Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm dari sel germinal embrio
dalam proses yang dikenal sebagai myogenesis. Otot merupakan suatu
organ yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Gerak sel terjadi karena
sitoplasma mengubah bentuk, Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan
benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot
mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel
otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi). otot adalah
jaringan yang ada didalam tubuh manusia, berupa alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang sehingga menyebabkan suatu organisme atau indvidu
dapat bergerak. Sistem otot memberikan beberapa perlindungan untuk
kerangka, tapi wilayah di mana otot memainkan peran protektif terbesar
utama adalah organ dalam perut. Di sini, di ruang antara tulang rusuk dan
pinggul, otot perut menyerap dampak dari goncangan organ halus bagian
dalam dari cedera.
Fungsi yang paling jelas dari otot adalah gerakan. Gerakan volunter
melibatkan upaya sadar pada bagian dari individu, dan contoh-contoh
meliputi berjalan, membungkuk, memutar, dan mengangkat. Hal ini juga
termasuk gerakan motoriknya, seperti menulis atau memainkan alat musik.
Jenis otot biasanya bertanggung jawab untuk gerakan volunter disebut
skeletal, itu adalah otot lurik yang memiliki penampilan terbalut atau
bergaris di bawah mikroskop. Otot rangka yang melekat pada tulang dan
menghasilkan gerak dengan kontraksi, atau pengetatan, dan relaksasi.
Fungsi lain dari otot-otot dalam tubuh manusia adalah dukungan. Otot
rangka terus bekerja untuk mendukung tubuh dan membantu untuk
mempertahankan postur, apakah seseorang duduk atau berdiri. Otot-otot ini
juga mendukung, menstabilkan, dan memperkuat sendi dengan memegang
tulang dalam posisi yang tepat, terutama di daerah di mana bagian-bagian
dari sendi tidak cocok bersama erat, seperti bahu dan pinggul.
Otot rangka juga sangat penting dalam menentukan kekuatan tubuh
secara keseluruhan dan kemampuan untuk melakukan berbagai tugas fisik.
Mempertahankan otot yang kuat sangat membantu untuk kesehatan umum
dan kesejahteraan. Otot-otot juga penting untuk pemeliharaan suhu tubuh
yang benar. Ketika otot mengkonsumsi nutrisi untuk memberikan tenaga
untuk gerakan, sebagian energi menciptakan panas – diperkirakan sebanyak
75% dari energi yang dihasilkan lolos dengan cara ini. Menimbang bahwa
otot rangka terdiri dari persentase besar dari total massa tubuh, jumlah panas
yang dihasilkan adalah signifikan dan memainkan peran penting dalam
mempertahankan suhu yang sehat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis otot manusia?
2. Bagaimana fungsi otot manusia?
3. Bagaimana anatomi otot manusia?
4. Bagaimana energi kimia gerak otot pada manusia?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja jenis otot manusia?
2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi otot manusia?
3. Untuk mengetahui bagaimana anatomi otot manusia?
4. Untuk mengetahui bagaimana energi kimia gerak otot pada manusia?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Jenis Otot

Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3 nya merupakan protein tubuh
& ½ nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat, Proses
vital di dalam tubuh (seperti Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot. Tubuh manusia
tersusun atas beberapa jenis otot yakni terbagi menjadi tiga jenis, sebagai
berikut:
1. Otot rangka
Otot rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot
bercorak, otot lurik dan musculus striata. Secara mikroskopis, terlihat
otot rangka tersebut terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang
tebalnya kira-kira 10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti
terletak tepat di bawah permukaan sel, selain itu juga Nampak adanya
garis-garis terang dan gelap yang melintang, oleh karena itu disebut
otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi oleh fascia propria
kemudian beberapa fascicule diselubungi oelh selaput yang disebut
fascia superfisialis yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus
otot. Di dalam sarcoplasma terdapat sejumlah mitokondria
(sarcosum).
Warna otot ditentukan oleh adanya suplay darah dan kandungan
myoglobin, juga kadar air maupun banyaknya fibril-fibril yang
menyusunya. Oleh karena itu otot yang tipis biasanya warnanya lebih
muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga lebih sedikit
serta suplay darahpun sedikit, jika di banding otot yang tebal akan
berwarna gelap. Bentuk fasciculus otot ini biasanya berupa kumparan,
bagian tengah menggembung yang disebut empal (ventrikel), dan
kedua ujungnya mengecil yang disebut dengan urat otot (lendon).
Pada umumnya tendon tersebut melekat pada tulang, sifatnya keran
dan liat. Bagian ventrikel penting dalam fungsi gerak aktif, yaitu
terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi pada ventrikel
otot tersebut maka akan terjadi gerakn tulang dengan perantaraan
persendian dimana otot melekat melalui tendonnya.
2. Otot Polos

Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus,
serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
a. Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
b. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi
pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
c. Kontraksinya kuat dan lamban.
d. Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh
myofilamen-myofilamen.

