Вы находитесь на странице: 1из 3

PEMBAHASAN

Dari percobaan Harvard Step Test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badanseseorang dalam melakukan
aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan diatas,terlihat dengan jelas bahwa indeks
kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebutmampu terus menerus naik-turun bangku dan
frekuensi denyut nadinya segera setelah iamelakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-
turun bangku dan semakincepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik
pulakesanggupannya

Penelitian menunjukkan bahwa Peninkatan kebugaran Jasmani siswa meningkat hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya hasil tes yang dilakukan setelah menggunakanLatihan naik turun
bangku dan tangga. Pada pratikum ini terdapat 4 probandus berupa laki laki dan perempuan, baik
yang sering maupun yang jarang melakukan aktifitas fisik dan olahraga diminta untuk
melakukan harvard step sistem dengan naik dan turun bangku yang bertujuan untuk melihat
perbedaan frekuensi denyut nadi, respirasi, tekanan darah serta suhu, sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan ini.

Berdasarkan data yang praktikan peroleh, suhu sesudah dan sebelum melakukan harvard steps ini
cendrung berbeda dari setiap probandus, hal ini wajar,di karnakan setiap manusia memiliki
kemampuan mengelola energi panas yang berbeda tergantung lingkungan sekitarnya. Tetapi
berdasarkan teori yang praktikan dapat bahwa gerakan yang dilakukan terus menerus selama
berolahraga membuat suhu tubuh meningkat. Sehingga hati pun harus mengirimkan darah ke
kulit untuk mendinginkan suhu tubuh Anda, sambil terus memaso darah ke otot-otot yang sedang
bekerja.

Pada tekanan darah normal terjadi perbedaan antara probandus yang sering melakukan olahraga
dan yang jarang melakukan olahraga, probandus yang sering berolahraga memiliki tekanan lebih
tinggi ( pada data praktikum, baik perempuan maupun laki-laki memiliki tekanan darah 120/70)
dibandingkan probandus yang jarang melakukan olahraga (pada data praktikum, baik perempuan
maupun laki-laki memiliki tekanan darah 110/80). Sedangkan tekanan darah sesudah melakukan
harvard steps pada setiap probandus umumnya terjadi kenaikan, hal ini disebabkan kemampuan
jantung memompa darah dan mengalirkannya keseluruh tubuh melalui pembuluh darah lebih
cepat setelah melakukan aktivitas fisik dibandingkan keadaan normal atau sebelum melakukan
aktivitas berat.

Pada frekuensi respirasi normal juga didapatkan bahwa laki-laki dan perempuan yang sering
berolahraga memiliki frekuensi penarikan nafas yang lebih sedikit dibandingkan laki-laki dan
perempuan yang jarang melakukan aktivitas fisik maupun olahraga. Setelah melakukan harvard
steps semua probandus memiliki frekuensi respirasi yang meningkat dan lebih tinggi dari
sebelumnya, hal ini disebabkan karna Saat berolahraga berat tubuh kita mengeluarkan banyak
energi. Energi ini ditransfer oleh komponen yang bernama Adenosine Tri Phosphate (ATP) yang
merupakan hasil dari pernapasan yang melibatkan oksigen (pernapasan aerobik). Saat kita
memerlukan begitu banyak energi karena berolahraga, maka ATP yang merupakan hasil dari
pernafasan aerobik, akan dideposit ke seluruh otot-otot. Karena itulah sel-sel lain di tubuh akan
kekurangan oksigen dan mengakibatkan kekurangan ATP dan juga energi. Dalam kondisi ini
maka saraf simpatik akan mengontrol kontraksi otot-otot pernapasan agar kita mengambil napas
lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.

Denyut nadi dalam keadaan normal (belum melakukan aktifitas) dari setiap probandus berbeda-
beda baik perempuan maupun laki-laki, serta baik yang sering berolahraga maupun yang jarang
berolahraga. Setelah melakukan aktifitas fisik, denyut nadi pada probandus yang sering
melakukan olahraga lebih tinggi dibandingkan yang jarang melakukan olahraga. dan pada laki-
laki yang sering melakukan olahraga memiliki denyut nadi yang lebih cepat dibandingkan
perempuan yang sering melakukan olahraga. sedangkan pada probandus yang jarang melakukan
olahraga, frekuensi denyut nadi setelah melakukan olahraga cendrung sama tidak ada perbedaan
baik laki-laki maupun perempuan. Kenaikan denyut pada setiap probandus ini dikarnakan paru-
paru bekerja keras mengolah oksigen, sedangkan jantung berdetak cepat memompa darah ke
seluruh tubuh membawa oksigen hasil olahan dari paru-paru melalui pembuluh darah dengan
kecepatan tinggi

Pada prinsipnya olahraga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional individu danmenurunkan
kebutuhan oksigen otot jantung yang diperlukan pada tingkatan latihan fisik, baik pada orang sehat maupun orang
sakit. Pada latihan fisik akan terjadi dua perubahan pada sistemkardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan
redistribusi aliran darah dari organ yangkurang aktif ke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung dilakukan
dengan meningkatan isisekuncup dan denyut jantung. kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks
Kesanggupan Badan (IKB) yangdapat dihitung dengan menggunakan rumus. Semakin besar nilai dari IKB
seseorang makakesanggupan badannya semakin baik.

KESIMPULAN

Bedasarkan hasil praktikum daya tahan kardiovaskuler dan pulmonal, tingkatkebugaran jantung
paru seseorang dapat diukur dengan menggunakan Harvard Step Test.Kesanggupan badan
seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan (IKB).Semakin besar nilai IKB,
semakin baik kesanggupan badan seseorang. Semakin sering jantung dilatih, maka jantung akan
beradaptasi untuk bekerja lebih cepat.Tetapi hal ini belum tentu menunjukkan bahwa
kesanggupan badan seseorang kurangkarena mungkin terdapat beberapa faktor misalnya beban
kerja yang diberikan tidak terlaluberat, frekuensi naik turun Harvard kurang maksimum, atau
standar yang dipakai pada rumusini merupakan standar dari luar negeri dimana orang barat
dominan memiliki kapasitas kerjalebih dibandingkan kita orang Indonesia, misalnya karena
faktor pemenuhan gizi atauperbedaan pola hidup dalam pekerjaan sehari-hari.

SARAN

Seperti kita ketahui bahjwa Harvard test ini berfungsi untuk mengetahui tingkatkebugaran
jasmani seseorang. Jadi kita sebagai calon dokter diharapkan lebih giatberolahraga sehingga bias
menjadi contoh bagi masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Irfannuddin. 2008.Fisiologi Untuk Paramedis : Edisi ke-3. Fakultas Kedokteran Universitas


Sriwijaya : Palembang.

AGATHA DIAN ANGGRAENI.2013. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU


DAN NAIK TURUN TANGGA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI.
Bandar Lampung : Jurnal KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
LAMPUNG

Вам также может понравиться