Вы находитесь на странице: 1из 10

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH PETUGAS ASSEMBLING

BERDASARKAN METODE WORKLOAD INDICATOR


STAFF NEED (WISN) DI RS PARU dr. ARIO
WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2019
Yulia Kartika Ratri1, Antik Pujihastuti2, Bambang Widjokongko3
Mahasiswa 1, Dosen STIKes Husada Karanganyar2,3
yulia_kartikaratri@yahoo.co.id, att2a2000@yahoo.com, widjokongko48@gmail.com

ABSTRACT

Based on preliminary survey of Assembling officierrequirement concurrently as filing officer


requirement concurrently as filing officier so that not only focus on assembling part which every
day average have to do assembling of 20 documents, so assembling officer has not able to finish
20 documents per day that cause work load increase. The purpose of this study to determine the
needs of to the number of officers assembling WISN method in RS Paru dr. Ario Wirawan
Salatiga.this type of research is descriptive quantitative. The subject of this research officier
assembling, the object used is the implementation of activities in the assembling unit. Research
instruments using observation, stopwatch, and questionnaire. How to collect data using
observation by means of time motion and studies. This processing technique uses collecting,
editing, tabulating, data presentation.data analysis using descriptive analysis. The results of the
study showed that the number of patients, with effective working time of 1664,4 hours/year and the
average time per principal activity was 13,18 minutes, so that the standard work load was 7147,2
minutes/year, with time of leeway of 0,26 hours/year then the year 2019 requires 1 officer, the
conclution of research that from the calculation of the needs of assembly officers in 2019 does not
require additional assembly officers because it can be done by one assembling officer, the
assembly officer must complete the main task first, before completing the additional task of saving
the document to be a review of additional tasks by completing the main task on the day, so there is
no document buildup.

Keywords : Assembling, Workload Indicator Staff Need(WISN)


Literature : 11 ( 2000-2015 )

ABSTRAK

Berdasarkan survei pendahuluan kebutuhan petugas assembling merangkap sebagai petugas filing
sehingga tidak hanya fokus di bagian assembling yang setiap hari rata-rata harus melakukan
assembling sebanyak 20 dokumen, sehingga petugas assembling belum mampu menyelesaikan 20
dokumen perharinya hal tersebut menyebabkan beban kerja meningkat. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kebutuhan jumlah petugas bagian assembling dengan metode WISN di RS Paru dr.
Ario Wirawan Salatiga. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini petugas
assembling, obyek yang digunakan adalah pelaksanaan kegiatan di unit assembling. Instrumen
penelitian menggunakan observasi, stopwatch, daftar pertanyaan. Cara pengumpulan data
menggunakan observasi dengan cara time and motion studies. Teknik pengolahan ini
menggunakan collecting, editing, tabulating, penyajian data. Analisis data menggunakan analisis
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah data kunjungan pasien berjumlah 6133 pasien,
dengan waktu kerja efektif sejumlah 1664,4 jam/tahun dan rata-rata waktu per kegiatan pokok
adalah 13,18 menit, sehingga diperoleh standar beban kerja yaitu 7147,2 menit/tahun, dengan
waktu kelonggaran sejumlah 0,26 jam/tahun maka tahun 2019 membutuhkan 1 petugas, Simpulan
penelitian bahwa dari hasil perhitungan kebutuhan petugas assembling tahun 2019 tidak
membutuhkan tambahan petugas assembling dikarenakan sudah dapat dilakukan oleh 1 petugas
assembling, Maka petugas assembling harus menyelesaikan tugas pokoknya terlebih dahulu,
sebelum menyelesaikan tugas tambahan yaitu menyimpan dokumen ke rak filing. Perlu adanya
pengkajian kembali terkait tugas tambahan dengan menyelesaikan tugas pokoknya pada hari
tersebut, sehingga tidak terdapat penumpukan dokumen.

