Вы находитесь на странице: 1из 11

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK

“ETIKA ILMU DAN PROFESI”


PEMICU 3 BLOK 2

DOSEN PEMBIMBING :
Roy Fachraby Ginting, S.H., M.Kn
DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018
TIM PENYUSUN
Ketua : Lely Khairani Lubis 180600024

Sekretaris : Ivana Andrayani 180600103

Anggota :

 Safira Maulida Suci 180600019


 Bellani Balqish 180600020
 Emalia Elmi Ginting 180600021
 Rizki Nopa R. Hasibuan 180600022
 Sal Sabila Aulia Rahma 180600023
 Stanley Jordan 180600102
 Evi Winda V. Tampubolon 180600104
 Syifa Nabila R. Srg 180600105
 Mahira Atika 180600107
 Aula Nadhira R. Nasution 180600108
 Sindy Anjely 180600109
 Steela Anggriani 180600189
 Gamael Andreas Pattiradjawane 180600190
 Adelina Putri Imawan 180600191
 Belia Putri Amanda 180600192
 Annisa Ridha Mutiara 180600193
 Lulu Fakhirah Khansa Utami 180600194
 Oriana Tony Lo 180600246

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil
diskusi kelompok yang berjudul “Interaksi Manusia dan Komputer”

Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat bimbingan, bantuan, dan dukungan
serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pak
Roy Fachraby Ginting, S.H., M.Kn selaku dosen pembimbing kami. Dalam penulisan laporan
hasil diskusi kelompok ini kami pun berharap mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri
sendiri dan pembaca untuk kedepannya.

Laporan ini merupakan hasil diskusi kami, yaitu kelompok 4 (empat) yang
dilaksanakan pada hari Senin, 15 Oktober 2018 disusun untuk menyelesaikan tugas Pemicu 3
(Etika Ilmu dan Profesi). Semoga laporan hasil diskusi kelompok yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyusunan atau penulisan laporan makalah ini,
dan kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan laporan hasil diskusi kelompok
atau tugas yang akan datang.

Medan, 16 September 2018


Tim Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ............................................................................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................................................. 4
1.2 TUJUAN ....................................................................................................................................................................... 4
1.3 DESKRIPSI PEMICU ............................................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................................. 6
2.1 PEMBAHASAN PRODUK .................................................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................................... 9
3.1. KESIMPULAN & SARAN .................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang bereksistensi,
berarti makhluk yang ada. Manusia sebagai makhluk bereksistensi harus bertindak.
Tindakan yang dilakukan seharusnya dapat sesuai dengan mroal, etika, dan norma yang
berlaku dalam masyarakat. Manusia harus bertindak karena manusia merupakan makhluk
hidup yang menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial. Untuk memenuhi kebutuhan
hidup, manusia harus bertindak. Setiap tindakan yang dilakukan tentunya harus didasari
dengan rasa tanggung jawab. Manusia memiliki rasa tanggung jawab karena adanya akal
dan pikiran untuk menyadari akibat dari suatu perbuatan. Manusia dinilai berdasarkan
kemampuan berpikir. Adapun jenis manusia berdasarkan kemampuan berpikir, yaitu
manusia yang waras dan manusia yang terganggu jiwa dan mentalnya. Seperti ungkapan
terkenal dari seorang filsuf Prancis, Rene Descartes, yaitu ‘Cogito Ergo Sum’ atau ‘Aku
Berpikir, maka Aku Ada’ yang mengandung Cogito Ergo Sum mengandung makna bahwa
yang paling pasti di dunia ini adalah keberadaan seseorang sendiri dan kemampuan dalam
berpikir.

1.2 TUJUAN
1. Mampu bertindak sesuai norma
2. Mampu berpikir dengan logika
3. Mampu menjalankan nilai-nilai masyarakat
4. Memiliki pemahaman mengenai etika
5. Mengerti pengertian kebebasan dalam kehidupan manusia
6. Mampu bertanggung jawab sebagai manusia dalam profesinya
7. Mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial

4
1.3 DESKRIPSI PEMICU
Nama Pemicu : Etika Ilmu dan Profesi
Penyusun : Roy Fachraby Ginting, S.H., M.Kn, Dra. Sabariah Bangun, M.Soc.
Sc
Tanggal/Waktu : 15 Oktober 2018 / 13.30-15.30

Etika dalam perkembangannya sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Etika


memberi orientasi kepada manusia tentang bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
serangkaian tindakan sehari-hari. Secara tidak langsung, etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dam bertindak secara tepat dalam menjalani kehidupannya. Etika pada
akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dan
tidak perlu untuk dilakukan. Mana yang baik serta mana yang tidak baik. Dengan begitu,
etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan dan demikian pula dengan etika
profesi. Etika profesi merupakan sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi dalam menerapkan prinsip-prinsip
moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan
manusia.

