Вы находитесь на странице: 1из 7

3. .

Macam-macam Monosakarida

1. Gula tiga karbon (Triosa)


Senyawa ini merupakan zat antara yang penting dalam lintasan metabolik fotosintesis dan
respirasi sel. Yang termasuk kedalam golongan ini adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
2. Gula empat karbon (Tetrosa)
Gula ini tidak banyak ditemui walaupun beberapa bentuk berperan dalam proses fotosintesis
dan respirasi.
3. Gula lima karbon (Pentosa)
Senyawa ini sangat penting dalam fotosintesis dan respirasi. Dua jenis pentosa (ribosa dan
deoksiribosa) juga membentuk unsur pembangun utama untuk asam nukleat yang penting bagi
semua kehidupan.
4. Gula enam karbon (heksosa)
Gula ini sering ikut serta dalam tahap respirasi dan fotosintesis dan menjadibangun utama
dari banyak macam karohidrat lain termasuk pati dan selulosa.
5. Gula tujuh karbon (heptosa)
Salah satu jenis heptosa adalah zat antara dalam fotosintesis dan respirasi. Jika tidak dalam
bentuk itu, gula ini jarang didapati.

Ada juga beberapa macam monosakarida yang penting diantaranya adalah glukosa,
fruktosa, galaktosa dan pentosa.
a) Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksose dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat
dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-
buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau
konsentrasi yang tetap yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat
bertambah setelah kita makan makanan sumber karbohidrat namun kira-kira 2 jam setelah itu,
jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang yang menderita diabetes
mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah.
Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan batuan
sinar matahari dan klorofil dalam daun. Proses ini disebut fotosintesis dan glukosa yang
terbentuk terus digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa. Amilum terbentuk dari
glukosa dengan jalan penggabungan molekul-molekul glukosa yang membentuk rantai lurus
maupun bercabang dengan melepaskan molekul air.

b) Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida
mempunyai rasa manis. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada glukosa, juga lebih
manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi
Seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCl. Dengan
pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya
bereaksi dengan resersinol membentuk senyawa yang berwarna merah. Pereaksi Seliwanoff ini
khas untuk menunjukkan adanya ketosa. Fruktosa berikatan dengan glukosa
membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-hari sebagai pemanis, yang
berasal dari tebu dan bit.

c) Galaktosa
Monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam alam. Umumnya berikatan dengan glukosa
dalam bentuk laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang
manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat memutar
bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa
menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat
yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. pembentukan asam musat ini dapat dijadikan cara
identifikasi galaktosa, karena kristal asam musat mudah dimurnikan dan diketahui bentuk
kristal maupun titik leburnya.

d) Pentosa
Beberapa pentosa yang penting di antaranya ialah arabinosa, xilosa, ribosa dan 2-
deoksiribosa. Keempat pentosa ini adalah aldopentosa dan tidak terdapat dalam kedaan bebas
di alam. Arabinosa diperoleh dari gom arab dengan jalan hidrolisis, sedangkan xilosa diperoleh
dari proses hidrolisis terhadap jerami atau kayu. Xilosa terdapat pada urine seseorang yang
disebabkan oleh suatu kelainan pada metabolisme karbohidrat. Kondisi seseorang sedemikian
itu disebut pentosuria. Ribosa dan deoksiribosa merupakan komponen dari molekul asam
nukleat dan dapat diperoleh dengan cara hidrolisis. Dari rumusnya tampak bahwa deoksiribosa
kekurangan satu atom oksigen dibanding dengan ribosa.

Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih
sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan
merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan.

6. kelompok pertama yakni α-amilase amiloklasik atau amilitik) yang menceraikan rantai pati secara
acak menjadi dekstrin dan menghasilkan hanya sedikit gula tereduksi. Kelompok kedua, ß-amilase
(sakharogenik) yang menceraikan gula tereduksi maltose dari ujung rantai pati. Derajat keasaman
(pH) optimum bagi α-amilase berkisar antara 5,0 pada suhu 22- Universitas Sumatera Utara 30ºC
sampai 5,3 pada suhu 45-50ºC, sedang untuk ß-amilase adalah 5,3. Laporan terbanyak akan pH
optimum bagi diastase madu adalah 5,3 (Sihombing, 1997).

Enzim diastase adalah enzim yang mengubah karbohidrat kompleks (polisakarida) menjadi
karbohidrat yang sederhana (monosakarida) (

7. ikatan dipeptida
12. Dalam tanaman, lemak disintesis dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam
lemak yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi

Proses pembentukan lemak dalam tanaman dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu :

– pembentukan gliserol

– pembentukan molekul asam lemak

– kondensasi asam lemak dengan gliserol membentuk lemak

Sintesis gliserol
Dalam tanaman terjadi serangkaian reaksi biokimia, pada reaksi ini fruktosa difosfat diuraikan
oleh enzim aldosa menjadi dihidroksi aseton fosfat, kemudian direduksi menjadi α-
gliserofosfat. Gugus fosfat dihilangkan melalui proses fosforilasi sehingga akan terbentuk
molekul gliserol
Sintesis asam lemak
Asam lemak dapat dibentuk dari senyawa-senyawa yang mengandung karbon seperti asam
asetat, asetaldehid, dan etanol yang merupakan hasil respirasi tanaman. Sintesis asam lemak
dilakukan dalam kondisi anaerob dengan bantuan sejenis bakteri

