Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Kevin Surya
2012 – 012 – 408
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat-Syarat
Dalam Mencapai Gelar Sarjana Akuntansi
Program Studi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2018
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………..……………………………..V
Daftar Tabel…………………………………………..…………………………..VII
Daftar Gambar………………………………………..………………………….VIII
Daftar Rumus……………………………………………………………………..IX
Kata Pengantar..………………………………………………………………......X
Abstrak…………………………………………………..…………………….....XIII
Bab I Pendahuluan……………………………………...………………………...1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………...………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………..………………………6
1.3 Tujuan Penelitian……………………………...……………………..7
1.4 Manfaat Penelitian……………………………...……………………7
1.5 Sistematikan Penelitian…………………………..…………………8
Bab II Landasan Teoretis………………………………………..……………...10
2.1 Kajian Teoretis……………………………………………..……….10
2.1.1 Teori Agensi………………………………………..……...10
2.1.2 Pajak…………….…………………………………...…….10
2.1.3 Manajemen Pajak…………………………………….…...14
2.1.4 Tingkat utang Perusahaan…………………...…………..19
2.1.5 Intensitas Aset Tetap………….………………………..…21
2.1.6 Intensitas Persediaan………………………………….....22
2.1.7 Fasilitas Perpajakan……………………………………....25
2.2 Tinjauan Pustaka………………………….……………………..…26
2.3 Model Penelitian…………………………...……………………….29
2.4 Hipotesis Penelitian………………………..………………………29
2.4.1 Pengaruh Rasio Utang Terhadap Tarif Pajak Efektif....29
2.4.2 Pengaruh Intensitas Aset Tetap Terhadap Tarif Pajak
Efektif……………………………………………………….30
2.4.3 Pengaruh Intensitas Persediaan Terhadap Tarif Pajak
Efektif……………………………………………………….30
2.4.4 Pengaruh Fasilitas Perpajakan Terhadap Tarif Pajak
Efektif……………………………………………………….31
Bab III Metode Penelitian………………………………..…………………...…32
3.1 Definisi Operasional Variabel……………..……………………..34
3.2 Metode Pengumpulan Data………………..…………………….35
3.2.1 Jenis dan Sumber Data…………………………………..35
3.2.2 Populasi dan Sampel……………………………………..36
3.3 Metode Analisis Data………………………..……………………37
3.3.1 Uji Asumsi Klasik…………………………………………..37
3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda……………………….41
3.4 Uji Hipotesis…………………………………..………………...…42
3.4.1 Uji Statistik F…………………………………………….…42
3.4.2 Uji Koefisien Determinasi…………………………………43
3.5 Uji Statistik t……………………………………………………..…43
VI
DAFTAR TABEL
VII
DAFTAR GAMBAR
VIII
DAFTAR RUMUS
IX
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
terlepas dari bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan
bagi penulis.
4. Untuk Ayah, Alm. Ibu, adik penulis serta keluarga besar penulis
persatu.
Dave, dan Jaja yang berjuang selama masa akhir kuliah hingga
selesai.
11. Untuk Mas Beben Jazz serta seluruh sahabat dan teman-teman di
kuliah S1 ini.
12. Semua sahabat serta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu
XI
penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
Kevin Surya
XII
ABSTRAK
menggunakan software SPSS 22 melalui studi empiris. Hasil dari penelitian ini
antara lain, yakni rasio utang berpengaruh positif terhadap tariff pajak efektif,
intensitas aset tetap, fasilitas perpajakan, tarif pajak efektif, tax planing
Menyetujui,
XIII
BAB I
PENDAHULUAN
memerlukan dana yang sangat besar. Untuk itu, pemerintah perlu untuk
dari devisa yang berasal dari ekspor dan bantuan luar negeri masih belum
memang berasal dari bangsa itu sendiri baik dari hasil kekayaan alam maupun
dari pajak yang dihimpun dari masyarakat. Pajak dinilai sebagai wujud
yang sudah lazim kita dengarkan: without law tax is robbery. Dasar hukum
dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang berbunyi "pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam
undang-undang”.
