Вы находитесь на странице: 1из 66

Engine CURSOR

ELECTRONIC ENGINE

CURSOR 13
Versi Euro 3

PT Chakra Jawara 2- 1 Training And Development


Engine CURSOR

PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

PT Chakra Jawara 2- 2 Training And Development


Engine CURSOR

Cursor Engine Code

PT Chakra Jawara 2- 3 Training And Development


Engine CURSOR

LOKASI KOMPONENT KOMPONENT ENGINE


1. Bagian Depan Engine.

1. Air filter control valve VGT - 2. Alternator - 3. Oil level dip stick - 4. Automatic take-up device –
7. Viscostatic damper flywheel - 8. Fixed tightener pulley - 9. Water pump - 10. Fan pulley -
11. VGT actuator - 12. Thermostat

PT Chakra Jawara 2- 4 Training And Development


Engine CURSOR

2.Bagian Samping Kiri Engine.

1. VGT electrovalve actuator - 2. Not used - 3. Engine coolant fluid temperature sensor - 4. Engine brake pedal
electrovalve - 5. Flywheel sensor (engine speed) - 6. Turbine revs sensor

PT Chakra Jawara 2- 5 Training And Development


Engine CURSOR

3. Bagian Belakang Engine.

1. VGT actuator- 2. Turbocharger - 3. Oil filter - 4. Engine flywheel - 5. Blow-by filter - 6. Blow-by valve

PT Chakra Jawara 2- 6 Training And Development


Engine CURSOR

4.Bagian Samping Kanan Engine.

1. Timing sensor (engine timing) - 2. Fuel temperature sensor - 3. EDC engine control unit - 4. Pre-post heating element - 5.
Supercharge air temperature and pressure sensor - 6. Injectors - pump

PT Chakra Jawara 2- 7 Training And Development


Engine CURSOR

5.Bagian Atas Engine.

1. Exhaust manifold - 2. Engine oil filler cap - 3. Intake manifold - 4. Compressed air delivery to intercooler -
5. Turbocharger - 6. Turbine exhaust

PT Chakra Jawara 2- 8 Training And Development


Engine CURSOR

GENERAL DATA

PT Chakra Jawara 2- 9 Training And Development


Engine CURSOR

GENERAL DATA

PT Chakra Jawara 2 - 10 Training And Development


Engine CURSOR

GENERAL DATA

PT Chakra Jawara 2 - 11 Training And Development


Engine CURSOR

PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

PT Chakra Jawara 2 - 12 Training And Development


Engine CURSOR

AIR INDUCTION SYSTEM


Air Induction system berfungsi untuk mensuplai pasokan udara yang bersih dan cukup untuk
proses pembakaran di ruang bakar,untuk mendapatkan kesempurnaan pembakaran.komponent
komponent air induction system antara lain.
1. Pre Cleaner
2. Saringan udara
3. Intercooler
4. Intake Manifold
5. Exhaust Manifold

TURBOCHARGER AND EXHAUST SYSTEM OUTLINE


1. Air duct to intake manifold - 2. Intake manifold - 3. Catalyst silencer - 4. Exhaust pipe - 5. Intake piping -
6. Air filter - 7. Turbocompressor - 8. Air duct to intercooler - 9. Exhaust manifold - 10. Intercooler

PT Chakra Jawara 2 - 13 Training And Development


Engine CURSOR

TURBOCHARGER
1. Wastegate Turbine (HOLSET HX 50W)

PT Chakra Jawara 2 - 14 Training And Development


Engine CURSOR

Waste gate effect

Untuk melindungi komponen-komponen Engine dan Turbocharger maka boost pressure


turbocharger harus dibatasi.

Untuk tujuan ini boost pressure digunakan sebagai “sinyal-pengatur” untuk sebuah Valve,
yang membuka suatu “by-pass” pada Exhaust manifold ketika boost pressure telah mencapai batas
nilai yang telah ditentukan. “Waste Gate” valve ini membiarkan Gas buang sebagian melewati
langsung ke dalam sistim Exhaust. Apabila tekanan sudah turun, Valve mulai menutup; sehingga
boost pressure bisa dipertahankan konstan.

Pressure relief valve - Pemeriksaan & Penyetelan


Lepaskan Turbocharger pasang & ikat pada Ragum sebagai mana mestinya.

Lepaskan Pipa-angin (1) dari Actuator Gunakan Special-tools no.99309002, berikan


governor (2). tekanan-angin yang bervariasi, tekanan 0 -
1,75 bar terhadapActuator untuk memeriksa
gerakan dari Control rod (2).

PT Chakra Jawara 2 - 15 Training And Development


Engine CURSOR

Keuntungan
1. Meningkatkan torsi pada kecepatan putaran rendah
2. Akselerasi lebih baik
3. Mengurangi risiko kerusakan

PT Chakra Jawara 2 - 16 Training And Development


Engine CURSOR

2. Variable Geometry Turbine (HOLSET HY55V)

PT Chakra Jawara 2 - 17 Training And Development


Engine CURSOR

Prinsip Kerja Variable Geometry Turbine.

