Вы находитесь на странице: 1из 10

MAKALAH

MANAGEMENT KEPERAWATAN
“MAKP CASE MANAGER”

Di susun oleh :

Liliani Permata Sari (NIM : 1511009)


Ilham Wahyu Wibisono (NIM : 1511006)

PROGRAM S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan
kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Maksud kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
MANAGEMENT KEPERAWATAN yang diamanatkan oleh dosen kami. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan
maupun dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami yang membuat dan
umumnya bagi yang membaca makalah ini, untuk menambah pengetahuan tentang
“MAKP CASE MANAGER”Amin.

November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... …………


DAFTAR ISI..................................................................................................................... ………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………… ................................................................ ………
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... ………
1.3 Tujuan ............................................................................................................. ………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nursing Case Manajement ……………………………………………………………..
2.1.1 Pengertian Model …………………….………………….……………………….
2.1.2 Tujuan metode case manajement…………………..……………………………..
2.1.3 Kerangka kerja manajement kasus ……………………………………………….
2.1.4 Kekurangan dan kelebihan manajement kasus
2.1.5 Metode Kasus Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan
pasien saat dinas…………………………………………………………………..
2.2 PATIENT FOCUS
2.2.1 Pengertian Patient focus care……………………………………………………
2.2.2 Kelebihan dan kekurangan patient focus…………………………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. ………
3.2 Saran ........................................................................................................... ………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk bersikap
profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional tersebut
adalah pengembangan model praktek keperawatan profesional (MPKP) yang memungkinkan
perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien
dan profesi lain dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat
memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah
sakit.

Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
yang memadai. Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun
terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawatan primer,
praktik bersama, dan manajemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai upaya untuk
menyeleksi model yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan
prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Katagori pasien didasarkan atas, tingkat pelayanan
keperawatan yang dibutuhkan pasien , Usia, Diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami
pasien dan terapi yang dilakukan (Bron , 1987).

Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang bermutu, untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan
dan pendidikan berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu
bagaimana caranya metode penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara
teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja.
Menurut Tappen (1995), model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model
kasus, model fungsional, model tim, model primer, model manajemen perawatan, dan model
perawatan berfokus pada pasien.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah itu nursing case manajement ?
2. Apakah itu patient focus ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum - Memahami nursing care delivery sistem
2. Tujuan Khusus - Mengetahui nursing case manajement dan patient focus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nursing Case Manajement


2.1.1 Pengertian Model
Manajemen kasus merupakan generasi kedua dari model primary nursing. Dalam model ini
asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan pandangan, bahwa untuk penyelesaian kasus
keperawatan secara tuntas berdasarkan berbagai sumber daya yang ada. Metode manajemen
kasus keperawatan adalah bentuk pemberian asuhan keperawatan dan manajemen sumber-
sumber terkait yang memungkinkan adanya manajemen yang strategis dari cost dan quality oleh
seorang perawat untuk suatu episode penyakit hingga perawatan lanjut. Pengembangan metode
ini didasarkan pada bukti-bukti bahwa manajemen kasus dapat mengurangi pelayanan yang
terpisah-pisah dan duplikasi.
Di sisi lain, metode kasus keperawatan ini akan memberikan kesempatan untuk komunikasi
di antara perawat, dokter, dan tim kesehatan lain, efisien dalam manajemen perawatan melalui
monitoring, koordinasi dan intervensi. Dalam manajemen kasus keperawatan, seorang perawat
akan bertugas sebagai case manager untuk seorang (mungkin lebih) pasien, sejak masuk ke
rumah sakit hingga pasien tersebut selesai dari masa perawatan dan pengobatan. Sebagai case
manager, perawat memiliki tanggung jawab dan kebebasan untuk perencanaan, pelaksanaan,
koordinasi, dan evaluasi. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan metode manajemen kasus, case manager senantiasa mempertimbangkan dua
rangkaian dari quality-cost-access dan consumers- providers-funders.
2.1.2 Tujuan metode case manajement
1. Menetapkan pencapaian tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan sesuai dengan
standar.
2. Memfasilitasi ketergantungan pasien sesingkat mungkin
3. Menggunakan sumber daya seefisien mungkin.
4. Efisiensi biaya
5. Memfasilitasi secara berkesinambungan asuhan keperawatan melalui kolaborasi dengan
tim lainnya.
6. Pengembangan profesionalisme dan kepuasan kerja.
7. Memfasilitasi alih ilmu pengetahuan
2.1.3 Kerangka kerja manajement kasus
1. Pasien masuk melalui “agency kesehatan”, manager mempunyai kewenangan dan tanggung
jawab dalam perencanaan sampai dengan evaluasi pada episode tertentu tanpa membedakan
pasien itu berasal dari unit mana.
2. Dalam manajemen kasus menggunakan dua cara, yaitu: - Case Management Plan (CMP).
Merupakan perencanaan bersama dari masing-masing profesi kesehatan. - Critical Path
Diagram (CPD). Merupakan penjabaran dari CMP dan ada target waktunya.
3. Manager mengevaluasi perkembangan pasien setiap hari, yang mengacu pada tujuan asuhan
keperawatan yang telah ditetapkan. Bentuk spesifik dari manajemen kasus ini tergantung dari
karakteristik tatanan asuhan keperawatan.
2.1.4 Kekurangan dan kelebihan manajement kasus
1. Kekurangan
- Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu
memberikan asuhan secara menyeluruh
- Membutuhkan banyak tenaga.
- Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana
terlewatkan. - Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab
klien bertugas.
2. Kelebihan
- Kebutuhan pasien terpenuhi.
- Pasien merasa puas. - Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat
- Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

