Вы находитесь на странице: 1из 8

CARA MEMBUAT SEPTICTANK YANG BENAR

Sanitasi merupakan salah satu aspek utama dalam terwujudnya bangunan yang
kuat & sehat.
Pentingnya kesadaran pembuatan sanitasi yang sesuai dengan standar mutu
kebersihan merupakan kesadaran yang harus diterapkan pada setiap keluarga.
Bayangkan saja, jika sebuah rumah memiliki sanitasi yang tidak bagus, yangmana
akan menimbulkan banyak lalat hilirmudik disekitaran rumah. Lalat masuk kerumah
dan mencicipi berbagai masakan yang akan dimakan oleh penghuninya. dan
hasilnya penghuni pun jatuh sakit akibat terpapar bakteri yang ditimbulkan oleh lalat.
Sistem sanitasi rumah biasanya dilengkapi dengan kloset leher angsa, bahkan ada
yang menggunakan kloset duduk. Dengan adanya kloset tersebut, memungkinkan
bau tidak menyebar dan mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lainnya
di dalam perpipaan atau ruang cubluk itu sendiri.

Sistem sanitasi dapat dibangun dibawah kloset jika lokasi untuk penempatan cubluk
tersebut sangat terbatas atau penempatan kloset dengan cubluk dilakukan pada
lokasi yang terpisah. Jarak maksimum letak cubluk terhadap kloset adalah 8,0 m.
Diameter pipa penyalur sekurang-kurangnnya 90 mm dengan kemiringan sekurang-
kurangnnya 1:40.

Konstruksi tersebut mempersatukan sistem pengolahan dan resapan. Air limbah


langsung meresap ke dalam tanah. Sebab hanya dindingnya saja yang kedap air.
Maka, sistem ini harus memperhatikan jarak dengan sumber air. Umumnya, jarak
aman adalah 10 meter ke semua sumber air (baik punya sendiri maupun punya
tetangga). Kalau tidak sepanjang itu, ada kemungkinan sumber air akan tercemar
dan ini berbahaya bagi kesehatan.
Sistem septic tank merupakan tangki berbentuk empat persegi panjang atau bulat.
Konstruksi dibangun di bawah tanah sehingga air bekas dari kakus, kamar mandi,
kamar cuci, dapur dan air bekas bisa dialirkan ke dalam tangki tersebut. Tangki ini
berfungsi mengolah air limbah tersebut agar tidak berbahaya bagi lingkungan.Tangki
septik harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan
lama, misalnya: pasangan batu bata, batu kali, beton atau fiber gelas. Konstruksi
harus cukup kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air dan tanah
maupun beban lainya.
CARA PEMBUATAN SEPTICTANK.
Bahan yang dapat dipergunakan untuk bangunan septic tank berupa: batu, bata merah dan beton, sedangkan bahan untuk plesteran
dapat dipergunakan mortar dari semen dan pasir. Plat penutup tangki:dapat berupa beton bertulang atau plat besi. Jadi seluruh dinding,
termasuk dasar septik kedap air.
Jika pada cubluk air langsung meresap ke dalam tanah, air septik tank dibuang
melalui saluran pembuangan. Saluran ini bisa dibuat dari pipa tanah liat, pipa beton,
pipa asbes semen, dan pipa PVC.Perbandingan panjang dan lebar untuk tangki
septik bertulang empat persegi panjang adalah 2 : 1 sampai dengan 3 : 1.
Septik tank skala kecil yang hanya melayani satu keluarga dapat berbentuk bulat
dengan diameter sekurang-kurangnya 1,20 m dan dalam sekurang-kurangnya 1,20
m. Tinggi air dalam tangki sekurang-kurangnya 1,20 m dan kedalaman maksimum,
2,10 m.
Tinggi tangki septik adalah tinggi air dalam tangki, ditambah dengan ruang bebas air
(free boar) sebesar 20 – 40 cm dan ruang penyimpanan lumpur. Lebar tangki
sekurang-kurangnyaa 0,75 m dan panjang tangki sekurang-kurangnya 1,50 m.
Dasar tangki dapat dibuat horizontal atau dengan kemiringan tertentu untuk
memudahkan pengurasan lumpur.