PT Chakra Jawara 2 - 18 Training And Development


Engine CURSOR

Prinsip-dasar cara kerja Variable Geometry Turbine

Saat diperlukan peningkatan Daya-engine


@ Pergerakan dinding memperkecil ruang-pembukaan
@ Kecepatan Gas meningkat
@ Efek Turbo meningkat
• torsi-engine meningkat saat putaran Engine rendah
• hemat Bahan-bakar
• nilai-torsi tetap stabil meskipun putaran engine
bertambah.
• jarak-waktu akselerasilebih cepat (peningkatan torsi
lebih cepat)
• pemakaian Bahan-bakar berkurang
• ketahanan / umur bertambah

Saat diperlukan penurunan Daya-engine


@ Pergerakan dinding memperbesar
ruang pembukaan
@ Kecepatan Gas menurun
@ Penyempurnaan Pernafasan-engine dilakukan
dengan pengurangan-pembatasan didalam
Sistim exhaust

• pemakaian Bahan-bakar berkurang


• ketahanan / umur bertambah

PT Chakra Jawara 2 - 19 Training And Development


Engine CURSOR

Prinsip Kerja :

Variable Geometry Turbine (VGT) merupakan salah satu turbo-compressor, dimana terdapat bagian
yang dapat mengubah area aliran gas buang di dalam turbin yang diatur berdasarkan variasi
kecepatan. Hal ini memungkinkan gas buang dan turbin mempunyai kecepatan tinggi meskipun
engine bekerja pada putaran rendah. Apabila gas buang dialirkan kedalam ruang yang sempit, gas
buang akan memiliki kecepatan tinggi sehingga turbin berputar semakin cepat atau sebaliknya.

Gerakan gas buang pada turbin dibatasi oleh suatu alat (slidding finned sleeve) yang
digerakan oleh pneumatic actuator yang menggerakan sliding sleeve maju mundur. Pneumatic
actuator dikontrol langsung oleh ECU melalui control valve yang menggunakan tekanan dalam
sistem pneumatik kendaraan

1. Air delivery to the intake manifold 6. Exhaust gas inlet


2. Compressor 7. Exhaust gas outlet
3. Air inlet 8.Turbine
4. Actuator 9. Exhaust gas flow-rate control fork
5. Exhaust gas flow-rate adjustment ring

PT Chakra Jawara 2 - 20 Training And Development


Engine CURSOR

1. Air delivery to the intake manifold 2. Compressor .


3. Air inlet 4. Actuator 5. Exhaust gas speed governor
6. Exhaust gas inlet 7. Exhaust gas outlet 8. Turbine

HOLSET HY55V (VGT turbine)

Lever system mengontrol pergerakan dari adjusment ring (levers, forks, bushing) didalam turbin
dan dilumasi untuk mencegah gesekan. Actuator piston dihubungkan dengan drive rod yang diatur
oleh tekanan udara dari air inflow (1). Pengaturan tekanan udara memungkinkan pergerakan piston
dan drive rod, sehingga piston menekan external spring (4) sampai bagian bawah piston mendorong
disk (5) yang ditahan oleh internal spring (6). Apabila tekanan terus bertambah, disk (5) akan
menekan internal spring (6) sampai pada akhir langkah. Penggunaan dua buah pegas memungkinkan
variasi pegerakan piston.

PT Chakra Jawara 2 - 21 Training And Development


Engine CURSOR

ACTUATOR VGT TURBINE

a Diagram-kemiringan ditandai oleh reaksi-efek External spring (4).


b Diagram-kemiringan ditandai oleh reaksi-efek External spring (4) & Internal spring (6) .

Prinsip kerja
Actuator-piston, terhubung dengan Drive-rod, dikendalikan oleh angin-bertekanan yang
dialirkan melalui Air-inlet (1) yang terletak pada bagian atas Actuator. Pengaturan tekanan-angin
bervariasi dari gerakan Control-rod yang mengatur posisi Piston & Turbine. Begitu Piston
bergerak, akan semakin menekan External-spring (4) hingga bagian-bawah Piston mencapai Disc (5)
yang mengendalikan Internal spring (6). Untuk selanjutnya meningkatkan tekanan Piston, melalui
Disc (5), berlawanan dengan Limit stop (10). Dengan menggunakan dua-Spring hingga
memungkinkan perubahan-perbandingan diantara Jarak-langkah Piston danTekanan-angin.Kira-kira
85% dari Jarak langkah Rod adalah berlawanan oleh External-spring dan 15% oleh Internal-spring.

