Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
DENA ARIESTA ROHILLAH
MB 1016043
TINGKAT/SEMESTER:
III’B / V
2. Kajian Ilmiah
Bawang merah mengandung :
1. vitamin E, K, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng
(zinc), antibiotic,analgesic.
2. Flavonoid Bahan aktif ini dikenal sebagai antiinflamasi atau anti radang.
3. Alilpropil disulfideSeperti flavonoid, senyawa ini juga bersifat hipolipidemik
atau mampumenurunkan kadar lemak darah.
4. Fitosterol Fitosterol adalah golongan lemak yang hanya bisa diperoleh dari
minyak tumbuh-tumbuhan atau yang lebih dikenal sebagai lemak nabati. Jenis
lemak ini cukupaman untuk dikonsumsi, termasuk oleh para penderita
penyakit kardiovaskuler.Oleh karena itu, penggunanya justru akan
menyehatkan jantung.
5. Flavonol bersama kuersetin dan kuersetin glikosida, memiliki efek
farmakologissebagai bahan antibiotic alami. Hal ini dikarenakan
kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan virus, bakteri.
6. Pektin Bahan ini merupakan golongan polisakarida yang sukar dicerna. Oleh
karena itu,seperti pada flavonoid, pektin bersifat menurunkan kadar kolesterol.
Senyawa ini juga mempunya kemampuan mengendalikan pertumbuhan
bakteri.
7. Saponin Saponin termasuk senyawa penting dalam bawang merah, yang
memiliki cukup banyak khasiat. Senyawa ini berperan sebagai antikoagulan,
yang berguna untuk mencegah penggumpalan darah.
8. Tripropanal sulfoksidaKetika umbi bawang merah diiris atau dilukai, akan
keluar gas tripropanalsulfoksida. Gas ini termasuk salah satu senyawa aktif
eteris dalam bawang merahyang menyebabkan keluarnya air mata
(lakrimator). Agar mata tidak pedih dan berair saat mengiris bawang merah,
simpanlah bawang merah dalam lemari pendingin selama kurang lebih 30
menit. Bersamaan dengan keluarnya tripropanalsulfoksida, akan muncul pula
bau menyengat yang merupakan aroma khas bawang merah. Bau ini berasal
dari senyawa propil disulfide dan propilmetildisulfide. Ketika bawang merah
ditumis atau digoreng, senyawa ini menebarkanaroma harum. Baik tripropanal
sulfoksida, propil disulfida, maupun propilmetil disulfide dapat berfungsi
sebagai stumulansia atau perangsang aktivitas fungsiorgan-organ tubuh. Jadi,
senyawa-senyawa ini sangat berguna untuk merangsangfungsi kepekaan saraf
maupun kerja enzim pencernaan.
Menurut Suherry, Yusuf dan Indrawati (2016) berpendapat bahwa dengan
pemberian kompres bawang merah yang dicampur dengan minyak kelapa
murni dimana minyak kelapa digunakan untuk membantu difusi kandungan
bawang merah yang juga mempunyai senyawa aktif seperti kaemferol sebagai
antiinflamasi dan analgesik. Kandungan kaemferol dan minyak kelapa akan
berdifusi melalui permukaan kulit yaitu stratum korneum yang terletak
dibawah epidermis melewati dermis dan masuk kedalam mikrosirkulasi
kemudian zat tersebut masuk ke pembuluh darah yang ada di sendi sehingga
menurunkan nyeri sendi yang muncul. Cara kerja dari kandungan kaemferol
tersebut dengan menghambat enzim siklooksigenase yang dapat menurunkan
sintesis prostaglandin sehingga mengurangi terjadinya vasodilatasi pembuluh
darah dan aliran darah lokal yang menyebabkan migrasi sel radang pada area
radang akan menurun karena kandungan kaemferol pada bawang merah.
Dengan menurunnya sel radang pada area yang mengalami radang akan
menyebabkan nyeri sendi yang muncul ikut berkurang.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang saya baca dapat disimpulkan bahwa
kompres bawang merah efektif terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di
Dusun Sanggrahan Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta kompres bawang
merah dapat digunakan sebaga salah satu terapi nonfarmakologi yang mudah dan
murah untuk penanganan pertama nyeri sendi pada lansia.