Вы находитесь на странице: 1из 5

KISI-KISI UTS PKn KELAS VIII SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGERTIAN IDEOLOGI

Menurut Karl Marx


Ideologi adalah pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan
atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi.

Menurut Gunawan Setiardjo


Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.

Ramlan Surbakti
Pengertian Ideologi ada 2 yaitu Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural.
Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik.
Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner
dan Ideologi yang pragmatis.
Ideologi yang doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu
dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat
partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme.

Ideologi yang pragmatis, yaitu apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi
tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum
hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui
kehidupan keluarga, system pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem
politik. Pelaksanaan Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat
pemerintah melainkan dengan pengaturan pelembagaan (internalization),
contohnya individualisme atau liberalisme.

Ideologi secara struktural diartikan sebagai system pembenaran, seperti gagasan dan
formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

Secara umum Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan


yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.

Notonegoro dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara adalah cita-cita
negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh
rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada
hakikatnya merupakan asas kerokhanian.
FUNGSI IDEOLOGI
Fungsi ideology adalah sebagai berikut:
1. membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa
2. mempersatukan sesama kita.
3. Mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
4. berbagai ideologi.
5. Mempersatukan orang dari berbagai agama.
6. mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial.
7. pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai perbedaan
ke dalam tata nilai yang lebih tinggi.

ALASAN DIUSULKANNYA PERI KEBANGSAAN ATAU PERI KEMANUSIAAN OLEH PERUMUS DASAR NEGARA

SUMBER DARI NILAI-NILAI PANCASILA YAITU

PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

ARTI PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA

RUMUSAN PANCASILA YANG SAH DAN RESMI

SIDANG PERTAMA BPUPKI


PERWUJUDAN PENGAMALAN SILA KE 1
1. Percaya dan takwa pada tuhan yang maha esa
2. Saling menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan sehingga
terbina kerukunan hidup
3. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah

4. Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain

TOKOH-TOKOK YANG BERMUSYAWARAH UNTUK MERUBAH DASAR NEGARA PADA PIAGAM JAKARTA

BAGIAN MANA PIAGAM JAKARTA YANG DIRUBAH?


Jawab: Pada sila pertama

PERWUJUDAN PENGAMALAN SILA KE 2


1. Mengakui persamaan derajat,hak,dan kewajiban antar sesama manusia
2. Saling mencintai sesama manusia
3. Mengw Embangkan sikap tenggang rasa
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
5. Menjunjung tinggi nilai kebersamaan
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
7. Berani membela kebenaran dan keadilan

8. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain karena bangsa
Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia

PERWUJUDAN PENGAMALAN SILA KE 4


1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
2. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat di liputi oleh semangat kekeluargaan
5. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah
6. Musyawarah di lakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
7. Keputusan yang di ambil harus di pertanggung jawabkan secara moral kepada tuhan yang maha
esa,menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan
WUJUD KETIDAKSETIAAN TERHADAP NKRI

PERWUJUDAN PENGAMALAN SILA KE 5


1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong royongan
2. Bersikap adil
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak-hak orang lain
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
6. Menjauhi sikap pemerasan pada orang lain
7. Tidak bersifat boros
8. Tidak bergaya hidup mewah
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan orang lain
10. Suka bekerja keras
11. Menghargai hasil karya orang lain
12. Bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social

PERWUJUDAN PENGAMALAN SILA KE 3


1. Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan,dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan
2. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
3. Bangga sebagai bangsa indonesia dan bertanah air indonesia

4. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang bhinneka tunggal ika

SIKAP POSITIF YANG PERLU DIKEMBANGKAN DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN


PANCASILA

1. konsisten dalam ucapan dan perbuatan serta tingkah lakunya sehari-hari


2. selalu menjunjung tinggi etika pergaulan bangsa yang luhur
3. menjaga hubungan baik antar sesame warga masyarakat Indonesia dan bangsa lain
4. Tetap mempertahankan dan menunjukkan jati diri bangsa
5. cinta akan perdamaian dan keadilan social
SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA DI BIDANG POLITIK : kehidupan kita dalam
kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas system demokrasi.

SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA DI BIDANG EKONOMI:

URUT-URUTAN KONSTITUSI YANG DIGUNAKAN DI INDONESIA:


1. 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
berlaku UUD 1945,
2. 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
berlaku Konstitusi RIS 1949,
3. 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
berlaku UUD Sementara 1950,
4. 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
berlaku kembali UUD 1945
5. 19 Oktober 1999 - sekarang
berlaku UUD 1945 (hasil perubahan).

Вам также может понравиться