Вы находитесь на странице: 1из 22

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN yang Maha Esa.karena berkat perlindungannya sehingga
kami dapat menyelesaikan kegiatan prakerin ini dan dapat menyusun laporan prakerin ini.dengan
dilaksanakannya prakerin atau [praktek kerja industri] diharapkan dapat menambah pengetahuan kita
sebagai seorang calon perawat agar pada kedepannya skill kita semakin meningkat.

Dengan diadakannya prakerin ini siswa dapat semakin memahami,mengerti dan dapat
mengaplikasikannya dalam diri pribadi lepas pribadi.

Penulis

Mohammad Reza Djamaludin

DAFTAR ISI

i. Kata Pengantar……………………………

ii. Daftar isi……………………………………

iii. Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit SITTI MARYAM

1.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit SITTI MARAYAM

1.5 Waktu Pelaksanaan Prakerin


1.6 Tampat Pelaksanaan

iv. Bab II : Uraian Kegiatan

2.1 Deskripsi Tugas ditempat kerja

2.2 Jurnal Kegiatan Harian

2.3 Masalah yang ditemukan dan Pemecahannya

v. Bab III: Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

BAB I

1.1 Latar Belakang

Praktek kerja industri merupakan suatu kegiatan pangalaman belajar bagi peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan dalam memberikan pelayanan dasar keperawatan bagi siswa SMK
kesehatan.Pendidikan sekolah Menengah Kejuruan dengan bidang studi keahlian kesehatan, kompetensi
keperawatan mengikuti KTSP yang bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang terampil.
Pengalaman praktek kerja industri membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan yang telah diperoleh di kelas pada situasi nyata sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi saat ini.

Sehingga Saya sebagai siswa dapat mengikuti praktek kerja industry dengan baik dan sesuai dengan
KTSP serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

1.2 Tujuan

-Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan praktek kerja industri, Saya diharapkan mampu memberikan pelayanan
dasar keperawatan secara komprehensif dan mampu melakukan komunokasi terapeutikpada klien dan
keluarga.

-Tujuan Khusus

Setelah melaksanakn praktek kerja industry saya diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan :

a.Pencegahan infeksi

-Memcuci tangan

-Perlindungan diri

b.Kebutuhan dasar manusia

-Memasang oksigen

-Memasang dan mengganti cairan infuse

-Memasang kateter dan memberikan pot

-Personal higyene

-Mengatur tempat tidur


-Mengatur berbagai posisi tidur pasien

-Kebersihan lingkungan kerja

-Memindahkan pasien

c.Pemeriksaan Laboratorium Dasar

-Menjelaskan jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlikan klien/pasien.

-Menjelaskanpersiapan klien/pasien yang akan diperiksa laboratorium.

-Mengantar klien/pasien untuk pemeriksaan laboratorium.

-Membantu persiapanalat dan bahan untuk pemeriksaan laboratorium.

d.Pemberian Obat

-Menjelaskan cara-cara pemberian obat pada pasien.

-Melakukan pemberian obat kepada pasien sesuai dengan resep dokter (Oral, supositoria) dan intravena
serta intramuskuler dengan pengawasan pembimbing klinik.

1.3 Sejarah berdirinya RS.SITTI MARYAM

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Islam SITTI MARYAM

Jln.Pongidon Raya No.110 Manado 95239

Pemilik :Yayasan Rumah Sakit Islam SITTI MARYAM Manado yang dipimpin
oleh,Prof.Dr.Eulis Alwi Datau,SpPD.KAI

Riwayat Pendirian : BKIA Tahun 1969 Rumah Sakit Bersalin 1970

Klinik Umum dan RS.Bersalin tahun 1984

Nomor Izin tetap : No.626/D.03/Kes/IV/2011


1.4Waktu Pelaksanaan Prakerin

Waktu Praktek kerja industri dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2011 sampai dengan tanggal 5
januari 2012. Setiap hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu ( sesuai jadwal dari pembimbing
lapangan).

1.5 Tempat Pelaksanaan Prakerin

Tempat pelaksanaan praktek kerja industry pada bulan November adalah RSI.SITTI MARYAM, yakni dari
tanggal 1 November 2011 s.d 3 Desember 2011. Tempat pelaksanan praktek kerja industry yang kedua
yaitu RSI.SITTI MARYAM yakni dari tanggal 5 Desember s.d tanggal 5 Januari 2012.