1
2
berasal dari pajak dalam negeri diharapkan mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Harapan ini tumbuh karena adanya keinginan pemerintah untuk bisa
Tabel 1.1
Penerimaan Pajak Dalam Negeri dan Perdagangan Internasional 2013-2016
(dalam miliaran rupiah)
Pajak Penghasilan yang merupakan salah satu jenis pajak yang ada di
subjek pajak badan. Menurut Mardiasmo (2011) subjek pajak badan terdiri dari
dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk
menggunakan dasar penghasilan kena pajak dan tarif yang berlaku sesuai
2008 pasal 6 ayat (1) menjelaskan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan
2015). Tax planning adalah suatu alat dan suatu tahap awal dari manajemen
yang lebih luas dari sekedar tax planning. Menurut Suandy (2011) manajemen
tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk
pastilah hal itu tidak terlepas dari konsep manajemen secara umum yang
itu, tarif pajak efektif juga menunjukkan respon dan dampak insentif pajak
biaya bunga yang timbul dari utang yang dimiliki oleh perusahaan dapat
maupun yang belum dibayar pada saat jatuh tempo adalah biaya yang dapat
karena adanya beban depresiasi yang melekat pada aset tetap. Beban
depresiasi yang timbul atas kepemilikan aset tetap akan mempengaruhi pajak
barang jadi atau barang dagangan, barang dalam proses produksi, bahan
10 ayat (6) juga dijelaskan bahwa penilaian persediaan barang hanya boleh
untuk harga pokok hanya boleh dilakukan dengan metode rata-rata atau
biaya administrasi dan umum, dan biaya penjualan dikeluarkan dari biaya
persediaan dan diakui sebagai beban dalam periode terjadinya biaya. Biaya
berdasarkan harga terendah antara harga pokok dan harga pasar dan harga
luar:
perpajakan yang telah dibuat. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai
sejenis.
Penulisan skripsi ini terbagi dalam lma bab yang disusun secara sistematika
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah yang menjadi dasar penulisan skripsi,
skripsi ini.
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang berkaitan dengan penulisan skripsi
sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan
9
di dalam penelitian.
Bab IV Pembahasan
Bab ini membahas gambaran umum objek/data penelitian, analisis data, dan
Bab ini berisi simpulan hasil uji hipotesis yang menjadi masalah dalam
LANDASAN TEORETIS
Jensen dan Meckling (1976, diacu dalam Masri dan Martani, 2012)
menjelaskan teori agensi adalah kontrak antara satu atau beberapa principal
timbul biaya agensi (agency cost), yaitu biaya yang timbul agar manajer
pajak sangat dipengaruhi oleh agency problem. Masri dan Martani (2012)
adalah karena adanya perbedaan kepentingan antara para pihak, satu sisi
2.1.2 Pajak
Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 1 ayat (1), “pajak adalah kontribusi
10
11
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
1. Menurut Golongan
jasa.
12
2. Menurut Sifat
daerah masing-masing.
13
bidang keuangan.
Besarnya tarif dalam menghitung pajak dibedakan untuk setiap jenis pajak.
Untuk menghitung tarif pajak yang terutang diperlukan dua unsur, yaitu tariff
pajak dan dasar pengenaan pajak. Tarif pajak dapat berupa angka atau
yaitu:
1. Tarif Tetap
Tarif tetap adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapa
14
pajak merupakan salah satu elemen dari manajemen perusahaan (Rusydi dan
15
tersebut adalah:
16
17
ditetapkan/yang terhutang.
tidak hanya berasal dari perusahaan yang ingin menekan beban pajaknya,
tetapi juga ada motivasi yang berasal dari tiga unsur perpajakan itu sendiri.
1. Kebijakan perpajakan
karena membayar lebih tinggi) dan tidak kurang (agar terhindar dari
2. Undang-undang perpajakan
18
baik.
3. Administrasi perpajakan
didefinisikan oleh Richardson dan Lanis (2007, diacu dalam Haryadi, 2012)
dengan laba komersial sebelum pajak. Dengan adanya tarif pajak efektif,
Karena apabila perusahaan memiliki persentase tarif pajak efektif yang lebih
tinggi dari tarif yang ditetapkan maka perusahaan kurang maksimal dalam
19
2012).
Utang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
bahwa utang adalah sumber dana yang menimbulkan beban tetap keuangan,
akibat timbulnya utang. Utang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu utang
jangka pendek dan utang jangka panjang (Munawir, 2010, diacu dalam
Rahmawati, 2012). Utang jangka pendek adalah semua kewajiban yang harus
dilunasi oleh perusahaan dalam kurung waktu maksimal satu tahun. Utang
jangka panjang adalah kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan yang jangka
20
perusahaan (Masri dan Martani, 2012). Modigliani dan Miller (1958, diacu
dalam Masri dan Martani, 2012) menjelaskan bahwa biaya bunga merupakan
menghemat pajak.
leverage atau tingkat utang dalam perusahaan. Ada dua macam penghitungan
rasio leverage menurut Sawir (2004) yaitu leverage keuangan berdasar nilai
buku diukur dengan rasio nilai buku seluruh utang (debt = D) terhadap total
dengan rasio nilai buku seluruh utang terhadap total nilai pasar perusahaan
(total value = V). Pierce dan Robinson Jr (2008) menjelaskan bahwa total rasio
utang terhadap total aset diatas 0,5 biasanya dianggap aman untuk
perusahaan pada industri yang stabil. Sawir (2004) menjelaskan bahwa dalam
1. Rasio utang
Rasio utang merupakan gambaran dari total aset yang dimiliki oleh
21
berwujud maupun benda tak berwujud yang dapat dikuasai oleh yang berhak
2011).
