Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya kepada
Penulis sehingga bisa menyusun makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada tim dosen Pengampu mata kuliah Fisika
Batuan di kelas Fisika Nondik 2012 Ibu Rita Juliani, S.Si., M.Si. dan Bapak M. Kadri, S.Si.,
M.Sc. yang memberikan ajaran dan arahan dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini berisi tentang materi “Radioaktivitas Batuan”. Materi tersebut
membahas tentang lapisan bumi, karakteristik batuan radioaktif, penentuan umur batuan dan
manfaat radioaktif batuan bagi kehidupan.
Demikianlah kami sampaikan pengantar makalah ini, kami mohon kritik dan saran
dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.
Kelompok 1
ii
Daftar Isi
BAB I :Pendahuluan
BAB II : ISI
A. Kesimpulan ………………………………………………………………...... 16
B. Saran ………………………………………………………………………… 16
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi.
Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan,
perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Matahari sebagai pusat tata surya berperan
penting dalam proses pembentukan bumi sampai proses terjadinya kehidupan sampai
sekarang. Matahari memberikan panas (kalor) radiasi terhadap bumi dan gelombang
magnetik sehingga bumi mengalami proses kimiawi yang sangat komplek dan rumit dalam
pembentukan material bumi.
1
Namun sekarang metode penentuan umur dapat dilakukan berdasarkan radiometrik, dimana
batas-batas zaman/periode geologi sekarang ditentukan secara akurat radimetrik dan
dinyatakan dalam jutaan tahun. Metode-metode penentuan umur geologi yang sekarang
dipakai adalah :
a. Metode penentuan secara relatif (dengan fosil/stratigrafi)
b. Metode penentuan secara radiometric (absolut).
Setiap lapisan batuan memperlihatkan sejarah geologi dari bumi kita. Proses
sedimentasi misalnya merupakan suatu bagian dari proses pengendapan. Granit ataupun
batuan beku lainnya merupakan gambaran adanya intrusi batuan beku pada kerak bumi.
Batuan beku ekstrusif menunjukkan suatu kejadian vulkanisme. Batuan metamorf merupakan
akibat terjadinya kenaikan suhu dan tekanan di dalam bumi, yang berasal dari aktivitas
tektonik atau instrusi dari gunung berapi. Suatu proses geologi merupakan suatu kejadian
alam yang didalamnya termasuk pengendapan deformasi dan instrusi.
B. Tujuan
1. Mengetahui proses pembentukan batuan/siklus batuan dalam litosfer bumi.
2. Mengetahui proses radioaktivitas yang terjadi dalam batuan.
3. Mengetahui periode lapisan bumi.
4. Mengetahui kandungan Potassium, Uranium dan Thorium pada mineral batuan.
5. Mengetahui penentuan umur batuan secara ilmiah.
C. Manfaat
1. Mengenal dan mengetahui jenis batuan yang mengandung radioaktif serta
pemanfaatannya.
2. Mengenal unsur Potassium, Uranium dan Thorium secara teoritis.
2
BAB II
ISI
3
Merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi menjadi protokontinen ;
terdapat kraton/perisai benua, mikoroorganisme primitive, dan terbentuknya Indrofer
dan atmosfer.
iii. Proterozoic (awal kehidupan) 2,5 Milyar tahun – 545 juta tahun.
Tergabung dalam Precambrian.
Perkembangan bentuk hidrosfer dan atmosfer, munculnya organisme eukariota
dan prokariota (awal), invertebrate (akhir).
iv. Phanerozoic ( kehidupan yang terlihat ).
5. Periode karbon
Reptilian yang dapat meletakkan telur di luar air muncul, serangga raksasa muncul,
amfibi memingkat jumlahnya, pohon muncul, benua di muka bumi menyatu (Pangea).
Peride Mississipian sekitar 360-320 juta tahun.
Periode Pennsylvanian sekitar 320-286 juta tahun.