Tangki septik harus diletakkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan lancarnya pengaliran air buangan dari bangunan dan
lancarnya pengaliran efluen ke bidang resapan. Biasanya, tangki septik dilengkapi pula dengan tangki resapan. Bangunannya bisa
seperti cubluk. Jarak bidang resapan ke sumber air juga sama dengan cubluk yakni 10 meter.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan septic tank

1. Dinding tangki septik hendaknya dibuat dari bahan yang rapat air.
2. Untuk membuang air keluaran (effluent) dari tangki septik perlu dibuatkan
daerah peresapan.
3. Tangki septik ini direncanakan untuk membuang kotoran rumah tangga
dengan jumlah air limbah antara 70 – 90 % dari volume penggunaan air
bersih.
4. Waktu tinggal air limbah di dalam tangki diperkirakan minimal selama 24 jam.
5. Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk menampung lumpur yang
dihasilkan dari proses pengolahan dengan banyaknya lumpur sebesar 30 –
45 liter/orang/tahun, sedangkan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan
minimal selama 2 – 4 tahun.
6. Lantai dasar tangki septik harus dibuat miring ke arah ruang lujmpur.
7. Pipa air masuk ke dalam tangki septik hendaknya selalu lebih tinggi lebih
kurang 2,5 cm dari pipa air keluar.
8. Tangki septik hendaknya dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang
penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
9. Untuk menjamin terpakainya bidang peresapan, maka diperlukan pipa udara
dan pelepas tekanan agar pengaliran ke bidang resapan dapat mengalir
secara terus-menerus.

FUNGSI UTAMA SEPTICTANK

Septic tank merupakan sebuah bak penampungan kotoran (maaf-red) dari kloset
atau kamar mandi. Terletak di sekitar rumah, baik pada bagian belakang ataupun
pada bagian depan rumah, misalnya di bawah garasi, atau dibawah tumpukan
tanah pada taman depan rumah, yang biasanya ditutupi dengan rumput hijau
penghias halaman.
Septic tank berfungsi sebagai tempat penampungan kotoran dari kloset, peresapan
kotoran ke tanah, mencegah bau yang tidak sedap dari kotoran manusia selama
beberapa waktu yang tidak ditentukan. Jika tidak bermasalah, maka septic tank akan
awet tanpa dilakukan penyedotan.

JENIS SEPTICTANK

Septic tank pada umumnya memiliki beberapa jenis, namun janis yang dianjurkan,
aman dan sering digunakan ada dua jenis, yaitu:

1. Septic tank jenis tertutup,


yaitu seluruh bagian atas ditutup dengan cor beton bertulang dan lantainya
juga dilapisi dengan adukan semen, kecuali pada bagian ruang peresapan.
Septic tank tertutup sangat cocok digunakan pada rumah dengan lahan yang
sempit, misalnya di lokasi perumahan.
2. Septic tank terbuka
pada bagian atas ruang resapan atau limbah cair tidak ditutup dengan cor
beton dan dibiarkan terbuka kecuali limbah padat. Septic tank jenis ini
biasanya digunakan di kampung-kampung yang masih memiliki lahan yang
luas di sekitar rumah.
Berdasarkan jenis kegunaan & carakerjanya, septictank tertutup dibuat dalam
beberapa jenis

1. Septic Tank Konvensional


Septic tank model ini menampung dan mengendapkan limbah dan
membiarkannya terurai oleh bakteri. Cairan hasil akhir dari tangki akan
diendapkan ke tanah memalui resapan khusus. Secara berkala (sampai 5
tahun) septic tank ini akan penuh dan harus disedot. Jenis septic tank ini
paling banyak digunakan masyarakat kita. kekurangan septictank jenis ini
adalah dibutuhkan proses penyedotan kotoran yang sudah menumpuk
berbentuk limbah padatan hasil penguraian bakteri. karena, jikatidak hal ini
akan menyebabkan pencemaran bakteri pada air tanah sekitar.
2. Septic Tank Biologis (pengolahan secara biologis menggunakan media
bakteri)

Pada septic tank biologis, limbah akan terurai sampai aman untuk
dimanfaatkan kembali. Saat ini ada beberapa jenis septic tank biologis yaitu:
a. Septic tank berbahan fiberglassSeptic tank jenis ini terdiri 3 bagian
dengan fungsi yang berbeda-beda. Air limbah yang masuk ke septic tank ini
akan masuk pada bagian pertama, kemudian disaring dan dialirkan ke bagian
kedua. Pada bagian kedua limbah diurai oleh bakteri dan dialirka ke bagian
ketiga untuk diurai lebih lanjut. Sisa pengeluaran dari bagian ketiga akan
dialirkan ke luar melalui saluran drainase umum setelah melalui tabung
disenfektan yang membersihkan hama limbah sehingga aman terhadap
lingkungan.

