Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
Setiap individu atau organisasi tidak akan terlepas dari masalah. Masalah pada dasarnya
adalah penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi atau tercapai.
Kesalahan dalam melakukan identifikasi masalah akan menyebabkan kesalahan dalam
penyelesaiannya. Ada sebuah frase menyatakan bahwa, jika kita gagal dalam melakukan
identifikasi masalah, maka sesungguhnya kita akan gagal dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Kesalahan identifikasi tersebut bisa disebabkan kita salah dalam menafsirkan gejala yang
merupakan akibat dari masalah yang terjadi. Untuk dapat menyelesaikan masalah, maka perlu
dilakukan proses penyelesaian masalah dari mulai mengumpulkan informasi yang terkait dengan
gejala dan masalah yang dihadapi, hingga kepada penyelesaian masalah yang mungkin dapat
dilakukan. Proses tersebut sering kali dinamakan sebagai proses penyelesaian masalah (problem
solving).
Penyelesaian masalah sering kali tidak mudah karena berbagai faktor yang terkait dengan
masalah sering kali tidak berpola tunggal, baik yang terkait dengan faktor penyebab maupun
alternatif penyelesaiannya. Tidak berpola tunggal artinya faktor penyebab dan alternatif
penyelesaiannya bisa saja tidak satu. Pertanyaannya adalah alternatif mana yang akan dipilih.
Jawaban atas pertanyaan terakhir membawa kita kepada sebuah teori dalam penyelesaian
masalah yang sering kali dinamakan sebagai teori pengambilan keputusan. Alternatif yang mana
yang akan kita pilih pada dasarnya mendorong kita untuk mengambil keputusan, karena
keputusan harus diambil agar proses dapat terus berjalan.
Boleh dikatakan bahwa setiap organisasi yang sukses harus mampu dan mau membuat
keputusan yang memungkinkan organisasi mencapai sasaran dan mencapai kebutuhan utama
anggota organisasi. Bagaimana pun seluruh aktivitas dan fungsi manajemen pada pokoknya
memiliki esensi pengambilan keputusan. Sebab proses perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan semuanya mengandung konsep dan perilaku pengambilan
keputusan. Dijelaskan oleh Adair dalam Susmaini dan Rifa’i, bahwa: the essence of management
is decision making”. Artinya esensi yang sesungguhnya dari manajemen adalah pengambilan
keputusan. Karena itu teori pengambilan keputusan perlu dipelajari dan dipahami oleh para
manajer yang ingin berhasil dalam mengelola organisasi.
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu penyelesaian dari beberapa
alternatif yang ada. Keputusan yang akan kita ambil tentunya perlu didukung berbagai faktor
yang akan memberikan keyakinan kepada kita sebagai pengambil keputusan bahwa keputusan
tersebut adalah tepat. Keputusan yang tepat pada dasarnya adalah keputusan yang bersifat
rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. Kadangkala keputusan dapat tidak bersifat rasional karena faktor-faktor
yang terkait dengan emosi, hubungan antarmanusia, faktor tradisi, lingkungan, dan lain
sebagainya. Sejauh keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan, biasanya keputusan tetap
akan diambil.
Pembahasan
Menurut Mc. Farland decision : “a decision is anact of choice where in an executive froms a
conclusion about what must or must not be done in a given situation”. (Keputusan adalah suatu
tindakan pemilihan di mana pimpinan menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus atau
tidak harus dilakukan dalam situasi yang tertentu). Selain itu juga dapat dipahami bahwa
pengambilan keputusan itu tidak terlepas dari upaya memilih alternatif-alternatif yang tepat
untuk situasi tertentu dengan langkah-langkah tertentu pula.
Herbert A Simon mengemukakan teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan
yang diprogram dan tidak diprogram. Lihat tabel 1.1
standar. elektronik.
3. Stuktur organisasi
tersusun baik.
Tidak diprogram: 1. Kebijakan dan 1. Teknik opemecahan
masalah yang
Keputusan sekali dipakai, disusun Kreatifitas. diterapkan pada :
tidak sehat dan
kebijaksanaan.Ditangani dengan 2. Coba-coba 1. Latihan membuat
proses pemecahan masalah umum
3. Selektif dan latihan keputusan.
Tipe Informasi
Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan
mengolahnya menjadi informasi berupa laporan2 keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yg
lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi2 perencanaan,
alokasi2 sumber daya, pengukuran dan pengendalian. LAporan2 dr system informasi
memberikan informasikepada manajemen mengenai permasalhan2 yg terjadi di dalam organisasi
untuk menjadi bukti yang berguna didalam menentukan tindakan yg diambikl. Sistem informasi
menyediakan 3 macam tipe informasi:
1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information)
Informasi yg berupa akumulasi dan pengumpulan data utk menjawab pertanyaan.
Berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personil2nya.
2. Informasi pengarahan perhatian (Attention Directing Information)
membantu manajemen memusatkan perhatian pd masalah2 yg menimpang,
ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemenmenengah untuk melihat
penyimpangan2 yg terjadi.
Kriteria untuk memilih alternatif dalam model normative adalah pemaksimalan (laba,
kegunaan, nilai yang diharapkan dan sebagainya(. Tujuan ini apabila dinyatakan dalam bentuk
kwantitatif disebut fungsi objektif untuk suau keputusan. Dalam model ekonomi klasik, manusia
rasional dianggap memaksimakan kegunaan. Kegunaan ini dirumuskan sebagai sifat hasil yang
memberikan kesenangan atau menghindarkan kesusahan. Bagi suatu perusahaan, kegunaan
biasanya dipandang sebagai laba, tetapi hal ini dapat juga berupa penjualan, bagi pasar, dan lai
sebagainya.
Pada hakekatnya pembuatan keputusan dipandang sebagai suatu proses dalam usaha mencari
jalan keluar dari suatu masalah atau problem. Istilah proses menyiratkan adanya suatu rangkaian
atau tahap-ytahap yang teratur menuju suatu tujuan yang telah ditetapkan , yaitu penyelesaian
suatu persoalan. Tolak ukur kuantitatif mengenai manfaat dan biaya bertujuan mempermudah
perbandingan antara keefektifan beraneka alternatif cara penggarapan dalam situasi keputusan.
Disini jelas nilai-nilai dan tingkat ukurannya dalam bentuk angka-angka atau kuantitatif. Skala
pengukuran ini disusun menurut urutan bertambah banyaknya batasan yang diadakannya. Skala
pengukuran yang dimaksud dapat dirinci dan dijelaskan dibawah ini.
Skala nominal digunakan untuk memilih hasil alternative yang hubungannya paling dekat atau
paling berarti bagi sasaran yang dituju atau memilih alternative dengan biaya terendah bila
terdaat alternative hasil yang relative sama atau tidak berbeda nilainya dalam hubungannya
dengan sasaran yang dituju.
II.2.2.Skala Ordinal
Skala ordinal adalah suatu skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang menunjukan
adanya suatu jenjang urutan prefensi yang dikaitkan pada suatu tujuan atau kondisi yang
ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori
yang mingkin tidak berbeda deangan objek lainnya. Akan tetapi. Masing-masing objek tersebut
tergabung dalam suatu hubungan yang bertsifat yang satu lebih dari yang lainseperti lebih suka,
lebih tinggi, lebih besar dan lain sebagainya.
Untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam kasus ini biasanya setiap kemungkinan
hasil dari al;ternatif diberi score nilai sehubungan dengan jenjang nilai atau keartiaannya
terhadap sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.
II.2.3Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala yang mempunyai cirri-ciri skala ordinal, yang selisih dari
tiap-tiap angka atau jenjang prefensi dalam skala tersebut diketahui besarnya dan kemudian
pengukurannya. Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan dilakukan dengan
membuat suatu hubungan yang linear diantara komponen-komponen atau variabel-variabel yang
diukur. Dalam suatu perusahaan industri, hal ini biasanya menyangkut kombinasi pemakaian
bahan baku untuk membuat suatu barang atau produk.
Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang nyata. Dalam slkala
ini perbandingan setiap titik pada init pengukuran adalah bebas. Pada skala ini, perbandingan
dari setiap titik pada unit pengukuran biasanya banyak ditemui dalam ilmu alam fisika, yaitu
benda-benda atau simbol-simbol tertentu seperti =, >, Y=Kx. X/Y, dan lain-lain.
Pengukuran dengan skala ratio untuk pembuatan keputusan paling mudah dilakan karena
langsung diketahu perbedaan dan perbandingan jenjang nilai dari setiap hasil alternatif.
