Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Paper Ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS MI/SD
Yang Diampu Oleh Ibu Dosen Eri Purwanti, M.Pd
Oleh:
Nama NPM
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
Menjadi sorang pengajar bukanlah perkara mudah. Ia dituntut untuk
dapat menjalankan kegiatan pembelajaran dengan baik agar proses transfer
ilmu berjalan dengan efektif. Hal utama yang harus dikuasai oleh seorang
pengajar ialah strategi pembeljaran. Strategi pembelajar merupakan center
untama dalam kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran, salah
satunya ialah strategi pembelajaran inkuiri. Strategi pembelajaran inkuiri
merupakan salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh karenanya, dalam hal ini kami akan memaparkan tentang
strategi pembelajaran inkuiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu strategi pembelajaran?
2. Apa itu strategi pembelajaran inkuiri?
C. Tujuan
1. Memahami tentang strategi pembelajaran.
2. Memahami tentang strategi pembelajaran inkuiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Lahadisi, “Inkuiri: Sebuah Strategi Menuju Pembelajaran Bemakna”, Jurnal Al-Ta’dib,
Vol. 7 No.2 (Juli-Desember 2014), h. 89
2
Sumantri. Mohamad Syarif, Strategi Pembelajaran Teori Dan Praktik Di Tingkat
Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada), 2016, h. 279-280
3
Menurut Philip and Owen pada tahun 1986 menerangkan bahwa
strategi pembelajaran ialah serangkaian tindakan yang berkaitan secara
konsisten dan tindakan-tindakan tersebut secara kontekstual terpadu dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Menurut T Raka Joni 1980, bahwa strategi belajar mengajar sebagai
pola umum perbuatan guru dan murid didalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar yang menunjuk pada karakteristik abstrak dari pada rentetan
perbuatan guru murid tersebut. Strategi pembelajaran adalah karakteristik
abstrak dari pola kegiatan guru dan peserta didik secara sistematis. 3
Sedangkan menuut UNESCO pada tahun 1981 perpaduan secara
keseluruhan dan pengorganisasian secara kronologis dari metode-metode dan
bahan-bahan yang dipilih untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan dari beberapa teori diatas, dapat kita simpulkan bahwa
strategi pembelajaran memiliki dua pengertian yakni secara sempit dan luas.
Secara sempit strategi dapat kita artikan sebagai suatu cara yang di tempuh
untuk mencapai tujuan. Sedangkan secara luas strategi dapat kita simpulkan
sebagai serangkaian penetapan kegiatan pembelajran yang tersusun secara
sistematis mulai dari perencanaan hingga asesment.
B. Pembelajaran Inkuiri
1. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri memiliki arti pertanyaan, pemeriksaan atau penyekidikan.
Pendekatan inkuiri berati suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengun penuh percaya diri.4
3
“MaknaStrategi Pembelajaran Menurt Para Ahli” (On-line), tesedian di: http://sriutami46
.blogspot.com/2013/05/makna-strategi-pembelajaran-menurut.html (26 Oktobe 2018)
3
Susanto. Ahmad, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group), 2014, h. 160
4
Adapun menurut ahli diantaranya:
a. Menurut Hasan. Hasan mengemukakan bahwa pembelajran inkuiri
merupakan suatu proses pembelajaran yang lebih menekankan pada
pengembangan pemecahan masalah yang terbatas pada disiplin ilmu.
b. Menurut Humalik. Humalik berpendapat bahwa pembelajaran inkuiri
merupakan suatu strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
di mana kelompok peserta didik inkuiri masuk kedalam suatu pesoalan
atau mencari jawaban-jawaban terhadap isi pertanyaan melalui suatu
prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas.
c. Menurut Trianto. Trianto menjelaskan bahwa kondisi umum yang
merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi peserta didik ialah;
aspek sosial dikelas dan suasana terbuka yang mengundang peserta didik
berdiskusi, inkuiri berfokus pada hipotesis, penggunaan fakta sebagai
evidensi (informasi dan fakta).
d. Menurut Gulo dan Trianto. Sasaran utama pembelajaran inkuiri adalah;
keterlibatan peseta didik secara maksimal dalam proses kegiatan
pembelajaran, keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada
tujuan pembelajaran, mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri
tentang apa yang mereka temukan dalam proses inkuiri.5
Jadi jelas, dalam pembelajaran ini pesera didik terlibat secara mental
dan fisik untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru. Dengan
5
Ibid, h.161-162
5
demikian, siswa akan terbiasa bersikap berfikir kritis, analitik dan
sistematis.
