Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
1
Universitas Kristen Krida Wacana
Oleh
(11.2014.073)
2
Evaluasi Program Imunisasi Dasar Bayi
di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten
Karawang, Periode Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016
Lembar Persetujuan
Pembimbing :
Penguji I Penguji II
3
Evaluasi Program Imunisasi Dasar Bayi
Abstrak
Imunisasi adalah pemberian suatu vaksin untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga terhindar dari penyakit bila terpapar
kuman atau virus yang infeksius yang dituju dengan tujuan untuk menurunkan angka
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I), yaitu tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Data dari
WHO menunjukkan bahwa setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,5 juta kematian bayi
berusia 1 minggu dan 1,4 juta bayi lahir mati akibat tidak mendapatkan imunisasi.
Berdasarkan data WHO menunjukkan bahwa Infant Mortality Rate (IMR) di dunia pada
tahun 2014 sebesar 34,46 per 1000 kelahiran. Evaluasi program Imunisasi dasar di pusat
kesehatan masyarakat Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang periode Agustus
2015 sampai dengan Juli 2016 ini dilakukan dengan membandingkan data cakupan program
di Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok terhadap tolok ukur yang ditetapkan
menggunakan pendekatan sistem. Didapatkan masalah yaitu cakupan desa Universal Child
Immunization (UCI) yang baru mencapai 33,33%. Penyebabnya antara lain adalah
penyuluhan perorangan yang kurang informatif dan singkat, juga tidak dilaksanakannya
kegiatan penyuluhan kelompok dalam lingkup posyandu. Untuk menyelesaikan masalah ini
perlu dilakukan sweeping imunisasi bagi bayi yang imunisasi belum lengkap, dan juga
kegiatan penyuluhan kelompok harus diadakan.
Kata kunci: Imunisasi dasar, desa UCI, Infant mortality rate
4
Daftar Isi
Abstrak ....................................................................................................................iii
5
4.3.6 Umpan Balik………………………………………………....31
Bab V Pembahasan Masalah ...................................................................................32
Bab VI Perumusan Masalah....................................................................................35
Bab VII Prioritas Masalah ......................................................................................36
Bab VIII Penyelesaian Masalah ..............................................................................37
8.1. Masalah 1...............................................................................................37
8.2. Masalah 2...............................................................................................38
Bab IX Penutup ....................................................................................................39
9.1. Kesimpulan ............................................................................................39
9.2. Saran ......................................................................................................39
Lampiran ..............................................................................................................42
6
Bab I
Pendahuluan
8
Menurut Dinas Kesehatan Jawa Barat, AKB di provinsi Jawa Barat pada tahun 2012
adalah 30 per 1.000 kelahiran hidup, dan untuk di Kabupaten Karawang pada tahun 2010
adalah sebesar 42,60 per 1.000 kelahiran hidup.9
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui cakupan program imunisasi dasar pada bayi dan permasalahan yang
terdapat di dalamnya di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok,
Kabupaten Karawang, periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
9
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya cakupan pelayanan dan pelaksanaan imunisasi dasar bayi di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang,
periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
2. Diketahuinya pelaksanaan kegiatan promosi Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang periode
Agustus 2015 hingga Juli 2016.
3. Diketahuinya pelaksanaan kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dan
analisa cakupan desa UCI di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Rengasdengklok periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
4. Diketahuinya cakupan penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten
Karawang periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
5. Diketahuinya hasil pencatatan dan pelaporan dalam manajemen program
imunisasi dasar bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Rengasdengklok, Kabupaten Karawang periode Agustus 2015 hingga Juli
2016.
1.5 Sasaran
Bayi yang berusia 0-11 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok,
Kabupaten Karawang periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
11
Bab II
Materi dan Metode
2.1 Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini didapatkan dari catatan bulanan hasil
kegiatan program imunisasi dasar bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Rengasdengklok, Kabupaten Karawang dari bulan Agustus 2015 hingga Juli 2016 yang
terdiri dari:
a. Cakupan pelayanan imunisasi dasar bayi di Puskesmas dan Posyandu.
b. Kegiatan promosi imunisasi dasar
c. Data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dan hasil analisa cakupan UCI.
d. Kegiatan pemantauan dan penanggulangan KIPI
e. Pencatatan dan pelaporan dalam manajemen program imunisasi dasar.
2.2 Metode
Metode evaluasi program imunisasi dasar ini menggunakan pendekatan sistem
dengan pengumpulan data, analisis data, dan pengolahan data sehingga dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah program imunisasi dasar dan cakupan desa UCI di
Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok dari bulan Agustus 2015 hingga Juli 2016
terhadap tolok ukur yang ditetapkan terutama pada variabel keluaran. Hasil evaluasi
disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.
12
Bab III
Kerangka Teoritis
3.1 Sistem
Lingkungan
Umpan Balik
Sistem adalah suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain dan
mempunyai suatu tujuan yang jelas. Menurut Ryans, sistem adalah gabungan dari
elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi
sebagai salah satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah
ditetapkan.
Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja sistem yang diterapkan
pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Dibentuknya suatu sistem pada
dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Ada 6 unsur yang
saling berhubungan dan mempengaruhi pada sistem, yaitu :
1. Masukan (input)
Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem
dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Terdiri dari
sumber daya atau masukan yang dikonsumsikan oleh suatu sistem, misalnya:
Man (staf), Money (dana operasional), Material (logistic, obat, vaksin, alat
medis), Method (ketrampilan/cara, prosedur kerja, peraturan, kebijaksanaan).
2. Proses (process)
Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
13
direncanakan. Mulai dari perencanaan (planning), organisasi (organization),
pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).
3. Keluaran (output)
Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Lingkungan (environment)
Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
5. Umpan balik (feedback)
Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
6. Dampak (impact)
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
14
Bab IV
Penyajian Data
Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang berasal dari:
Data umum, data wilayah, data penduduk dan data sumber daya Puskesmas
Kecamatan Rengasdengklok tahun 2015.
