Вы находитесь на странице: 1из 17

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 13

ISSN 2354-5682

ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA,


LOYALITAS DAN PENGALAMAN KERJA
TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN PADA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK
CABANG PANGKALPINANG
GUSTRIA VIONITA
MIMPIN SITEPU
FERY PANJAITAN

Management Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkalpinang, Indonesia
e.jurnal@stie-ibek.ac.id

Abstract-The research objective was to assess the evidenced by the value of Fvalue of 16,133, while the Ftable
effect of Disciplin Work, Loyality and Work Experience on value 3,350 thus Fvalue (16,133)> Ftable (3,350) Thus the
employee performance PT. Bank Tabungan Negara decision to clear Ho refused and H1 accepted.
(Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang. The research method Based on these results, researchers concluded that
used purposive sampling method. Respondents were employees at PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
employees at PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang can be enhanced through Disciplin
Cabang Pangkalpinang some 65 people. Work, Loyality and Work Experience.
The variables used were Disciplin Work, Loyality and
Work Experience as an independent variable and the Keywords: Disciplin Work, Loyality, Work Experience and
performance of employees as dependent variables were Employee Performance
developed according to the indicators indicator. This study
uses a quantitative analysis of the primary data research
results in the field. As aids in the processing of statistical
data used SPSS22 program.
I. PENDAHULUAN
The results showed that: First, there is significant
influence variables Disciplin Work on Employee Keberadaan Sumber Daya Manusia di dalam
Performance PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk suatu perusahaan merupakan faktor yang sangat
Cabang Pangkalpinang Bangka Belitung Islands. From the penting dalam perusahaan. Keberhasilan dan
calculations, the value tvalue 4,011 while ttable with 38 kegagalan sebuah perusahaan sering kali ditentukan
degrees of freedom in the α (0,05) of 2,04841. Thus tvalue oleh peran penting dari sumber daya manusia yang
(4,011) > ttable (2,04841), making it clear that Ho refused and dimiliki. Salah satu peran penting sumber daya
H1 accepted or if you see the sign value of 0.002. Thus the manusia yang ada dalam perusahaan adalah
decision to clear Ho refused and H1 accepted. Secondly,
there are no significant influence Loyality variables on
mensinergikan sumber daya lainnya yang dimiliki
employee performance PT. Bank Tabungan Negara perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
(Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang Bangka Belitung Untuk mewujudkan hal tersebut dituntut untuk
Islands. From the calculations, the value tvalue 4,818 while adanya peran SDM yang berkualitas pada diri
ttable with 38 degrees of freedom in the α (0,05) of 2,04841. karyawan dalam suatu perusahaan. Hal ini bisa
Thus tvalue (4,818) > ttable (2,04841), making it clear that Ho diwujudkan dengan cara memperbaiki kinerja agar
refused and H1 accepted or from the calculation and karyawan lebih menunjukkan hasil Produktivitasnya
processing of data obtained sign value of 0,001. Thus the sesuai dengan harapan perusahaan.
decision to clear the Ho refused and H1 accepted. Thirdly, Untuk itu setiap perusahaan mempunyai
there are no significant influence Work Experience variables
on employee performance PT. Bank Tabungan Negara
peraturannya yang harus dipatuhi oleh setiap
(Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang Bangka Belitung karyawan, termasuk diantaranya yaitu tingkat disiplin
Islands. From the calculations, the value tvalue 5,882 while kerja karyawan. Disiplin kerja adalah salah satu cara
ttable with 38 degrees of freedom in the α (0,05) of 2,04841. yang dapat ditempuh untuk meningkatkan mutu SDM
Thus tvalue (5,882) > ttable (2,04841), making it clear that Ho sehingga memjadi tenaga kerja yang berkualitas.
refused and H1 accepted or from the calculation and Banyak cara yang juga bisa meningkatkan kinerja
processing of data obtained sign value of 0,000. Thus the karyawan yaitu dengan melihat bagaimana loyalitas
decision to clear the Ho refused and H1 accepted karyawan serta pengalaman kerja karyawan.
Fourth, there is significant influence Disciplin Work, Disiplin kerja merupakan bentuk pelatihan yang
Loyality and Work Experience jointly on employee
performance PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
menjalankan peraturan-peraturan organisasional
Cabang Pangkalpinang Bangka Belitung Islands. This is (Mathis dan Jakson, 2006). Kedisiplinan yang baik

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 14
ISSN 2354-5682

mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di
terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Hal itu PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
dapat mendorong adanya gairah kerja, semangat kerja, Pangkalpinang diperoleh data bahwa target kinerja
dan terwujudnya tujuan perusahaan. Oleh karena itu kerja karyawan bagian pemasaran adalah sebesar Rp
seorang kepala cabang harus bertindak tegas agar para 6,2 M perbulan. Sedangkan karyawan bagian
bawahannya mempunyai disiplin yang baik. pemasaran tersebut hanya mampu mendapatkan dana
Selain disiplin kerja dalam meningkatkan mutu rata-rata sebesar Rp 4 M perbulan atau hanya
SDM ada juga loyalitas maupun pengalaman kerja mencapai 64.5% dari target dana yang telah di
karyawan. Dalam melaksanakan kegiatan kerja tetapkan oleh perusahaan. Dengan demikian, maka
karyawan tidak akan terlepas dari loyalitas dan sikap kinerja karyawan di perbankan masih belum tercapai.
kerja, sehingga dengan demikian karyawan tersebut Hal ini diduga dapat disebabkan oleh karena
akan selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik. rendahnya disiplin kerja, loyalitas, dan pengalaman
Karyawan merasakan adanya kesenangan yang kerja karyawan.
mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada PT.
Utomo (Tommy dkk.,2010) Loyalitas dapat Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
dikatakan sebagai kesetiaan seseorang terhadap suatu Pangkalpinang ini, peneliti telah melakukan penelitian
hal yang bukan hanya berupa kesetiaan fisik semata, awal. Dengan melakukan pendataan terkait jumlah
namun lebih pada kesetiaan non fisik seperti pikiran karyawan berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan.
dan perhatian. Loyalitas para karyawan dalam suatu Data tersebut tersaji dalam tabel berikut ini :
organisasi itu mutlak diperlukan demi kesuksesan
organisasi itu sendiri. Menurut Reichheld, semakin TABEL 1
tinggi loyalitas para karyawan di suatu organisasi, Data Tingkat Pendidikan Karyawan
maka semakin mudah bagi organisasi itu untuk PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah Cabang Pangkalpinang
ditetapkan sebelumnya oleh pemilik organisasi. Begitu
pula sebaliknya, bagi organisasi yang loyalitas para Bagian Tingkat Pendidikan
karyawannya rendah, maka semakin sulit bagi SMK D3 S-1 S-2
organisasi tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan Supporting 1 3 5
organisasinya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
para pemilik organisasi. Business 5 5
Menurut Robbins (2003), Loyalitas adalah Manager 1
keinginan untuk memproteksi dan menyelamatkan Operation 2 8
wajah bagi orang lain. Fletcher merumuskan loyalitas
JUMLAH 3 8 18 1
sebagai kesetiaan kepada seseorang dengan tidak
meninggalkan, membelot atau tidak menghianati yang Sumber: Diolah oleh penulis, (2017)
lain pada waktu diperlukan.
Menurut Hasibuan (2011), Kesetiaan TABEL 2
dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan Data Jenis Kelamin
membela organisasi di dalam maupun di luar PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,
pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak Cabang Pangkalpinang
bertanggung jawab. Menurut Meyer dan Herscovits,
loyalitas merupakan kondisi psikologis yang mengikat Bagian Jenis Kelamin
karyawan dan perusahaannya. Laki-laki Perempuan
Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau Supporting 2 7
keterampilan yang sudah diketahui dan dikuasai Business 7 3
seseorang sebagai akibat perbuatan atau pekerjaan
yang telah dilakukan sebelumnya selama jangka waktu Manager 1
tertentu. Handoko (2009) menyatakan bahwa Operation 8 2
pengalaman kerja seseorang Seseorang memberikan JUMLAH 18 12
peluang besar bagi seseorang untuk melakukan
Sumber: Diolah oleh penulis, (2017)
pekerjaan yang lebih baik selama jangka waktu
tertentu.
Berdasarkan Tabel diatas yang diperoleh di PT.
Salah satu industri yang tidak asing lagi di
kalangan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Cabang
Belitung adalah industri perbankan, di Kota Pangkalpinang, dapat diketahui bahwa jumlah
karyawan dengan tingkat pendidikan S-2 pada PT.
Pangkalpinang, terdapat beberapa industri perbankan
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk cabang
yang kini terus berkembang. Oleh karena itu Industri
Pangkapinang sebanyak 1 orang , S-1 sebanyak 18
perbankan berlomba-lomba untuk mencari nasabah
orang, dan non sarjana sebanyak 11 orang, selain itu
sehingga dipacu agar dapat mencari nasabah
semaksimal mungkin sesuai dengan target Perusahaan. diketahui pula bahwa semua karyawan PT. Bank
Tabungan Negara (Persero), Tbk adalah sebanyak 30