6
Lahadisi, “Inkuiri: Sebuah Strategi Menuju Pembelajaran Bemakna”, Jurnal Al-Ta’dib,
Vol. 7 No.2 (Juli-Desember 2014), h. 90
6
maupun otak kanan, baik otak neptil, otak limbik, maupun otak neor
korteks. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan
otak secaramaksimal.
e. Prinsip keterbukaan, belajar adalah suatu proses mencoba berbagai
kemungkinan. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebiasaan untuk
mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan
nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus
dibuktikan kebenaranya. Tugas guru adalah menyiapkan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan
secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
3. Model-Model Pebelajaran Inkuiri
Pendapat yang terkenal mengenai model-medel pembelajaran inkuiri
ialah pendapat yang dikemukakan oleh Sund dan Trowbridge dalam
Hamruni, diantaranya:7
a. Guide Inquiry
Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran
inkuiri yang dalam pelaksanaanya guru menyediakan bimbingan atau
petunjuk cukup luas kepada murid.
b. Modified Inquiry
Model ini memiliki ciri yaitu guru hanya memberikan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur
penelitian untuk memperoleh jawaban
c. Freeinquiry
Pada model ini siswa harus mengidentifikasi dan merumuskan
macam problema yang dipelajari dan dipecahkan.
d. Inquiry Role Approach
Model pembelajaran inkuiri pendekatan peranan ini melibatkan
siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri atas empat orang untuk
memecahkan masalah yang diberikan.
7
Ibid, h. 100-101
7
e. Invitation Into Inquiry
Model inkuiri jenisini siswa dilibatkan dalam proses pemecahan
masalah dengan cara-cara yang ditempuh para ilmuwan.
f. Pictorial Riddle
Pada model ini merupakan metode mengajar yang dapat
mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok
keciltaubesar, gambar, peragaan, atau situasi sesungguhnya dapat
digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif para siswa.
g. Synectics Lesson
Model ini lebih memusatkan keterlibatan siswa untuk membuat
berbagai macam bentuk kiasan supaya dapat membuka intelegensinya
dan mengembangkan kreativitasnya.
h. Value Clarification
Pada model ini siswa lebih difokuskan pada pemberian kejelasan
tentang suatu tata aturan atau nilai-nilai pada suatu proses
pembelajaran.
8
merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. Selain itu, anak
didik juga memiliki relevansi yang kuat terhadap tujuan, dimana saat
pendidik merumuskan tujuan, maka yang menjadi pertimbangan disini
adalah tingkah laku dan spesifik anak didik. Sebagaimana kita ketahui
bahwa anak didik juga merupakan salah satu komponen yang ada dalam
pembelajaran.
b. Peserta didik
Peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan
pendidikan. Anak didik adalah unsur manusiawi yang sangat penting
dalam kegiatan interaksi edukatif. Ia dijadikan sebagai pokok persoalan
dalam semua gerak kegiatan pendidikan dan pengajaran. Sebagai pokok
persoalan, anak didik memiliki kedudukan yang menempati posisi yang
menetukan dalam sebuah interaksi. Relevansi komponen peserta didik
terhadap komponen lainnya sangat terlihat pada interaksi edukatif dengan
pendidik, bahwa tanda adanya peserta didik maka seorang pendidik tidak
akan memiliki subjek dalam aplikasi ilmu yang didapatkan.
c. Pendidik
Pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung jawab
mencerdaskan kehidupan anak didik. Pendidik harus mempersiapkan
perangkat pembelajaran sebelum melaksanakan tugas profesinya,
merumuskan tujuan, menentukan metode, menyampaikan bahan ajar,
menentukan sumber belajar dan yang paling terakhir ketika pendidik
akan melihat hasil pembelajarannya adalah melaksanakan evaluasi. Dari
seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pendidik merupakan
komponen pembelajaran. Jadi, sangat jelas bagaiamana relevansi antara
pendidik dengan komponen lainnya.
d. Bahan atau Materi Pembelajaran
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru /instructur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan
9
guru/instructur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instructur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dikelas.
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: 1. Petunjuk
belajar (petunjuk siswa/guru), 2. Kompetensi yang akan dicapai 3.
Informasi pendukung, 4. Latihan-latihan, 5. Petunjuk kerja, dapat berupa
Lembar Kerja (LK), 6. Evaluasi.
e. Metode
Proses belajar mengajar meruapakan interaksi yang dilakukan
antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk
mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Tidak semua metode cocok
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Hal ini
tergantung dari karakteristik peserta didik, materi pembelajaran, dan
konteks lingkungan dimana pembelajaran itu berlangsung. Metode
pengajaran atau pendidikan adalah suatu cara yang digunakan pendidik
untuk menyampaikan materi pelajaran, keterampilan atau sikap tertentu
agar pembelajaran dan pendidikan berlangsung efektif dan tujuannya
tercapai denga baik.
f. Media
Media tidak bisa dipisahkan dari metode yang digunakan oleh
seorang pendidik dalam menyampaikan bahan ajar karena metode
merupakan rangkaian dari media tersebut.
g. Evaluasi
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, dan penafsiran dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar
yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.8
8
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/inspiratif-pendidikan/article/download/3484/
7439/1. Volume V, Nomor 2, Juli - Desember 2016
10
5. Kondisi-Kondisi Umum Yang Merupakan Syarat Bagi Timbulnya Kegiatan
Inkuiri Bagi Siswa
a. Aspek sosial didalam kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
untuk berdiskusi. Hal ini menuntut adanya suasana bebas (permisif)
didalam kelas, dimana setiap siswa tidak merasakan adanya tekanan atau
hambatan untuk mengemukakan pendapatnya.
b. Inkuiri berfokus pada hipotesis. Siswa perlu menyadari bahwa pada
dasarnya semua pengetahuan bersifat tentatif. Tidak ada kebenaran yang
bersifat mutlak. Kebenarannya selalu bersifat sementara, sikap terhadap
pengetahuan yang perlu dikembangkan. Dengan demikian maka
penyelesaian hipotesis merupakan fokus strategi inkuiri.
c. Penggunaan fakta yang sebenarnya sebagai evidensi. Didalam kelas
dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta sebagaimana dituntut
dalam pengujian hipotesis pada umumnya.