Data cakupan pelayanan Imunisasi Dasar Bayi di Puskesmas Kecamatan
Rengasdengklok periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
Data cakupan desa/kelurahan UCI di Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok
periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
Luas wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok ± 1.575 Ha yang terdiri dari tanah darat
215 ha (20%), sawah 1260 ha (80%), kepadatan penduduk ± 479 jiwa/ km2, terdiri atas 6
desa (Dewisari, Kertasari, Rengasdengklok Utara, Rengasdengklok Selatan, Amansari,
dan Dukuhkarya), dengan 32 dusun dan 157 RT.
15
4.2.2 Data Demografis
Posyandu : 57
16
4.3 Data Khusus
4.3.1 Masukan
4.3.1.1 Tenaga
Kepala Puskesmas : 1 orang dokter
Koordinator Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan :1
orang
Koordinator Program Imunisasi : 1 orang bidan
Tim Imunisasi Lapangan : 12 orang bidan desa dan 10 orang bidan
Puskesmas
Kader Posyandu : 175 orang
4.3.1.2 Dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : Tersedia dan cukup
untuk program imunisasi dasar.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK): Tersedia dan cukup untuk program
imunisasi dasar.
4.3.1.3 Sarana
a) Medis
Peralatan suntik
Spuit 0,05 cc : cukup
Spuit 0,5 cc : cukup
Spuit 5 cc : cukup
Alkohol 70 % : Ada
Safety box : Ada
Cold Chain
Lemari es : 1 buah
Vaccine carrier (termos) : 16 buah
Cool pack : Cukup
Cold pack : Cukup
Cold box : 1 buah
Termometer : 1 buah
Vaksin
BCG + Pelarut : Cukup
17
DPT-HB/DPT-HB-HIB : Cukup
Polio + Pipet : Cukup
Campak + Pelarut : Cukup
HepB-0 PID : Cukup
Alat dan obat KIPI
Stetoskop : 2 buah
Infus set : Ada
Cairan infus : Ada
Alat suntik : Ada
Dexamethasone injeksi : Ada
Adrenalin : Ada
Paracetamol : Ada
Kapas dan tempatnya : Ada
b) Sarana Non Medis
Gedung Puskesmas
Ruang pendaftaran : 1 ruang
Ruang tunggu : 1 ruang
Ruang periksa : 1 ruang
Kamar obat : 1 ruang
Gedung Posyandu
- Jumlah gedung : 57 posyandu
Dewisari : 8 posyandu (1 bidan desa)
Kertasari : 8 posyandu (2 bidan desa)
Rengasdengklok Utara : 12 posyandu (3 bidan desa)
Rengasdengklok Selatan : 16 posyandu (3 bidan desa)
Amansari : 8 posyandu (2 bidan desa)
Dukuh Karya : 5 posyandu (1 bidan desa)
- System pelaksanaan : Tidak 5 meja
Alat bantu lainnya
Laptop : 1 buah
Proyektor : 1 buah
Buku pencatatan hasil imunisasi : 1 buah
Buku pencatatan stok vaksin : 1 buah
18
Kartu pencatatan suhu lemari es : 1 lembar/bulan
Kartu pencatatan suhu freezer : 1 lembar/bulan
Buku KIA : Ada
Buku Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi : Ada
Poster : Ada
4.3.1.4 Metode
4.3.1.4.1 Pelayanan Imunisasi Dasar
Sesuai dengan kebijakan program Imunisasi Dasar berdasarkan Permenkes RI Nomor
42 tahun 2013, pelayanan Imunisasi Dasar dilaksanakan di Puskesmas dan Posyandu
dengan rincian sebagai berikut:
a. Rincian Pemberian Imunisasi Dasar
Tabel 1. Rincian Pemberian Imunisasi Dasar
Jenis Frekuensi Dosis Cara Tempat Usia
Vaksin pemberian pemberian
BCG 1x 0,05 cc Intrakutan Lengan kanan Sedini mungkin
atas 0-2 bulan
HB 0 1x 0,5 cc Intramuskular Paha Segera setelah
lahir
DPT-HB- 3x 0,5 cc Intramuskular Paha Diberikan pada
HIB usia 2 – 11
bulan, dengan
jarak minimal 4
minggu.
Polio 4x 2 tetes Oral Mulut 0 – 11 bulan,
dengan jarak
minimal 4
minggu
Campak 1x 0,5 cc Subkutan Lengan kiri 9-11 ulan
atas
19
b. Penentuan Besar Sasaran Imunisasi Dasar Rutin Bayi
Jumlah bayi baru lahir dihitung berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) atau sumber resmi lainnya. Dapat dihitung juga dengan rumus CBR
dikalikan jumlah penduduk. Sasaran ini digunakan untuk menghitung imunisasi
Hepatitis B-0, BCG, dan Polio-1
𝐁𝐚𝐲𝐢 = 𝐂𝐁𝐑 𝐱 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤
Jumlah bayi yang bertahan hidup (Surviving Infant) dihitung berdasarkan jumlah bayi
baru lahir dikurangi dengan jumlah kematian bayi yang didapat dari Infant Mortality
Rate (IMR) dikalikan dengan jumlah bayi baru lahir. Sasaran ini digunakan untuk
menghitung imunisasi yang diberikan pada bayi usia 2-11 bulan.
