Вы находитесь на странице: 1из 3

INTRODUCTION

Limbah serbuk gergaji yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan kayu sebesar
12-15% dari total besaran log yang digunakan. Hal ini menunjukkan besarnya potensi
limbah serbuk gergaji yang ada pada industri penggergajian (Wahyudi, 2011). Menurut
Wahyudi (2014), hampir 100% industri meubel dan furnitur kayu jati di Pulau Jawa
memanfaatkan kayu jati unggul yang ketersediaannya memang cukup berlimpah. Kayu jati
sebagian besar terdiri dari selulosa (40-50%), hemiselulosa (20-30%), lignin (20-30%)
(Fendi et al., 2016), dan sejumlah kecil bahan-bahan anorganik. Melihat komposisi
selulosa yang besar pada kayu jati, sangat berpotensi jika kandungan selulosa ini
digunakan sebagai bahan pembuatan bioplastik.
Plastik merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk pembuatan
peralatan rumah tangga, otomotif dan sebagainya. Penggunaan bahan plastik semakin lama
semakin meluas karena sifatnya kuat, ringan, dan tidak mudah rusak oleh pelapukan.
Produk plastik selain sangat dibutuhkan oleh masyarakat juga mempunyai dampak buruk
terhadap lingkungan. Sampah plastik tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat
menurunkan kesuburan tanah (Surono, 2013).
Teknologi bioplastik adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk keluar dari
permasalahan penggunaan kemasan plastik. Selain untuk kemasan, bioplastik juga dapat
dimanfaatkan dalam bidang medis dan farmasi antara lain untuk peralatan bedah, benang
bedah, kain penyeka, pembalut luka, pengganti tulang dan pelat, dan lain sebagainya.
Polimer bioplastik yang telah diproduksi saat ini adalah kebanyakan dari polimer jenis
poliester alifatik seperti Poli (ε-kaprolakton) (PCL), Poli (ß-hidroksi butirat) (PHB), Poli
(butilena suksinat) (PBS), dan Poli asam laktat (PLA). Beberapa polimer ini memiliki sifat
fisik dan mekanik yang kurang baik sehingga penggunannya terbatas (Pratiwi et al., 2016).
Oleh karena itu, pembuatan bioplastik yang ramah lingkungan dari material biowaste baru
dan terbarukan merupakan terobosan baru yang cukup menjanjikan untuk mengatasi
masalah pencemaran lingkungan.