Pertanyaan :

1. Apa penyebab manusia harus bertindak?


2. Mengapa manusia harus berprilaku baik?
3. Apa penyebab manusia memiliki rasa tanggung jawab?
4. Apa perbedaan yang paling pokok antara manusia yang waras dan manusia yang
terganggu jiwa dan mentalnya?
5. Rene Descartes, filsuf Prancis, mengatakan je pense, donse je suis atau dalam bahasa
latinnya cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada) dan coba jelaskan
pernyataannya tersebut!

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PEMBAHASAN PRODUK


1. Dalam hakikatnya, manusia disebut manusia bereksistensi, yang berarti makhluk yang ada.
Semua makhluk bebas bertindak dan bahkan harus bertindak untuk menunjukkan
keberadaannya. Manusia dapat bertindak karena memiliki akal budi dan etika sehingga ia
dapat bertindak sesuai kebutuhan. Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan
bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, manusia harus bertindak
agar apa ia dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Adapun kebutuhan yang harus dipenuhi
manusia menurut Abraham Maslow, yaitu
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Manusia
memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan
pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi
urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan
temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan
tersebut guna kelangsungan umat manusia.
b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa
aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas
dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada
pengalaman yang baru atau tidak dikenal.
c. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan
hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat
tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal
dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak
emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri
yang tinggi dan sebagainya.

2. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (1987), perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang
dilakukan oleh makhluk hidup. Adapun hal-hal yang menyebabkan manusia harus
berperilaku baik, yaitu
a. Tuntutan agama
Semua agama mengajarkan umatnya untuk berbuat baik.
b. Moral dan etika

6
Sebagai manusia yang memiliki moral dan etika, seharusnya manusia dapat berperilaku
baik.
c. Makhluk sosial
Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
d. Sebagai manusia, kita pasti ingin menjadi seseorang yang disenangi dan dihargai orang
lain. Agar dapat disenangi orang lain, kita hendaknya dapat berperilaku baik, seperti
kata bijak dari Aristoteles, yaitu ‘Perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin
diperlakukan’. Kata bijak ini dapat menjadi pedoman untuk selalu berperilaku baik.
Maksud dari kata bijak ini adalah dengan kita berperilaku baik, maka kita juga akan
mendapat perilaku yang baik dari orang lain serta mendapatkan hasil yang baik untuk
diri sendiri maupun orang lain.

3. Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab adalah ciri - ciri manusia yang beradab atau
(berbudaya). Rasa tanggung jawab muncul saat manusia dapat diajari dan mengerti
mengenai hal tersebut, yang dapat dimulai dari tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Penyebab utama manusia memiliki tanggung jawab adalah manusia merupakan makhluk
hidup yang harus bertindak. Setiap tindakan yang dilakukan seseorang tentunya harus ada
pertanggungjawaban dari pihak yang melakukannya, yaitu manusia. Manusia memiliki rasa
tanggung jawab karena adanya akal dan pikiran untuk menyadari akibat dari suatu
perbuatan. Adapun macam-macam tanggung jawab, yaitu
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap manusia untuk
memenuhi kewajiban bagi dirinya sendiri. Contoh: sebagai mahasiswa, manusia
memiliki kewajiban mengikuti kuliah secara teratur, belajar dengan giat, mematuhi
semua peraturan akademik sehingga dalam ujian akhir lulus dengan pujian. Sebaliknya,
manakala melalaikan kuliah, tidak mengikuti peraturan akademik, malas belajar
sehingga gagal dalam studi, maka ia pun harus siap menanggung segala akibatnya.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Tanggung jawab terhadap kelaurga menuntut kesadaran kepala keluarga untuk
memenuhi kewajibannya dalam kehidupan keluarga. Contoh: seorang kepala keluarga
bekerja keras demi kelangsungan hidup keluarganya.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Tanggung jawab terhadap masyarakat menuntut kesadaran manusia untuk memenuhi
kewajibannya dalam hidup bermasyarakat, abik antarindividu maupun antara individu
dengan masyarakat. Contoh: mengikuti kegiatan gotong royong yang diadakan oleh
masyarakat.
d. Tanggung jawab terhadap alam lingkungan
Tanggung jawab terhadap alam lingkungan menuntut kesadaran manusia untuk
memenuhi kewajiban, pengabdian, dan pengorbanannya dalam menata, memelihara,
dan melestarikan alam lingkungan dengan baik, teratur, dan sehat. Contoh: membuang
sampah pada tempatnya.