VGT Holset HY40V untuk CURSOR 8,HY55 untuk CURSOR 10 dan 13 dilengkapi dengan actuator
yang tidak perlu penyetelan

PT Chakra Jawara 2 - 22 Training And Development


Engine CURSOR

VGT CONTROL DIAGRAM

1. Service Tank
2. Shut off selenoid Valve
3. Air Filter
4. VGT Selenoid Valve
5. Not Used
6. Turbocharger VGT

PT Chakra Jawara 2 - 23 Training And Development


Engine CURSOR

Variable Geometry Turbine Component location on engine.

A. Actuator - B.Turbine rpm sensor - C.Turbo compressor –


D.VGT actuator position sensor - E. VGT activator control electro valve

PT Chakra Jawara 2 - 24 Training And Development


Engine CURSOR

Pressure Regulator VGT

Pressure regulator ini berfungsi mengatur quantity angin yang akan masuk ke turbocharger
untuk mengatur moving wall pada turbine turbocharger,pressure regulator ini berkerja
berdasarkan perintah dari electronic Control unit (EDC 7),berdasarkan inputan dari beberapa
sensor sensor engine dan juga posisi pedal gas.komponent ini terlatak pada bagian depan cylinder
head .

VGT System On Engine

PT Chakra Jawara 2 - 25 Training And Development


Engine CURSOR

PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

PT Chakra Jawara 2 - 26 Training And Development


Engine CURSOR

ENGINE BRAKE (IVECO TURBO BRAKE)

Engine Brake Konvensional


Pada engine brake jenis konvensional (dengan throttle valve pada saluran exhaust)
pengereman sematamata dihasilkan oleh tekanan balik gas buang yang terdapat didalam exhaust
manifold (normalnya 4-5 bar), engine brake ini bekerja hanya pada saat langkah buang(Gambar
4),sedangakan pada langkah sebelumanya engien masih bekerja secara normal,yaitu langkah hisap
(gambar 1)udara masuk ke dalam ruang bakar karena hisapan piston dan juga dorongan turbo,lalu
udara tersebut di kompressikan (gambar 2) dan terjadi proses pembakaran (gambar 3)akibatnya
piston terdorong ke bawah dan menghasilkan power untuk mengerakkan crankshaft,sampai pada
saat langkah buang selenoid bekerja untuk menutup butterfly valve yang akan menutup saluran
buang,akibatnya gas buang tertahan dan akhirnya menahan pergerakkan piston menuju TMA . yang
perlu diperhatikan ketika menggunakkan exhaust brake ini adalah penggunaan engine brake yang
terlalu lama akan menyebabkan engine overheat , hal ini dikarenakan aliran udara yang sama (tidak
ada udara segar masuk ke dalam silinder)

1 2 3 4

PT Chakra Jawara 2 - 27 Training And Development


Engine CURSOR

Engine Brake ITB (IVECO Turbo Brake)

Sistem engine pada CURSOR engine merupakan penyempurnaan dari sistem konvensional

Prinsip kerja :
Pada akhir langkah kompresi (gambar C), beberapa derajat sebelum TDC, engine brake
system membuka exhaust valve secara perlahan-lahan, dengan demikian tekanan yang diharapkan
terjadi didalam silinder (gambar D).Dalam hal ini torsi pengereman pada langkah kompresi dapat
digunakan tanpa menimbulkan daya tolak kembali pada piston.

PT Chakra Jawara 2 - 28 Training And Development


Engine CURSOR

Engine Brake + Turbo Brake

PT Chakra Jawara 2 - 29 Training And Development


Engine CURSOR

Cara kerja Komponen :


Apabila selektor engine brake diaktifkan,maka ECU akan mengaktifkan solenoid (1) untuk
membuka galeri oli yang bertekanan untuk menggerakkan Cam Riser (2) agar rocker exhaust valve
(3) menekan ke arah bawah sehingga benjolan kecil pada camshaft akan menekan pada roller
rocker sesaat sebelum TMA untuk membuka exhaust valve (4) disaat yang bersamaan juga ECU
menghentikan supply bahan bakar terhadap Injector,agar tidak terjadi pembakaran dalam engine
(negative Chamber) dengan kondisi ini maka akan terjadi pengereman engine.

PT Chakra Jawara 2 - 30 Training And Development


Engine CURSOR

PRINSIP OPERASI ITB

Ketika engine brake di aktif-kan, sistemhidrolik akan mengontrol mekanisme pada exaust
valve sehingga tidak lagi memiliki clearance. Karena hal ini, Cam khusus pada exaust cam akan
mendorong exaust rocker arm sehingga exaust valve akan terbuka pada akhir langkah kompresi
sampai TMA, sehingga udara yang sudah terkompresi akan keluar dari ruang bakar

PT Chakra Jawara 2 - 31 Training And Development


Engine CURSOR

Pengembangan Exaust Cam

Dua Diagram di bawah ini menunjukan pengembangan exaust cam, yang menggambarkan posisi
rocker arm ketika engine brake aktif.

Dua buah garis menunjukan garis kerja rocker arm ideal, sampai sampai katup terangkat.