BAB II

2.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja

Jenis-Jenis Kegiatan :

a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )

b. Pemasangan Invus dan Aff Invus

c. - Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube)

- Pemberian Nutrisi Melalui NGT


- Aff NGT

d. Proses Hecting Pada Jenis Luka KLL

e. Pemasangan Kateter dan Aff Kateter

f. Pemeriksaan Pembukaan Pada Ibu Hamil

g. Ambulaci

h. Pemberian Obat Injeksi

i. Pemasangan Oksigen

2.2 Jurnal Kegiatan Harian

BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

Pemasangan Oksigen

Prosedur pemberian oksigen terbagi atas 2 cara, yaitu:

1.Melalui kateter atau kanula hidung

2.Melalui Masker oksigen


Keterangan : Diantara 2 cara diatas yang pernah dilakukan adalah pemasangan oksigen melalui kateter
atau kanula hidung hanya 1 x

* Pemberian Oksigen Melalui Kateter atau Kanula Hidung

PENGERTIAN :

Memberikan oksigen dengan konsentrasi rendah (24-40%) dengan kecepatan 2-4 ltr/menit.

ALAT DAN BAHAN :

1.Kanula hidung

2.Selang oksigen

3.Humidifier

4.Cairan steril

5.Tabung oksigen dengan flowmeter

6.Plester perekat

7. Buku catatan

PROSEDUR KERJA :

1. Priksa program terapi medic

2. Lakukan evaluasi pada pasien seperti melakukan pemeriksaan frekuensi pernapasannya.

3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien maupun keluarga pasien.

4. Cuci tangan

5. Persiapkan alat-alat

6. Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke tabung oksigen. Masukkan air steril secukupnya
ke dalam humidifier.

7. Berikan aliran oksigen sesuai dengan program medis.

8. Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien. Atur pita atau selang plastik ke kepala atau
kebawah dagu sampai kanula pas dan nyaman.
Ambulasi

· Membantu Pasien Pindah dari Tempat Tidur Ke Kursi Roda atau Sebaliknya.

Keterangan : Dilakukan selama pasien membutuhkan pertolongan untuk di rontgen dll.

TUJUAN :

Pasien dapat pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.

PROSEDUR KERJA :

1. Identifikasi kebutuhan pasien untuk duduk di sisi kanan atau kiri tempat tidur.

2. Lakukan prosedur 1-12 seperti pada saat membantu pasien duduk di sisi tempat tidur.

3. Pasang sepatu / sandal

4. Pastikan posisi kursi roda terkunci .Bantu pasien agar dapat menggenggam lengan kursi roda (jika
mampu).

5. Sangga kedua aksila pasien dengan kedua tangan perawat.

6. Letakan kaki perawat agak ke samping didepan pasien.

7. Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan koordinasi agar perawat hanya membantu pergerakan tubuh
pasien , bukan mengangkat pasien.

8. Atur posisi dikursi roda agar nyaman dengan cara menanyakan pada pasien.

9. Cuci tangan dan catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.

Pemeriksaan Pembukaan Pada Ibu Hamil

Keterangan : hanya observasi

ALAT DAN BAHAN :

1. Sarung tangan steril


2. Dopler (alat untuk mendengar detak jantung bayi)

3. Tensimeter , stetoskop , jam tangan , thermometer

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga

2. Cuci tangan

3. Lakukan pemeriksaan TTV (tanda-tanda vital) pasien

4. Pakai sarung tangan steril

5. Jaga privasi pasien

6. Angkat/lepaskan pakaian bagian atas pasien

7. Ambil alat Dopler dan letakan alat diatas abdomen pasien tujuannya untuk mendengar detak jantung
bayi yang berada dalam kandungan, dengar selama 5 detik kemudian berhenti selama 5 detik . Lakukan
hal yang sama sebanyak 3 kali