Aset pada perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset
tetap (Nafarin, 2007). Aset lancar (current asset) adalah aset perusahaan yang
dimiliki oleh perusahaan dan mempunyai umur ekonomis paling lama satu
tahun dalam siklus kegiatan perusahaan yang normal (Nafarin, 2007). Nafarin
(2007) juga menjelaskan bahwa aset tetap (fixed asset) adalah aset yang
dimiliki oleh perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
dalam siklus kegiatan yang normal. PSAK No. 16 (IAI, 2007) menjelaskan
bahwa aset tetap adalah aset bewujud yang yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan untuk operasi
dikarenakan sifat aus yang dimiliki oleh aset tetap. Untuk aset tetap yang tidak
digunakan oleh perusahaan juga tetap akan menyusut karena sifat aset tetap
22
membagi aset tetap menjadi tiga jenis, yaitu aset tetap berwujud, aset tetap
tak berwujud dan aset tetap sumber daya alam. Istilah penyusutan untuk
masing-masing aset tetap berbeda satu dengan yang lain, untuk penyusutan
terhadap aset tetap tak berwujud disebut amortisasi dan penyusutan aset
Perusahaan dengan rasio aset tetap dibanding dengan total aset yang besar,
akan membayar pajak lebih rendah dibanding perusahaan yang memiliki rasio
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
23
produksi.
tinggi.
persediaan suku cadang antara lain rantai dan gear yang digunakan
persediaan digunakan maka sumber dana yang terikat didalamnya tidak dapat
antara jumlah persediaan dengan total aset (Richardson dan Lanis, 2007).
24
pemborosan.
harus dikembalikan.
tersedia di pasaran.
kuantitas.
penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. PSAK No. 14
25
(IAI, 2014) menjelaskan bahwa biaya tambahan yang timbul akibat investasi
biaya tambahan dari persediaan dan diakui sebagai beban pada periode
membayar pajak lebih rendah sesuai dengan laba yang diterima oleh
perusahaan.
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (2b) dan Peraturan
ayat (1) diberikan kepada Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang
26
saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus
berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif, dan fasilitas perpajakan tidak
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Jadi dalam penelitian ini hanya
27
terhadap tarif pajak efektif, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tarif
pajak efektif. Dalam penelitian ini hanya variabel ukuran perusahaan yang
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Dalam penelitian ini hanya ukuran
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adnantara dan Dewi (2016) yang
28
bahwa intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.
efektif. Tingkat utang (DER) tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.
29
X1 = Rasio Utang
X3 = Intensitas Persediaan
X4 = Fasilitas Perpajakan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darmadi (2013), rasio utang tidak
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Hal ini berarti peran tingkat utang
pajak efektif. Sementara menurut Adnantara dan Dewi (2016) rasio utang
berpengaruh negatif, yang berarti tingkat utang akan memperkecil tarif pajak
efektif, yang berarti bagus bagi manajemen perpajakan. Penelitian ini hasilnya
30
Intensitas aset tetap juga diyakini dapat mempengaruhi tarif pajak efektif
berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif. Hal ini menunjukkan bahwa
aset tetap dapat meningkatkan tarif pajak efektif, yang berarti dapat
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Menurut Haryadi (2012) aset tetap
juga tidak mempengaruhi tarif pajak efektif. Dalam penelitian Febrianti (2016)
juga dijelaskan bahwa intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif
pajak efektif.
Selain rasio utang dan intensitas aset tetap, intensitas persediaan bisa
persediaan berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif. Hal ini berarti
semakin besar nilai persediaan, maka akan memperburuk tarif pajak efektif.
terhadap tarif pajak efektif. Hal ini berarti intensitas persediaan tidak memiliki
31
Fasilitas perpajakan yang diatur dalam UU No. 36 tahun 2008 pasal 17 ayat
(2013) fasilitas perpajakan tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Hasil
tarif pajak efektif. Dalam hal ini, fasilitas perpajakan dinilai memperburuk
BAB III
METODE PENELITIAN
penjelasan atas suatu variabel kedalam bentuk yang dapat diukur. Definisi
yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Rasio Utang
32
33
,-./0 1./23
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = ……………....……….(3.1)
,-./0 456.
penelitian ini dapat dihitung dengan cara total aset tetap yang
3. Intensitas Persediaan
,-./0 ?6@56AB//2
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = ……...(3.3)
,-./0 456.
