Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) merupakan salah satu dari sekian banyak
Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari populasi. Laki-laki dan wanita memiliki
resiko yang sama dalam mengalami HNP, dengan awitan paling sering antara usia
30 dan 50 tahun. HNP merupakan penyebab paling umum kecacatan akibat kerja
pada mereka yang berusia di bawah 45 tahun. Nyeri pinggang yang diderita pasien
usia kurang dari 55 atau 60 tahun adalah disebabkan oleh HNP, sedangkan yang
berusia lebih tua nyeri pinggang disebabkan oleh osteoporosis, fraktur kompresi,
dan L4-L5, sedangkan 10% sisanya terjadi didaerah L3-L4. Pasien HNP lumbal
seringkali mengeluh rasa nyeri menjadi bertambah pada saat melakukan aktivitas
seperti duduk lama, membungkuk, mengangkat benda yang berat, juga pada saat
batuk, bersin dan mengejan. Biasanya nyeri belakang punggung oleh karena HNP
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
vertebra. Diantara tiap dua ruas vertebra terdapat bantalan tulang rawan.
2007).
- Cervicales (7)
- Thoracicae (12)
- Lumbales (5)
2
Tulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis
besar terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra,
3
Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh
dari corpus vertebrae yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus
4
Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna
vertebralis. Diskus ini paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat
sendi dan shock absorber agar kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi
Daerah transisi.
5
tinggal separuh dari lebar semula sehingga mengakibatkan
2. Nucleus Pulposus
6
Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus
Articulatio zygoapophyseal
Lig. Supraspinosum
7
Stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra dan
(pasif) dan otot (aktif). Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna
bantalan lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau Nucleus
8
Penyakit HNP ini bisa terjadi pada seluruh ruas tulang belakang,
mulai dari tulang leher sampai tulang ekor (cervical, thorakal, lumbal atau
sacrum). Herniasi diskus dapat terjadi pada dua sisi, tetapi lebih sering
terjadi pada satu sisi. Keluhan nyeri dapat unilateral, bilateral atau bilateral
tetapi lebih berat ke satu sisi. Daerah sakitnya tergantung di mana terjadi
penjepitan, semisal di leher maka akan terjadi migrain atau sakit sampai
ke bahu. Bisa juga terjadi penjepitan di tulang ekor, maka akan terasa sakit
seperti otot ketarik pada bagian paha atau betis, kesemutan, sakit pinggang
yang terkena terutama pada saat aktifitas mengangkat beban yang berat dan
lumbosakral, namun juga dapat terjadi pada daerah servikal dan thorakal
tetapi kasusnya jarang terjadi. HNP dapat terjadi pada semua usia, rata-rata
2.3 PATOMEKANISME
1. Proses Degenaratif
air diskus berkurang dengan bertambahnya usia (dari 90% pada bayi
sampai menjadi 70% pada orang usia lanjut). Selain itu serabut-serabut
9
perubahan ke arah herniasi nukleus pulposus melalui anulus dan
2. Proses Traumatik
nukleus. Jika tekanan ini cukup besar sampai bisa melukai annulus,
nucleus pulposus ini berujung pada herniasi. Trauma akut dapat pula
10
d. Sequestrasi diskus intervertebral: nukleus telah menembus
degenerasi dan degidrasi dari kandungan tulang rawan annulus dan nucleus
11
c. Riwayat cidera punggung atau HNP sebelumnya.
dalam darah.
pembebanan.
c. Keterampilan pekerja.
12
2.5 KLASIFIKASI
menjadi :
nucleuos pulposus yang berada didalam diskus dan telah berada dalam
kanal.
gangguan pada banyak akar saraf bila mengenai cauda equina atau
tersebut, misal HNP vertebra L4-L5 akan menimbulkan iritasi pada akar
saraf L5.
13
Far-laterall foraminal, tidak selalu didapatkan gejala nyeri punggung
bawah. Mengenai akar saraf yang terekat, misal HNP vertebra L4-L5
Hernia Lumbosacralis
Pada kasus berat penyakit sendi, nucleus menonjol keluar sampai anulus
menonjol sampai pada celah anulus, biasanya terjadi pada satu sisi atau
serabut atau beberapa serabut saraf. Tonjolan yang besar dapat menekan
14
Hernia Servikalis
tulang belakang dari C5 dan C6 dan diikuti C4 dan C5 atau C6 dan C7.
pangkal syaraf. Hal ini menghasilkan nyeri radikal yang mana selalu
Hernia Thorakalis
Hernia ini jarang terjadi dan selalu berada digaris tengah hernia. Gejala-
gejalannya terdiri dari nyeri radikal pada tingkat lesi yang parastesis.
