Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Udara adalah faktor penting dalam kehidupan, namun, di era modern, sejalan
dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat industri, serta
berkembangnya transportasi, telah menyebabkan kualitas udara mengalami
perubahan. Dari yang mulanya segar, kini, kering dan kotor akibat dari terjadinya
pencemaran udara karena kendaraan transportasi.
Pencemaran udara memberi dampak negatif bagi kesehatan manusia akibat
polutan yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Dari beberapa jenis polutan yang
dihasilkan, CO merupakan salah satu polutan yang paling banyak yang dikeluarkan
oleh kendaraan bermotor.
Untuk menentukan persentase CO yang ditimbulkan oleh lalu lintas yaitu dengan
membandingkan hasil perhitungan pemodelan dengan hasil pengukuran udara
ambient. Jumlah polutan CO yang ada di udara, berasal dari kendaraan bermotor.
PENDAHULUAN
Udara merupakan faktor yang penting dalam hidup dan kehidupan. Namun pada
era modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan pusat-
pusat industri, serta berkembangnya transportasi, maka, kualitas udara pun mengalami
perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara, atau, sebagai
berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal; yaitu masuknya zat
pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam udara dalam jumlah
tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat mengganggu kehidupan
manusia, hewan, dan tanaman.
Di bidang transportasi, khususnya didaerah perkotaan, kemajuan ini terlihat
dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan yang ada dan terus bertambah dari
tahun ke tahun. Kemajuan ini juga seiring dengan meningkatnya populasi penduduk
perkotaan, meningkatnya ekonomi masyarakat serta aktivitas kerja yang tinggi.
Meningkatnya ekonomi masyarakat perkotaan juga menjadi salah satu alasan semakin
cepatnya pening-katan jumlah kendaraan bermotor ditambah lagi dengan berbagai
kemudahan yang diberikan dealer untuk dapat memperoleh kendaraan. Aktivitas kerja
masyarakat kota yang tinggi, sangat bergantung pada sarana transportasi.
Tidak seimbangnya pertambahan jumlah kendaraan dengan sarana jalan yang
tersedia, mengakibatkan pada beberapa ruas jalan yang menjadi jalur utama
kendaraan umum terjadi kemacetan. Kemacetan kendaraan bermotor ini memberi
dampak negatif berupa pencemaran udara. Penggunaan bahan bakar minyak yang
dipergunakan sebagai penggerak bagi kendaraan, sistem ventilasi mesin dan yang
terutama adalah buangan dari knalpot hasil pembakaran bahan bakar yang merupakan
pencampuran ratusan gas dan aerosol menjadi penyebab utama keluarnya berbagai
pencemar.
Polutan CO yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor memberi dampak
negatif bagi kesehatan manusia. Karbon monoksida merupakan bahan pencemar
berbentuk gas yang sangat beracun. Kondisi-kondisi tersebut melatar belakangi
berapa besarnya konsentrasi polutan khususnya karbon monoksida yang ditimbulkan
oleh lalu lintas di ruas jalan yang cukup padat.
PEMBAHASAN
Pencemaran udara atau perubahan salah satu komposisi udara dari keadaan
normal, mengakibatkan terjadinya perubahan suhu dalam kehidupan manusia.
Pencemaran udara atau perubahan salah satu komposisi udara dari keadaan normal,
mengakibatkan terjadinya perubahan suhu dalam kehidupan manusia. Pembangunan
transportasi yang terus dikembangkan menyusul dengan permintaan pasar, ternyata,
telah mendorong terjadinya bencana pembangunan. Saat ini, kita semua telah
mengetahui bahwa pengaruh polusi udara juga dapat menyebabkan pemanasan efek
rumah kaca (ERK) bakal menimbulkan pemanasan global atau (global warming).
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan adalah
adanya pembatasan kendaraan terutama bagi angkutan umum yang sangat berpotensi
besar sebagai penyumbang polutan udara, kemudian mengontrol jumlah kendaraan
pribadi, pembatasan usia kendaraan, pembangunan MRT, dan Electronic Road Pricing
(ERP), juga mendesak untuk direalisasikan. Di samping itu, pengaturan lalu lintas,
rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendara benar-benar
dapat diwujudkan, begitu juga uji emisi yang dilakukan secara berkala, serta
penanaman pohon berdaun lebar di pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat,
dapat juga mengurangi polusi udara.
DAFTAR REFERENSI
Alvinsyah, Achmad Rasyidi, dkk. 2015. “Penentuan Korelasi Perubahan Kelembaban
Relatif terhadap Ketinggian Inversi dan Kualitas Udara Ambiendi Kota Surabaya”
Jurnal Teknik ITS Vol. 4, No. 1
Linna, Sandri Sengkey, dkk. 2011. “Tingkat Pencemaran Udara Co Akibat Lalu Lintas
Dengan Model Prediksi Polusi Udara Skala Mikro” Jurnal Ilmiah Media
Engineering Vol. 1, No. 2 : 119 - 126
Marlita, Devi, dkk. 2014. “Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor” Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik Vol. 01, No. 03