II.2.5 Skala Absolut
Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif yang jelas dan nyata dan dapat dibandingkan
secara langsung. Situasi atau kondisi keputusan yang terstuktur secara sempurna biasanya
banyak ditemukan dalam jenis keputusan yang bersifat korekif, dengan skala pengukuran ratio
aatau absolute karena dalam hai ini setiap alternative yang akan dipilih jelas ukuran manfaat dan
biayanya dalam angka-angka yang mudah dibandingkan. Selanjutnya, situasi atau kondisi
keputusan yang tidak terstruktur banyak dijumpai dalam masalah-masalah yang bersifat kreatif
dengan skala pengukuran nominal, ordinal, dan interval.
Operasi berbagai organisai telah semakin kompleks dan mahal. Karena itu, menjadi semakin
sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana dan keputusan yang efektif.
Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah dikembangkan lebih
dari 40 tahun dan dikenal sebagai teknikmanagement science dan operations research. Pada
umumnya, kedua istilah tersebut digunakan berrgantian dengan pengertian yang sama yaitu riset
operasi(operations research)
Ada tujuh ciri utama riset operasi dalam proses pengambilan keputusan yang dapat
dirinci sebagai berikut :
Hasil akhir riset operasi harus berupa informasi yang secara langsung membantu
manajer mencapai suatu keputusan.lebih dari itu , usulan riset operasi harus dapat
diimplementasikan
Riset operasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk pemecahan masalah. Ini meliputi
perumusan masalah, pemahaman perilaku sistem masalah , dan pengembangan berbagai
penyelesaian yang mungkin .
Suatu model menurut defenisi adalah suatu penyajian dari kenyataan. Riset operasi
menyederhanakan unsur masalah kompleks menjadi berbagai persamaan matematik
yang digunakan untuk menyusun suatu model.
4. Efektifitas ekonomis
Kegiatan yang disarankan oleh riset operasi harus memberi hasil keuangan yang lebih
besar di bandingkan biayanya, dalam bentuk penghematan atau penghasilan.
5. Bergantung pada computer
Komputer biasanya diperlukan untuk memproses model, bila perhitungan yang harus
dilakukan terlalu kompleks atau membosankan bagi manusia untuk menanganinya
secara efisien.
6. Pendekatan tim
Masalah yang dialamatkan kepada riset operasi sering terlalu kompleks bagi seseorang
untuk memecahkannya sendiri. Berbagai keterampilan dan pengetahuan dari sejumlah
spesialias berbagai disiplin ilmu seperti ahli ekonomi, statistik, dan psikologi industri
diperlukan sebagai suatu tim.
7. Orientasi system
Riset operasi mempertimbangkan apa yang paling baik bagi organisasi sebagai
keseluruhan, bukan bagi suatu departemen atau divisi. Proses riset operasi sering
ditandai dengan kesulitan menghadapi perbedaan kepentingan tidak hanya antara bagian
dan keseluruhan , tetapi juga diantara bagian-bagian sendiri.
Sedangkan pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah sebagai alternatif didlam
proses pengambilan keputusan mempunyai 5 tahap , yaitu :
1. Diagnosa masalah
Sebelum pemecahan masalah dapat dimulai, unsur pokok masalah harus diidentifikasi
2. Perumusan masalah
Setelah unsur pokok masalah diketahui, tim riset operasi harus mulai merumuskan
masalah dalam bentuk tertentu dengan menentukan kriteria apa yang harus dipenuhi
penyelesaian yang diusulkan dan aspek apa yang diluar kendali manajer (uncontrollable
variable) maupun yang dapat dikendalikan manajer (controllable variable).
3. Pembuatan model
4. Analisis model
Staf riset operasi hanya menyarankan, manajer harus nenerapkan penemuan karena
biasanya manajer adalah orang yang prakmatis , manajer mungkin mengabaikan
rekomendasi riset operasi dan mengangap sebagai proses “teoritisasi manara gading”.
Pemecahannya adalah dengan melibatkan manajer sepenuhnya dalam tim sejak proyek
riset operasi dimulai.
Sebagian besar proyek riset operasi sangat berstandar pada model matematika. Ada sejumlah
cara pengelompokan model yang digunakan dalanm riset operasi, yaitu model normative dan
deskriptif. Model normatif menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan. Model deskriptif
menggambarkan segala sesuatu bagaimana adanya. Beberapa model dan teknik operasianal
sebagai berikut :
Progmasi linear adalah suatu peralatan riset yang digunakan untuk memecahkan masalah
optimasiatau masalah satu jawaban paling baikdari serangkaian alternative. Model progmasi
linear termasuk model normative karena memcari penyelesaian optimum.