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 15
ISSN 2354-5682

orang, diantaranya keryawan laki-laki sebanyak 18 Korektif Pelanggaran- Membantu


orang dan perempuan sebanyak 12 orang. pelanggaran terhadap karyawan
peraturan-peraturan mengoreksi
TABEL 3 harus diperlakukan perilaku
Data Absen Karyawan sebagai masalah- yang tidak
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk masalah yang dapat
Cabang Pangkalpinang pada tahun 2013 sampai dikoreksi dari pada diterima dan
2016. sebagai pelanggaran- dapat terus
Tahun Sakit Izin Alpa pelanggaran yang dikaryakan
2013 18 6 5 mesti dihukum. perusahaan
2014 21 12 8
2015 12 8 4 Hak-hak Hukuman akan lunak Melindungi
2016 15 10 6 individu sebatas pelanggar hak-hak
JUMLAH 66 36 23 menunjukan kemauan individu
Sumber: Diolah oleh penulis, (2017) untuk mengubah
perilakunya
Berdasarkan tablel diatas data absen karyawan
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Jumlah Utilitarian Disiplin hanya tepat Memastikan
absen karyawan yang tidak hadir pada tahun 2013 jika terdapat alasan bahwa
sebanyak 29 hari, pada tahun 2014 sebanyak 41 hari, yang adil untuk faedah-
sedangkan tahun 2015 sebanyak 24 hari, dan pada menjatuhkan faedah
tahun 2016 sebnyak 31 hari. Dari angka hukuman. Hak-hak tindakan
ketidakhadiran atau tanpa keterangan di PT. Bank karyawan lebih disiplin
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang diutamakan dari pada melebihi
Pangkalpinang pada tahun 2013 sampai 2016 terus tindakan konsekuensi-
mengalami peningkatan dan penurunan. disiplin.Tingkat konsekuensi
tindakan disiplin negatifnya.
II. LANDASAN TEORI diambil tergantung
pada bagaimana
Disiplin Kerja disiplin itu akan
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan mempengaruhi
para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan produktivitas dan
agar mereka bersedia mengubah suatu perilaku serta probabilitas. Biaya
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran penggantian
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan karyawan dan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku, konsekuensi
Rivai, (2004). memperkenalkan
perilaku yang tidak
Bentuk-bentuk Disiplin Kerja wajar perlu
Terdapat empat perspektif daftar yang dipertimbangan.
menyangkut disiplin kerja: Karena biaya
penggantian
TABEL 4 karyawan kian
Perspektif Disiplin Kerja Karyawan melambung, maka
kerasnya disiplin
Perspektif Definisi Tujuan hendaknya semakin
Akhir menurun. Karena
Retributif Para pengambil Menghukum konsekuensi
keputusan pelanggar membiarkan perilaku
mendisiplinkan yang tidak terpuji
dengan suatu cara terus meningkat
yang proposional
terhadap sasaran. Sumber : Rivai, [13]
Dengan tidak
melakukan hal seperti Indikator Disiplin Kerja
itu akan dianggap Terdapat tiga konsep dalam pelaksanaan tindakan
tidak adil oleh orang- disipliner: aturan tungku panas, tindakan disiplin
orang yang bertindak progresif dan tindakan disiplin positif. Pendekatan-
secara tidak tepat. pendekatan aturan tungku panas dan tindakan disiplin
progresif terfokus pada perilaku masa lalu. Sedangkan

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 16
ISSN 2354-5682

pendekatan perilaku positif berorientasi ke masa yang


akan datang dalam bekerja sama dengan para
karyawan untuk memecahkan masalah-masalah
sehingga masalah itu tidak timbul lagi. Apakah
pelanggaran ini
1. Aturan tungku panas membutuhkan Peringatan lisan
Pendekatan untuk melaksanakan tindakan lebih dari
disipliner disebut sebagai aturan tungku panas. sekedar
Menurut pendekatan ini, tindakan disipliner harus peringatan lisan
memiliki konsekuensi yang analog dengan menyentuh
sebuah tungku panas :
a. Membakar dengan segera. Jika tindakan disiplin Apakah
akan diambil, tindakan itu harus dilaksanakan pelanggaran ini
segera sehingga individu memahami alasan membutuhkan
Peringatan tertulis
tindakan tersebut. lebih dari
b. Memberi peringatan. Hal ini penting untuk sekedar
memberi peringatan sebelumnya bahwa hukuman peringatan
akan mengikuti perilaku yang tidak dapat diterima. tertulis
c. Memberikan hukuman yang konsisten. Tindakan
disipliner haruslah konsisten ketika setiap orang
Apakah
yang melakukan tindakan yang sama akan
pelanggaran ini
dihukum sesuai dengan hukuman yang berlaku. Skors
memerlukan
d. Membakar tanpa membeda-bedakan. Tindakan
lebih dari
disipliner seharusnya tidak membeda-bedakan.
sekedar skor
Tungku panas akan membakar setiap orang yang
menyentuhnya, tanpa memilih-milih.
Meskipun pendekatan tungku panas memiliki Terminasi
beberapa kelebihan, pendekatan ini juga memiliki
kelemahan-kelemahan. Jika keadaan yang
mengelilingi semua situasi disipliner adalah sama, Sumber : Rivai (13)
tidak akan ada masalah dengan pendekatan ini.
Meskipun begitu, situasi-situasi sering sungguh Untuk membantu para manajer dalam mengenali
berbeda, dan banyak variabel yang mungkin ada dalam tindakan tingkat disipliner yang tepat, beberapa
setiap kasus disipliner individu. perusahaan telah merumuskan prosedur disipliner.
Satu pendekatan adalah dengan menyusun pedoman-
2. Tindakan disiplin progresif pedoman tindakan disipliner progresif.
Tindakan disiplin progresif dimaksudkan untuk
memastikan bahwa terdapat hukuman minimal yang 3. Tindakan disiplin positif
tepat terhadap setiap pelanggaran. Tujuan tindakan ini Dalam banyak situasi, hukuman tidaklah
adalah membentuk program disiplin yang berkembang memotivasi karyawan mengubah suatu perilaku.
mulai dari hukuman yang ringan hingga yang sangat Namun, hukuman hanya mengajar seseorang agar
keras. Disiplin progresif dirancang untuk memotivasi takut atau membenci alokasi hukuman yang dijatuhkan
karyawan agar mengoreksi kekeliruannya secara oleh penyelia. Penekanan pada hukuman ini dapat
sukarela. Penggunaan tindakan ini meliputi mendorong para karyawan untuk menipu penyelia
serangkaian pertanyaan mengenai kerasnya mereka dari pada mengoreksi tindakan-tindakannya.
pelanggaran. Manajer hendaknya mengajukan Tindakan disipliner positif dimaksudkan untuk
pertanyaan-pertanyaan ini secara berurutan untuk menutupi kelemahan tadi, yaitu mendorong para
menentukan tindakan. karyawan memantau perilaku-perilaku mereka sendiri
dan memikul tanggung jawab atas konsekuensi-
GAMBAR 1 konsekuensi dari tindakan-tindakan mereka. Disiplin
Pendekatan Disipliner Progresif positif bertumpukan pada konsep bahwa para
karyawan mesti memikul tanggung jawab atas tingkah
Perilaku yang laku pribadi mereka dan persyaratan-persyaratan
tidak tepat pekerjaan.
Persyaratan yang perlu bagi disiplin positif
adalah pengkomunikasian persyaratan-persyaratan
Apakah pekerjaan dan peraturan-peraturan kepada para
pelanggaran ini karyawan. Setiap orang mesti mengetahui, pada saat
Tidak ada tindakan
membutuhkan diangkat jadi karyawan dan seterusnya, apa yang
disipliner diharapkan oleh penyelia dan manajemen. Standar-
tindakan
disipliner
www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 17
ISSN 2354-5682