Normal Operation

PT Chakra Jawara 2 - 32 Training And Development


Engine CURSOR

ENGINE BRAKE SOLENOID VALVE

Engine brake solenoid valve merupakan on/off valve jenis NC, yang terletak di bawah
cylinder head. ECU mengontrol solenoid valve ini untuk membuka saluran oli engine untuk
menggerakan silinder hidrolik (kecil) engine brake. Bersamaan dengan itu warning light di
dashboard akan menyala. Ketika mengaktifkan solenoid valve, ECU juga akan mengaktifkan VGT.
Engine brake dapat diaktifkan hanya apabila putaran engine diatas 1000 rpm.

Coil Resistance sebesar 37 - 47 Ohm.

Gambar. Engine brake solenoid valve (CURSOR 10-13)

PT Chakra Jawara 2 - 33 Training And Development


Engine CURSOR

Engine Brake Activation

Engine dapat aktif dengan 2 cara


1. Menarik Handle sebelah kanan ke arah belakang sebanyak 1 kali untuk engine brake 50 %
dan 2 kali untuk engine brake 100 % ketika mengunakan mode ini engine brake akan
otomatis aktif ketika kita melepas pedal gas.
2. Menekan Tombol engine brake yang ada pada dash board yang akan mengaktifkan engine
brake bersamaan dengan service brake.(akan aktif bersamaan dengan service brake)

PT Chakra Jawara 2 - 34 Training And Development


Engine CURSOR

INJECTION SYSTEM
Supply Bahan-Bakar
Bahan-bakar di-supply melalui suatu Fuel-pump, melalui Filter dan Pre-filter, 6 Pump-
injector yang gerakan oleh Camshaft melalui Rocker-arm dan diatur oleh “Electronic control unit”.

1. Tank 5. Fuel pre-filter with manual priming pump


2. Fuel filter 6. Engine control unit
3. Feeding pump 7. Overpressure valve for fuel return to tank
4. Pressure damper 8. Pump inject

PT Chakra Jawara 2 - 35 Training And Development


Engine CURSOR

POMPA INJEKTOR
Komponen utama pompa injektor ada tiga bagian:
A) Katup solenoid
B) Unit pompa
C) Pengabut (Nozzle)

Tiga bagian ini TIDAK DAPAT diganti masing-masing dan TIDAK DAPAT diperbaiki.

Unit pompa digerakan secara mekanik melalui rocker arm, yang kemudian mengkompresi
bahan bakar yang terdapat di delivery chamber.

Nozzle, yang susunan dan operasi sama dengan injektor tradisional, akan terbuka oleh
tekanan bahan bakar dan menginjeksikannya ke dalam ruang bakar dan bahan bakar menjadi atom-
atom kecil. ECU mengontrol langsung Katup solenoid berdasarkan sinyal-sinyal yang diterima dari
sensor-sensor.

Injector holder terdapat pada bagian bawah pompa-injektor merupakan bagian yang masuk
ke dalam kepala silinder

PUMP-INJECTOR
A. Selenoid - 2. Pumping Element -
3. Nozzle

PT Chakra Jawara 2 - 36 Training And Development


Engine CURSOR

Kode Warna

C Orange
A Light Blue
B White
L Blue
G Yellow
H Grey
M Dark Brown
N Black
W Light brown
S Pink
R Red
V Green
Z Purple

PT Chakra Jawara 2 - 37 Training And Development


Engine CURSOR

Komponent Utama Injektor

Pumping element
Pumping element dioperasikan oleh sebuah Rocker
Rocker- arm yang dikendalikan langsung oleh
Cam pada Camshaft. Pumping element menghasilkan tekanan yang sangat tinggi Saluran
pengembaliann bahan bakar melalui return spring dari Injector sebesar 3.5 bar dan setelah pump 0.2
bar.

Nozzle
Dengan menggunakan suatu program
program-khusus untuk diagnosa-gangguan
gangguan (EASY), kita dapat
memeriksa ECU dan kondisi kerja Injektor (dengan me me-non aktif-kan satu demi-satu
demi dan
memeriksa Fuel-delivery
delivery pada 5 Cylinder yang lainnya) Mendiagnosa
Mendiagnosa-gangguan
gangguan dari masalah-
masalah
kelistrikan atau salah masalah sistim mekanis/hydraulic. dengan program ini kita dapat menentukan
rusaknya Pumpinjector. Apabila dari hasil pemeriksaan menandakan bahwa injektor rusak, maka
injektor harus diganti. injektor tidak dapat disetel atau diperbaiki