Jenis otot polos Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara
serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.

1) Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah


besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata
yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada
otot erektor pili rambut.
2) Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan
dinding organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan
mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat
bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi
saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan.
3. Otot Jantung

Serabut-serabut otot yang mengandung sarcaoplasma dalam jumlah


besar membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang juga terdapat
garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih
pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari
otot rangka, serabut otot bercabang-cabang. Otot jantung bergerak
teratur dan tidak cepat, tetapi diluar kehendak kita.

2.2. Fungsi Otot


Tubuh manusia tidak dapat berfungsi tanpa sistem otot. Hampir setiap
impuls saraf dikirimkan oleh otak kita dinyatakan sebagai gerakan otot.
Fungsi penting dari sistem otot dalam tubuh manusia dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pergerakan
Otot rangka masing-masing membantu dalam gerakan sadar di
setiap bagian tubuh manusia. Kontraksi aktif otot-otot ini terjadi
dengan mengeluarkan energi, yang menciptakan kekuatan yang
menggerakkan bagian tubuh. Untuk mengatakan itu berbeda, otot
dapat dianggap sebagai motorik tubuh, yang mengubah energi kimia
dalam makanan ini menjadi kerja mekanik.
2. Postur dan stabilitas
Kerangka manusia terdiri dari tulang dan sendi yang terbentuk di
antara mereka. Otot rangka memainkan peran utama dalam
menstabilkan kerangka manusia. Mereka juga membantu dalam
mempertahankan postur tubuh yang tepat dari tubuh manusia.
Jaringan otot mendukung sendi yang terbentuk antara berbagai tulang,
memberi mereka stabilitas.
3. Produksi Panas
Seperti telah disebutkan, kontraksi aktif otot membutuhkan energi.
Oleh karena itu, otot menggunakan sejumlah besar energi total tubuh.
Karena tingkat metabolisme tubuh meningkat, menghasilkan sejumlah
besar panas dalam tubuh. Fitur otot ini memegang kepentingan khusus
bagi individu yang tinggal di daerah beriklim dingin.
4. Sirkulasi
Otot jantung bertanggung jawab untuk memaksa darah keluar dari
jantung dan memompa ke seluruh tubuh manusia. Darah yang terus
bergerak dengan gerakan memompa jantung secara reguler, sehingga
memasok nutrisi ke setiap jaringan tubuh manusia dan juga
menghapus produk limbah.
5. Mendorong Pencernaan
Organ sistem pencernaan manusia seperti kerongkongan, lambung
dan usus dilapisi oleh otot polos. Otot-otot ini berkontraksi dan
membantu sistem pencernaan untuk mencerna makanan.

2.3. Anatomi Otot Manusia


1. Otot Kerangka
Sebagian besar otot tubuh melekat pada rangka, bergerak secara
aktif sehingga dapat menggerakkan bagian kerangka dalam suatu
garak tertentu. Jadi otot kerangka merepakan alat yang menguasai
gerak aktif dan memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istirahat
keadaanya tidak kendur sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan
sedikit yang disebut tonus.
2. Otot Bagian Kepala
Otot bagian kepala di bagi menjadi 5 bagian yaitu :
a. Otot pundak kepala, dibagi menjadi dua bagian yaitu :
 Muskulus frontalis : berfungsi mengerutkan dahi dan menarik
dahi mata
 Oksipitalis, terletak dibagian belakang yang berfungsi menarik
kulit belakang
b. Otot wajah
 Otot mata dan otot bola mata sebnyak 4 buah
 M. Oblikus Okuli/ otot bola mata sebanyak 2 buah yang
berfungsi memutar mata
 M. Orbikularis Okuli/ otot lingkar mata yang terdapat di
sekeliling mata yang berfungsi sebagai penutup mata
 M. Levator Palpebra Superior, terdapat pada kelopak mata yang
berfungsi menarik, mengangkat, kelopak mata atas
c. Otot mulut dan pipi
 M. Triangularis dan M. Orbikularis/ otot sudut mata berfungsi
menarik sudut mulut kebawah
 M. Quadratus Labii Superior/ otot bibir atas yang mempunyai
origo pinggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
 M. Quadratus Labii Inferior, terdapat pada dagu, lanjutan otot
leher berfungsi menarik bibir kebawah dan membentuk mimik
muka kebawah
 M. Buksinator yang membentuk dinding samping rongga mulut
befungsi menahan makanan waktu mengunyah
 M. Zigomatikus/otot pipi yng berfungsi mengangkat dagu
mulut ke atas waktu senyum
d. Otot pengunyah, bekerja pada waktu mengunyah
 M. Maseter yang berfungsi mengangkat rahang bawah pada
waktu mulut terbuka
 M. Temporalis yang berfungsi menarik rahang bawah ke atas
dan ke belakang. M. Pterigoid internus dan eksternus yang
berfungsi menarik rahang bawah ke depan.
e. Otot lidah

