Вы находитесь на странице: 1из 22

1.

Pengertian Pasien, Hak Pasien dan Kewajiban Pasien

Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran


menjelaskan definisi pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita
penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.

Hak-hak yang dimiliki pasien sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-


undang No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, adalah :
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis;
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
3. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
4. Menolak tindakan medis; dan
5. Mendapatkan isi rekam medis.

Kewajiban pasien yang diatur dalam Pasal 53 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran ini adalah:

1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatanya


2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau doter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan dan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

1. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Bagi Pasien


Promosi bagi pasien akan membantu pasien untuk dapat berpatisipasi lebih baik dalam
perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Promosi ini diberikan oleh
berbagai staf rumah sakit. Promosi diberikan pada saat pasien betinteraksi dengan
dokternya atau dengan perawat. Pihak lain memberikan promosi pada saat mereka
memberikan layanan-layanan khusus, seperti rehabilitasi atau terapi nutrisi, atau saat
mempersiapkan pasien untuk pulang dan perawatan lanjutan.

Oleh karena banyaknya staf yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka staf
rumah sakit perlu mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa
saja yang perlu dipelajari pasien.

Dengan demikian, promosi yang efektif diawali dengan melakukan penilaian terhadap
kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan bukan hanya apa
yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk melaksanakan
pembelajaran tersebut. Pembelajaran sendiri akan berlangsung paling efektif jika
disesuaikan degan pilihan belajar, nilai agama dan budaya serta kemampuan membaca
dan bahasa seseorang. Pembelajaran juga dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaanya
dalam proses perawatan.
Promosi mencakup pengetahuan yang diperlukan selama proses perawatan dan
pengetahuan yang diperlukan setelah pasien dipindahkan ke tempat perawatan lain atau
dipulangkan. Dengan demikian, promosi dapat mencakup informasi mengenai sumber daya
di masyarakat untuk perawatan tambahan dan perawatan tindak lanjut (follow-up) yang
dibutuhkan serta bagaimana cara mengakses layanan gawat darurat jika diperlukan.
Adapun tujuan promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah :

1. Mengembangkan perilaku kesehatan


2. Mempercepat pemulihan dan penyembuhan pasien
3. Mencegah terserangnya penyakit yang sama atau mencegah kekambuhan penyakit dimasa yang
akan datang
4. Mencegah terjadinya penularan penyakit kepada orang lain, terutama keluarganya
5. Menyebarluaskan pengalamannya tentang proses penyembuhan penyakit kepada orang lain,
sehingga orang lain dapat belajar dari pasien tersebut agar dapat mencegahnya terkena penyakit
tersubut
6. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan
Adapun manfaat promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi


2. Kesehatan yang sehat.
3. Terhindar dari penularan penyakit.
4. Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
5. Peningkatan kesehatan pasien.
Standar-standar promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien yaitu :

Standar 1 : Rumah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung partisipasi pasien dan
keluarganya dalam keputusan perawatan dan proses perawatan.
1. Di setiap SMF/Instalasi ditunjuk koordinator (penanggung jawab promosi kesehatan) dengan SK
Direktur Utama
2. Program kerja masing-masing SMF/Instalasi
3. Rencana penyuluhan kelompok masing-masing SMF/Instalasi
4. Pedoman Promosi Kesehatan di buat di Instalasi Promosi Kesehatan
5. SOP edukasi di buat di Instalasi Promosi Kesehatan
Standar 2 : Kebutuhan penyuluhan setiap pasien diakses dan dimasukkan ke dalam rekam
medisnya
Agar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan dahulu assesment/penilaian terhadap
pasien dan keluarga meliputi :
1. Kepercayaan dan nilai-nilai agama yang dianut pasien dan keluarganya
2. Kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa mereka
3. Hambatan emosional dan motivasi
4. Keterbatasan fisik dan kognitif
5. Kemauan pasien untuk menerima informasi
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia dan maupun
untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam medis.

