Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Alat
Berikut adalah instrument yang sering digunakan dalam endodonsi digolongkan menurut
penggunaannya (Friedman and Stabholz, 1986) :
a. Alat untuk preparasi orifice
- Instrumen dasar
o Sonde endodontik berujung ganda menentukan letak orifice dan fraktur gigi
pada dasar kamar pulpa
o Excavator Untuk memotong atau mengambil sisa jaringan pulpa
o Kaca mulut Untuk melihat kedalaman kamar pulpa dan untuk menahan lidah
o Pinset berkerat Untuk memegang paper point, gutta percha dan alat saluran
akar
o Disposable syringe Untuk mendepositkan larutan irigasi ke dalam saluran
akar
o Petri dish bersekat Untuk menempatkan cotton roll, cotton pellet dan paper
point
- Bur
o Friction grip
Bur fisur yang runcing digunakan pada awal preparasi orifice untuk
mendapatkan outline yang tepat.
Diamond fissure / tapered bur:
- Menghilangkan seluruh atap pulpa pada gigi posterior
- membentuk dinding kavitas menjadi lurus permukaan dinding kavitas kasar
o Rosehead/Round bur
Bur rosehead normal dan ekstra panjang dapat digunakan mengangkat atap
kamar pulpa , membur email dan menghilangkan dentin yang berlebih
o Safe-ended diamond
Bur safe-ended diamond dengan ujung yang tidak tajam dapat digunakan
untuk meruncingkan dan menghaluskan preparasi kavitas orifice. Ujung yang
tidak tajam mencegah bur merusak dasar kamar pulpa.
- Rubber dam
o Melindungi pasien dari tertelan atau terhirupnya alat, obat-obatan, gigi dan
kotoran serta bakteri dan jaringan pulpa yang nekrosis
o Untuk mendapat daerah operasi yang bersih, kering dan bebas dari
kontaminasi ludah
o Untuk mencegah lidah dan pipi menutupi daerah operasi
o Untuk menghalangi agar pasien tidak bicara, kumur-kumur dan mengganggu
kerja operator
o File
digunakan dengan gerak mengerok dan gerak mendorong menarik. Gerakan
ini lebih efisien jika instrument memiliki lebih banyak pelintiran atau spiral yang
bekontak dengan dinding saluran akar. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan
dinding saluran akar dan mengambil jaringan keras selama pelebaran saluran
akar
o Ekstirpasi
Menggunakan barbed broach. Berfungsi untuk mengambil jaringan
pulpa/jaringan nekrotik dan mengambil bahan pengisi dan untuk pengait
- Alat saluran akar dengan bantuan listrik
o Handpiece
Handpiece memberikan aksi mekanis terhadap alat preparasi saluran akar.
System ini dibuat untuk mengurangi waktu yang digunakan pada preparasi
saluran dan sekarang terdiri dari handpiece lurus yang dapat diberi jarum-
jarum ulir dengan desain khusus
o Endodontik mikromotor
Sistem finder saluran terdiri dari contra-angle handpiece yang dimotori oleh
mikromotor atau kompresor. Motor bekerja kurang dari 300 rpm sehingga
dapat mempercepat pekerjaan.
2. Bahan
a. Larutan Irigasi Saluran Akar
Sifat larutan irigasi yang diinginkan:
1. Menghilangkan debris
2. Mengurangi friksi instrumen selama preparasi (lubrikan)
3. Menghilangkan dentin (lubrikan)
4. Melarutkan jaringan anorganik (dentin)
5. Penetrasi ke kanal perifer
6. Melarutkan bahan organik (dentin kolagen, jaringan pulpa, biofilm)
7. Membunuh bakteri dan jamur
8. Tidak mengiritasi atau merusak jaringan periapikal, tidak kaustik atau
sitotoksik
9. Tidak melemahkan struktur gigi
LARUTAN IRIGASI
1. Sodium hipoklorit (NaOCl)
Kelebihan Kekurangan
- antibakteri spectrum luas - hanya menghilangkan bagian organik
- membunuh sebagian besar bakteri oral smear layer
dalam waktu cepat saat berkontak dengan - rasa dan bau yang tidak enak
NaOCl
- efektif melarutkan sisa pulpa dan kolagen
- melarutkan jaringan organik vital dan
nekrotik
Sodium hipoklorit (NaOCl) adalah larutan irigasi yang paling sering digunakan.
