Artikel Teknologi Pertanian [Oktober 2018] 1-3

Pembudidayaan Sawi Hijau Menggunakan Metode Hidroponik [Anggi]

PEMBUDIDAYAAN SAWI HIJAU

MENGGUNAKAN METODE HIDROPONIK

Mustard greens Culture Using Hydroponics Method

Anggi Febriana Ratnaning Utami

Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas
Brawijaya Jalan Veteran, Malang 65145
*Penulis Korespondensi: email: anggifrn02@gmail.com

ABSTRAK
Sawi hijau meruapakan salah satu yang banyak diminati atau dikonsumsi oleh
masyarakat, khususnya di Indonesa. Dibuktikan dengan banyaknya berbagai macam olahan
makanan berbahan dasar sawi, ataupun hanya digunakan sebagai makanan sampingan.
Dengan hal tersebut, setiap tahun terjadi peningkatan peminat sayuran ini. Sayuran ini tidak
hanya dapat di tanam dengan menggunakan satu metode saja, melainkan ada banyak metode
yang bisa digunakan, salah satunya dengan menggunakan metode hidroponik. Dalam
menggunakan metode ini, tanah bukan lagi media utamanya, melainkan air. Dan dengan
menggunakan metode ini banyak keunggulannya, salah satunya yaitu tidak membutuhkan
lahan yang luas. Dengan penanaman menggunakan metode hidroponik diharapkan banyak
masyarakat yang bisa membudidayakan sawi menggunakan metode ini.

Kata kunci : Sawi Hijau, Metode hidroponik

ABSTACT

Green mustard is one of the most desirable or consumed by the public, especially in
Indonesia. Evidenced by the many various kinds of processed foods made from mustard
greens, or only used as a side food. With this, every year there is an increase in interest in
these vegetables. This vegetable can not only be planted using only one method, but there are
many methods that can be used, one of them is by using the hydroponic method. In using this
method, land is no longer the main medium, but water. And by using this method, there are
many advantages, one of which is that it does not require large land. Planting using the
hydroponic method is expected that many people can cultivate mustard using this method.