C. Radioaktivitas
Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896 oleh Henri Becquerel pada garam
uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas signifikan, fisikawan Perancis Pierre Curie
dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi untuk hal ini. Zat radioaktif yang pertama
ditemukan adalah uranium. Pada tahun 1898, Marie Curie bersama-sama dengan suaminya
Pierre Curie menemukan dua unsur lain dari batuan uranium yang jauh lebih aktif dari
5
uranium. Kedua unsur itu mereka namakan masing-masing polonium (berdasarkan nama
Polonia, negara asal dari Marie Curie), dan radium (berasal dari kata Latin radiare yang
berarti bersinar).
Ternyata, banyak unsur yang secara alami bersifat radioaktif. Semua isotop yang
bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83 atau kurang
mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat
radioaktif disebut isotop radioaktif atau radioi isotop, sedangkan isotop yang tidak radiaktif
disebut isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi
disamping radioisotop alami juga ada radioisotop buatan.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan
zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang
berrnuatan positif dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta.
Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan
diberi nama sinar gamma. Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya,
gelombang radio, sinar infra-red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang
ada adalah partikel Alfa, partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron.
Radioaktifitas merupakan proses peluruhan secara spontan dari atom yang memiliki
isotop tertentu ke isotop lainnya. Dimana, Isotop adalah nuklida-nuklida dengan nomor atom
sama,tetapi nomor massanya berbeda. Sedangkan Isobar adalah atom-atom yang nomor
atomnya berbeda, tetapi jumlah nukleonnya sama/nomor massa sama. Radioaktifitas adalah
sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar) secara spontan. Tergolong
ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif
adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan
peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil
memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He), partikel beta (β), dan
partikel gamma (γ).
Dalam prakteknya dalam dunia Geofisika radiasi gamma ini merupakan yang paling
penting, karena radiasi partikel (a dan b) memiliki penetrasi yang rendah terhadap
batuan.Sinar α sangat mudah dihentikan hanya dengan selembar kertas, sinar β dapat
dihentikan dengan beberapa milimeter aluminium, sedangkan sinar γ dapat dihentikan dengan
beberapa centimeter timah. Jadi, yang dapat menembus batuan 50~75cm adalah sinar gamma.
6
1. Sinar α
• dihasilkan oleh pancaran partikel α
• mempunyai daya penetrasi atau tembus terlemah dibandingkan
• dengan sinar β dan (γ)
• memiliki daya ionisasi paling kuat sebab muatannya paling besar
• dibelokkan oleh medan magnetik dan medan listrik
2. Sinar β
• dihasilkan oleh pancaran partikel β
• mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar α, tetapi lebih
• kecil dari sinar (γ)
• dibelokkan dengan kuat oleh medan magnetik dan medan listrik
• karena massanya sangat kecil
3. Sinar (γ)
• Mempunyai daya tembus yang paling besar namun daya ionisasi paling lemah.
• Tidak dibelokkan oleh medan magnetik dan medan listrik
• Sinar g merupakan radiasi EM dengan panjang gelombang yang
• sangat pendek. Sinar (γ) tidak bermuatan dan tidak bermassa
• Sinar radioaktif pada suatu medan listrik
Radioaktivitas (juga disebut radioaktif juga merupakan fenomena alami atau buatan,
dimana ditimbulkan oleh zat tertentu atau bahan kimia. Ada dua radio aktif yang ada pada
umumnya yaitu :
7
dimungkinkan untuk dilakukan. Salah satu unsur radioaktif di bumi yang mengalami
peluruhan adalah uranium dengan produk akhirnya adalah timbal.