Kondensasi asam lemak dengan gliserol


Pada tahap pembentukan molekul lemak ini terjadi proses esterifikasi gliserol dengan asam
lemak yang dikatalisis oleh enzim lipase

Minyak pangan dalam bahan pangan biasanya diekstraksi dalam keadaan tidak murni dan
bercampur dengan komponen-komponen lain yang disebut fraksi lipida.

Fraksi lipida terdiri dari minyak/lemak (edible fat/oil), malam (wax), fosfolipida, sterol,
hidrokarbon, dan pigmen. Dengan cara ekstraksi yang menggunakan pelarut lemak seperti
petroleum eter, etil eter, benzena, dan kloroform komponen-komponen fraksi lipida dapat
dipisahkan. Lemak kasar (crude fat) tersebut disebut fraksi larut eter.

14. DHA

. DHA atau Dokosa Heksanoid Acid adalah asam lemak essensial yang terdapat
dalam asam lemak tidak jenuh linoleat (omega 6) dan linolenat (omega 3) yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan.

18. Simak perbedaan margarin dan mentega seperti yang kumparan

1. Warna
Cara yang mudah untuk membedakan margarin dan mentega adalah melalui warnanya.
Margarin mempunyai warna kuning yang lebih pekat sedangkan mentega mempunyai warna
yang lebih pucat.
2. Aroma
Jika dihirup, mentega lebih mengeluarkan aroma harum yang lebih menyengat dibandingkan
margarin. Apabila sebuah adonan kue menggunakan mentega, maka wangi harum mentega
akan keluar dari kue yang selesai dipanggang. Sedangkan aroma dari margarin tidak begitu
keluar.

3. Bahan Pembuatnya
Perbedaan lain adalah kandungan dari dua produk ini berbeda. Mentega terbuat dari susu
atau krim. Proses pembuatannya adalah dengan cara memisahkan lemak susu dari
buttermilk. Mentega yang paling sering kita gunakan adalah mentega yang terbuat dari susu
sapi, dan juga terdapat mentega yang terbuat dari susu domba, kambing atau kerbau.
Sedangkan margarin adalah produk yang tidak terbuat dari susu melainkan dari nabati.
Awalnya pada tahun 1800an, margarin sebagai pengganti mentega dibuat dari lemak
hewani namun kini margarin dibuat dari bahan-bahan seperti minyak sayur, air, garam,
emulsifier. Beberapa produk margarin masih menggunakan susu sebagai salah satu bahan
utamanya.
4. Kandungan Kolestrol
Karena terbuat dari lemak hewani, kandungan kolesterol dan lemak jenuh pada mentega
lebih tinggi daripada margarin. Namun, untuk produk mentega oles memiliki kalori dan lemak
yang lebih rendah. Mentega yang biasa dijual secara komersil di Amerika mengandung
sekitar 80% lemak. Dan yang yang membuatnya makin berbeda dengan margarin adalah,
mentega bisa dibuat sendiri di rumah sedangkan margarin harus diolah di pabrik.
Sama seperti mentega, margarin oles mengandung lemak yang lebih rendah sekitar 10-
90%. Tinggi rendahnya kandungan lemak pada margarin tergantung pada kandungan
lemak yang berasal dari minyak sayur. Semakin rendah kandungan lemak pada margarin,
maka semakin banyak kandungan air pada margarin tersebut.
Karena margarin terbuat dari minyak sayur, kandungan kolesterol dan minyak jenuh pada
margarin jauh lebih rendah dibandingkan dengan mentega. Namun, margarin memiliki
persentase yang lebih tinggi untuk kandungan lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh
tunggal.

Margarine berwarna kuning pekat. (Foto: Thinkstock)


5. Tekstur
Karena bahan yang berbeda akan menyebabkan tekstur dari dua produk ini juga berbeda.
Tekstur margarin cenderung lebih lembek dibandingkan mentega. Margarin lebih cocok
untuk diolah menjadi kue yang bertekstur lebih keras seperti kukis karena kandungan air
yang cukup tinggi. Sedangkan mentega cocok untuk semua olahan kue dan roti.
Susu sapi sebagai bahan utama pembuatan mentega membuat harga mentega jauh lebih
mahal ketimbang margarin. Tidak perlu khawatr, kamu bisa mengganti mentega dengan
margarin karena memiliki fungsi yang sama.

