Вы находитесь на странице: 1из 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMK ..........


Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Sarana Prasarana
Kelas/ Semester : XI / 1 ( Satu )
Materi Pokok : Pengadaan Sarana dan Prasarana
Alokasi Waktu : 270 menit (2 x 6 JP )

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Sarana
Prasarana pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar
3.11 Menerapkan pengadaan sarana dan prasarana
4.11. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana

1
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.11.1. Menjelaskan pengertian pengadaan
3.11.2. Mengemukakan tujuan pengadaan
3.11.3. Menguraikan asas-asas/prinsip pengadaan
3.11.4. Menjelaskan metode pengadaan
3.11.5. Mengidentifikasi sistem pengadaan
3.11.6. Menjelaskan kerjasama dengan pemasok
3.11.7. Menjelaskan analisis pemasok
3.11.8. Menjelaskan persepsi pemasok
3.11.9. Mengemukakan ketentuan pengadaan
3.11.10. Menguraikan etika pengadaan
4.11.1. Melakukan identifikasi kebutuhan sarana prasarana sesuai dengan
tuntutan kebutuhan kantor
4.11.2. Menyiapkan kelengkapan persyaratan pengadaan sarana dan prasarana
kantor
4.11.3. Membuat rencana pengadaan sarana dan prasarana kantor
4.11.4. Membuat dokumen rencana pengadaan sarana dan prasarana
menggunakan aplikasi komputer sesuai dengan ketentuan
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan pengertian
pengertian pengadaan dengan baik
2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu mengemukakan tujuan
pengadaan dengan jelas
3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu Melakukan identifikasi
kebutuhan sarana prasarana sesuai dengan tuntutan kebutuhan kantor dengan
benar

Pertemuan II
4. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menguraikan asas-asas/prinsip
pengadaan secara tepat
5. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan metode pengadaan
dengan tepat
6. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menyiapkan kelengkapan
persyaratan pengadaan sarana dan prasarana kantor dengan benar

Pertemuan III
7. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu mengidentifikasi sistem
pengadaan secara tepat
8. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan kerjasama dengan
pemasok secara tepat
9. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu Menjelaskan analisis pemasok
secara tepat
10. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu membuat rencana pengadaan
sarana dan prasarana kantor secara tepat

2
Pertemuan IV
11. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan persepsi pemasok
secara tepat
12. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu mengemukakan ketentuan
pengadaan secara tepat
13. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu Menguraikan etika pengadaan
secara tepat
14. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu Membuat dokumen rencana
pengadaan sarana dan prasarana menggunakan aplikasi komputer sesuai
dengan ketentuan secara tepat

Nilai Karakter
1. Religius
2. Disiplin
3. Kerja sama
4. Rasa ingin tahu
5. Tanggung jawab
6. Teliti
7. Komunikatif

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
3.11.1. Menjelaskan pengertian pengadaan
3.11.2. Mengemukakan tujuan pengadaan
3.11.3. Menguraikan asas-asas/prinsip pengadaan
3.11.4. Menjelaskan metode pengadaan
3.11.5. Mengidentifikasi sistem pengadaan
3.11.6. Menjelaskan kerjasama dengan pemasok
3.11.7. Menjelaskan analisis pemasok
3.11.8. Menjelaskan persepsi pemasok
3.11.9. Mengemukakan ketentuan pengadaan
3.11.10. Menguraikan etika pengadaan
Faktual :
- Pengadaan sarana dan prasarana di sekolah
Konseptual :
- Mengemukakan tujuan pengadaan
Prosedural :
- Klasifikasi sarana dan prasarana kantor
Metakognitif :
- Menginventarisasi sarana dan prasarana kantor

2. Materi Pengayaan
- Kegiatan pada suatu kantor sebagai penerapan administrasi sarana dan
prasarana

3
3. Materi remedial
 Menguraikan asas-asas/prinsip pengadaan
 Menjelaskan metode pengadaan
 Mengidentifikasi sistem pengadaan

E. Metode Pembelajaran
 Metode : diskusi dan penugasan
 Model : discovery learning

F. Media/Alat dan Bahan


a. Media/Alat Pembelajaran : - (gambar ruang kantor diambil dari
firqotunnajiyah.com/sarana-prasarana/)
- LCD Proyektor
- Power Point
b. Bahan Pembelajaran : slide

G. Sumber Belajar
a. Buku :
Nama Pengarang : Muhammad Lutfi Hakim
Sri Widiyani
Tahun penerbitan : 2018
Judul buku : Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana
Kota penerbitan : Surakarta
Penerbit : Mediatama (312 halaman)
b. Situs Internet : SARANA DAN PRASARANA
https://kecsmgtengah.semarangkota.go.id/sarana-dan-
prasarana
Tahun : 2018

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan Guru :
 Orientasi 20 menit
 Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan
salam.
 Guru mengingatkan ketua kelas memimpin doa
saat pembelajaran akan dimulai. (Religius)
 Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa
(Disiplin)

 Apersepsi
 Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, materi, serta

4
 Guru Menjelaskan penilaian yang dilakukan.
 Guru Memberikan Pre Tes
 Guru Mengelompokkan siswa

 Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran pengadaan sarana
prasarana
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung

Inti Mengamati (Literasi) 230 menit


1. Stimulus
 Peserta didik mengamati gambar sarana dan
prasarana yang ada di lingkungan kantor
 Peserta didik melakukan pengamatan dengan
membaca secara berkelompok (Berfikir kritis).

Menanya
2. Identifikasi Masalah
 Setiap kelompok diberikan handout slide
presentasi dan bukti memorial untuk diamati
bersama-sama (Rasa Ingin Tahu)
 Peserta didik menentukan letak permasalahan
yang harus diselesaikan berdasarkan tayangan
yang diberikan.
 Peserta didik saling melakukan tanya jawab
mengenai tugas yang diberikan.

Mengumpulkan informasi
3. Mengumpulkan Data
 Peserta didik mengumpulkan informasi dengan
berdiskusi dan membaca berbagai litelatur
mengenai sarana dan prasarana di sekolah.
 Peserta didik berdiskusi mengecek pandangan
dan bertukar pikiran denga teman kelompoknya
mengenai permasalahan yang sedang dibahas
berdasarkan literatur dan pengetahuan yang
dimilikinya (Kerjasama)
Mengkomunikasikan
4. Melakukan Verifikasi
 Salah satu kelompok tampil untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, dalam
menyelesaikan permasalahan melalui solusi yang
disimpulkan oleh kelompoknya sesuai dengan

5
waktu yang diberikan (Komunikatif).
 Peserta didik di kelompok lain memperhatikan
proses presentasi.