Standar 3: Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien


yang berkesinambungan:
1. Rujukan balik pasien ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)/RS daerah disertai dengan rujukan
edukasi
2. Pembinaan ke PKM/RS daerah yang dilakukan dengan SMF
3. Perjanjian kerjasama (PKS) dengan Institusi yang relevan dengan kondisi pasien seperti :
Yayasan Tuna Rungu, Wiyata Guna dan SLB

Standar 4: Penyuluhan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik berikut, yang


berkaitan dengan perawatan pasien : penggunaan obat-obatan yang aman, potensi
interaksi antara obat-obatan dan makanan, panduan gizi, manajemen nyeri, serta teknik-
teknik rehabilitasi.
1. Edukasi kepada pasien dan keluarga mencakup topik-topik/materi yang berkaitan dengan
perawatan pasien, dengan menggunakan materi dan proses yang sudah standar/seragam untuk
seluruh unit dilingkungan RSHS
2. Topik/materi tersebut adalah diantaranya: Penggunaan obat secara aman dan efektif untuk semua
obat yang dikosumsi pasien; Penggunaan peralatan medis secara aman dan efektif; Interaksi yang
mungkin terjadi antara obat-obatan resep dengan obat-obatan lain; Diet dan gizi; Manajemen
nyeri; Teknik-teknik rehabilitasi, dll.
Standar 5: Metode Penyuluhan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan
keluarganya serta memungkinkan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga pasien
dan staf untuk terjadinya pembelajaran
1. Pasien dan keluarga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam proses perawatan dengan berani bicara
dan mengajukan pertanyaan kepada pemberi pelayanan (dokter/perawat/petugas gizi dll) terjadi
interkasi antara pemberi pelayanan dengan pasien dan keluarga.
2. Sebaiknya Informasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang berkaitan dengan
kebutuhan pasien
3. Terdapat suatu proses verifikasi terhadap pasien dan keluarga bahwa mereka telah memahami
penyuluhan yang diberikan
Standar 6: Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan. Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan/edukasi
Agar penyuluhan/edukasi berlangsung efektif maka:

1. Pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan tentang materi yang diberikan


2. Pemberi dan penerima edukasi harus memiliki waktu yang cukup
3. Pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dan kemampuan berkomunikasi efektif
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan,
akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat


pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.
Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi lebih
baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien
betinteraksi dengan dokternya atau dengan perawat. Penyuluhan yang efektif diawali
dengan melakukan penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya.
Penilaian ini menentukan bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga
bagaimana cara terbaik untuk melaksanakan pembelajaran tersebut

1. SARAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Marilah
kita bersama menjaga perilaku bersih dan sehat agar kita senantiasa terhindar dari
berbagai macam penyakit.

PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan dari
para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas
sektor terkait

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rhineka Cipta : Jakarta.

Promosi Kesehatan. 2008. (Online), (http://iqbal-iqi.blogspot.com/ ,diakses pada 31 Maret


2012)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilaku-
hidup-bersih-dan-sehat ,diakses pada 31 Maret 2012)
Pradana, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. (Online), (http://info-kesehatan-
kita.blogspot.com/2012/01/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs.html,diakses pada 31 Maret
2012)
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). (Online),
(http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada 31 Maret 2012)
Promosi Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan,diakses pada 31
Maret 2012)
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT QIM

