Вы находитесь на странице: 1из 2

Kemampuan Pembelaan HIV untuk memodifikasi norma tingkah laku dan Penanganan

Dampak

Program advokasi telah berperan penting untuk mengendalikan infeksi HIV. Advokasi
merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk membuat orang lain terpengaruh
biasanya orang yang memiliki kekuasaan, mereka yang mampu merubah hal-hal seperti
peraturan dan kebijakan dan bahkan mengendalikan hidup dan kualitas hidup kita melakukan
perubahan-perubahan. Advokasi ada tiga macam yang dapat dilakukan diantaranya advokasi
kebijakan, advokasi publik dan advokasi komunitas. Ketiga bentuk advokasi saling tumpang
tindih dan saling memengaruhi. Jurnal ini menguji efektivitas program advokasi HIV dengan
menggunakan 2 variabel yaitu mengubah norma-norma sosial dan penanganan dampak.
Advokasi HIV termasuk perubahan stigma terkait HIV, pengetahuan, kesadaran, perilaku
mencari informasi, dan perilaku mencari kesehatan, seperti konseling sukarela dan
pemanfaatan pengujian. Dampak perubahan meliputi terapi antiretroviral, terapi kepatuhan
antiretroviral, dan pengurangan risiko HIV. Ketika pindah ke dekade keempat setelah
penemuan HIV, pola penyakit mendapatkan hasil yang stabil dan menunjukkan penurunan.
Keberhasilan ini disebabkan peningkatan sumber daya dan peningkatan modalitas
pengobatan untuk infeksi HIV. Program advokasi HIV adalah salah satu elemen kunci dalam
mengubah perilaku. Program advokasi HIV telah memainkan peran dalam mengubah kondisi
dan mengurangi beban penyakit. Program advokasi juga penting dalam meningkatkan
kesadaran HIV di seluruh strata sosial, mengubah keyakinan yang salah tentang HIV,
memodifikasi sikap terhadap orang HIV positif, dan menyebarkan perilaku preventif.
Program advokasi HIV, khususnya bertujuan untuk mengubah perilaku berisiko. Oleh karena
itu jurnal ini bertujuan untuk menentukan efektivitas program advokasi HIV dalam
mengubah norma-norma sosial dan pengangan dampak. Pertanyaan utama dalam penelitian
dibingkai sebagai populasi, intervensi, pembanding, dan hasil (PICO) . Tujuan Intervensi
adalah advokasi terkait HIV termasuk promosi kesehatan melalui media massa, kampanye
advokasi, dan kampanye massa. Pembanding dilihat dari "sebelum" dan "setelah" program
advokasi. Program advokasi menggunakan studi desain terkontrol secara acak, studi sebelum
dan sesudah intervensi, kohort dan studi longitudinal , studi desain eksperimental kuasi, dan
studi cross sectional yang dilaporkan variabel hasil perubahan dari kepentingan program
advokasi. Jurnal ini melakukan sebanyak 25 studi untuk di analisis berfokus pada populasi
yang berbeda, intervensi, dan wilayah geografis. studi dan diselesaikan perbedaan pada item
yang akan dimasukkan untuk analisis. Kemudian, dipisah studi berdasarkan hasil 2 advokasi,
yaitu pergeseran norma sosial dan penanganan dampak. Dari 25 penelitian 10 dilakukan di
Inggris Serikat, 7 di Afrika, 6 di Asia, 1 di Australia, dan 1 di Karibia. Studi 6 desain
terkontrol secara acak, 10 desain kohort 1 dengan desain eksperimen kuasi, dan 3 studi cross
sectional. Perubahan dalam program advokasi HIV telah mengurangi perilaku seksual
berisiko seperti peningkatan penggunaan kondom dan mengurangi hubungan seks tanpa
kondom. Kampanye advokasi untuk para heteroseksual dan biseksual mengakibatkan
penurunan dalam proporsi hubungan seks tanpa kondom, jumlah pasangan seksual tanpa
kondom program advokasi juga menurun kontak seksual tanpa kondom di Afrika Selatan,
Zambia, Uganda, India, Amerika Serikat, dan Thailand. Di Amerika Serikat, kampanye
advokasi media HIV meningkatkan keterampilan negosiasi yang berkaitan dengan
penggunaan kondom dan pola kondom sebenarnya. Beberapa pasangan seksual juga menurun
setelah pelaksanaan program advokasi di Malawi dan Amerika Serikat, tetapi tidak di
Jamaika.Pengetahuan tentang pencegahan HIV meningkat di Afrika Selatan, India, Amerika
Serikat, dan China mengikuti kampanye advokasi melalui media massa. Perilaku mencari
informasi yang berkaitan dengan HIV juga menunjukkan perbaikan setelah mengikuti suatu
program advokasi HIV di Amerika Serikat. program advokasi HIV meningkat baik untuk
menjalani tes. program advokasi juga meningkatkan tingkat tes HIV di South Afrika,
Australia, Zambia, Amerika Serikat, Thailand, dan Botswana. di Malawi, paparan program
advokasi dikaitkan dengan peningkatan efikasi diri mengenai penggunaan kondom serta
penurunan pasangan seksual. Program advokasi HIV di Amerika Serikat membantu
mengurangi risiko penularan HIV. Advokasi juga membantu mereka memberdayakan diri
mereka dalam mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan masyarakat. Tindakannya
menggunakan orang-orang seperti biaya efektif dan berkelanjutan di luar penyelesaian
program. Program advokasi HIV juga telah terbukti berhasil ketika dirancang untuk
menargetkan populasi usia tertentu. Bukti efektivitas advokasi HIV kaitannya dengan 2
advokasi diukur hasilnya dari pergeseran norma-norma sosial dan penanganan dampak.
Program advokasi telah terbukti efektif dalam advokasi HIV, terutama ketika dirancang untuk
populasi tertentu seperti pengguna narkoba dan pekerja seks.

Вам также может понравиться