Kelebihan Septic tank bebahan fiber

Septic tank biological frp dibuat dari bahan fiber yang sangat kuat dan tahan
lama, tidak rembes dan korosi. Selain itu septic tank biofilter bisa dikondisikan
sesuai dengan kapasitas pemakai. Mulai dari septic tank kecil dengan
kapasitas 4 - 12 orang, sampai septic tank biofilter dengan kapasitas besar.
Pemasangan septic tank ini sangat mudah, hemat waktu dan cepat bisa
difungsikan, tidak menunggu kering seperti beton. Dan juga tidak
berpengaruh akan mata air karena septic tank jenis ini anti rembes dan bisa
dipasang berdekatan dengan sumber air.
Proses di dalam septic tank bio :pertama, tinja masuk kedalam septic tank
biokedua, tinja melalui media pencacah / penghancurketiga, tinja masuk
kemedia khusus yang didesain khusus pengolah dan pengurai tinja,
dilengkapi media bakteri pengurai lalu tinja menjadi cairdan terakhir tinja di
bio filter, hingga cairan olahan lebih sempurna dan layak dibuang. Selain itu,
sebelum keluar ke saluran pembuangan umum, cairan limbah melalui proses
steril dan kuman berbahaya, karena septic tank jenis ini biasanya dilengkapi
tube disinfektan sebagai media steril dan pembunuh kuman berbahay yang
mungkin keluar dari septic tank bio.
b.Septic tank berbahan Beton

Teknik pengolahan sepiteng ini tidak jauh berbeda dengan halnya septic tank
fiber, bedanya jenis ini terbuat dari beton yang juga terdiri dari beberapa
bagian tapi dengan proses yang sedikit berbeda dengan septic tank berbahan
fiberglass. Pada septic tank jenis ini limbah yang masuk bagian pertama akan
disaring untuk memisahkan kotoran dengan air. Limbah padat diendapkan
yang secara berkala diperlukan penyedotan untuk mengambil endapan
limbah tersebut. Sedangkan air/cairannya dialirkan ke bagian kedua untuk
diproses oleh mikroorganisme. Kemudian dialirkan kembali ke bagian
selanjutnya begitu seterusnya hingga pada bagian akhir yang berisi filter
berupa batuanvulcano, kemudian siap dialirkan ke drainase kota dengan
aman. Pada septic tank ini setiap bagian atasnya diberi mainhole yang dapat
dibuka pada saat perawatan atau penyedot limbah padatnya.

Teknik ini dinamakan IPAL Komunal, yang artinya Instalasi Pengolahan Air
Limbah Koloni (banyak warga) yang maksudnya adalah IPAL ini sangat
dianjurkan untuk diterapkan pada perumahan atau kampung-kampung
sehingga Instalasi pengolahan limbah menjadi satu kesatuan pada kawasan
khusus, yang tentunya untuk menjaga sumbermata air sekitar yang terus
terjaga.
Keunggulan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal:

1. Lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun di bawah


tanah 2. Biaya pengoperasian dan perawatan
mudah dan mudah 3. Efisiensi
pengolahan limbah tinggi

Kelemahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal:

1. Biaya konstruksi bisa menjadi besar jika bahan filter tidak ada di sekitar.

2. Diperlukan tenaga ahli untuk design dan pengawasan pembangunan


konstruksi IPAL.

3. Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan plester berkualitas tinggi (mencegah


bocor/rembes)
4. Harus ditempatkan pada daerah paling rendah pada suatu perkampungan /
perumahan
Septic tank jenis pengolahan secara biologis disebut lebih ramah lingkungan
karena dengan septic tank jenis ini,limbah diolah dengan penggunaan media cell
dan bakteri pengurai. Media cell dan bakteri ini lah yang menguraikan limbah
menjadi cair dan dengan bio filterisasi, cairan buangan menjadi aman, tanpa bau
dan layak buang tanpa mencemari lagi lingkungan. dan jangan khawatir untuk
kehabisan media bakteri. Karena bakteri seperti halnya manusia, yangmana akan
terus berkembang biak dan akan mati (tidak seluruhnya) dengan sendirinya ketika
jumlah "makannan yang diberikan habis"