standar kinerja hendaklah wajar, dapat dicapai dengan serta hubungan antara atasan dan karyawan.
upaya yang masuk akal, dan konsisten dari satu 6. Kesukaan terhadap pekerjaan Karyawan
pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Penyelia sebaiknya melakukan pekerjaannya dengan senang hati
mengkomunikasikan jenis perilaku karyawan yang sebagai indikatornya bisa dilihat dari keunggulan
diharapkan dari pada sekedar membeberkan daftar karyawan dalam bekerja dan karyawan tidak
larangan yang berlimpah. banyak menuntut apa yang diterimanya di luar gaji
pokok.
Loyalitas
Menurut Hasibuan (2001) loyalitas atau kesetiaan Pengalaman Kerja
merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam Pengertian Pengalaman Kerja Pengalaman dalam
penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap semua kegiatan sangat diperlukan, karena experience
pekerjaannya, jabatannya, dan organisasi.Kesetiaan is the best teacher, pengalaman adalah guru yang
dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan terbaik. Maksud dari hal tersebut adalah bahwa
membela oganisasi di dalam maupun di luar pekerjaan. seseorang belajar dari pengalaman yang pernah
Di mana karyawan selalu menjaga nama baik dari dialaminya. Pengalaman dapat memunculkan potensi
perusahaan, apabila ada orang yang tidak bertanggung seseorang. Potensi yang penuh akan muncul secara
jawab dengan menjelekkan nama perusahaannya. bertahap seiring berjalannya waktu sebagai tanggapan
Menurut Reichheld, dalam Sutanto (2010) semakin terhadap bermacam-macam pengalaman. Jadi
tinggi loyalitas karyawan dalam perusahaan, maka sesungguhnya yang penting diperhatikan dalam
akan semakin mudah dalam meningkatkan kinerja dan hubungan tersebut adalah kemampuan seseorang untuk
pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh belajar dari pengalamannya, baik pengalaman manis
perusahaan. maupun pahit.
Sebaliknya, apabila loyalitas karyawannya Maka pada hakikatnya pengalaman adalah
rendah, maka semakin sulit pencapaian tujuan yang pemahaman terhadap sesuatu yang dihayati dan
telah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan. dengan penghayatan serta mengalami sesuatu tersebut
Sehingga loyalitas karyawan sangat harus diperhatikan diperoleh pengalaman, keterampilan ataupun nilai
oleh perusahaan karena menjadi faktor yang penting. yang menyatu pada potensi diri.

Indikator Loyalitas Indikator Pengalaman Kerja


Karyawan Loyalitas karyawan tidak terbentuk Indikator Pengalaman Kerja Menurut Foster, ada
begitu saja dalam perusahaan, tetapi ada beberapa beberapa hal juga untuk menentukan berpengalaman
indikator yang mewujudkan loyalitas tersebut. tidaknya seorang karyawan yang sekaligus sebagai
Indikator loyalitas yang terdapat pada individu indikator pengalaman kerja yaitu:
dikemukakan oleh Siswanto, dalam Trianasari (2005) 1. Lama waktu/masa kerja Ukuran tentang lama
antara lain : waktu atau masa kerja yang telah ditempuh
1. Taat pada peraturan Karyawan mempunyai tekat seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu
untuk melakukansetiap perintah dari perusahaan pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.
atau mentaati dan mematuhi segala peraturan yang 2. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang
berlaku, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. dimiliki Pengetahuan merujuk pada konsep,
2. Tanggung jawab pada perusahaan kesanggupan prinsip, prosedur, kebijakan atau informasi lain
karyawan dalam melaksanakan tugas sebaik yang dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan juga
baiknya dan kesadaran tanggung jawab terhadap mencakup kemampuan untuk memahami dan
resiko atas apa yang telah dilaksanakan. menerapkan informasi pada tanggung jawab
3. Kemauan untuk bekerja sama Karyawan dapat pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada
bekerja sama dengan orang-orang yang ada dalam kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu perusahaan karena tanpa adanya kerja sama, atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.
maka sulit perusahaan mencapai tujuan. 3. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan
Sebaliknya, dengan bekerja sama memungkinkan Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan
perusahaan dalam mencapai tujuan dan target yang aspek-aspek tehnik peralatan dan teknik pekerjaan.
telah ditetapkan.
4. Rasa memiliki terhadap perusahaan Adanya rasa Kinerja Karyawan
ikut memiliki Karyawan terhadap perusahaan akan Kinerja adalah merupakan suatu hasil kerja yang
membuat karyawan memiliki sikap untuk menjaga dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya
dan bertanggung jawab terhadap perusahaan, atas kecakapan, usaha dan kesempatan (Hasibuan:
sehingga akan menimbulkan loyalitas demi 2002). Kinerja dapat diartikan sebagai suatu hasil akhir
tercapainya tujuan perusahaan. dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
5. Hubungan antar pribadi Karyawan yang memiliki (Robbins/Mary Coulter:2009). Adapun kinerja secara
loyalitas tinggi akan mempunyai sikap fleksibel ke umum menurut Ruky A (2012) merupakan wajah dan
arah hubungan pribadi. Hubungan antara pribadi citra pegawai yang tercermin dari suatu organisasi,
ini meliputi, hubungan sosial antara para karyawan, tetapi didalam pengaplikasian secara benar tidaklah

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 18
ISSN 2354-5682

mudah, disebabkan sifat manusia yang terdiri dari memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
berbagai macam karakteristik dan memiliki perasaan, aktivitas lain.
watak dan kemampuan yang berbeda-beda pengertian. d. Inovasi (Innovation)
Suatu penemuan baru yang berbeda dari yang
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya
Keith Davis dalam Mangkunegara (2000) faktor- yang berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas
faktor yang mempengaruhi kinerja adalah : dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu
a. Faktor kemampuan kerja (Ability) yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Secara psikologis kemampuan pegawai terdiri dari e. Kemandirian (Independence)
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality Merupakan suatu tingkat dimana karyawan
(knowledge-skill). Artinya pegawai yang memiliki mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan
IQ di atas rata-rata dan dengan pendidikan yang tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
memadai untuk jabatannya serta terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan Moorhead mengemukakan bahwa dalam hal
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. penilaian kinerja selain aspek kualitas (quality) dan
b. Faktor Motivasi (Motivation) kuantitas (quantity) dari produk yang dihasilkan tetapi
Dalam pengertian motivasi disini merupakan juga ditinjau dari aspek kerjasama (teamwork), inovasi
stimulus yang diberikan perusahan kepada (innovation) dan kemandirian (independence) pegawai
karyawan sehingga menggerakkan karyawan terhadap penyelesaian hasil akhir.
tersebut untuk melakukan sesuatu yang terarah
dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan Kerangka Pemikiran
Mengingat pentingnya sumber daya manusia
Penilaian Kinerja maka setiap perusahaan maupun perkantoran harus
Penilaian kerja menurut Henry (2001) dibagi memperhatikan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh
menjadi empat penilaian yaitu : para karyawannya. Di dalam perusahaan diperlukan
a. Penilaian kinerja informal adanya kinerja yang tinggi untuk meningkatkan mutu
Penilaian kinerja informal adalah penilaian kinerja dan kualitasnya. Kinerja merupakan hasil kerja secara
yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
tidak berkala dan bisa terjadi dalam keseharian karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
perusahaan. dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
b. Penilaian kinerja formal Oleh karena itu, agar kinerja karyawan itu bisa
Penilaian kinerja formal pada umumnya dilakukan meningkat, maka perusahaan juga harus
perusahaan secara berkala atau berlangsung pada memperhatikan tentang Disiplin Kerja, Loyalitas dan
periode tertentu. Pengalaman Kerja Karyawan, karena di perusahaan
c. Penilaian kinerja subjektif maupun di perkantoran sangat mempengaruhi kinerja
Penilaian kinerja subjektif adalah pengevaluasian karyawan.
kinerja yang focus kepada seseorang karyawan Kerangka berpikir adalah model konseptual
terhadap keseluruhan pekerjaan. tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
d. Penilaian kinerja objektif faktor yang telah didefinisikan sebagai hal yang
Penilaian kinerja objektif adalah pengevaluasian penting. Maka dapat digambarkan sebuah kerangka
kinerja terhadap standart – standart spesifik yang pemikiran, sebagai berikut:
telah ditetapkan perusahaan.
GAMBAR 2
Indikator Penilaian Kinerja Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono dalam Andi Subandi (2017)
dimensi dalam penilaian performance kerja (kinerja) Displin
adalah : Kerja
a. Kualitas (Quality) (X1)
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan Kinerja
terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta Loyalitas Karyawan
kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan (X2) (Y)
kemampuan karyawan.
b. Kuantitas (Quantity)
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan
dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus Pengalaman
aktivitas yang diselesaikan. Kerja
c. Kerjasama (Teamwork) (X3)
Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut Sumber : diolah peneliti
koordinasi dengan hasil output serta

