Вы находитесь на странице: 1из 13

MAKALAH

“STRUKTUR TANAMAN HORTIKULTURA”

UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH


HORTIKULTURA

OLEH :

KELOMPOK 3

Ade Raffy Laiyang (16507077)


Olivia Liunsanda (16507061)
Yosephina Werbitu (16507063)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji Syukur kepada Yang Maha Esa karena telah memberikan kami kemampuan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah
Hortikultura dengan judul “Struktur Tanaman Hortikultura”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.

Sekian dan terima kasih.

Tondano, September 2018

Kelompok 3

~i~
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………….………………………..……. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..….... ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………….…..…..… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………..……………………..... 1
C. Tujuan……………………………………………………………………….…. 1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Akar (Radix)
1. Pengertian dan Fungsi Akar..................................................................... ... 2
2. Struktur Akar........................................................................................... ... 2
3. Jenis-jenis Akar....................................................................................... ... 4
B. Batang (Caulis)
1. Pengertian dan Fungsi Batang.................................................................. 5
2. Struktur Batang........................................................................................ ... 6
3. Jenis-jenis Batang.................................................................................... ... 7

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………..….... 9

DAFTAR PUSTAKA

~ ii ~
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hortikultura merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang budidaya tanaman
yang produknya digunakan manusia sebagai bahan pangan, bahan obat, bahan bumbu, bahan
penyegar atau penyedap dan sebagai pelindung serta penyaman lingkungan. Hortikultura
mencakup bidang ilmu buah-buahan, sayuran, bunga dan tanaman hias, serta pertanaman
(Ashari, 1995).
Hortikultura adalah ilmu yang mempelajari tentang budidaya sayuran, buah-buahan, dan
tanaman hias. Saat ini, hortikultura menjadi suatu usaha tani yang berpola komersial. Oleh
karena itu, perlu adanya usaha pengembangan yang modern guna mencukupi gizi dan
memenuhi permintaan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari
tanaman hortikultura dalam kehidupan masyarakat antara lain : memperbaiki dan
meningkatkan nilai gizi masyarakat, mempercantik atau memperindah lingkungan sekitar,
meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan menambah devisa
negara.
Struktur tanaman hortikultura terdiri dari bagian-bagian yang pada umumnya ada pada
tanaman-tanaman yang dibudidayakan. Strukturnya yaitu; akar, batang, daun, bunga dan
buah. Dalam makalah ini akan di bahas struktur akar dan batang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan akar?
2. Bagaimana fungsi dan struktur akar?
3. Bagaimana pembagian jenis-jenis akar?
4. Apakah yang dimaksud dengan batang?
5. Jelaskan fungsi dan struktur akar?
6. Apa saja jenis-jenis batang?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mampu mendefinisikan pengertian akar dan batang.
2. Memahami fungsi dan struktur baik dati akar maupun batang.
3. Mengerti pembagian jenis-jenis akar dan batang.

~1~
BAB II
PEMBAHASAN

A. AKAR (Radix)
1. Pengertian dan Fungsi Akar
Secara umum Pengertian Akar adalah pondasi, penopang dan penyokong batang
tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh secara permanen. Dengan cara itu diharapkan
tumbuhan mendapatkan kenyamanan dalam proses pertumbuhannya.
a. Sifat-sifat akar
1) Bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan
cahaya.
2) Tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun atau sisik
maupun bagian-bagian lainnya.
3) Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4) Tumbuh terus pada ujungnya, umumnya pertumbuhannya masih kalah jika
dibanding dengan batang.
5) Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah menembus tanah.
b. Fungsi Akar
Fungsi akar sangat bervariasi tergantung jenis tanamannya. Fungsi utamanya
adalah untuk menyerap sari makanan dari dalam tanah seperti air dan unsur hara serta
memperkokoh/menegakkan batang tanaman. Pada beberapa tanaman tertentu, akar
berfungsi sebagai alat pernafasan, tempat menyimpan cadangan makanan dalam
bentuk umbi, dan ada pula yang berfungsi sebagai alat berkembang biak.
2. Struktur Akar

Gambar 1.1 Struktur akar

Secara umum akar memiliki struktur morfologi sebagai berikut:


a. Leher/pangkal akar (Collum)
Yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal, batang.