 M. Genioglosus yang berfungsi mendorong lidah ke depan


 M. Stiloglosus yang berfungsi menarik lidah ke atas dan ke
belakang
3. Otot Leher

Otot bagian leher bagi menjadi 3 bagian, yaitu :


 M. Platisma, terdapat disamping leher menutupi sampai bagian
dada. yang berfungsi menekan mandibula, menarik bibir kebawah
dan mengerutkan kuli bibir
 M. Sternokleido mastoid terdapat disamping kiri kanan leher yang
berfungsi menarik kepala ke samping, ke kiri, ke kanan, memutar
kepala,
 M. Longisimus Kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis
kapitis, ketiganya terdapat dibelakang leher dengan fungsi untuk
menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala
4. Otot Dada
Otot ini terdiri atas :
 M. Pectoralis Mayor (otot dada besar), yang berfungsi dapat
memutar lengan kedepan dan menegakkan, menarik lengan melalui
dada dan merapatkan lengan kedalam
 M. Pectoralis Minor (otot dada kecil), yang berfungsi enarik lengan
belikat dan menekankan bahu

 M. Subklavikula (otot bawah selangka), yang berfungsi


menekankan tulang selangkanagan disendi disebelah tulang dada
dan menekan sendi bahukebawah dan kedepan
 M. Seratus Anterior (otot gergaji depan). Berpangkal di tulang iga
1-9

 Otot dada sejati, yaitu otot- otot sela iga luar dan otot- otot sela iga
dalam, yang berfungsi mengangkat dan menurunkan iga waktu
bernafas.

5. Otot Perut

Terdiri atas :
 M. Abdominalis internal (dinding perut)
 Linea alba, garis tengah dinding perut
 Lapisan sebelah luar sekali dibentuk oleh M. Obliqus Eksternus
Abdominis (otot miring luar)
 Lapisan kedua dibawah otot dibentuk oleh otot perut dalam/
Muskulus Oblique Internus Abdominis. Serabut menuju miring
keatas dan ketengah
 M. Transversus Abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke
costa III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang
bentuknya melintang dibungkus oleh M. Rektus Abdominis dan
otot vagina.
6. Otot Bahu Dan Lengan
 Otot bahu

Hanya terdiri dari sebuah sendi saja dan membungkus tulang


pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar
1) M. Deltoid (otot segitiga), fungsinya mengangkat lengan sampai
mendarat
2) M. Subskapularis (otot depan tulang belikat), fungsinya
menegahkan dan memutar tulang humerus kedalam
3) M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat), fungsinya
mengangkat lengan
4) M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat), fungsinya
memutar lengan keluar
5) M. Teres Mayor (otot lengan bulat besar), fungsinya memutar
lengan kedalam
6) M. Teres Minor (otot lengan belikat kecil), fungsinya memutar
lengan luar

 Otot- otot pangkal lengan atas


1) M. Biseps Braki (otot lengan berkepala dua), fungsinya
membengkokan lengan bawah siku, mrtakan hasta dan
mengangkat lengan
2) M. Brakialis (otot lengan dalam), fungsinya mmbengkokan
lengan bawah siku
3) M. Karako Brakialis, fungsinya mengangkat lengan
7. Otot Tungkai Atas Dan Bawah

Terdiri dari:
 Bisep Femoris (otot kepala 2), yang fungsinya membengkokan
paha dan meluruskan tungkai bawah
 M. Semi Membranosus (otot seperti selaput), yang fungsinya
membengkokan tungkai bawah
 M. Semi Tendinosus (otot seperti urat), yang fungsinya
membengkokan urat bawah serta memutar kedalam
 M. Sartorius (otot penjahit), yang fungsinya membantu gerakan
flksi femur dan membengkokan keluar
 Otot tulang kering muskulus tibialis anterior, fungsinya
mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan memebengkokan kaki
 Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki
 Otot kedang jari bersama, fungsinya dapat meluruskan jari kaki