Teori antrian. Karena hamper semua ekonomi dan bisnis beroperasi dengan sejumlah sumber
daya yany relative terbatas, maka sering dijumpai orang-orang, produk, komponen produk, atau
kertas kerja sedang menunggu dilayani. Teori antrian atau sering disebut model garis tunggu
dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu garis
tungguyang paling dapat diterima.
Analisis network adalah peralatan yang dikembangkan untuk membantu manajeman dalam
perencanaan, pengawasan, dan proyek yang relative kompleks dan tudak rutin. Model ini yang
terkenal adalah PERT(Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path
Method). PERT banyak digunakan untuk merencanakan dan mengawasi program penelitian dan
pengembangan, sedangkan CPM digunakan dalam proyek konstruksi.
Teori permainan adalah suatu pendekatan matematik untuk pembuatan model persaingan atau
pertentangan antara pihak yang berkempentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisis
proses pembuatan keputusan pada berbagai macam situasi persaingan yang melibatkan konfliks.
Model rantai Markov adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk pemmbuatan model
berbagai macam system dan proes yang bisnis. Model ini digunakan untuk memperkirakan
perubahan di waktu yang akan dating dalam berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan di
waktu yang lalu dalam variabel tersebut.
Progamasi dinamik adalah sekumpulan teknik progmasi yang digunakan untuk pembuatan
keputusan yang bertingkat-tingkat. Tujuan model ini adalah mengoptimumkan(memaksimalkan
atau meminimalkan) seluruh keputusan berurutan yang saling berhubungan sepanjang periode
waktu tertentu.
Simulasi adalah kegiatan percobaan-percobaan dengan suatu model (bukan kehidupan nyata)
dalam berbagai cara teratur dan direncanakan. Model ini menciba meniru suatu bagian operasio
organisasi guna mengamati perkembangannya dari waktu ke waktu untuk melekukan percobaan
dengan bagian tersebut melalui pengubahan variabel-variabel tertentu. Kerena adanya computer,
model-model simulasi pada umumnya adalah model matematik yang paling komprehensif.
Masalah persediaan, masalah ini merupakan salah satu masalah yang paling baik
dipecahkahkan dengan teknik-teknik riset operasional karena menyangkut penyeimbangan
tujuan-tujuan yang saling bertentangan Pertentangan tersebut terjadi antara biaya pemesanan dan
biaya penyimpangan produk. Biaya pemesanan setiap satuan produk cenderung turun bila
kuantitas pemesanan naik. Penyelesaian optimal dapat diperoleh melaluimpenggunaan teknik-
teknik riset operasional yang menyeinbangkan kedua biaya tersebut.
1. Masalah alokasi
Pemecahan masalah alokasi dapat dicontohkan dengan mencari kombinasi optimal antara
karyawan dan mesin yang akan meminimumkan biaya.
2. Masalah antrian
3. Masalah pengurutan
Masalah ini timbul apabila manajer harus memutuskan dalam urutan bagaimana bagian-
bagian suatu pekerjaan akan dilaksanakan. Penyelesaian masalah ini biasanya dicari
melalui simulasi yang memungkinkan pengujian efisiensi berbagai urutan yang berbeda.
4. Masalah routing.
Masalah routing timbul bila manajer harus memutuskan kapan bagian suatu pekerjaan
dilaksanakan. Masalah ini dapat ditangani dngan progmasi linear, model antrian, atau
kombinasi keduanya.
5. Masalah penggantian.
Banyak peralatan mahal organisasi akan using atau tidak terpakai, misalya mesin dan
truk sehingga bila dipertahankan untuk periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak
efisien dan meningkatkan biaya operasi, misalnya biaya pemeliharaan.Masalah ini
biasanya menggunakan programasi linear.
6. Masalah persaingan
Masalah ini berkembang bila dua atau lebih organisasi berusaha mencapai tujuan yang
saling bertentangan seperti organisasi berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya
yang berarti kenaikan bagi organisasi yang satu merupakan penurunan bagi organisasi
yang lain. Teori permainan dapat digunakan dalam penyelesaian masalah ini.
7. Masalah pencarian