2.1.5 Metode Kasus Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat
dinas.
Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan tidak ada jaminan
bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus
biasanya diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat
privat atau untuk keperawatan khusus seperti: isolasi, intensivecare, perawatan kesehatan
komunitas. Kelebihannya adalah perawat lebih memahami kasus per kasus, sistem evaluasi dari
manajerial menjadi lebih mudah. Kekurangannya adalah belum dapat diidentifikasi perawat
penanggung jawab, perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama.

2.2 Patient Focus


2.2.1 Pengertian Patient focus care
Patient focus care yaitu pengorganisasian/asuhan keperawatan dimana perawat mempu
memberikan asuhan keperawatan mencakup seluruh aspek keperawatan yang dibutuhkan.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada seorang pasien secara menyeluruh. Untuk
mengetahui apa yang harus dilakukan pada pasien dengan baik. Sehingga metode ini sesuai jika
digunakan untuk ruangan ICU ataupun IICU .
2.2.2 Kelebihan dan kekurangan patient focus
1. Kelebihan :
- pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan dimana perawat mampu memberikan asuhan
keperawatan mencakup seluruh aspek keperawataan yang dibutuhkan.
2. Kekurangan :
- Sederhana dan langsung
- Garis pertanggungjawaban yang jelas
- Kebutuhan pasien cepat terpenuhi
- Memudahkan perencanaan tugas
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model manajemen kasus merupakan generasi kedua dari model primary nursing. Beberapa
ahli seperti Sitorus, American Nurses Association, ANA dalam Marquis dan Hutson berpendapat
tentang model manajemen kasus yang berinti bahwa manajemen kasus dibuat bersamaan dengan
adanya pelayanan kesehatan dan berfokus pada klien.
Dalam manajemen kasus keperawatan, seorang perawat akan bertugas sebagai case manager
untuk seorang (mungkin lebih) pasien, sejak masuk ke rumah sakit hingga pasien tersebut selesai
dari masa perawatan dan pengobatan. Sebagai case manager, perawat memiliki tanggung jawab
dan kebebasan untuk perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, dan evaluasi. Untuk mencapai
tujuan yang diharapkan, dalam memberikan asuhan keperawatan dengan metode manajemen
kasus, case manager senantiasa mempertimbangkan dua rangkaian dari quality-cost-access dan
consumers- providers-funders.

3.2 Saran
Dari makalah diatas kami berharap agar makalah ini bermanfaat dan memberikan dampak

positif bagi para pembaca. Semoga setelah membaca makalah ini pembaca dapat lebih banyak

mengetahui tentang

DAFTAR PUSTAKA
dokumen.tips/documents/nursing-care-delivey-system.html
http://nissa-uchil.blogspot.co.id/2014/10/kelompok-4-model-keperawatan
http://www.serbaserbiperawat.com/2012/02/metode-pemberian-asuhan- keperawatan.html

Вам также может понравиться