2.4. Energi Kimia Gerak Otot


1. Dasar molekuler kontraksi
Proses yang menyebabkan pemendekan unsure-unsur kontrasi otot
adalah pergeseran filament halus dan filament tebal. Sewaktu
kontraksi, filament halus dari ujung berlawanan dari sarcomer akan
saling mendekati, kadang-kadang filament tersebut saling menetupi.
Pergeseran pada waktu otot kontraksi dihasilkan dengan
pemutusan dan pembentukan kembali ikatan silang antara myosin dan
aktin. Kepala molekul myosin terikat aktin secara menyudut,
menggeser myosin terhadap aktin secara memutar, melepaskan ikatan
dan menyambung kembali pada titik-titik yang selanjutnya. Tiap
siklus pengikatan, penutaran dan pemutusan memendekkan otot 1%.
2. Langkah-langkah kontaksi
 Pelepasan muatan dari neuron motorik
 Pelepasan transmitter/asetilkholin pada lempeng ujung motorik/
motor end plate.
 Pembangkitan potensial lempeng ujung
 Pembangkitan potensial aksi pada serabut otot
 Penyebaran depolarisasi ke dalam sepanjang saluran
 Pembebasan ion Ca+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca++
ke filament kasar dan halus.
 Pengikatan Ca++ pada troponin C membebaskan daerah pengikatan
myosin pada aktin.
 Pembentukan ikatan melintang antara aktin dan myosin dan
pergeserkan pada filament kasar, yang menyebabkan
pemendekkan.

3. Langkah-langkah relaksasi
a. Ca++ dipompa kembali masuk ke dalam reticulum sarcoplasma.
b. Pembebasan Ca++ dari tropin
c. Penghentian interaksi antara aktin dan myosin

Adanya kontraksi otot dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang
dinamakan kymograph atau electromyograf sedang hasil gambarnya
berupa kymogram (grafik), yang mempunyai 3 fase :

 Fase kontraksi, memendekkan serabut otot


 Fase relaksasi, kembali memanjang seperti semula.
 Fase laten merupakan fase sebelum kontrasi, perubahan ini belum
terlihat dari luar.
4. Sumber energi otot
ATP + air --> ADP + asam fosfat + 1200 kal, Fosfokreatin + ADP
--> kreatin + ATP. Pada proses Oksidatif fosforilasi 40 ATP dari
bahan dasar glukosa atau FFA, hal ini membutuhkan oksigen; butuh
waktu lama.Pada proses glikolisis tanpa oksigen 4 ATP dan asam
laktat; lebih cepat.
Miofibril yang terpendam dalam serat otot terdiri dari unsur-unsur
intraseluler. Cairan sarkoplasma mengandung kalium, fosfat dan
enzim protein dalam jumlah besar. Miofibril berkontraksi
membutuhkan sejumlah besar adenosin trifosfat (ATP) yang dibentuk
oleh mitokondria. Di dalam sarkolema terdapat banyak retikulum
endoplasma yang dalam serat otot disebut retikulum sarkolema yang
mempunyai susunan khusus dalam pengaturan kontraksi otot.
Semakin cepat kontraksi suatu otot semakin banyak retikulum
sarkolema. Kejadian listrik dan aliran ion dalam otot kerangka yang
mendasarinya sama dengan yang ada dalam saraf. Untuk
menimbulkan kontraksi, arus listrik ini harus menembus di sekitar
myofibril yang terpisah penyebarannya sepanjang tubulus transversa
yang menembus seluruh jalan melalui serat otot dari satu sisi ke sisi
lain. Hal ini menyebabakan retikulum sarkolemik segera melepaskan
ion-ion kalsium ke sekitar myofibril dan ion kalsium ini menimbulkan
kontraksi.
Sumber kontraksi cepat otot adalah ATP, hidrolisis ikatan antara
gugugsan fosfat. Senyawa ini berhubungan dengan pelepasan tenaga
dalam jumlah besar sehingga ikatan ini di namakan ikatan fosfat
bertenaga tinggi. Di dalam otot, hydrolysis ATP ke ADP dilakukan
oleh protein kontraktil miosin. Proses depolarisasi serabut otot yang
memulai kontraksi dinamakan perangkaian eksitasi kontraksi.
Potensial aksi di hantarkan ke semua fibril di dalam serabut melalui
pelepasan Ca2+ dari sisterna terminalis. Gerakan ini membuka ikatan
myosin sehingga ATP dipecah dan timbul kontraksi.
ATP Sebagai Sumber Energi untuk Kontraksi Bila sebuah otot
berkontraksi, timbul satu kerja yang memerlukan energi. Sejumlah
ATP dipecah membentuk ADP selama proses kontraksi. Selanjutnya
semakin hebat kerja yang dilakukan semakin besar jumlah ATP yang
di pecahkan. Proses ini akan berlangsung terus-menerus sampai
filamen aktin menarik membran menyentuh ujung akhir filament
myosin atau sampai beban pada otot menjadi terlalu besar untuk
terjadinya tarikan lebih lanjut. Kontraksi otot yang kuat dan lama
mengakibatkan kelelahan otot. Sebagian besar kelelahan akibat dari
ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolic serat otot untuk terus
memberi hasil kerja yang sama dan akan menurun setelah aktivitas
otot mengurangi kontraksi otot lebih lanjut.
Hambatan aliran darah menuju ke otot yang sedang berkontraksi
mengakibatkan kelelahan hamper sempurna karena kehilangan suplai
makanan terutama kehilangan oksigen. Sumber akhir merupakan
metabolisme antar karbohidrat dan lipid hidrolisis ATP untuk
memberikan tenaga bagi kontraksi. ATP disintesis ulang dari ATP
oleh tambahan suatu gugusan fosfat pada keadaan normal tenaga
untuk reaksi endotermi di berikan oleh pemecahan glukosa ke CO2
dan H2O. Di dalam otot ada senyawa fosfat yang kaya tenaga lainnya
dinamakan fosforilkreatin yang membentuk ATP dari ADP sehingga
memungkinkan kontraksi berlanjut