Kata Kunci : Assembling, Workload Indicator Staff Need


Kepustakaan : 11 (2000-2015)

Latar Belakang kebutuhan petugas filing tahun 2019


(Notoatmodjo, S. 2010)
Perencanaan sumber daya manusia di bidang
kesehatan diatur dalam Kemenkes RI
No.81/Menkes/SK/2004 tentang pedoman Lokasi dan Waktu Penelitian
penyusunan perencanaan sumber daya 1. Lokasi Penelitian
manusia, dengan didasarkan PP No. 32 Lokasi penelitian di lakukan di bagian
tahun 1996 tentang tenaga kesehatan bahwa filing Rumah Sakit Panti Wilasa “dr.
dalam upaya mewujudkan pembangunan Cipto” Semarang Periode Tahun 2017 –
bernasional berwawasan kesehatan menuju 2019
Indonesia sehat pada tahun yang akan 2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
datang, perlu didukung sumber daya
Maret – April di Rumah Sakit Panti
manusia kesehatan yang berkualitas secara Wilasa “dr. Cipto” Semarang
terencana sesuai kebutuhan.
Bagian filing memiliki tugas pokok
menyimpan dokumen rekam medis, Subjek dan Objek
mengambil kembali (retriev) dokumen
rekam medis untuk berbagai keperluan, Subyek penelitian ini adalah petugas filing,
mengembalikan dokumen rekam medis yang sedangkan obyek penelitian adalah dokumen
selesai perawatan, meretensi dokumen yang di simpan berdasarkan jumlah
rekam medis sesuai dengan ketentuan yang kunjungan pasien tahun 2014 sampai dengan
ditetapkan sarana pelayanan kesehatan, tahun 2016 yang digunakan untuk
pemusnahan dokumen rekam medis mengetahui perkiraan kebutuhan tenaga
(Sudra. 2013). Berdasarakan survai awal kerja di filing periode tahun 2017 s.d 2019.
saat wawancara dengan kepala rekam medis
bahwa akan dilakukan proses retensi Definisi Konsep
dokumen aktif ke inaktif yang dimulai pada
bulan maret 2017 dengan jumlah petugas No Konsep Definisi
yang sudah ada sebanyak 6 orang. Atas 1 Tugas pokok Suatu kegiatan
dasar tersebut pihak kepala rekam medis filing yang bertugas
membutuhkan penghitungan kembali terkait dalam penyimpan
jumlah petugas yang telah ada oleh karena dan penyedia
itu penulis tertarik mengambil judul dokumen rekam
”Kebutuhan Petugas Filing Berdasarkan medis pasien.
Metode Workload Indicator Staff Need di
Rumah Sakit Panti Wilasa “dr. Cipto” 2 Waktu Waktu dimulainya
Semarang Tahun 2019”. pelayanan petugas filing
filing melakukan
Metode Penelitian pekerjaannya
secara profesional
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, adalah hingga
berupa gambaran mengenai aktifitas petugas berakhirnya waktu
filing yang biasanya bertujuan untuk melihat bekerja.
gambaran fenomena (termasuk kesehatan)
yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu.
Sedangkan pendekatan penelitian ini adalah
prospektif yaitu untuk memprediksi
5 Kebutuhan Petugas yang
Petugas bertanggung
filing jawab menyimpan
dan mengambil
dokumen rekam
medis di ruang
filing.