8. Lepaskan sarung tangan steril

9. Cuci tangan

10. Catat hasil yang telah dilakukan.

Membantu Pemasangan Kateter dan Aff Kateter

keterangan : Pemasangan kateter hanya observasi 4x

ALAT DAN BAHAN :

1. Poly/Voley kateter sesuai ukuran 1 buah (klien dewasa yang pertama kali dipasang kateter biasanya
dipakai no.16)

2. Urine bag steril 1 buah

3. Pinset anatomi 1 buah


4. Sarung tangan steril

5. Perlak dan pengalasnya 1 buah

6. Sampiran

7. Cairan Aquades atau Nacl

8. Kassa Steril

9. Betadine

10. Plester

11. Gunting

12. Korentang pada tempatnya

13. Silokain jell / Clhorampenikol salep

14. Dispo 10-20 cc ( sesuai kebutuhan )

PROSEDUR KERJA :

1. Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian alat-alat
didekatkan ke samping pasien

2. Pasang sampiran

3. Cuci tangan

4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong pasien

5. akaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien terlentang , Kaki sedikit dibuka (
Dorsal )

6. Pakai sarung tangan steril

7. Sambungkan kateter dengan urine bag

8. Bersihkan Genetalia dengan cara : Penis/Vagina di pegang dengan tangan non dominan lalu
Penis/Vagina di bersihkan menggunakan kassa yang telah di basahi dengan betadine dengan gerakan
memutar , Tindakan bisa di lakukan beberapa kali hingga alat Genetalia bersih

9. Ambil Poly/Voley kateter kemudian olesi dengan Silokain jell/Clhorampenikol salep . Pada saat
prosedur dilakukan anjurkan pasien untuk menarik nafas lalu masukkan kateter kedalam uretra kira-kira
10 cm secara perlahan-lahan dengan menggunakan pinset sampai urine keluar , lalu masukkan cairan
Nacl/Aquades 10-20 ccatau sesuai ukuran yang tertulis. Tarik sedikit kateter untuk memastikan, apakah
kateter sudah masuk ke dalam kandung kemih.Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan berarti
kateter sudah masuk pada kandung kemih.Kemudian Fiksasi kateter menggunakan plester, lalu ikatkan
urine bag disisi tempat tidur.

10 . Keluarkan perlak/pengalas yang ada di bokong pasien

11. Lepaskan Sarung tangan

12. Atur posisi pasien senyaman mungkin

13. Rapikan alat dan bahan serta buka sampiran (kalau diperlukan)

14. Mencuci tangan.

Persiapan Untuk Aff Kateter

keterangan : aff kateter dilakukan sebanyak 3x

ALAT DAN BAHAN :

1. Dispo 10-20 cc ( sesuai kebutuhan )

2.Sarung tangan steril

3.Pinset anatomi 1 buah

4.Sampiran

5.Perlak / Pengalas

PERSIAPAN ALAT :

1. Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian alat-alat
didekatkan ke samping pasien

2. Pasang sampiran

3. Cuci tangan

4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong pasien

5. Pakaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien terlentang(Dengan Posisi Dorsal )

6. akai sarung tangan steril


7. Buang Urine yang masih tersisa pada Urine bag. Kemudian masukan Dispo kedalam Poly/Voley
kateter lalu tarik pipa dispo keatas sampai Aquades atau NaCl yang ada di dalam Poly/Voley kateter
tersedot

8. Anjurkan pasien untuk tenang sambil menarik nafas, lalu tarik perlahan Poly/Voley kateter
menggunakan pingset

9. Keluarkan perlak/pengalas yang ada di bokong pasien

10. Lepaskan Sarung tangan setelah itu atur posisi pasien senyaman mungkin.

11. Rapikan alat dan bahan lalu buka sampiran (kalau diperlukan)

12. Cuci tangan

Proses Hecting

Keterangan : hanya membantu membersihkan menggunting benang dan menahan pasien dengan
lukanya.

ALAT DAN BAHAN:

1. Bak Instrumen :

*Klem Lurus *Nalfolder

*Klem Bengkok *Nidel

*Pinset Anatomi *Korentang

*Pinset Sirurgis *Plester Perekat

*Bisturi *Kasa steril

*Nidel *Gunting

2. Cairan H2O2

3. Cairan NaCL 0,9%

4. Dispo 3ml

5. Lidocain HCL

6. Silk Black (Benang Kulit)

7. Cat Gut (Benang Otot)

8. Betadine
9. Handscoen steril

PROSEDUR KERJA :

1.Pertama-tama anjurkan pasien untuk tenang, lalu jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada pihak
pasien dan keluarga pasien.