Dalam system periodik, semua untur yang memiliki nomor atom diatas atau sama
dengan 82 adalah unsur radioaktif. Ada 3 jenis unsur yang sering digunakan dalam radioaktif,
yakni :
1. Potasium
Biasanya banyak terdapat pada daerah batuan berpasir(sand) yang terdiri dari sedimen
(klastik,detrial) yang telah tererosi,melapuk dan tertransportasi sangat jauh dari batuan
induknya. Unsur Potassium banyak ditemukan pada mineral-mineral berikut :
2. Uranium
Gambar : Uranium
Ditemukan pada sedimen detrital (shales,conglomerates,sanstone, dan batuan
karbonatan). Ditemukan juga pada mineral tuff dan posfat Secara umum uranium tidak
terbentuk secara kimia terhadap batuan dengan kompak (erat) seperti halnya
Pottasium,namun mudah lepas bersama komponen sekunder batuan Sebagian besar longgar
pada batas butir,retakan(fracture),permukaan dalam(internal surface) sehingga mudah lepas
pada saat proses geologi.Hal ini dikarenakan Uranium yang high mobility. Uranium
digunakan sebagai indikator lingkungan dan proses pengendapan sedimen.
3. Thorium
Gambar : Thorium
Asal mulanya merupakan bagian dari batuan asam dan intermedit.namun berbeda
denganUranium,Thorium lebih stabil dan tidak mudah lepas.Thorium dan mineral thorium
8
terdapat pada sedimen sebagai butir detrial.Keduanya bisa stabil pada mineral berat seperti :
zircon,thorite,monazite,epidote,dan sphene. Thorium relatif dalam jumlah besar ditemukan
pada bauxite dan diantara mineral lempung,dan lebih banyak lagi ditemukan pada kaolinite
disbanding glauconites.
Kandungan atau komposisi dari unsure didalam batuan biasanya dituliskan kedalam
bentuk ppm untuk Uranium dan Thorium (1ppm= 10-8 kg U atau K,untuk 1kg massa batuan)
dan kedalam persentase (%) untuk Potassium (1%= 10-2 kg K untuk 1kg massa batuan).
Mineral-mineral lempung memiliki perbedaan kadar rasio Th/K.Sifat fisik inti digunakan
untuk identifikasi mineral lempung dan ini merupakan dasar dari pengukuran dari
spectromagnetik gamma log.
Dengan radiasi sinar gamma yang dipancarkan batuan kita bisa menentukan nama dan
jenis batuan tersebut. Pengukuran sinar gamma alami yang dipancarkan formasi. Radiasi
sinar gamma berasal dari atom Uranium (U),Thorium (Th),dan Potassium (K). Karakteristik
respon sinar gamma :
Log Gamma Ray adalah log yang mengukur besarnya nilai radioaktif pada suatu
formasi. Akibat radiasi yang memancar dari tiga komponen mineral; uranium, thorium dan
potassium. Simpel log Gamma Ray memberikan nilai dari gabungan ketiga mineral tersebut,
sementara Spectral Gamma Ray menunjukkan jumlah masing-masing dari ketiga komponen
mineral tersebut. Kebanyakan batuan beku dan metamorf pada umumnya lebih radioaktif
daripada batuan sedimen. Namun dari keseluruhan batuan sedimen, shale memberikan radiasi
yang paling kuat / sangat radioaktif.
9
Gambar: Respons dari Log Gamma Ray dan Spectral Gamma Ray pada berbagai macam
tipe mineral. Gamma Ray menunjukkan besarnya nilai radioaktif, Spectral Gamma Ray
menunjukkan nilai Thorium (Th) dan Uranium (U), dalam ppm, dan Potassium (K), dalam
%, F=Feldspar, M= Mica, * = Glauconite (Courtesy "The Geological Interpretation of Well
Logs, Second Edition, Malcolm Rider")
Unsur radioaktif yang berasal dari pusat bumi akan mendingin dalam batuan sedimen,
beku ataupun metamorf. Radioaktivitas pada batuan beku intrusive Jika terintrusi di atas zona
subduksi Kandungan U, Th, dan K rendah Jika terintrusi di zona subduksi atau di bawahnya
Kandungan U, Th, dan K tinggi.