Keywords: Mustard green, Hydroponics Method

1
 Artikel Teknologi Pertanian [Oktober 2018] 1-3
Pembudidayaan Sawi Hijau Menggunakan Metode Hidroponik [Anggi]
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara
agraris, yang mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani.
Baik petani sayuran ataupun lainnya.
Sayuran sangat pengit bagi tubuh
kita, karena sayuran banyak
mengandung vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu
sayuran yang banyak dikonsumsi
oleh manusia adalah sawi hijau,
karena sayuran ini harganya
terjangkau dan banyak mengandung
vitamin, mineral, karbohidrat
(Siswadi, 2013). Menurut data
Badan Pusat Statistik (2012),
produksi sawi di Indonesia dari
tahun 2008-2011 mengalami
fluktuasi yang dapat dilihat secara
berturut-turut (Badan Pusat Statistik,
2012) : 565,636 ton (2008), 562,838
ton (2009), 583,770 ton (2010) dan
580,969 ton (2011).
Sawi dapat tumbuh dihawa
panas maupun di hawa dingin, tetapi
akan mendapatkan hasil panen yang
maksimal sayur ini ditanam pada
dataran tinggi yang hawanya dingin,
dengan ketinggian 5-1200 meter
diatas permukaan air laut, selain itu
sawi suka dalam keadaan lembap
(Siswadi, 2013).
Dalam budidaya sawi,
benih merupakan faktor terpenting
bagi keberhasilan panen para petani.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-
kecil, dengan permukaan licin
mengkilap dan warna kulit benih
coklat kehitaman. Banyak metode
dalm penanaman sawi, salah satunya
adalah dengan metode hidroponik.
Metode hidroponik itu sendiri adalah
2
metode penanaman yang
menggunakan media air bukan tanah
dengan memberikan berbagai bahan
organik sebagai sumber hormon
nabati. Oleh karena itu didalam
makalah ini dijelaskan tentang
bagaimana budidaya tanaman sawi
menggunakan metode hidroponik.
PEMBAHASAN
Sawi (Brassicajuncea L.)
merupakan sayur yang masih satu
famili dengan kubis-krop, kubis
bunga, broccoli, yakni famili
cruciferae (brassicaceae) oleh karena
itu sifat morfologis dari sayuran diatas
sama. Sayuran sawi pada awalnya
banyak tumbuh di Negara Cina dan
Asia Timur. Sayuran sawi masuk ke
Indonesia pada abad XIX dan banyak
berkembang pesat di dataran rendah
maupun di dataran tinggi di berbagai
daerah Indonesia (Rukmana, 2013).
Didalam sayur sawi banyak
mengandung kandungan yang sangat
dibutuhkan dan bermanfaat bagi tubuh
kita, yaitu vitamin A,B,C,K, protein,
antioksidan, karbohidrat, lemak dan
mineral. Dengan banyaknya
kandungan pada sayuran sawi, banyak
manusia yang suka mengkonsumsi
sawi. Dengan banyak mengkonsumsi
sawi, dapat membuat tulang menjadi
sehat, mencegah kanker, mencegah
diabetes, sebagai antioksidan dan juga
bermanfaat bagi kecantikan tubuh kita
dengan dapat memelihara kesehatan
kulit dan rambut.
Pedoman Budidaya
Hidroponik merupakan suatu
metode budidaya penanaman sayuran
 Artikel Teknologi Pertanian [Oktober 2018] 1-3
Pembudidayaan Sawi Hijau Menggunakan Metode Hidroponik [Anggi]
ataupun buah yang tidak
menggunakan media tanah melainkan
dengan menggunakan media air.
Berdasarkan medianya hidroponik
dibagi menjadi dua, yaitu hidroponik
kultur air dan hidroponik kultur
substrat. Hidroponik kultur air itu
sendiri berdasarkan namanya media
hidroponik ini menggunakan air untuk
media tanamnya, sedangkan
hidroponik substrat, media tanamnya
menggunakan media inert yang
berupa pasir, rockwool, kerikil. Dalam
sistem hidroponik substrat ini,
pengairannya dijadikan satu bersama
larutan nutrisi yang nantinya akan
dialirkan ke sawi dengan jumlah
perbandingan yang dibutuhkan sawi,
sehingga dapat langsung diserap akar
tanaman (Indriyati, 2015).
Menurut Sutiyoso (2013),
kultur hidroponik terdiri dari beragam
sistem antara lain sistem substrat,
Nutrient Film Technique (NFT),
Floating Raft ydroponic atau
Hidroponik Rakit Apung, kombinasi
NFT-Rakit Apung, Aeroponik dan
kombinasi Aeroponik-Rakit Apung.
Beberapa model dasar hidroponik
yang biasa dikembangkan di Indonesia
yaitu : Sistem sumbu (Wick System),
Kultur air (Water Culture), Pasang
surut (Ebb and Flow), Irigasi tetes
(Drips System), NFT ( Nutrient Film
Technique), DFT (Deep Flow
Technique), Rakit apung (Floating)
dan Kultur udara/kabut (Aeroponic).
Penelitian ini menggunakan sistem
hidroponik DFT karena termasuk
sistem hidroponik yang banyak
dilakukan. Hidroponik DFT
merupakan sistem pengairan dengan
meletakkan akar tanaman pada lapisan
3
air kedalaman berkisar antara 4-6 cm.
Keunggulan sistem hidroponik DFT
adalah tanaman tidak akan kering atau
layu ketika sistem tidak bekerja
karena pasokan listrik mati, nutrisi
selalu tersedia dalam jumlah yang
cukup dan tidak selalu membutuhkan
listrik selama 24 jam.
Tahapan Budidaya
1. Persiapkan alat dan bahan
Yang pertama kita perlu
menyiapkan alat dan bahannya
terlebih dahulu. Bahan yang kita
perlukan adalah benih, nutrisi
hidroponik, media tanam, air, alat
penyemai, sprayer, kit hidroponik,
pinset dan cutter. Kit hidroponik ini
dibutuhkan dalam penanaman
menggunakan merode hidroponik,
dengan menggunakan kain flanel yang
dijadikan untuk sumbu, ember yang
berfungsi sebagai tempat menampung
nutrisi, rockwool dijadikan sebagai
media tanam, netpot, stereoform
sebagai penyangga netpot dan juga
tanaman.
2. Pemilihan benih
Setelah mempersiapkan alat
dan bahan, yang kedua kita melakukan
pemilihan benih yang akan di tanam,
Pastikan benih yang akan ditaman
adalah benah dengan kualitas terbaik.
Hal tersebut agar sawi yang
dihasilkan segar dan besar. Selain
dengan kualitas yang baik, kita juga
harus memakai benih yang terbebas
dari hama dan penyakit serta memiliki
daya tahan tumbuh yang sangat baik.
Hal tersebut berkaitan dengan umur
 Artikel Teknologi Pertanian [Oktober 2018] 1-3
Pembudidayaan Sawi Hijau Menggunakan Metode Hidroponik [Anggi]
tanaman sawi tersebut agar tidak
mudah busuk.
3. Pembibitan benih
Penanaman sawi menggunakan
metode hidroponik, kita tidak bisa
menanam secara langsung, melainkan
harus melakukan pembibitan terlebih
dahulu sesuai prosedur.
4. Media tanam
Seperti yang dijelasakan
diatas, dalam penanaman
menggunakan media hidroponik tidak
menggunakan tanah, hal tersebut
memudahkan kita karena tidak
mengolah tanah terlebih dahulu.
Dalam budidaya sayuran
menggunakan metode hidroponik, kita
memakai sistem kultur agregat, kultur
air dan NFT yang digunakan sebagai
media tanam.
5. Penanaman Tanaman
Cara penanaman sawi
menggunakan metode hidroponik
adalah yang pertama memasukkan
bibit ke dalam botol plastik, yang
sudah diisi dengan abu sekam.
Kemudian, masukkan bibit yang
sudah berada di botol plastik dengan
perlahan ke dalam paralon yang sudah
diisi larutan nutrisi. Untuk hasil yang
maksimal, pilih lokasi yang jauh dari
jalan raya dan lokasi yang tidak
banyak debu dan kotoran. Hal tersebut
supaya hasil panen sawi agar sehat
dan tetap segar. Selain memperhatikan
lokasi penanamannya, kita juga harus
memperhatikan nutrisinya, karena
dalam penanaman menggunakan
metode hidroponik letak nutrisi
tergantung kita yang memasukkan
4
nutrisi kedalam penanman hidroponik
tersebut. Dalam menggunakan
hidroponik, sumber utama tanaman
dalam memperoleh makanan ada pada
larutan nutrisi. Oleh karea itu, lautan
ini adalah hal terpenting agar tanaman
hidroponik Anda berhasil.
6. Pemeliharaan Tanaman
Penanaman menggunakan
metode hidriponik ini, cara
pemeliharaannya sangat mudah, karen
kita hanya memperhatikan larutan
nutrisi yang dibutuhkan tanaman
supaya tidak habis atau sampai
kekurangan.. Hal ini dilakukan karena
larutan nutrisi merupakan sumber
utama yang dibutuhkan tanaman
hidroponik untuk dapat tumbuh
dengan baik. Periksa selalu larutan
nutrisi setiap hari. Selain itu, lakukan
sortir mengenai tanaman sawi mana
yang sekiranya membusuk atau
terkena hama dan penyakit. Dengan
melakukan pemilihan atau sortir
tersebut, tanaman yang belum terkena
penyakit bisa diselamatkan.
Kemudian, lakukan pula sanitasi
untuk mengendalikan hama serta
penyakit yang membahayakan
tanaman, dengan menyemprotkan
insektisida dan juga fungisida.
Keunggul budidaya
Didalam proses budidaya sawi
menggunakan metode hidroponik ini
terdapat keunggulannya dari budidaya
menggunakan tanah biasa,
keunggulannya adalah dalam
penanaman menggunakan metode
hidroponik tidak banyak memakan
tempat dengan begitu kita bisa
menanam sawi pada lahan yang yang
 Artikel Teknologi Pertanian [Oktober 2018] 1-3
Pembudidayaan Sawi Hijau Menggunakan Metode Hidroponik [Anggi]