7
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tanggung jawab terhadao Tuhan menuntut kesadaran manusia untuk memenuhi
kewajiban dan pengabdiannya kepada Tuhan sebagai wujud kasih saying dan rasa
syukur. Contoh: melaksanakan kewajiban menjalankan agama yang dipercayai.

4. Menurut Erbe Sentanu, manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk yang lain. Perbedaan yang paling pokok antara manusia yang waras dan manusia
yang terganggu jiwa dan mentalnya adalah cara berpikir. Manusia yang waras dapat
berpikir dengan jernih, berbeda dengan manusia yang terganggu jiwa dan mentalnya.
Sebenarnya, manusia yang terganggu jiwa dan mentalnya pada awalnya adalah manusia
yang waras. Hanya saja terdapat beberapa faktor yang membuatnya seperti itu. Faktor-
faktor yang dapat membuat manusia terganggu jiwa dan mentalnya, yaitu gangguan otak,
obat-obatan terlarang (narkoba), depresi, penyakit, keuangan, faktor genetik. Manusia
yang waras tentunya sadar akan segala perbuatan yang dilakukannya, kecuali ia berada
pada kondisi yang membuatnya kurang sadar, sedangkan manusia yang terganggu jiwa
dan mentalnya tidak akan sadar segala perbuatannya meskipun mencelakakan atau
merugikan orang lain sebab kemampuan berpikir jernihnya sudah berkurang. Manusia
yang waras senantiasa berpikir sebelum bertindak, memiliki moral dan etika, memiliki
tujuan hidup, dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Sedangkan manusia yang
terganggu jiwa dan mentalnya senantiasa bertindak sesuka hati dan tidak mampu
membedakan mana yang baik dan buruk lagi.

5. Cogito Ergo Sum (Aku Berpikir, maka Aku Ada) merupakan sebuah ungkapan dari seorang
filsuf Prancis ternama, Rene Descartes. Ungkapan ini muncul ketika Descartes ingin
mencari kebenaran dengan meragukan semua hal, seperti prinsip pengetahuan dan bahkan
keberadaan dirinya sendiri. Ia berpikiran bahwa mungkin saja pikiran manusia pada
hakikatnya tidak membawanya menuju kebenaran, melainkan membawanya kepada
kesalahan. Pada akhirnya, ia menyadari bahwa bagaimanapun pikiran mengarahkan dirinya
kepada kesalahan, namun ia tetaplah berpikir. Sehingga Cogito Ergo Sum mengandung
makna bahwa yang paling pasti di dunia ini adalah keberadaan seseorang sendiri dan
kemampuan dalam berpikir.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN & SARAN


Manusia merupakan makhluk bereksistensi, yang berarti makhluk yang ada.
Sebagai makhluk bereksistensi, manusia harus bertindak. Tindakan yang muncul
hendaknya merupakan tindakan yang berdasarkan moral, etika, dan norma dalam
kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan karena tindakan yang dilakukan tersebut
harus dipertanggungujawabkan oleh pihak yang melakukannya, yaitu manusia.
Manusia dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu manusia yang waras dan manusia yang
terganggu jiwa dan mentalnya. Perbedaan pokok antara manusia yang waras dan
manusia yang terganggu jiwa dan mentalnya adalah kemampuan berpikirnya. Manusia
dikatakan sebagai manusia yang sempurna apabila ia berpikir, seperti ungkapan dari
seorang filsuf Prancis, Rene Descartes, ‘Cogito Ergo Sum’ yang berarti ‘Aku berpikir,
maka Aku Ada’.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. http://mykebutuhandasarmanusiamenurutabraham.blogspot.com/

2. http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/macam-macam-tanggung-
jawab.html

3. http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-
menurut-ahli.html

4. https://id.wikipedia.org/wiki/Cogito_ergo_sum

10

Вам также может понравиться