Solenoid valve
Pada Solenoid valve akan dialirkan arus listrik saat setiap tahap
tahap-aktif
aktif Siklus, melalui suatu
sinyal dari Eletronic Control Unit, untuk
uk mengendalikan suatu Slide
Slide-valve
valve untuk menutup delivery
pipe. Saat Solenoid tidak dialirkan arus listrik Valve terbuka, BahanBahan-bakar
bakar dipompakan tetapi
mengalir kembali ke Return pipe dengan Tekanan normal + 5 bar. Saat Solenoid diberikan
tenagalistrik Valve tertutup dan bahan-bakar
bakar tertahan untuk mengalir kembali ke ke-Return
Return pipe
sehingga dipompakan kedalam Nozzle dengan tekanan tinggi dan menyebabkan Needle terangkat.
Jumlah Bakan-bakar yang disemprotkan tergantung dari lamanya waktu Slide Slide-valve
valve menutup /
lamanya waktu Solenoid diberikan tenaga
tenaga-listrik.
listrik. Solenoid valve terintegrasi dengan Injector body
dan tidak bisa dilepas. Pada bagian atas terdapat 2 Screws untuk mengikat Kabel-listrik
Kabel dari
Electronic Control unit. Untuk memastikan aliran listrik mengalir dengan tepat kencangkan screw
dengan Torque screw driver 1.36 — 1.92 Nm (0.136 — 0.192 kgm).

Prinsip kerja Pompa Injektor

1. Filling Phase.
Selama phase pengisian pump element (2)
bergerak dari bawah menuju ke atas,di saat itu
fuel valve mulai terbuka dan fuel dapat masuk ke
dalam galery injektor melalui port di bawah
(4).phase pengisian ini berlangsung sampai
selenoid valve menutup fuel valve pada injektor.

1. Fuel Valve
2. Pumping Element
3. Fuel Outlet
4. Saluran Masuk & Kembali

PT Chakra Jawara 2 - 38 Training And Development


Engine CURSOR

2. Phase penginjeksian
Phase Penginjeksian di mulai ketika
pumping element bergerak ke bawah yang
mengakibatkan,pada saat ECU mengirim
power ke selenoid maka selenoid tersebut
akan menutup fuel valve sehingga fuel yang ada
pada galeri injektor tercompressi,banyaknya
quantity fuel yang di semprotkan ke dalam
ruang bakar tergantung dari lamanya ECU
mengirim power ke selenoid injektor

1. Fuel Valve
2. Pumping Element
3. Fuel Outlet
4. Saluran Masuk & Kembali

3. Phase Return
Phase Penginjeksian terhenti ketika fuel
valve mulai terbuka atau ketika ECU telah
menghentikan supply power yang masuk ke
dalam selenoid inkektor,meskipun pumping
element masih dalam keadaan menekan tetapi
fuel tidak akan di semprotkan ke ruang bakar
melainkan akan mengalir kembali ke fuel pump
melalui galery yang ada di cylinder head.

1. Fuel Valve
2. Pumping Element
3. Fuel Outlet
4. Saluran Masuk & Kembali

PT Chakra Jawara 2 - 39 Training And Development


Engine CURSOR

Injektor Code

PT Chakra Jawara 2 - 40 Training And Development


Engine CURSOR

FUEL PUMP

Engine feed pump for vehicle 4x2 4x4 6x4


1. Over pressure valve 2. Delivery fuel to injector
3. Sucking in fuel 4. Pressure control valve

Pompa yang di gunakan pada engine cursor 13 adalah jenis positive displacement yang dapat
menghasilkan pressure tetapi pada pompa ini juga di lengkapi dengan pressure regulator yang akan
membatasi pressure yang masuk ke dalam injector maksimal 5 bar.juga pada pompa ini di lengkapi
juga dengan over pressure valve yang terletak pada saluran return ke tangki sebesar 0.3 bar yang
akan mencegah habisnya fuel di dalam sistem ketika engine mati.

Over Pressure Valve Calibrated 0,2 – 0,3 bar

PT Chakra Jawara 2 - 41 Training And Development


Engine CURSOR

AIR BLEEDING FUEL SYSTEM

Mengeluarkan udara (gelembung) dari sistem bahan bakar dapat dilakukan pada :
1 = pre-filter (pada rangka)
2 = filter (pada engine)
5 = bagian depan cylinder head

pompa sistem bahan bakar dengan menggerakan pompa tangan (3) kendorkan baut pengikat
saluran bahan bakar pada pre-filter (1), setelah terlihat tidak terdapat gelembung udara kencangkan
kembali baut (1). Setelah itu dengan memompa pompa tangan (3) kendorkan baut pengikat pipa
bahan bakar pada filter (2), apabila tidak terlihat gelembung kencangkan kembali baut pada filter (3).
Selanjutnya kendorkan baut yang ada di depan cylinder head (5) dan pompakan pompa (3) sampai
tidak terlihat gelembung, kemudian kencangkan kembali baut (5)

INJECTION SYSTEM PRINCIPLE

PT Chakra Jawara 2 - 42 Training And Development


Engine CURSOR

LUBRICATION SYSTEM

Sistempelumasan yang digunakan pada CURSOR 13 adalah sistem sirkulasi


bertekanan.Tekanan dihasilkan oleh pompa oli.Pompa digerakan oleh Crankshaft enginemelalui
roda gigi.Sistempelumasan juga dilengkapi dengan heat exchanger dan oil filter. Pada heat exchanger
juga dilengkapi oil thermostat. Sedangkan pada oil filter dilengkapi dengan :
- By pass valve
- gauge pressure transmitter
- low pressure switch untuk lampu peringatan
- oil temperatur transmitter
- filter clog warning device

1. Saluran ke turbocompressor - 1a. Aliran kembali dari turbocompressor – 2.Oil filter by pass valve (2 bar) –
3. thermostat – 4. over-pressure valve (5 bar) – 5. Safety valve (10 bar) pada pompa oli – 6. Oil pump – 7. Engine drive shaft
– 8. saluran pelumasan untuk bearing dan gear – 9. piston sprayer –10. Cylinder head –
11. Engine brake valve.