NaOCl terurai dalam air menjadi Na+ dan ion hipoklorit OCl-, menghasilkan keseimbangan
dalam asam hipoklorus (HOCl). Asam hipoklorus memiliki aktivitas antibakteri dengan
mengganggu fungsi vital sel mikroba, menyebabkan kematian sel. NaOCl digunakan dalam
konsentrasi 0,5% dan 6%, agen antimikroba yang kuat, langsung membunuh sebagian besar
bakteri saat berkontak dengan larutan. NaOCl juga efektif melarutkan sisa pulpa dan kolagen,
sebagai komponen utama dentin. Hipoklorit adalah satu-satunya larutan irigasi saluran akar
yang dapat melarutkan jaringan organik vital dan jaringan nekrotik. Meskipun hipoklorit sendiri
tidak menghilangkan smear layer, namun dapat memengaruhi bagian organik dari smear
layer, sehingga memungkinkan penghilangan seluruh smear layer jika dikombinasi dengan
EDTA atau asam sitrat.
2. Klorheksidin (CHX)
Kelebihan Kekurangan
- efek antibakteri yang kuat - tidak melarutkan jaringan
- mampu berikatan dengan jaringan keras - tidak menghilangkan biofilm dan debris
gigi organik lainnya
- tidak menyebabkan erosi dentin
- baik digunakan sebagai preparasi
kemomekanis terakhir untuk
memaksimalkan efek antibakteri
Klorheksidin memiliki efektivitas antibakteri yang tidak jauh berbeda dengan
NaOCL. Klorheksidin baik untuk digunakan sebagai irigasi terakhir karena sifatnya yang
dapat berikatan dengan jaringan dentin, sehingga memberi efek antibakteri yang lebih lama.
3. EDTA
Kelebihan Kekurangan
- melarutkan bahan anorganik - tidak berefek terhadap jaringan organik
- Penghilangan smear layer oleh EDTA - tidak memiliki antibakteri
meningkatkan efek antibakteri agen
disinfektan lain pada lapisan dentin yang
lebih dalam
Kekurangan :
- EDTA menurunkan jumlah klorin pada NaOCl
sehingga menurunkan aktivitas NaOCl.
CHX + NaOCl Kekurangan : tidak dapat bercampur warna coklat-
orange
CHX + EDTA Kekurangan : warna putih awan dan presipitasi
Mekanisme Kerja
Desinfekan harus memenuhi syarat adalah campuran ortho, metha, dan
paracresol dengan formalin. Bersifat merangsang jaringan periapikal dan
menyebabkan jaringan menjadi nekrosis.
Indikasi
bahan fiksasi
antimikroba saluran akar
Kelebihan
cukup efektif untuk mendesinfeksi kavitas pulpa.
Sebagai antimikroba saluran akar.
Efek Samping
Sangat toksik pada jaringan periapikal
Bersifat mutagenik dan karsinogenik
Jika pengaplikasian berlebih dapat menyebabkan periodontitis
Komposisi Bahan
Liquid formaldehid
Cresol
Desinfektan yang lebih kuat daripada phenol, dapat membasmi dan
menghilangkan bau
Dapat dicampur dengan formaldehid dalam semua perbandingan
Menghilangkan rasa sakit, mengurangi efek rangsangan dari formaldehid
Bersifat saponifikasi, lemak dan asam lemak diubah menjadi antiseptik.