Mengasosiasikan
5. Menarik Kesimpulan
 Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan
komentar terhadap hasil presentasi temannya dan
dipersilahkan mengoreksi bila ada kesalahan
(Teliti)
Penutup  Kesimpulan 20 menit
 Guru membuat butir-butir kesimpulan mengenai
sarana dan prasarana

 Evaluasi
 Guru melakukan penilaian dengan teknik tertulis
yaitu menilai dengan memberi paraf pada hasil
kesimpulan dari setiap kelompok

 Refleksi
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.

 Arahan untuk kegiatan berikutnya


 Guru menyampaikan kegiatan belajar yang
dikerjakan sebagai pekerjaan rumah yaitu
membaca materi berikutnya.
 Guru memberitahukan kegiatan belajar yang
akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya
yaitu administrasi sarana dan prasarana

Pertemuan II
Alokasi
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan Guru :
 Orientasi 20 menit
 Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan
salam.
 Guru mengingatkan ketua kelas memimpin doa
saat pembelajaran akan dimulai. (Religius)
 Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa
(Disiplin)
 Apersepsi
 Guru memberikan informasi mengenai

6
kompetensi, materi, serta
 Guru Menjelaskan penilaian yang dilakukan.
 Guru Memberikan Pre Tes
 Guru Mengelompokkan siswa
 Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran sarana prasarana
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung

Inti Mengamati (Literasi) 230 menit


3. Stimulus
 Peserta didik mengamati gambar sarana dan
prasarana yang ada di lingkungan kantor
 Peserta didik melakukan pengamatan dengan
membaca secara berkelompok (Berfikir kritis).

Menanya
4. Identifikasi Masalah
 Setiap kelompok diberikan handout slide
presentasi dan bukti memorial untuk diamati
bersama-sama (Rasa Ingin Tahu)
 Peserta didik menentukan letak permasalahan
yang harus diselesaikan berdasarkan tayangan
yang diberikan.
 Peserta didik saling melakukan tanya jawab
mengenai tugas yang diberikan.

Mengumpulkan informasi
3. Mengumpulkan Data
 Peserta didik mengumpulkan informasi dengan
berdiskusi dan membaca berbagai litelatur
mengenai sarana dan prasarana di sekolah.
 Peserta didik berdiskusi mengecek pandangan
dan bertukar pikiran denga teman kelompoknya
mengenai permasalahan yang sedang dibahas
berdasarkan literatur dan pengetahuan yang
dimilikinya (Kerjasama)

Mengkomunikasikan
4. Melakukan Verifikasi
 Salah satu kelompok tampil untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, dalam
menyelesaikan permasalahan melalui solusi yang
disimpulkan oleh kelompoknya sesuai dengan

7
waktu yang diberikan (Komunikatif).
 Peserta didik di kelompok lain memperhatikan
proses presentasi.

Mengasosiasikan
5. Menarik Kesimpulan
 Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan
komentar terhadap hasil presentasi temannya dan
dipersilahkan mengoreksi bila ada kesalahan
(Teliti)
Penutup  Kesimpulan 20 menit
 Guru membuat butir-butir kesimpulan mengenai
sarana dan prasarana

 Evaluasi
 Guru melakukan penilaian dengan teknik tertulis
yaitu menilai dengan memberi paraf pada hasil
kesimpulan dari setiap kelompok

 Refleksi
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.

 Arahan untuk kegiatan berikutnya


 Guru menyampaikan kegiatan belajar yang
dikerjakan sebagai pekerjaan rumah yaitu
membaca materi berikutnya.
 Guru memberitahukan kegiatan belajar yang
akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya
yaitu administrasi sarana dan prasarana

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap Spritual dan sosial
b. Pengetahuan : Tertulis (Uraian)
c. Ketrampilan : Penugasan (Pengamatan)
2. Instrument Penilaian (Terlampir)
3. Pembelajaran Pengayaan : Tertulis (Uraian)
4. Pembelajaran Remedial (Pembelajaran ulang)

8
Sungai Apit, Juli 2018
Mengetahui,
Kepala SMKN 1 Sungai Apit Guru Mata Pelajaran

HENDRA SYAM, M.Pd SONTA HESTARIA SITORUS, S.Pd


NIP. 19710924 200604 1 001 NIP. 19840102 201403 2 003

9
LAMPIRAN MATERI

LAMPIRAN MATERI XI
PENGADAAN

I. Pengertian Pengadaan
Menurut gunawan, (1996:135) mengatakan bahwa pengadaan sarana dan
prasarana adalah segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang,
benda dan jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.
Sedangkan menurut daryanto, (2001:51) bahwa prasarana berdasarkan
etimologi berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Nawawi, (1993:63) mengatakan bahwa usaha pengadaan sarana
prasarana yang dibutuhkan sehingga dapat digunakan secara tepat, memerlukan
dan mengembangkan sejumlah dana, komunikasi yang cepat dan tepat dalan
kebutuhan peralatan dapat memungkinkan disusunnya perencanaan yang lengkap.
Secara ringkas maksud dari pengadaan itu sesuai dengan yang dinyatakan
dalam Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman pengadaan
barang dan jasa pemerintahan yakni menyatakan “Pengadaan barang/jasa
pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan
APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia
barang/jasa”.

1. Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana


Aktivitas pertama dalam manajemen sarana prasarana pendidikan adalah
pengadaan sarana prasarana pendidikan. Pengadaan perlengkapan pendidikan
biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan
pendidikan di suatu sekolah menggantikan barang-barang yang rusak, hilang, di
hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di pertanggung jawabkan sehingga
memerlukan pergantian, dan untuk menjaga tingkat persediaan barang setiap
tahun dan anggaran mendatang. Pengadaan perlengkapan pendidikan seharusnya
di rencanakan dengan hati-hati sehingga semua pengadaan perlengkapan sekolah
itu selalu sesuai dengan pemenuhan kebutuhan di sekolah.

