Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui definisi, etiologi,
penegakan diagnosis dan tatalaksana fibroadenoma mammae.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling
umum ditemukan. Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan
suatu proses hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal,
perkembangannya dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan
normal. 3
2.2. Epidemiologi
Di Amerika Serikat, fibroadenoma merupakan lesi payudara yang
paling umum, yang terjadi pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun.
Fibroadenoma dapat terjadi pada wanita segala usia, selama masa reproduksi
aktif dan mengecil setelah menopause. Fibroadenoma jarang terjadi pada
wanita postmenopause. Prevalensi fibroadenoma pada wanita usia di atas 40
tahun kira-kira hanya 8 – 10 %. Sekitar 10 – 15 % kasus fibroadenoma
merupakan multipel.3
Secara histologis, tumor terdiri atas jaringan ikat dan kelenjar dengan
berbagai proporsi dan variasi. Tampak storma fibroblastik longgar yang
mengandung rongga mirip duktus berlapis sel epitel dengan ukuran dan
bentuk yang beragam. Rongga yang mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi
oleh satu atau lebih lapisan sel yang reguler dengan membran basal jelas dan
utuh. Meskipun di sebagian lesi duktus terbuka, bulat hingga oval dan cukup
teratur (fibroadenoma perikanalikularis), sebagian lainnya tertekan oleh
proliferasi ekstensif stroma sehingga pada potongan melintang rongga
tersebut tampak sebagi celah atau struktur ireguler mirip – bintang
(fibroadenoma intrakanalikularis).(1,7,8)
b. Ultrasonografi
2.8. Penatalaksanaan
Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk
fibroadenoma. Proses untuk menghilangkan fibroadenoma ini disebut dengan
lumpektomi. Prosedur ini bisa menggunakan anastesi lokal atau umum.
Kemudian ahli bedah akan membuat sayatan kecil di payudara untuk
mengangkat benjolan fibroadenoma beserta jaringan payudara yang
menempel pada benjolan. Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan
untuk memelihara fungsi payudara dan untuk menghindari bekas luka.
Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan ukuran dan lokasi dari lesi di
payudara.2,6
Tipe circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan
deformitas, tetapi hanya memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini
digunakan hanya untuk fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya
sekitar 2 cm di sekitar batas areola. Semicircular incision biasanya digunakan
untuk mengangkat tumor yang besar dan berada di daerah lateral payudara.
Bila lokasi tumor cukup jauh dari areola (>4 cm), maka insisi dikerjakan di
atas tumor sesuai dengan garis Langer atau diletakkan pada daerah-daerah
yang tersembunyi.6
Walau demikian, tindakan bedah tidak selalu menjadi jalan keluar
untuk mengatasi fibroadenoma. Terutama pada wanita yang masih tergolong
usia muda (20 hingga 30 tahun). Alasannya, tindakan bedah bisa merusak
bentuk payudara dan meninggalkan bekas sayatan. Bekas luka dan bentuk
abnormal ini dikhawatirkan malah menjadi masalah di kemudian hari.
Apalagi benjolan ini cenderung mengecil dan hilang ketika wanita menginjak
usia diatas 30 tahun. Jika hendak membiarkan benjolan tersebut, sebaiknya
terus dipantau.6
2.9. Komplikasi
Jenis tertentu dari fibroadenoma bisa meningkatkan risiko kanker
payudara. Meski demikian, kebanyakan kasus fibroadenoma tidak
menyebabkan kanker payudara. Kalaupun ditemukan penderita kanker
payudara yang memiliki fibroadenoma, biasanya ada komplikasi lainnya.
Atau bisa jadi orang tersebut memiliki risiko kanker payudara yang tinggi
baik dari keluarga ataupun lingkungannya.5
2.10. Prognosis
Prognosis dari penyakit ini biasanya baik, dimana sebagian besar
kasus tidak berlanjut ganas, walaupun penderita mempunyai risiko yang
tinggi untuk menderita kanker payudara di kemudian hari. Dalam beberapa
kasus fibroadenoma bisa muncul berulang kali, meski sudah menjalani
pengangkatan. Tumor baru ini bisa dihilangkan dengan jalan pembedahan,
sama seperti benjolan lama. Tapi tidak menjamin jika benjolan tidak akan
tumbuh kembali. Pemeriksan berkala payudara meningkatkan kemungkinan
prognosis yang lebih baik.5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling
umum ditemukan.
2. Fibroadenoma ini terbentuk dari sel-sel epitel glandula dan
jaringan ikat fibrosa.
3. Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui. Namun,
peningkatan aktivitas estrogen diperkirakan berperan dalam
pembentukannya.
4. Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan
gejala dan terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan fisik.
5. Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk
fibroadenoma.
3.2. Saran
Dalam penegakkan diagnosis yang baik sangat penting
melakukan pemeriksaan fisik dan biopsi sebagai modal dasar untuk
menegakkan diagnosis fibroadenoma. Selain itu, sebaiknya pasien
yang memeliki kecendrungan mengembangkan tumor ini untuk
mengecek secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
1. Crum Christoper P., Lester Susan C., Cotran Ramzi S. Sistem Genitalia
Perempuan dan Payudara. Dalam : Robbins, Stanley L., Kumar Vinay.,
Cotran Ramzi S. Robbins Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2009.
2. Putri NPY. Diagnosis dan penatalaksanaan fibroadenoma payudara. J
Kedokt Meditek Vol. 20 No. 53. 2014. Tersedia :
download.portalgaruda.org
3. Shirley S.E., Mitchell D.I.G., Soares D.P., James M., Escoffery C.T.,
Rhodrn A.M., Wolff C., Choy L., Wilks R.J. Clinicopathologic
Features of Breast Disease in Jamaica : Findings of the Jamaican Breast
Disease Study. 2013. Available from : lib.bioinfo.pl
4. Suyatno. Peran pembedahan pada tumor jinak payudara. Kedokteran
Andalas, Vol. 38, No. Supl. 1. 2015. Tersedia :
jurnalmka.fk.unand.ac.id
5. Lee M. Sooltanian HT. Breast fibroadenomas in adolescents: current
perspectives. J NCBI 6: 159–163. 2015. Available from:
ncbi.nlm.nih.gov
6. Cerrato F. Labow BI. Diagnosis and management of fibroadenomas in
the adolescent breast. J NCBI 27(1): 23–25. Available from:
ncbi.nlm.nih.gov
7. Hillegas Kathleen Branson. Gangguan Sistem Reproduksi Perempuan.
Dalam : Anderson, Sylvia Price., Wilson Lorraine McCarty.
Patofisiologi, Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Volume 2. Edisi
6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2012
8. Desen Wan. Dalam : Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta. 2008.
9. Ryan Stephanie. McNicholas Michelle. Eustace Stephen. In : anatomy
for diagnostic imaging. saunders, elsevier health. Philadephia. 2010.
Bagian Obstetri dan Ginekologi REFERAT
“FIBROADENOMA MAMMAE”
Disusun Oleh :
DIAN NOVIANDINI MUHARRAM
N 111 17 011
Pembimbing Klinik:
dr. MELDA MM SINOLUNGAN, Sp.OG