Вы находитесь на странице: 1из 3

Judul : 3 tantangan utama yang menghambat pembangunan infrastruktur di indonesia

Di era saat ini, guna mencapai mensejahterakan masyarakat, negara memang


memiliki kewajiban untuk mewujudkan cita-cita nasional. Salah satu cara untuk mencapai
tujuan nasional tersebut adalah dengan membangun infrastruktur. Infrastruktur adalah
sistem fisik yang menyediakan sarana transportasi, bangunan gedung, drainase,
pengairan, serta fasilitas publik lainnya, yang mana sarana ini dibutuhkan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan dasar manusia baik itu kebutuhan ekonomi maupun
kebutuhan sosial. Infrastruktur memang sangat penting untuk digalakkan disuatu negara
agar mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Meskipun penting, infrastruktur
publik haruslah dibangun dengan perhitungan yang matang, baik manfaatnya,
kualitasnya, dan sumber pendanaannya agar tidak justru menjadi kontraproduktif.
Pembangunan infrastruktur termasuk kedalam pembangunan fisik dan sudah sejak
lama diketahui, bahwa keberadaan infrastruktur yang baik memiliki peran yang sangat
penting dalam menunjang pemenuhan hak dasar masyarakat seperti pangan, sandang,
papan, pendidikan dan kesehatan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
infrastruktur merupakan modal yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam mendukung
kegiatan di berbagai bidang. Disamping sebagai alat yang dapat menghubungkan antar
daerah di Indonesia, infrastruktur yang biasa sering disebut sebagai sarana dan
prasarana fisik ini, memiliki keterkaitan yang kuat dengan laju pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah. Hal tersebut ditandai dengan wilayah yang memiliki kelengkapan sistem
infrastruktur yang berfungsi lebih baik akan berdampak pada tingkat kesejahteraan sosial
dan pertumbuhan ekonomi masyaraktanya. Sebaliknya, keberadaan infrastruktur yang
kurang berfungsi dengan baik mengakibatkan timbulnya permasalahan sosial seperti
penolakan dari masyarakat terhadap infarastruktur yang telah terbangun.
Keberadaan infrastruktur fisik yang baik seperti hal nya jalan, jembatan, sarana
telekomunikasi, sarana perlistrikan, sarana irigasi dan sarana transportasi juga sering
dikaitkan sebagai pemicu perkembangan pembangunan di berbagai bidang pada suatu
kawasan. Dengan mudah kita dapat menilai perbedaan kesejahteraan suatu kawasan
hanya dengan melihat dari kesenjangan infrastruktur yang terjadi di dalamnya. Terkait
dengan hal tersebut di atas, untuk itu kedepannya percepatan pembangunan infrastruktur
semakin penting untuk lebih diperhatikan, hal ini didasarkan pada manfaat dari
keberadaan infrastruktur seperti halnya jalan yang dapat berperan sebagai sarana
pembuka keterisolasian suatu wilayah dari dunia luar sehingga dengan adanya
infrastruktur ini, diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun budaya.

Secara historis, gencarnya pembangunan proyek infrastruktur biasanya berhadapan


dengan beberapa kendala dan persoalan di lapangan, seperti manajemen sumber daya
manusia (SDM) yang belum siap dan terhambatnya proses pembebasan lahan.
Kebutuhan lahan untuk proyek infrastruktur hingga tahun 2019 diperkirakan mencapai
seluas 135.000 hektare (ha). Namun, kita harus mengakui bahwa pembebasan masih
merupakan masalah yang sangat serius saat ini. Perusahaan-perusahaan infrastruktur,
seperti konstruksi jalan tol dan perusahaan pembangkit listrik (power plant) maupun
proyek-proyek infrastruktur lainnya hampir selalu menghadapi kendala lahan ini.

Berbagai alasan kiranya bisa dipetakan di sini, mulai dari isu livelihood (mata
pencaharian) untuk warga, sikap tidak kooperatif masyarakat yang asal tolak
pembangunan, hingga provokasi dari lembaga swadaya masyarakat (LSM, non-
government organization/NGO) yang menggunakan sudut pandang terlalu sempit
bahkan terkesan reduksionistis masalah per masalah tanpa melihat rencana besar untuk
bangsa.

Sampai pada titik ini, dengan keluhan tentang sulitnya proses pembebasan lahan, kita
perlu mencari jalan keluar. Tidak dapat dibayangkan bahwa seluruh agenda
pembangunan infrastruktur harus batal karena negara tidak mampu menyediakan lahan
yang dibutuhkan. Tentu sebuah solusi yang memungkinkan tanpa saling merasa
dirugikan, bahkan diusahakan sebuah pilihan yang saling menguntungkan (win-win
solution).

Pengadaan lahan atau tanah menjadi faktor penting dalam pembangunan


infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, pasalnya pembebasan lahan kerap
menjadi masalah dalam pembangunan infrastruktur pemerintah. Pada prinsipnya,
karena pembangunan infrastruktur adalah untuk kemaslahatan hidup orang banyak,
maka peran negara dibutuhkan hingga pada level maksimal. Oleh karena itu, skema
pendanaan pengadaan tanah proyek strategis nasional oleh BLU Lembaga
Manajemen Aset Negara (LMAN) bisa menjadi investasi dan memecahkan solusi
tersebut. Sejak 2017, LMAN telah ikut aktif berpartisipasi dalam pembangunan
infrastruktur melalui pelaksanaan pendanaan lahan dalam rangka penyediaan Proyek
Strategis Nasional (PSN). Dalam delapan bulan pelaksanaan mandat ini, pada batch I,
LMAN telah menyalurkan anggaran sebesar Rp11,72 triliun untuk ganti kerugian 17.303
bidang tanah yang tersebar di 27 ruas jalan tol dan berpotensi memiliki dampak ekonomi
sebesar 3,23 kali dari nilai pendanaan lahan yang telah disalurkan.

Masalah selanjutnya yang menghambat lajunya infrastruktur di Indonesia adalah


perencanaan dan persiapan proyek.

Вам также может понравиться