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 19
ISSN 2354-5682

Hipotesis Abidin, Pengaruh Penelitian ini


Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang Fudin Disiplin Kerja dilakukan untuk
bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian Zainal TerhadapKinerj mengetahui disiplin
yang kebenarannya masih lemah (belum tentu a Karyawan kerja dan kinerja
kebenarannya) sehingga harus diuji secara empiris pada PT karyawan pada PT
(Sulistyastuti : 2007). Rekatama Putra Rekatama Putra
Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara Gegana Gegana Bandung,
mengenai dua variabel atau lebih mengenai hasil Bandung (2013) serta pengaruh
penelitian. Hipotesis berperan sebagai pedoman disiplin kerja
pelaksanaan penelitian dan membantu peneliti terhadap kinerja
membuat rancangan kesimpulan.Adapun hipotesis karyawan pada PT
yang diajukan dan diuji kebenarannya dalam Rekatama Putra
penelitian ini adalah: Gegana Bandung.
H1 : Terdapat pengaruh secara parsial disiplin Hasil dari penelitian
kerja terhadap KinerjaKaryawan pada PT. inidapat disimpulkan
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk bahwa disiplin
Cabang Pangkalpinang. berpengaruh terhadap
H2 : Terdapat pengaruh secara parsial Loyalitas kinerja karyawan
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Putri, Pengaruh gaya Penelitian ini
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Sonnia ke pemimpinan bertujuan untuk
Pangkalpinang. Indah dan loyalitas menganalisis
H3 : Terdapat pengaruh secara parsial Pengalaman karyawan pengaruh gaya
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. terhadap kinerja kepemimpinan dan
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk karyawan pada loyalitas karyawan
Cabang Pangkalpinang. PT Kurnia Alam terhadap kinerja
H4 : Terdapat pengaruh secara simultan Disiplin Perista Kudus karyawan PT Kurnia
Kerja, Loyalitas, dan Pengalaman Kerja (2014) Alam Perista Kudus.
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Hasil tersebut
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang menunjukkan bahwa
Pangkalpinang. gaya kepemimpinan
dan loyalitas
Penelitian Terdahulu karyawan
Untuk memperkuat hasil penelitian yang berpengaruh terhadap
dilakukan maka dalam melaksanakan penelitian harus kinerja karyawan.
didukung dan diperkuat oleh penelitian terdahulu yang Tebukti bahwa
berfungsi sebagai referensi dan membandingkan hasil variabel
penelitian dengan penelitian yang dilakukan kepemimpinan dan
sebelumnya, berikut ringkasan hasil penelitian loyalitas memiliki
terdahulu yang di lakukan oleh peneliti selama pengaruh positif dan
melaksanakan penelitian. signifikan terhadap
kinerja karyawan
TABEL 5 Nuryan Pengaruh Tujuan dari penilitian
Penelitian Terdahulu ni, Dwi loyalitas dan etos ini ingin mengetahui
Nama Judul Hasil penelitian kerjaterhadapkin pengaruh loyalitas
erja dan etos kerja
Amin, Pengaruh Hasil penelitian ini karyawanpada terhadap kinera
Ayu Disiplin Kerja menunjukkan bahwa CV. Puncak karyawan pada CV.
Novita dan adanya pengaruh Sejati Jepara Puncak Sejati Jepara,
Kepemimpinan disiplin kerja dan (2012) di mana hasilnya
Terhadap kepemimpinan adalah loyalitas dan
Kinerja terhadap kinerja etos kerja secara
Karyawan pada karyawan sebesar bersama-sama
PT. Nusantara 0,443 atau 44%. Ini berpengaruh nyata
Card Semesta menunjukkan bahwa terhadap kinerja
Cabang 44% merupakan karyawan pada CV.
Makassa( 2014) pengaruh disiplin Puncak Sejati Jepara
kerja dan lingkungan Sumber : diolah peneliti
kerja, sedangkan 56%
disebabkan faktor
lain

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 20
ISSN 2354-5682

III. METODOLOGI PENELITIAN total sampling. Dengan metode pengambilan sampel


ini diharapkan hasilnya dapat cenderung lebih
Waktu dan Tempat Penelitian mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank memperkecil pula terjadinya kesalahan/penyimpangan
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang terhadap nilai populasi (Usman & Akbar, 2008).
Pangkalpinang, beralamat di Jalan Perniagaan Mall
Bangka Trade Center B11-B14 Kelurahan Pasar Pagi Jenis Data Penelitian
Kecamatan, Rangkui Pangkalpinang kode pos 33133 . Sumber data penelitian adalah asal-muasal data
Lama waktu yang digunakan penulis dalam melakukan yang diperlukan untuk penelitian Menurut Suharsimi
penelitian ini adalah 3 (tiga) bulan dengan rencana Arikunto (2002) “sumber data adalah subjek darimana
jadwal sebagaimana tertuang dalam table di atas data dapat diperoleh”. Adapun sumber data yang
berikut : diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:
1. Data Primer
TABEL 6 Diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak
Rencana Jadwal Penelitian perusahaan, berupa jumlah karyawan, sejarah
No Pekerj BULAN BULAN BULAN singkat PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Uru a-an KE I KE II KE III Cabang Pangkalpinang. Selain dari hasil
t 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 wawancara, data primer juga didapatkan dari hasil
observasi dan angket yang telah diisi oleh
1. Pengu responden, yaitu karyawan PT. Bank Tabungan
mpulan Negara (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang.
dan 2. Data Sekunder
Pengol Diperoleh dari literatur, artikel, tulisan-tulisan
ahan ilmiah, serta situs/website di internet.
Data
2. Bimbin Metode Pengumpulan Data
gan Metode pengumpulan data merupakan suatu cara
Skripsi yang digunakan peneliti untuk memperoleh data.
Menurut Sugiono (2006) menyatakan bahwa ”sumber
primer adalah sumber data yang langsung memberikan
3. Penyele data kepada pengumpul data sedangkan sumber
saian sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
Lapora memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
n lewat orang lain atau dokumen”.
Peneliti
an GAMBAR 3
4. Ujian Tahapan Pengumpulan Data, Analisis Data dan
Skripsi Pembahasan Serta Penarikan Kesimpulan dan
Saran
Sumber : diolah peneliti Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


