Вы находитесь на странице: 1из 4

KRITERIA DIAGNOSIS

Sindrom ini jarang dijumpai pada usia 3 tahun ke bawah karena imunitas belum
begitu berkembang. Keadaan umumnya bervariasi dari ringan sampai berat. Pada yang
berat kesadarannya menurun, pasien dapat soporous sampai koma. (Djuanda,2007)
Mulainya penyakit akut dapat disertai gejala prodormal berkisar antara 1-14 hari
berupa demam tinggi, malese, nyeri kepala, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sakit
menelan, nyeri dada, muntah, pegal otot, dan atralgia yang sangat bervariasi
(Djuanda,2007)
ANAMNESISSyndrome Stevens Johnson
1. Penyebab terpenting adalah penggunaan obat.
2. Riwayat penggunaan obat sistemik (jumlah dan jenis obat, dosis, cara pemberian, lama
pemberian, urutan pemberian obat), serta kontak obat pada kulit yang terbuka (erosi,
eskoriasi, ulkus) atau mukosa.
3. Jangka waktu dari pemberian obat sampai timbul kelainan kulit (segera, beberapa saat
atau jam atau hari atau hingga 8 minggu).
4. Identifikasi faktor pencetus lain: infeksi (Mycoplasma pneumoniae, virus), imunisasi,
dan transplantasi sumsum tulang belakang.(PERDOSKI, 2017)

PEMERIKSAAN FISIK Syndrome Stevens Johnson


Trias kelainan pada Sindrom Stevens Johnson

1. Kelainan pada kulit


a. Kemerahan pada kulit bermula sebagai makula yang berkembang menjadi papula,
vesikel, bula, plak urtikaria atau eritema konfluen.
b. Pusat dari lesi ini mungkin berupa vesikular, purpura atau nekrotik.
c. Lesi dapat menjadi bula dan kemudian pecah, menyebabkan erosi dan ekskoriasi
pada kulit. Kulit menjadi rentan terhadap infeksi sekunder.
d. Lesi urtikaria biasanya tidak bersifat pruritik.
e. Infeksi merupakan penyebab scar yang berhubungan dengan morbiditas.
f. Walaupun lesi dapat terjadi dimana saja tetapi telapak tangan, dorsal dari tangan
dan permukaan ekstensor merupakan tempat yang paling umum.
g. Kemerahan dapat terjadi di bagian manapun dari tubuh tetapi yang paling umum
di batang tubuh.(PERDOSKI, 2017)
2. Kelainan pada Selaput lendir di orifisium
a. Kelainan sering terjadi pada mukosa mulut (100%), 50% pada lubang alat
genitalia, jarang pada lubang hidung dan anus (masing-masing 8% dan 4%).
b. Gejala pada mukosa mulut berupa eritema, edema, vesikel / bula yang gampang
pecah sehingga timbul erosi, ekskoriasi dan krusta kehitaman, terutama pada
bibir. Juga dapat timbul pseudomembran. Lesi terdapat pada traktus respiratorius
bagian atas, faring dan esofagus.
c. Stomatitis pada mulut dapat menyebabkan pasien sulit menelan
d. Pseudomembran pada faring menyebabkan pasien sukar bernapas.
e. Walaupun beberapa ahli menyarankan adanya kemungkinan SSJ tanpa lesi pada
kulit tetapi sebagian besar percaya bahwa lesi mukosa saja tidak cukup untuk
menegakkan diagnosis. Beberapa ahli menyebut kasus yang tanpa lesi kulit
sebagai atipikal atau inkomplit.(PERDOSKI, 2017)
3. Kelainan Mata
Yang paling sering adalah konjungtivitis kataralis. Selain itu juga dapat berupa
konjungtivitis purulen, perdarahan, simblefaron, ulkus kornea, iritis,
iridosiklitis.(PERDOSKI, 2017)

