Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Penganggaran (Budgeting)
Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan (Hansen dan Mowen, 2005).
Rencana tersebut mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk
mencapainya. Anggaran merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finasial. Sedangkan penganggaran adalah
proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran (Mardiasmo, 2009).
Manfaat Anggaran
Adapun manfaat anggaran antara lain adalah:
1. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan dimasa depan.
Anggaran mendorong para manajer untuk mengembangkan arah organisasi secara
menyeluruh, mengantisipasi masalah, dan mengembangkan kebijakan untuk masa depan.
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan
keputusan
Dengan adanya penganggaran, pengambilan keputusan bisa mencegah timbulnya
masalah dan menghasilkan status keuangan yang lebih baik.
3. Menyediakan standar evaluasi kinerja
Anggaran memberikan standar yang dapat mengendalikan penggunaan berbagai sumber
daya perusahaan dan memotivasi karyawan.
4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi
Secara formal, anggaran mengomunikasikan rencana organisasi pada tiap karyawan.
Jadi, semua karyawan dapat menyadari peranannya dalam pencapaian tujuan-tujuan
tersebut. Penyusunan anggaran mengharuskan kerjasama antara berbagai area dan
aktivitas dalam organisasi sehingga koordinasi sangat dianjurkan agar anggaran sesuai
dengan tujuan organisasi.
Anggaran Operasional
Anggaran operasional terdiri dari perkiraan laba rugi yang disertai dengan laporan
pendukung:
1. Anggaran Penjualan (Sales Budget)
Adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran yang menjelaskan penjualan yang
diharapkan dalam satuan unit dan uang. Anggaran penjualan harus dibuat seakurat
mungkin karna anggaran penjualan merupakan dasar bagi semua anggaran operasional
lainnya dan sebagian besar dari anggaran keuangan.
2. Anggaran Produksi (Production Budget)
Adalah menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
penjualan dan kebutuhan persediaan akhir.
Unit yang akan diproduksi = Perkiraan penjualan unit + Unit dalam persediaan akhir –
Unit dalam persediaan awal
3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung (Direct Material Purchases Budget)
Adalah menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode. Jumlahnya
bergantung pada perkiraan bahan baku dalam produksi dan persediaan bahan baku yang
dibutuhkan perusahaan. Perusahaan perlu menyiapkan anggaran pembelian bahan baku
langsung yang terpisah untuk setiap bahan baku yang digunakan. Jumlah bahan baku
langsung yang dibutuhkan untuk produksi bergantung pada jumlah unit yang diproduksi.
Pembelian = bahan baku langsung untuk produksi + bahan baku langsung yang diinginkan
dalam pers. akhir – bahan baku langsung dalam pers. awal
Anggaran Keuangan
Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan
yang biasanya disiapkan adalah:
1. Anggaran Kas (Cash Budget)
Anggaran kas adalah anggaran yang memerinci taksiran penerimaan dan pengeluaran
uang tunai dalam suatu kurun masa yang akan datang sebagai alat untuk memelihara
likuiditas.
2. Anggaran Neraca (Balance Sheet Budget)
Anggaran neraca adalah anggaran yang memerinci taksiran keadaan aktiva atau asset dan
pasiva atau kewajiban serta kekayaan bersih dalam suatu kurun masa yang akan datang.
3. Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran modal berhubungan dengan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu pengembalian dananya lebih
dari satu tahun.
Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi:
a) Variansi Harga (Tarif)
Variansi ini adalah perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit dikalikan
jumlah input yang digunakan.
Variansi harga = (AP – SP) AQ
b) Variansi Penggunaan (Efisiensi)
Variansi ini adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan
dengan standar harga per unit input.
Variansi Penggunaan = (AQ – SQ) SP
Total Variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan
= (AP – SP) AQ + (AQ – SQ) SP
= [(AP x AQ) – (SP x AQ)] + [(SP x AQ) – (SP x SQ)]
= (AP x AQ) – (SP x AQ) + (SP x AQ) – (SP x SQ)
= (AP x AQ) – (SP x SQ)
3. AP x AQ 1. SP x AQ 2. SP x SQ
(Kuantitas Input (Kuantitas Input (Kuantitas Input
aktual pada aktual pada standar pada
harga aktual) harga standar) harga standar)
Variansi Harga Variansi Penggunaan
(1 – 2)a (2 – 3)b
Variansi Anggaran
(1 – 3)c
1. AP x AQ 2. SP x AQ 3. SP x SQ
(Kuantitas Input (Kuantitas Input (Kuantitas Input
aktual pada aktual pada standar pada
harga aktual) harga standar) harga standar)
Variansi Variansi
Harga Penggunaan
Variansi Anggaran
a. Variansi Harga Bahan Baku
Variansi harga bahan baku (Material Price Variance – MPV) mengukur perbedaan
antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan berupa biaya yang secara
aktual dibayar.
MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ) atau secara faktor
MPV = (AP – SP) AQ
Dimana:
AP = harga aktual per unit
SP = harga standar per unit
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
Pada bulan Maret 1991, Russ Lesser selaku Presiden Body Glove, sebuah perusahaan
pakaian renang berskala kecil, mereview pekerjaannya selama 9 bulan ia menjabat sebagai
Presiden dan hasilnya perusahaan berjalan dengan baik dan berada pada posisi ke-2 terbesar.
Namun hal ini tidak membuat Russ puas dengan perkembangannya. Persaingan dalam
industri pakaian renang sangatlah kompetitif dan pasarnya sangat rumit, dengan pertumbuhan
yang cepat, konsumen yang mengetahui fashion, dan permintaan musiman. Sebagian besar
kesuksesan Body Glove tergantung pada kemampuannya merespon dengan cepat sesuai
dengan perubahan situasi pasar. Respon ini harus difasilitasi oleh manajemen perusahaan, dan
Russ bertanya-tanya apakah perusahaan telah melakukan prosesnya dengan tepat sesuai
dengan tempatnya.
Pakaian renang adalah pakaian ketat, dengan bahan pakaian terbuat dari neoprene,
bahan sejenis karet. Pakaian ini digunakan untuk melindungi para penggemar olah raga air,
penyelam, peselancar, dan lainnya dari suhu air yang dingin. Pakaian ini dinamakan pakaian
renang (wetsuit) karena air hanya mengalir di luar pakaian dan tidak sampai ke kulit.
Sulit untuk mendeteksi ukuran wetsuit dimana tidak ada ukuran standar untuk pakaian
renang ini. Tetapi barang ini mampu terjual $60 juta pada tahun 1990 di US. Mulai tahun
1950 perkembangan pakaian renang sangat cepat dikarenakan dua faktor utama;
1. Banyaknya muncul olahraga air. Diiringi dengan keinginan konsumen untuk membeli
pakaian renang yang berbeda untuk tiap jenis olahraga. Berkembangnya pakaian
renang menimbulkan kebutuhan akan brand.
Perusahaan manufaktur yang memproduksi pakaian renang juga mempengaruhi
pilihan konsumen dan pemilihan merk dengan meningkatkan pemasaran dan menjadi
sponsor dari atlet olahraga air.
2. Faktor lain yang berpengaruh adalah meningkatnya peminat olahraga air, yang
didukung oleh stasiun TV yang menayangkan tentang olahraga air.
Industri ini ditemukan oleh para wirausahawan kecil, tetapi pada tahun 1990, industri
ini didominasi oleh beberapa perusahan – perusahan yang lebih besar. O’Neill adalah
perusahaan terbesar di industri ini, dengan pangsa pasar kurang lebih 50%, memiliki reputasi
untuk menghasilkan pakaian selam dengan kualitas tinggi. Body Glove, nomor dua di
industri, dikenal sebagai produsen yang mengikuti trend fashion dengan kualitas tinggi.
O'Neill dan Body Glove berkompetisi secara langsung di semua segmen pasar, selain dari
produsen khusus. Misalnya Rip Curl, perusahaan terbesar ketiga di industri, fokus pada pasar
selancar. Persaingan dalam industri sangat ketat, karena perusahaan berusaha untuk
meningkatkan pangsa pasar mereka dengan mengalahkan pesaing mereka.
Sejak perbedaan antara merk pakaian selam, khusus untuk selancar dan menyelam,
toko hanya menyediakan dua atau tiga merk pakaian selam dan jarang sekali membuat
perubahan dalam penawaran mereka. Sebagai contoh toko Oshman dan Sport Chalet hanya
menjual dua atau tiga merk saja.
Pelanggan dalam membeli produk sangat mempertimbangkan merk. Body Glove
membuat slogan “Life-Style” dimana O’Neill memiliki slogan “Bad Boy”. Dalam upaya
menjaga slogan tersebut, manajer Body Glove harus mampu menjaga kualitas dan image dari
semua barang yang dijual.
Wetsuit dibuat dari Cell-Neoprene dengan ketebalan 1,5mm – 6mm. Tingkat
ketebalan berbeda-beda sesuai olahraga nya. Sebagai contoh, penyelaman laut dalam
membutuhkan pakaian dengan bahan yang lebih tebal, karena suhu air yang sangat dingin.