𝑺𝒖𝒓𝒗𝒊𝒗𝒊𝒏𝒈 𝑰𝒏𝒇𝒂𝒏𝒕 (𝑺𝑰) = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐲𝐢 − (𝑰𝑴𝑹 𝐱 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐲𝐢)
20
Rumus perhitungan kebutuhan vaksin :
BCG
𝐒𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐗 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 (𝟗𝟖%)
𝐕𝐚𝐤𝐬𝐢𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧 =
𝐈𝐏 𝐁𝐂𝐆
Hepatitis B
𝐒𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 (𝟗𝟖%)
𝐕𝐚𝐤𝐬𝐢𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧 =
𝐈𝐏 𝐇𝐞𝐩𝐚𝐭𝐢𝐭𝐢𝐬 𝐁
DPT-HB-HiB
𝐕𝐚𝐤𝐬𝐢𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧
(𝐒𝐚𝐬 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐃𝐇 − 𝟏) + (𝐒𝐚𝐬 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐃𝐇 − 𝟐) + (𝐒𝐚𝐬 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐃𝐇 − 𝟑)
=
𝐈𝐏 𝐃𝐏𝐓 − 𝐇𝐁 − 𝐇𝐈𝐁
Polio
𝐕𝐚𝐤𝐬𝐢𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧
(𝐒𝐚𝐬 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐏𝟏) + (𝐒𝐚𝐬 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐏𝟐) + (𝐒𝐚𝐬 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐏𝟑) + (𝐒𝐚𝐬 𝐱 𝐭𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐏𝟒)
=
𝐈𝐏 𝐏𝐨𝐥𝐢𝐨
Campak
𝐒𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐱 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 (𝟗𝟎%)
𝐕𝐚𝐤𝐬𝐢𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧 =
𝐈𝐏 𝐂𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤
21
Kebutuhan alat suntik 5 ml untuk melarutkan vaksin BCG dan Campak
𝐀𝐥𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐧𝐭𝐢𝐤 𝟓 𝐦𝐥
= 𝐉𝐦𝐥 𝐊𝐞𝐛. 𝐯𝐚𝐤𝐬𝐢𝐧 𝐁𝐂𝐆 + 𝐉𝐦𝐥 𝐊𝐞𝐛. 𝐯𝐚𝐤𝐬𝐢𝐧 𝐂𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤
22
Penempatan vaksin Heat Sensitive (HS), yaitu BCG, Campak, dan Polio
diletakkan di dekat evaporator.
Penempatan vaksin Freeze Sensitive (FS), yaitu DPT-HB-HIB, Hepatitis B
diletakkan lebih jauh dari evaporator.
Beri jarak antara kota vaksin minimal 1 – 2 cm atau satu jari tangan, agar
terjadi sirkulasi udara yang baik.
Letakkan satu buah termometer Muller dibagian tengah lemari es dan
letakkan satu buah freeze tag diantara vaksin Hepatitis B atau DPT.
Vaksin selalu disimpan di dalam kotak kemasan agar tidak terkena sinar
ultra violet.
Pelarut vaksin campak dan BGC disimpan pada suhu kamar, pelarut tidak
boleh beku.
23
e) Keringkan kembali badan lemari es dengan lap kering.
f) Selama membersihkan badan lemari es, jangan membuka pintu lemari
es agar suhu tetap terjaga 2oC - 80C.
4.3.1.4.2 Promosi mengenai Imunisasi Dasar
a. Perorangan
Dengan memberikan penyuluhan langsung kepada orang tua bayi yang dibawa
untuk imunisasi dasar di posyandu. Pelaksana imunisasi harus memberikan
informasi lengkap tentang imunisasi meliputi vaksin, cara pemberian, manfaat
dan kemungkinan terjadinya KIPI.
b. Kelompok
Dilakukan terhadap kelompok orang atau masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Rengasdengklok melalui ceramah dan diskusi. Penyuluhan dan
promosi imunisasi dasar juga dapat menggunakan media massa dan/atau media
informasi kepada masyarakat.
4.3.1.4.3 Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Data yang dikumpulkan dan disusun hanya akan berguna jika data ini digunakan
untuk meningkatkan kinerja program sehingga sejalan dengan ketentuan program. Hal
ini adalah salah satu fungsi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Alat pemantauan
ini berfungsi untuk meningkatkan cakupan, jadi sifatnya lebih memantau kuantitas
program. Kegiatan PWS ini harus dilakukan rutin dan tepat waktu sebulan sekali.
Dalam kegiatan untuk mencapai dan mempertahankan UCI desa, análisis PWS
berguna untuk validasi data sasaran imunisasi, menganalisis cakupan dan
kecenderungan setiap bulan, dan menjadi dasar untuk tindak lanjut kegiatan imunisasi
berikutnya.
Prinsip PWS (Pemantauan Wilayah Setempat):
- Memanfaatkan data yang ada tentang cakupan imunisasi.
- Menggunakan indikator sederhana.
- Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan setempat.
- Teratur dan tepat waktu setiap bulannya.
- Lebih dimanfaatkan sendiri atau sebagai umpan balik untuk dapat mengambil
tindakan daripada hanya dikirimkan sebagai laporan.
- Membuat grafik dan menganalisa data dengan software PWS.
24
Tabel 2. Kriteria Desa Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan Imunisasi tiap
Imunisasi
Desa untuk Mencapai UCI
BCG 80%
DPT-HB-HIB 3 80%
Polio 4 80%
Campak 80%
25
4.3.2. Proses
4.3.2.1 Perencanaan
4.3.2.1.1 Pelayanan Imunisasi Dasar
a. Menentukan besarnya sasaran dan target cakupan Imunisasi Dasar
Besar sasaran: 2002 bayi
Target cakupan:
Tabel 3. Target Imunisasi dalam 1 tahun dan pencapaian Periode Agustus 2015- Juli
2016.
Imunisasi Target Pertahun
HB 0 90%
BCG 98%
DPT-HB-HIB 1 98%
DPT-HB-HIB 2 95%
DPT-HB-HIB 3 90%
Polio 1 98%
Polio 2 95%
Polio 3 93%
Polio 4 90%
Campak 90%
26
Kebutuhan vaksin
[ sasaran x target cakupan (%)]
IP Vaksin
27
- Memperhatikan keterpaparan vaksin terhadap panas, masa
kadaluarsa vaksin, waktu penerimaan vaksin, dan pemakaian vaksin
sisa.
- Monitoring vaksin dan logistik.