No Konsep Definisi Instrumen dan Cara Pengumpulan


Rumus = Data
{A(B+C+D+E)}X
F 1. Instrumen Pengumpulan data
Keterangan :
a. Pedoman Wawancara
A = Hari kerja /
tahun Alat pengumpulan data berupa
B = Cuti tahunan daftar pertanyaan untuk
C = Diklat mendapatkan data tentang tugas
D = Hari libur pokok, waktu pelayanan, jumlah
E = Sakit dan kunjungan di RS. Panti Wilasa “dr.
ijin /tahun Cipto” Semarang (Notoatmojo, S.
F =Waktu kerja 2010).
/hari b. Pedoman Observasi
3 Standar Banyaknya jenis Alat pengumpulan data yang
beban kerja pekerjaan yang digunakan untuk mengamati
harus diselesaikan petugas berisi daftar pengamatan
oleh tenaga atau ceklist terhadap petugas filing
kesehatan secara untuk mendapatkan data beban
profesional yang kerja, standar kelonggaran di RS.
memiliki Panti Wilasa “dr. Cipto” Semarang
kemampuan (Notoatmodjo, S. 2010).
tersendiri dan 2. Cara Pengumpulan Data
penempatan kerja Pengumpulan data dengan
yang tepat. menggunakan observasi dengan cara
Time and Motion Studies mengenai
4 Standar Kebutuhan beban kerja dan standar kelonggaran di
kelonggaran personal tenaga luar pekerjaan petugas Assembling
kesehatan yang Wawancara tidak terstruktur adalah
ditetapkan dalam suatu metode yang dipergunakan untuk
melaksanakan pengumpulan data, dimana peneliti
aktivitas kerja mendapatkan keterangan atau
sehari penuh yang informasi secara lisan kepada petugas
terdiri dari assembling tanpa pedoman khusus.
kelonggaran
waktu untuk
kebutuhan
Teknik dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data.
personal
Tahap-tahap pengolahan setelah data
kelonggaran
dikumpulkan adalah sebagai berikut:
waktu untuk
a. Pengumpulan (collecting) :
melepaskan
Melakukan pengumpulan data
kelelahan,
dengan observasi dan wawancara
kelonggaran
tidak terstruktur tentang tugas pokok
waktu karena
bagian assembling dan jumlah
tertunda.
kunjungan pasien rawat inap.
b. Edit ( editing ) : Waktu kerja dibagian assembling
Mengoreksi, memperbaiki dan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan
mengumpulkan data yang telah Salatiga dimulai pukul :
diperoleh menjadi informasi yang 007.00 s.d 15.30 WIB, untuk hari
lebih berarti sesuai dengan tujuan senin-kamis : 7,30 jam
penelitian. 07.00 s.d 14.00 WIB, untuk hari
c. Tabulasi (tabulating) jum’at : 6,30 jam
Data yang telah diperoleh Dengan ketentuan istirahat 1 jam
ditabulasikan berdasarkan jenis data pada hari senin-kamis sedangkan
untuk memudahkan dalam penyajian jum’at 30 menit.
data. 1) Hari Kerja (A)
d. Penyajian data : Sesuai ketentuan, hari kerja di
Menyajikan hasil penelitian dalam unit rekam medis RS Paru dr.
bentuk tabel kemudian dilakukan Ario Wirawan Salatiga adalah:
interpretasi data. 1 minggu = 5 hari
2. Analisis Data 1 tahun = 52 minggu
Data dianalisis secara deskriptif Maka hari kerja dalam 1 tahun
dengan cara menguraikan atau memaparkan adalah 260 hari. Jadi A = 260
hasil penelitian yang di analisis berdasarkan hari
teori yang telah dikemukakan dalam 2) Cuti Tahunan (B)
tinjauan pustaka tanpa melakukan uji Setiap pegawai di Unit
statistik data (Arikunto, 2010) mengenai Assembling RS Paru dr. Ario
kebutuhan petugas Asssembling Wirawan Salatiga mendapatkan
kesempatan cuti selama 12 hari
Hasil Penelitian kerja pada setiap tahunnya. Jadi
1. Tugas Pokok Bagian assembling di B = 12 hari
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan 3) Pendidikan dan Pelatihan (C)
Salatiga. Setiap pegawai di Unit
Bagian assembling dalam menjalankan Assembling mempunyai hak
tugas pokoknya diatur dengan SOP untuk mempertahankan dan
sebagai tugas pokok masing – masing meningkatkan kompetensi
petugas assembling, berikut isinya : dengan mengikuti seminar/
kursus/ lokakarya/ pelatihan
a. Menerima dokumen rekam medis dengan batasan hari selama 4
pasien pulang dari ruang perawatan. hari kerja dalam setahun. Jadi C
b. Meneliti isi kelengkapan dokumen = 4 hari
rekam medis. 4) Hari Libur Nasional (D)
c. Mengembalikan berkas rekam Merupakan hari libur nasional
medis jika ditemukan berkas rekam yang ditetapkan oleh pemerintah
medis tidak lengkap dalam dengan jumlah hari libur
pengisianya. nasional 10 hari dan cuti
d. Petugas melakukan penataan bersama 3 hari. Maka jumlah
lembar secara kronologis berkas hari libur nasional 18 hari. Jadi
rekam medis sesuai urutan. D = 13 hari
e. Standar pengembalian rekam medis 5) Ketidakhadiran Kerja (E)
paisen pulang rawat inap maksimal Rata – rata ketidakhadiran
1 x 24 jam. selama kurun waktu 1 tahun
f. Jika ada lembaran-lembaran yang karena alasan sakit, tidak masuk
sudah penuh dengan catatan dengan atau tanpa
ditambah dengan formulir yang pemberitahuan/ ijin. Ditetapkan
baru untuk pegawai di Unit Rekam
g. Melakukan analisa kuantitatif Medis adalah 3 hari. Jadi E= 3
berkas rekam medis hari
2. Waktu kerja assembling di Rumah 6) Waktu Kerja (F)
Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
Waktu kerja di filing RS. Panti
Wilasa “Dr. Cipto” Semarang
yaitu pelayanan dibuka selama
14 jam dari hari Senin s.d
jum’at. Jadi F = 7,3 jam/ hari
Berdasarkan data tersebut dapat
dilakukan penghitungan jumlah
waktu kerja yang tersedia setiap
tahun dengan rumus:

Waktu Kerja Tersedia


a=
∑y
= {A – (B + C + D + E)} x F n
= {260–(12 + 4 + 13 + 3)} x7,3 = 6133
= (260 – 32) x 7,3 3
= 228 x 7,3 = 2044,3
= 1664,4 jam/ tahun
∑ xy
b=
b. Jumlah Kunjungan di Rumah Sakit
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
∑2
x
Berdasarkan data yang terdapat
dibagian Assembling jumlah = 923
dokumen pasien rawat inap yang
selesai perawatan di Rumah Sakit 2
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
periode tahun 2014-2016 adalah = 461,5
sebagai berikut:
y= a+bx
= 2044,3 + 20408,5 x
Dari persamaan di atas dapat diketahui
perkiraan beban kerja petugas
assembling di RS Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga untuk periode tahun
2017 sampai dengan 2019 di hitung
dengan menggunakan rumus kuadran
kecil.
Yaitu perkiraan kunjungan pasien tahun
2019 sebanyak 3890,3 pasien.
Jumlah kunjungan pasien rawat 3. Beban Keja dan Standar Kelonggaran
inap sejak tahun 2014 s.d 2016 Bagian assembling di Rumah Sakit
dapat terjadi peningkatan jumlah Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
kunjungan pasien rawat inap di a. Standar Beban Kerja di Bagian
Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan assembling
Salatiga. Data tersebut sebagai Penetapan standar beban kerja
dasar penghitungan perkiraan dibagian Assembling diperoleh
jumlah kunjungan pada 2019 dengan adanya rata-rata waktu
dengan metode kuadrat terkecil penyelesaian kegiatan pokok
dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Assembling untuk meneliti
dokumen rekam medis pasien rawat
inap adalah jumlah rata-rata waktu
kegiatan pokok meneliti tiap
dokumen pasien rawat inap baik
pasien baru dan pasien lama.
Berikut data kegiatan pokok untuk
tiap dokumen dan rata-rata waktu
meneliti adalah sebagai berikut
dengan rumus:

Standar Beban Kerja =Waktu Kerja Tersedia


Rata – rata waktu per
kegiatan pokok

Berdasarkan waktu kerja yang


tersedia 1664,4 jam/tahun,
maka standar kelonggaran
yang diperoleh adalah 0,26
jam/tahun.
4. Kebutuhan Petugas Dengan Rumus
Work Load Indicator Staff Need
(WISN) di assembling RS Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga Periode 2019
Penghitungan Kebutuhan Petugas
Untuk Bagian assembling berdasarkan
Jadi jumlah waktu kegiatan pokok hasil penghitungan di atas diperoleh:
adalah :
= 428832 menit Jumlah Kunjungan : 3890,3 pasien
= 7147,2 jam untuk periode 2019
Bila waktu kerja yang tersedia Standar Beban Kerja : 7147,2 jam
sejumlah 1664,4 jam/tahun per tahun
dan rata – rata waktu per Standar Kelonggaran : 0,26 per tahun
kegiatan pokok sebesar 7147,2 Jadi kebutuhan SDM untuk tahun 2019
jam. adalah:
b. Standar Kelonggaran di
Bagian assembling
Menyusun standar
kelonggaran digunakan rata –
rata waktu kelonggaran
tersedia. Rata – rata waktu
kelonggaran yang digunakan
dari kegitan – kegiatan yang
tidak terkait langsung dengan
tugas pokok .