I. PENDAHULUAN
Untuk memelihara kesehatan masyarakat, diperlukan sesuatu rangkaian usaha yang
luas. Perawatan dan pengobatan kuratif di rumah sakit hanyalah salah satu bagian
kecil dari rangkaian usaha tersebut. Efektifitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi
oleh pola pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan ketrampilan para
pelaksananya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien
dan keluarganya. Apabila pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang
cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakitnya serta keluarga pasien mampu
dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS ) QIM berusaha meningkatkan
pengetahuan pasien, keluarga pasien serta pengunjung rumah sakit tentang penyakit
cara penyembuhan dan pencegahannya. Oleh karena itu PKRS merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari program pelayanan Rumah Sakit QIM
II. LATAR BELAKANG
a. Perlunya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Batang
b. Kebutuhan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan dalam upaya
pencegahan penyakit dan cara penanggulangannya
III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
a. TUJUAN UMUM
Mewujudkan visi Rumah Sakit QIM yaitu menjadi rumah sakit pilihan masyarakat
terpercaya dan bermutu di Jawa Tengah
b. TUJUAN KHUSUS
1. Mewujudkan kepuasan pelanggan
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah
Sakit QIM
3. Pasien dan keluarga memahami dan melaksanakan pendidikan
kesehatan yang kita berikan
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Koordinasi dan Pengorganisasian Tim PKRS
a. Pertemuan rutin
b. Penyusunan Program Kerja
c. Penyusunan laporan
d. Tindak lanjut
2. Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit
a. Pemberdayaan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat
b. Bina Suasana
c. Advokasi
d. Kemitraan
3. Pelatihan Komunikasi efektif
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Koordinasi dan Pengorganisasian Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
a. Rapat Tim PKRS
b. Identifikasi Kebutuhan Leaflet Ruangan
c. Closed Medical Record Review
d. Penyusunan laporan kegiatan
2. Promosi Kesehatan Rumah Sakit
a. Pemberdayaan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat
1) Edukasi di dalam gedung Rumah Sakit
a) Edukasi kesehatan untuk pasien rawat inap oleh petugas-petugas
kesehatan, kemudian dicatat dalam lembar pendidikan pasien di
rekam medis
b) Penyuluhan untuk pasien rawat jalan dan keluarga pasien serta
pembesuk di lobby dan ruang tunggu rawat inap.
c) Kampanye kesehatan pada momen khusus
2) Pemberdayaan luar gedung
a) Edukasi kesehatan melalui pembinaan kelompok senam sehat
dengan pertemuan seminggu sekali, rekreasi, dan lain-lain.
b) Promosi kesehatan di masyarakat, baik secara langsung maupun
melalui sosial media dan website RS QIM.
b. Bina Suasana
1) Pemasangan poster dan X banner
2) Pembagian leaflet untuk masyarakat di dalam dan luar gedung
3) Pemutaran video edukasi kesehatan di televisi rumah sakit
4) Slideshow wall paper edukasi kesehatan pada screensaver komputer
rumah sakit
c. Advokasi
Advokasi dilakukan dalam bentuk advokasi kebijakan kawasan tanpa
rokok di RS QIM
d. Kemitraan
Kemitraan dengan Persadia dan Kelompok Senam Jantung Sehat.
3. Pelatihan Komunikasi Efektif
a. Pelatihan Komunikasi untuk tim edukasi PKRS
b. Petugas pelaksana dapat menyampaikan edukasi kesehatan
kepada pasien
VI. JADWAL PELAKSANAAN
Terlampir
VII. SASARAN
Sasaran Kegiatan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di
dalam dan luar rumah sakit, yang terdiri atas:
1. Karyawan/petugas kesehatan
2. Pasien
3. Keluarga Pasien
4. Pengunjung Rumah Sakit
5. Masyarakat yang tinggal di sekitar rumah sakit
6. Masyarakat lainnya di Kabupaten Batang
7. Masyarakat di luar Kabupaten Batang (untuk edukasi kesehatan melalui sosial
media dan website)
VIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setiap akhir bulan
2. Pelaporan kegiatan dilaporkan kepada Pimpinan Rumah Sakit
IX. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir tahun untuk ditindaklanjuti sesuai masalah /
kendala yang ada.
1. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Bagi Pasien
Promosi bagi pasien akan membantu pasien untuk dapat berpatisipasi lebih baik dalam
perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Promosi ini diberikan oleh
berbagai staf rumah sakit. Promosi diberikan pada saat pasien betinteraksi dengan
dokternya atau dengan perawat. Pihak lain memberikan promosi pada saat mereka
memberikan layanan-layanan khusus, seperti rehabilitasi atau terapi nutrisi, atau saat
mempersiapkan pasien untuk pulang dan perawatan lanjutan.

Oleh karena banyaknya staf yang membantu menyuluh pasien dan keluarganya, maka staf
rumah sakit perlu mengkoordinasikan kegiatan mereka dan memfokuskan diri pada apa
saja yang perlu dipelajari pasien.

Dengan demikian, promosi yang efektif diawali dengan melakukan penilaian terhadap
kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan bukan hanya apa
yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk melaksanakan
pembelajaran tersebut. Pembelajaran sendiri akan berlangsung paling efektif jika
disesuaikan degan pilihan belajar, nilai agama dan budaya serta kemampuan membaca
dan bahasa seseorang. Pembelajaran juga dipengaruhi oleh kapan waktu pelaksanaanya
dalam proses perawatan.