~2~
b. Batang akar (Corpus Radicis)
Batang akar adalah batang yang terletak ditengah tengah diantara pangkal akar
dan ujung akar yang berkembang dan tumbuh bercabang cabang dalam skala
bentuknya yang kecil kecil.
c. Cabang akar (Radix Lateralis)
Yaitu bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang,
tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan
lagi.
d. Rambut/bulu akar (Pilus Radicalis)
Rambut akar mempunyai karakter unik yaitu berserabut tidak beraturan tetapi
berstruktur halus yang melekat kuat pada kulit akar bagian luar yang berfungsi
menyerap semua air dan garam mineral yang ada dikedalamam tanah.
e. Serabut akar (Fibrilla Radicalis)
Cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
f. Ujung akar (Apex Radicis)
Bagian akar yang termuda dan seperti tunas yang terus menerus mengalami
pertumbuhan dan pergantian akar baru pada waktu yang sudah menjadi ketentuan
sel akar.
g. Tudung akar (Calyptra)
Tudung akar adalah akar yang hidup dibagian ujungnya yang bernama Kaliptra
yang memiliki sel jaringan parenkim yang didalamnya mengandung sari tepung.
Fungsi Kaliptra adalah menjaga dan merawat sistem kinerja nya sekaligus
bertugas melembabkan akar agar tidak mengalami gesekan dengan partikel tanah.
Secara anatomi, akar tersusun atas jaringan-jaringan sebagai berikut:
a. Epidermis
Sel-sel epidermis akar berbentuk pipih dan berdinding tipis, umumnya terdiri dari
satu lapis dan dinding selnya mudah dilewati air. Pada daerah dekat ujung akar,
sel-sel epidermis termodifikasi menjadi rambut akar.
b. Korteks
Korteks merupakan daerah antara epidermis dan stele. Korteks terutama terdiri
dari sel-sel parenkim yang tersusun melingkar. Pada tumbuhan monokotil,
biasanya terdapat sklerenkim. Pada beberapa tumbuhan air, sel parenkim memiliki
ruang udara, parenkim ini disebut aerenkim. Letak korteks pada akar lebih luar
daripada letak korteks pada batang. Lapisan korteks terdiri dari lapisan
eksodermis dan endodermis.
a) Eksodermis, lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan
epidermis, dapat menjadi hipodermis yang dinging selnya mengandung
suberin atau lignin yang disebut eksodermis. Eksodermis terdiri dari selapis
sel atau lebih berupa sel panjang dan sel pendek berseling-seling atau
semacam saja.
b) Endodermis, lapisan terdalam korteks akan berkembang menjadi endodermis.
Endodermis terdiri dari selapis sel yang tebal yang menjadi batas korteks.

~3~
Pada sel endodermis muda terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin
atau lignin.
Penebalan tersebut membentuk rangkaian berbentuk pita yang disebut pita
Caspary. Pita Caspary mencegah air masuk melintasi dinding sel.
c. Silinder pusat (Stele)
Silinder pusat terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Silinder pusat
tersusun oleh jaringan xilem, floem, dan perisikel. Perisikel terdiri dari sel
parenkim yang berada di antara endodermis dan jaringan pembuluh. Perisikel
berkembang dari prokambium. Periskel akan berkembang membentuk kambium
dan jari-jari empulur.
3. Jenis-jenis Akar
a. Berdasarkan Morfologi
a) Akar serabut
Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-
kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil
tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama
akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.

Gambar 1.2 Gambar akar serabut

Akar jenis ini memiliki bentuk sedang relativ kecil, ramping dan biasanya
memiliki ukuran mirip benang-benang, berdasarkan bentuk percabanngannya
akar serabut dibedakan atas beberapa jenis, diantaranya:
 Akar bentuk benang, contohnya: padi (Oryza sativa)
 Akar pengisap, contohnya: benalu (Loranthus europaeus)
 Akar nafas, contohnya: pohon kayu api (Avicennia germinans)
 Akar pembelit, contohnya: vanili (Vanilla planifolia)
 Akar pelekat, contohnya: sirih (Piper betle)
 Akar tunjang, contohnya: bakau (Rhizophora)
 Akar gantung, contohnya: beringin (Ficus benjamina)
b) Akar tunggang
Umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil yang diperbanyak dengan biji. Akar
tunggang merupakan akar lembaga yang tumbuh terus menerus menjadi akar
pokok yang kemudian bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar
pokok tersebut kemudian disebut sebagai akar tunggang (Radix primaria).
~4~
Akar ini mempunyai akar pokok. Di Mana akar pokok bercabang-cabang jadi
sektor yg lebih mungil. Seperti, pohon jeruk bali (Citrus maxima), mangga
(Mangifera indica), & kacang tanah (Arachis hypogaea). Tetapi, kalau
tumbuhan dikotil di tanam bersama trick di cangkok atau di stek, sehingga
akarnya tak berakar tunggang melainkan berakar serabut.

Gambar 1.3 Gambar


akar tunggang

b. Berdasarkan Ontogeni
a) Akar primer, berkembang dari radikula (akar utama yang tumbuh dari biji).
b) Akar sekunder, berkembang dari bagian lain dari tumbuhan (misalnya: batang,
daun, tunas).

B. BATANG (Caulis)
1. Pengertian dan Fungsi Batang
Batang adalah salah satu bagian organ tumbuhan yang membawa air dan nutrisi
diambil oleh akar ke daun. Kemudian makanan yang diproduksi oleh daun bergerak ke
bagian lain dari tanaman.
a. Sifat-sifat Batang
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat, sebagai berikut:
1) Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan
sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
2) Terdiri atas ruas – ruas yang masing – masing dibatasi oleh buku – buku, dan
pada buku – buku inilah terdapat daun.
3) Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya bersifat fototrop/ heliotrop.
4) Selalu bertambah panjang diujungnya. Sehingga disebut batang mempunyai
pertumbuhan yang tidak terbatas.
5) Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan,
kecuali kadang – kadang cabang atau ranting yang kecil.
6) Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
Misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
b. Fungsi Batang
1) Merupakan sumbu pada tumbuhan yang bertugas menopang atau menyokong
tumbuhan agar dapat berdiri tegak.