10
2. Langkah- langkah Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kebutuhan akan sarana dan prasarana di sekolah haruslah direncanakan. Sebagai
manajer pendidikan, kepala sekolah haruslah mempunyai proyeksi kebutuhan
sarana dan prasarana untuk jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek.
Proyeksi kebutuhan akan sarana dan prasana sekolah dibuat dengan
mempertimbangkan dua aspek, ialah kebutuhan aspek pendidikan di satu pihak
dan kemampuan sekolah di pihak lain.
Sarana dan prasarana yang berupa gedung, sangat bagus kalau dibuat maketnya,
agar dapat diproyeksikan arah pengembangannya. Arah pengembangan tersebut,
tentu sejalan dengan proyeksi kebutuhan di masa yang akan datang. Guna
memproyeksikan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah di masa yang akan
datang, data tentang perkembangan peserta didik, data tentang kebutuhan layanan
pendidikan terhadap mereka, data tentang kebutuhan berbagai macam ruangan
baik untuk teori maupun praktik, haruslah dapat di identifikasi. Dengan
menggunakan analisis regresi, proyeksi kebutuhan 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun
kedepan akan dibuat.

Imron dalam buku Persepektif Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah


menyatakan bahwa ada sejumlah langkah-langkah perencanaaan pengadaan
sarana dan prasarana sekolah sebagai berikut :
o Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan
oleh setiap unit kerja dan atau menginventarisasi kekurangan perlengkapan
sekolah.
o Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu,
misalnya untuk satu semester atau satu tahun ajaran.
o Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan
yang tersedia sebelumnya.
o Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang
tersedia. bila dana yang tersedia tidak memadai untuk mengadakan kebutuhan
tersebut, maka perlu dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan
perlengkapan yang telah direncanakan dengan melihat urg ensi setiap

11
perlengakapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan yang urgen segera di
daftar
o Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan
dana atau anggaran yang tersedia bila ternyata masih melebihi anggaran yang
tersedia, maka perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara membuat skala
prioritas.
o Menetapan rencana pengadaan akhir.

Nawawi, (1993:63) mengatakan bahwa dalam perencanaan pengadaan


sarana dan prasarana sekolah harus diperhatikan hal-hal berikut:
a. Kesesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan karena barang-barang yang
tidak tepat akan menjadi sumber pemborosan.
b. Kesesuaian dengan jumlah dan tidak terlalu berlebihan dan kekurangan.
c. Mutu yang selalu baik agar dapat dipergunakan secara efektif
d. Jenis alat atau berang yang diperlukan harus tepat dan dapat meningkatkan
efesiensi kerja

Dengan demikian diperlukan sistem informasi dan koordinasi yang baik antara
tugas perencana dan petugas pengadaan melalui koordinasi pimpinan.

3. Karakteristik Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah


Berdasarkan uraian tentang prosedur perencanaan pengadaan di atas dapat di
tegaskan bahwa perencanaan perencanaan perlengkapan sekolah tidaklah mudah.
Perencanaan perlengkapan pendidikan bukan sekedar sebagai upaya mencari
ilham, melainkan upaya memikirkan perlengkapan yang di perlukan di masa yang
akan datang dan bagaimana pengadaannya secara sistematis, rinci, dan teliti
berdasarkan informasi dan realistis tentang kondisi sekolah.
Agar prisip-prinsip tersebut betul-betul terpenuhi, semua pihak yang di libatkan
atau di tunjuk sebagai panitia perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah perlu
mengetahui dan mempertimbangkan program pendidikan, perlengkapan yang
sudah di miliki, dana yang tersedia, dan harga pasar.

12
Dalam hubungannya dengan program pendidikan yang perlu di perhatikan adalah
organisasi kurikulum sekolah, metode pengajaran, dan media pengajaran yang di
perlukan.
Ada beberapa karakteristik esensial perencanaan pengadaan perlengkapan
sekolah, yaitu sebagai berikut :
o Merupakan proses menetapkan dan memikirkan.
o Objek pikir dalam perencanaan perlengkapan sekolah adalah upaya
memenuhi sarana prasarana pendidikan yang di butuhkan sekolah.
 Tujuan perencanaan perlengkapan sekolah adalah efektifitas dan efisiensi
dalam pengadaan perlengkapan sekolah.

II. Prinsip- Prinsip Pengadaan

Dalam rangka pengadaan atau memilih dan pemeliharaan alat-alat atau


perlengkapan sekolah sebagai satuan pendidikan merupakan tanggung jawab dari
pemimpin sekolah atau kepala sekolah. Maka kepala sekolah itu harus mampu
untuk mengetahui bukan saja ilmu yang berkenaan dengan prinsip-prinsip gedung
serta mempunyai ilmu yang cukup banyak berkenaan dengan alat-alat atau
perkakas kantor baik itu kursi, meja, bangku dan lain sebagainya. Menyangkut
akan adanya prinsip dalam pengadaan ini yang harus dipahami oleh pemimpin
pendidikan serta dijadikan pedoman yakni sebagai berikut :
1. Bahwa semua orang yang ikut menggunakan secara teratur mengenai
peralatan tersebut haruslah dilibatkan dalam proses pemilihan ( pengadaan ).
2. Peralatan sekolah hendaknya serasi dengan interest kebutuhan dan
kematangan anak. Peralatan tersebut haruslah mudah dipindahkan dan mudah
diatur.
3. Ukuran peralatan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan murid, maka disini
dalam rangka pengadaan peralatan sekolah dibuat berbeda-beda setiap kelas
sehingga dapat disesuaikan dengan peradabaan besar kecilnya anak.
4. Lebih baik yang bervariasi maksudnya peralatan ini bentuk dan ukurannya
berbeda sehingga lebih menarik dan mudah disesuaikan dengan
kenpentingan kelas tersebut.

13
5. Semua kelas hendaknya tidak diberi peralatan yang sama persis. Maka
semakin berbeda tingkatnya maka berbeda pula tentang peralatannya
( misanya untuk Sekolah Dasar berbeda dengan Sekola Menengah Pertama.
6. Kemungkinan dengan peralatan yang akan dibeli harsulah perhatian Hendra
dan Wasty (1982)

Disamping itu ada juga beberapa prinsip yang berlaku secara umum untuk
proses pengadaan ini yakni sesuai dengan Kepres No.80 tahun 2003, Pengadaan
barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip :
a. efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan
dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam
waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai
dengan sasaran yang ditetapkan.
c. terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi
penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan
memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas dan transparan;
d. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi,
hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi
peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada
umumnya;
e. adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua
calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan
kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;
f. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan

14
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam
pengadaan barang/jasa.

Perencanaan perlengkapan sekolah seherusnya memenuhi prinsip-prinsip


sebagai berikut:
a. Harus betul-betul merupakan proses intelektual;
b. Di dasarkan pada analisis kebutuhan melalui studi komprehensif menganai
masyarakat sekolah dan kemungkinan pertumbuhannya, serta prediksi
populasi sekolah;
c. Harus realistis, sesuai dengan kenyataan anggaran;
d. Visualisasi hasil perencanaan perlengkapan sekolah harus jelas dan rinci,
baik jumlah, jenis, merek, dan harganya.

