Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstrak
Pulpitis adalah proses radang pada jaringan pulpa gigi dan umumnya
kelanjutan dari proses karies. Secara patofisiologik, pulpitis dibagi menjadi pulpitis
reversibel dan pulpitis irreversibel, penting untuk menentukan diagnosis pulpitis
adalah jaringan pulpa tersebut masih dapat dipertahankan atau sudah tidak dapat
dipertahankan lagi. Perawatan pulpitis dilakukan pada teknik perawatan yang dipilih,
keluhan sakit pasien, permintaan pasien, sarana dan prasarana puskesmas dan rumah
sakit, serta kemampuan dokter gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
trend penatalaksanaan perawatan pulpitis yang dilakukan di Puskesmas Tanggul,
Puskesmas Jember Kidul dan RSUD Blambangan. Jenis penelitian ini adalah
observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada pasien dengan
diagnosa pulpitis (K04.0). Jumlah populasi penelitian adalah 999 pasien, jumlah
sampel 146 pasien dengan diagnosa pulpitis. Penelitian ini menggunakan dua variabel
yaitu pulpitis sebagai variabel bebas dan jenis perawatan sebagai variabel terikat . Waktu dan
tempat penelitian dilakukan selama 6 minggu (4 Januari – 13 Februari 2016) di
Puskesmas Tanggul, Puskesmas Jember Kidul dan RSUD Blambangan. Hasil
ditampilkan dengan distribusi silang dan diagram batang. Hasil penelitian trend
perawatan pulpitis terbanyak adalah medikasi sebesar 69,2% dengan rincian 44,8%
di Puskesmas Tanggul, 16,9% di Puskesmas Jember Kidul, 7,5% di RSUD
Blambangan.
Kata Kunci: Pulpitis, Puskesmas, Rumah Sakit
Kiswaluyo et al., Trend Penatalaksanaan Perawatan Pulpitis….
Instansi
Kode
Puskesmas Puskesmas RSUD
ICD Total
Tanggul Jember Kidul Blambangan
N % N % N % N %
K04.0 132 16,5 50 6,25 30 3,8 212 26,5
K04.1 79 9,9 63 7,9 46 5,8 188 23,5
K00.6 113 14,1 55 6,9 8 1 176 22
K01.1 8 1 4 0,5 124 15,5 136 17
K05.3 51 6,4 14 1,75 23 2,9 88 11
pulpa. Pulpa yang diinfeksi oleh bakteri pulpitis di Puskesmas Tanggul,
akan melakukan proses peradangan awal Puskesmas Jember Kidul, RSUD
dari pulpitis akut1. Peradangan merupakan Blambangan selama 6 minggu (4 Januari
reaksi jaringan ikat vaskuler yang sangant – 13 Februari 2016) .
penting terhadap cedera. Reaksi pulpa
Metodologi Penelitian
sebagian disebabkan oleh lama dan
Jenis penelitian ini adalah observasional
intensitas rangsangnya. Rangsang yang
deskriptif dengan pendekatan cross
ringan dan lama bisa menyebabkan
sectional. Penelitian dilakukan pada
peradangan kronik, sedangkan rangsang
pasien dengan diagnosa pulpitis (K04.0).
yang berat dan tiba-tiba besar
Jumlah populasi penelitian adalah 999
mengakibatkan pulpitis akut 1,9,10.
pasien, jumlah sampel penelitian 146
Pulpitis bisa berlanjut menjadi
pasien dengan diagnosa pulpitis.
kondisi yang lebih parah seperti pulpitis
Penelitian ini menggunakan dua variabel
irreversibel dan bahkan terjadi gangren
yaitu pulpitis sebagai variabel bebas dan
pulpa jika intensitas iritasi semakin berat
jenis perawatan sebagai variabel terikat.
1,9,10
. Data Profil Kesehatan Indonesia
Teknik pengambilan sampel
Tahun 2010 menunjukkan penyakit pulpa
menggunakan purposive sampling,
menduduki urutan ketujuh dari sepuluh
selanjutnya dilakukan pengelompokan data
penyakit terbanyak pada pasien rawat
yang telah diperoleh dan disajikan dalam
jalan rumah sakit di Indonesia dengan
bentuk tabel distribusi silang dan diagram
Kiswaluyo et al., Trend Penatalaksanaan Perawatan Pulpitis….