Dosis
Cotton pellet dibasahi secukupnya menggunakan TKF, jangan berlebihankarena
dapat menyebabkan periodontitis. Selanjutnya cotton pellet diletakkan pada
kamar pulpa, dan dilakukan penambalan sementara
3. ChKM (Chlorophenol-Kamfer-Menthol)
ChKM adalah campuran dari 27% 4-klorofenol, 71% kamfer rasemik, dan 1,6%
levomentol. Klorofenol seperti ChKM merupakan antiseptic aktif dan disinfektan yang
baik untuk saluran akar. ChKM memiliki antibakteri yang lebih tinggi, antiseptic dan
disinfektan yang lebih potensial dibandingkan disinfektan golongan fenol yang lain.
Penambahan disinfektan berupa kamfer sebagai pelarut akan menghasilkan larutan
yang stabil dalam suhu ruang. Efek kaustik dari parachlorophenol pada larutan dapat
ditekan tanpa harus kehilangan efek bekterisid nya. Klorofenol cair dianggap sebagai
desinfektan yang kuat. Bila digunakan dalam saluran akar dapat menembus jauh ke
dalam dentin yang sudah terinfeksi sebelumnya juga ke foramen apikal dan ke
jaringan periapikal.
Mentol yang tidak larut air juga berperan sebagai disinfektan dan memiliki efek
astringen dan anestesi. Mentol bekerja secara lokal anti-inflamasi vaskular kontraksi
dan anestesi.Komponen-komponen ChKM hanya dikombinasikan secara fisik.
Campuran chlorphenol-kamfer-mentol akan cepat sekali terpisah bahkan hanya
dengan sekret yang hanya sedikit. Konsentrasi ChKM yang sama akan selalu
terpecah tanpa dipengaruhi volume secret yang ada. Oleh sebab itu, bahan ini tidak
akan menyebabkan nekrosis jaringan yang sehat, keballikan dari NaOCl yang
menghancurkan jaringan yang mati dan jaringan sehat serta dentin.
ChKM diindikasi untuk semua perawatan saluran akar dan pada gigi yang
memiliki kelainan periapical. ChKM juga memiliki sifat disinfeksi dengan sifat
mengiritasi yang kecil, dan memiliki spectrum antibakteri yang luas. ChKM-W
dinyatakan dapat membunuh bakteri E. Faecalis bahkan hingga ke dalam tubuli dentin
dan seringkali digunakan oleh para peneliti sebagai acuan untuk pengujian disinfektan
yang mereka pelajari.
ChKM memiliki bau dan rasa yang tidak enak. Namun hal tersebut tidak bisa
dijadikan alasan bagi dokter gigi untuk tidak menggunakan obat tersebut
dibandingkan dengan efek terapuetik dan efek sampingnya.
Teknik pengaplikasian ChKm ini adalah menggunakan paperpoint yang diresapi
atau kapas dengan pembilasan saluran akar.
3. Sealer
Sealer sangat vital dalam fungsi pengisian saluran akar, yaitu untuk penutupan
akhir sistem saluran akar, penguburan sisa bakteri, dan pengisi ketidakteraturan
bentuk akar yang telah dipreparasi. Sealer digunakan diantara permukaan dentin
dan bahan inti untuk mengisi ruang yang tercipta karena ketidakmampuan fisik
bahan inti untuk mengisi seluruh area saluran akar. Karakteristik utama yang paling
diharapkan dari sealer adalah menempel pada dentin dan bahan inti bersamaan
dengan adanya ikatan kohesi yang kuat. Jenis-jenis sealer yang dikenal hingga
sekarang adalah
1.) Sealer berbahan dasar pelarut
Rosin-chloroform, dan chloropercha, yang merupakan campuran dari gutta-percha
giling atau larut dengan chloroform telah menciptakan permukaan antarmuka
dentin-guttapercha. Zinc oxide dapat ditambahan dalam campuran ini agar lebih
keras dan mengurangi penyusutan. Kebocoran karena penyusutan sering menjadi
masalah utama pada metode ini, karenanya bahan ini tidak banyak digunakan lagi
pada jaman sekarang.1
2.) Sealer berbahan dasar ZnOE
Keuntungan utama dari bahan ini adalah riwayat keberhasilannya dalam
penggunaan sejak lama. Kualitas positif dari bahan ini menutup aspek negatifnya
(staining, setting time yang lama, non-adhesif, dan kelarutan). Contoh dari bahan
ini adalah formulasi Grossman yang merupakan standar perbandingan bahan
sealer lain. Formulasi Grossman ini terdiri dari powder dan liquid. Powder dari
formulasi Grossman terdiri dari 42% Zinc Oxide (utama), 27% stabellite resin
(setting time dan konsistensi), 15% Bismuth subcarbonate, 15% Barium sulfat, dan
1% Natrium borat. Liquid nya merupakan eugenol. Kebanyakan sealer ZnOE yang
digunakan sekarang ini merupakan variasi dari formulasi asli ini.15 Di daerah Eropa,
paraformaldehyde ditambahkan untuk aktivitas antibakteri, seperti pada pasta N2
yang kontroversial dan pada Endomethasone. Sealer berbahan dasar ZnOE
mempunyai aktivitas antibakteri, tetapi juga dapat mengeluarkan racun saat
ditempatkan secara langsung di dalam jaringan vital dan juga setting time yang
sangat lama, yang menurut penelitian dapat mencapai 2 bulan.
