Вы находитесь на странице: 1из 2

1.

Identitas Subjek I

a. Nama :E

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Usia : 20 tahun

2. Hasil Wawancara Subjek I

Wawancara terhadap subjek I dilaksanakan pada Kamis, 24 Desember 2015 di Jalan A.


Yani KM. 35 Banjarbaru. Saat wawancara, subjek mengendarai sepeda motor matic
dan mengenakan jaket coklat dengan celana jeans. Subjek mengaku sedang menuju ke
tempat kenalannya karena ada urusan yang harus diurus. Akan tetapi, subjek mengaku
tidak terburu-buru dan bersedia untuk diminta waktunya untuk melakukan wawancara.

Subjek mengaku lewat di jalur sepeda karena mengikuti perilaku yang ditujukan
pengendara lain. Namun, juga mengaku bahwa perilakunya tersebut lebih karena
subjek ingin menyalip kendaraan yang berada di depan sehingga lebih cepat sampai di
tempat tujuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek meniru dan mengikuti
perbuatan serupa yang dilakukan para pengguna jalan raya dalam upaya untuk sampai
lebih cepat di tempat yang dituju tanpa memperdulikan apa resiko yang akan
didapatkan.

Kemudian, subjek juga mengaku merasa tidak apa-apa saat meniru pengendara lain
dalam melintasi jalur yang sebenarnya tidak ditujukan untuk pengendara sepeda motor.
Subjek mengaku hal tersebut didasari alasan bahwa selain dirinya ada juga orang lain
yang melanggar peraturan dan tata tertib berlalu lintas tersebut. Sementara, ketika
ditanya apakah subjek takut melintasi jalur sepeda tersebut ketika ada polisi yang
berjaga di sekitar jalan raya, subjek menjawab bahwa ia tetap merasa takut. Namun,
apabila dua pernyataan tersebut digabungkan, maka dapat disimpulkan bahwa subjek
memang patuh dan tunduk terhadap otoritas yang ada, namun hanya sebatas saat
otoritas tersebut hadir di sekitarnya.

Subjek kemudian diberikan pertanyaan apakah subjek pernah membayangkan subjek


berada dalam keadaan sebagai pengguna jalur sepeda dan jalur sepeda yang
seharusnya ia gunakan ternyata digunakan oleh pihak lain. Subjek menjawab subjek
tidak pernah membayangkan hal seperti itu. Hal itu menunjukkan bahwa subjek tidak
pernah mencoba untuk berada dalam keadaan orang lain dan menunjukkan kurangnya
perasaan empati terhadap pengguna jalur sepeda.

Kemudian, subjek juga mengaku bahwa saat di jalan raya subjek merasa harus
mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
subjek masih awas atau sadar terhadap peraturan-peraturan yang berlaku. Hal itu dapat
diartikan bahwa subjek lebih patuh terhadap peraturan yang bersifat formal
dibandingkan dengan yang bersifat informal.

Ketika subjek ditanyakan apakah teman atau kenalannya juga melakukan perbuatan
yang sama dengan melintas di jalur sepeda, subjek mengaku kurang mengetahui hal
tersebut. Hal itu mengartikan bahwa perilaku subjek tidak terpengaruh oleh lingkungan
tempat tinggal ia berada.

Dan dalam pernyataan yang terakhir, subjek diberikan pertanyaan apakah subjek lebih
sering menurut pada peraturan lalu lintas terlebih karena takut akan kecelakaan atau
takut akan dihukum. Subjek menjawab bahwa dirinya lebih sering takut melanggar
peraturan lalu lintas karena takut akan mendapat hukuman atau sangsi dari kepolisian.
Subjek juga mengaku bahwa berurusan dengan polisi agak rumit untuk dilakukan.

Вам также может понравиться