Вы находитесь на странице: 1из 1

Sepeda tua: Gambaran Demokrasi yang Tak Pernah Usang

Mahasiswa Akademi Bela Negara (ABN) partai NasDem, mengadakan pementasan teater musikal
“sepeda tua”, Minggu (4/11/2018) di lapangan parade kampus, Pancoran, Jakarta. Pementasan
diselenggarakan oleh komunitas teater Petrikor dan didukung oleh kelompok angklung the bamboo. Selain
civitas akademi ABN, acara ini dihadiri oleh anggota partai NasDem, tokoh masyarakat, dan warga
Pancoran.

Sebelum pementasan teater dimulai, Gubernur ABN, Mayjen TNI (Purn) IGK. Manila melakukan
pemotongan tumpeng pada pukul 16.00 WIB. Pemotongan tumpeng merupakan salah satu rangkaian untuk
menyukseskan kegiatan pementasan. Dalam sambutannya dihadapan para mahasiswa, fasilitator, indokater,
security, para pegawai, pak Manila mengharapkan agar pementasan teater musikal dapat berjalan lancar
sesuai dengan rencana. Sebagai bentuk penghargaan atas karya teater, pak Manila memberikan tumpeng
kepada sutradara dan art director, Ampi Kali dan Apep Suparjiman.

Pementasan teater dimulai tepat pada pukul 20.00 WIB. Sebagai pembukaan, kelompok angklung
the bamboo membawakan dua lagu yakni himne partai NasDem dan Indonesia Pusaka. Prolog teater
diaklmasikan oleh sang sutradara, Ampi Kali. Ia berhasil mengantar penonton untuk merefleksikan kembali
demokrasi bangsa ini. Sepeda tua merupakan gambaran demokrasi Indonesia saat ini. Ia harus tetap
dikayuh, dibiarkan untuk terus berjalan seimbang dan didukung oleh 11 kebajikan moral untuk mencapai
cita-cita ideal bangsa, meskipun harus terbentur dengan carut marut persoalan etika dan politik kepentingan.

Gambaran tentang demokrasi diekspresikan secara teatrikal dengan titik fokus pada sepeda tua.
Penonton disuguhi oleh adegan benturan antara tokoh antagonis dan protagonis, yang berhasil diperankan
oleh dua tokoh utama Sekal dan Valdian. Pementasan ini dinilai unik karena semua aksi teatrikal terjadi
diatas lukisan mural berukuran 15 x 75 meter dan dihiasi kepingan lukisan sepeda tua hasil karya Apep
Suparjiman.

Epilog teater dibawakan oleh ketua komunitas teater Petrikor, Onny Sanjaya. Sebagai penutup, ia
mengucapkan terima kasih kepada semua kelompok yang telah mendukung suksesnya pementasan teater,
terutama kepada kru Metro TV yang dengan segala daya berhasil membuat acara ini menjadi tontonan yang
sangat menarik. Oni mengatakan bahwa semua kru dan pemain teater berhasil melaksanakan pementasan
dengan menikmati perosen latihan, pementasan malam ini merupakan buah dari latihan yang panjang dan
tak kenal lelah. (nerabeang)

Вам также может понравиться