PT Chakra Jawara 2 - 43 Training And Development


Engine CURSOR

LUBRICATION CIRCUIT

PRESSURE REGULATOR VALVE

Pressure Regulator Valve terletak pada sisi kiri engine yang berfungsi membatasi pressure maksimal
di dalam sistem pelumasan sebesar 5 bar

PT Chakra Jawara 2 - 44 Training And Development


Engine CURSOR

OIL FILTER

Desain baru Oil filter menjamin keakuratan penyaringan yang dapat menahan lebih banyak
partikelpartikel yang berukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan filter tradisional yang
elemen penyaringnya terbuat dari kertas. Elemen penyaring di perkuat dengan External spiral wind
up sehingga masing-masing bagian disatukan dengan kencang oleh spiral. Hal ini menjamin filter
tetap bekerja meskipun bekerja pada kondisi yang berat seperti ketika cold start, dimana fluida
masih sangat kental dan sulit mengalir. Untuk mengoptimalkan distribusi aliran dan kekakuan
elemen filter, komponen ini dilengkapi dengan dengan nylon berkekuatan tinggi dan bahan sintetik

SENSOR PRESSURE OLI


Sensor ini berfungsi untuk mengukur temperatur dan pressure oli pada system pelumasan.sensor
ini di letakkan pada heat exchanger dan sinyal yang di hasilkan oleh sensor ini di kirimkan ke EDC.

PT Chakra Jawara 2 - 45 Training And Development


Engine CURSOR

HEAT EXCHANGER
Pada Heat Exchanger terpasang
1. Sensor pressure oli
2. Themostatic Valve
Thermostatic valve mulai bekerja pada temperatur 82ºC dengan travel min 0.1 mm dan
bekerja max pada temperatur 97 ºC dengan travel 8mm
3. By pass valve

PT Chakra Jawara 2 - 46 Training And Development


Engine CURSOR

COOLING SYSTEM

Water pump dipasangkan di dalam rumahnya dan ditempatkan dalam blok engine untuk
mengurangi penggunaan pipa dan kebocoran. Bagian atas compressor udara juga didinginkan
dengan air. Themostat dipasangkan untuk mengontrol temperatur engine. Cairan pendingin (50 %
air dan 50 % antifreeze) bersirkulasi juga pada oil heat exchanger. Pendinginan pada radiator juga
dilengkapi dengan kipas visco-static, electro-magnetic, atau hydro-static.

Cooling System Diagram

1. Radiator - 2. Fan - 3. Water pump - 4. Water-engine oil heat exchanger - 5. Turbocompressor –


6. Thermostat - 7. Air compressor - 8. Cab heater - 9. Front expansion reservoir - 10. Piping from engine
to transmission heat exchanger (if present) -11. Piping from transmission heat exchanger to thermostat (if
present)

PT Chakra Jawara 2 - 47 Training And Development


Engine CURSOR

WATER PUMP

Engine Cursor di lengkapi dengan sentrifungal pump yang berfungsi mensirkulasikan air
pendingin,agar dapat menjaga temperatur kerja engine tetap pada temperatur kerjanya.pompa ini di
gerakkan oleh V-belt engine

THERMOSTAT

PT Chakra Jawara 2 - 48 Training And Development


Engine CURSOR

VISCOSTATIC FAN

Pertautan dari Kipas radiator ini tergantung dari temperature udara yang
berhembus kesekeliling Radiator. Apabila Kipas radiator mengalami kegagalan bertaut
untuk beberapa lama dan temperature air pendingin melebihi 900C pada Meter-
temperature, Kipas radiator ini supaya segera diperiksa / diperbaiki, kemungkinan
terjadinya kebocoran pada fan hub.

PT Chakra Jawara 2 - 49 Training And Development


Engine CURSOR

PAGE LEFT BLANK INTENTIONALLY

PT Chakra Jawara 2 - 50 Training And Development


Engine CURSOR

KOMPONENT - KOMPONENT UTAMA ENGINE

Blok Silinder Dan Barel

Blok silinder terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas (blok silinder) dan bagian bawah yang
disebut “Sewn”. Kedua bagian tersebut merupakan pasangan komponen yang dihubungkan dengan
baut dan pin.