Promosi mencakup pengetahuan yang diperlukan selama proses perawatan dan


pengetahuan yang diperlukan setelah pasien dipindahkan ke tempat perawatan lain atau
dipulangkan. Dengan demikian, promosi dapat mencakup informasi mengenai sumber daya
di masyarakat untuk perawatan tambahan dan perawatan tindak lanjut (follow-up) yang
dibutuhkan serta bagaimana cara mengakses layanan gawat darurat jika diperlukan.
Adapun tujuan promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah :

1. Mengembangkan perilaku kesehatan


2. Mempercepat pemulihan dan penyembuhan pasien
3. Mencegah terserangnya penyakit yang sama atau mencegah kekambuhan penyakit dimasa yang
akan datang
4. Mencegah terjadinya penularan penyakit kepada orang lain, terutama keluarganya
5. Menyebarluaskan pengalamannya tentang proses penyembuhan penyakit kepada orang lain,
sehingga orang lain dapat belajar dari pasien tersebut agar dapat mencegahnya terkena penyakit
tersubut
6. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan
Adapun manfaat promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi


2. Kesehatan yang sehat.
3. Terhindar dari penularan penyakit.
4. Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
5. Peningkatan kesehatan pasien.
Standar-standar promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien yaitu :
Standar 1 : Rumah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung partisipasi pasien dan
keluarganya dalam keputusan perawatan dan proses perawatan.
1. Di setiap SMF/Instalasi ditunjuk koordinator (penanggung jawab promosi kesehatan) dengan SK
Direktur Utama
2. Program kerja masing-masing SMF/Instalasi
3. Rencana penyuluhan kelompok masing-masing SMF/Instalasi
4. Pedoman Promosi Kesehatan di buat di Instalasi Promosi Kesehatan
5. SOP edukasi di buat di Instalasi Promosi Kesehatan
Standar 2 : Kebutuhan penyuluhan setiap pasien diakses dan dimasukkan ke dalam rekam
medisnya
Agar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan dahulu assesment/penilaian terhadap
pasien dan keluarga meliputi :
1. Kepercayaan dan nilai-nilai agama yang dianut pasien dan keluarganya
2. Kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa mereka
3. Hambatan emosional dan motivasi
4. Keterbatasan fisik dan kognitif
5. Kemauan pasien untuk menerima informasi
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia dan maupun
untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam medis.

Standar 3: Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien


yang berkesinambungan:
1. Rujukan balik pasien ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)/RS daerah disertai dengan rujukan
edukasi
2. Pembinaan ke PKM/RS daerah yang dilakukan dengan SMF
3. Perjanjian kerjasama (PKS) dengan Institusi yang relevan dengan kondisi pasien seperti :
Yayasan Tuna Rungu, Wiyata Guna dan SLB

Standar 4: Penyuluhan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik berikut, yang


berkaitan dengan perawatan pasien : penggunaan obat-obatan yang aman, potensi
interaksi antara obat-obatan dan makanan, panduan gizi, manajemen nyeri, serta teknik-
teknik rehabilitasi.
1. Edukasi kepada pasien dan keluarga mencakup topik-topik/materi yang berkaitan dengan
perawatan pasien, dengan menggunakan materi dan proses yang sudah standar/seragam untuk
seluruh unit dilingkungan RSHS
2. Topik/materi tersebut adalah diantaranya: Penggunaan obat secara aman dan efektif untuk semua
obat yang dikosumsi pasien; Penggunaan peralatan medis secara aman dan efektif; Interaksi yang
mungkin terjadi antara obat-obatan resep dengan obat-obatan lain; Diet dan gizi; Manajemen
nyeri; Teknik-teknik rehabilitasi, dll.
Standar 5: Metode Penyuluhan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan
keluarganya serta memungkinkan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga pasien
dan staf untuk terjadinya pembelajaran
1. Pasien dan keluarga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam proses perawatan dengan berani bicara
dan mengajukan pertanyaan kepada pemberi pelayanan (dokter/perawat/petugas gizi dll) terjadi
interkasi antara pemberi pelayanan dengan pasien dan keluarga.
2. Sebaiknya Informasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang berkaitan dengan
kebutuhan pasien
3. Terdapat suatu proses verifikasi terhadap pasien dan keluarga bahwa mereka telah memahami
penyuluhan yang diberikan
Standar 6: Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan. Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk menyediakan
penyuluhan/edukasi
Agar penyuluhan/edukasi berlangsung efektif maka:

1. Pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan tentang materi yang diberikan


2. Pemberi dan penerima edukasi harus memiliki waktu yang cukup
3. Pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dan kemampuan berkomunikasi efektif
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan,
akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat


pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.

Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi lebih
baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien
betinteraksi dengan dokternya atau dengan perawat. Penyuluhan yang efektif diawali
dengan melakukan penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya.
Penilaian ini menentukan bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga
bagaimana cara terbaik untuk melaksanakan pembelajaran tersebut

1. SARAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Marilah
kita bersama menjaga perilaku bersih dan sehat agar kita senantiasa terhindar dari
berbagai macam penyakit.

PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan dari
para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas
sektor terkait
Weni Hastuti, S.Kep, M. Kes., selaku pembicara dari STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
memaparkan bahwa seorang perawat harus mempunyai skill seperti adanya ketrampilan,
kecerdasan dan kepintaran. Namun, yang terpenting dari ketiga hal tersebut adalah komunikasi.
Dimana manusia sebagai makhluk sosial yang tidak lepas dari yang namanya interaksi satu
dengan yang lainnya. Maka tujuan akhir dari komunikasi yakni menciptakan kesepahaman
dengan lawan bicara. Sebagai perawat disamping memberikan komunikasi yang efektif juga
harus diimbagi dengan pelayanan dan melayani dengan ikhlas dan tulus agar tercipta kepuasan
dari pasien.
Chemy Nur Fitria menjelaskan dengan subtema “Komunikasi dalam pendidikan
kesehatan”. Peran perawat sebagai edukator dan pendidik adalah meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan penyakit kepada pasien. Dimana pasien membutuhkan informasi
mengenai penyakit yang dideritanya. Dalam konteks ini menimbulkan manfaat dari pasien dan
perawat. Manfaat yang diperoleh pasien yaitu pengetahuan yang bertambah, kesadaran,
keterampilan dan kemandirian. Sedangkan manfaat dari perawat yang utama adalah kepuasan
dalam memberikan informasi dan berbagi pengetahuan dengan pasien. Dalam pelatihan ini
diadakan pula simulasi dari segala materi yang telah disampaikan kepada para peserta yang turut
serta dalam acara pelatihan.
Diharapkan setelah diadakannya pelatihan ini akan membentuk kepribadiaan dan karakter
perawat dalam melayani pasien serta meningkatkan kemampuan perawat dalam memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga.
Komunikasi, Pemberian informasi dan Edukasi yang efektif merupakan bagian dari mutu pelayanan
rumah sakit. Setidaknya dalam sehari pasien yang dirawat dapat berkomunikasi dengan 15 petugas
rumah sakit. Perilaku petugas dalam berkomunikasi, menyampaikan informasi maupun
mengedukasi dibutuhkan suatu keterampilan khusus karena petugas rumah sakit terutama
para professional pemberi asuhan (PPA) berhadapan dengan pasien dan keluarganya dengan
kondisi emosional yang membutuhkan perhatian lebih. Komunikasi, pemberian informasi dan
edukasi yang efektif akan meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga dalam proses asuhan
sehingga upaya patient safety dan Kendali mutu serta Kendali biaya tercapai secara optimal.
HPH Network Indonesia telah mengadakan 5 Angkatan untuk Training of Trainer KIE Efektif
(BCHE), dan kembali akan mengadakan kegiatan tersebut pada tanggal 4 - 7 Oktober 2017.
Tujuan
Membentuk trainer untuk Komunikasi, Informasi dan Edukasi efektif di Rumah Sakit
Kegiatan
1. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan.2. Cara melaksanakan kegiatan.3. Sasaran kegiatan.4. Jadwal pelaksan
aan kegiatan.5. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan.6. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.
C. Penutup
Recommended Documents
Documents Similar To Program Kerja PKRS

$.
enjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksanaan
kegiatanPK ! ! arapan "unda.
%.
0erwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi
m a s y a r a k a t ! arapan "unda.
I&.K#%'a(an Pan'('a PKRS Rumah Sa)'( Ha*a+an Bun"a1.
Promosi Kesehatan di uang Penda taran
a.
Penyediaan poster2spanduk promkes
.
Penyediaan in ormasi alur pelayanan
!.
Penyediaan in ormasi praktek dokter
".
Penyediaan suara2rekaman selamat datang
2.
Promosi Kesehatan di awat 3alan.
a.
Penyediaan ruang konsultasi
Pelaksanaan penyuluhan individu dan kelompok
Penyediaan lea let gratis
Promosi Kesehatan di awat 4nap
Pelayanan konseling (bedside $onseling)
Penyediaan gambar, oto, dan poster
Pelayanan konseling kelompok
Penyediaan poster pada ruangan tunggu
Penyediaan bo5es yang berisi lea let
$.
Penyuluhan pembesuk.
4.
Promosi Kesehatan di Penunjang edik
a.
Promosi kesehatan di laboratorium