2.Cuci tangan, kemudian pakai hand scoen.

3.Suntikkan lidocain HCL pada luka, itu di gunakan sebagai obat mengurangi nyeri ( obat kram ).

4.Bersihkan luka menggunakan kassa steril yang di basahi oleh cairan NaCL, setelah itu bersihkan juga
luka dengan menggunakan sedikit cairan H2O2 dan betadine.

5.Setelah luka sudah dalam keadaan bersih lanjutkan dengan proses hecting. Jika terlihat luka tersebut
cukup dalam maka terlebih dahulu harus di hecting dengan menggunakan benang Cat gut ( benang
otot ) kemudian di lanjutkan dengan menggunakan benang Silk black ( benang kulit ).

6.Setelah luka selasai di jahit tutup luka menggunakan kassa steril yang telah di basahi dengan betadine.

7.Langkah berikutnya suntikkan obat anti tetanus untuk mencegah segala kemungkinan.

8.Cuci tangan

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )

(175 kali)

Pemeriksaan tanda-tanda vital ( TTV ) juga terbagi dari :

1. Memeriksa suhu tubuh

2. Menghitung denyut nadi

3. Perhitungan pernapasan

4. Memeriksa tekanan darah

* Memeriksa Suhu Tubuh


Tempat-tempat pengukuran suhu, yaitu :

1.Pada oral ( mulut )

2. Aksila ( ketiak )

3. Rektum

ALAT DAN BAHAN :

1.Termometer

2.Alkohol 70%

3.Buku catatan TTV

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.

2. Pakai Handscoen

3. Ambil termometer dan jika termometer yang di gunakan adalah termometer air raksa, turunkan
air raksa sampai pada angka 0.

4. Jika air raksa telah mencapai angka yang telah ditentukan, setelah itu masukkan ujung termometer
pada daerah pemeriksaan yang telah di tentukan. Kemudian tunggu hingga 5 menit-10 menit, lalu ambil
kembali termometer lalu baca hasil.

5. Bersihkan termometer dengan alcohol.

6. Lepaskan handscoen & cuci tangan

7. Catat hasil pemeriksaan pada buku pemeriksaan TTV

* Menghitung Denyut Nadi

Nadi normal berkisar dari 50-100 kali/menit

ALAT DAN BAHAN :

1.Jam tangan
2.Buku catatan TTV

3.Handscoen

PROSEDUR KERJA :

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien.

2.Pakai Handscoen

3.Jari telunjuk,jari tengah dan jari manis diletakkan pada pergelangan tangan pasien.raba arteri radialis
sekitar 1 menit jika sudah selesai meraba

4.Lepaskan Handscoen & Cuci tangan

5.Catat hasil pemeriksaan denyut nadi pada buku catatan TTV.

Menghitung Pernapasan

PENGERTIAN :

Secara normal, orang dewasa bernafas 16-20x/ menit. Bernafas adalah pengambilan O2 oleh tubuh dan
membuang CO2 dari dalam tubuh keluar.Bernafas terjadi secara tomatis, tidak ada suara, tenang dan
tanpa upaya khusus, pernapasan yang sulit disebut ‘’Dyspnue’’.

TUJUAN :

Menghitung jumlah pernapasan dalam 1 menit guna mngetahui keadaan umum pasien.

ALAT DAN BAHAN :

1.Jam tangan

2.Buku catatan TTV

3.Handscoen

PROSEDUR KERJA :

1. Pakai Handscoen

2. Atur posisi pasien pada posisi yang nyaman dengan tangan menyilang di atas abdomen.
3. Hitung frekuensi pernapasan pasien dengan memperhatikan secara teliti jam tangan yang di kenakan
dan untuk mendapatkan hasil yang akurat maka perhitungan harus dilakukan selama satu menit penuh.