3. Jenis-jenis pengadaan sarana dan prasarana


Sahertian, (1994:174-176) menambahkan bahwa diperlukan pula tata cara
pengadaan barang bergerak dan tidak bergerak, yaitu:
1. Perencanaan pengadaan barang bergerak
a. Barang-barang habis pakai
1) Menyusun daftar pertanyaan berdasarkan analisis kebutuhan
2) Menyusun perkiraan biaya pengadaan barang setiap bulan.
3) Menyusun rencana pengadaan barang menjadi rencana truiwulan/ rencana
tahunan.

b. Barang-barang tak habis pakai


1. Menganalisa dan menyusun daftar keperluan barang sesuai dengan rencana
kegiatan sekolah sambil memperhatikan barang-barang yang masih ada dan
sudah dipakai.
2. Memperkirakan biaya/ harga barang yang direncanakan berdasarkan standar
yang telah ditentukan.
3. Menetapkan skala prioritas pengadaannya berdasarkan dana yang tersedia
mengenai kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahuanan.

15
2. Barang tak bergerak
A. Tanah
Menyusun rencana pengadaan tanah (lokasi luasnya) berdasarkan analisis
kebutuhan
 Mengadakan survey penentuan lokasi tanah dengan maksud dan
memperhatikan tata kota
 Mengadakan survey tentang adanya fasilitas keperluan sekolah, seperti jalan,
listrik, air, telepon, transpor, jalan raya.
 Mengadakan survey harga tanah dilokasi yang ditentukan untuk penyusunan
pengajuan rencana anggaran yang diperlukan
 Mengajukan rencana anggaran pada satuan organisasi baik di daerah maupun
di pusat dengan melampirkan data yang disusun dari hasil dan survey.

B. Bangunan
 Mengadakan survey tentang keperluan bangunan yang direncanakan meliputi
struktur organisasi dari sekolah yang mengunakan jumlah pemakai (guru,
siswa dan lain-lain) dan jumlah alat-alat atau perabot yang ditempatkan.
 Mengadakan perhitungan luas bangunan berdasarkan kebutuhan dan disusun
atas dasar data survey
 Menyusun rencana anggaran biaya sesuai harga standar yang berlaku
didaerah yang bersangkutan,
 Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya sesuai rencana pentahapan
pelaksanaan secara teknis dengan memperhatikan skala prioritas yang telah
ditetapkan.

Sahertian (1994:177) mengatakan bahwa dari segi asal datangnya barang


maka jenis pengadaan ada dua, yaitu:
1. Pengadaan dalam negeri, dapat dilakukan dengan cara:
 Tener yaitu pengadaan barang yang dilakukan diantara supplier atau
rekan yang bergerak dibidangnya secara kompetitif.
 Pebandingan penawaran yaitu cara pengadaan barang dilakukan
dengan mengadakan perbandingan penawaran diantara rekanan yang
lulus prakualifikasi

16
 Pembelian langsung yaitu pembelian yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan yang jumlahnya kecil. Cara pembelian yang tepat adalah
dengan membandingkan diantara pemasok untuk memperoleh bahan
yang sama dengan harga yang lebih murah.
2. Pegadaan luar negeri (bersifat impor) yang diselenggarakan pemerintah.
Menurut Syahril (2009:40-44) adapun jenis sarana-prasarana yang akan
diadakan dan akan dipenuhi oleh Suatu sekolah ataupun satuan pendidikan yakni
sebagai berikut :
1. Pengadaan tanah
Tanah berkedudukan sebagai saran prasarana yang diperlukan pemerintah
dapat dilakukan dengan cara pembelian, penerimaan hibah, menerima hak
dan menukar. Berikut penjelasannya:
o Membeli, yakni memindahkan atau suatu kegiatan pengalihan
kepemillikan tanah dari seseorang atau pihak pertama kepada orang
lain atau pihak lain dengan cara bertransaksi menukar tanah ( barang )
dengan sejumlah uang ( harga ). Dalam pembelian tanah atau membeli
sarana prasarana tanah harus dilakukan beberapa analisa pertimbangan
misalnya tanah yang akan dibeli bebas dari sengketa, bebas banjir,
aman dan yaman , serta letak startegis dan mudah dijangkau. Dalam
melakukan pengadaan tanah ada beberapa hal yang dilakukan yakni
membentuk panitia pengadaan, melakukan pembebasan tanah,
pengurusan akte jual beli, pembayaran, dan pengurusan sertifikat.
o Penerimaan hibah, yakni melakukan pengalihan atau pemindahan
kepemilikan antara sesorang kepada orang lain atau antara satu pihak
kepada pihak lainnya tanpa pergantian atau transaksi pertukaran
barang dan uang. Agar tidak terjadi masalah dikemudian hari maka
dilakukan oleh notaris PPAT akte serah terima hibah atau berita cara
penyerahan hibah dan dilanjutkan dengan pengurusan sertifikat.
o Menerima hak memakai yakni pengalihan penggunaan tanah dari
seseorang kepada orang lain dalam jangka waktu tertentu tanpa
memberikan imbalan tertentu. Untuk menanggulangi terjadinya

17
masalah dikemudian hari maka dalam menerima hak memakai ini
harus disertai dengan berita acara dan perjanjian yang disepakati
bersama dan disetujui atau diketahui oleh pejabat yang berwenang.
o Penukaran tanah ( barang ), meliputi pengaliahan tanah dari satu pihak
ke pihak yang lain dengan memberikan pergantian yang seimbang,
beedasarkan kesepakatan yang dilakukan sesuai dengan aturan dna
prosedur yang berlaku.
2. Pengadaan bangunan
Pengadaan bangunan untuk pelaksanaan kegiatan dapat dialksanakan
melalui berbagai macam cara yaitu :
 Membangun baru meliputi mempengaruhi, memperluas, dan mengubah
dengan cara membongkar seluruh bangunan atau sebagian termasuk
menyiapkan tanah dan sarana penunjang lainnya.
 Membelikan bangunan yang sudah jadi pada dasarnya tidak diperbolehkan,
tetapi dalam hal –hal yang luar biasa dapat saja dilakukan dengan syarat telah
ada persetujuan dari mentri dan dana sudah ada
 Menyewa bangunan seperti untuk keperluan sekolah, kantor dan sebagainya
diperbolehkan asal telah mendapat persetujuan dari penjabat yang
berwenang dan bangunan tersebut memenuhi persyaratan sesuai dengan
peruntukannya.bangunan sekolah milik swasta yang dulunya pernah
mendapat subsidi bangunan dari pemerintah, apabila dipakai oleh sekolah
negeri tidak perlu di bayar sewanya,tetapi pemakai wajib memelihara
bangunan itu sebagai mana mestinya.
 Menerima hibah bangunan dapat saja di terima baik dari pemerintah maupun
dari pihak swasta asal itu dianggap lebih menguntungkan,serah terima
dilakukan dngan akte notaris.
 Menukar banguanan dapat saja dilakukan seperti bangunan yang tidak dapat
memenuhi fungsinya lagi karena lokasinya terlalu ramai, jauh dan tanahnya
terlalu sempit sehingga tidak dapat dikembangkan sesuai dengan
keperluan,dapat saja ditukar asalakan di anggap lebih menguntungkan