19. Bahan Pembentuk Darah

1. Plasma, dibentuk dari

a. Air (91%)

b. Protein (8%), terdiri dari albumin, globulin, dan fibrinogen

c. Mineral (0,9%), anorganik terdiri dari : Na, K, Ca, Mg, Cl, SO4, PO4, Fe, Co, Cu, Zn,

d. Sisanya berupa bahan organik terdiri dari :

 Glukosa, laktat, piruvat


 Lipid : lemak, lesitin, kolesterol
 NPN : asam amino, urea, asam urat, keratin, kreatinin, garam, ammonia
 Enzim, vitamin, hormon, pigmen, antigen
 Gas : oksigen dan karbondioksida

. Sel darah, terdiri dari

a. Eritrosit : sel darah merah

 Air (62 – 72%)


 Bahan padat : Hemoglobulin (95%), dan 5% dari protein, lipid (Fosfolipid, kolesterol), vitamin,
glukosa, enzim (cholin esterase, phosphatase, carbonic anhidrase, peptidase), mineral (Na, K,
Mg, Cl, S, PO4)

b. Leukosit : sel darah putih


 Granuler, terdiri dari : basofil, eosinofil, neutrofil batang, dan neutrofil segmen
 Agranuler, terdiri dari : limfosit (25% dari sel darah putih dibentuk di kelenjar limfe dan sum-
sum tulang belakang), monosit , dan sel plasma

1. Asam Amino

2. Pati

Pati hanya tersusun dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Sedangkan kanji
dapat tersusun dari pati, protein maupun polimer-polimer dan senyawa yang lain. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pati merupakan salah satu komponen penyusun kanji atau
tepung.Pati merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan dan manusia
sebagai sumber energi

3.FOSFORILASE
Fosforilasi adalah penambahan gugus fosfat pada suatu protein atau molekul organik lain.
Fosforilasi dapat meningkatkan efisiensi katalitik enzim, mengubahnya menjadi bentuk
aktifnya dalam satu protein, sementara fosforilasi enzim yang lain akan mengubahnya
menjadi bentuk inaktif yang secara intrinsik tidak efisien. Meskipun fungsi enzim yang paling
banyak terkena adalah efisiensi katalitik protein, fosforilasi dapat pula mengubah afinitasnya
terhadap substrat, lokasi di dalam sel atau daya reaksinya terhadap regulasi oleh ligan
alosterik. Fosforilasi mengaktifkan atau menonaktifkan banyak enzim protein sehingga dapat
menyebabkan atau menghambat mekanisme kerja penyakit seperti kanker dan diabetes.

4. Proses Pembentukan lemak pada manusia dan hewan


Untuk langkah pertama dalam metabolisme lemak ialah konsumsi dan pencernaan trigliserida
yang ditemukan baik dalam sebuah makanan nabati seperti buah zaitun, kacang-kacangan
dan alpukat dan makanan hewani seperti daging, telur dan produk susu. Lemak ini berjalan
melalui saluran pencernaan ke usus dimana mereka tidak dapat diserap dalam bentuk
trigliserida.

Sebaliknya, mereka dibagi melalui enzim yang disebut lipase menjadi asam lemak, dan yang paling
sering, monogliserida yang merupakan asam lemak rantai tunggal yang melekat pada gliserol.
Trigliserida yang bercabang kemudian dapat diserap melalui usus dan disusun kembali menjadi bentuk
aslinya sebelum diangkut oleh kilomikron, jenis zat yang mirip dengan kolesterol yang dikenal sebagai
lipoprotein ke dalam sistem getah bening.

Dari sistem getah being trigliserida masuk ke dalam aliran darah, dimana proses metabolisme lipid atau
lemak diselesaikan dalam satu dari tiga cara, karena mereka juga diangkut ke hati, sel-sel otot atau
sel-sel lemak, yang dimana mereka disimpan atau digunakan untuk energi. Jika mereka berakhir di sel-
sel hati, mereka diubah menjadi jenis kolestrol “jahat” yang dikenal sebagai very-low-density lipoprotein
(VLDL) dan dilepaskan ke dalam aliran darah dimana mereka bekerja untuk mengangkut lipid lain.

Trigliserida dikirim ke sel-sel otot dapat dioksidasi dalam mitokondria sel-sel untuk energi, sedangkan
yang dikirim ke sel-sel lemak akan disimpan sampai mereka dibutuhkan untuk energi di lain waktu. Hal
ini menyebabkan peningkatan ukuran sel-sel lemak, terlihat pada seseorang sebagai peningkatab
lemak tubuh.

3. Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh.[3] Saat terpapar
cahaya matahari, senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi
senyawa kolekalsiferol.[3] Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet
B (UVB).[3] Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi
senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh.[3] Kalsitrol
sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang
membutuhkan, terutama di organ tulang dan gigi.[3]
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman – “yang menggerakkan”) adalah pembawa pesan
kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi
untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh

4. Glikosida adalah senyawa yang menghasilkan satu atau Iebih gula (kon) diantara
produk hidrolisisnya dan sisanya berupa senyawa bukan gula (aglikon). Bila gula
yang terbentuk adalah glukosa maka golongan senyawa itu disebut glukosida,
sedangkan bila terbentuk gula Iainnya disebut cilikosida.

Вам также может понравиться