15
Sela intervertebra lumbal L4-L5 dan L5-S1 adalah yang paling
berikutnya. Ruptur diskus lumbal yang lebih tinggi jarang dan hampir selalu
protrusi diskus biasanya menekan radiks saraf yang muncul satu vertebra di
16
Sebagian besar HNP terjadi pada L4-L5 dan L5-S1 karena:
postero lateral.
Gejala klinis yang paling sering adalah iskhialgia (nyeri radikuler sepanjang
dan berdenyut menjalar sampai di bawah lutut. Bila saraf sensorik yang besar
terkena akan timbul gejala kesemutan atau rasa tebal sesuai dengan
17
dermatomnya. Pada kasus berat dapat terjadi kelemahan otot dan hilangnya
refleks tendon patella (KPR) dan Achilles (APR). Bila mengenai konus atau
kauda ekuina dapat terjadi gangguan miksi, defekasi dan fungsi seksual (J.
Mcphee, 2008).
kandung kemih, dan kelemahan sfingter ani. Sakit pinggang yang diderita pun
Keluhan awal biasanya nyeri punggung bawah (low back pain) yang
karena diskus itu sendiri tidak memiliki serabut nyeri. Nyeri tersebut khas yaitu
diperhebat oleh aktivitas dan pengerahan tenaga serta mengedan, batuk, atau
bersin. Nyeri ini biasanya menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak
terkena dengan tungkai yang sakit difleksikan. Sering terdapat spasme refleks
Ada jenis yang akut dan ada jenis yang berlangsung perlahan. Jenis
18
berjalan pasien akan memiringkan tubuh ke arah badan yang sehat
semata-mata bertujuan untuk membuka ruang lebih luas bagi bagian ruas
posterior atau posterolateral paha serta tungkai sisi yang terkena, yang
nyeri pada tepi luar telapak kaki (S1) dan tepi luar betis dan paha dalam
(L3-L4-L5). Ini semua bergantung pada radian saraf pinggang yang terkena
dorongan dari nucleus pulposus yang merosot tersebut. Pasien tidak tahan
menjulurkan kaki, gejala ini sering disertai rasa baal dan kesemutan yang
menjalar ke bagian kaki yang dipersarafi oleh serabut sensorik radiks yang
Pada keadaan yang tidak lazim dimana protrusi diskus sentral terjadi
dengan adanya kanalis spinalis yang sempit pada regio lumbal, kompresi
kauda ekuina dapat timbul, dengan paraparesis dan hilangnya tonis sfingter.
Mcphee, 2008).
19
Tanda dan gejala yang spesifik pada berbagai jenis HNP adalah :
20
ketokan yang terbatas antara 2 prosesus spinosus dan disertai nyeri
menjalar kedalam bokong dan tungkai. Low back pain ini disertai
belakang.
spinalis. HNP cervical lebih sering terjadi pada usia 30-40 tahun,
dan lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita (Louis, 2010).
21
herniasi cervikal, sementara radikuler murni dan gabungan radikuler
dan bentuk medulla spinalis lebih sering terlihat pada kasus kronis
(Louis, 2010).
yang paling umum adalah C4-C5, dan yang jarang terjadi pada C7 -
otot bicep (otot di bagian depan dari lengan atas) dan otot
herniasi cervikal.
22
lengan bawah) dan otot-otot ekstensor jari. Mati rasa dan
tricep dan ke dalam jari tengah. Ini juga salah satu lokasi yang
23
dengan pergerakan leher menjauhi sisi yang sakit dan dengan
Nyeri radikal.
24
2.7 PEMERIKSAAN FISIK
a. Tes Lasegue
Tes Lasegue disebut juga tes Straight Leg Raising (SLR) test. Caranya
tes Laseque positif. Bila tes Lasegue positif maka hampir dapat
dikatakan HNP positif. Bila tungkai kanan diangkat terasa sakit maka
Sebaliknya bila tes Lasegue kiri yang positif maka lesi HNP ada di sisi
25
b. Tes Braggard
Tes Braggard dilakukan dengan posisi sama seperti pada tes Laseque
namun ketika tungkai diangkat maka telapak kaki pasien di dorong kuat
tungkai.
c. Tes Siccard
Tes Siccard dilakukan dengan posisi sama seperti pada tes Braggard
d. Tes Spurling’s
26
radicular dan paresthesia. Menahan napas sejenak atau valsava yang
(William, 2013).