3. Pengadaan perabot
Perabot dalah barang yang berfungsi sebagai tempat duduk,tempat menulis
,tempat istirahat,tempat penyimpanan alat-alat dan apatau bahan, sepeti

18
meja,kursi,almari,rak, filing cabinet dan sebagainya dan sebagainya, dapat
dilakukan dengan cara membeli, membuat sendiri dan menerima bantuan.
Pembelian dapat dilakukan terhadap barang yang sudah jadi atau barang yang
belum dan pembelian dapat dilakukan melalui lelang, pemilihan maupun
penunjukan langsng sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengadaan yang biasa
dilakukan dengan jalan membuat sendiri biasanya dilakukan untuk kegiatan
pembelajaran praktek dengan mempertimbangkan faktor biaya yang tersedia,
tenaga yang diperlukan dan peralatan yang dibutuhkan. Lain halnya dengan
pangadaan dengan cara menerima bantuan (hibah) dari pemerintahan, swasta,
masyarakat maupun perorangan dan dilengkapi surat-suarat tertentu. .
Dalam pengadaan perabot sekolah, maka ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan seperti segi antropometri, ergonomi. Estetika, dan segi
ekonomis.
 Antropometri, artinya pengadaan perabot dengan memperhitungkan tinggi
badan atau ukuran penggal-penggal tubuh pemakai (misalnya siswa dan
tenaga kependidikan lainnya).
 Ergonomis, maksudnya perabot yang akan diadakan tersebut memperhatikan
segi kenyamanan, kesehatan, dan keamanan pemakai,
 Estetis, yaitu perabot tersebut hendaknya menyenangkan untuk dipakai
karena bentuk dan warnanya menarik.
 Ekonomis, maksudnya perabot bukan hanya berkaitan dengan harganya tetapi
merupakn transformasi wujud efisiensi dan efektifitas dalam pengadaan dan
pendayagunaannya.

4. Pengadaan Buku
Yang dimaksud dengan buku disini ialah buku pelajaran, buku bacaan,
buku perpustakaan dan buku-buku lainnya. Buku yang dapat dipakai oleh sekolah
meliputi buku teks utama, buku teks pelengkap, buku bacaan baik fiksi maupun
non fiksi, buku sumber dan sebagainya. Tentang jenis-jenis buku harus mengacu
pada standar di atas yang antara lain meliputi:

19
 Buku teks utama adalah buku pokok yang menjadi pegangan guru dan
murid yang subtansinya mengacu pada kurikulum yang berlaku.
 Buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau
merupakan tambahan buku teks utama yang digunakan oleh murid dan guru yang
seluruh isinya menunjang kurikilum.
 Buku bacaan non fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan fakta
atau kenyataan. Pada umumnya buku bacaan non fiksi menunjang salah satu
bidang studi. Sistematika penyusunannya tidak seperti buku teks pelengkap tetapi
disajikan secara populer.
 Buku bacaan fiksi adalah buku bacaan yang ditulis tidakberdasarkan fakta
atau kenyataan, melainkan berdasarkankhayalan penulis. Isi buku bacaan fiksi
biasanya berbentuk cerita yang tidak benar-benar terjadi.

Untuk pengadaan buku dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:


a. Membeli
b. Menerbitkan sendiri
c. Menerima bantuan/hadiah
d. Menukar.
Dalam hal ini yang biasa dilakukan oleh sekolah adalah membeli dan
menerima bantuan/hibah. Sebab jika menerbitkan sendiri akan sangat
membutuhkan waktu yang lama, sedangkan jika menukar tidak semua materi akan
sesuai dengan materi yang diajarkan atau dengan kurikulum.
Alat yang dimaksud dalam hal ini terdiri atas alat-alat kantor dan alat-alat
pendidikan. Adapun yang termasuk alat kantor ialah alat-alat yang biasa
digunakan di kantor seperti: mesin tulis, mesin hitung, mesin stensil, komputer,
alat-alat pembersih dan sebagainya.

D. Tata Cara Pengadaan


Ada beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan. Beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan tersebut adalah sebagai berikut. Tata cara

20
dalam melakukan pengadaan sarana prasarana sekolah itu ada beberapa cara yakni
sebagai berikut :
1. Pembelian ( membeli )
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam pengalihan barang
dari seseorang kepada orang lain atau antara satu pihak satu kepada pihak lain
dengan menukarkan barang dengan sejumlah uang. Dalam melakukan transaksi
tersebut baik itu penukaran menggunakan uang yang bersumber dari Anggaran
pendapatn dan belanja negara ( APBN ) dan Anggaran pendapatan belanja daerah
( APBN ) diatur oleh Kepres No.80 tahun 2003 dan disempurnakan dalam
Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2012. Kepres pembelian yaitu melalui lelang
( tender ), pemilihan langsung, pertunjukan langsung, dan pengadaan langsung
contohnya tentang lelang Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas, Pelelangan
Sederhana, Penunjukan Langsung, Pengadaan Langsung, atau Kontes (Pepres
No. 70 tahun 2012).
Pembelian melalui lelang (umum dan terbatas) dilakukan untuk pengadaan
barang yang nilainya diatas 100 juta, lelang umum yaitu metode pemilihan
penyediaan barang dan jasa dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara
sekurang-kurangnya di satu surat kabar nasional atau satu surat kabar provinsi,
sedangkan lelang terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbatas dengan pengumuman secara luas sekurang-kurangnya
disatu surat kabar nasional dan atau surat kabar provinsi dengan mencantumkan
penyedia barang dan jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan
kepada penyedia barang dan jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
Pembelian melalui pemilihan langsung dilakukan bila pengadaan melalui
lelang dianggap tidak efesien dari segi pembiayaan dan dilakukan untuk
pengadaan yang nilainya antara 50 sampai 100 juta. Pembelian melalui
penunjukan langsung dilakukan dalam keadaan tertentu seperti dalam keadaan
darurat untuk pertahanan, keamanan dan keselamatan masyarakat yang
pelaksanaanya tidak dapat ditunda-tunda atau bencana alam, rahasia serta untuk
pekerjaan skala kecil nilainya antara i5 sampai 50 juta.