IV. Pemeliharaan Cold Chain
1) Pemeliharaan harian
d) Melakukan pengecekan suhu dengan menggunakan thermometer
atau alat pemantau suhu digital setiap pagi dan sore, termasuk hari
libur.
e) Memeriksa apakah terjadi bunga es dan memeriksa ketebalan
bunga es. Apabila bunga es lebih dari 0,5 cm lakukandefrosting
(pencairan bunga es).
f) Melakukan pencatatan langsung setelah pengecekan suhu pada
thermometer atau pemantau suhu dikartu pencatatan suhu setiap
pagi dan sore.
2) Pemeliharaan Mingguan
g) Memeriksa steker jangan sampai kendor, bila kendor gunakan
obeng untuk mengencangkan baut.
h) Melakukan pengamatan terhadap tanda-tanda steker hangus
dengan melihat perubahan warna pada steker, jika itu terjadi
gantilah steker dengan yang baru.
i) Agar tidak terjadi konsleting saat membersihkan badan lemari es,
lepaskan steker dari stop kontak.
j) Lap basah, kuas yang lembut/spon busa dan sabun dipergunakan
untuk membersihkan badan lemari es.
k) Keringkan kembali badan lemari es dengan lap kering.
l) Selama membersihkan badan lemari es, jangan membuka pintu
lemari es agar suhu tetap terjaga 2 s.d. 80C.
c. Tenaga pengelola
Jenis dan jumlah ketenagaan minimal yang harus tersedia di tingkat puskesmas
adalah:
1 orang koordinator imunisasi dan surveilans KIPI
1 orang atau lebih pelaksana imunisasi (vaksinator)
28
1 orang pengelola vaksin.
Kegiatan imunisasi hanya dapat dilaksanakan oleh petugas imunisasi yang mempunyai
pendidikan latar belakang pendidikan medis atau keperawatan atau petugas kesehatan
lain yang kompeten dan telah memperoleh pelatihan.
d. Membuat jadwal Imunisasi Dasar di Puskesmas dan Posyandu
Di Puskesmas:
BCG, DPT-HB-HIB, Polio, Campak: Setiap hari Selasa di puskesmas, pukul 08.00-
12.00 WIB
Di Posyandu:
Setiap hari Senin hingga Sabtu di 57 posyandu yang berbeda yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Rengasdengklok pukul 08.30-12.00 WIB.
29
d. Hasil analisa PWS dilaporkan kepada kepala puskesmas dan dipaparkan kepada
masyarakat sebagai umpan balik.
4.3.2.1.4 Pemantauan dan Penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
(KIPI)
Melakukan penatalaksanaan KIPI: Jika ada kasus, setiap hari.
4.3.2.1.5 Pencatatan dan Pelaporan
Melakukan pencatatan dan pelaporan: sekali dalam sebulan. Melakukan pencatatan
secara lengkap mengenai sasaran imunisasi, hasil cakupan imunisasi, pencatatan
vaksin, pencatatan suhu lemari es, dan pencatatan logistik imunisasi. Pencatatan dan
pelaporan berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas,
posyandu) dan swasta dengan keakuratan data yang baik sesuai wilayah kerja.
4.3.2.2 Pengorganisasian
Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan
tugasnya:
Kepala Puskesmas
dr. Hj. Siti Yulyana
KA. SUBAG TU
Khaerul Anwar,
SKM
Koordinator
Imunisasi
Meineni,Am. Keb
Tim Imunisasi
Lapangan
Bidan Puskemas
Bidan Desa
30
Pengorganisasian dalam program Imunisasi Dasar dibagi berdasarkan jabatan:
a. Kepala Puskesmas (dr.Hj. Siti Yulyana):
Sebagai penanggung jawab program.
Monitoring pelaksanaan program Imunisasi Dasar tingkat kecamatan.
Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan program imunisasi di
wilayah kerja.
b. Koordinator Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan
Sebagai koordinator dan pelaksana program.
Monitoring pelaksanaan program Imunisasi Dasar
Melakukan perencanaan kegiatan program imunisasi.
Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil kegiatan program kepada
kepala puskesmas.
c. Koordinator Imunisasi (Meineni, Am.Keb) :
Pelaksana perencanaan kegiatan program imunisasi
Pelaksana pengelolaan program imunisasi
Pelaksana monitoring, evaluasi pencatatan dan pelaporan, pengelolaan
program imunisasi
Pelaksana analisa Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Melaporkan hasil kegiatan program imunisasi kepada koordinator
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
d. Petugas Tim Imunisasi Lapangan (bidan desa)
Sebagai vaksinator dan pengelola vaksin
Melakukan pencatatan buku KIA dan pencatatan dibuku posyandu
mengenai kegiatan imunisasi, dan melaporkannya kepada coordinator
imunisasi.
Mendata sasaran baru berdasarkan catatan kader.
4.3.2.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan sesuai dengan rencana dan metode yang telah ditetapkan,
dilaksanakan secara berkala:
31
4.3.2.3.1 Sasaran dan target cakupan Imunisasi Dasar
a. Besar sasaran: 2002 bayi
Tabel 5. Data Jumlah Bayi yang di Imunisasi
Periode Agustus 2015-Juli 2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Rengasdengklok
BCG Polio Polio Polio Polio DPT DPT DPT Campa
HB
Bulan (bayi 1 2 3 4 1 2 3 k
(bayi)
) (bayi) (bayi) (bayi (bayi) (bayi) (bayi) (bayi) (bayi)
Agustus 139 165 165 177 146 143 151 147 143 138
September 146 152 152 159 148 142 161 142 132 96
Oktober 153 155 157 138 152 141 138 151 140 130
November 156 166 166 150 137 159 150 137 159 140
Desember 150 141 143 151 141 152 151 143 153 112
Januari 134 145 161 164 163 151 162 164 151 131
Februari 129 129 128 128 147 145 130 148 146 131
Maret 147 130 140 136 153 165 136 153 170 144
April 146 151 150 139 140 148 149 141 147 146
Mei 146 147 143 148 157 132 146 157 135 121
Juni 149 150 149 142 149 147 142 150 147 144
Juli 139 138 153 149 147 144 149 148 147 144
Total 1734 1769 1807 1781 1780 1769 1765 1781 1770 1577
Sumber: Data cakupan imunisasi dasar bulanan Puskesmas Rengasdengklok
Periode Agustus 2015-Juli 2016
b. Logistik Imunisasi Dasar
Kebutuhan vaksin [sasaran x target cakupan (%)]
IP Vaksin
- BCG = 561 ampul
- DPT-HB-HIB = 1619 vial
- Polio = 1255 vial
- Campak = 515vial
- HB0 = 1802 Hep B-0 PID
Kebutuhan alat suntik (Jumlah sasaran x target cakupan)
- Alat suntik 0,05 cc untuk BCG = 655 buah
- Alat suntik 0,5 cc untuk DPT-HB-HIB dan Campak = 2489 buah
- Safety box disediakan untuk menampung alat suntik bekas pelayanan
imunisasi sebelum dimusnahkan.