Berbagai macam teknik menjahit digunakan untuk menjaga lapisan air pada pakaian tersebut
agar kedap air seperti pengeleman dan membalut jahitan, teknik mengobras, dan lainnya.
Sejarah
Pada tahun 1953, dua mantan penjaga pantai, si kembar Bob Meistrell dan Bill
Meistrell, membuka Dive 'Surf n, toko eceran olah raga air di Hermosa Beach, California.
Kemudian tahun itu mereka mengembangkan pakaian renang terbuat dari neoprene yang "fit
like a Glove" untuk melindungi peselancar dan penyelam dari suhu laut yang dingin. Mereka
mulai memproduksi pakaian selam dengan logo "Body Glove” dan penjualan dilakukan
dengan toko dan eceran. 30 tahun sudah bertahan, divisi Body Glove Dive 'n Surf Inc.
mengembangkan pelanggan dalam jumlah sedikit dan loyal di California, dengan produk
yang dapat diandalkan, harga yang bersaing, dan layanan prima.
Pada tahun 1983, Robbe Meistrell, putra pendiri Dive n Surf, Bob Meistrell, menjadi
presiden dan membawa perusahaan memasuki masa pertumbuhan yang sangat cepat. Body
Glove mampu menjual hampir dua kali lipat dalam periode 1986 - 1991. Perusahaan
memanfaatkan permintaan untuk lini baru dari pakaian pantai dengan berwarna cerah,
pakaian pantai dirancang dengan unik dan baju olahraga berlogo Body Glove. Perusahaan
berhasil membentuk image mereka sebagai “fun life style”, terkait dengan perannya menjadi
sponsor dari Asosiasi Profesional Surfing of America (PSAA), Tour Snowboarding
Profesional Amerika (PSTA), dan Scholastic Surfing Association Nasional (NSSA). Pada
tahun 1986 perusahaan melisensikan logo Body Glove ke Pasar Kerja Amerika untuk
penjualan di pantai dan sportwear (tanggal 28 Januari 1991 lisensi diperbaharui). Pada tahun
1990 pendapatan perusahaan induk Body Glove, Dive n Surf Inc mencapai $15 juta dimana
$8 juta berasal dari pakaian renang.
Adapun total pendapatan dari produk yang menggunakan label “Body Glove”
(termasuk license produk) kurang lebih sebesar $ 100 juta. Dive N’ Surf menerima sekitar $
2,5 juta dari fee lisensi tersebut.
Pada tahun 1990 Body Glove pecah manajemen dari perusahaan keluarga menjadi
mandiri dan merubah struktur organisasinya: Kurt Rios yang sebelumnya menjabat sebagai
sales representative menerima tawaran untuk posisi national sales manager pada bulan April.
Pada bulan Juli, Russ Lesser di rekrut dari perusahaan KAP untuk menempati posisi sebagai
presiden dan CFO, dan Mark Malinski mengambil alih tanggung jawab sebagai direktur
manufaktur ketika Body Glove mengakuisisi perusahaan sebelumnya tempat dia bekerja,
Sub-aquatic Suit pada Januari 1991. Pendirinya Bob dan Bill Meistrel, dan anggota keluarga
lainnya tetap aktif dalam setiap even promosi, dan manajemen yang baru bertanggung jawab
atas operasional sehari-hari.
Pada tahun 1991, Body Glove mempekerjakan lebih kurang 300 orang. Perusahaan
dibagi ke beberapa divisi fungsional. Pembagian divisi pada Exhibit 1.
Pasar
Body Glove memproduksi penuh bahan neoprene pakaian renang dan mendesain
aksesoris untuk memenuhi semua kebutuhan olahraga air. Permintaan terjadi secara musiman,
oleh karena itu untuk mengurangi beban kerja dan arus kas dari perusahaan, perusahaan
mulai memproduksi produk ski salju dan snowboarding serta produk orthopedic seperti
penyangga lutut. Exhibit 2 menunjukkan daftar semua produk. Body Glove menjual
produknya melalui toko retail olahraga termasuk ke Perusahaan Induknya Dive ‘n Surf yang
berlokasi di Redondo Beach dan Del Amo, California.
Tujuan utama perusahaan ini adalah untuk menjatuhkan O’Neill dan ingin menjadi
perusahaan manufaktur pakaian renang nomor 1 pada tahun 2000. Tetapi, perkembangan
perusahaan dalam 5 tahun terakhir mengalami banyak tekanan dalam produksi. Diantaranya:
mereka tidak hanya harus meningkatkan produksi tetapi juga harus mampu menyesuaikan
permintaan pelanggan.