21
Pembelian langsung dilakuakan secara langsung oleh intansi yang
membutuhkan barang dan nilai pengadaannya sangat kecil yaitu dibawah 15 juta.
Proses dan prosedur pengadaan dengan cara pembelian harus sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang ditetapkan pemerintah.
Khusus untuk pengadaan dengan cara pembelian melalui lelang harus mengikuti
prosedur berikut ini:
a) Pembentukan panitia lelang yang dilakukan oleh instansi yang akan
mengadakan barang. Panitia lelang haruslah orang yang betul-betul
memahami tata cara pengadaan, substansi pekerjaan dan hukum
perjanjian/kontrak. Masa kerja panitia mulai dari masa persiapan sampai
dengan dokumen kontrak siap ditandatangani (secara formal) bahkan sampai
dengan pelaksanaan audit oleh pemeriksa internal/eksternal (informal). Tugas
panitia antara lain, menyususn jadwal, dan menetapkan cara pelaksanaan serta
lokasi pengadaan, menyusun, dan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri
(HPS), menyiapkan dokumen lelang, mengumumkan pengadaan,
mengadakan penjelasan lelang, melakukan evaluasi terhadap dokumen
penawaran, mengusulkan calon pemenang lelang, membuat laporan proses
dan hasil pelelangan.
b) Penyusunan dokumen lelang oleh panitia yang bercirikan antara lain, syarat
umum (keterangan mengenai pembagian tugas, keterangan mengenai
perencana, keterangan mengenai direksi, syarat-syarat peserta lelang, bentuk
surat penawaran dan cara penyampaiannya), syarat administratif (jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan, tanggal penyerahan pekerjaan, syarat
pembayaran, denda keterlambatan, besar jaminan pelanggan dan pelaksanaan
pekerjaan), syarat teknis (jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan,
jenis dan mutu bahan), spesifikasi teknis dan gambar (detail dan konstruktif).
c) Pengumuman pengambilan dokumen lelang yang dilakukan melalui media
resmi, surat kabar kabupaten/kota untuk paket kecil atau papan pengumuman
resmi dan surat kabar provinsi atau nasional untuk pekerjaan paket besar.
d) Undangan pemberian penjelasan (Aanwijzing) kepada peserta lelang yang
dilakukan oleh panitia lelang pada tempat dan waktu yang telah ditetapkan.

22
e) Penyusunan kriteria penilaian untuk menetukan atau menetapkan calon
pemenang lelang
f) Pelaksanaan kegiatan lelang dengan cara memasukan penawaran pada waktu,
tempat dan prosedur yang ditetapkan (metode dua sampul dan metode dua
tahap)
g) Pelaksanaan penilaian terhadap dokumen penawaran yang dimasukan oleh
peserta lelang.
h) Penentuan calon pemenang lelang oleh panitia lelang dan penunjukkan
pemenang lelang oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
i) Pengumuman dan penetapan pemenang lelang oleh panitia lelang.
j) Penetapan surat pesanan/membutuhkan barang dengan pihak pemenang
lelang.
k) Pembuatan dan penandatanganan surat perjanjian atau kontrak kerja antara
pihak yang mengadakan barang dengan pihak pemenang lelang.
1. Penyiapan berita acara pemeriksa dan oenerimaan barang (serah terima
pemenang lelang)
2. Pembuatan Sendiri
3. Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan membuat sendiri yang
biasanya dilakukan oleh guru, siswa, atau pegawai. Pemilihan cara ini
harus mempertimbangkan tingkat efektifitas dan efesiensinya apabila
dibandingkan dengan cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
yang lain. Pembuatan sendiri biasanya dilakukan terhadap sarana dan
prasarana pendidikan yang sifatnya sederhana dan murah, misalnya alat-
alat peraga yang dibuat oleh guru atau murid.
4. Penerimaan Hibah atau Bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara pemenuhan sarana
dan prasaran pendidikan persekolahan dengan jalan pemberian secara
cuma-cuma dari pihak lain. Penerimaan hibah atau bantuan harus
dilakukan dengan membuat berita acara.

23
5. Penyewaan
Yang dimaksud dengan penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan pemanfaatan
sementara barang milik pihak lain untuk kepentingan sekolah dengan
cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-menyewa. Pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya
dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan
temporer.
6. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara waktu dari
pihak lain untuk kepentingan sekolah berdasarkan perjanjian pinjam
meminjam. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan
prasarana bersifat sementara dan temporer dan harus mempertimbangkan
citra baik sekolah yang bersangkutan
7. Pendaurulangan
Yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara
memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang
berguna untuk kepentingan sekolah.
8. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan jalan menukarkan sarana dan prasarana yang dimiliki
dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan organisasi atau instansi
lain. Pemilihan cara pengadaan sarana dan prasarana jenis ini harus
mempertimbangkan adanya saling menguntungkan di antara kedua belah
pihak, dan sarana/prasarana yang dipertukarkan harus merupakan sarana
dan prasarana yang sifatnya berlebihan atau dipandang dan dinilai sudah
tidak berdaya guna lagi.
9. Perbaikan atau Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan
dengan jalan memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami

24
kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit sarana dan prasarana maupun
dengan jalan penukaran instrumen yang baik di antara instrumen sarana
dan prasarana yang rusak sehingga instrumen-instrumen yang baik
tersebut dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan pada
akhirnya satu atau beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat
dioperasikan atau difungsikan.

Prosedur Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan


Implementasinya

Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Kepres No. 80
tahun 2003 yang telah disempurnakan dengan Permen No. 24 tahun
2007. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui
prosedur sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
b. Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
c. Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujuakan kepada
pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta.
d. Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang dituju.
e. Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke
sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana
tersebut.

A. Pengertian Permintaan Perlengkapan/Peralatan Kantor


Permintaan sarana dan prasarana adalah jumlah saran maupun prasarana yang
di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan kantor terhadap staff sarana dan
prasarana.