Standar Kelonggaran=Rata – rata waktu Berdasarkan hasil penghitungan


kelonggaran kebutuhan tenaga kerja dengan rumus
Kerja Tersedia WISN diperoleh hasil bagian
Assembling 1 petugas Assembling.
Untuk perkiraan tahun 2019
menunjukkan jika dengan 1 petugas
yang sudah ada dengan beban kerja
yang telah ditetapkan, petugas tersebut
masih dapat menyelesaikan tugasnya diselesaikan oleh tenaga kesehatan
maka tidak perlu adanya penambahan profesional dalam setahun yang
sumber daya manusia dibagian meliputi pengalaman, keterampilan,
Assembling di karenakan proses dan motivasi menyelesaikan pekerjaan
penyimpanan dokumen rekam medis yang dibebankan.
yang sudah lengkap di simpan ke rak Standar kelonggaran dipengaruhi oleh
filing sehingga mempengaruhi beban rata-rata waktu kelonggaran diperoleh
kerja di assembling. dari kegiatan-kegiatan yang tidak
terkait langsung dengan tugas pokok di
Pembahasan assembliing RS Paru dr. Ario Wirawan
Salatiga tidak memiliki kebijakan
1. Tugas Pokok di Bagian Filing RS. tentang standar kelonggaran. Sehingga
Panti Wilasa “Dr Cipto” Semarang diperoleh jumlah standar kelonggaran
Tugas pokok yang dilakukan oleh dari perhitungan rata – rata waktu
petugas Assembling selama ini diatur kelonggaran dibagi waktu kerja
dalam melaksanakan aktivitas tersedia yaitu 0,26 jam/tahun. Hal ini
menerima dokumen dari URI pasien sesuai dengan Ilyas (2000) yaitu
BPJS maupun NON BPJS, meneliti jumlah waktu longgar untuk kebutuhan
kelengkapan dokumen rekam medis, individu dapat ditetapkan dengan cara
mencatat isi ketidaklengkapan melakukan aktivitas time study sehari
dokumen pada KLPCM, merakit kerja penuh yaitu sekitar 2% sampai
dokumen rekam medis, mencatat dan 5% dalam sehari untuk kebutuhan yang
mengendalikan dokumen, menambah bersifat individu.
formulir baru, melakukan analisis 3. Kebutuhan Tenaga Dengan Rumus
kuantitatif yang sesuai dengan tugas Work Load Indicator Staff Need
pokok assembling (WISN) Untuk Assembling RS Paru dr.
2. Beban Kerja, Standar Kelonggaran dan Ario Wirawan Salatiga
Jumlah Kunjungan Pasien di Bagian Kebutuhan tenaga kerja di RS Paru dr.
Assembling RS Paru dr. Ario Wirawan Ario Wirawan Salatiga tahun 2019
Salatiga menurut penghitungan WISN dengan
Beban kerja petugas Assembling RS menentukan waktu kerja yang ada.
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk Waktu kerja tersebut dipengaruhi oleh
tiga tahun terakhir seiring dengan jumlah hari kerja selama satu tahun
peningkatan jumlah kunjungan pasien. yaitu 260 dengan di kurangi cuti
Hal ini mempengaruhi mutu pelayanan tahunan yaitu 12 hari, kesempatan
pada pasien rawat inap baik dalam pendidikan dan pelatihan bagi petugas
melayani pasien baru atau pelayanan yaitu 4 hari dan hari libur nasional 13
pasien lama untuk kunjungan satu hari dan apabila di jumlah menjadi 287
tahun mendatang. Selain itu dengan hari kerja dalam jangka satu tahun.
meningkatnya jumlah kunjungan di RS Selain itu ketidakhadiran kerja pegawai
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga maka RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga 3
kepercayaan pasien yang datang hari dalam satu tahun dan waktu kerja
berkunjung telah meningkat seiring dalam satu hari yaitu 7,3 jam per hari,
dengan perbaikan pelayanan pelayanan sehingga diperoleh waktu kerja efektif
pasien lama untuk kunjungan satu selama 1664,4 jam/tahun.
tahun mendatang. Selain itu dengan Menyusun standar beban kerja
meningkatnya jumlah kunjungan di RS berdasarkan data-data yang ada dalam
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga maka prosedur tetap RS Paru dr. Ario
kepercayaan pasien yang datang Wirawan Salatiga yang dipengaruhi
berkunjung telah meningkat seiring oleh waktu kerja yang tersedia dan
dengan perbaikan pelayanan yang rata-rata waktu perkegiatan pokok.
diberikan di RS Paru dr. Ario Wirawan Rata-rata waktu perkegiatan pokok
Salatiga. Hal ini sesuai dengan diambil dari rata-rata waktu yang
Kepmenkes (2004) beban kerja yaitu digunakan oleh petugas dalam
banyaknya jenis pekerjaan yang harus perakitan maupun meneliti
kelengkapan dokumen rekam medis 5. Perkiraan kebutuhan petugas
pasien rawat inap yaitu 13,18 menit. assembling RS Paru dr. Ario Wirawan
Sedangkan waktu kerja yang tersedia Salatiga dengan WISN untuk tahun
banyak 1664,4 jam/tahun, sehingga 2019 menunjukkan bahwa 1 petugas
standar beban kerja setiap tenaga kerja yang sudah ada dengan beban kerja
atau petugas bagian Assembling yang telah ditetapkan, petugas tersebut
sejumlah 7147,2 menit/tahun. masih dapat menyelesaikan tugasnya
Setelah itu, mencari standar maka tidak perlu adanya penambahan
kelonggaran dengan menggunakan sumber daya manusia dibagian
perhitungan rata-rata waktu kerja Assembling
tersedia yaitu waktu efektif yang
tersedia selama satu tahun 1664,4 Daftar Pustaka
jam/tahun, maka hasil tersebut didapat
standar kelonggaran sebesar 0,26 Alicia, Fisca. 2015. Analisis Beban Kerja
jam/tahun. Berdasarkan Metode Work Load
Indicator Staff Need (WISN)
Perkiraan kunjungan pasien periode Petugas Assembling Di Rsud
2019 sejumlah 3890,3 pasien maka Tugurejo Semarang. [Karya Tulis
dapat diketahui hasil penghitungan Ilmiah]. Universitas Dian
dengan rumus WISN bagian Nuswantoro
Assembling membutuhkan 1 petugas,
dikarenakan RS Paru dr. Ario Wirawan
Salatiga sudah memiliki 1 petugas
Assembling maka untuk kebutuhan Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
tenaga kerja rekam medis bagian Suatu Pendekatan Praktek. Revisi
Assembling tahun 2019 menunjukkan VI. Jakarta : Rineka Cipta.
jika dengan 1 petugas yang sudah ada
dengan beban kerja yang telah
ditetapkan, petugas tersebut masih Departemen Kesehatan Republik Indonesia .
dapat menyelesaikan tugasnya maka 2004. Pedoman Penyusunan Perencanaan
tidak perlu adanya penambahan sumber Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakarta :
daya manusia dibagian Assembling. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