3.) Sealer dengan bahan dasar ionomer kaca
Sudah tidak beredar di pasaran, karena adanya proses penguraian dan kebocoran
pada penelitian laboratoris. Sealer ini dulu banyak digunakan karena menyediakan
apical dan coronal seal yang adekuat15, adanya sifat biokompatibel dan melekat
pada dentin, dua sifat terakhir ini merupakan sifat yang diharapkan ada pada
pengisian akar.1 Kekakuan dan ketidaklarutan bahan ini membuat retreatment dan
preparasi untuk penempatan pasak menjadi sulit. 15 Contoh produk dari sealer ini
adalah GC Fuji TRIAGE, Ketac-Endo, dll.
4.) Sealer berbahan dasar resin
Prototipnya dikembangkan oleh Andre Schroeder di Swiss sejak lebih dari 50 tahun
yang lalu, yang merupakan resin bis-fenol dengan polimerisasi menggunakan
methenamine. Karena methenamine mengeluarkan sedikit formaldehid saat reaksi
setting, penggantinya dicari dan ditemukan melalui campuran dari amine yang
dapat mempengaruhi polimerisasi tanpa adanya pengeluaran formaldehid.
Pengembangan produk ini adalah AH Plus.1 AH Plus merupakan pengembangan
dari Epoxy yang tersedia dalam merk AH26, sifat-sifatnya yang menguntungkan
adalah antimikroba, adhesi, waktu kerja yang lama, mixing yang mudah, dan
kemampuan seal yang baik. Keburukan bahan ini adalah staining, ketidaklarutan
relatif pada pelarut, sedikit toksik saat belum mengeras, dan sedikit kelarutan pada
cairan mulut. AH Plus mempunyai sifat fisik yang mirip dengan AH26 tetapi
memiliki biokompatibilitas yang lebih baik karena melepaskan formaldehid lebih
sedikit, dan hanya sedikit menyebabkan staining pada dentin dengan
dihilangkannya perak dari formula.15
Sealer resin yang lain adalah tipe resorcin-formaldehid. Varian dari phenol-
formaldehid atau resin Bakelit. Sealer tipe ini merupakan antibakterial yang sangat
kuat, tetapi dapat menyusut dan meninggalkan corak kemerahan pada struktur gigi
sekitar (disebut “Russian Red”). Dimaksudkan untuk digunakan tanpa
menggunakan cone gutta percha inti, dan menjadi sangat keras dan tidak dapat
larut, retreatment dari saluran akar yang telah diisi dengan bahan ini dapat menjadi
mimpi buruk. Contoh produknya adalah Forfenan dan Traitement SPAD dari Eropa
Barat.1
Methyl-metakrilat sederhana juga dilaporkan sebagai campuran fiksatif pulpa dan
pengisi saluran akar, dibuat untuk molar permanen muda dengan karies pulpa
tanpa adanya nekrosis total dan infeksi. Kelemahan dari produk ini adalah
shrinkage, biokompatibilitas buruk saat setting, dan tidak larut dalam air.