Populasi Penelitian
Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa Penyebaran Kuesioner/
Perundangan, Uraian
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Observasi
Tugas dan Sumber lain
yang relevan, PP
objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Analisis Data dan Pembahasan
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
penelitian adalah karyawan PT. Bank Tabungan Statistik Deskritif, Validitas, Reliabelitas, Normalitas Analisis Soal Test, Analisis
Skor Butir, Persamaan Regresi, Koefisien Determinasi Uji Hipotesis (Uji t dan
Negara (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang Uji F) dengan Relevan Menggunakan Regresi Linear Berganda

berjumlah 30 orang.
Penarikan Kesimpulan dan Saran

Sampel Penelitian Sumber: Ridwan dan Sunarto 2009:20-24;


Penelitian yang menggunakan seluruh anggota Ridwan 2009:38-42
polpulasinya disebut sampel total (total sampling) atau
sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan
populasi relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam daftar pertanyaan tertutup dengan menggunakan skala
penelitian ini jumlah sampel hanya berjumlah 30 likert (Ridwan dan Sunarto 2009; Ridwan 2009).
orang. Karena jumlah populasi relatif kecil dan relatif Adapun metode pengumpulan data yang penulis
mudah dijangkau, maka penulis menggunakan metode pergunakan dalam penelitian ini adalah:

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 21
ISSN 2354-5682

1. Studi Kepustakaan 2. Loyaitas Karyawan sebagai variabel bebas


Mempelajari ilmu pengetahuan teoritis serta (independent variable)
menelaah buku-buku serta berbagai bentuk literatur 3. Pengalaman Kerja sebagai variabel bebas
yang berkaitan langsung dengan masalah yang (independent variable)
diteliti. 4. Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat
2. Studi Lapangan (dependent variable)
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama,
baik dari individu atau perusahaan. Studi lapangan Ada pun penjabaran operasional variabel dari ke
didapatkan melalui cara sebagai berikut: 4 (Empat) variabel tersebut dapat dilihat secara lebih
a. Observasi (observation) : yaitu pengumpulan rinci pada tabel sebagai berikut dibawah ini.
data dengan datang langsung kelokasi
penelitian melihat dari berbagai aspek yang ada TABEL 7
dan yang sedang berlangsung di PT. Bank Operasional Variabel
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Variabel Sub Indikator Skala
Pangkalpinang, untuk melihat dan mencatat Penelitian Variabel
hal-hal tentang Disiplin Kerja, Loyalitas dan Disiplin Disiplin 1. Disiplin Likert
Pengalaman kerja yang diselenggarakan kepada Kerja Karyawa Tehadap
karyawan demi tercapainya kinerja karyawan (Menurut n (X1) Waktu
yang Optimal. Rivai 2. Disiplin
b. Kuesioner : yaitu cara memperoleh data dengan 2004) Terhadap
teknik mengajukan pertanyaan/ pertanyaan Prosedur
secara tertulis disertai dengan alternative Kerja
jawaban yang dapat dipilih oleh responden. 3. Disiplin
1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai =5 terhadap
2. Setuju (S) diberi nilai =4 penggunaan
3. Kurang Setuju (R) diberi nilai =3 alat kerja
4. Tidak Setuju (TS) diberi nilai =2 4. Patuh
5. Sangat Tidak Setuju (STS) terhadap
diberi nilai =1 instruksi
c. Wawancara: yaitu dengan cara memperoleh atasan
data dengan mengadakan wawancara dan tanya 5. Patuh
jawab dengan pimpinan dan para karyawan di terhadap tata
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk tertib
Cabang Pangkalpinang dalam upaya perusahaan
mendapatkan data dan informasi yang Loyalitas Loyalitas 1. Taat Likert
diinginkan. (X2) Karyawa pada
(Menurut n (X2) peraturan
Untuk mendapatkan data mengenai gambaran riel Siswanto, 2. Tanggu
terhadap objek penelitian, penulis dengan cara dalam ng jawab pada
pendekatan dan memberikan kertas pertanyaan- Trianasari perusahaan
pertanyaan (kuesioner) yang diajukan kepada pihak .2005) 3. Kemau
yang berhubungan langsung dengan masalah yang an untuk
akan diteliti. bekerja sama
4. Rasa
Operasional Variabel memiliki
Operasional variabel dibuat agar penelitian dapat terhadap
lebih mudah dipahami sekaligus untuk menghindari perusahaan
terjadinya salah pengertian atau kekeliruan dalam 5. Hubun
mengartikan variabel yang diteliti, selain itu juga gan Antara
berguna sebagai kerangka acuan untuk Pribadi
mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkap. 6. Kesuka
Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa : an Terhadap
”Variabel penelitian adalah suatu akribut atau sifat Perusahaan
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang 7. Kesetia
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh an dan
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”. Pengabdian
Terdapat 4 (Empat) variabel yang menjadi kajian
dari penelitian ini antara lain: Pengalama Pengala 1. Lama Likert
1. Disiplin Kerja sebagai variabel bebas (independent n Kerja man Waktu/ Masa
variable) (menurut karyawa Kerja

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 22
ISSN 2354-5682

Foster n (X3) 2. Tingkat Keterangan:


2005) Pengetahuan Kd : Koefisien determinasi
dan R : Koefisien korelasi
keterampilan
yang dimiliki IV. PEMBAHASAN
3. Pengua
saan terhadap Deskripsi Profil Responden
pekerjaan dan a) Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
peralatan
Kinerja Kinerja 1. Kualitas Likert TABEL 8
(Y) Karyawa 2. Kuantitas Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
(Dalam n (Y) 3. Kerjasama Jumlah
Skripsi . 4. Inovasi Jenis Kelamin Prosentase (%)
(Orang)
Andi 5. Kemandirian
Laki-laki 18 60
Subandi
2017) Perempuan 12 40
Sumber: Data diolah peneliti, 2017 Jumlah 30 100
Sumber Data diolah peneliti 2017
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk melihat ada atau Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah
tidak adanya pengaruh Disiplin Kerja, Loyalitas, dan responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 18 orang
Pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan di PT. (60%) dan responden yang berjenis kelamin
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang perempuan sebanyak 12 orang atau (40%) Hal ini
Pangkalpinang. Persamaan regresi diadopsi dari menunjukan bahwa pegawai laki-laki lebih sedikit
persamaan yang dipakai Ghozali (2005). Maka berikut dibandingkan dengan pegawai perempuan di PT. Bank
ini persamaan yang digunakan dengan rumus sebagai Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
berikut: Pangkalpinang.

Y= a+b1X1+b2X2+ b3X3+e Data Responden Berdasarkan Umur


Keterangan:
Y : Kinerja karyawan (Variabel Independen) TABEL 9
X1 : Disiplin Kerja (Variabel dependen) Data Responden Menurut Umur
X2 : Loyalitas (Variabel dependen) No Umur Jumlah Persent-ase
X3 : Pengalaman Kerja (Variabel dependen) Responden (orang) (%)
a : Konstanta 1 20 – 25 Tahun 8 26,66
b1 : Koefisiensi regresi variabel (Disiplin Kerja) 2 26 – 30 Tahun 14 46,66
b2 : Koefisiensi regresi variabel (Loyalitas) 3 31 – 35 Tahun 3 10
b3 : Koefisiensi regresi variabel (Pengalaman 4 36 – 40 Tahun 2 6,66
Kerja) 5 >40 3 10
e : Error Total 30 100
Sumber : PT. BANK TABUNGAN NEGARA
Koefisien Determinasi (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai diolah peneliti 2017
statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui
apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Berdasarkan table diatas diketahui bahwa jumlah
Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase responden berumur antara 20 – 25 tahun berjumlah 8
variasi nilai variable dependen yang dapat dijelaskan orang atau (26,66%), sedangkan responden berumur
oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Koefisien antara 26 – 30 tahun berjumlah 14 orang atau
determinasi yang dinyatakan dengan r2 untuk (46,66%), sedangkan responden berumur antara 31 –
pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih 35 tahun berjumlah 3 orang atau (10%), sedangkan
dari dua variable adalah untuk mengetahui proporsi responden berumur antara 36 – 40 tahun berjumlah 2
keragaman total dalam variable terikat (Y) yang dapat orang atau (6,66 % ) dan responden berusia lebih dari
dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel 40 tahun berjumlah 3 orang atau (10%). Berdasarkan
bebas (X) yang ada dalam model persamaan regresi data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
linier berganda secara bersama-sama. Sedangkan responden yang diteliti berusia 26 – 30 tahun
untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel berjumlah 14 atau (46,66%)
independen terhadap variabel dependen yang
digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus
menurut Sugiyono (2006) sebagai berikut:

KD = r2 x 100%
www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 23
ISSN 2354-5682

Data Responden Berdasarkan Masa Kerja mengukur konsep yang seharusnya diukur.
Perhitungan validitas dengan teknik korelasi
TABEL 10 “product moment” diperoleh koefisien korelasi
Data Responden Menurut Masa Kerja butir (r-hitung) untuk 10, 7 & 8 butir instrumen
Jumlah Persentase (kuesioner) dengan sampel sebanyak 30 orang (n =
Masa Kerja
Responden (%) 30 orang), dengan  = 0.05 didapat r tabel 0,361,
<1Tahun 2 6,66 artinya bila rhitung < rtabel, maka butir instrumen
1-3 Tahun 13 43,33 tersebut tidak valid dan apabila rhitung > rtabel, maka
3-5 Tahun 5 16,66 butir instrumen tersebut dapat digunakan (valid).
>5Tahun 10 33,33 Dari perhitungan statistik untuk masing-masing
Jumlah 30 100% variabel, ternyata bahwa rhitung yang diperoleh lebih
besar dari rtabel, sehingga dikatakan bahwa semua
Sumber : PT. BANK TABUNGAN NEGARA
butir kuesioner berpredikat valid. Nilai - nilai
(Persero), Tbk Cabng Pangkalpinang
koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen
diolah peneliti 2017
setiap variabel, disajikan sebagai berikut :
a. Variabel Disiplin Kerja (X1)
Berdasarkan table diatas tersebut diatas, dapat
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas
diketahui bahwa sebagian besar responden di PT. Bank
untuk variabel Disiplin Kerja dapat dilihat pada
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
tabel berikut ini:
Pangkalpinang memiliki latar belakang masa kerja >1
tahun sebanyak 2 orang (6,66%), diikuti dengan latar
belakang masa kerja 1-3 tahun sebanyak 13 orang TABEL 12
(43,33%) diikuti dengan latar belakang masa kerja 3-5 Rekapitulasi Nilai R Untuk Uji Validitas Instrumen
tahun sebanyak 5 orang (16,66%) diikuti dengan latar Penelitian Variabel Disiplin Kerja (X1)
belakang masa kerja > 5 Tahun tahun sebanyak 10
orang (33,33%). Nomor Keteran
rhitung rtabel
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Kuesioner gan
sebagian besar responden yang diteliti sebagian besar 1 0,410 0,361 valid
masa kerja 1-3 tahun berjumlah 13 orang atau (50%). 2 0,413 0,361 valid

Data Responden Berdasarkan Pendidikan 3 0,412 0,361 valid


4 0,419 0,361 valid
TABEL 11
Data Responden Berdasarkan Pendidikan 5 0,468 0,361 valid
6 0,396 0,361 valid
Pendidik-an Jumlah Prosentase (%)
(Orang) 7 0,406 0,361 valid
SLTA 3 10 8 0,407 0,361 valid
D1-D3 8 26,67 Sumber: Data diolah peneliti 2017
S1 18 60 Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas,
dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi
S2 1 3,33
untuk uji validitas instrumen variabel Disiplin
Jumlah 30 100 Kerja (X1) yang diperoleh rata-rata lebih besar
dari rtabel dan instrumen sebanyak 8 butir
Sumber : Data diolah peneliti 2017 pernyataan dikatakan valid .
Berdasarkan table diatas diketahui responden b. Variabel Loyalitas (X2)
berdasarkan pendidikan SLTA 3 orang atau (10%), Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas
pendidikan D3 8 orang atau (26,67%) , berpendidikan untuk variabel Lingkungan kerja dapat dilihat
S1 sebanyak 18 orang atau (60%), dan responden yang pada tabel V.6 berikut ini.
berpendidikan S2 sebanyak 1 orang atau (3,33%),
sehingga responden yang diteliti berdasarkan
pendidikan sebagian besar berpendidikan S1 yaitu 18
orang atau (50%).

Pengujian Persyaratan Analisis


a) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan
seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 24
ISSN 2354-5682

TABEL 13
Rekapitulasi Nilai R Untuk Uji Validitas Instrumen Berdasarkan data yang tertera pada Tabel
Penelitian Variabel Loyalitas (X2) diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi untuk uji validitas instrumen variabel
Nomor Pengalaman Kerja (X3) yang diperoleh rata-rata
Kuesion rhitung rtabel Keterangan lebih besar dari rtabel dan seluruh instrumen
er sebanyak 7 butir pernyataan dikatakan valid.
0,40
1 0,361 valid TABEL 15
5 Rekapitulasi Nilai R Untuk Uji Validitas Instrumen
0,41 0,361 valid Penelitian Variabel Kinerja Karyawan (Y)
2
2
Nomor Keteran
rhitung rtabel
0,43 0,361 valid Kuesioner gan
3 1 0,544 0,361 valid
6
2 0,394 0,361 valid
0,41 0,361 valid 3 0,417 0,361 valid
4 4 0,421 0,361 valid
4
5 0,414 0,361 valid
0,40 0,361 valid 6 0,406 0,361 valid
5 7 0,415 0,361 valid
8
8 0,410 0,361 valid
0,41 0,361 valid 9 0,415 0,361 valid
6 10 0,439 0,361 valid
5
Sumber: Data diolah peneliti 2017
0,42 0,361 valid
7 Berdasarkan data yang tertera pada tabel diatas,
4
dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi
Sumber: Data diolah peneliti 2017 untuk uji validitas instrumen variabel Kinerja
Karyawan (Y) yang diperoleh rata-rata lebih
Berdasarkan data yang tertera pada Tabel besar dari r-tabel dan seluruh instrumen sebanyak
diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien 10 butir pernyataan dikatakan valid.
korelasi untuk uji validitas instrumen variabel
Loyalitas (X2) yang diperoleh rata-rata lebih Uji Reliabilitas
besar dari rtabel dan seluruh instrumen sebanyak Reliabel adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
7 butir pernyataan dikatakan valid. pengukuran yang merupakan salah satu ciri atau
karakter utama instrument pengukuran yang baik.
c. Variabel Pengalaman Kerja (X3) Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22 sehingga
untuk variabel Kinerja Karyawan dapat dilihat diperoleh nilai Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach,
pada tabel diatas sebagai berikut :

TABEL 14 TABEL 16
Rekapitulasi Nilai R Untuk Uji Validitas Instrumen Koefisien Reliabilitas
Penelitian Variabel Pengalaman Kerja (X3) Koefisien
Nomor No. VARIABEL Reliabilitas
Keteran-
Kuesion- rhitung rtabel (Alpha)
gan
er 1. Disiplin Kerja (X1) 0,650
1 0,380 0,361 valid 2. Loyalitas (X2) 0,739
2 0,407 0,361 valid 3. Pengalaman Kerja 0,729
(X3)
3 0,416 0,361 valid 4. Kinerja Karyawan 0,704
4 0,394 0,361 valid (Y)
Sumber: Data diolah peneliti 2017
5 0,412 0,361 valid
6 0,403 0,361 valid Hasil Koefisien Reliabilitas (Alpha) yang tertera
pada tabel V.9, dapat dikatakan bahwa instrumen yang
7 0,415 0,361 valid digunakan andal, artinya suatu instrumen yang dapat
Sumber: Data diolah peneliti 2017 dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data atau mengukur obyek yang telah ditetapkan