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


.
Promosi kesehatan 6potik

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


!.
Promosi kesehatan di adiologi

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


".
Promosi kesehatan di 7i8
Penyediaan Poster
Promosi kesehatan di isioerapi

Penyediaan Poster

Penyediaan lea let gratis


,.
Promosi Kesehatan Klien !ehat
a.
Penyelenggaraan symposium
.
Penyelenggaraan seminar
!.
Penyelenggaraan loka karya
".
Penyelenggaraan orum diskusi kesehatan
#.
!enam sehat
-.
Promosi Kesehatan /uar 7edung
a.
Promosi Kesehatan di tempat ibadah

.
Promosi Kesehatan di tempat parkir

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


!.
Promosi Kesehatan di 0aman umah sakit
& . S A S A R A N
!asaran Promosi Kesehatan di !. arapan "unda adalah masyarakat di rumah sakit yangterdiri
dari &
1.
Pasien
2.
Keluarga pasien
3.
Pengunjung
4.
Karyawan ! arapan "unda
,.
asyarakat yang tinggal atau berada di sekitar ! arapan "unda
&I.E&ALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan standar PK !. Pemantauan
dilakukanterhadap perkembangan
dari masukan (input), proses, dan keluara (output). 1valuasidilakukan terhadap dampak
dari PK ! yang telah diselenggarakan.
1.
4ndikator masukan
(4nput) asukan yang perlu diperhatikan adalah berupa komitmen, sumberdaya manu
sia,sarana 2peralatan dan dana
2.
4ndikator ProsesProses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PK ! yang meliputi
PK ! untuk pasien, PK ! untuk klien sehat, dan PK ! diluar gedung.
3.
4ndikator Keluaran (Output)Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik se$ara umum maupun se$ara khusus
4.
4ndikator #ampak 4ndikator dampak menga$u kepada tujuan dilaksanakannya PK !
yaitu
berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien2klien rumah sakit, serta terpeliharanyal i n
g k u n g a n r u m a h s a k i t d a n d i m a n a a t k a n n ya d e n g a n b a i k s e m u a p e l a ya n a n
y a n g disediakan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah
PK ! berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.
&II.PEN ATATAN/ PELAPORAN DAN E&ALUASI

Pen$atatan dan pelaporan serta evaluasi dilakukan se$ara berkala oleh panitia PromosiKesehatan
umah !akit.Pelaporan dilakukan setelah kegiatan PK ! dilaksa

Penyediaan in ormasi kesehatan dengan media audio visual

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis$.Promosi kesehatan di adiologi

Penyediaan in ormasi kesehatan dengan media audio visual

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratisd . P r o m o s i k e s e h a t a n d i ; i 9 i

Penyediaan Poster e.Promosi kesehatan di isioerapi

Penyediaan Poster
Penyediaan lea let gratis<.Promosi Kesehatan Klien
!ehata.Penyelenggaraan symposiumb.Penyelenggaraan seminar $.Peny
elenggaraan loka karyad.Penyelenggaraan orum diskusi
kesehatane . ! e n a m s e h a t =.Promosi Kesehatan 6uar
;edunga.Promosi Kesehatan di tempat ibadahb.Promosi Kesehatan
di tempat parkir

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis$.Promosi Kesehatan di 1aman umah sakit

V . S A S A R A N
!asaran Promosi Kesehatan di !/ !iti ahmah adalah masyarakat
di rumahsakit yang terdiri dari &

Pasien

Keluarga pasien

Pengunjung

Karyawan !/ !iti ahmah

asyarakat yang tinggal atau berada di sekitar !/ !iti ahmah
VI.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan standar PK !.
Pemantauandilakukan terhadap perkembangan dari masukan (input),
proses, dan keluara( o u t p u t ) . 0 v a l u a s i d i l a k u k a n t e r h a d a
p dampak dari PK ! y a n g t e l a h diselenggarakan.a . / n d i k a t o r
masukan
( / n p u t ) asukan yang perlu diperhatikan adalah berupa komitmen, sumbe
rdayamanusia, sarana 4peralatan dan danab . / n d i k a t o r
P r o s e s Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PK ! yang meli
puti PK !untuk pasien, PK ! untuk klien sehat, dan PK ! diluar
gedung.$ . / n d i k a t o r K e l u a r a n
( O u t p u t ) Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-
kegiatan yangdilaksanakan baik se$ara umum maupun se$ara
khususd . / n d i k a t o r
# a m p a k /ndikator dampak menga$u kepada tujuan dilaksanakann
ya PK ! yaituberubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien4klien
rumah sakit,
sertaterpeliharanya lingkungan rumah sakit dan diman aatkannya d
engan baiksemua pelayanan yang disediakan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu
kondisi ini