rasa penuh di kepalanya, dan tes ini tidak boleh dianggap negatif
f. Tes Lhermitte
anggota tubuh yang lain misalnya tangan atau kaki. Sensasi ini
27
dibangkitkan dengan mengetuk tulang bagian belakang leher saat
Ada tes lain yaitu tes Patrick dan contra Patrick tetapi justru tes
tetapi suatu proses arthritis. Tes yang lain adalah Valsalva, dimana
pasien diminta untuk menahan nafas. Bila terasa nyeri di pinggang dan
menjalar ke tungkai disebut tes Valsalva positif dan HNP positif. Tes
bila sudut ruas tulang belakang miring kesalah satu sisi. Pada umumnya
kanan. Foto polos vertebra tidak lagi dilakukan sesering masa sebelum
28
menyingkirkan anomali atau deformitas kongenital, penyakit reumatik
b. Foto caudografi
dilakukan foto dan akan terlihat pada foto ada bagian yang tidak terisi
kontras yaitu daerah yang terkena HNP (filling defects). Foto ini sangat
c. Foto MRI
tanpa pasien merasa kesakitan, hanya proses foto cukup lama dan biaya
spinalis atau kauda ekuina. Alat ini sedikit kurang teliti bila
saraf.
29
d. Kadar serum kalsium, fosfat, alkali, dan asam fosfatase, serta kadar gula
e. Punksi lumbal
f. Pemeriksaan neurofisiologis
EMG dapat normal pada penyakit diskus, atau potensial fibrilasi dan
30
g. Mielografi
Bila diagnosis sindrom diskus sudah pasti, dan tidak ada kemungkinan
tumor kauda ekuina atau beberapa kelainan lain, mielografi tidak perlu
2.9 DIAGNOSIS
mengangkat beban yang berat dan berulang kali, timbulnya low back pain.
a. Anamnesis
mulai timbulnya, lokasi nyeri, sifat nyeri, kualitas nyeri, apakah nyeri
31
b. Pemeriksaan klinik umum
sisi sakit di jinjit), duduk (pada sisi yang sehat). Palpasi, untuk mencari
spasme otot, nyeri tekan, adanya skoliosis, gibus dan deformitas yang
lain.
c. Pemeriksaan neurologik,
Pemeriksaan sensorik.
Pemeriksaan tendon.
Valsava).
d. Pemeriksaan penunjang
32
Pemeriksaan Radiologi
menyempit
2.10 PENATALAKSANAAN
a. Terapi Konservatif
nyeri dan anti inflamasi, diikuti dengan terapi fisik. Dengan cara ini,
lebih dari 95% penderita akan sembuh dan kembali pada aktivitas
a. Tirah baring
33
Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan
b. Medikamentosa
mengurangi inflamasi.
c. Terapi Fisik
Traksi pelvis
kecepatan penyembuhan.
34
Tujuannya adalah mengatasi nyeri dengan mengatasi
Korset lumbal
spasme.
Latihan
semakin meningkat.
sebagai berikut:
35
o Dalam posisi duduk dan berdiri, otot perut ditegangkan,
posisi duduk.
sebagai tumpuan.
36
Bila perlu, ganti wc jongkok dengan wc duduk sehingga
saat bangkit.
d. Pembedahan
berupa:
37
ii. Laminektomi : Mengangkat lamina untuk memajankan
38
pengumpulan darah. Untuk sembuh total memakan waktu
(recovery)
v. Microdisectomy
2.11 PROGNOSIS
diterapi. Pada pasien yang dioperasi : 90% membaik terutama nyeri tungkai,
2.12 KOMPLIKASI
tergantung dari radix saraf yang mengalami lesi. Lesi pada radix saraf L4
39
menyebabkan atrofi pada m.quadriceps femoris, lesi pada radix saraf S1
a. Spondylolisthesis
vertebra tergelinci kedepan dari satu vertebra pada lainnya dirujuk sebagai
b. Spondylosis
c. Neoplasma
yang tumbuh aktif dengan system otonom (tidak terkendali). Jaringan yang
mengalami neoplasi tersusun oleh sel-sel yang berasal dari jaringan tubuh
itu sendiri.
40
DAFTAR PUSTAKA
J Med.
F. Paulzen & J. Waschke. (2012). Atlas ANatomi Manusia “Sobotta” edisi 23 Jilid
1.Jakarta : EGC
http://emedicine.medscape.com/article/1263961-overview#aw2aab6b6.
Hill.
http://www.laserspineinstitute.com/back_problems/hnp/cervical di akses
Price, A., Sylvia & Wilson, M., Lorraine. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis
Dian Rakyat.
41