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 25
ISSN 2354-5682

karena instrumen tersebut sudah tergolong baik Pengujian Regresi Berganda


dimana koefisien reliabilitas alpha > dari alpha
correctit alpha item correlation atau suatu variabel TABEL 18
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Perhitungan Regresi
Alpha > 0,60 (Imam Ghozali :1995)
Standa
Pengujian Asumsi Klasik rdized
a) Persyaratan Normalitas Data Unstandardized Coeffic
Coefficients ients
GAMBAR 3 Std.
Normal Probability Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant
9,482 6,984 1,358 0,186
)
Disiplin
0,420 0,099 0,242 4,011 0,002
Kerja
Loyalitas 0,513 0,158 0,097 4,818 0,001
Pengalam
0,748 0,127 0,723 5,882 0,000
an Kerja
Sumber : Data diolah peneliti 2017

Dari tabel koefisien tersebut di atas, maka nilai


Sumber : Data diolah peneliti 2017 persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai
berikut :
Pada Gambar diatas. normal probability
memperlihatkan bahwa sebaran data pada chart Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
tersebut terdapat korelasi yang kuat antara
Y = 9,482 + 0,420X1 + 0,513X2 + 0,748X3
Expected Cumulative Probability dengan Observed
Cumulative Probability, sehingga memenuhi (0,186) (0,002) (0,001) (0,000)
persyaratan normalitas.
Angka-angka yang terdapat di dalam kurung
b) Pengujian Multikolinearitas merupakan besarnya nilai signifikan dari masing-
masing variabel bebas dimana koefisien regresi < α
TABEL 17 (0,05) berarti berpengaruh signifikan. Variabel
Koefisien Multikolinearitas Disiplin Kerja (X1), Loyalitas (X2) dan Pengalaman
Coefficientsa Kerja (X3) nilainya adalah positif, yang menjelaskan
Model Collinearity Statistics bahwa hubungan tersebut searah dengan Kinerja
Toler- VIF Karyawan (Y), apabila variabel-variabel bebas tersebut
ance mengalami kenaikan, maka nilai variabel terikat juga
(Constant) akan mengalami kenaikan atau sebaliknya. Sedangkan
1 Disiplin Kerja 0,980 1,074 nilai intersep dan nilai koefisien dari masing-masing
Loyalitas 0,980 1,051 variabel diantaranya Disiplin Kerja (X1), Loyalitas
Pengalaman 0,980 (X2), Pengalaman Kerja (X3), dan Kinerja Karyawan
1,124
Kerja (Y) dalam persamaan tersebut di atas dapat diuraikan
Sumber: data diolah peneliti 2017 sebagai berikut:
a) Intersep 9,482 menyatakan bahwa jika tidak ada
Dari data tabel diatas hasil perhitungan nilai variabel Disiplin Kerja (X1), Loyalitas (X2), dan
variance inflation factor (VIF) menunjukkan tidak Pengalaman Kerja (X3) maka Kinerja Karyawan di
ada satu variabel independen yang memiliki nilai PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pangkalpinang adalah 9,482 satuan .
tidak ada multikolonieritas antar variabel b) Untuk Disiplin Kerja (X1) : 0,420 artinya apabila
independen dalam model regresi. variabel Disiplin Kerja meningkat 1 satuan maka
akan meningkatkan kinerja Karyawan sebesar
0,420 satuan.
c) Untuk Loyalitas (X2) : 0,513 artinya apabila
variabel Loyalitas meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 0,513
satuan.

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 26
ISSN 2354-5682

d) Untuk Pengalaman Kerja (X3) : 0,748 artinya diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja
apabila variabel PengalamanKerja meningkat 1 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja
satuan maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan Karyawan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero),
sebesar 0,748 satuan. Tbk Cabang Pangkalpinang sesuai dengan teori yang
di kemukakan oleh Rivai, (2004) disiplin kerja adalah
Koefisien Determinasi suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia
TABEL 19 mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
Model Summaryb untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan
Std. norma-norma sosial yang berlaku.
Error of
Mode R Adjusted the Durbin- TABEL 21
l R Square R Estimate Watson T Hitung Loyalitas (X2)
Square
1 ,807 Standar
a ,651 ,610 1,002 1,894
Unstandardi dized
zed Coeffici
Sumber : Data diolah peneliti 2017 Coefficients ents
Std.
Berdasarkan Tabel diatas di peroleh koefisien Model B Error Beta T Sig.
determinasi (r-square) sebesar 0,651. Nilai ini dapat 1 (Constant) 9,48 1,35
didefinisikan bahwa 65,1 % variabel Kinerja 6,984 ,186
2 8
Karyawan dapat dijelaskan oleh Disiplin Kerja,
Loyaltas 4,81
Loyalitas dan Pengalaman kerja secara bersama-sama, ,513 ,158 ,097 ,001
8
sisanya 34,9 % dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Sumber : Data diolah peneliti 2017

Pengujian Hipotesis Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =


9,482 + 0,513 X2. Persamaan ini menjelaskan bahwa
TABEL 20 setiap peningkatan 1 satuan Loyalitas akan
Thitung VARIABEL DISIPLIN KERJA (X1) meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 0,513 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung
sebesar 4,818 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 28
Standar pada  (0,05) sebesar 2,04841. Dengan demikian thitung
Unstandardi dized (4,818) > ttabel (2,04841), sehingga jelas Ho ditolak dan
z-ed Coeffici H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan
Coefficients ents pengolahan data diperoleh nilai sign sebesar 0,001.
Std. Dengan demikian keputusannya jelas Ho ditolak dan
Model B Error Beta t Sig. H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Loyalitas
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT. Bank
1 (Constant) 9,48 1,35 Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
6,984 ,186
2 8 Pangkalpinang..

Disiplin 4,01 TABEL 22


,420 ,099 ,242 ,002
Kerja 1 T Hitung Pengalaman Kerja (X3)
Sumber : Data diolah peneliti 2017 Unstandar Standar
dized dized
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y = Coefficient Coeffici
9,482 + 0,420 X1. Persamaan ini menjelaskan bahwa s ents
setiap peningkatan 1 satuan Disiplin Kerja akan Std.
meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,420 satuan. Erro
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung Model B r Beta t Sig.
sebesar 4,011 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 28
1 (Constant) 9,48 6,98 1,35
pada  (0,05) sebesar 2,04841. Dengan demikian thitung ,186
2 4 8
(4,011) > ttabel (2,04841), sehingga jelas Ho ditolak dan
H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan pengolahan Pengalaman 5,88
,748 ,127 ,723 ,000
data diperoleh nilai sign sebesar 0,002. Dengan Kerja 2
demikian keputusannya jelas Ho ditolak dan H1 Sumber : Data diolah peneliti 2017