B. Permintaan Perlengkapan/Peralatan Kantor


Langkah-langkah permintan peralatan/perlengkapan kantor :

25
1. Unit pemakai mengajukan bon permintaan kepada bagian gudang dengan
bon permintaan peralatan/perlengkapan.
2. Bagian administrasi gudang meneliti baik keluar ( apakah permintaan
tersebut benar-benar harus dipenuhi) maupun ke dalam (apakah barang yang
diminta ada dalam gudang).
3. Apabila permintaannya memenuhi syarat selanjutnya disetujui dan
persetujuan tersebut diserahkan ke pengurus peralatan/perlengkapan.
4. Persetujuan yang diterima oleh pengurus dijadikan pedoman untuk
mengeluarkan peralatan/perlengkapan dan disampaikan kepada unit pemakai.
5. Bagian administrasi gudang selanjutnya membukukan
peralatan/perlengkapan yang dikeluarkan tersebut.
6. Bagian gudang menghitung persediaan peralatan/perlengkapan baik secara
administrasi maupun secara fisik.
7. Bagian administrasi bersama bagian peralatan/perlengkapan mengecek fisik
persediaan peralatan/perlengkapan secara bersama-sama apakah sesuai antara
yang tercatat dengan keadaan sebenarnya.
8. Pihak Gudang selanjutnya melaporkan kepada Pimpinan/Bendaharawan.

C. Tips atau Cara Dalam Membeli Perbekalan Kantor (Office Supplies)


yang Baik
Membeli alat kantor hampir sama dengan shopping di mall, sama-sama
berbelanja. Namun yang membedakan adalah barang yang mesti dibeli adalah
alat kantor itu sendiri. Kelihatannya memang mudah, namanya juga shopping!
Tetapi ternyata tidak demikian yang terjadi. Para pegawai sering mengeluh kalau
harus membeli dan berbelanja alat kantor tentang apa yang harus dibeli, berapa
banyak yang harus dibeli per itemnya dan yang paling penting adalah dimana
membeli alat kantor yang terbaik
Dari sekian banyak toko yang menjual alat kantor, hanya sedikit yang menjual
produk dari berbagai merk dengan berbagai rentang harga. Pegawai pun harus
melakukan riset dan pencarian serta memikirkan alat kantor yang bagus tetapi
juga sesuai dengan harga.

26
Yang pasti, pastikan anda tidak terburu-buru membeli tetapi harus
melakukannya dengan perlahan dan bertahap agar alat kantor yang anda beli akan
sesuai dengan harga dan merupakan yang terbaik. Jika tidak, maka alat kantor
yang dibeli hanya akan menghabiskan uang sementara tidak bisa digunakan
sehingga harus disimpan didalam gudang sepanjang tahun.
Oleh karena itu, anda tidak hanya bisa terpaku pada diskon atau brosur
menarik. Begitupun jika toko alat kantor tersebut memiliki pamflet yang besar
dengan brosur yang mengkilat dan tokonya yang mewah bukan jaminan anda
akan mendapatkan harga terbaik untuk alat tulis kantor terbaik.

D. Berikut tips membeli alat kantor untuk keperluan kantor anda :

1. Ceklis alat kantor apa yang mau anda belli


Ketika anda berada dikantor gambarkan apa yang akan mau dibeli, akan
terlihat mudah namun anda akan seketika bingung ketika sudah ditoko alat kantor.
Dengan adanya banyak pilihan dan fitur, hal ini akan membuat anda merasa
bahwa alat kantor tersebut benar-benar dibutuhkan padahal tidak. Oleh karena itu,
buatlah catatan alat kantor apa yang akan anda beli agar anda lebih mudah ketika
berbelanja.

2. Perhatikan apakah alat kantor tersebut akan berguna


Apa alasan anda harus membeli ala kantor tersebut? Anda bisa menanyakan
kepada boss ataupun pegawai lainnya apakah alat kantor tersebut akan sering
dipakai atau malah disimpan. Sebagai contoh mudah adalah jika kantor anda
hanya sering melakukan printing bahan cukup dengan menggunakan printer, maka
mesin fotocopy tidak diperlukan untuk dibeli.

3. Pilihlah teman berbelanja anda


Sama halnya ketika anda berbelanja keperluan anda di mall, memillih
teman belanja seorang shopaholic hanya akan membuat anda kalap mata. Jika
demikian, anda hanya akan terpaku pada diskon yang diberikan tanpa melihat

27
kualitas barang. Dilain pihak, anda akan membeli alat kantor yang mewah padahal
sebenarnya tidak diperlukan.

4. Perhatikan timing dalam membeli alat kantor


Jika ingin mendapakan diskon yang masuk akal dengan kualitas alat
kantor yang terbaik, sebaiknya pilihlah waktu akhir tahun.

5. Mencari toko alat kantor


Anda bisa melakukan pencarian di internet mengenai toko alat kantor yang berada
didaerah anda yang memiliki kredibilitas yang baik di internet. Anda bisa
membuat dafar nama-nama toko alat kantor tujuan anda.

6. Perhatikan penawaran dari supplier sendiri


Apakah ada garansi yang diberikan pasca pembelian agar kita tidak ragu
membeli produk alat kantor tersebut karena ada jaminannya.
Sebenarnya tidak sulit untuk tips membeli alat-alat kantor untuk keperluan
kantor anda, hanya saja butuh waktu pasti tidak akan sia-sia. Meminta saran dan
bantuan kepada rekan kantor yang tahu juga tidak ada salahnya. Anda bisa
menyisihkan waktu sekitar satu minggu untuk melengkapi alat kantor tempat anda
bekerja

E. Karakteristik Barang Perbekalan (Office Supplies) yang Baik


Dalam memilih berbagai perlengkapan kantor yang, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan agar kita tidak menyesal setelah membeli perlengkapan kantor
yang kita butuhkan. Dalam membeli barang apa saja, termasuk dalam membeli
peralatan kantor, kita tidak seharusnya tergoda oleh harga-harga yang murah tanpa
kita ketahui kualitas dari barang-barang tersebut.