Tanggul, Puskesmas Jember Kidul, dan Puskesmas Jember Kidul, dan RSUD
RSUD Blambangan Blambangan (Tabel 3)
Tabel 5. Distribusi jenis antibiotik yang Tabel 6. Distribusi jenis analgesik yang
digunakan pada pasien dengan diagnosa digunakan pada diagnosa pulpitis (K04.0)
pulpitis (K04.0) di Puskesmas Tanggul, di Puskesmas Tanggul, Puskesmas
Puskesmas Jember Kidul, dan RSUD Jember Kidul, dan RSUD Blambangan
Blambangan
Tabel 6 menunjukkan bahwa jenis
Lokasi Jenis Antibiotik Total analgesik yang terbanyak dipakai pada
%
Clin Amox Metro Levo kasus pulpitis (K04.0) adalah Antalgin
Tanggul 0% 26,7% 10,3 0 43,8
Jember Kidul 0% 23,3% 11,6 5,5 40,4 dengan prosentase 43,8 %, dengan rincian
paling sedikit dipakai pada tiga tempat Data kunjungan pasien pada tabel
5,5% di Puskesmas Jember Kidul, dan prosentase sebesar 26,5%. Hasil tersebut
dinding sel bakteri sehingga lintas tubuh5. Jenis analgesik yang paling sedikit
hubungan antara rantai polimer dipakai pada tiga tempat tersebut adalah
peptidoglikan linier yang membentuk Analsik dengan prosentase 0% di
komponen utama dari dinding sel bakteri Puskesmas Tanggul, 0% di Puskesmas
menjadi terganggu5. Jenis antibiotik yang Jember Kidul, 8,9% di RSUD
paling sedikit dipakai pada tiga tempat Blambangan. Analsik merupakan
tersebut adalah Levofloxacin dengan analgesik dengan kandungan
prosentase 0% di Puskesmas Tanggul, methampyron dan diazepam yang
5,5% di Puskesmas Jember Kidul, dan memiliki fungsi ganda yaitu sebagai
0% di RSUD Blambangan Levofloxacin pengurang rasa sakit dan pemberi efek
merupakan salah satu generasi terbaru hipnotik5. Analsik banyak diberikan di
dalam golongan antibiotik. Levofloxacin RSUD Blambangan dengan pertimbangan
menjadi antibiotik yang paling sering pasien yang datang sudah tidak tahan
dipakai di RSUD Blambangan karena dengan mengkonsumsi obat analgesik
pasien yang datang ke RSUD biasa seperti asam mefenamat dan
Blambangan adalah pasien rujukan dari antalgin.
puskesmas dan telah mengkonsumsi Kesimpulan dan Saran
antibiotik seperti amoxycilin sebelumnya. Hasil penelitian pada pasien
Tabel 6 menunjukkan bahwa dengan diagnosa pulpitis (K04.0) yang
analgesik pada kasus pulpitis (K04.0) dilakukan selama 6 minggu (4 januari –
terbanyak adalah Antalgin dengan 13 Februari 2016) di Puskesmas Tanggul,
prosentase 43,8%. Antalgin adalah derivat Puskesmas Jember Kidul, RSUD
metansulfonat dari Amidopirina yang Blambangan, maka dapat disimpulkan
bekerja terhadap susunan saraf pusat yaitu trend terbanyak perawatan pulpitis adalah
mengurangi sensitivitas reseptor rasa medikasi sebesar 69,2% dengan rincian
nyeri dan mempengaruhi pusat pengatur 44,8% di Puskesmas Tanggul, 16,9% di
suhu tubuh. Tiga efek utama adalah Puskesmas Jember Kidul, 7,5% di RSUD
sebagai analgesik, antipiretik dan anti- Blambangan. Saran yang dapat diberikan
inflamasi. Antalgin mudah larut dalam air penulis adalah perlu dilakukan penelitian
dan mudah diabsorpsi ke dalam jaringan lebih lanjut tentang penyakit gigi dan
Kiswaluyo et al., Trend Penatalaksanaan Perawatan Pulpitis….