4. Lepaskan handscoen & Cuci tangan

5. Catat hasil tindakan pada buku catatan TTV.

Memeriksa Tekanan Darah

PENGERTIAN :

Mengukur tekanan darah pasien melalui permukaan dinding arteri dengan menggunakan alat
sphygmomanometer dengan manset yang lazim, ddisebut tensimeter. Satuan dalam perhitungan
tekanan darah yaitu mmHg. Pada proses pemeriksaan tekanan darah terdapat 2 cara pemeriksaan, yaitu

1. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara palpasi.

2. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara auskultasi.

- Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Cara Palpasi

ALAT DAN BAHAN :

1. Tensimeter air raksa/digital/clock.

2. Buku catatan TTV/Rekam Medik.

3. Handscoen steril/on

PROSEDUR KERJA :

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga.

1.Pakai Handscoen

2.Gulung lengan baju pasien keatas.

3.Pasangkan manset pada lengan atas pasien.

4.Rabalah nadi arteri radialis dengan jari’’ tangan kanan.

5.Bola karet dipompa sehingga tidak teraba lagi detak nadi arteri radialis.

6.Bukalah keran sehingga air raksa pada tabung turun. Dan bacalah skala pada manometer.
7.Lepaskan Handscoen & Cuci tangan

8.Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.

Pemeriksaan Tekan Darah Dengan Cara Auskultasi

ALAT DAN BAHAN :

1.Tensimeter air raksa/digital/clock.

2.Stetoskop

3.Buku catatan TTV/Rekam medik.

4. Handscoen steril/on

PROSEDUR KERJA :

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.

2.Pakai Handscoen

3.Gulung lengan baju pasien keatas.

4.Pasangkan manset pada lengan atas pasien.

5.Tempatkan corong stetoskop pada tempat mengalirnya arteri brachialis, tepat dibawa manset
kemudian bola karet dipompa kira sampai 200.

6.Setelah itu bukalah keran sehingga air raksa pada tabung dan baca hasil pada manometer.

7.Lepaskan handscoen & Cuci tangan

8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.

Membantupemasangan Infus dan Aff Infus(IVFD)

(50 Kali)
* Prosedur Pemasangan Invus

ALAT DAN BAHAN :

1. Cairan Invus ( NaCL, RL,D5,LIVAMIN)

2. Aboked ( No. 16, 18, 20, 22 )

3. Selang invus/Invus set

4. Standar invus

5. Kapas alkohol

6. Plester perekat

7. Kassa steril

8. Hipaviks ( bila diperlukan )

9. Bak instrument

10. Betadine

PROSEDUR KERJA :

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga.

2.Siapkan alat di samping pasien. Sambungkan cairan dengan invus set dan keluarkan udara lalu
gantungkan ke standar invus.

3.Tentukan vena yang akan dipasangkan invus, jika telah ditemukan lakukan tindakan stuing dan
desinfektan dengan menggunakan kapas alkohol. Tusukkan aboked pada vena pasien dengan jarum
aboked menghadap ke atas.Setelah itu pastikan aboked masuk tepat pada vena dengan melihat darah
yang keluar. Kemudian sambungkan invus set dengan aboked, alirkan cairan. Tempelkan hipaviks pada
aboked dan lakukan fiksasi dengan menggunakan plester perekat.

4.Atur tetesan sesuai dengan instruksi dokter.

5.Cuci tangan
Prosedur Aff Invus

ALAT DAN BAHAN

1. Kapas alkohol

2. Bak instrumen

3. Plester perekat

4. Gunting

PROSEDUR KERJA :

1. Hentikan tetesan cairan invus

2.Oleskan kapas alkohol pada plester perekat guna untuk mempermudah mencabut plester perekat

3.Cabut plerlahan plester perekat dan hipaviks, kemudian tarik perlahan aboked dan tutup bekas
tusukan dengan menggunakan kapas alkohol. Setelah itu lakukan fiksasi dengan menggunakan plester
perekat.

Membantu Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube/NGT )

TUJUAN:

Memberikan suplemen cairan nutrisi/makanan ke lambung untuk pasien yang tidak dapat menelan.
ALAT DAN BAHAN:

1. Selang NGT

2. Jelly

3. Stetoskop

4. Spuit besar (20-50 ml)

5. Hand Scoen steril

6. Tissue

7. Bengkok

8. Baskom berisi air

9. Plester perekat

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada pasien dan pihak keluarga pasien.