2 section engine block (Bed plate construction)


• High structure rigidity
• The top section houses the wet type cylinder liners

Barel merupakan bagian dalam blok silinder yang dapat diganti. Pada barel dipasangkan seal
untuk mencegah kebocoran air. Penonjolan barel dapat disetel dengan menggunakan ring yang
sesuai.

PT Chakra Jawara 2 - 51 Training And Development


Engine CURSOR

Barel dan blok silinder mempunyai sistem pendinginan yang optimal dimana memiliki
perbedaan kecepatan sirkulasi antara bagian yang lebih panas dengan bagian yang lebih dingin.Hal ini
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Engine Drive Shaft

Engine drive shaft (poros engkol) terbuat dari baja dan menyatu dengan bobot pengimbang.
Main journal dan pin journal diperkeras dengan induction tempering.Di ujung belakang dipasangkan
flywheel. Bentuk poros engkol juga disesuaikan dengan urutan penyalaan engine. Cursor engine
mempunyai urutan penyalaan 1-4-2-6-3-5.

PT Chakra Jawara 2 - 52 Training And Development


Engine CURSOR

Ukuran-Ukuran Bearing Shells

PT Chakra Jawara 2 - 53 Training And Development


Engine CURSOR

Connecting Rods

Connecting rod berfungsi menghubungkan poros engkol dengan piston.Pada connecting rod
terdapat beberapa tanda antara lain :
1. huruf yang menunjukan klasifikasi berat.
2. angka yang menunjukan pemilihan bearing.
3. angka yang menunjukan pasangan antara connecting rod dengan tutupnya.

PT Chakra Jawara 2 - 54 Training And Development


Engine CURSOR

Piston
Piston dilengkapi dengan 3 buah ring. Piston terbuat dari paduan aluminium dan dan
dibentuk elip karena dibagian atas piston terjadi pembakaran. Di bagian dalam piston terdapat
gallery oli untuk mengalirkan oli dentgan tujuan untuk mengambil panas dari bagian tengah
piston.Oli akan masuk ke dalam gallery melalui piston sprayer ketika piston berada di posisi TMB.

PT Chakra Jawara 2 - 55 Training And Development


Engine CURSOR

DISTRIBUTION CONTROL
Camshaft digerakan oleh drive shaft melalui perantaraan roda gigi helix. Roda gigi
intermediate (B) di pergunakan agar jaraknya dengan roda gigi (A) dapat disetel. Distribution gear
pada engine Cursor ada beberapa roda gigi, hal ini tidak seperti engine konvensional yang hanya
terdapat camshaft gear dan drive shaft gear.

PT Chakra Jawara 2 - 56 Training And Development


Engine CURSOR

Engine Flywheel

Engine flywheel merupakan komponen yang kuat dan berat (balance, memiliki ring gear
untuk starter, dan memiliki permukaan gesek) dan juga terdapat roda gigi untuk sensor yang
dihubungkan ke ECU.

Terdapat 54 port pada bagian ini yang terbagi menjadi tiga sektor (masing-masing 18 port).
Masingmasing sektor merupakan pasangan dari posisi connecting rod – nya (1-6, 2-5, 3-4). ECU
tidak memerlukan seluruh port tersebut tetapi hanya beberapa bagian (A,B,C, dan D).masing-
masing port (A, B, dan C) memiliki tanda (garis)n 1, dan bagian D memiliki tanda (garis) 2. Posisi
sudut flywheel selalu terdeteksi oleh ECU melalui sensor.

PT Chakra Jawara 2 - 57 Training And Development


Engine CURSOR

Penyetelan Backlash Camshaft Timming Gear

Spesifikasi : 0,007 - 0.195 mm

PT Chakra Jawara 2 - 58 Training And Development


Engine CURSOR

Penyetelan Posisi Sensor Flywheel

Sensor flywheel ditempatkan di dekat


flywheel, dipasangkan pada dudukannya dan
dikencangkan dengan baut. Apabila terjadi
perubahan posisi ketika mengganti flywheel atau
blok, setel posisi sensor sebagai berikut :

Posisikan piston no 1 pada posisi tepat di TDC

Kendorkan baut pengikat sensor, kemudian tempatkan SST 99360612 pada dudukan sensor.

Perlahan-lahan
lahan tekan plat pemegang sensor sampai ujung SST tepat menyentuh
flywheel. Kencangkan baut pengikat dudukan sensor sampai bagian depannya rapat.

