Вы находитесь на странице: 1из 5

Nama : Fitra Arimes

NIM : 1404107010023
Prodi : Teknik Geofisika
Mata Kuliah : Geodinamika
Tugas : Perpindahan Panas Pada Mantel Bumi dan Litosfer

PERPINDAHAN PANAS PADA MANTEL BUMI DAN LITOSFER

Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling atas. Lapisan litosfer pad
umumnya terbentuk dari senyawa kimia yang kaya akan SiO 2 (Silika). Lapisan ini
memiliki ketebalan sampai 70 km dan bersifat elastis pada skala waktu geologi.
Litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan SiAl (silisium dan alumunium)
bentuk SiO2 dan Al2O3 dan lapisan Sima. Pada lapisan SiAl (silisium dan
alumunium) ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf,
dan batuan lain yang terdapat di daratan benuanya.
Batuan beku yang merupakan hasil pembentukan cairan magma baik di dalam
maupun di atas permukaan bumi memiliki tekstur yang bentukannya sangat
bergantung pada kondisi pembekuan dari magma tersebut. Magma panas yang
bergerak dari dalam bumi ke permukaan bumi, semakin lama semakin dingin dan
akhirnya membeku. Karena memang sifat suatu panas itu adalah semakin jauh dari
pusat bumi, maka densitasnya semakin rendah. Oleh karenanya, kapasitas suatu
bahan dalam menyimpan panas akan semakin rendah pula.
Mantel adalah lapisan yang berada di antara kerak dan inti luar. Mantel Bumi
merupakan lapisan berbatu dengan kedalaman sekitar 2,900 km (1,800 mi) yang
meliputi 84% volume Bumi. Di beberapa tempat di bawah samudra mantel terpapar
dengan permukaan Bumi. Di beberapa tempat di darat, bebatuan mantel terdorong ke
permukaan akibat aktivitas tektonik. Dalam mantel, suhu berkisar antara 500-900°C
(932 sampai 1652°F) pada batas atas dengan kerak yang lebih dari 4.000°C (7230 °F)
pada batas dengan inti . Meskipun suhu yang lebih tinggi jauh melebihi titik
leleh batuan mantel di permukaan (sekitar 1200°C untuk perwakilan Peridotit ),
mantel hampir secara eksklusif bersifat padat yang mana besar tekanan

1
lithostatic diberikan pada mantel untuk mencegah lelehan, karena suhu di mana
mencair dimulai (yang solidus) meningkat dengan tekanan.
Panas di internal bumi merupakan kombinasi dari panas yang tersisa sejak
pembentukan bumi, panas yang dihasilkan dari peluruhan radioaktif, dan panas dari
sumber lainnya. Unsur radioaktif utama yang merupakan penghasil panas adalah
kalium-40, uranium-238, uranium235, dan thorium-232. Reologi batuan pada mantel
secara langsung berkaitan dengan suhu sebagai fungsi kedalaman. Hal ini bergantung
pada tingkat di mana panas bisa hilang dari dalam bumi ke permukaan bumi. Dimana
seperti yang kita pahami ada tiga mekanisme untuk transfer panas, yakni konduksi,
konveksi, dan radiasi. Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat penghantar
tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat itu sendiri. Konveksi adalah
perpindahan panas melalui zat penghantar yang disertai dengan perpindahan bagian-
bagian zat itu. Pada umumnya zat penghantar yang dipakai berupa zat cair dan gas.
Jika cairan panas mengalir ke daerah dingin, akan memanaskan daerah tersebut.
Demikian pula, jika fluida dingin mengalir ke daerah panas, itu akan mendingin
daerah panas tersebut. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa memerlukan zat
perantara. Pancaran kalor hanya terjadi dalam gas atau ruang hampa.
Mekanisme perpindahan panas yang terpenting dalam bumi adalah konduksi
dan konveksi. Distribusi temperatur di kerak benua dan litosfer diatur terutama oleh
hilangnya panas konduktif ke permukaan panas yang dihasilkan secara internal oleh
peluruhan isotop radioaktif di batuan dan panas yang mengalir ke atas dari sub-
continental mantel. Hilangnya panas internal bumi melewati kerak samudera dan
litosfer dikendalikan terutama oleh konduksi, meskipun transportasi panas secara
konvektif oleh sirkulasi air melewati batuan kerak basaltik juga penting, terutama di
dekat pegunungan. tubuh batuan beku intrusif di dinginkan oleh kedua konduksi dan
efek konvektif dari air tanah yang beredar.
Panas mengalir secara konstan dari dalam bumi menuju ke permukaan. Total
panas yang hilang dari bumi mencapai 44.2 TW (4.42 × 10 13 watt). Aliran panas rata-
rata adalah 65 mW/m2 di atas kerak benua dan 101 mW/m2 di atas kerak samudra.
Menurut eksperimen terbaru oleh University of California, Berkeley, ahli geofisika,