PRINSIP KERJA PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS

1. Limbah tinja masuk akan melalui screen yang memisahkan partikel kasar dan
halus
2. Setelah itu limbah tinja akan masuk kedalam kompartemen kedua dan
mengalami proses penguraian pertama.
3. Limbah tinja yang telah mengalami penguraian pertama mengalir melalui pipa
transfer dan akan diurai kembali oleh bakteri. Bakteri pengurai merubah
limbah tinja menjadi cairan.
4. Limbah tinja telah terurai menjadi air yang sudah layak buang dan siap
dialirkan ke drainase umum atau saluran got.
5. Pada pipa outlet telah disediakan disinfectan tube ( berisi Klorin ) yang
berfungsi untuk mencuci atau mensterilkan bakteri agar tidak ikut keluar
bersama air dari septic tank. Untuk pengunaan Disinfectan dapat diaktifkan
bila air septic tank dialirkan langsung ke drainase umum, namun apabila air
septic tank dialirkan ke kolam ikan atau sejenisnya, maka pengunaan
disinfectan tidak perlu, karena dapat meracuni ekosistem kolam ikan tersebut.

TIPS CARA PEMBUATAN SEPTICTANK YANG AMAN DAN BAIK UNTUK


RUMAH

Setelah mengetahui beberapa jenis septic tank, sekarang kita perlu mengetahui tips
dan cara mudah membuat septic tank yang aman, tidak mudah penuh, serta tidak
mencemari lingkungan sekitar rumah.
1. Buat ukuran septic tank dengan memperkirakan kapasitas penghuni rumah.
Semakin banyak penghuni rumah (keluarga besar) maka sebaiknya septic tank juga
berukuran besar, atau jika tidak memadai dengan ukuran besar akibat terbatasnya
lahan, maka solusinya adalah membuat dua buah septic tank dengan lokasi yang
berbeda. Hal ini berguna agar septic tank tidak mudah penuh, dan tahan lama.
2. Ukuran pipa pembuangan dari WC harus berukuran besar, yaitu 4 inchi, jangan
banyak belokan atau memakaielbow, agar kotoran mengalir dengan lancar bebas
hambatan.
3. Pipa pembuangan harus memiliki kemiringan yang cukup, sehingga kotoran cepat
mengalir ke septic tank ketika di dorong oleh air siraman.
4. Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air
melimpah pada ruang resapan septic tank, sehingga jika cairan atau air resapan
penuh dapat mengalir keluar mengurangi tekanan udara yang tersumbat.
5. Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan panjang 2,2 meter. Tanah
galian dibuang disekitar lubang terlebih dahulu, atau jika tidak memadai tempatnya,
dapat dibuang ditempat lain. Galian harus tegak lurus sehingga memudahkan ketika
memasang dinding batu bata nantinya.
6. Jika kondisi air tanah sangat deras (terdapat mata air yang deras), biasanya aka
mengalami kesulitan ketika menggali. Tidak mengapa, siapkan beberapa ember
plastik untuk membuang air di bawah galian, sembari melakukan penggalian hingga
sedalam 1,5 meter.
7. Jika galian telah selesai, usahakan secepat mungkin untuk mulai memasang dinding
batu bata, sebab dikhawatirkan air akan semakin penuh. Sebagaimana telah
diketahui bahwa cara memasang dinding batu bata untuk septic tank hampir sama
caranya dengan dinding rumah. jadi saya kira tidak akan terlalu sulit.
8. Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat adukan
semen dan pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah bata sebagaimana
memasang dinding rumah. Ukuran 2,2 meter dibagi menjadi dua bagian, sehingga
terdapat penyekat. Ruang pertama berfungsi sebagai penampung limbah padat, dan
ruang kedua berfungsi sebagai penampung cairan limbah. Pada bagian tengah
penyekat diberi lubang kecil agar terdapat ruang resapan.
9. Dinding dan lantai septic tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
10. Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari permukaan
tanah untuk cor beton.
11. Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran lebar dan
panjang septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian diikat
dengan kawat.
12. Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi tadi, tutup
sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
13. Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral. Perbandingan
1 : 2 : 3. Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri lubang pada bagian atas
ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat dari pipa PVC. Biasanya
dapat dibeli di toko material bangunan.
14. Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat dari
kloset ke septic tank. Timbun dengan tanah.
15. Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran dapat dengan
mudah masuk ke dalam septic tank.

Вам также может понравиться