Siklus Pesanan
Body Glove menghasilkan produk untuk dua musim, musim gugur dan musim
semi. Produk musim gugur menggunakan neoprene lebih tebal daripada saat musim semi,
seperti pakaian lengkap, jaket, celana, hoodie, rompi ber-hoodie, begitu pula dengan produk
ski dan snowboarding. Produk musim semi terdiri dari springsuits, boxer, rompi, dan pakaian
ski air. Pakaian musim gugur membutuhkan pekerja lebih banyak dan bahan yang lebih
mahal. Biaya yang dikeluarkan untuk satu stel di musim gugur seharga $100 dan di musim
semi seharga $60.
Masing-masing musim mempunyai tiga fase: pre-book (tahap sebelum pemesanan),
build (memproduksi), deliver (mengirim). Dalam masa pre-book, sales mengunjungi toko
retail untuk memberikan barang contoh. Toko retail memberi perkiraan jumlah pesanan
kepada sales tersebut. Body Glove memberikan insentif kepada toko retail berupa diskon 5%
dan bebas biaya kirim. Tujuan dari kebijakan diatas untuk mengestimasi berapa produk yang
akan diproduksi. Jangka waktu untuk tiap siklus pemesanan ditunjukan pada figure 1.
Konsumen dapat membeli produk musim gugur pada bulan Agustus/September dan produk
musim semi pada bulan Februari/Maret.
Perusahaan itu ternyata memproduksi semua barang dalam sepanjang tahun, tetapi
sebagian besar produk telah terjual di musim semi dan gugur. Pendapatan Body Glove 60%
dari musim gugur dan 40% dari musim semi.
FIGURE 1
Strategi Pemasaran
Body Glove mampu meningkatkan pangsa pasarnya karena kualitas produk dan
komitmen kepuasan pelanggan. Strategi pemasaran Body Glove: menyediakan pelayanan
prima dan produk yang dihasilkan tidak tersedia ditempat lain/ di merk lain. Secara individu
toko ritelnya hanya menjual secara sedikit-sedikit tetapi reputasi Body Glove mampu
membuat outlet lain menerimanya. Secara keseluruhan Body Glove mampu menjual di 1.500
ritel di 33 Negara.
Keunggulan kompetitif Body Glove berasal dari kualitas produksi dan desain yang
mampu memuaskan keinginan pelanggan. Perusahaan juga melayani dengan baik, dengan
cara memberikan reward (penghargaan) kepada sales representatifnya berdasarkan penjualan
mereka tetapi sistem reward tidak hanya sebatas barang terjual, juga pada pelayanan prima
yang tercapai. Sales representatif tidak mendapatkan komisi namun diberi kesempatan untuk
mendapatkan bonus berdasarkan pada banyaknya penjualan yang dibuat pada tahun tersebut
dan kepuasan pelanggan.
Proses Produksi
Misi dari Body Glove yaitu menghasilkan produk secara efisien dan menghasilkan
produk yang berkualitas. Sementara itu mereka butuh fleksibilitas produksi untuk
memuaskan perubahan permintaan konsumen. Hanya Body Glove lah perusahaan milik
Amerika yang secara keseluruhan memproduksi dalam negeri, terletak di Pantai Harmosa
California.
Proses manufacturing terdiri dari; pemotongan, penjahitan, perekatan, pemeriksaan,
penyelesaian dan perbaikan. Neoprene dipotong sesuai dengan polanya, kemudian potongan
pakaiannya dijahit atau dilem. Setiap pakaian diberi logo dan design. Akhirnya setiap produk
yang selesai dilakukan pemeriksaan, bar tag dan diberi kartu garansi. Pakaian yang tidak
lolos pengawasan dikembalikan untuk diperbaiki.
Seharusnya perusahaan memproduksi pada tingkat yang konstan, tetapi hal itu tidak
memungkinkan karena salah satu kendalanya adalah ukuran dari kapasitas produksi dan tidak
ada gudang yang besar untuk menyimpan persediaan.
Sebelumnya mereka hanya mempunyai 1 produksi, tetapi bulan Juli 1991
perusahaan pindah ke sistem 2 produksi. Yang pertama untuk memproduksi secara banyak
dan yang satu lagi untuk memproduksi apa yang disebut dengan "weird suits", pesanan
khusus dan rework. Pada masa senggang, direncanakan bahwa jalur produksi kedua dapat
memproduksi wetsuits dengan warna-warna dasar, seperti pink, kuning, dan hijau chartreuse
yang masih di simpan dalam persediaan.
Board of Directors
Chairman/CEO Robbe
Board member Bill
Board member Bob
President
Russ