2
menyatakan bahwa unsur radioaktif potassium, uranium dan thorium dianggap tiga
sumber utama panas di interior bumi, selain dari itu dihasilkan oleh pembentukan
planet. Bersama-sama, panas terus berputar pada mantel aktif dan inti menghasilkan
medan magnet pelindung. namun lebih terkonsentrasi di beberapa titik tertentu di
mana panas dipindahkan melalui konveksi, seperti di punggung laut dan rekahan
mantel. Kerak bumi secara efektif bertindak sebagai insulator tebal sehingga panas
harus dilepaskan melalui lubang-lubang seperti gunung berapi dan geyser secara
konveksi. Bentuk pindah panas lainnya adalah dengan konduksi melalui litosfer, yang
terjadi lebih banyak di lautan karena kerak samudra lebih tipis dan berusia lebih muda
dibandingkan kerak benua.
Model yang paling populer dari pemanasan radioaktif didasarkan pada model
curah silikat Bumi (BSE), yang mengasumsikan bahwa bahan radioaktif, seperti
uranium dan thorium, ditemukan di litosfer dan mantel bumi, tetapi tidak dalam inti
besi. BSE juga mengatakan bahwa kelimpahan bahan radioaktif dapat diperkirakan
dengan mempelajari batuan beku yang terbentuk di Bumi, serta komposisi meteorit.
Dari interval nilai aliran panas benua dengan kedalaman rata-rata diperoleh 65
mW m-2. Banyak proses yang berkontribusi pada aliran panas benua. Terlepas dari
panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif, juga sumber penting yang berkaitan
dengan peristiwa tektonik. pendinginan konvektif berlangsung efisien dalam sirkulasi
cairan, sementara beberapa kelebihan panas hilang oleh pendinginan konduktif.
Akibatnya, variasi panas benua mengalir dengan waktu yang paling baik dipahami
dalam hal usia tectonothermal, yang merupakan usia tektonik terakhir
atau peristiwa magmatik di lokasi pengukuran. Nilai aliran panas benua terdiri dari
spektrum yang luas. Penurunan aliran rata-rata panas dengan meningkatnya
umur tectonothermal kerak, menurun dari 70-80mW m-2 di kawasan muda untuk nilai
kondisi stabil 40-50mW m-2 di Prakambrium daerah yang lebih tua dari 800 Ma.
Aliran Panas di samudra diukur secara rutin di berbagai titik. Fitur litosfer
yang paling mencolok dari aliran panas samudra adalah hubungan kuat antara aliran
panas dan jarak dari sumbu Mor-Oceanic Ridge (MOR). Aliran panas tertinggi dekat
dengan sumbu Mor-Oceanic Ridge dan menurun dengan meningkatnya jarak darinya.

3
Untuk pemekaran dasar laut tingkat seragam usia kerak samudera (dan litosfer)
sebanding dengan jarak dari sumbu Mor-Oceanic Ridge.
Pemanasan sedimen yang terkubur dan penyesuaian suhu di bawah
permukaan merupakan efek dari erosi permukaan dan glasiasi yang terjadi melalui
proses konduksi. Konveksi memainkan peran yang dominan dalam transportasi panas
dari mantel dalam bumi dan dalam kemampuannya mengendalikan suhu interior.
Basalt adalah fraksi-leleh suhu rendah dari mantle. Ketika suhu mantel
melebihi solidus basalt, fraksi ini mulai mencair, dan menghasilkan apa yang disebut
vulkanisme. Hal ini adalah penyebab vulkanik basaltik yang luas yang membentuk
kerak samudera. Ketika suhu mencapai tingkat likuidus basalt, fraksi ini sepenuhnya
meleleh, meninggalkan residu-leleh suhu tinggi yang terutama terdiri dari mineral
olivin. Ketika suhu mantel mencapai solidus olivin, sisa batu mantel mencair.
Kemampuan gelombang geser seismik dalam penyebaran melalui mantel
menunjukkan bahwa tidak ada terjadinya pencairan substansial. Kemudian dapat
disimpulkan bahwa analisis konduksi ini tidak memprediksi suhu di mantel bumi.

4
DAFTAR PUSTAKA

Anuta, Joe (2006-03-30). "Probing Question: What heats the earth's core?".
physorg.com.

Johnston, Hamish (19). "Radioactive decay accounts for half of Earth's heat".
PhysicsWorld.com. Institute of Physics.

Sanders, Robert (2003-12-10). "Radioactive potassium may be major heat source in


Earth's core". UC Berkeley News.

Turcotte, DL; Schubert, G (2002). "4". Geodynamics (2 ed.). Cambridge, England,


UK: Cambridge University Press.

Вам также может понравиться

  • Menjadikan Bahasa Gayo Sebagai Muatan Lo
    Menjadikan Bahasa Gayo Sebagai Muatan Lo
    Документ2 страницы
    Menjadikan Bahasa Gayo Sebagai Muatan Lo
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Topik Khusus Geofisika
    Topik Khusus Geofisika
    Документ4 страницы
    Topik Khusus Geofisika
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Geologi Regional
    Geologi Regional
    Документ7 страниц
    Geologi Regional
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Metode VLF
    Tinjauan Pustaka Metode VLF
    Документ5 страниц
    Tinjauan Pustaka Metode VLF
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Well Seismic Tie
    Well Seismic Tie
    Документ6 страниц
    Well Seismic Tie
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Satelit Landsat
    Satelit Landsat
    Документ18 страниц
    Satelit Landsat
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Satelit Landsat
    Satelit Landsat
    Документ18 страниц
    Satelit Landsat
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Tugas Analisa Data Sumur
    Tugas Analisa Data Sumur
    Документ9 страниц
    Tugas Analisa Data Sumur
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Tugas Analisa Data Sumur
    Tugas Analisa Data Sumur
    Документ9 страниц
    Tugas Analisa Data Sumur
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Tugas Well Log
    Tugas Well Log
    Документ3 страницы
    Tugas Well Log
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Pegas
    Laporan Praktikum Pegas
    Документ7 страниц
    Laporan Praktikum Pegas
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    67% (3)
  • Pengaruh Matahari Terhadap Bumi
    Pengaruh Matahari Terhadap Bumi
    Документ20 страниц
    Pengaruh Matahari Terhadap Bumi
    Fitra Arymes Seni VinDiesel
    Оценок пока нет