Pengelolaan vaksin dan peralatan vaksinasi
- Permintaan vaksin dilakukan setiap 1 bulan dengan stock yang
disimpan di puskesmas adalah stock 1 bulan + 1 minggu cadangan.
32
- Semua vaksin disimpan pada suhu 20C-80C pada lemari es.
- Vaksin hepatitis B pada bidan desa disimpan pada suhu ruangan,
terlindung dari sinar matahari langsung.
- Pengelola memperhatikan keterpaparan vaksin terhadap panas, masa
kadaluarsa vaksin, waktu penerimaan vaksin, dan pemakaian vaksin
sisa.
- Pengelola melakukan monitoring vaksin dan logistik.
c. Pemeliharaan cold chain
Pemeliharaan cold chain harian dan mingguan sudah dilakukan dengan
baik.
d. Tenaga pengelola
1 orang koordinator imunisasi dan surveilans KIPI
12 orang bidan desa sebagai vaksinator, pada saat tertentu dibantu oleh
mahasiswi akademi kebidanan
1 orang pengelola vaksin.
e. Jadwal pelayanan Imunisasi Dasar
Pelayanan imunisasi dasar telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada perencanaan
yaitu:
Di Puskesmas: BCG, DPT-HB, Polio, Campak: Setiap hari Selasa di
puskesmas, jam 08.00-12.00 WIB.
Di Posyandu: Setiap hari Senin hingga Sabtu di 57 posyandu yang berbeda
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok pukul 08.30-12.00
WIB.
4.3.2.3.2 Promosi Imunisasi Dasar
Memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai Imunisasi Dasar
a. Perorangan
Penyuluhan diberikan langsung kepada orang tua bayi yang dibawa untuk
imunisasi dasar di posyandu namun penyuluhan hanya singkat dan tidak
lengkap.
b. Kelompok
Penyuluhan kelompok tidak dilaksanakan. Pemasangan poster di posyandu
juga tidak dilakukan. Pertemuan dengan kader posyandu dan tokoh masyarakat
kurang membahas tentang imunisasi.
33
4.3.2.3.3 Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Monitoring dengan pemantauan wilayah setempat dilakukan setiap bulan sekali
setiap tanggal 25 tiap bulannya. Analisa data PWS sudah dilakukan dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas. Laporan berupa data cakupan imunisasi di tiap desa,
angka drop out dan analisa data berupa grafik.
4.3.2.3.6 Pengawasan
- Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap satu bulan sekali.
- Rapat
Kegiatan rapat di dalam puskesmas dan di dinas kesehatan dilakukan setiap 1
bulan, 3 bulan, dan 6 bulan sekali untuk menentukan apakah perlu diadakaan
sweeping atau backlog fighting.
34
4.3.3. Keluaran
4.3.3.1 Pelayanan Imunisasi Dasar
a. Cakupan pelayanan Imunisasi Dasar
Tabel 6. Cakupan Imunisasi Dasar Periode Agustus 2015-Juli 2016
Puskesmas Rengasdengklok.
Cakupan Periode
Imunisasi
Agustus 2015 – Juli 2016
HB 0 86,61%
BCG 88,36%
DPT-HB-HIB 1 88,16%
DPT-HB-HIB 2 88,91%
DPT-HB-HIB 3 88,41%
Polio 1 90,25%
Polio 2 88,96%
Polio 3 88,91%
Polio 4 88,36%
Campak 78,77%
35
Tabel 7. Data Cakupan Imunisasi Dasar dan Desa UCI di Puskesmas Rengasdengklok
Periode Agustus 2015 hingga Juli 2016.
36
Pencatatan sasaran imunisasi dan hasil cakupan imunisasi kurang lengkap. Karena
terdapat ketidaksesuaian data mengenai imunisasi yang sudah/belum didapatkan
antara data buku KIA dan pernyataan ibu dan tidak terdapat pencatatan dan
pelaporan fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
4.3.4. Lingkungan
4.3.5. Dampak
a. Langsung : Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat
penyakit yang dapat dicegah oleh pemberian vaksin.
b. Tidak Langsung : Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat di wilayah kerja.