LAMPIRAN PENILAIAN
I. Lembar Pengamatan Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas/Semester : XI/I

28
Mata pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Sarana Prasarana
Hari/tanggal : ..........
KD : 3.1 Memahami ruang lingkup administrasi sarana dan
sarana
4.1 Melakukan pengelompokkan ruang lingkup
administrasi sarana dan prasarana
Perilaku yang diamati
No. Nama Siswa Jumlah Nilai Predikat
1 2 3 4 5

Keterangan:
1. Religius
2. Disiplin
3. Kerja sama
4. Rasa ingin tahu
5. Tanggung jawab
6. Teliti
7. Komunikatif
Rentang Skor 1-4
Predikat :
Amat Baik (A) 86 – 100
Baik (B) 76 - 85
Cukup (C) 60 - 75
Kurang (D) ≤ 59

Nilai = (skor perolehan : skor maks.) x 100

II. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Kisi-Kisi dan Soal

Bidang Keahlian : Bisnis Manajemen


Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

29
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran Sarana
Prasarana
Kelas/Semester : XI/I
Kompetensi Dasar : 3.11 Menerapkan pengadaan sarana dan prasarana

Kompetensi Indikator Materi Indikator Soal Bentuk No Butir Soal Jawaban


Dasar Pencapaian Pembelajaran Soal Soal
Kompetensi
3.11 1.Menjelask Pengadaan 1. Siswa dapat Uraian 1 1. Jelaskan Terlampir
Menerapk an Sarana dan menjelaskan pengertian
Prasarana Pengertian pengadaan
an pengertia 1. Pengertian Pengadaan sarana dan
pengadaan n Pengadaa 2. Siswa dapat prasarana!
sarana dan pengadaa n menjelaskan 2. Jelaskan
tujuan dari
prasarana n 2. Tujuan tujuan
pengadaan
Pengadaa pengadaan 2
sarana dan
n prasarana!
3. Asas-
3. Tuliskan
asas/Prins
3 langkah-
ip
langkah
Pengadaa
perencanaaa
n
n pengadaan
4. Metode 4 sarana dan
Pengadaa
prasarana
n
sekolah!
5. Sistem 5
Pengadaa
4. Jelaskan
prinsip-
n prinsip
6. Kerjasama Pengadaan
dengan barang/jasa
Pemasok 5. Tuliskan 4
7. Analisis cara
Pemasok pengadaan
8. Persepsi buku!
Pemasok
9. Ketentuan
Pengadaa
n
10. Etika
Pengadaa
n
11.Pembuata
n
dokumen
pengadaa
n sarana
prasarana
dengan
mengguna
kan
komputer

30
Jawaban
K.D 3.1
1. Pengadaan sarana dan prasarana adalah segala kegiatan untuk menyediakan semua
keperluan barang, benda dan jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.
2. Tujuan pengadaan sarana dan prasarana adalah untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
perkembangan pendidikan di suatu sekolah menggantikan barang-barang yang rusak,
hilang, di hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di pertanggung jawabkan sehingga
memerlukan pergantian, dan untuk menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun dan
anggaran mendatang.Prasarana adalah alat yang secara tidak langsung untuk mencapai
dalam pendidikan.
3. Langkah-langkah perencanaaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah sebagai berikut :

o Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap
unit kerja dan atau menginventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
o Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, misalnya
untuk satu semester atau satu tahun ajaran.
o Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang
tersedia sebelumnya.
o Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia.
bila dana yang tersedia tidak memadai untuk mengadakan kebutuhan tersebut, maka
perlu dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah
direncanakan dengan melihat urg ensi setiap perlengakapan yang dibutuhkan. Semua
perlengkapan yang urgen segera di daftar
o Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau
anggaran yang tersedia bila ternyata masih melebihi anggaran yang tersedia, maka
perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara membuat skala prioritas.
o Menetapan rencana pengadaan akhir.

4. Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip :


a. efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana
dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah

31
ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan
sasaran yang ditetapkan.
c. terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat
di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan;
d. transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa,
termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi,
penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia
barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya;
e. adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;
f. akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai
dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
5. Untuk pengadaan buku dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:
a. Membeli
b. Menerbitkan sendiri
c. Menerima bantuan/hadiah
d. Menukar.

Pedoman Penskroran
Nomor
Jumlah Betul Skor
Soal
Siswa dapat menjelaskan sarana dengan benar Skor 2
1 Siswa kurang mampu menjelaskan sarana dengan benar Skor 1
Siswa tidak mampu menjelaskan sarana dengan benar Skor 0
Siswa dapat menjelaskan prasarana dengan benar Skor 2
Siswa kurang mampu menjelaskan prasarana dengan benar
2 Skor 1
Siswa tidak mampu menjelaskan prasarana dengan benar Skor 0

32
Siswa dapat menjelaskan sarana pendidikan dengan benar Skor 2
Siswa kurang mampu menjelaskan sarana pendidikan dengan benar
3 Skor 1
Siswa tidak mampu menjelaskan pentingnya sarana sarana pendidikan Skor 0
dengan benar
Siswa dapat menuliskan contoh sarana pendidikan dengan benar Skor 2
Siswa kurang mampu menuliskan contoh sarana pendidikan dengan
4 Skor 1
benar Skor 0
Siswa tidak mampu menuliskan contoh sarana pendidikan dengan benar
Siswa dapat menjelaskan administrasi sarana dan prasarana Skor 2
pendidikan dengan benar Skor 1
Skor 0
5 Siswa kurang mampu menjelaskan administrasi sarana dan prasarana
pendidikan dengan benar
Siswa tidak mampu menjelaskan administrasi sarana dan prasarana
pendidikan dengan benar

Pedoman Penilaian

III. Instrumen Penilaian Ketrampilan


Kategori
IPK
1 2 3

4.1.1 Membuat Tidak Dapat Dapat Membuat Dapat


rencana Membuat rencana Membuat
pengadaan rencana pengadaan rencana
sarana dan pengadaan sarana dan pengadaan
prasarana sarana dan prasarana kantor sarana dan
kantor prasarana tapi tidak prasarana
kantor sempurna kantor dengan
dengan baik sempurna
4.1.2 Membuat Tidak Dapat Dapat Membuat Dapat
dokumen Membuat dokumen Membuat
rencana dokumen rencana dokumen
pengadaan rencana pengadaan rencana
sarana dan pengadaan sarana dan pengadaan
prasarana sarana dan prasarana sarana dan
menggunakan prasarana menggunakan prasarana
aplikasi menggunaka aplikasi menggunakan
komputer n aplikasi komputer sesuai aplikasi
sesuai dengan komputer dengan komputer

33
Kategori
IPK
1 2 3
ketentuan sesuai ketentuan tapi sesuai dengan
dengan tidak baik ketentuan
ketentuan dengan baik
dengan baik

Pedoman Penilaian

34

Вам также может понравиться