sebaiknya dinilai setelah PK ! berjalan beberapa lama yaitu melalui


upayaevaluasi.
VII.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Pen$atatan dan pelaporan serta evaluasi dilakukan se$ara berkala oleh
panitiaPromosi Kesehatan umah !akit.Pelaporan dilakukan setelah kegiatan PK !
dilaksanakan

Rencana Kegiatan Tahunan Program Kerja PKRS RSUD dr. Abdoer


RahemSitubondo
NoU r a i a n B u l a
n K e t e r a n g an
1 2 3 4 5 ! " #
1 $1 1 1 2 1 % e m b u a t r e n c a n a Kegiata
n Tahunan atau&rogram Kerja
PKRS2 % e l a ' u ' a n K o o r d i n a ( i dengan (emua
bagian&enunjang&ela'(anaan
PKRS3 % e n g i d e n t i ) ' a ( i Kebutuhan PKRS diin(tala(i
(a(aranKegiatan4 A n a l i ( a D a t a 5 S o ( i a l i ( a ( i
d e n g a n (emua 'e&ala ruangan P e l a ' ( a n a a n
K e g i a t a n PKRSa . P e n * u l u h a n b . P e m b u a t a n lea+etc . P e
m b u a t a n ,anner-Po(ter! % e l a ' u ' a n &emberda*aan
SD% Tim PKRS
dengan a . % e n g i ' u t i (eminarb . P e l a t i h a n " / 0 a l u a ( i K
e g i a t a n # % e m b u a t a & o r a n PKRS Tabel
2. Rencana Pela'(anaan Kegiatan
PKRS o U r a i a n
% e i u n i u
l i A g u ( t u (
S e & t e m b er1 2
3 4 1 2 3 4 1 2 3
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
P e n * u l u h a n ' e (emua
ruangan2 P e m b u a t a n e a + e t

pengobatan. #alam keadaan yang memerlukan si sakit dirawat di rumah sakit. !esudahs e m b u h
d i p u l a n g k a n , d i t i m p a o l e h p e n ya k i t ya n g s a m a s e h i n g g a y a n g b e r s a n g k u t a
n dirawat kembali dirumah sakit. #emikian siklus ini berlangsung terus, sampai
kemudiandisadari, bahwa sebenarnya untuk memelihara kesehatan masyarakat
diperlukan suatuusaha yang lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan di rumah
sakit hanyalah
salahs a t u b a g i a n k e $ i l d a r i r a n g k a i a n u s a h a t e r s e b u t . 1 e k t i v i t a s s u a t u p e
n g o b a t a n , s e l a i n dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada serta sikap
dan keterampilan
para pelaksananya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien dank e l u
a r g a n ya . ! e l a i n i t u , t e r g a n t u n g j u g a p a d a k e r j a s a m a ya n g p o s i t i antara p
e t u g a s k e s e h a t a n d e n g a n p a s i e n d a n k e l u a r g a n ya . K a l a u p a s i e n d a n k e l u a r g
a n ya m e m i l k i pengetahuan tentang $ara-
$ara penyembuhan dan pen$egahan penyakit, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipa
si se$ara positi , maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada
umumnya.Promosi Kesehatan di umah !akit (seterusnya ditulis PK !) berusaha
mengembangkan pengertian pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan p
en$egahannya. !elain itu, PK ! juga berusaha menggugah kesadaran dan
minat pasien,k e l u a r g a d a n p e n g u n j u n g r u m a h s a k i t u n t u k b e r p e r a n s e $ a
ra positi d a l a m u s a h a penyembuhan dan pen$egahan penyakit. Oleh karena itu, PK
! merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit.
III.TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS1 . T u j u a n U m u m
0er$iptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku idup "ersih
dan!ehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien dan keluarga,
serta pemeliharaan lingkungan di ! arapan "unda.
2.Tujuan Khususa.
eningkatkan pengetahuan dan sikap pasien tentang penyakitnya,
sehinggamempunyai keinginan untuk memper$epat pemulihan serta
b e r u p a y a u n t u k men$egah terserang kembali penyakit yang sama
.
"agi keluarga pasien tertanamnya pemahaman yang mendorong seluruh
keluargauntuk memberikan dukung baik moril maupun materil kepada pasien dalam
upaya penyembuhan penyakitnya.
!.
#iperolehnya gambaran tentang in ormasi yang dibutuhkan oleh pasien,
keluarga, pengunjung serta masyarakat disekitar ! arapan "unda.
".
eningkatkan daya dan peran serta komunitas !. arapan "unda dalam men$egahatau
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
#.
en$iptakan suasana yang kondusi agar pasien, keluarga, pengunjung, masyarakatyang
berada disekitar !. arapan "unda mau dan mampu berperilaku hidup bersihdan sehat.