Methods

a. Materials and Chemicals


Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain peralatan gelas, kertas saring,
mortar porselen, spatula, pengaduk, neraca analitik, termometer raksa 1000C, oven,
desikator, seperangkat alat FT-IR, pot plastik besar, dan plat kaca ukuran 25 cm x 25 cm,
botol kaca, hot plate, statif, selang air, panci, penyaring Buchner, cawan porselen, cawan
petri, magnetic stirrer, mixer.
Bahan yang digunakan limbah kayu gergajian berupa serbuk kayu jati Tectona
grandis kering sebanyak 2 kg yang diperoleh dari daerah industri ukir kayu di Jepara.
Bahan kimia yang digunakan meliputi heksan, etanol, larutan H2SO4 p.a. 2,2%, larutan
NaOH p.a. 2% dan 14%, larutan HNO3 teknis 3,5%, larutan NaOCl teknis 1,75%, larutan
Na2SO3 p.a. 2% kitosan, gliserol, asam cuka teknis 0,665 M, aquades, dan kompos.
b. Pretreatment
Serbuk kayu penggergajian dikeringkan pada suhu 60°C selama 24 jam. Serbuk yang
telah kering sebanyak 300 g diekstraksi dengan campuran heksan dan etanol dengan
perbandingan 2:1 refluks selama 6 jam kemudian dibiarkan hingga dingin dan saring.
Selanjutnya ampas dikeringkan pada suhu kamar. Kemudian ampas dihidrolisis
menggunakan Asam Sulfat p.a. 2,2 % dengan temperatur 121ºC dengan refluks.
Dengan rasio solid/asam 1:26. (Ohwoavworhua et al., 2010).
c. Isolasi Selulosa
Ampas serbuk gergaji hasil pengolahan seperti cara di atas dicampurkan dengan
asam nitrat 3,5% sebanyak 400 mL dalam wadah labu alas bulat. Campuran di dalam
wadah tersebut direfluks di selama 2 jam pada suhu 90°C. Selanjutnya bagian yang
tidak larut dipisahkan dengan penyaringan dan residu yang diperoleh dicuci dengan
air suling. Residu tersebut direndam ke dalam 300 mL larutan yang mengandung
natrium hidroksida dan natrium sulfit masing-masing sebanyak 2% w/v pada suhu
50°C selama 1 jam. Kemudian lakukan kembali penyaringan dan pencucian seperti
yang dijelaskan di atas sehingga didapatkan residu. Residu tersebut diputihkan
(bleaching) dengan mencampurkannya ke dalam 200 mL campuran air dan natrium
hipoklorit3,5% dengan perbandingan air dan larutan natrium hipoklorit 3,5% adalah
1:20, kemudian didihkan selama 10 menit dilanjutkan dengan penyaringan dan
pencucian. Residu yang diperoleh dari penyaringan dipanaskan pada suhu 80°C ke
dalam 200 mL natrium hidroksida 17,5% w/v selama 30 menit. Kemudian disaring
dan dicuci. Residu yang didapatkan merupakan selulosa (Ohwoavworhua et al.,
2010). Selulosa yang diperoleh selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan oven
pada suhu 600C selama 1 jam. Selulosa murni yang sudah kering disimpan dalam
desikator (Sumartono, 2015).
d. Aktivasi Selulosa
Kedalam labu alas bulat berpendingin balik dimasukkan 4 gram selulosa dan
berturut-turut ditambahkan 100 ml asam asetat 3 M dan 5 ml larutan asam sulfat
pekat 98 % (v/v). Kemudian dipanaskan pada suhu 40 0C selama 3 jam. Endapan
yang dihasilkan dipisahkan dari filtrat dengan penyaringan, kemudian dikeringkan
dalam oven pada suhu 60 0C dan ditimbang hingga berat konstan dan selanjutnya
padatan disimpan dalam eksikator.
e. Asetilasi selulosa
Padatan hasil aktivasi sebanyak 4 gram dimasukkan dalam labu alas bulat
berpendingin balik dan secara berurutan ditambahkan 10 ml anhidrida asetat, 5 ml
toluena, dan 5 ml asam sulfat pekat 98 % (v/v). Campuran kemudian dipanaskan
pada suhu konstan 40 0C selama 8 jam. Hasil reaksi didinginkan dan endapan
dipisahkan dari filtrat dengan penyaringan. Sisa toluena dibiarkan menguap dan sisa-
sisa pereaksi lainnya pada endapan selanjutnya dibersihkan dengan jalan mencuci
endapan berkali-kali dengan akuades. Endapan bersih dikeringkan dengan oven suhu
60 0C hingga berat konstan.
f. Sintesis Bioplastik
Selulosa yang sudah kering, ditimbang sebanyak 0,804 gram dan ditambahkan 15 ml
larutan asam cuka 0,665 M. Sampel yang telah tercampur, ditambahkan sebanyak 0,4
gram kitosan, 1 mL gliserol dan diaduk selama 15 menit. Setelah campuran
homogen, dicetak dengan metode casting. Pada metode ini, sampel biopolymer
dicetak dengan plat kaca. Cetakan yang sudah rata lalu dikeringkan dengan oven
pada suhu 600C selama 1 jam.
Percobaan diulang dengan memvariasikan konsentrasi gliserol dan suhu pada saat
reaksi.
g. Karakterisasi Bioplastik (Sumartono, 2015)
Pada penelitian ini, beberapa pengujian dilakukan untuk mempelajari karakteristik
bioplastik yang divariasikan konsentrasi dan suhu pada saat reaksi. Adapun uji
karakteristik yang dilakukan diantaranya, analisis gugus fungsi, kemampuan
degradasi oleh mikroba, dan sifat mekanik.
a. Analisis Sifat Mekanik Bioplastik
Uji mekanik yang dilakukan untuk mengukur kuat tarik dan
perpanjangan putus ketiga sampel bioplastik. Metode yang digunakan yakni
ASTM D638.
b. Analisis Gugus Fungsi
Analisis gugus fungsi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen
FT-IR ATR Spectrometer Frontier yang dapat mengidentifikasi gugus fungsi
yang terkandung dalam suatu material melalui serapan-serapan IR yang khas.
Jenis ikatan yang ada dalam molekul polimer (C-C, C=C, C-O, C=O)
memiliki frekuensi vibrasi yang berbeda. Analisis menggunakan FT-IR ini
dilakukan pada rentang 1000 – 3500 cm-1.
c. Analisis Degradasi Bioplastik
Uji degradasi bioplastik dilakukan dengan menimbun ketiga sampel
bioplastik selama 30 hari. Perubahan massa sampel bioplastik akan
dibandingkan dengan tetapnya massa plastik pasaran jika ditimbun di dalam
tanah pada waktu yang sama.

Вам также может понравиться

  • MPPH Baru
    MPPH Baru
    Документ1 страница
    MPPH Baru
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • Dokumentasi Fix
    Dokumentasi Fix
    Документ2 страницы
    Dokumentasi Fix
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • Gugatan Pengadilan Tata Usaha Negara
    Gugatan Pengadilan Tata Usaha Negara
    Документ11 страниц
    Gugatan Pengadilan Tata Usaha Negara
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • For Sali
    For Sali
    Документ2 страницы
    For Sali
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • For Sali
    For Sali
    Документ2 страницы
    For Sali
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Документ2 страницы
    Review Jurnal
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • Penurunan Titik Beku
    Penurunan Titik Beku
    Документ4 страницы
    Penurunan Titik Beku
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • Teori Belajar Behavioristik
    Teori Belajar Behavioristik
    Документ15 страниц
    Teori Belajar Behavioristik
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • PPAK FH UNNES
    PPAK FH UNNES
    Документ43 страницы
    PPAK FH UNNES
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIAL
    HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIAL
    Документ8 страниц
    HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIAL
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • Randoen Acara Workshop
    Randoen Acara Workshop
    Документ1 страница
    Randoen Acara Workshop
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantartaksoalbum
    Kata Pengantartaksoalbum
    Документ1 страница
    Kata Pengantartaksoalbum
    Atin Qonitatin
    Оценок пока нет