4. Tanda-tanda yang mungkin ditemukan selama pemeriksaan:


a. Demam
b. Ortostasis
c. Takikardia
d. Hipotensi
e. Penurunan kesadaran
f. Epistaksis
g. Konjungtivitis
h. Ulkus kornea
i. Vulvovaginitis erosiva atau balanitis
j. Kejang, koma(PERDOSKI, 2017)
PEMERIKSAAN PENUNJANGSyndrome Stevens Johnson

1. Pemeriksaan Laboratorium :

Tidak ada pemeriksaan laboratorium selain biopsi yang dapat menegakkan diagnosis SSJ.

a) Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk mencari hubungan dengan faktor


penyebab serta untuk penatalaksanaan secara umum. Pemeriksaan yang rutin
dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan darah tepi (hemoglobin, leukosit,
trombosit, hitung jenis, hitung eosinofil total, LED), pemeriksaan imunologik
(kadar imunoglobulin, komplemen C3 dan C4, kompleks imun), biakan kuman serta
uji resistensi dari darah dan tempat lesi, serta pemeriksaan histopatologik biopsi
kulit.
b) Kultur jaringan kulit dan darah telah disetujui karena insidensi infeksi bakteri yang
serius pada aliran darah dan sepsis yang menyebabkan peningkatan morbiditas dan
mortalitas.
c) Pemeriksaan imunofluoresen dapat memperlihatkan endapan IgM, IgA, C3, dan
fibrin. Untuk mendapat hasil pemeriksaan imunofluoresen yang baik maka bahan
biopsi kulit harus diambil dari lesi baru yang berumur kurang dari 24 jam.
d) Elektrolit dan kimia lainnya mungkin diperlukan untuk membantu menangani
masalah lainnya.
e) Kultur darah, urin dan jaringan pada luka diindikasikan ketika dicurigai adanya
infeksi.(PERDOSKI, 2017)

2. Pemeriksaan Histopatologi:

Biopsi kulit merupakan pemeriksaan definitif tetapi pemeriksaan ini bukan merupakan
prosedur ruang gawat darurat. Dan pemeriksaan ini dilakukan apabila diagnosis
meragukan.

a) Spesimen biopsi kulit memperlihatkan bahwa bula terletak subepidermal.


b) Nekrosis sel epidermal dapat dilihat.
c) Area perivaskular diinfiltrasi oleh limfosit(PERDOSKI, 2017)

3. Diagnosis kausatifdilakukan setelah minimal 6 minggu setelah lesi kulit hilang


dengan:
a. Uji tempel tertutup
b. Uji in vitro dengan drug-specific lymphocyte proliferation assays (LPA) dapat digunakan
secara retrospektif untuk menentukan obat yang diduga menjadi pencetus(PERDOSKI,
2017)

DAPUS:

PERDOSKI. 2017. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di
Indonesia. Jakarta: PERDOSKI

Djuanda, A. Hamzah, M. Sindrom Stevens Johnson. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5.
BalaiPenerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2007 : 163-166

