Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa
kepada:
imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan
penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memahami
ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
KATA PENANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUS MASALAH..................................................................................3
C. TUJUAN PENELITI...................................................................................4
D. MANFAAT PENELITI...............................................................................4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lanjut usia pada pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah
usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan
dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian (Padilla, 2013).
penduduk terpadat ke 4 di dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200
juta jiwa pada tahun 2000, 7,5% atau 15 juta jiwa adalah penduduk lansia.
Berdasarkan proyeksi Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005-2010 jumlah
penduduk lanjut usia akan sama dengan jumlah balita yaitu 8,5% dari jumlah
penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan WHO penduduk lansia
di Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau
tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah
kian membaik maka angka harapan hidup penduduk Indonesia juga kian
lansia pada tahun 2010 hingga tahun 2020. Jumlah lansia diperkirakan
naik 11,34% dari jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2007, jumlah lansia di Indonesia mencapai 18,96 juta jiwa.
(11,14%), dan Bali (11,01%) (Media Indonesia Nasional, 2009 dalam Kresnawati
Indah, 2012).
jumlah lansia adalah 721.353 jiwa atau 9,19 % dari total jumlah penduduk Sulsel
dan Makassar berada diurutan kedua dengan jumlah lansia sebanyak 79.581 jiwa
untuk kabupaten kota penduduk dengan lansia terbanyak di Sulsel setelah Kab.
Bone.
sebanyak 25.553 jiwa Lansia Aceh telantar. Hal itu dikatannya saat membuka
acara seminar rangkaian Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Dalam
transportasi, dan menyediakan kursi khusus lansia di kereta api maupun busway.
“Di bidang kesehatan, kami juga telah meningkatkan layanan puskesmas dan
posyandu lansia, bantuan yang diberikan Dissos Aceh belum sebanding dengan
jumlah lansia Aceh yang terlantar, dimana hingga tahun 2015 mencapai 25.553
jiwa. “Maka dari itu, peringatan HLUN 2016 menjadi penting untuk menggugah
keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang apabila dia panjang umur. Di
Indonesia istilah untuk kelompok usia ini belum baku, orang memiliki sebutan
yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan usia lanjut ada pula yang
menggunakan lanjut usia, atau jompo dengan pedanaan kata dalam bahasa Inggris
biasa disebut the aged, the elders, older adult, atau senior citizen (Tamher S dan
Noorkasiani, 2009).
kesehatan, serta bekerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat untuk
dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia,
memegang peranan penting pada kehidupan orang lanjut usia, apalagi bila orang
lanjut usia tersebut mengalami berbagai gangguan fungsi fisik dan mental.
aktifitas sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
ilmu pengetahuan serta merupakan salah satu bacaan bagi peneliti selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TIORITIS
1. Definisi Keluarga
2010 mendefenisikan keluarga sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari dua
Pandangan ini harus dipupuk dan dilstarikan dalam masyarakat karrena lansia
serta perubahan kondisi sosial. Para usia lanjut bahkan masyarakat menganggap
mengundurkan diri dari pergaulan masyarakat yang merupakan salah satu ciri fase
ini. Dalam fase ini ciri usia lanjut biasanya merenungkan hakikat hidupnya
dengan lebih intensif serta mencoba mendekatkan dirinya pada tuhan (Tamher S
kualitas hidup tetap baik, tetap melakukan aktivitas hidup sehari-hari dengan
mandiri serta tetap menjaga kesehatannya, tentunya hal ini terutama merupakan
temukan penurunan kemandirian pada lansia yang tinggal dengan keluarga, hal ini
berupa anjuran yang bersifat meningatkan si lanjut usia untuk tidak bekerja secara
lansia untuk menjalankan ibadah dengan baik, dan memberikan waktu istirahat
yang cukup kepadanya sehingga lanjut usia tidak mudah stress dan cemas (Nusi
tubuh akibat perubahan fisik, psikososial, kultural, spiritual. Perubahan fisik akan
ditandai dengan hipertensi sistolik diatas 140 mmHg dan diastoliknya menetap
atau kurang dari 90 mmHg yang memberi gejala yang berlanjut, seperti stroke,
semakin dibutuhkan pada saat seseorang sedang mengalami masalah atau sakit, di
sinilah peran anggota kelurga diperlukan untuk menjalani masa-masa sulit dengan