. 2006. Pedoman
Simpulan Penyelenggaraan Prosedur
Rekam Medis Rumah Sakit.
1. Kegiatan pokok petugas Assembling di Jakarta : Departemen Kesehatan
RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Republik Indonesia.
tidak sesuai dengan tugas pokok
assembling SOP No.SPO/02/007
tentang Assembling berkas rekam Heni, S. 2014. Kebutuhan Petugas
medis. Assembling Berdasarkan Metode
2. Waktu kerja bagian Assembling di RS Work Load Indicator Staff Need
Paru dr. Ario Wirawan Salatiga yaitu : (WISN) Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sukoharjo.
07.00 s.d 15.30 WIB, untuk hari senin- [Karya Tulis Ilmiah].
kamis : 7,30 jam Karanganyar: STIKes Mitra
07.00 s.d 14.00 WIB, untuk hari jum’at Husada Karanganyar.
: 6,30 jam
3. Standar beban kerja bagian Assembling
di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Ilyas, Y. 2000. Perencanaan SDM Rumah
yaitu 7147,2 menit/tahun. Sakit, Teori, Metode dan
4. Standar kelonggaran bagian Formula. Depok: FKM UI.
Assembling di RS Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga yaitu 0,26 jam/tahun
. 2013. Definisi Assembling
Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Materi Pokok Rekam Medis. Edisi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: ke-2. Tangerang selatan:
Rineka cipta. Universitas Terbuka.

Sudra, RI. 2013. Materi Pokok Rekam Tarwaka dkk. 2004. Ergonomi untuk
Medis. Edisi ke-2.Tangerang Keselamatan, Kesehatan Kerja
selatan : Universitas Terbuka. dan Produktivitas. Edisi ke-
1.Surakarta: UNIBA press.

Вам также может понравиться