4. Fasilitas Perpajakan
yang hendak diuji dalam penelitian ini adalah tarif pajak efektif. Tarif
H6I/2 ?/J/K
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 = ……….(3.4)
L/I/ M6I60NO ?/J/K
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang lebih tersusun dalam arsip (data
manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar dalam Bursa
kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas
dijadikan subyek penelitian sebagai “Wakil” dari para anggota populasi. Teknik
tertentu. Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
pengamatan.
penelitian.
37
manufaktur di Indonesia.
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh perubahan tarif wajib pajak
asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data yang
telah dikumpulkan oleh peneliti memiliki kualitas yang baik. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, uji
38
dikumpulkan sudah memenuhi seluruh kriteria asumsi klasik, maka data yang
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya
1. Jika data menyebar diatas garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable). Uji ini untuk
melihat nilai tolerance dan lawannya variace inflation factor (VIF). Model
atas 0,1 atau VIF di bawah 10. Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau
autokorelasi
40
4. tentukan nilai batas independen (du) dan batas bawah (dl) dari
tabel.
b. dl < d < du, daerah tanpa keputusan (grey area), berarti uji tidak
nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
pengamatan yang lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi
0.
kembali.
Keterangan:
X1 = Rasio Utang
X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Fasilitas Perpajakan
(Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama
Ho: b1 = b2 =..... = bk = 0
HA:b1≠ b2≠....≠bk≠0
diterima.
43
determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai 𝑅P yang kecil berarti
(Ghozali, 2013).
dependen. Hasil uji hipotesis yang ditampilkan pada uji statistik t harus
menunjukkan nilai signifikan < 0,05. Jika nilai signifikan melebihi 0,05 maka
(Ghozali, 2013).
BAB IV
tahun 2014-2016. Sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dan dipilih
Pengukuran statistik deskriptif ini menunjukkan ukuran terpusat dari data yang
diwakili oleh mean (rata-rata) dan dispersi data yang berupa standar deviasi,
pengujian statistik.
report) perusahaan yang diteliti dalam periode tahun 2014 hingga 2016,
44
45
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
RASIO_UTANG 60 .08 .86 .3908 .22532
Valid N (listwise) 60
dependen, yaitu ETR dan empat variabel independen, yaitu rasio utang,
antara total utang dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Pada tabel 4.1
diatas, didapat bahwa nilai minimum untuk rasio utang adalah sebesar 0.08,
perbandingan antara jumlah aset tetap dengan total asset yang dimiliki
perusahaan dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Pada tabel 4.1 diatas,
didapat bahwa nilai minimum untuk intensitas aset tetap adalah sebesar 0.04,
perusahaan. Pada tabel 4.1 diatas, didapat bahwa nilai minimum untuk rasio
0.44. Untuk jumlah rata-rata didapat sebesar 0.1904. Standar deviasi didapat
sebesar 0.11408.
pajak yang dikenakan kepada perusahaan. Pada tabel 4.1 diatas, didapat
variabel dummy. Untuk jumlah rata-rata didapat sebesar 0.3. Standar deviasi
penghasilan. Pada tabel 4.1 diatas, didapat bahwa nilai minimum untuk ETR
adalah sebesar 0.04, sedangkan nilai maksimumnya yakni sebesar 0.6. Untuk
0.10852.