$.
enjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksanaan
kegiatanPK ! ! arapan "unda.
%.
0erwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi
m a s y a r a k a t ! arapan "unda.
I&.K#%'a(an Pan'('a PKRS Rumah Sa)'( Ha*a+an Bun"a1.
Promosi Kesehatan di uang Penda taran
a.
Penyediaan poster2spanduk promkes
.
Penyediaan in ormasi alur pelayanan
!.
Penyediaan in ormasi praktek dokter
".
Penyediaan suara2rekaman selamat datang
2.
Promosi Kesehatan di awat 3alan.
a.
Penyediaan ruang konsultasi
.
Pelaksanaan penyuluhan individu dan kelompok
!.
Penyediaan lea let gratis
3.
Promosi Kesehatan di awat 4nap
a.
Pelayanan konseling (bedside $onseling)
.
Penyediaan gambar, oto, dan poster
!.
Pelayanan konseling kelompok
".
Penyediaan poster pada ruangan tunggu
#.
Penyediaan bo5es yang berisi lea let
$.
Penyuluhan pembesuk.
4.
Promosi Kesehatan di Penunjang edik
a.
Promosi kesehatan di laboratorium

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


.
Promosi kesehatan 6potik

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


!.
Promosi kesehatan di adiologi

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


".
Promosi kesehatan di 7i8i

Penyediaan Poster
#.
Promosi kesehatan di isioerapi
Penyediaan Poster

Penyediaan lea let gratis


,.
Promosi Kesehatan Klien !ehat
a.
Penyelenggaraan symposium
.
Penyelenggaraan seminar
!.
Penyelenggaraan loka karya
".
Penyelenggaraan orum diskusi kesehatan
#.
!enam sehat
-.
Promosi Kesehatan /uar 7edung
a.
Promosi Kesehatan di tempat ibadah

.
Promosi Kesehatan di tempat parkir

Penyediaan poster

Penyediaan lea let gratis


!.
Promosi Kesehatan di 0aman umah sakit
& . S A S A R A N
!asaran Promosi Kesehatan di !. arapan "unda adalah masyarakat di rumah sakit yangterdiri
dari &
1.
Pasien
2.
Keluarga pasien
3.
Pengunjung
4.
Karyawan ! arapan "unda
,.
asyarakat yang tinggal atau berada di sekitar ! arapan "unda
&I.E&ALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan standar PK !. Pemantauan
dilakukanterhadap perkembangan
dari masukan (input), proses, dan keluara (output). 1valuasidilakukan terhadap dampak
dari PK ! yang telah diselenggarakan.
1.
4ndikator masukan
(4nput) asukan yang perlu diperhatikan adalah berupa komitmen, sumberdaya manu
sia,sarana 2peralatan dan dana
2.
4ndikator ProsesProses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PK ! yang meliputi
PK ! untuk pasien, PK ! untuk klien sehat, dan PK ! diluar gedung.
3.
4ndikator Keluaran (Output)Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik se$ara umum maupun se$ara khusus
4.
4ndikator #ampak 4ndikator dampak menga$u kepada tujuan dilaksanakannya PK !
yaitu
berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien2klien rumah sakit, serta terpeliharanyal i n
g k u n g a n r u m a h s a k i t d a n d i m a n a a t k a n n ya d e n g a n b a i k s e m u a p e l a ya n a n
y a n g disediakan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya dinilai setelah
PK ! berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.
&II.PEN ATATAN/ PELAPORAN DAN E&ALUASI

Вам также может понравиться