tidak luas, waktu panen yang lebih Hidroponik. Universitas

cepat, hasil panen lebih bagus dan
bersih, dalam perawatan jauh lebih
mudah, tidak membutuhkan banyak
pupuk, berproduksi tanpa
menggunakan tanah, tidak ada resiko
untuk penanaman terus menerus
sepanjang tahun, pengendalian hama
dan penyakit lebih mudah.
Hasanuddin, Makasar.
Apriyanti, N.R., 2015. Hidroponik
Perkotaan. Jakarta : PT Trubus
Swadaya
Alviani, P., 2015. Bertanam Hidroponik
untuk Pemula. Jakarta : Bibit
Pulbisher

Hendra, A.H., dan Andoko, A. 2014.

KESIMPULAN Bertanam Sayuran Hidroponik Ala
Paktani Hydroform. Jakarta : PT
Didalam penanaman atau budidaya
AgroMedia Pustaka
sawi hijau menggunakan metode
hidroponik, kita sangat dimudahkan karena Rahimah, D. S., 2012. Hidroponik
dengan menggunakan metode hidroponik Dibawah Langit. TRUBUS No.
ini tidak membutuhkan lahan yang besar 513 Edisi Agustus 2012/XLIII.
dalam memulai untuk penanaman sawi,
biaya yang dikeluarkan untuk Siswadi dan Teguh Yuwono, 2013, Uji
pemeliharaan tidak banyak, karena dalam Hasil Tanaman Sawi Pada
pememeliharaan penanaman sawi Berbagai Media Tanam Secara
menggunakan metode hidroponik ini kita Hidroponik. Jurnal Innofarm Vol.
hanya memperhatikan larutan nutrisi II, No. 1, 44-50
sesuai takaran yang sudah disesuaikan.
Suhardiyanto H., 2011. Teknologi
Dengan menggunakan metode ini juga
Hidroponik Untuk Budidaya
hasil panen sawi yang didapat lebih sehat
Tanaman. Fakultas Teknologi
dikarenakan tidak ada pestisida dalam
Pertanian, Bogor : IPB
sawi.
Untung P., 2015. Panen Sayuran
DAFTAR PUSTAKA Hidroponik Setiap Hari. Jakarta :
PT AgroMedia Pustaka

Aksa, M.,2016. Rekayasa Media Tanam

Pada SistemPenanaman
Hidroponik Untuk Meningkatkan
Pertumbuhan Tanaman Sayuran.
Jurnal Pendidikan Teknologi
Pertanian, Vol. 2 (2016) : 163-168

Anjeliza, R.Y., A Masniawati, Baharuddin

dan M.A. Salam, 2013.
Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Sawi Hijau Brassica
juncea L. Pada Berbagai Desain