Gambar : Tabel Nilai rata-rata kandungan U, Th, dan K dalam batuan beku
Perbandingan elemen radioaktif dalam batuan vulkanik pada beberapa daerah tektonik
yang berbeda.
10
Gambar : Tabel nilai kandungan Radioaktif pada beberapa jenis batuan vulkanik.
Korelasi ini dapat berubah bila mineral radioaktif lainnya (contoh : feldspar, mica,
glauconite, monazite, dan zircon) terdapat dalam batuan klastik (clean clastic rocks). Korelasi
berdasarkan komponen spektrum (Th, K) dalam intensitas sinar gamma.
11
Vsh = 0,083 (0,332∆𝐼𝑠 − 1)
Dimana ΔIs = Intensitas atau konsentrasi Th / K, namun tidak berlaku jika terdapat pengaruh
uranium.
Batuan yang melapuk akan menjadi hamparan pasir yang terdiri atas partikel atau
butiran batuan kecil. Berikut adalah kandungan radioaktif pada mineral atau batuan.
12
a. Feldspathic sandstones atau arcoses : Terdapat kandungan Potassium, yang tergantung
dari jumlah feldspar pada Batupasir tersebut. Perbandingan Th/K sangat rendah < 10-4
b. Micaceous sandstones : Memiliki kandungan Potassium dan Thorium yang tinggi.
Perbandingan Th/K 2.5 x 10-4
c. Heavy minerals within sandstones : (zircon, allanite, monazite) memiliki kandungan
Th dan U yang tinggi, dan P yang rendah. Perbandingan Th/K sangat tinggi.
b) Jika ada U → reducing environment, atau stylolithes, atau phosphate bearing layers
Terdapat Potassium, dengan atau tanpa U → carbonate of Algal Origin atau karbonat
dengan Glauconite.
13
Dalam keadaan normal (belum mengalami gangguan), dalam suatu urutan batuan
yang diendapkan maka lapisan yang berada paling bawah umurnya paling tua.
2. Hukum cross cutting relation (memotong/diterobos)
Batuan yang memotong batuan yang lain berarti lebih muda. Misal antara batuan beku
dengan batuan endapan atau antar batuan Beku. Lapisan batuan endapan A dipotong
(diterobos) oleh batuan beku B dan batuan beku B diterobos oleh batuan beku C,
sehingga urutannya A, B, C.
3. Cara dengan hasil fosil
Cara ini biasanya pada batuan endapan. Fosil adalah sisa – sisa binatang atau
tumbuhan purba yang sudah membatu. Dasar pemikirannya: evolusi. Pada endapan
yang terletak dibawah mempunyai fosil yang berbeda dengan endapan yang terletak
di atas. Dari fosil – fosil ersebut dapat diketahui evolusi dari binatang maupun
tumbuhan. Banyak binatang/tumbuhan yang baru muncul. Dengan mengetahui
evolusi binatang / tumbuhan tersebut dapat diketahui endapan yang tua dan yang lebih
muda. Tetapi umur yang didapat hanyalah umur kisaran (nisbi).
5. Cara radioaktif.
Asas keradioaktifan, bahwa beberapa unsur tertentu mengalami pemisahan
sehingga yang mempunyai berat atom tinggi berubah ke yang mempunyai berat atom
14
kecil dan akhirnya menjadi unsur yang mantap (misalnya timbal). Waktu yang
diperlukan dari unsur – unsur radioaktif dapat diketahui sehingga dapat menghitung
berdasarkan unsur yang sekarang ada dapat menentukan kapan terbentuknya
(menentukan waktu umur mutlak).
Penentuan umur dengan radiometri memberikan keuntungan kita dapat
menafsirkan umur suatu contoh batuan. Radiometri memberikan keterangan dalam
jutaan tahun. Penentuan umur dengan cara radiometri adalah mengamati peluruhan
atom-atom yang ada pada suatu batuan. Contohnya isotop dengan nomor atom yang
lebih besar, seperti mineral-mineral yang ada pada batuan beku. Suatu atom lama-
kelamaan akan mempengaruhi peluruhan atau pengurangan, tapi peluruhan radioaktif
adalah reaksi dimana jumlah atom yang terurai dalam suatu waktu t adalah setara atau
proporsional dengan jumlah yang ada. Perbandingan ini digunakan untuk menentukan
umur batuan.