37
Bab V
Pembahasan Masalah
Masalah (%)
Variabel Tolok Ukur Pencapaian
E-O x 100%
E
Cakupan HB 3,76%
90% 86,61%
0
Cakupan 9,83%
98% 88,36%
BCG
Cakupan
DPT-HB- 98% 88,16% 10,04%
HIB 1
Cakupan
DPT-HB- 95% 88,91% 6,41%
HIB 2
Cakupan
DPT-HB- 90% 88,41% 1,76%
HIB 3
Cakupan 7,90%
98% 90,25%
Polio 1
Cakupan 6.35%
95% 88,96%
Polio 2
Cakupan 4,39%
93% 88,91%
Polio 3
Cakupan 1,82%
90% 88,36%
Polio 4
Cakupan 12,47%
90% 78,77%
Campak
Cakupan 59,67%
93% 33,33%
desa UCI
38
Penyuluhan perorangan
sesuai dengan
kunjungan, dan Penyuluhan perorangan
diberikan informasi singkat dan tidak lengkap,
lengkap. Tidak ada penyuluhan
Penyuluhan kelompok kelompok
Promosi
sebulan sekali Tidak ada poster
imunisasi +
Di posyandu terdapat imunisasi di posyandu
dasar
poster promosi Pada pertemuan dengan
imunisasi tokoh masyarakat dan
Pertemuan dengan kader kurang membahas
tokoh masyarakat dan tentang posyandu.
kader untuk membahas
imunisasi
Tidak lengkap
Lengkap Ditemukan
Pencatatan di buku KIA ketidaksesuaian
Kualitas
lengkap pencatatan buku KIA
Pencatatan
Pencatatan cakupan dengan imunisasi yang +
dan
lengkap dari puskesmas sudah didapat
pelaporan
maupun fasilitas Tidak ada data cakupan
kesehatan swasta imunisasi fasilitas
kesehatan swasta
39
5.2 Masalah Menurut Unsur Masukan
Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
Tenaga
Keaktifan Semua kader berperan Tidak semua kader posyandu sudah +
kader aktif bekerja secara aktif
posyandu
Jumlah bidan Jumlah bidan desa Bidan desa yang bertugas tiap kali +
desa memadai sesuai dengean posyandu hanya 1 orang terkadang
jumlah pengunjung tidak memadai dengan jumlah
posyandu pengunjung yang banyak.
Sarana
Posyandu Posyandu berjalan Posyandu tidak berjalan dengan +
dengan system 5 meja system 5 meja
40
Bab VI
Perumusan Masalah
41
Bab VII
Prioritas Masalah
Masalah:
A. Cakupan HB 0 hanya 86,61% dari target 90%, masalah 3,76%.
B. Cakupan BCG hanya 88,36% dari target 98%, masalah 9,83%.
C. Cakupan DPT-HB-HIB 3 hanya 88,11% dari target 90%, masalah 1,76%.
D. Cakupan Polio 4 hanya 88,36% dari target 90%, masalah 1,82%.
E. Cakupan Campak hanya 77,87% dari target 90%, masalah 12,47%.
F. Cakupan desa UCI hanya 2 dari 6 desa target 93%, masalah 59,67%
G. Promosi imunisasi dasar kurang berjalan dengan baik.
H. Kualitas pencatatan dan pelaporan kurang lengkap.
Tabel 8. Prioritas Masalah
No Parameter Masalah
A B C D E F G H
1. Besarnya masalah 3 4 3 3 4 5 3 5
2. Berat ringannya akibat
4 4 4 4 4 5 3 3
yang ditimbulkan
3. Keuntungan sosial yang
4 4 4 4 3 5 5 4
diperoleh
4. Teknologi yang tersedia 4 4 4 4 4 4 4 5
5. Sumber daya tersedia 3 3 4 4 4 4 4 3
Total 18 19 19 19 19 22 19 20
Koding:
5 Sangat penting 2 Kurang
4 Penting 1 Sangat Kurang
3 Cukup / Sedang
Prioritas masalah :
1. Cakupan desa UCI sebesar 33,33% dari target 93%. Besar masalah 59,67%.
2. Kualitas pencatatan dan pelaporan kurang lengkap.
42
Bab VIII
Pemecahan Masalah
Masalah 1
Cakupan desa UCI sebesar 33,33% dari target 93%. Besar masalah 59,67%.
Penyebab masalah:
Kurangnya cakupan imunisasi campak di Desa Kertasari, Rengasdengklok Utara,
Rengasdengklok Selatan dan Amansari untuk mencapai UCI.
Kurangnya pemanfaatan data PWS untuk meningkatan cakupan imunisasi agar desa
mencapai kriteria UCI.
Pencatatan dan pelaporan yang kurang lengkap terutama dalam pengisian buku KIA
dan analisa sasaran baru imunisasi di posyandu.
Kurangnya promosi imunisasi dasar dalam bentuk penyuluhan.
Penyelesaian masalah:
Mendata dan melakukan sweeping dengan mendatangi bayi yang belum diimunisasi
hingga Juli 2016 demi mewujudkan tercapainya desa UCI khususnya daerah yang
sulit dijangkau.
Memanfaatkan data PWS dalam berbagai pertemuan baik dengan kader maupun
tokoh masyarakat desa untuk bekerja sama mencapai desa UCI.
Melibatkan kader dalam pencatatan dan pelaporan (menganalisa sasaran baru).
Melakukan pencatatan yang lengkap di buku KIA. Petugas juga harus menjelaskan
kepada ibu pentingnya membawa buku KIA saat imunisasi.
Meningkatkan komitmen pemangku kebijakan desa dalam meningkatkan cakupan
Imunisasi Dasar dengan turut serta mendukung secara aktif kegiatan posyandu di
desanya.
Menjadwalkan penyuluhan kelompok tentang pentingnya imunisasi.
43
Masalah 2
Kualitas pencatatan dan pelaporan kurang lengkap.
Penyebab masalah:
Pencatatan di buku KIA tidak dilakukan secara lengkap oleh petugas.
Orang tua bayi tidak menjaga dengan baik atau lupa membawa buku KIA pada saat
pelaksanaan imunisasi.
Kurangnya kerjasama dengan fasilitas kesehatan swasta dalam mendata sasaran
imunisasi yang sudah mendapat imunisasi.
Penyelesaian masalah:
Mencatat secara lengkap data imunisasi di buku KIA dan menjelaskan kepada orang
tua bayi kapan dan imunisasi apa yang harus didapatkan berikutnya.
Menjelaskan kepada orang tua bayi pentingnya menjaga dengan baik buku KIA dan
membawa buku KIA pada saat pemeriksaan di posyandu atau saat pelaksanaan
imunisasi.
Bekerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta untuk melaporkan data sasataran
imunisasi yang sudah mendapat imunisasi di tempatnya secara lengkap.
Mendata dan melengkapi ulang sasaran dan cakupan program imunisasi dasar.
44
Bab IX
Penutup
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program Imunisasi Dasar yang dilakukan dengan cara pendekatan
sistem di Puskesmas Rengasdengklok pada periode Agustus 2015 hingga Juli 2016
sebagian besar belum berjalan dengan baik. Ditemukan beberapa kekurangan yang
menjadi masalah, yaitu:
Cakupan HB 0 hanya 86,61% dari target 90%, besar masalah 3,76%.
Cakupan BCG hanya 88,36% dari target 98%, besar masalah 9,83%.
Cakupan DPT-HB-HIB 1 hanya 88,16% dari target 90%, besar masalah 10,04%.
Cakupan DPT-HB-HIB 2 hanya 88,91% dari target 90%, besar masalah 6,41%.
Cakupan DPT-HB-HIB 3 hanya 88,41% dari target 90%, besar masalah 1,76%.
Cakupan Polio 1 hanya 98% dari target 90,25%, besar masalah 7,90%.
Cakupan Polio 2 hanya 95% dari target 88,96%, besar masalah 6,35%.
Cakupan Polio 3 hanya 93% dari target 88,91%, besar masalah 4,39%.
Cakupan Polio 4 hanya 88,36% dari target 90%, besar masalah 1,82%.
Cakupan Campak hanya 78,77% dari target 90%, besar masalah 12,47%.
Cakupan desa UCI hanya 2 dari 6 desa.
Promosi imunisasi dasar kurang berjalan dengan baik.
Kualitas pencatatan dan pelaporan kurang lengkap.
Dengan prioritas masalah:
1. Cakupan desa UCI sebesar 33,33% dari target 93%. Besar masalah 59,67%.\
2. Kualitas pencatatan dan pelaporan kurang lengkap.
9.2 Saran
Agar Program Imunisasi Dasar di Puskesmas Rengasdengklok di Periode yang akan
datang dapat berhasil dan berjalan dengan baik, maka Puskesmas sekiranya dapat
menyempurnakan program dengan penyelesaian masalah sebagai berikut:
Disarankan kepada Kepala Puskesmas Rengasdengklok sebagai penanggung jawab
program dalam 6 bulan kedepan diharapkan untuk:
Mendata bayi yang belum lengkap imunisasi dan dilakukan sweeping agar tercapai
desa UCI.
45
Mengadakan pertemuan dengan kader maupun tokoh masyarakat untuk memaparkan
hasil analisa PWS mengenai masalah-masalah imunisasi dasar di wilayah masing-
masing.
Dapat bekerja sama dengan programmer bidang lainnya (lintas program) seperti
bidang promosi kesehatan dan juga bekerja sama lintas sektoral dengan aparat desa
dalam melaksanakan penyuluhan tentang imunisasi demi terwujudnya desa UCI.
Bekerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta untuk melengkapi data cakupan
imunisasi.
46
Daftar Pustaka
47
Lampiran
48
Lampiran I
MASUKAN
Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
Tenaga
Keaktifan kader Semua kader berperan aktif Tidak semua kader +
posyandu posyandu sudah bekerja
secara aktif
Jumlah bidan Jumlah bidan desa memadai Bidan desa yang betugas
desa sesuai dengean jumlah tiap kali posyandu hanya 1 +
pengunjung posyandu orang terkadang tidak
memadai dengan jumlah
pengunjung yang banyak.
Dana
Dana APBN Tidak ada hambatan Tidak ada hambatan -
dan APBD
Sarana
Sarana medis Tidak ada hambatan Tidak ada hambatan -
Sarana non- Tidak ada hambatan Ada hambatan
medis Posyandu yang dijalankan +
tidak system 5 meja
Metode
Pelayanan Pemberian imunisasi BCG, Pemberian imunisasi dasar
Imunisasi dasar HB 0, DPT-HB-HiB, Polio, sesuai dengan pedoman
-
Campak sesuai dengan imunisasi
pedoman imunisasi
Promosi Pemberian penyuluhan Penyuluhan imunisasi
imunisasi dasar lengkap perorangan dan dilakukan perorangan dan
kelompok. Melakukan kelompok. Melakukan -
pertemuan dengan kader dan pertemuan dengan kader
tokoh masyarakat. dan tokoh masyarakat
49
mengenai masalah
imunisasi
Pemantauan Pemantauan dengan PWS Melakukan pemantauan
setiap bulan dan menjadi PWS setiap bulan -
umpan balik untuk puskesmas
Pemantauan dan Pemantauan secara bertingkat Pemantauan secara
penatalaksanaan dan dilakukan bertingkat ke administasi
KIPI penanggulangan yang lebih tinggi dan -
dilakukan penanganan jika
ada kasus
Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan Pencatatan secara lengkap
pelaporan meliputi sasaran imunisasi, yang meliputi sasaran
hasil cakupan imunisasi, imunisasi, hasil cakupan
pencatatan vaksin, pencatatan imunisasi, pencatatan -
suhu lemari es, dan logistik vaksin, pencatatan suhu
imunisasi lemari es, dan logistik
imunisasi
50
PROSES
Variabel Perencanaan Pelaksanaan Masalah
Pelayanan Besar sasaran 2002 bayi Besar sasaran 2002 bayi
Imunisasi dasar sesuai dengan jumlah -
kelahiran bayi tahun 2014
51
Pemantauan dan Dilakukan pemantauan dan Tidak dilakukan karena tidak ada -
Penatalaksanaan penatalaksanaan bila ada kasus
KIPI kasus
LINGKUNGAN
Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
Lingkungan Fisik Tidak ada Terjangkau oleh -
hambatan masyarakat
KELUARAN
Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
52
Cakupan DPT-HB-
98% 88,16% 10,04%
HIB 1
Cakupan DPT-HB-
95% 88,91% 6,41%
HIB 2
Cakupan DPT-HB-
90% 88,41% 1.76%
HIB 3
Jadwal pemberian
Sesuai jadwal Sesuai jadwal -
imunisasi
Penyuluhan
perorangan singkat
Penyuluhan
dan tidak lengkap,
perorangan sesuai
Tidak ada
dengan
penyuluhan
kunjungan,dan
kelompok
diberikan informasi
Tidak ada poster
Promosi imunisasi lengkap.
imunisasi di +
dasar Penyuluhan
posyandu
kelompok sebulan
Kurangnya
sekali
pemanfaatan
Di posyandu
pertemuan kader dan
terdapat poster
tokoh masyarakat
promosi imunisasi
dalam membahas
imunisasi.