PT Chakra Jawara 2 - 59 Training And Development


Engine CURSOR

PROSEDUR CAMSHAFT TIMING

1. Pasang tool pemutar flywheel, setel supaya gigi pemutar bersentuhan dengan gigi flywheel.

2. Cari TOP 1 dengan cara memutar flywheel, Top 1 didapatkan apabila :


- Dari lubang intip yang berada di bell housing bagian bawah terlihat tanda ( l )
- Cam Lobe Intake # 2 berada pada posisi jam 12
- Lubang Dowel Pin di belakang Gear Timing #1 berada pada jam 2
- Pin Pengunci (P/N : 99360612 ) dapat masuk dengan baik
-

PT Chakra Jawara 2 - 60 Training And Development


Engine CURSOR

3. Pasang Dial Gauge di posisi Rocker arm Injector #1 dengan prosedur sebagai berikut:
- ! Dial Gauge HARUS terpasang pada posisi tegak lurus dan paralel dengan
tanda referensi PANAH yang ada di RockerArm.
- ! Jarak shaft Dial Gauge dengan pinggir rocker arm ± 1 mm.

4. Pre Load Dial Gauge +/- 6 mm (Lebih pendek lebih baik karena semakin pendek shaft Dial
Gauge akan semakin mengurangi faktor kesalahan baca)

5. Putar FlyWheel searah dengan arah jarum jam sampai jarum di Dial Gauge berhenti bergerak.

6. NOL kan Dial Gauge.

7. Putar balik FlyWheel secara perlahan-lahan (berlawanan dengan jarum jam) sampai
Mendapatkan nilai 5,33 ± 0,05 mm.

8. Check :
- Apakah Lock Pin FlyWheel P/N: 99360612 dapat masuk dengan baik?
- Dari Jendela intip di Bell Housing bagian bawah, terlihat tanda Referensi (l)?

PT Chakra Jawara 2 - 61 Training And Development


Engine CURSOR

9. Apabila kriteria yang disebutkan di point 8 tidak dapat dilakukan atau tidak tepat, berarti
Timing belum tepat, lakukan:
- Putar FlyWheel dengan perlahan agar Lock Pin P/N: 99360612 dapat masuk di
lubang Flywheel dengan baik.
- Check tanda referensi dilubang intip di Bell Housing bagian bawah berada pada
posisi (l)?
- Check Cam Lobe Intake #2, pada posisi jam 12?
- Lubang Dowel Pin dibelakang Timing Gear atas berada pada posisi jam 2?

10. Apabila kriteria yang disebutkan pada point 9 jawabannya adalah YA, berarti Timing engine
sudah benar berada pada posisi TOP 1 (TDC).

11. Kemudian, baca Dial Gauge, UMPAMANYA pembacaan Dial Gauge menunjukkan Nilai
5,45
offset, maka lakukan:
o Putar Balik FlyWheel sampai Jarum di Dial Gauge berhenti bergerak (BTDC) .
o Putar balik FlyWheel sampai Dial Gauge menunjukkan angka 5,31.
o Kendorkan SEDIKIT baut 4 Gigi Timing Atas.
o Putar balik FlyWheel ± ½ putaran.
o Putar balik FlyWheel sampai mendapatkanTOP 1 /TDC dengan memperhatikan
tandareferensi (l) melalui lubang intip di Bell Housing bagian bawah dan Lock Pin
P/N:99360612 dapat masuk dengan baik (TOP 1 / TDC), hati-hati pada proses ini
karenaanda harus benar-benar memperhatikan dan menghitung perputaran jarum di
DialGauge, pada posisi putaran mendekati 5 putaran, lakukan pemutaran fly wheel
denganperlahan dan Lock Pin P/N: 99360612 sudah harus berada pada posisi siap
masuk;
o Kencangkan baut 4 Gigi Timing Atas sesuai dengan torsi.

PT Chakra Jawara 2 - 62 Training And Development


Engine CURSOR

12. Check ulang Timing dengan cara:


- Putar balik Fly Wheel sampai jarum di
Dial Gauge berhenti bergerak
(BTDC).
- Putar balik Fly Wheel sampai jarum di
Dial Gauge menunjukkan angka 5,31 ±
0,05 (antara 5,26 s/d 5,36); Apabila
pada posisi ini Lock Pin P/N:
99360612 dapat masuk dengan baik,
berarti penyetelan Timing sudah
benar.

13. Set Phonic Wheel pada posisi 54° (Tanda


Referensi (ll) ), ± 60° dari TDC.

PT Chakra Jawara 2 - 63 Training And Development


Engine CURSOR

VALVE ADJUSTMENT
Firing Order; 1 – 4 – 2 – 6 – 3 – 5

Clockwise Cylinder Adjusting Adjusting


start–up no on the clearance pre–loading
and rotation rock. of cylinder of injector

1 and 6 at TDC 6 1 5
120º 3 4 1
120º 5 2 4
120º 1 6 2
120º 4 3 6
120º 2 5 3

Valve Clearance ; Kencangkan adjustment screw, dengan tension


Intake : 0.35 – 0.45 wrench, sampai 5 Nm; Kendorkan adjustment
Exhaust : 0.55 – 0.65 screw 1/2 s/d 3/4 putaran

PT Chakra Jawara 2 - 64 Training And Development


Engine CURSOR

PT Chakra Jawara 2 - 65 Training And Development


Engine CURSOR

PT Chakra Jawara 2 - 66 Training And Development

Вам также может понравиться