Pada saat atom mengalami peluruhan waktunya tidak dapat diperkirakan tapi
pada nomor atom yang lebih besar hal itu mungkin dilakukan dengan perbandingan
waktu peluruhan yang dibutuhkan. Radioaktifitas proses statistik yang mengikuti
hukum probabilitas, mirip dengan melempar uang logam. Suatu isotop mempunyai
sifat yang khas yaitu waktu paruh, ia akan memberikan gambaran statistik dari waktu
yang diperlukan untuk peluruhannya. Waktu paruh didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan untuk terurainya setengah dari atom yang semula ada. Perbandingan ini
digunakan untuk menentukan umur batuan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Daratan dan perairan bumi terletak pada lapisan litosfer. Pada lithosfer terdapat tiga
jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku;
b. Batuan sedimen;
c. Batuan metamorf;
2. Secara umum pembagian periode pembentukan bumi secara kronologis terdiri atas
4 bagian :
a. Haden (di bawah muka bumi) 4,6 Milyar tahun - 3,9 Milyar tahun
b. Archae (kuno) 3,9 Milyar tahun – 2,5 Milyar tahun
c. Proterozoic (awal kehidupan) 2,5 Milyar tahun – 545 juta tahun.
d. Phanerozoic (kehidupan yang terlihat, sekarang).
3. Radioaktifitas merupakan proses peluruhan secara spontan dari atom yang memiliki
isotop tertentu ke isotop lainnya. Dimana, Isotop adalah nuklida-nuklida dengan
nomor atom sama,tetapi nomor massanya berbeda. Dalam table periodik, unsur
dengan nomor atom ≥ 82 adalah radioaktif, termasuk Potassium, Uranium dan
Thorium
4. Potasium Biasanya banyak terdapat pada daerah batuan berpasir (sand) yang terdiri
dari sedimen (klastik,detrial) yang telah tererosi, melapuk dan tertransportasi sangat
jauh dari batuan induknya.
5. Uranium
Ditemukan pada sedimen detrital (shales,conglomerates,sanstone, dan batuan
karbonatan). Ditemukan juga pada mineral tuff dan posfat. Secara umum uranium
tidak terbentuk secara kimia terhadap batuan dengan kompak (erat) seperti halnya
Pottasium, namun mudah lepas bersama komponen sekunder batuan
6. Thorium
Asal mulanya merupakan bagian dari batuan asam dan intermedit.namun berbeda
denganUranium,Thorium lebih stabil dan tidak mudah lepas.Thorium dan mineral
thorium terdapat pada sedimen sebagai butir detrial.
7. Metode-metode penentuan umur geologi yang sekarang dipakai adalah :
a. Metode penentuan secara relatif (dengan fosil/stratigrafi);
b. Metode penentuan secara radiometric (absolut)
B. Saran
1. Unsur radioaktif sangat bermanfaat khususnya sumber alternatif energi terbarukan
dimana 1 gram bahan radioaktif bisa memasok listrik satu kota metropolitan selama
sebulan, namun unsur radioaktif juga sangat berbahaya karena bisa memutasi gen-
gen dan menyebabkan luka radiasi pada sel tubuh. Bahan Radioaktif perlu
dikembangkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.PEND.FISIKA/195708071982112WIEN
DARTUN/2. Radioaktivitas.pdf diakses 4 Mei 2015.
Ngadenin. 2013. Jurnal : Geologi Dan Potensi Terbentuknya Mineralisasi Uranium Tipe
Batupasir Di Daerah Hatapang, Sumatera Utara. Jakarta : BATAN.
17