervariasi di setiap stasiun Angka. Kabupaten Brebes. 295p.
arus tertinggi berada pada stasiun yang Bayhaqi, A., & Dungga, C. M. (2015).
berlokasi di wilayah yang jauh dari daratan. Distribusi butiran sedimen di pantai
Kecepatan arus lebih rendah salah satunya Dalegan, Gresik, Jawa Timur.
untuk stasiun BR 16 hanya mencapai 0,06 DEPIK, 4(3).
m.s-1 dengan kecepatan arus yang lemah Doi:10.13170/depik.4.3.3054.
tersebut mengakibatkan pengendapan Blott, S. J., & Pye, K. (2001). GRADISTAT: a
sedimen semakin cepat karena perairan grain size distribution and statistics
cenderung lebih tenang dan mengendapkan package for the analysis of
partikel sedimen halus seperti lanau.Pola unconsolidated sediments. Earth
arus sepanjang pantai yang terjadi di surface processes and Landforms,
Perairan Brebes merupakan faktor utama 26(11), 1237-1248. Doi:
penyebab abrasi, dengan kecepatan arus 10.1002/esp.261.
yang fluktuatif berdasar pada kondisi. Upaya Boer, W., Bergh, G. D. V. D., Haas, H. D.,
mitigasi yang perlu dilakukan dengan kondisi Stigter, H. C. D., Gieles, R., &
tersebut dengan melakukan penilaian Weering, T. C. E. (2005). Validation
terhadap efektifitas bangunan pelindung of Acculutaion Rates in Teluk Banten
64
Jurnal Kelautan, 10(1), 55-66 (2017)
65
Gemilang et al., Distribusi Sedimen Dasar
66