53
Pemantauan
Sebulan sekali Sebulan sekali -
Wilayah Setempat
Angka drop out
Cakupan >90% dan Cakupan < 90%, DO
DPT-HB-HiB 1 dan +
DO < 8% 0,26%
DPT-HB-HiB 3
Pemantauan dan
Tidak dilaksanakan
penatalaksanaan Dilaksanakan -
karena tidak ada kasus
KIPI
Tidak lengkap
Lengkap Ditemukan
Pencatatan di buku ketidaksesuaian
KIA lengkap pencatatan buku KIA
Kualitas Pencatatan Pencatatan cakupan dengan imunisasi
+
dan pelaporan lengkap dari yang sudah didapat
puskesmas maupun Tidak ada data
fasilitas kesehatan cakupan imunisasi
swasta fasilitas kesehatan
swasta
54
yang telah dijalankan setiap program
bulannya.
55
Lampiran II
U
Dewisari
Kec. Jayakerta
Pddk=8.403,KK=2308
Dsn= 4, RT.=13 Kertasari
Posy.=8,Posb=1 pddk.=11.356, KK.= 2.796,
Bides.= 1 Dsn=3, RT.=15
Posy.=8, Posb.=1, Bides = 2
Bayi (0-11bl.) = 285, Balita (0-4th.)=
1.113
Rengasdengklok Utara
Bumil = 313, Bulin = 299
pddk= 20.728, KK.= 5.693, Dsn= 8,
RT.=44
3
Posy.=12, Posb.=1, Bides.= 3, Bayi
(0-11bl)=520 3
Rengasdengklok Selatan Bumil=
Balita =2.031
572, Bulin 3 Byi.(0-
= 546 9, RT.= 57,
pddk.=23.966, KK.= 5.734, Dsn.=
Kecamatan
11bl)=601 Balita (1-4th ) = 2.349, Bumil= 661,
Rengasdengklok Bulin.=631, Posy.=16, Kec. Kutawaluya
Posb.=2, Bides = 3
Amansari
Pddk.= 10.410, KK. = 2.981,
Dsn= 5 Dukuh Karya
RT.= 18, Posy.=8, Posb.=1, Pddk.=4.959, KK.= 1.486,
Bides =2 Dsn.= 3
Bayi (0-11bl.)=261, Balita = RT.= 10, Posy.=5, Posb.=1,
Kec. Rawamerta
1.020 Bides = 1
Bumil = 287, Bulin = 274 Bayi.(0-11bl) = 125, Balita
= 486
Bumil.= 137, Bulin.=131
56
B. Jumlah penduduk per desa di wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok 2015
JENIS
TOTAL BAYI BALITA DEWASA
KELAMIN
1 AMANSARI 5341 5069 10410 287 274 274 131 261 1020 759 4633
2 RDK SELATAN 12295 11671 23966 661 631 631 301 601 2349 1747 11263
3 RDK UTARA 10634 10094 20728 572 546 546 260 520 2031 1511 9119
4 KERTASARI 5826 5530 11356 313 299 299 142 285 1113 828 5245
5 DEWISARI 4311 4092 8403 232 221 221 105 211 823 613 3839
6 DUKUH KARYA 2544 2415 4959 137 131 131 62 124 486 362 2154
Analisa Data :
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan
kelompok umur lebih banyak penduduk laki-laki dari pada perempuan, dan bayi yang
menjadi sasaran imunisasi dasar yaitu bayi 0-11 bulan sebanyak 2002 bayi.
Luas wilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok ± 1.575 Ha yang terdiri dari tanah darat
215 ha (20%), sawah 1260 ha (80%), kepadatan penduduk ± 479 jiwa/ km2 , terdiri atas 6
desa (Dewisari, Kertasari, Rengasdengklok Utara, Rengasdengklok Selatan, Amansari,
dan Dukuhkarya), dengan 32 dusundan 157 RT.
a) Mata Pencaharian
Petani : 13.27 %
Pedagang : 72.43 %
Pegawai Negeri : 05.09 %
TNI / POLRI : 00.04 %
Lain – lain : 09.17 %
b) Agama
57
Islam : 96.30 %
Budha : 01.90 %
Protestan : 01.68 %
Katolik : 01.10 %
Hindu : 00.01 %
c) Derajat Pendidikan
Buta hurup : 03.02 %
SD : 19.30 %
SMP : 46.79 %
SMA : 30.04 %
Sarjana : 00.85 %
d) Sarana Pendididkan
TK : 12 buah
RA : 2 buah
SD Negeri : 20 buah
SD Swasta : 1 buah
MI : 3 buah
SMP Negeri : 2 buah
SMP Swasta : 1 buah
SMK Negeri : 1 buah
SMK Swasta : 1 buah
e) Sarana Kesehatan
Puskesmas : 1 buah
RS swasta : 1 buah
Klinik 24 Jam : 3 buah
Praktek dr perorangan : 10 orang
Praktek Bidan : 27 orang
Rumah Bersalin : 1 orang
BP Sore : 3 buah
Praktek drg : 2 orang
Apotik : 10 buah
Posyandu : 57 buah
Posbindu : 7 buah
58