EndoREZ™ berbahan dasar urethane dimethacrylate (UDMA). Mempunyai sifat
hidrofilik yang dipercaya meningkatkan kemampuan walaupun dalam keadaan
lembab. EndoRez dipasarkan sepaket dengan gutta percha poin lapis resin, yang
oleh bonding ke sealer akan memberikan perlekatan dan seal yang lebih baik pada
pengisian. Konsep ini dikembangkan hingga maksimal pada Epiphany/Resilon
atau RealSeal (Kerr). Primer diaplikasikan pada permukaan dentin setelah larutan
kelasi bekerja untuk membersihkan smear layer. Lalu dual-curing sealer yang
berdasar BisGMA, UDMA, dan methacrylate hidrofilik dengan filler radiopak
melapisi dinding dentin yang telah diberi primer. Penyelesaian pengisian adalah
dengan insersi cone atau Resilon core yang telah di plastisisasi secara termal.
Sealer dapat melekat secara efektif ke dentin melalui primer, dan dengan integrasi
kemis antara sealer dan core, akan menghasilkan konsep pengisian saluran akar
yang homogen, monoblock dengan sedikit atau tanpa bagian kosong. Tes bahan
ini secara in vitro dan in vivo menunjukkan hasil yang mengagumkan.1
5.) Kalsium Hidroksida
Contoh bahannya adalah Sealapex dan Apexit. Reaksi settingnya rumit dan cukup
tidak homogen; yaitu melalui kontak dengan kelembaban, menghasilkan
permukaan keras, tetapi bagian dalam dari campuran akan tetap mempunyai
konsistensi seperti adonan. Kelemahan bahan ini adalah kurang kokoh secara
fisik. Kalsium hidroksida juga ditambahkan ke semen dengan komposisi lain,
seperti resin dan sealer berbahan dasar zinc oxide eugenol, tetapi hanya ada
sedikit bukti untuk kelebihan kalsium hidroksida dalam campuran tersebut. 1
6.) Sealer berbahan dasar silikon
Lee Endo-Fill merupakan bahan silikon pertama pada endodontik yang mempunyai
sifat penolak air, stabilitas kimiawi, dan adhesif. Bahan yang baru-baru ini
dikembangkan (RoekoSeal) berpolimerisasi tanpa adanya penyusutan, dengan
platinum sebagai agen katalis. Bahan ini menunjukkan kemampuan biologis yang
memukau, dan didokumentasikan oleh uji berdasar standar internasional,
termasuk penelitian pada follow-up secara klinis. Dengan Gutta-Flow, kualitas
filling pada gutta-percha dan sealer digabungkan; gutta-percha yang telah digiling
hingga menjadi butiran dicampurkan dengan komponen sealer silikon. Lalu gutta-
percha yang telah menjadi satu dengan sealer dimasukkan ke dalam saluran akar.
Cone gutta-percha tambahan dimasukkan secara langsung.
7.) Mineral Trioxide-Aggregate
Merupakan campuran dari semen Portland halus dan bismut oksida, dan
dilaporkan mengandung sedikit SiO2, CaO, MgO, K2SO4, Na2SO4. Komponen
utamanya, semen portland, merupakan campuran dari dikalsium silikat, trikalsium
silikat, trikalsium aluminat, gypsum, dan tetrakalsium aluminoferit. Gypsum
merupakan determinan yang penting dalam menentukan lamanya waktu setting,
sama seperti tetrakalsium aluminoferit, walaupun pada tingkat yang lebih rendah.
Kandungan gypsum dalam MTA sekitar setengah dari gypsum pada semen
portland, sama halnya dengan aluminium, yang menyediakan waktu kerja lebih
panjang daripada semen portland. Hingga tahun 2002, hanya satu varian MTA
yang tersedia, yaitu bubuk abu-abu, pada tahun ini pula, MTA putih (WMTA)
diperkenalkan sebagai ProRoot MTA (Dentsply) yang menargetkan estetik.