2.5. Fascia
Fascia adalah lapisan jaringan ikat, dengan atau tanpa lemak,
memisahkan satu bagian tubuh dari bagian lain. Fascia terdiri atas:
1. Fascia subkutan adalah lapisan jaringan ikat dan fibrosa subkutan
lengkap. Karena lemak adalah konduktor panas yang buruk, lemak
subkutan membantu mempertahankan kehangatan tubuh.
2. Fascia profunda adalah jaringan fibrosa kuat yang:
a. mengelilingi otot dengan selaput fascia;
b. menyediakan tempat perlekatan tambahan untuk beberapa otot;
c. memungkinkan struktur saling bergerak satu sama lain; dan
d. menyediakan tempat untuk pembuluh darah dan saraf.

Macam fascia profunda (yang selanjutnya hanya disebut fascia saja


dan diikuti nama daerah yang dibungkusnya) pada ekstrimitas inferior
adalah:

 Fascia lata (membungkus paha)


Fascia lata pada bagian lateral paha akan menebal dan bersatu
dengan tendo gluteus maksimus dan tensor fascia lata disebut
traktus iliotibialis yang akan berinsersi ke condylus lateralis
 Fascia cruris
 Fascia
Posisi dan perlekatan berbagai bantalan fascia menentukan arah darah,
pus, dan cairan lain bergerak diantara jaringan dan organ. Gerakan fascia
menjauhi masalah sehingga struktur tertarik keluar dari jalur penetrasi
senjata, yang diduga menusuk bagian ini.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa
jenis-jenis otot pada manusia yakni otot rangka, otot polos dan otot jantung.
Fungsi otot manusia yakni untuk pergerakan, postur, stabilitas, produksi
panas, sirkulasi dan membantu proses pencernaan. Anatomi otot manusia
meliputi otot kepala, otot leher, otot lengan atas dan bawah, otot dada, otot
perut, dan otot tungkai atas dan bawah. Energi kimia gerak otot manusia
meliputi ion Ca+, ATP, ADP, Oksigen serta aktin dan myosin.
DAFTAR PUSTAKA

http://abhique.blogspot.com/2009/10/otot-kerangka.html

http://evinurmiftahuljannah.blogspot.co.id/2014/04/makalah-anatomi-fisiologi-
sistem-otot.html

http://kliksma.com/2014/08/fungsi-sistem-otot-manusia.html

http://mysurysy.blogspot.com/2010/10/sistem-gerak-pada-manusia-bagian-3.html)

http://www.sridianti.com/apa-fungsi-otot-dalam-tubuh-manusia.html

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sloane et all. (2004). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.

Вам также может понравиться