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 27
ISSN 2354-5682

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y = V. PENUTUP


9,482 + 0,748 X3. Persamaan ini menjelaskan bahwa
setiap peningkatan 1 satuan Lingkungan kerja akan Kesimpulan
meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 0,748 satuan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung mengenai Pengaruh Disiplin Kerja, Loyalitas dan
sebesar 5,882 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 28 Pengalaman kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
pada  (0,05) sebesar 2,04841. Dengan demikian thitung Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
(5,882) > ttabel (2,04841), sehingga jelas Ho ditolak dan Pangkalpinang, maka kesimpulan dari penelitian ini
H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan pengolahan adalah sebagai berikut :
data diperoleh nilai sign sebesar 0,000. Dengan 1. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
demikian keputusannya jelas Ho ditolak dan H1 4,011 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 28 pada
diterima.  (0,05) sebesar 2,04841. Dengan demikian thitung
(4,011) > ttabel (2,04841), sehingga jelas Ho ditolak
TABEL 23 dan H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan
FHITUNG Variabel Disiplin Kerja (X1) , Loyalitas(X2) pengolahan data diperoleh nilai sign sebesar 0,002.
, Dan Pengalaman Kerja (X3) Secara Bersama- Dengan demikian keputusannya jelas Ho ditolak
Sama Terhadap dan H1 diterima. Dengan demikian terdapat
Kinerja Karyawan (Y) pengaruh signifikan variabel Disiplin Kerja
ANOVAa terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan
Negara (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang.
2. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
Mean
4,181 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 28 pada
Sum of Squar
Model Squares Df e F Sig.  (0,05) sebesar 2,04841. Dengan demikian thitung
(4,181) > ttabel (2,04841), sehingga jelas Ho ditolak
1 Regressio dan H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan
48,594 3 16,198 16,133 ,000b pengolahan data diperoleh nilai sign sebesar 0,001.
n
Dengan demikian keputusannya jelas Ho ditolak
Residual 26,106 26 1,004 dan H1 diterima. Dengan demikian Terdapat
pengaruh signifikan variabel Loyalitas terhadap
Total 74,700 29
Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan Negara
Sumber : Data diolah peneliti 2017 (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang.
3. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
Setelah dilakukan perhitungan dengan 5,882 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 28 pada
menggunakan program SPSS Versi 22 diperoleh nilai  (0,05) sebesar 2,04841. Dengan demikian thitung
Fhitung 16,133 seperti terlihat pada tabel diatas. (5,882) > ttabel (2,04841), sehingga jelas Ho ditolak
Sedangkan harga kritis nilai Ftabel dengan derajat bebas dan H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan
pembilang 2 dan penyebut 26 pada  (0,05) sebesar pengolahan data diperoleh nilai sign sebesar 0,000.
3,26. Dengan demikian Fhitung (16,133) > Ftabel (3,26), Dengan demikian keputusannya jelas Ho ditolak
sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima demikian dan H1 diterima. Dengan demikian Terdapat
juga jika menggunakan membandingkan nilai sign pengaruh signifikan variabel Pengalaman Kerja
sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa secara terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan
bersama-sama Disiplin Kerja, Loyalitas dan Negara (Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang.
Pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap 4. Dari hasil perhitungan , diperoleh nilai Fhitung
Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan Negara sebesar 16,133 sedangkan Ftabel 3,26 dengan
(Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang. Hasil demikian Fhitung (16,133) > Ftabel (3,26)
perhitungan ini senada dengan teori yang dikemukakan keputusannya jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
Hasibuan (2002) Kinerja merupakan “suatu hasil akhir Dengan demikian terdapat pengaruh signifikan
dari aktivitas yang dilakukakan oleh organisasi”. variabel Disiplin Kerja, Loyalitas, dan Pengalaman
Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja
sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat Karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero),
kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan Tbk Cabang Pangkalpinang.
seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan 5. Dominan: Dari penjabaran yang telah di uraikan
sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. menunjukkan bahwa variabel Pengalaman Kerja
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan (X3) mempunyai pengaruh terbesar sehingga
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan merupakan variabel yeng berpengaruh dominan
oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam lembaga. terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank
Kinerja Karyawan merupakan suatu hal yang sangat Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
penting dalam upaya lembaga untuk mencapai Pangkalpinang. Hal ini dikarenakan orang yang
tujuannya”. berpengalaman dalam bekerja memiliki

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 28
ISSN 2354-5682

kemampuan kerja yang lebih baik dari orang yang 9] Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya
baru saja memasuki dunia kerja, karena orang Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. 2002.
tersebut telah belajar dari kegiatan-kegiatan dan 10] Henry. S. Manajemen Sumber Daya Manusia.
permasalahan yang timbul dalam kerjanya. Penerbit STIE YKPN.Yogyakarta. 2001
11]http://www.psychologymania.com/2013/01/pengert
Saran ian-pengalaman kerja.html
1. Untuk meningkatkan Disiplin karyawan, maka Diakses tanggal 19 Mei 2013.
perlu penetapan disiplin kerja yang baik dan 12] Istijanto. Riset Sumber Daya Manusia Cara
terencana, serta dijalankan dengan sungguh- Praktis Mengukur Stres Kerja, Kepuasan Kerja,
sungguh sehingga tidak ada lagi pegawai yang Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja & Aspek
melanggar atau lalai dengan tugas yang Aspek Kerja Karyawan Lainnya. Jakarta: PT
diembannya, sehingga program perbaikan yang Gramedia Pustaka Utama. 2010
direncanakan dapat diterapkan di PT. Bank 13] Kusumo, B.C.S. Hubungan Antara Persepsi
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Terhadap Iklim Organisasi dan Kepuasan
Pangkalpinang. Imbalan Kerja Dengan Loyalitas Kerja Pada
2. Memberikan kenaikan gaji secara berkala, hal ini Karyawan. Surakarta Fakultas Psikologi
dapat membantu perusahaan mendapatakan Universitas Muhammadiyah Surakarta.2006
karyawan yang Loyalitas dan mendorong karyawan 14] Mangkunegara, A.P. Manajemen Sumber Daya
yang telah lama bekerja memberikan kinerja Manusia Perusahaan. Remaja Rosda Karya.
terbaiknya bagi PT. Bank Tabungan Negara Bandung. 2000
(Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang. 15] Mulyadi.Balanced Scorecard: Alat Manajemen
3. Karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja Kontemporer untuk Pelipat Ganda Kinerja
cukup harus memberikan bimbingan dan masukan Keuangan Perusahaan. Penerbit Salemba
kepada karyawan yang belum berpengalaman, Empat. Jakarta. 2001.
sehingga mempermudah karyawan tersebut dalam 16] Mangkunegara A.P, Manajemen Sumber Daya
bekerja. Manusia Perusahaan, Cetakan Keenam. PT.
4. Dalam proses perekrutan atau penerimaan tenaga Remaja Rosdakarya, Bandung. 2005.
kerja sebaiknya pimpinan perusahaan 17] Nitisemito, Alex S. Manajemen Personalia.
memperhatikan pengalaman kerja dari calon tenaga Edisi Revisi. Jakarta: Ghalia Indonesia.2002
kerja. 18] Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Besar Bahasa
5. Kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Indonesia. Edisi III. Cetakan Kedua. Jakarta:
(Persero), Tbk Cabang Pangkalpinang sebenarnya Balai Pustaka. 2002
sudah cukup baik, akan tetapi perlu perhatian yang 19] Robbins SP. Perilaku Organisasi: Konsep,
lebih serius dari manajemen perusahaan terutama Kontropersi, Aplikasi. Alih bahasa Hadyana
menyangkut kualitas dan kuantitas dari hasil Pujaatmaka dan Benyamin Molan. Prenhallindo.
karyawan dalam bekerja masih harus ditingkatkan Jakarta .2001.
lagi, agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja 20] Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya
karyawannya. Manusia Untuk Perusahaan dari Teorike
6. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian dengan Praktek, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2004
menambahkan variabel lain yang memberikan 21] Steers, Richard M. Effektivitas Organisasi,
pengaruh terhadap kinerja karyawan. Erlangga, Jakarta. 1995.
22] Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif,
DAFTAR PUSTAKA Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah–
Masalah Sosial. Gaya Media. Yogyakarta. 2007.
1] “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program 23] Saydam, Gouzali. Manajemen Sumber Daya
SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Manusia (Suatu Pendekatan Mikro), Jakarta:
Semarang, 2005. Djambatan. 2008
2] Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian, Suatu 24] Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya
Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. 2001. Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen
3] Fathoni, Abdurrahmat. Manjemen Sumber Daya Pegawai Negeri Sipil. PT. Refika Aditama.
Manusa. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Asdi Bandung. 2009.
Mahasatya. 2006 25] Septaria ”Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja
4] Flippo, Edwin B. Manajemen Personalia Jilid 2. Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV
Jakarta: Erlangga 2008 Lumintu, Klaten Jawa Tengah” 2009
5] Giffin, Manajemen, Erlangga, Jakarta 2004 26] Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif
6] Handoko, Manajemen, BPFE, Yogyakarta 2003 Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2006.
7] Hasibuan, S.P. Malayu. Manajemen Sumber 27] Sugiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, Cetakan
Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.2001 Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta. 2006.
8] Hani T. Handoko. Manajemen Personalia dan 28] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE 2001 Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. 2009

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 18, Nomor 2, November 2017 29
ISSN 2354-5682

29] Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif dan R& D”. Alfabeta Bandung, 2010.
30] Trianasari, Y. Hubungan Antara Persepsi
Terhadap Insentif dan Lingkungan Kerja dengan
Loyalitas Kerja. Surakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2005.

www.stie-ibek.ac.id
© Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

Вам также может понравиться