2. Siapkan alat-alat dan bawa ke samping tempat tidur pasien.

3. Atur posisi pasien pada posisi fowler atau semi fowler.

4. Letakkan tissue di dada pasien

5. Pakai hand scoen pada kedua tangan.

6. Buka bungkus selang

7. Kemudian pegang selang dengan hati-hati, lalu ukur panjang selang dari telinga ke hidung dan
pastikan bahwa selang tidak menyentuh bagian kulit pasien, lalu dilanjutkan sampai ke processus
syphoideus. Dan berikan tanda pada selang tersebut.

8.Setelah pengukuran selesai, olesi jelly pada ujung selang tersebut 10-20 cm.

9. Anjurkan pasien untuk tetap rileks dan bernapas dengan normal. Kemudian masukkan selang dengan
perlahan-lahan ke lubang hidung sepanjang 5-10 cm, dan minta pasien menundukkan kepala dan jika
pasien susah bergerak sendiri minta bantuan dari keluarga pasien untuk menundukkan kapala pasien
dan juga minta pasien untuk menelan.

10.Setelah itu, masukkan selang sampai batas yang telah ditandai, jangan memasukkan selang secara
paksa dan jika terasa ada tahanan di hentikakn dulu tindakan yang di lakukan. Lalu ulangi dengan
meminta pasien untuk menarik napas.

11.Periksa selang yang sudah masuk lambung dengan cara. Masukkan 10-20 ml udara kedalam spuit lalu
sambungkan ke ujung selang NGT. Kemudian tempatkan stetoskop pada kuadran atas kiri abdomen, lalu
dorong spuit dengan cepat .Lalu dengar menggunakan stetoskop, apabila terdengar bunyi hentakan
berarti selang telah tepat masuk ke lambung.Setelah itu keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak
jumlah yang di masukkan.

12. Fiksasi selang NGT menggunakan plester

13. Atur posisi pasien ke posisi yang nyaman.

14. Rapikan alat-alat

15. Lepaskan handscoen & Cuci tangan

Membantu Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung ( NGT )

Keterangan : Dilakukan

ALAT DAN BAHAN :

1. Makanan dalam bentuk cair (bubur saring)

2. Dispo (sesuai yang di butuhkan)

3. Air matang

4. Obat-obatan (bila ada)

5. Tissue

6. Hand scoen

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada pasien ataupun keluarga pasien.
2. Pakai hand scoen, lalu persiapkan bubur saring dan air putih, kemudian dekatkan pada pasien atau
letakkan di samping tempat tidur pasien.

3. Kemudian bantu posisi pasien dengan posisi fowler, tetapi jika dilihat bahwa posisi ini sulit untuk
pasien, bisa juga memiringkan kepala pasien kekanan.

4. Letakkan tissue di samping pipi.

5. Kemudian masukkan makanan dengan menggunakan dispo sesuai kebutuhan bisa 5-20 ml, dan
berikan makanan sampai pemenuhan nutrisi terpenuhi

BAB III

3.1 Kesimpulan

Selama Saya melaksanakan Praktek Kerja Industri, banyak pengalaman baru yang Saya dapatkan dan
belum pernah di dapatkan di lingkungan pendidikan.

Dari pengalaman yang ditemui selama Praktek Saya bisa belajar melakukan pekerjaan yang baik secara
professional dalam bidang yang Saya geluti, yaitu keperawatan, menerima komentar dan saran dari
pembimbing lapangn untuk kebaikan Saya dan teman-teman.

3.2 Saran

Saya melihat begitu banyaknya persaingan dalam Dunia medis, untuk itu saya menyarankan Kepada
pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik terbaik yang dapat mempertanggung jawabkan
pekerjaannya yang diberikan padanya sehingga kesalahan diperkecil.Untuk para guru pembimbing agar
lebih memperhatikan kami siswa praktek di lahan praktek, setidaknya seminggu sekali melihat kegiatan
kami di lapangan.

Вам также может понравиться