11
tertuang dalam GBPP Kurukkulum Sekolah Dasar Suplemen 1999 dan KBK
IPS Sekolah Dasar tahun 2003, bahwa tujuan dari penggunaan strategi
pembelajaran inkuiri ialah:9
a. Mengembangkan sikap, keterampilan, kepercayaan siswa dalam
memecahkan masalah atau memutuskan perkara secara cepat.
b. Menegmbangkan kemampuan berfikir siswa agar lebih tanggap, cermat
dan nalar (kritis, analitis, dan logis).
c. Membina dan mengembangkan sikap ingin tahu lebih jauh.
d. Mengungkapkan aspek-aspek pengetahuan maupun sikap.
9
Susanto. Ahmad, Op.Cit. h. 164-165
10
Ibid, h. 175-177
12
menentukan kerangka pedoman penulisandan menentuan keakuratan
pernyataan keakuratan dari fakta, dan yang teakhir interprestasi data
f. Menguji hipotesis berdasarkan data yang ada dengan cara; mengubah
atau memodifikasi hipotesis jika diperlukan dengan ketentuan menolak
hipotesis yang tidak didukung oleh data, dan menyusun kembali
hipotesis, merumuskan kesimpulan
13
e. Partisipasi setiap peserta didik dalam setiap proses pembelajaran
f. Guru tidak banyak ikut campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan
peserta didik
11
Ibid, h. 159-160
14
8. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri
a. Kelebihan
Strategi pembelajaran inkuiri atau yang disingkat menjadi SPI
memiliki keunggulan diantaranya:
1) SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.
2) SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
3) SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
b. Kekurangan
Adapun kekurangan dari SPI ialah:
1) Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dan belajar.
3) Kadang-kadang dalam mengimplimentasikanya, memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikanya dengan
waktu yang telah ditentukan.
4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.12
12
Lahadisi, “Inkuiri: Sebuah Strategi Menuju Pembelajaran Bemakna”, Jurnal Al-Ta’dib,
Vol. 7 No.2 (Juli-Desember 2014), h. 100
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi pembelajaran memiliki dua pengertian yakni secara sempit dan
luas. Secara sempit strategi dapat kita artikan sebagai suatu cara yang di
tempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan secara luas strategi dapat kita
simpulkan sebagai serangkaian penetapan kegiatan pembelajran yang
tersusun secara sistematis mulai dari perencanaan hingga asesment.
2. Pembelajaran inkuiri ialah suatu proses pembelajaran yang perbusat pada
peserta didik yang mengutamakan pada kemampuan berfikir kritis, analitik,
mencari, menemukan dan mengolah informasi-informasi dan pengetahuan-
pengetahuan mereka sendiri, yang memiliki tujuan untuk memecakah
masalah-masalah yang ia hadapi dalam proses pembelajaran.
3. Prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri meliputi:
a. Berorientasi pada pengemabangan intelektual
b. Prinsip interaksi
c. Prinsip bertanya
d. Prinsip untuk belajar berfikir
e. Prinsip keterbukaan
4. Model-model pembelajaran inkuiri meliputi:
a. Guide Inquiry
b. Modified Inquiry
c. Freeinquiry
d. Inquiry Role Approach
e. Invitation Into Inquiry
f. Pictorial Riddle
g. Synectics Lesson
h. Value Clarification
16
5. Komponen-komponen pembelajaran inkuiri
a. Tujuan Pendidikan
b. Peserta didik
c. Pendidik
d. Bahan atau Materi Pembelajaran
e. Metode
f. Media
g. Evaluasi
6. Kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya keiatan
inkuiri bagi siswa:
a. Aspek sosial didalam kelas
b. Inkuiri berfokus pada hipotesis
c. Penggunaan fakta yang sebenarnya sebagai evidensi
7. Tujuan utama penggunaan strategi pembelajaran inkuiri ialah untuk
membengun teori
8. Langkah-langkah atau tahapan tahapan dalam strategi inkuiri ialah:
a. Observasi
b. Bertanya
c. Mengajukan dugaan
d. Pengumpulan data
e. Penyimpulan
9. Kelebihan dan kekurangan strategi inkuiri:
a. Kelebihan
1) SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.
2) SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
17
3) SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
b. Kekurangan
1) Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dan belajar.
3) Kadang-kadang dalam mengimplimentasikanya, memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikanya
dengan waktu yang telah ditentukan.
4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat, masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman maupun
rekan-rekan sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian
dan terima kasih.
18
DAFTAR ISI
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/inspiratif-pendidikan/article/download/
3484/7439/1. Volume V, Nomor 2, Juli - Desember 2016
19