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
garis dan mengikuti arah garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Metode Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 60
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Negative -.075
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .746
48
Tabel 4.2 diatas adalah hasil dari uji normalitas dengan metode
ini. Pada tabel 4 dapat dilihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,746, lebih
besar dari α = 0,05 sehingga data residual berdistribusi normal yang berarti
Tabel 4.3
Hasi Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardiz
ed Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .218 .051 4.261 .000
menunjukkan terjadinya korelasi antara sesama variabel bebas. Pada uji ini
dapat dilihat tidak ada nilai korelasi antar variabel terlihat dari nilai tolerance
49
tidak dibawah 0.1 dan nilai VIF tidak diatas 10.0, sehingga dapat dikatakan
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Std. Error
Adjusted R of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
a
1 .441 .194 .136 .10089 2.523
50
INTENSITAS_ASET_TETAP, INTENSITAS_PERSEDIAAN
bernilai 2.523, lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3 sehingga dapat
Tabel 4.5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Std. Error
Adjusted R of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
a
1 .441 .194 .136 .10089 2.523
INTENSITAS_ASET_TETAP, INTENSITAS_PERSEDIAAN
0.136 atau 13,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ETR atau tarif pajak
efektif yang dapat dijelaskan oleh variabel rasio utang, intensitas persediaan,
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik F
a
ANOVA
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
b
1 Regression .135 4 .034 3.315 .017
Residual .560 55 .010
Total .695 59
a. Dependent Variable: ETR
INTENSITAS_ASET_TETAP, INTENSITAS_PERSEDIAAN
signifikansi 0.017. Hal ini berarti nilai probabilitas dibawah 0.05. Ini
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .218 .051 4.261 .000
Dari Tabel 4.17 Hasil Uji statistik t, dapat dirumuskan model persamaan
4.6 Pembahasan
Berdasarkan tabel uji t ini dapat diketahui bahwa variabel rasio utang memiliki
nilai signifikansi sebesar 0.001 dan dibawah 0.05. Hal ini berarti Hipotesis H0
ditolak dan H1 diterima, yang berarti rasio utang berpengaruh terhadap tarif
pajak efektif. Melalui uji t juga dapat dilihat bahwa pada koefisien beta rasio
utang adalah 0.241. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa variabel rasio utang
berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif. Adanya pengaruh positif ini
dapat dijelaskan bahwa tingkat utang akan menurunkan tarif pajak efektif yang
Berdasarkan tabel uji t ini pada hipotesis yang kedua yakni Intensitas aset
tetap, dan nilai sig α > 0.050, yakni sebesar 0.657. Hasil uji t ini menunjukkan
53
bahwa intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Hal
sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Imelia (2015) dan
Haryadi (2012). Aset tetap memang diyakini menjadi faktor pengurang dalam
laba perusahaan akibat adanya biaya penyusutan yang pada akhirnya akan
mengurangi pajak. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan tidak seluruhnya
dimiliki oleh perusahaan. Ketika aset tetap itu disewa dari pihak luar, maka
yang akan menanggung biaya depresiasi adalah pihak yang memiliki aset
Berdasarkan tabel uji t ini pada hipotesis yang ketiga yakni Intensitas aset
tetap, memiliki nilai sig α > 0.050, yakni sebesar 0.142. Hasil uji t ini
Penelitian ini sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Imelia
(2015). Dari hasil ini, biaya-biaya yang terkandung dalam persediaan yang
persediaan yang ada. Dalam hal ini, berarti biaya-biaya persediaan seperti
biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang tergolong kecil sekali
Berdasarkan tabel uji t ini pada hipotesis yang keempat yakni fasilitas
perpajakan, memiliki nilai sig α > 0.050, yakni sebesar 0.493 Hasil uji t ini
pajak efektif. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis H4 ditolak dan H0 diterima.
Penelitian ini sama hasilnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Darmadi
5.1 Simpulan
Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh rasio utang, intensitas aset
pada perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri dasar dan kimia
laporan selama 3 tahun, yakni 2014, 2015, dan 2016. Dari sebanyak 68
sampling.
sebagai berikut:
55
56
efektif.
efektif.
efektif.
Indonesia.
5.3 Saran
LAMPIRAN
59
60
Fasilitas Perpajakan
Daftar Fasilitas Perpajakan
No Perusahaan 2014 2015 2016
1 INTP 1 1 1
2 SMBR 0 0 0
3 SMGR 0 0 0
4 AMFG 0 0 0
5 ARNA 1 1 1
6 TOTO 0 0 0
7 INAI 0 0 0
8 ISSP 1 1 1
9 LMSH 1 1 1
10 PICO 0 0 0
61
11 BUDI 1 1 1
12 DPNS 0 0 0
13 EKAD 0 0 0
14 INCI 0 0 0
15 AKPI 0 0 0
16 APLI 0 0 0
17 IGAR 0 0 0
18 CPIN 1 1 1
19 JPFA 0 0 0
20 ALDO 0 0 0
62
DAFTAR RUJUKAN
Blocher EJ, Chen KH, Cokins G, dan Lin TW. 2007. Manajemen Biaya. Tim
Penerjemah Penerbit Salemba, Penerjemah. Jakarta: Salemba Empat.
Terjemahan dari cost management.
63
Masri, Indah dan Martani, Dwi. 2012. Pengaruh Tax avoidance Terhadap Cost
Of Debt. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Pearce II, John A dan Robinson Richard B. Jr. 2008. Manajemen Strategis 10.
Salemba Empat, Jakarta.
Resmi, Siti. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 7. Jakarta: Salemba
Empat.
64
www.bps.go.id
www.idx.co.id