~5~
2) Berfungsi sebagai pendukkung organ tumbuhan yang lain seperti; daun, bunga
dan buah.
3) Merupakan jalur transportasi hasil fotosintesis.
4) Membantu proses pernapasan pada tumbuhan.
5) Berfungsi sebagai alat perkembangiakan vegetative dan metode cangkok.
6) Pada tumbuhan tertentu, batang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan.
2. Struktur Batang
Struktur batang tumbuhan sangat bervariasi, pada umumnya tersusun atas jaringan
epidermis, korteks, stele dan empulur.

Gambar 2.1 Struktur batang dikotil dan Monokotil

a. Epidermis
Epidermis merupakan bagian pada batang yang tersusun dengan rapat tanpa celah
antar sel serta berkutila. Fungsi utama dari Epidermis adalah menjaga batang agar
tidak kekiringan. Pada batang tumbuhan dikotil, lapisan epidermis terbentuk oleh
jaringan gabus dan berupa kulit kayu.
b. Korteks
Merupakan bagian pada barang yang disusun oleh jaringan parenkim yang
berkloroplas. Sel-sel pada korteks tersusun dengan tidak teratur dengan ruang
antar sel yang lebar dan memiliki dinding yang tipis.
c. Endodermis
Merupakan lapisan korteks paling dalam yang berbatasan langsung dengan
silinder pusat. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel dengan bentuk dan tatanannya
yang khusus.
d. Silinder pusat
Atau yang disebut juga dengan stele merupakan bagian batang yang disusun oleh
beberapa jaringan yakni empulur, berkas pengangkut dan perikambium.
Perikambium pada batang merupakan lapisan sel paling tepi pada silinder pusat.
Berkas pengangkut terdiri pada batang berupa xilem dan floem yang merupakan

~6~
lanjutan dari berkas pengangkut pada akar. Empulur yang berada di inti batang
tersusun oleh jaringan parenkim. Pada beberapa jenis batang, empulur seringkali
mengalami kerusakan saat masa pertumbuhan dan membuat ruang antar sel
semakin banyak.
3. Jenis-jenis Batang
a. Tumbuhan yang Tidak Berbatang (Plantacaulis)
Tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada, hanya tampaknya
saja tidak ada karena batang amat pendek, sehinng semua daunnya seakan – akan
keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu
roset (rosula). Misalnya pada sawi (Brassica jruncea), lobak (Raphanus sativus).

Gambar 2.2 Contoh tumbuhan yang tidak berbatang

b. Tumbuhan yang Jelas Berbatang


1) Batang berkayu (lignosus), yaitu batang biasa keras dan kuat, karena sebagian
besar terdiri atas kayu yang terdapat pada pohon-pohon (arboreus) dan semak-
semak (frutices) pada umumnya.
2) Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan berair. Misalnya pada
bayam (Amaranthus spinosus).

Gambar 2.3 Contoh tanaman batang basah

3) Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas –
ruas yang nyata dan seringkali berongga. Misalnya pada padi (Oriza sativa)
dan rumput (Gramineae).

~7~
Gambar 2.4 Contoh tanaman batang
rumput

4) Batang Mendong (Calamus), merupakan jenis batang yang mirip dengan


rumput, hanya saja memiliki ruas yang lebih panjang. Misalnya pada mendong
(Fimbistylis globusa).

Gambar 2.5 Contoh tanaman batang mendong

~8~
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktur tumbuhan hortikultura, seperti halnya tumbuhan pada umumnya yang terdiri dari
beberapa bagian yaitu; akar, batang, daun, bunga dan buah. Seperti yang telah di jelaskan
bagian akar dan batang, setiap bagian strukturnya memiliki fungsi dan perannya masing
masing. Meskipun dengan fungsi yang berbeda tetapi saling bekerja sama dengan tujuan
mempertahankan kelangsungan hidup dari tumbuhan tertentu.

~9~
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim. 2015. Bagian-bagian Akar. www.DosenBiologi.com Diakses 30 September


2018.
 Anonim. 2016. Jenis-jenis Batang. https://sel.co.id/mengenal-jenis-jenis-batang-secara-
lengkap. Diakses 20 September 2018.
 Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Jurusan Biologi, FMIPA. ITB
Bandung.
 Rudyatmi Ely, dkk. 2017. Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan. Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan: Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.pdf.
Diakses 30 September 2018.
 Zulkarnain Z. 2009. Dasar-Dasar Hortikultura.pdf. https://www.researchgate.net. Diakses
30 September 2018.

Вам также может понравиться