Вам также может понравиться

  • Lampiran 3
    Lampiran 3
    Документ5 страниц
    Lampiran 3
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Apendisitis Akut Dr. Indriana Mukhtar
    Laporan Kasus Apendisitis Akut Dr. Indriana Mukhtar
    Документ33 страницы
    Laporan Kasus Apendisitis Akut Dr. Indriana Mukhtar
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Lampiran 10
    Lampiran 10
    Документ1 страница
    Lampiran 10
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Lampiran 5
    Lampiran 5
    Документ1 страница
    Lampiran 5
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Lampiran 4
    Lampiran 4
    Документ1 страница
    Lampiran 4
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Gerd Delima y
    Laporan Kasus Gerd Delima y
    Документ27 страниц
    Laporan Kasus Gerd Delima y
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Makalah Sirkumsisi Mentah
    Makalah Sirkumsisi Mentah
    Документ23 страницы
    Makalah Sirkumsisi Mentah
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Skenario 2 Blok Emergency FIXX
    Skenario 2 Blok Emergency FIXX
    Документ30 страниц
    Skenario 2 Blok Emergency FIXX
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Kedokteran Keluarga
    Kedokteran Keluarga
    Документ9 страниц
    Kedokteran Keluarga
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Fusi Tulang Belakang
    Fusi Tulang Belakang
    Документ3 страницы
    Fusi Tulang Belakang
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Faktor Risiko Cedera Kepala
    Faktor Risiko Cedera Kepala
    Документ2 страницы
    Faktor Risiko Cedera Kepala
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Peta Konsep Kejang Demam Fix
    Peta Konsep Kejang Demam Fix
    Документ1 страница
    Peta Konsep Kejang Demam Fix
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • FIX Fix PLENO KELOMPOK 5
    FIX Fix PLENO KELOMPOK 5
    Документ49 страниц
    FIX Fix PLENO KELOMPOK 5
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Skenario 4
    Skenario 4
    Документ1 страница
    Skenario 4
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Soal Diagnosis Banding Asfiksia
    Soal Diagnosis Banding Asfiksia
    Документ1 страница
    Soal Diagnosis Banding Asfiksia
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Teosofi
    Teosofi
    Документ8 страниц
    Teosofi
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Makalah Sirkumsisi Mentah
    Makalah Sirkumsisi Mentah
    Документ13 страниц
    Makalah Sirkumsisi Mentah
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Registration Guide Book Mpower
    Registration Guide Book Mpower
    Документ1 страница
    Registration Guide Book Mpower
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Lo Edema Paru
    Lo Edema Paru
    Документ8 страниц
    Lo Edema Paru
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Prinsip Manajemen Trauma Pada Lansia
    Prinsip Manajemen Trauma Pada Lansia
    Документ7 страниц
    Prinsip Manajemen Trauma Pada Lansia
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • De Astutiningsih Bab Ii PDF
    De Astutiningsih Bab Ii PDF
    Документ60 страниц
    De Astutiningsih Bab Ii PDF
    Ade Wildan Rizky Fachry
    Оценок пока нет
  • Hasil Dan Pembahasan 1 - 3 Field Lab 1
    Hasil Dan Pembahasan 1 - 3 Field Lab 1
    Документ11 страниц
    Hasil Dan Pembahasan 1 - 3 Field Lab 1
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Tatalaksana Kejang Demam
    Tatalaksana Kejang Demam
    Документ2 страницы
    Tatalaksana Kejang Demam
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Prinsip Manajemen Trauma Pada Lansia
    Prinsip Manajemen Trauma Pada Lansia
    Документ9 страниц
    Prinsip Manajemen Trauma Pada Lansia
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • LO Kriteria Diagnosis Malaria
    LO Kriteria Diagnosis Malaria
    Документ3 страницы
    LO Kriteria Diagnosis Malaria
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Ta'Aruf MK Teosofi
    Ta'Aruf MK Teosofi
    Документ13 страниц
    Ta'Aruf MK Teosofi
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Teosofi
    Teosofi
    Документ5 страниц
    Teosofi
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Terapi Oksigen Pada Neonatus - DR Rinawati
    Terapi Oksigen Pada Neonatus - DR Rinawati
    Документ20 страниц
    Terapi Oksigen Pada Neonatus - DR Rinawati
    Adhy Hermawan
    0% (1)
  • Daftar Isi Makalah Teosofi
    Daftar Isi Makalah Teosofi
    Документ10 страниц
    Daftar Isi Makalah Teosofi
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет
  • Terapi Oksigen Pada Neonatus - DR Rinawati
    Terapi Oksigen Pada Neonatus - DR Rinawati
    Документ13 страниц
    Terapi Oksigen Pada Neonatus - DR Rinawati
    andi firdha restuwati
    Оценок пока нет